sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi...

25
PRAKTIKUM II ISOTERM ADSORBSI A.TUJUAN Menentukan isoterm adsorbsi menurut Freundlinch bagi proses adsorbsi asam asetat arang. B.LATAR BELAKANG TEORI Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan zat tersebut. Adsorbsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ; a. Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya Van der Waals dan merupakan suatu proses bolak – balik apabila daya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben lebih besar daya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang terlarut akan diadsorbsi pada permukaan adsorben. b. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat dengan adsorben dipengaruhi oleh sifat dari adsorbat maupun adsorbennya. Gejala yang umum dipakai untuk meramalkan komponen mana yang diadsorpsi lebih kuat adalah kepolaran adsorben dengan adsorbatnya. Apabila adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar akan terikat lebih kuat dibandingkan dengan komponen yang kurang polar. Kekuatan interaksi juga dipengaruhi oleh sifat keras-lemahnya dari adsorbat maupun adsorben. Sifat keras untuk kation dihubungkan dengan istilah polarizing power cation, yaitu kemampuan suatu kation untuk mempolarisasi anion dalam suatu ikatan. Kation yang mempunyai polarizing power cation besar 1

Transcript of sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi...

Page 1: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

PRAKTIKUM IIISOTERM ADSORBSI

A.TUJUAN

Menentukan isoterm adsorbsi menurut Freundlinch bagi proses adsorbsi asam asetat

arang.

B.LATAR BELAKANG TEORI

Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada

permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan

zat tersebut. Adsorbsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ;

a.       Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya Van der Waals dan merupakan

suatu proses bolak – balik apabila daya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben

lebih besar daya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang

terlarut akan diadsorbsi pada permukaan adsorben.

b.      Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang

teradsorbsi.

Kekuatan interaksi adsorbat dengan adsorben dipengaruhi oleh sifat dari adsorbat

maupun adsorbennya. Gejala yang umum dipakai untuk meramalkan komponen mana

yang diadsorpsi lebih kuat adalah kepolaran adsorben dengan adsorbatnya. Apabila

adsorbennya bersifat polar, maka komponen yang bersifat polar akan terikat lebih kuat

dibandingkan dengan komponen yang kurang polar. Kekuatan interaksi juga

dipengaruhi oleh sifat keras-lemahnya dari adsorbat maupun adsorben. Sifat keras

untuk kation dihubungkan dengan istilah polarizing power cation, yaitu kemampuan

suatu kation untuk mempolarisasi anion dalam suatu ikatan. Kation yang mempunyai

polarizing power cation besar cenderung bersifat keras. Sifat polarizing power cation

yang besar dimiliki oleh ion-ion logam dengan ukuran (jari-jari) kecil dan muatan yang

besar. Sebaliknya sifat polarizing power cation yang rendah dimiliki oleh ion-ion logam

dengan ukuran besar namun muatannya kecil, sehingga diklasifikasikan ion lemah

(Puspitasari,2006).

Sedangkan pengertian keras untuk anion dihubungkan dengan istilah

polarisabilitas anion yaitu, kemampuan suatu anion untuk mengalami polarisasi akibat

medan listrik dari kation. Anion bersifat keras adalah anion berukuran kecil, muatan

besar dan elektronegativitas tinggi, sebaliknya anion lemah dimiliki oleh anion dengan

ukuran besar, muatan kecil dan elektronegatifitas yang rendah. Ion logam keras

1

Page 2: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

berikatan kuat dengan anion keras dan ion logam lemah berikatan kuat dengan anion

lemah (Atkins at al. 1990).

Ada empat tipe persamaan yang digunakan untuk menguraikan

penjerapanisoterm yaitu:

1 . P e r s a m a a n L a n g m u i r  

2 . P e r s a m a a n   F r e u n d l i c h

3 . P e r s a m a a n B E T ( B r u n a u e r , E m m e t d a n T e l l e r )

4 . P e r s a m a a n   G i b b s  

Namun perhitungan penjerapan dari larutan pada umumnya digunakan

persamaan Langmuir dan Freundlich karena persamaan BET dan Gibbs

berlaku untuk proses penjerapan terhadap gas (Atkins at al. 1990).

Karbon aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon dalam jumlah

cukup tinggi. Salah satu bahan baku karbon aktif yang potensial adalah tempurung

kelapa. Pemanfaatannya sebagai bahan baku karbon aktif selain karena harganya

yang murah juga karena dapat mengurangi limbah pertanian. Penggunaan karbon aktif

di Indonesia mulai berkembang dengan pesat, yang dimulai dari pemanfaatannya

sebagai adsorben untuk pemurnian pulp, air, minyak, gas, dan katalis. Namun, mutu

karbon aktif domestik masih rendah, dengan demikian perlu ada peningkatan mutu

karbon aktif tersebut. Karbon aktif dapat dijadikan sebagai zat pengadsorbsi atau

adsorben (Harfi & Kusuman1994).

Arang adalah padatan berpori hasil pembakaran bahan yang mengandung

karbon. Arang tersusun dari atom-atom karbon yng berikatan secara kovalen

membentuk struktur heksagonal datar dengan sebuah atom C pada setiap sudutnya.

Susunan kisi-kisi heksagonal datar ini tampak seolah-olah seperti pelat-pelat datar

yang saling bertumpuk dengan sela-sela di antaranya.Sebagian pori-pori yang terdapat

dalam arang masih tertutup oleh hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Komponen

arang ini meliputi karbon terikat, abu, air, nitrogen, dan sulfur yang mempunyai luas

permukaan dan jumlah pori sangat banyak (Djatmiko et al. 1985).

Manes mengatakan bahwa karbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai

macam produk yang mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan

luas permukaannya. Karbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-

porinya telah mengalami pengembangan kemampuan untuk mengadsorpsi gas dan

uap dari campuran gas dan zat-zat yang tidak larut atau yang terdispersi dalam cairan .

Luas permukaan, dimensi, dan distribusi karbon aktif bergantung pada bahan baku,

pengarangan, dan proses aktivasi. Berdasarkan ukuran porinya, ukuran pori karbon

2

Page 3: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

aktif diklasifikasikan menjadi 3, yaitu mikropori (diameter <2 nm), mesopori (diameter

2–50 nm), dan makropori (diameter >50 nm) (Baker 1997).

Aktivasi adalah perubahan fisik berupa peningkatan luas permukaan karbon

aktif dengan penghilangan hidrokarbon. Ada dua macam aktifasi, yaitu aktivasi fisika

dan kimia. Aktivasi kimia dilakukan dengan merendam karbon dalam H3PO4, ZnCl2,

NH4Cl, dan AlCl3 sedangkan aktivasi fisika menggunakan gas pengoksidasi seperti

udara, uap air atau CO2. (Atkins at al. 1990)

Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada

permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan

zat tersebut. Proses adsorpsi dalam larutan, jumlah zat teradsorpsi tergantung pada

beberapa faktor, yaitu :

a. Jenis adsorben

b.Jenis adsorbat

c. Luas permukaan adsorben

d. Konsentrasi zat terlarut

e. Temperatur

Bagi suatu sistem adsorbsi tertentu, hubungan antara banyaknya zat yang

teradsorpsi persatuan luas atau persatuan berat adsorben dengan konsentrasi yang

teradsorpsi pada temperatur tertentu disebut dengan isoterm adsorbsi ini dinyatakan

sebagai:

x/m= k. Cn .........................................................................................................(1)

dalam hal ini :

x = jumlah zat teradsorbsi (gram)

m = jumlah adsorben (gram)

C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan, setelah tercapai kesetimbangan

adsorpsi

k dan n = tetapan, maka persamaan (1) menjadi :

log x/m = log k + n log c................................................................................(2)

persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti isoterm

Freundlich, maka aluran log x/m terhadap log C akan merupakan garis lurus. Dari garis

dapat dievaluasi tetapan k dan n (Tim Labor Kimia Fisika,2011).

Isoterm adsorbsi adalah hubungan yang menunjukkan distribusi adsorben

antara fase teradsorbsi pada permukaan adsorben dengan fase ruah kesetimbangan

pada temperatur tertentu. Ada tiga jenis hubungan matematik yang umumnya

digunakan untuk menjelaskan isoterm adsorbsi (Baker 1997).

1. Isoterm Langmuir

3

Page 4: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

Isoterm ini berdasar asumsi bahwa :

a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanyadapat mengadsorbsi

satu molekul untuk setiap molekul adsorbennya. Tidak ada interaksi antara molekul-

molekul yang terserap.

b. Semua proses adsorbsi dilakukan dengan mekanisme yang sama.

c. Hanya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorbsi maksimum.

Namun, biasanya asumsi-asumsi sulit diterapkan karena hal-hal berikut : selalu

ada ketidaksempurnaan pada permukaan, molekul teradsorbsi tidak inert dan

mekanisme adsorbsi pada molekul pertama asangat berbeda dengan mekanisme pada

molekul terakhir yang teradsorpsi.

Langmuir mengemukakan bahwa mekanisme adsorpsi yang terjadi adalah

sebagai berikut : A(g) + S ↔ AS, dimana A adalah molekul gas dan s adalah

permukaan adsorpsi.

Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat diturunkan secara teoritis dengan

menganggap terjadinya kesetimbangan antara molekul-molekul zat yang diadsorpsi

pada permukaan adsorben dengan molekulmolekul zat yang tidak teradsorpsi.

Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat dituliskan sebagai berikut :

Kurva isoterm adsorpsi Langmuir dapat disajikan seperti pada Gambar 1.

Salah satu kelemahan dari isoterm Freundlich adalah bahwa ia gagal pada

tekanan tiggi gas. Irving langmuir pada 1916 berasal isoterm adsorbsi sederhana pada

pertimbangan teoritis berdasarkan teori kinetika gas. Ini disebut sebagai adsorpsi

isoterm Langmuir.

2. Isoterm Branauer, Emmet and Teller (BET)

Isoterm ini berdasar asumsi bahwa adsorben mempunyai nilai permukaan yang

homogen. Perbedaan isoterm ini dengan Langmuir adalah BET berasumsi bahwa

4

Page 5: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

molekul-molekul adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat

dipermukaannya. Pada isoterm ini, mekanisme adsopsi untuk setiap proses adsorpsi

berbeda-beda. Mekanisme yang diajukan dalam isoterm ini adalah :

Isoterm Langmuir biasanya lebih baik apabila diterapkan untuk adsorpsi kimia,

sedangkan isoterm BET akan lebih baik daripada isoterm Langmuir bila diterapkan

untuk adsorpsi fisik.

3. Isoterm Freundlich

Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair, isoterm adsorpsi

dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh Freundlich.

Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang

heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda.

Persamaan ini merupakan persamaan yang paling banyak digunakan saat ini.

Persamaannya adalah :

x/m = k C 1/n

dimana:

x = banyaknya zat terlarut yng teradsorpsi (mg)

m = massa adsorben (mg)

C = konsentrasi adsorben yang sama

k,n = konstanta adsorben

sedangkan kurva isoterm adsorpsinya disajikan pada Gambar 2.

Dari persamaan tersebut, jika konsentrasi larutan dalam kesetimbangan diplot

sebagai ordinat dan konsentrasi adsorbat dalam adsorben sebagai absis pada

koordinat logaritmik, akan diperoleh gradien n dan intersept. Dari isoterm ini, akan

diketahui kapasitas adsorben dalam menyerap air. Isoterm ini akan digunakan dalam

5

Page 6: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

penelitian yang akan dilakukan, karena dengan isoterm ini dapat ditentukan efisisensi

dari suatu adsorben (Ubaya, 1999).

C. ALAT DAN BAHAN

a. Alat-alat yang digunakan:

1. Cawan porselin 1 buah

2. Labu erlenmeyer bertutup 250mL 12 buah

1. Labu erlenmeyer 150 ml 6 buah

2. Pipet 10 ml 2 buah

3. Pipet 25 ml 4 buah

4. Buret 50 ml 1 buah

5. Corong 6 buah

6. Pengaduk 1 buah

7. Spatula 1 buah

8. Neraca analitik 1 buah

9. Kertas saring 6 buah

10. Statif 1 buah

11. Stopwatch 1 buah

12. Pembakar spirtus 1 buah

13. Kasa asbes 1 buah

14. Kaki tiga 1 buah

b. Bahan-bahan yang digunakan:

1. Asam klorida (HCl) 0,5 N

2. Adsorben arang atau karbon

3. Lar. Standar Natrium Hidroksida (NaOH)

4. Indikator Phenolptalin (pp)

6

Page 7: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

D. SKEMA KERJA

1.

 

dinginkan

2.

dengan

3.

7

Panaskan arang , Tempatkan kedalam 6 erlenmeyer , masing-masing 1 gram.

Menyiapkan masing-masing 125 ml larutan HCl 0,5 N , 0,25N , 0,125N,0,0625N,0,0313N dan 0,0156N

Menempatkan 100 ml lar. HCl ke dalam 6 tabung yang berisi arang , kemudian biarkan 30 menit kocok (1menit/30 detik).

Saring masing-masing larutan kemudian di titrasi dengan NaOH

0,5 N diambil 10 ml , 0,25 N diambil 10 ml , 0,125N diambil 25 ml dan 0,0625N,0,0313N dan 0,0156N diambil 50 ml.

sisa HCl (25 ml) dititrasi dengan NaOH 0,25 N

Catat volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi.

Page 8: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

E. HASIL PENGAMATAN

Table pengamatan 1

Konsentrasi

CH3COOH

AwalAkhir

(dengan penambahan arang)

CH3COOH

(ml)

NaOH 0,1 N

(ml)

CH3COOH

(ml)

NaOH 0,1 N

(ml)

0,5 N 10 49.5 10 47

0,25 N 25 62 10 23.3

0,125 N 25 32 10 11

0,0625 N 50 31 25 13

0,0313 N 50 15.7 50 14.5

0,0156 N 50 7.9 50 6.5

Tabel pengamatan 2 :

N

o

.

Massa

(gram)

Konsentrasi asam asetat (N)X

(gram)X/m

Log

x/mLog C

awal Sisa ∆C

1 1,0010 0.495 0.47 0.025 0.15 0.1498 -0.8244 -1.6020

2 1,0020 0.246 0.233 0.015 0.09 0.0898 -1.0467 -1.8239

3 1,0025 0.128 0.11 0.018 0.108 0.1077 -0.9677 -1.7447

4 1,0014 0.062 0.052 0.01 0.06 0.0599 -1.2225 -2

5 1,0008 0.0314 0.029 0.0024 0.0144 0.0143 -1.8446 -2.6197

6 1,0008 0.0158 0.013 0.0028 0.0168 0.0167 -1.7772 -2.5528

Waktu Penggojogan adalah 30 menit (selama 1 menit setiap 10 menit).

8

Page 9: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

-2.8 -2.6 -2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6 -1.4

-2-1.8-1.6-1.4-1.2

-1-0.8-0.6-0.4-0.2

0

f(x) = 1.00228317868668 x + 0.781363583807921R² = 0.999999210247695

grafik hubungan log x/m dengan log C

Series2Linear (Series2)

Log C

Log

x/m

0.0024 0.0028 0.01 0.015 0.0180

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

Grafik hubungan x/m dengan c

Series1

Axis Title

9

Page 10: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

F. PEMBAHASAN

Pada Percobaan yang kita jalani kali ini yaitu percobaan Isoterm Adsorpsi yang

memiliki tujuan agar mahasiswa dapat Menentukan isoterm adsorbsi menurut

Freundlinch bagi proses adsorbsi asam asetat arang. Dalam percobaan ini bahan yang

digunakan sebagai adsorben adalah karbon, dimana karbon ini diaktifkan terlebih

dahulu dengan cara pemanasan. Asam asetat dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,5

N ; 0,25 N ; 0,125 N ; 0,625 N ; 0,313 N ; dan 0,156 N sebagai adsorbat Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan arang untuk mengabsorpi larutan asam

klorida dalam berbagai konsentrasi pada suhu konstan (isoterm), serta larutan NaOH

0,1 N sebagai larutan standar. Larutan asam asetat yang telah dibuat dalam berbagai

konsentrasi dimasukkan arang aktif dan didiamkan selama 30 menit, untuk kemudian

akan dilakukan penggojogan selama 1 menit disetiap 10 menit nya. Hal ini dilakukan

agar arang dapat bersifat selektif dan spesifik dimana asam asetat lebih mudah

teradsorbsi dari pelarut (air), karena arang aktif (karbon) hanya mampu mengadsorpsi

senyawa-senyawa organik.

Langkah selanjutnya adalah proses titrasi pertama yaitu titrasi asam asetat

sebagai pembanding dengan asam asetat yang telah di adsorbsi oleh arang, apakah

terjadi perbedaan antara titrasi keduanya. Asam asetat ditirasi masing-masing

konsentrasi yaitu ,5 N ; 0,25 N ; 0,125 N ; 0,625 N ; 0,313 N ; dan 0,156 N dengan

penambahan indicator pp, zat penitrasi adalah NaOH 0,1 N. Didapatkan hasil

konsentrasi NaOH yang diperoleh dari hasil titrasi seperti yang ada dalam data

pengamatan, setelah perhitungan yang ada pada lembar lampiran.

Percobaan titrasi kedua yaitu titrasi arang yang telah diberi asam asetat

berbagai macam konsentrasi. Arang dalam percobaan sebagai absorben (zat yang

mengapsorbsi) dimana dalam awal percobaan arang ini harus dipanaskan terlebih

dahulu. Pemanasan dilakukan sampai keluar asap, jangan lakukan pemanasan sampai

arang membara. Pemanasan arang sampai membara dapat menjadikan arang menjadi

abu, dimana jika telah menjadi abu, arang tersebut tidak dapat lagi untuk menjadi

absorben. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk membuka pori-pori permukaan dari

arang agar mampu mengabsorpsi secara maksimal (mengabsorpsi asam asetat).

Titrasi kedua dengan cara yang sama dengan titrasi pertama, dengan penambahan

indicator pp sebelum dititrasi. Hasil konsentrasi NaOH yang didapat dapat dilihat pada

table data pengamatan bahwa konsentrasi sebelum dan sesudah penambahan arang

terjadi perubahan, yaitu konsentrasi NaOH semakin turun, artinya arang dalam

percobaan ini mengadsorbsi secara maksimal. Semakin besar konsentrasinyanya

semakin banyak larutan NaOH yang digunakan. Hal ini disebabkan karena semakin

10

Page 11: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

besar konsentrasi, letak antara molekulnya semakin berdekatan sehingga susah untuk

mencapai titik ekivalen pada saat proses titrasi.

Pada percobaan ini akan ditentukan harga tetapan-tetapan adsorbsi isotherm

Freundlich bagi proses adsorpsi CH3COOH terhadap arang. Variabel yang terukur

pada percobaan adalah volume larutan NaOH 0,1 N yang digunakan untuk menitrasi

CH3COOH. Setelah konsentrasi awal dan akhir diketahui, konsentrasi CH3COOH yang

teradsorbsi dapat diketahui dengan cara pengurangan konsentrasi awal dengan

konsentrasi akhir. Selanjutnya dapat dicari berat CH3COOH yang teradsorbsi. Dengan

cara X = C*Mr*100/1000.

Pada table pengamatan kedua diketahui bahwa perhitungan massa X gram

didapatkan pada massa arang 1,0020 dan 1,0025 deperoleh massa X dari 0,09 dan

0,108. Bahwa pada massa yang lain dari massa arang yang kecil ke besar maka

massa X akan semakin turun, tetapi untuk massa arang yang bermasalah ini diperoleh

massa X nya naik, hal ini dikarenakan kemungkinan perbedaan massa arang yang

cukup signifikan disbanding massa arang lainnya, bisa juga karena kesalahan si

praktikan yang kurang teliti akan proses titrasi yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi

karena mugkin masih terdapat karbon yang tidak tersaring dengan sempurna dan

kurang berhati-hati dalam melakukan tritasi, karena indikator PP sangat peka akan

adanya gugus OH-, maka penambahan atau kelebihan satu tetes NaOH sangat

berpengaruh. Sehingga alat yang digunakan haruslah alat (buretdan statif) yang baik

dan tidak rusak, maupun bocor.

Kesalahan titrasi terjadi karena alat yang digunakan bocor dan karena terdapat

arang yang tidak tersaring sempurna, sehingga dalam titrasi volume NaOH yang

dibutuhkan semakin banyak. Pada percobaan, titrasi dilakukan dengan menggunakan

buret yang bocor dan sedikit pecah pada bagian bawahnya. Buret bocor ini adalah

karena kurang rapatnya antara buret dan penutupnya.Hasilnya, penghitungan volume

NaOH pun menjadi tidak maksimal karena adanya larutan NaOH yang keluar bukan

saat titrasi, sering pula penambahan satu tetes larutan NaOH telah merubah warna

HCl menjadi terlalu merah, sehingga warna menjadi keunguan. Hal ini, dapat pula

terjadi karena sangat kecilnya selisih antara titik ekivalen konsentrasi satu dengan

lainya.

Mengenai gambar grafik yang dihasilkan sudah sesuai dengan isoterm adsorbsi

menurut Freundlinch,bisa dilihat dari grafik berikut ini, bahwa didapatka R2=1

(sempurna).

11

Page 12: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

-2.8 -2.6 -2.4 -2.2 -2 -1.8 -1.6 -1.4

-2-1.8-1.6-1.4-1.2

-1-0.8-0.6-0.4-0.2

0

f(x) = 1.00228317868668 x + 0.781363583807921R² = 0.999999210247695

grafik hubungan log x/m dengan log C

Series2Linear (Series2)

Log C

Log

x/m

Grafik 1. Grafik Isotherm Adsorpsi Freundlich

Dari data pengamatan dan hasil perhitungan (dapat dilihat di lembar

Lampiran), bahwa konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih tinggi daripada

setelah adsorpsi. Hal ini karena asam asetat telah diadsorpsi oleh arang aktif. Dari

data juga dibuat suatu grafik dimana x/m diplotkan sebagai ordinat dan C sebagai

absis.

Grafik hubungan antara x/m dengan c dari percobaan dapat dilihat pada

gambar grafik berikut ini,

0.0024 0.0028 0.01 0.015 0.0180

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

Grafik hubungan x/m dengan c

Series1

Axis Title

Grafik 2. Grafik Isoterm Adsorpsi Langmuir

12

Page 13: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

G. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. Dalam pengenceran semakin besar konsentrasi yang diinginkan semakin besar pula

volume yang diperlukan untuk pengenceran.

2. Penggojogan 30 menit bertujuan agar arang dapat mengadsorbsi secara sempurna.

3. Ketika arang dicampurkan asam asetat dengan berbagai konsentrasi, arang

menimbulkan perilaku yang sama.

4. Mengenai gambar grafik yang dihasilkan sudah sesuai dengan isoterm adsorbsi

menurut Freundlinch dengan R2 = 1.

Saran :

1. Lebih teliti dalam melakukan segala hal praktikum.

2. Mempelajari cara kerja dan landasan teori sebelum praktikum agar tidak terjadi

kesalahan selama praktikum.

3. Jangan lupa bawa serbet.

4. Jangan lupa menggunakan indikator PP, sehingga tidak terjadi kesalahan titrasi

karena lupa menggunakan indikator PP.

5. Penggunaan alat yang terbatas dan alat yang tidak valid membuat percobaan

kurang efisien.

6. Berhati-hati dalam melakukan titrasi, karena satu tetes titrat sangat berpengaruh

terhadap hasil akhir titrasi, sehingga bisa mejadikan data kurang valid.

7. Membuat rancangan pembagian tugas pada kelompok, sehingga waktu

termanfaatkan dengan baik dan benar.

13

Page 14: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

H. DAFTAR PUSTAKA

Atknis at al.1990

Baker .1997

Djatmiko et al. 1985

Harfi & Kusuman1994

Puspitasari,Dyah Pratama,2006”Adsorpsi Surfaktan Anionik Pada Berbagai pH

Menggunakan Karbon Aktif Termodifikasi Zink Klorida”.dalam Jurnal

Kimia,Departeman Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam: Institut Pertanian Bogor

Tim Dosen Kimia Fisika.2012.Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik.Semarang:

FMIPA UNNES.

Ubaya, 1999, Bab II Tinjauan Pustaka (online), http://digilib.ubaya.ac.id/ s k r i p s i /

f a r m a s i / F _ 6 3 9 _ 1 9 2 0 0 3 6 / F _ 6 3 9 _ B a b % 2 0 I I . p d f ,   d i a k s e s  

p a d a tanggal 12 Oktober 21.00 wib

Mengetahui,                                                          Semarang, 17 Oktober 2012

Dosen Pengampu                                                  Praktikan,

Ir. Sri Wahyuni, M.Si                                            Siti Nursiami

NIP.                                                                      NIM. 4301410002

14

Page 15: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apakah percobaan ini termasuk jenis adsorpsi fisik atau kimia ? Jelaskan!

Jawab:

pada percobaan termasuk ke dalam adsorpsi secara fisika dikarenakan ikatan yang

terlibat dalam adsorpsi ini yaitu ikatan yang lemah yang merupakan ikatan van der

waals dan melalui panas reaksi yang rendah.

1. Apakah perbedaan antara kedua jenis adsorbs ini ? berikan beberapa contoh dari

kedua jenis adsorbsi ini !

Jawab :

Adsorpsi terbagi atas 2, yaitu :

a. Adsorpsi secara kimia : merupakan adsorpsi menggunakan senyawa kimia.

Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia.

Mempunyai entalphi reaksi -40 sampai -500 kj/mol.

Membentuk lapisan monolayer.

Contoh : ion exchange.

b. adsorpsi secara fisika : adsorpsi dengan menggunakan sifat fisika

Molekul terikat pada adsorben oleh gaya vander waals.

Mempunyai entalphi reaksi Melibatkan energy aktivasi -4 sampai -40 kJ/mol.

Dapat membentuk lapisan multi player.

Tidak melibatkan energy aktivasi.

Contoh : adsorbs oleh karbon aktif.

2. Mengapa isoterm Freundlich untuk adsorpsi gas pada permukaan zat padat kurang

memuaskan dibandingkan dengan isoterm adsopsi Langmuir? Bagaimana bentuk

isotherm adsorbs yang terakhir ini ?

Jawab :

Isoterm Freundlich untuk adsorpsi gas permukaan zat padat kurang memuaskan

karena nilai Vm tidak akab dicapai walaupun tekannaya diperbesar dan tidak sesuai

untuk adsordat dengan konsentrsi yang sangat tinggi.Sedangkan pada isoterm

Langmuir mengemukakan asumsi yang lebih baik. Isoterm Langmuir sangat

sederhana didasarkan pada asumsi bahwa setiap tempat adsorbs adalah akivalen

dan kemampuan partikel untuk terikat di tempat ini tidak bergantung pada tempati

atau tidaknya tempat yang berdekatan.

3. Bagaimana bentuk kurva isotherm adsorbs Langmuir ( antara n dengan C untuk

larutan atau V/m dengan P untuk gas) ?

15

Page 16: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

n

c

4. Turunkan persamaan (1). C !

xm = k Cn

Log xm = log k + n Log C

J. LAMPIRAN

Konsentrasi

CH3COOH

AwalAkhir

(dengan penambahan arang)

CH3COOH

(ml)

NaOH 0,1 N

(ml)

CH3COOH

(ml)

NaOH 0,1 N

(ml)

0,5 N 10 49.5 10 47

0,25 N 25 62 10 23.3

0,125 N 25 32 10 11

0,0625 N 50 31 25 13

0,0313 N 50 15.7 50 14.5

0,0156 N 50 7.9 50 6.5

No Massa

(gram)

Konsentrasi asam (N) X

(gram)

x/m Log x/m Log c

awal sisa

1. 1,0002 0,456 0,388 2,4794 2,4789 0,3907 -1,4167

2. 1,0004 0,196 0,193 0,1094 0,1094 -0,9613 -2,5228

3. 0,998 0,1035 0,094 0,3537 0,3544 -0,4505 -2,0222

4. 0,998 0,0525 0,04375 0,3190 0,3229 -0,4953 -20579

5. 1,0012 0,0300 0,02 0,3646 0.3642 -0,4387 -2

6. 1,0013 0,010475 0,1125 0,1276 0,1274 -0,8948 -2,4559

1. Sebelum absorbsi 2. Sesudah adsorbsi

a. HCl 0,5 N a. HCl 0,5 N

16

Page 17: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

10 m1 = 0,25 mL.18,25 gr 10 m1

=0,25ml.15,53g

m1 = 0,456 gr m1 = 0,388 gr

b. HCl 0,25 N b. HCl 0,25 N

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

10 m1 = 0,25 mL.7,84 gr 10 m1 = 0,25

ml.7,25g

m1 = 0,196 gr m1 = 0,193 gr

c. HCl 0,125 N c. HCl 0,125 N

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

10 m1 = 0,25 mL.3,565 gr 25 m1 =

0,25mL.9,4gr

m1 = 0,1035 gr m1 = 0,094 gr

d. HCl 0,0625 N d. HCl 0,0625 N

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

10 m1 = 0,25 mL.2,1 gr 50 m1 = 0,25

m.8,2gr

m1 = 0,0525 gr m1 = 0,04375 gr

e. HCl 0,0313 N e. HCl 0,0313 N

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

10 m1 = 0,25 mL.1,2 gr 50 m1 = 0,25 mL.4

gr

m1 = 0,0300 gr m1 = 0,0200 gr

f. HCl 0,0156 N f. HCl 0,0156 N

V1 m1 = V2 m2 V1 m1 = V2 m2

17

Page 18: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

10 m1 = 0,25 mL.0,59 gr 50 m1 = 0,25

mL.2,25

m1 = 0,01475 gr m1 = 0,1125 gr

Jumlah zat yang teradsorbsi (x)

1. x1 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,068 x 36,4627 x 100 / 1000

= 2,4794 gram

2. x2 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,003 x 36,4627 x 100 / 1000

= 0,1094 gram

3. x3 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,0095 x 36,4627 x 100 / 1000

= 0,3537 gram

4. x4 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,00875 x 36,4627 x 100 / 1000

= 0,3190 gram

5. x5 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,01 x 36,4627 x 100 / 1000

= 0,3646 gram

6. x6 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000

= 0,0035 x 36,4627 x 100 / 1000

=0,1276

18

Page 19: sitinursiami4ict.files.wordpress.com€¦  · Web viewb. Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Kekuatan interaksi adsorbat

19 | P a g e