Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

9
Ilmu Budaya Basar Bag 1 Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai alam semesta dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia, ilmu pengetahuan pun berkembang dengan sangat pesatnya. Ilmu pengetahuan tidak selalu membuat manusia menjadi lebih beradab dan mencapai kesempurnaan hidup, tetapi ilmu pengetahuan juga dapat menjadi bencana bagi manusia dan lingkungannya jika dikelola oleh manusia yang tidak memiliki moral kemanusiaan. Meskipun secara umum ilmu pengetahuan lebih banyak manfaatnya bagi kehidupanmanusia, tetapi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri bukannya tanpa kritik. Kalangan postmodernisme mengkritik ilmu pengetahuan modern yang dianggap mereka telah gagal membentuk kepribadian manusia secara utuh. Ilmu pengetahuan modern pada sisi lain telah membuat pribadi manusia terpecah-belah oleh kepentingankepentingan bisnis, sehingga manusia tidak lagi memiliki jiwa yang independen. ILMU PENGETAHUAN DAN KITA

Transcript of Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Page 1: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Ilmu Budaya BasarBag 1

Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya

Ilmu pengetahuan tercipta karena adanya kebutuhan manusia untuk menguasai

alam semesta dalam rangka mempertahankan kehidupannya.

Sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia, ilmu pengetahuan pun

berkembang dengan sangat pesatnya.

Ilmu pengetahuan tidak selalu membuat manusia menjadi lebih beradab dan

mencapai kesempurnaan hidup, tetapi ilmu pengetahuan juga dapat menjadi

bencana bagi manusia dan lingkungannya jika dikelola oleh manusia yang tidak

memiliki moral kemanusiaan.

Meskipun secara umum ilmu pengetahuan lebih banyak manfaatnya bagi

kehidupanmanusia, tetapi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri bukannya

tanpa kritik.

Kalangan postmodernisme mengkritik ilmu pengetahuan modern yang dianggap

mereka telah gagal membentuk kepribadian manusia secara utuh. Ilmu

pengetahuan modern pada sisi lain telah membuat pribadi manusia terpecah-belah

oleh kepentingankepentingan bisnis, sehingga manusia tidak lagi memiliki jiwa

yang independen.

ILMU PENGETAHUAN DAN KITA

Ilmu pengetahuan berkembang karena ada kebutuhan manusia untuk dapat

mempertahankan diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai

alam semesta. Penguasaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak

merusak tatanan alam itu sendiri. Kerusakan terhadap tatanan alam akan

berdampak pada kehidupan umat manusia. Agar penguasaan alam semesta tidak

bertampak pada perusakan, maka penguasaan terhadap ilmu pengetahuan perlu

dibaringi dengan norma dan etika.

Page 2: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Ilmuwan harus mempunyai norma dan etika. Tanpa norma dan etika, ilmu

pengetahuan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi keserakahan orang-orang

tertentu yang lebih kuat Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk menciptakan

kesejahteraan umat manusia dengan tetap mempertimbangan harmoni antara

kehidupan umat manusia dan alam sekitarnya.

HAKIKAT MANUSIA

Berbicara tentang manusia maka satu pertanyaan klasik yang sampai saat ini

belum memperoleh jawaban yang memuaskan adalah pertanyaan tentang siapakah

manusia itu. Banyak teori telah dikemukakan, di antaranya adalah pemikiran dari

aliran materialisme, idealisme, realisme klasik, dan teologis.

Aliran materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu-

satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini,

sementara manusia juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini.

Sedangkan aliran idealisme beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang

sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian.

Aliran realisme klasik beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang

sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian, dan

aliran teologis membedakan manusia dari makhluk lain karena hubungannya

dengan Tuhan.

Di samping itu, beberapa ahli telah berusaha merekonstruksikan kedudukan

manusia di antara makhluk lainnya. Juga berusaha membandingkan manusia

dengan makhluk lainnya. Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa

semua makhluk mempunyai dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam

gen mereka. Sementara yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah

kemampuan manusia dalam hal pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia

jauh lebih berkembang daripada pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui

perasaan manusia mengembangkan eksistensi kemanusiaannya.

HAKIKAT KEBUDAYAAN

Page 3: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa

ahli ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan

dalam rangka memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud

dengan kebudayaan tersebut.

Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut tetap saja kurang memuaskan.

Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi

pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran

behaviorisme/materialisme. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut,

Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam tiga

wujudnya, yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural system, social system, dan

artifact.

Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang

bersifat kognitif, normatif, dan material. Dalam memandang kebudayaan, orang

sering kali terjebak dalam sifat chauvinisme yaitu membanggakan kebudayaannya

sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami

kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan yang variatif, relatif,

universal, dan counterculture.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan

kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan

yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan

demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut

dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan

yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari

kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat

Page 4: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2)

pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang

meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus

mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan

berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan

manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of

life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

PENGERTIAN KASIH SAYANG, CINTA KEMESRAAN DAN PEMUJAAN

Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih

sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap

individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kasih sayang dan cinta.

Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.

Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang

harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan. Kemesraan

merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan dapat

menimbulkan daya kreativitas manusia, yang berwujud bentuk seni. Bentuk seni

dapat berbentuk seni rupa, seni pahat, seni sastra, seni suara. Pemujaan

merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan ini

oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang

lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan

mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan

dalam hati kita tentang suatu hal.

Page 5: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi pengetahuan yang telah

dimiliki disebut dengan berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses

pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh

hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya

gravitasinya.

Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat menciptakan kesenangan

bagi penglihatan dan pendengaran. Kehalusan merupakan sikap yang lembut

dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut

dalam sikap anggota badan. Sikap halus dan lembut merupakan cermin hati yang

tulus serta cinta kasih terhadap sesama.

KEGELISAHAAN

Berbicara tentang manusia, berarti berbicara pula tentang media tempat manusia

hidup. Media tempat manusia hidup adalah dunia. Untuk bisa memahami hakikat

manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan hakikat kehidupan

manusia di dunia.

Konsep yang dapat digunakan untuk memahami hal itu adalah konsep kosmologi,

yaitu bagaimana manusia harus mengembangkan sikap hidupnya sehubungan

dengan kedudukannya sebagai mikrokosmos.

Konsep yang lainnya adalah konsep ‘mendiami dunia’ sebagaimana yang

dikemukakan oleh Huijbers.

Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti pemenuhan kebutuhan

atas aspek-aspek yang membentuk manusia.

Kesadaran manusia akan hakikatnya sebagai bagian dari kosmologi dan perannya

sebagai mahluk yang ‘mendiami dunia’ maka lahirlah beberapa konsep yang

dipakainya sebagai dasar manusia hidup.

Konsep-konsep tersebut adalah hidup sekedarnya, takdir, dan cakra manggilingan.

Page 6: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar

Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka

yang timbul adalah kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan

sikap pamrih (tidak ikhlas).

Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik.

Keserakahan dan konflik akan memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada

akhirnya adalah kegelisahan

PENDERITAAN

Terdapat berbagai alasan yang dapat mengakibatkan penderitaan, yaitu alasan

fisik dan alasan moral.

Di samping itu penderitaan sebenarnya merupakan kelanjutan dari kegelisahan,

artinya kegelisahan yang tidak bisa dikendalikan akan mengakibatkan penderitaan.

Selain kegelisahan, penderitaan juga disebabkan karena kekecewaan, yaitu apa

yang diharapkan ternyata tidak diperoleh. Jadi penderitaan juga berhubungan

dengan pamrih. Penderitaan juga berhubungan dengan ketakutan. Orang yang

selalu merasa takut akan hidup menderita. Penderitaan yang menimpa hidup

manusia banyak berhubungan dengan ‘daya hidup’ yang menjelma menjadi hawa

nafsu.

Terdapat berbagai daya hidup yaitu daya hidup raewani, nabati, haewani, jasmani,

rohani, rohmani, dan robbani. Daya hidup ini akan berpengaruh terhadap tingkat

kesempurnaan hidup manusia yaitu tingkat An Nafs al Ammarah, al Lawwamah, al

Mulhima, al Qana’ah, al Mut’mainnah, al Radiyah, dan al Kamilah. Untuk bisa

menuju kesempurnaan hidup di mana hidup sudah tidak mengenal lagi kegelisahan

dan penderitaan maka orang harus melakukan olah batin. Olah batin tersebut

adalah dalam rangka menghilangkan nafsu dan pamrih. Terdapat olah batin yang

harus diikuti supaya kesempurnaan jiwa dapat dicapai, yaitu mengembangkan

sikap selalu instrospeksi, sabar, nrimo, dan ikhlas.

Sumber Buku Ilmu Budaya Dasar Karya Yulia Budiwati dkk

DIarsipkan di bawah: MKDU

Page 7: Wawasan Sosial Ilmu Budaya Basar