WAWASAN NUSANTARA.docx

21
MAKALAH KEWARGANEGARAAN LATAR BELAKANG FILOSOFI DAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG

Transcript of WAWASAN NUSANTARA.docx

Page 1: WAWASAN NUSANTARA.docx

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

LATAR BELAKANG FILOSOFI DAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2011/2012

Page 2: WAWASAN NUSANTARA.docx

A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA

Pengertian Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut :

1. Menurut GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) yang ditetapkan MPR (Majelis

Permusyawaratan Rakyat) pada tahun 1993 dan 1998. Wawasan Nusantara yang merupakan

wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang dan

sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan

dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional

2. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang dibuat di LEMHANAS 1999:

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya yang sebaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional

3. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan

nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai

tujuan nasional.Wawasan itu pada umumnya berkaitan dengan cara pandang tentang hakikat

sebuah Negara yang memiliki kedaulatan atas wilayahnya. Fokus pembicaraan pada unsur

kekuasaan dan kewilayahan disebut “geopolitik”.

Pandangan geopolitik 

• Pandangan/ajaran Frederich Ratzel 

a.Negara merupakan sebuah organisme yang hidup dalam suatu ruang lingkup tertentu,

bertumbuh sampai akhirnya menyusut dan mati

b.Negara adalah suatu kelompok politik yang hidup dalam suatu ruang tertentu.

c.Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya sebuah bangsa tidak bisa lepas dari

alam dan hukum alam.

d.Semakin tinggi budaya suatu bangsa maka semakin besar kebutuhannya akan sumber daya

alam.

Page 3: WAWASAN NUSANTARA.docx

• Pandangan/ajaran Rudolf Kjellen 

a.Negara merupakan suatu organisme biologis yang memiliki kekuatan intelektual yang

membutuhkan ruang untuk bisa berkembang bebas.b.Negara merupakan suatu sisem politik

(pemerintahan)

b.Negara dapat hidup tanpa harus bergantung pada sumber pembekalan dari luar. Ia dapat

berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologinya sendiri untuk

membangun kekuatannya sendiri.

Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik kewarganegaraan

yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :

- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973

- TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN

- TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983

Penerapan Wawasan Nusantara

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di

bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional.

Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang

semula dianggap “laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya

alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama

negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.

d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak

pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan

transportasi.

e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan

bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air,

senasib sepenanggungan dengan asas pancasila.

f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada

kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.

Page 4: WAWASAN NUSANTARA.docx

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari

bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah

nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi

globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta,

perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan

wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di

bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa

Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan

tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang

Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat

yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga

negara.

Page 5: WAWASAN NUSANTARA.docx

B. LATAR BELAKANG FILOSOFIS WAWASAN NUSANTARA

1. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila

Berdasarkan falsafah pancasila, manusia indonesia adalah mahkluk ciptaan tuhan yang

mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya yang serba terhubung

dengan sesamannya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptannya. Kesadaran ini

menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuki mempertahankan eksistensi dan kelangsungan

hidupnya dari generasi ke generasi. Berdasarkan kesadaran yang dipengaruhi oleh

lingkungannya, manusia indonesia memiliki motivasi antara lain untuk menciptakan suasana

damai dan tenteram menuju kebahagiaan serta menyelenggarakan keteraturan dalam

membina hubungan antar sesama.

Dengan demikian, nilai-nilai pancasila sesungguhnya telah ada dan berkembangdalam diri

bangsa indonesia. Nilai-nilai pancasila juga tercakup dalam penggalian dan pengembangan

wawasan nasional sebagai berikut:

1. a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila ketuhanan yang maha esa bangsa indonesia menyatakan kepercayaan dan

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-

masing. Dalam kehidupan sehari-hari mereka mengembangkan sikap saling menghormati,

memberi kesempatan dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing, serta tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan dengan

cara apapun kepada orang lain. Sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh

bangsa indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati

dan memberikan kebebasandalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.

1. b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa Indonesia mengakui, menghargai, dan

memberikan hak kebebasan yang sama kepada setiap wargannya untuk menerapkan hak asasi

manusia (HAM). Namun kebebasan HAM tersebut tidak mengganggu dan harus menghornati

HAM orang lain. Sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan

oleh bangsa Indonesia yang memberikan kebebasan dala mengekspresikan HAM dengantetap

mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja

sama.

Page 6: WAWASAN NUSANTARA.docx

1. c. Sila Persatuan Indonesia

Dalam sila persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan bangsa

dan negara. Kepentingan masyarakat yang lebih luas harus diutamakan dibandibgkan dengan

kepentingan golongan, suku maupun perorangan. Tetapi kepentingan yang lebih besar

tersebut tidak mematikan atau meniadakan kepentingan golongan, suku bangsa, maupun

perorangan. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang

dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang mengutamakan kepentingan bangsa

dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati, dan menampung kepentingan

golongan, suku bangsa, maupun perorangan.

1. d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, bangsa Indonesia mengakui bahwa pengambilan keputusan

yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan melalui musyawarah untyui mencapai

mufakat. Ini berarti tidak tertutupnya kemungkinan dilakukannya pemungutan suara(voting)

dan berarti tidak dilakukannya pemaksaan pendapat dengan cara apapun. Sikap tersebut

mewarnai wawasan kebangsaan atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh

bangsa Indonesia yang melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap

menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.

1. e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bangsa indonesia mengakui dan

menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasilm

karya dan usahanya masing-masing. Tetapi usaha untuk meningkatkan kemakmuran tersebut

tanpa merugikan apalagi menghancurkan orang lain.

Kemakmuran yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia bukankemakmuran yang

tingkatannya sama bagi semua wargannya. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan

atau wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesiaq yang

memberikan kebebasan untuki mencapai kesejahteraan setinggi-tingginya bagi setiap orang

dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain, dan orang lain sehingga

tercapai kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

Page 7: WAWASAN NUSANTARA.docx

2. Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara

Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan Indonesia menjadikan wilayah Indonesia

sebagai dasar pengembangan wawasan itu.Dalam hal ini kondisi obyektif geografis Indonesia

menjadi modal pembentukan suatu negara dan menjadi dasar bagi pengambilan-pengambilan

keputusan politik.

Wilayah Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan RI 17 agustus 1945 masih mengikuti

territoriale Zee En Maritieme Kringe Ordonantie 1939, dimana lebar laut wilayah Indonesia

adalah 3 mil diukur dari garis air rendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia.

Penetapan lebar wilayah laut 3 mil tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Deklarasi ini menyatakan bahwa bentuk geografis Indonesia adalah Negara kepulauan yang

terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri. Untuk

mengukuhkan asas Negara kepulauan ini, ditetapkanlah Undang-undang Nomor : 4/Prp tahun

1960 tentang Perairan Indonesia.

Maka sejak itu berubalah luas wilayah dari + 2 juta km2 menjadi + 5 Juta Km2, di mana +

69% wilayahnya terdiri dari laut/perairan.Karena itu, tidaklah mustahil bila Negara Indonesia

dikenal sebagai Negara kepulauan (Negara maritim). Sedangkan yang 35% lagi adalah

daratan yang terdiri dari 17.508 buah kepulauan yang antara lain berupa 5 (buah) pulau besar,

yakni Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Irian Jaya (Papua) dan + 11.808 pulau-

pulau kecil yang belum diberi (ada) namanya. Luas daratan dari seluruh pulau-pulau tersebut

adalah + 2.028.087 km2, dengan panjang pantai + 81.000 km

Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut melalui undang-undang nomor 17 tahun 1985

pada tanggal 31 Desember 1985. Sejak tanggal 16 November 1993 UNCLOS 1982 telah

diratifikasi oleh 60 negara dan menjadi hukum positif sejak 16 November 1994.

Kondisi geografi Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang berada di

dalam maupun diatas permukaan bumi, potensi di ruang udara dan ruang antariksa, dan

jumlah penduduk yang besar yang terdiri dari berbagai suku yang memiliki budaya, tradisi,

serta pola kehidupan yang beraneka ragam.

Dengan kata lain, setiap perumus kebijaksanaan nasional harus memiliki wawasan

kewilayahan atau ruang hidup bangsa yang diatur oleh politik ketatanegaraan.

Page 8: WAWASAN NUSANTARA.docx

3. Pemikiran Berdasarkan Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat,

bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang

berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang

besar.mengenai berbagai macam ragam budaya.

Budaya atau kebudayaan dalam arti etimologid adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh

kekuatan budi manusia.Karena manusia tidak hanya bekerja dengan kekuatan budinya,

melainkan juga dengan perasaan, imajinasi, dan kehendaknya, menjadi lebih lengkap jika

kebudayaannya diungkap sebagai cita, rasa, dan karsa (budi, perasaan, dan kehendak).

Masyarakat Indonesia sejak awal terbentuk dengan cirri kebudayaan yang sangat beragam

yang mumcul karena pengaruh ruang hidup berupa kepulauan di mana ciri alamiah tiap-tiap

pulau berbeda-beda.

4. Pemikiran Berdasarkan Aspek sejarah

Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya

perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.Hal ini dikarenakan kemerdekaan

yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan

kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.Jadi, semangat ini harus tetap

dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia. 

Page 9: WAWASAN NUSANTARA.docx

Fungsi

Gambaran dari isi Deklarapsi Djuanda.

1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara

dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan

kewilayahan.

2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan

politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik,

dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan

pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu

kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam

pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan

tantangan negara Republik Indonesia adalah:

Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik

Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan

Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia

meliputi Sumatera, Jawa, SundaKecil, Borneo, Selebes, Maluku-Ambon, Semenanjung

Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut

dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang

surut atau countour pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara

kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar

wilayah yurisdiksi nasional.

Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang

wilayah perairan negara RI, yang isinya:

Page 10: WAWASAN NUSANTARA.docx

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low

water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus(straight base line) yang diukur

dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang

termasuk dalam wilayah RI.

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.

3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan

nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan

adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak

terpecah lagi.

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan

kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dankeadilan sosial".

2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah

maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah

menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk

menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta

martabat manusia di seluruh dunia.

Page 11: WAWASAN NUSANTARA.docx

C. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia , Wawasan Nusantara harus dijadikan

arahan , pedoman , acuan , dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam

membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Karena itu , implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola

pikir , pola sikap , dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan

negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri .

Dengan kata lain , Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir ,

bersikap , dan bertindak dalam rangka menghadapi , menyikapi , atau menangani berbagai

permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara .

Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan

wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu: 

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU

Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan

undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan

bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala

daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak

menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai

denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar

hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia

terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan

kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan

dengan hukum yang berlaku secara nasional.

3. .Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk

mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga

menumbuhkan sikap toleransi.

Page 12: WAWASAN NUSANTARA.docx

4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga

pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat

korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-

pulau terluar dan pulau kosong.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi

1. Akan menciptakantatanan ekonomi yang benar - benar menjamin pemenuhan dan

peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata .

2. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan

milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia

secara merata.

3. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa

mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

4. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai

usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat.

5. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti

posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan

minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena

itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor

pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

6. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan

antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya

dalam keadilan ekonomi.

7. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan

memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Page 13: WAWASAN NUSANTARA.docx

3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social budaya

Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai

implementasi dalam kehidupan sosial.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap

batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup

sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan

bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau

kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya

adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya

bangsa.Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan

dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari

segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan

di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah

tertinggal.

Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat

dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasionalmaupun

daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dancagar

budaya.

Page 14: WAWASAN NUSANTARA.docx

4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.

Akan menumbuhkankesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutkan membentuk

sikap bela negara pada setiap warga Negara Indonesia . Kesadaran dan sikap cinta tanah air

dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi

setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman

terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam

pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan

kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan

kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,

meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan

kepada aparat dan belajar kemiliteran.

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi

ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan

membangunsolidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah

dengan kekuatan keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang

memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah

terluar Indonesia.

Page 15: WAWASAN NUSANTARA.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

http://sistem-informasi-manajemen.blogspot.com/2009/09/latar-belakang-filosofis-

wawasam.html