library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7...

48
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum Dalam teori umum, penulis menyajikan teori-teori umum yang berkaitan dengan analisis dan perancangan sistem informasi yang meliputi, pengertian data, informasi, sistem, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, database, Database Management System (DBMS), object, object oriented, Object Oriented Analysis and Design (OOAD), Unified Modelling Language (UML), Rich Picture, Class Diagram, Use Case Diagram, Event Table, Workflow Table, Activity Diagram, Rancangan Formulir, Rancangan Layar, Rancangan Laporan, Navigation Diagram, dan Visual Basic. 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data menurut Hall (2011, p11), data adalah “berbagai fakta, yang akan atau mungkin tidak diproses (diedit, diringkas, atau 8

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

Dalam teori umum, penulis menyajikan teori-teori umum yang berkaitan

dengan analisis dan perancangan sistem informasi yang meliputi, pengertian

data, informasi, sistem, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, database,

Database Management System (DBMS), object, object oriented, Object Oriented

Analysis and Design (OOAD), Unified Modelling Language (UML), Rich

Picture, Class Diagram, Use Case Diagram, Event Table, Workflow Table,

Activity Diagram, Rancangan Formulir, Rancangan Layar, Rancangan Laporan,

Navigation Diagram, dan Visual Basic.

2.1.1 Pengertian Data

Pengertian data menurut Hall (2011, p11), data adalah “berbagai

fakta, yang akan atau mungkin tidak diproses (diedit, diringkas, atau

diperbaiki) dan tidak memiliki pengaruh langsung atas pengguna”.

Sedangkan Gelinas dan Dull (2008, p17) mengemukakan bahwa data

adalah “fakta-fakta atau angka dalam bentuk mentah”.

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa data adalah

fakta-fakta yang belum diproses (mentah), yang tidak berpengaruh

langsung atas pengguna.

8

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

9

2.1.2 Pengertian Informasi

Hall (2011, p11) mengemukakan bahwa informasi “menyebabkan

pengguna mengambil tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan.

Informasi sering didefinisikan sebagai data yang telah diproses”.

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p17) informasi adalah “data yang

disajikan dalam suatu bentuk yang berguna dalam kegiatan pengambilan

keputusan”.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi

adalah data-data yang telah diproses yang bertujuan untuk pengambilan

keputusan.

2.1.3 Pengertian Sistem

Menurut Hall (2011, p5) sistem adalah “kelompok dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang saling terkait yang melayani tujuan yang

sama”.

Sedangkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p6) mengemukakan

bahwa sistem adalah “sekumpulan komponen yang saling terkait yang

berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

10

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Hall (2011, p7) sistem informasi adalah “serangkaian

prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi,

dan didistribusikan ke para pengguna”.

Dan menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p6) sistem

informasi adalah “sekumpulan komponen yang terkait, yang

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan hasil

informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah bisnis”.

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem

informasi adalah suatu proses untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.

2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.5.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2008, p6), sistem informasi

akuntansi merupakan “suatu subsistem dari sistem informasi

manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan,

juga informasi lainnya yang diperoleh dari pengolahan rutin atas

transaksi akuntansi”.

Sedangkan Gelinas dan Dull (2008, p14) menyatakan bahwa

sistem informasi akuntansi adalah “subsistem khusus dari sistem

informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, dan

melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari

suatu kejadian bisnis”.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

11

Jadi kesimpulannya, sistem informasi akuntansi merupakan

subsistem dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses,

dan melaporkan informasi tentang akuntansi dan keuangan yang

diperoleh dari transaksi akuntansi.

2.1.5.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2008, p7), kegunaan penggunaan

sistem informasi akuntansi adalah:

a. Membuat laporan eksternal

b. Mendukung aktivitas rutin

c. Mendukung pengambilan keputusan

d. Perencanaan dan pengendalian

e. Menerapkan pengendalian internal.

Sedangkan berdasarkan Siamak Nejadhosseini Soudani

(International Journal of Economics and Finance, 2012), dampak

SIA dalam perusahaan untuk kinerja perusahaan yang efektif

adalah:

a. SIA merupakan variabel yang memberikan dampak terbesar

pada kinerja keuangan

b. Kinerja keuangan dan kinerja manajemen berpengaruh

langsung pada kinerja perusahaan

c. SIA sebagai faktor penting dalam membangun kinerja

perusahaan yang baik dengan mengumpul, menyimpan dan

memproses data keuangan dan data akuntansi untuk dievaluasi

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

12

yang berdampak pada peningkatan proses pengambilan

keputusan, kualitas dari informasi akuntansi, evaluasi kinerja,

memfasilitasi pengendalian internal dan transaksi pada

perusahaan.

2.1.6 Database

Database adalah “sekumpulan data yang dikelola secara terpusat yang

dapat menyimpan sejumlah besar informasi dan membuatnya dapat

diakses oleh banyak pengguna dan sistem pada saat yang sama”. Ini

dikemukakan oleh Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p10).

Sedangkan menurut Rama dan Jones (2008, p194), basis data

(database) adalah “pengumpulan data terkait yang komprehensif”.

Jadi kesimpulannya adalah database adalah tempat penyimpanan

informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

2.1.6.1 Jenis File

Ada dua jenis penting dari file data adalah;

1. File induk (master file), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. File induk menyimpan data yang relatif permanen

mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau

barang dan jasa.

b. File induk tidak menyediakan perincian mengenai

transaksi-transaksi individual.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

13

c. Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai

data acuan (data deskriptif yang relatif permanen dan

tidak dipengaruhi oleh transaksi) maupun data ringkasan

(diubah ketika kejadian terjadi).

2. File transaksi (transaction file), memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. File transaksi menyimpan data tentang kejadian.

b. File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk

tanggal transaksi.

c. File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas

dan harga

d. Dalam file transaksi field status bisa dimasukkan untuk

menunjukkan urutan kejadian yang terjadi setelah

kejadian awal.

Rama dan Jones (2008, p41)

2.1.6.2 Jenis Aktivitas

Tiga jenis aktvitas dalam SIA menurut Rama dan Jones

(2008, p48) yaitu:

1. Pencatatan (recording) mengacu pada penyiapan dokumen

sumber dan/atau penyimpanan data kejadian dalam file

transaksi.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

14

2. Pembaruan (update) mengacu pada tindakan mengubah data

ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh

dari kejadin.

3. Pemeliharaan file (file maintanance) mengacu pada

menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang file

induk.

2.1.6.3 Atribut dan Hubungan

Tiga konsep penting dalam class diagram menurut Rama

dan Jones (2008, p202):

1. Kunci utama (primary key) adalah atribut yang secara unik

mengidentifikasi record di tabel.

2. Kunci asing (foreign key) adalah field di tabel yang

merupakan kunci utama di beberapa tabel lainnya.

3. Kardinalitas hubungan menunjukkan berapa banyak

keterjadian dari satu jenis entitas (kejadian, sumber daya,

atau pelaku) dihubungkan dengan jenis entitas lainnya.

Berikut adalah kardinalitas yang digunakan dalam desain

basis data:

a. Hubungan satu dengan satu

b. Hubungan satu dengan banyak

c. Hubungan banyak dengan banyak

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

15

Hubungan banyak dengan banyak dapat diubah menjadi

dua hubungan satu dengan banyak dengan

menambahkan “tabel persimpangan”.

2.1.7 Pengertian Database Management System (DBMS)

Sistem manajemen basis data (database management system – DBMS)

adalah “peranti lunak sistem khusus yang diprogram untuk mengetahui

elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya”,

dikemukakan oleh Hall (2011, p27).

Dan menurut Rama dan Jones (2008, p194) sistem manajemen basis

data (database management system) merupakan “seperangkat program

yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, memodifikasi, dan

menyaring informasi dari basis data”.

Jadi, disimpulkan bahwa database management system (DBMS)

adalah suatu software dimana pengguna memiliki hak untuk mengakses

elemen data tertentu dimana pengguna bisa menyimpan, memodifikasi,

atau menyaring informasi dari database tersebut.

2.1.8 Pengertian Object

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p59) object adalah

“sesuatu yang di dalam sistem komputer yang mampu menanggapi pesan”.

Sedangkan Hall (2011, p612) menyatakan bahwa object “setara

dengan kata benda dalam bahasa. Contohnya vendor, customer, inventory,

dan account semuanya adalah object”.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

16

Jadi object secara umum adalah suatu entitas yang memiliki identitas,

state, dan tingkah laku yang merefleksikan kemampuan dari sistem untuk

menjaga informasi tentang sistem dan berinteraksi dengan sistem yang

digunakan untuk memanipulasi data.

2.1.9 Object Oriented

Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p59) mengemukakan bahwa

object oriented adalah “suatu pendekatan pada pengembangan sistem yang

melihat suatu sistem informasi sebagai sekumpulan objek yang

berinteraksi yang bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas”.

Dennis, Wixom, dan Roth (2009, p493) menyatakan bahwa sistem

yang berorientasi pada objek berfokus pada “menangkap struktur dan

behaviour dari sistem informasi dalam modul-modul kecil (object) yang

terdiri dari data dan proses”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa object oriented adalah pendekatan pada

pengembangan sistem dimana sistem informasi sebagai objek berfokus

pada menangkap struktur dan behaviour dalam modul-modul kecil.

2.1.10 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.1.10.1 Konsep Object Oriented Analysis (OOA)

Konsep Object Oriented Analysis (OOA) menurut

Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p60) yaitu “mendefinisikan

seluruh tipe objek yang melakukan kerja dalam sistem dan

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

17

menunjukkan use case apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas”.

2.1.10.2 Konsep Object Oriented Design (OOD)

Konsep Object Oriented Design (OOD) menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2009, p60) yaitu “mendefinisikan semua tipe

objek yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang dan

perangkat dalam sistem, menunjukkan bagaimana objek

berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan mendefinisikan

setiap tipe objek sehingga dapat diimplementasikan dengan

bahasa atau lingkungan yang spesifik”.

Sedangkan Hall (2011, p610) menyatakan bahwa object

oriented design adalah “untuk membangun sistem informasi dari

komponen atau objek standart yang dapat digunakan kembali”.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa object oriented design (OOD) adalah membangun suatu

sistem informasi diman obkek berinteraksi untuk menyelesaikan

tugas agar bisa diimplementasikan.

2.1.11 Pengertian UML (Unified Modelling Language)

Pengertian Unified Modeling Language (UML) menurut Dennis,

Wixom, dan Roth (2009, p501) adalah “Unified Modelling Language

bertujuan untuk memberikan kosa kata umum tentang istilah yang

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

18

berbasiskan object dan teknik-teknik diagram yang cukup banyak untuk

memodelkan proyek pengembangan sistem dari analisis sampai desain”.

Menurut Rama dan Jones (2008, p78), unified modeling language

(UML) adalah “suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem

informasi”.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah suatu bahasa yang

digunakan untuk menganalisis dan mendesain suatu sistem informasi

dengan menggunakan beberapa teknik diagram.

2.1.12 Rich Picture

Menurut Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p26)

rich picture adalah “gambaran informal yang mempresentasikan

ilustrator tentang sebuah situasi”.

Rich picture harus:

a. Berisi banyak informasi dan harus terbuka untuk interpe

b. Menyajikan proses dan stuktur yang koheren

c. Menunjukkan paling sedikit satu area permasalahan

d. Menunjukkan pada beberapa sistem terkomputerisasi yg relevan

e. Kaya, tapi tidak kacau

f. Menerangkan aspek-aspek kunci dari sebuah situasi dengan cara

mendukung pemahaman di berbagai tingkatan.

Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p31).

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

19

2.1.13 Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p60) class diagram

adalah “sebuah model grafis yang digunakan dalam pendekatan object

oriented untuk menunjukkan kelas-kelas dari objek pada sistem”.

Dennis, Wixom, dan Roth (2009, p510) mengemukakan bahwa class

diagram adalah “sebuah model statis yang mendukung pandangan statis

dari sistem yang berkembang”.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka class diagram adalah

sebuah model yang digunakan untuk menunjukkan kelas-kelas objek

pada sistem yang ditampilkan dalam pandangan statis.

Notasi untuk class diagram berdasarkan Dennis, Wixom, dan Roth

(2009, p513):

1. Class: merupakan orang, tempat, atau benda yang sistem harus

menangkap dan menyimpan informasinya.

Gambar 2.1 Class

2. Attributte: merupakan properti yang menggambarkan keadaan objek.

3. Method: merupakan tindakan atau fungsi yang class dapat lakukan.

4. Association: merupakan suatu hubungan antara beberapa class atau

sebuah class dan class itu sendiri.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

20

Gambar 2.2 Association

2.1.14 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p242), use case

diagram adalah “sebuah diagram yang menunjukkan berbagai peran user

dan bagaimana peran tersebut menggunakan sistem”.

Sedangkan bedasarkan Rama dan Jones (2008, p329), diagram

usecase adalah “penyajian grafis yang dapat menyediakan daftar usecase

yang terjadi di suatu aplikasi”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah diagram

yang terdiri dari aktor dan use case yang menunjukkan tanggung jawab

aktor untuk tiap use case serta interaksi aktor dengan sistem.

Notasi-notasi yang digunakan dalam use case diagram terdiri dari:

1. Use case: suatu kegiatan yang dilakukan oleh sistem, biasanya dalam

menanggapi permintaan oleh pengguna sistem.

2. Actor: orang yang menggunakan sistem pada setiap use case.

3. Connecting Line: berada di antara aktor dan use case yang

mengindikasikan aktor mana yang menjalankan use case.

4. Automation Boundary: menunjukkan batas antara lingkungan dimana

aktor berada dengan komponen internal dari sistem komputer.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

21

Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p242)

Gambar 2.3 Notasi untuk Use Case Diagram

2.1.15 Event Table

Berdasarkan Rama dan Jones (2008, p22) event adalah “berbagai hal

yang terjadi pada suatu saat tertentu”.

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p168) event

table meliputi “baris dan kolom, yang mewakili event dan detilnya

masing-masing”.

2.1.16 Workflow Table

Rama dan Jones (2008, p95) mengatakan bahwa tabel arus kerja

(workflow table) “menyajikan informasi dalam bentuk dua kolom

sederhana. Para pelaku yang melaksanakan aktivitas spesifik didaftarkan

di dalam kolom pada sisi kiri. Aktivitas terkait didaftarkan pada sisi

kanan”.

Sedangkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p141)

mengungkapkan bahwa workflow adalah “urutan langkah-langkah

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

22

pemprosesan yang secara lengkap menangani satu transaksi bisnis atau

permintaan pelanggan”.

Jadi tabel workflow table adalah tabel untuk mengelola aliran kerja

dengan dua kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan tindakan yang

dilakukannya dalam suatu proses.

2.1.17 Activity Diagram

Rama dan Jones (2008, p79) berpendapat bahwa diagram aktivitas

UML “memainkan peran seperti sebuah “peta” dalam memahami proses

bisnis dengan menunjukkan urutan aktivitas di dalam proses”.

Sedangkan berdasarkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p141),

activity diagram adalah “tipe dari workflow diagram yang

mendiskripsikan kegiatan user dan urutan alur mereka”.

Jadi Activity Diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified

Modelling Language yang menggambarkan serangkaian aktivitas dalam

proses kegiatan bisnis dari sebuah sistem secara berurutan.

Notasi activity diagram terdiri dari:

1. Lingkaran penuh: memulai proses dalam suatu diagram aktivitas.

2. Segi empat panjang: kejadian, aktivitas, atau pemicu.

3. Garis tidak terputus: urutan dari satu kejadian atau aktivitas ke yang

berikutnya.

4. Garis putus-putus: alur informasi antarkejadian.

5. Dokumen: menunjukkan dokumen sumber atau laporan.

6. Berlian: sebuah cabang.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

23

7. Tabel: suatu file komputer dari mana data bisa dibaca atau direkam

selama kejadian bisnis.

8. Catatan: memberikan acuan bagi pembaca pada diagram atau

dokumen lain untuk peperinciannya.

9. Mata banteng: akhir dari proses.

Rama dan Jones (2008, p111)

2.1.17.1 Pengertian Overview Activity Diagram (OAD)

Menurut Rama dan Jones (2008, p79), overview diagram

menyajikan “suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis

dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan

kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antarkejadian”.

2.1.17.2 Pengertian Detailed Activity Diagram (DAD)

Rama dan Jones (2008, p80) mengungkapkan bahwa

detailed diagram “menyediakan suatu penyajian yang lebih

detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua

kejadian yang ditunjukkan pada overview diagram”.

2.1.18 Rancangan Formulir

2.1.18.1 Pengertian Formulir

Rama dan Jones (2008, p321) mengungkapkan bahwa

formulir merupakan “dokumen terpola yang berisi field kosong

yang dapat diisi pengguna dengan data”.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

24

Sedangkan Puspitawati dan Anggadini (2011, p69)

mengatakan bahwa formulir dapat didefinisikan sebagai “secarik

kertas/media yang memiliki ruang untuk diisi dengan berbagai

informasi sebagai dasar pencatatan transaksi/aktivitas ekonomi

suatu unit organisasi”.

Dari kedua pengertian tersebut, formulir adalah dokumen

terpola yang dapat diisi dengan data dari traksaksi/aktivitas

ekonomi suatu organisasi.

2.1.18.2 Manfaat Formulir

Puspitawati dan Anggadini (2011, p70) berpendapat bahwa

dalam perusahaan, formulir dapat bermanfaat untuk:

1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis

perusahaan

2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan

3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan menyatakan

semua kejadian dalam bentuk tulisan

4. Untuk menyampaikan informasi dari orang yang satu ke

orang yang lain dari organisasi satu ke organisasi lain.

2.1.18.3 Jenis Formulir

Jenis-jenis formulir input berdasarkan Rama dan Jones

(2008, p323):

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

25

1. Formulir entri satu record

Digunakan untuk menambah, menghapus, atau

memodifikasi data di satu record satu tabel tertentu (contoh:

form arsip pelanggan).

2. Formulir entri bentuk table

Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan

banyak record di satu tabel (contoh: penerimaan kas).

3. Formulir entri multitable

Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu

tabel (contoh: form entri pesanan).

2.1.19 Rancangan Layar

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p531), user interface

adalah “bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi untuk

menciptakan masukan dan keluaran”.

Berdasarkan Pietro Murano, Patrik O’Brian Holt (International

Journal of Technology and Human Interaction, 2007), “interaksi

manusia-komputer berfokus pada dialog antara pengguna dan komputer

melalui user interface (UI)”.

Beberapa kontrol input GUI pada umumnya menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2009, p551) adalah:

1. Text Box: kontrol input yang menerima entri data dari keyboard.

2. List Box: kontrol input yang berisi sebuah daftar entri yang diterima

dimana pengguna dapat memilih.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

26

3. Spin Box: sebuah variasi dari list box yang menyajikan beberapa entri

dalam text box dimana pengguna dapat memilih.

4. Combo Box: variasi lain dari list box yang memungkinkan pengguna

untuk memasukkan nilai baru atau memilih dari entri.

5. Radio Buttons (Option Buttons): kontrol input yang memungkinkan

pengguna untuk memilih satu pilihan dari suatu kelompok.

6. Check Boxes: kontrol input yang memungkinkan pengguna untuk

memilih lebih dari satu pilihan dari suatu kelompok.

2.1.20 Rancangan Laporan

2.1.20.1 Pengertian Laporan

Rama dan Jones (2008, p285) mengatakan bahwa laporan

merupakan “penyajian data yang terpola dan tersusun”.

2.1.20.2 Jenis Laporan

Empat model laporan menurut Rama dan Jones (2008,

p264):

1. Laporan daftar sederhana (simple list report)

Adalah daftar transaksi penjualan.

2. Laporan perincian yang dikelompokkan (grouped detail

report)

Adalah daftar transaksi penjualan yang dikelompokkan

menurut jenis produk yang dijual, dengan subtotal untuk

setiap jenis produk.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

27

3. Laporan ringkasan (summary report)

Hanya memberikan ringkasan angka-angka penjualan,

seperti total penjualan untuk setiap produk, tanpa mendaftar

masing-masing transaksi penjualan.

4. Laporan entitas tunggal (single entity report)

Seperti faktur penjualan, hanya memberikan perincian

mengenai satu kejadian.

2.1.20.3 Tata Letak Laporan

1. Header laporan (report header)

Menunjukkan informasi yang diterapkan pada seluruh

laporan (misalnya, nama laporan dan perusahaan, tanggal

laporan, dan nomor halaman).

2. Header halaman (page header)

Dapat digunakan untuk menentukan informasi yang tampak

di bagian atas setiap halaman.

3. Footer halaman (page footer)

Tampak di bagian bawah setiap halaman dan biasanya

mencakup nomor halaman.

4. Footer laporan (report footer)

Terlihat satu kali, di bagian akhir laporan. Biasanya

digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan seperti

total semuanya.

5. Perincian laporan (report detail)

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

28

Berisi informasi utama di laporan. Bagian ini menyajikan

data mengenai berbagai entitas (kejadian, agen, produk dan

jasa).

Rama dan Jones (2008, p266).

2.1.21 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, dan Stage (2000,

p344), navigation diagram adalah “sejenis statechart diagram yang

fokus pada keseluruhan user interface yang dinamis”.

Gambar 2.4 Navigation Diagram

Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen, dan Stage (2000, p160)

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

29

2.1.22 Pengertian Visual Basic

Menurut Hirin (2011, p2) Visual Basic adalah “salah satu bahasa

pemrograman berbasis desktop yang dikeluarkan (diproduksi) oleh

perusahaan perangkat lunak komputer terbesar yaitu Microsoft”.

Berdasarkan Supardi (2011, p1), Visual Basic merupakan “bahasa

pemrograman yang dikembangkan dari bahasa pemrograman Basic.

Bahasa pemrograman basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat

populer, dikembangkan tahun 1963”.

2.2 Teori-teori Khusus

Dalam teori khusus, penulis menyajikan teori-teori khusus yang berkaitan

dengan topik dalam penulisan skripsi ini, yang meliputi penjualan, penjualan

kredit, piutang, retur penjualan, pengendalian internal, dan laporan.

2.2.1 Penjualan

2.2.1.1 Pengertian Penjualan

Puspitawati dan Anggadini (2011, p165) mengemukakan

penjualan merupakan “aktivitas yang memperjualbelikan barang

dan jasa kepada konsumen”.

Sedangkan menurut Rama dan Jones (2008, p22), penjualan

(siklus pendapatan) mengacu pada “proses menyediakan barang

dan jasa untuk para pelanggan”.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

30

menyediakan dan memperjualbelikan barang dan jasa kepada

pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

2.2.1.2 Siklus Penjualan

Siklus penjualan/pendapatan dari jenis organisasi yang

berbeda dapat saja sama dan mencakup di dalamnya sebagian atau

semua operasi berikut ini:

a. Merespons permintaan informasi dari pelanggan

b. Membuat perjanjian dengan pada pelanggan untuk

menyediakan barang dan jasa di masa mendatang

c. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan

d. Menagih pelanggan

e. Melakukan penagihan uang

f. Menyetorkan uang kas ke bank

g. Menyusun laporan.

Rama dan Jones (2008, p23)

2.2.1.3 Penjualan Kredit

Berdasarkan Puspitawati dan Anggadini (2011, p165)

penjualan kredit merupakan “aktivitas penjualan yang

menimbulkan tagihan/klaim/piutang kepada pembeli sehingga

penjual tidak menerima uang secara tunai pada saat barang

diserahkan kepada pembeli”.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

31

Prosedur penjualan kredit terdiri dari aktivitas:

a. Permintaan informasi persediaan barang/jasa

b. Penerimaan pesanan penjualan (order penjualan)

c. Pengecekan persediaan dan harga

d. Persetujuan kredit

e. Pengambilan barang/persediaan

f. Pembuatan faktur penjualan

g. Pengiriman barang

h. Pencatatan transaksi

i. Penagihan.

Puspitawati dan Anggadini (2011, p165)

2.2.1.4 Kriteria 5C

Kriteris 5C dari manajemen kredit menurut Farah Margaretha

(2007, p83):

1. Character (Karakter)

Apakah konsumen mempunyai karakter/kecenderungan yang

selalu mau melakukan pembayaran kreditnya?

2. Capacity (Kapasitas)

Apakah konsumen mempunyai kapasitas yang bagus dalam

menjalankan usahanya?

3. Capital (Modal)

Apakah konsumen mempunyai modal yang cukup untuk dapat

melunasi pembayaran kreditnya?

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

32

4. Condition (Kondisi)

Apakah ada kondisi ekonomi yang memungkinkan

berpengaruh dalam kemampuan konsumen membayar?

5. Collateral (Kolateral)

Apakah konsumen mempunyai aset yang mudah dijual apabila

perusahaan yang bersangkutan bangkrut.

2.2.2 Piutang

Piutang adalah “catatan artefak yang digunakan hanya untuk

menyimpan dan mengirimkan data”, dikemukakan oleh Hall (2011, p28).

Berdasarkan Natasha Gural (Better Investing, 2011) piutang

merupakan “salah satu dari banyak metrik yang mengukur kinerja

penjualan perusahaan. Sebagian besar perusahaan memungkinkan

beberapa penjualan mereka untuk dikredit, biasanya untuk pelanggan yang

disukai. Ketika penjualan tumbuh lebih cepat dari piutang, perusahaan

umumnya melakukan pekerjaan penagihan piutang dengan baik”.

2.2.3 Retur Penjualan

Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2010, p327), “dalam bisnis yang

normal, beberapa barang akan dikembalikan oleh customer dan faktor-

faktor untuk mengizinkannya harus dibuat seperti barang yang rusak

selama pengiriman, barang yang rusak atau cacat, atau salahnya

pengiriman karena jumlah atau tipe barang”.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

33

2.2.4 Pengendalian Internal

2.2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal

Berdasarkan Rama dan Jones (2008, p132), pengendalian

internal adalah “suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi

entitas, manajemen dan personel lainnya, yang dirancang untuk

memberikan kepastian yang berkaitan dengan pencapaian sasaran”.

Sedangkan Mardi (2011, p59) mengungkapkan bahwa

pengendalian internal merupakan “suatu sistem yang meliputi

struktur organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-ukuran

yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan

organisasi dari berbagai arah”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi

oleh struktur organisasi yang dirancang untuk dipatuhi bersama

demi mencapai tujuan organisasi.

2.2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal, yaitu:

1. Menjaga keamanan harta milik perusahaan

2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi

3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan

4. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah

ditetapkan.

Mardi (2011, p59)

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

34

2.2.4.3 Komponen Pengendalian Internal

Komponen pengendalian internal yang saling berkaitan

menurut COSO, yaitu:

1. Lingkungan pengendalian

Mengacu pada faktor-faktor umum yang menetapkan sifat

organisasi dan mempengaruhi kesadaran karyawannya

terhadap pengendalian.

2. Penentuan resiko

Adalah identifikasi dan analisis resiko yang mengganggu

pencapaian sasaran pengendalian internal.

3. Aktivitas pengendalian

Adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh

organisasi untuk menghadapi resiko. Terdiri dari aktivitas:

a. Penelaahan kinerja

Merupakan aktivitas-aktivitas yang mencakup analisis

kinerja, misalnya perbandingan hasil aktual dengan

anggaran proyeksi standar.

b. Pemisahan tugas

Mencakup pembebanan tanggung jawab untuk otorisasi

transaksi, pelaksanaan transaksi, pencatatan transaksi,

pemeliharaan aset kepada karyawan yang berbeda-beda.

c. Pengendalian aplikasi

Diterapkan pada masing-masing aplikasi SIA, misalnya

entri pesanan dan utang usaha.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

35

d. Pengendalian umum

Adalah pengendalian umum yang berkaitan dengan

banyak aplikasi. Contohnya adalah pengendalian yang

membatasi akses ke komputer.

4. Informasi dan komunikasi

Sistem informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur

dan record yang dibuat untuk memulai, mencatat, memproses

dan melaporkan kejadian pada proses entitas.

Komunikasi meliputi penyediaan pemahaman mengenai peran

dan tanggung jawab individu.

5. Pengawasan

Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk

memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi

sebagaimana dimaksudkan.

Rama dan Jones (2008, p134).

2.2.4.4 Sasaran Pengendalian Internal

Sasaran pengendalian internal yang disebutkan di Laporan

COSO mencakup berikut ini:

a. Efektivitas dan efisiensi operasi

b. Keandalan pelaporan keuangan.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

36

2.2.4.5 Pengendalian Internal Penjualan

Tujuan dari pengendalian internal penjualan:

a. Penjualan yang dicatat adalah untuk pengiriman aktual kepada

pelanggan non fiktif (keabsahan)

b. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)

c. Penjualan yang dicatat adalah untuk jumlah barang yang

dikirim dan ditagih serta dicatat dengan benar (penilaian)

d. Transaksi penjualan yang diklasifikasikan dengan pantas

(klasifikasi)

e. Penjualan dicatat dalam waktu yang sesuai (ketepatan)

f. Transaksi penjualan yang dimasukkan dengan pantas dalam

berkas induk dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan

pengikhtisaran).

Reeve et al. (2008, p366).

Sedangkan menurut Susan Muzorewa dan Rao Arundhati

(Journal of The International Academy for Case Studies, 2012),

tujuan sistem pengendalian internal penjualan adalah:

a. Laporan keuangan yang memiliki tingkat realibitas yang tinggi

b. Meningkatkan keefektifan dan efisiensi kegiatan perusahaan

c. Sebagai tembok pembatas kegiatan perusahaan agar tidak

melanggar peraturan atau hukum yang berlaku.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

37

2.2.4.6 Pengendalian Internal Piutang

Menurut Herry (2010, p215), pengendalian internal atas

piutang usaha yang perlu diperhatikan yaitu “bagaimana

pengamanan yang efektif dan efisien dilakukan atas piutang usaha,

baik dari segi pengamanan atas perolehan kas, pemisahan tugas

(termasuk masalah persetujuan kredit), sampai pada penagihan dan

pencatatan akuntansi yang akurat”.

2.2.4.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan

Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

kredit :

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi penerimaan barang

b. Fungsi pencatatan (piutang) harus terpisah dengan fungsi

penjualan

c. Transaksi retur penjualan harus dilaksanakan oleh fungsi

penjualan, fungsi penerimaan barang, fungsi pencatatan

piutang dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi retur

penjualan yang dilaksanakan secara lengkap oleh hanya salah

satu fungsi.

Endang Tata (2010, p56).

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view.7 Pengendalian Internal Retur Penjualan Elemen pengendalian internal dalam sistem retur penjualan

38

2.2.5 Laporan

2.2.5.1 Pengertian Laporan Penjualan

Menurut Duwi Priyatno (2008, p115), laporan penjualan

adalah “laporan keuangan yang menginformasikan tentang

transaksi penjualan dari perusahaan kepada pelanggan”.

2.2.5.2 Pengertian Laporan Piutang

Menurut Himayati (2008, p155), laporan piutang adalah

“laporan yang digunakan untuk mengontrol jumlah piutang pada

perusahaan”.

2.2.5.3 Pengertian Laporan Retur

Menurut Himayati (2008, p155), laporan retur adalah “laporan

yang menyediakan data barang yang diretur atau dikembalikan

karena barang cacat produksi, rusak dan sudah tidak layak jual”.