Wawancara medis blok2

45
Company LOGO Wawancara medis

Transcript of Wawancara medis blok2

Page 1: Wawancara medis blok2

Company

LOGO

Wawancara medis

Page 2: Wawancara medis blok2

Wawancara MedisWawancara Medis

Interaksi profesional dokter-pasien, umumnya dimulai saat anamnesis (disebut wawancara medis). Wawancara medis adalah bagian terpenting dalam proses diag nosisPerolehan informasi tergantung kesiapan dan kemauan pasien bekerja sama berdasarkan kepercayaannya terhadap dokter. sangat esensial bagi dokter untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi

.

Page 3: Wawancara medis blok2

TUJUAN WAWANCARA MEDISTUJUAN WAWANCARA MEDIS

membantu dalam membentuk gambaran tentang penyakit pasien selengkap dan seakurat mungkin.

memberi informasi dan membantu dokter mengetahui tentang asal serta riwayat penyakit.

menga rahkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya yang akan dijalani.

mempelajari tentang personali tas pasien yang sebenarnya dan cara hidupnya.

Mendapat gambaran latar belakang psikososial mencari jawaban mengenai mekanisme dan penyebab sakit,

Page 4: Wawancara medis blok2

Menemukan etiologi/penyebab dan manifestasi penyakit, juga perjalanan penyakit dan akibat atau komplikasi serta pengaruhnya dalam kehidupan pasien.

faktor-faktor yang ada pada pasien untuk dapat memengaruhi proses penyembuhan,

berperan dalam pengobatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

menumbuhkan hubungan pasien-dokter menjadi lebih baik, meningkatkan motivasi pasien untuk berobat.

Page 5: Wawancara medis blok2

Problem Centered Interview Problem Centered Interview (PCI)(PCI)

PCI terdiri :deskripsi yang terperinci dari keluhan pasien. fakta-fakta yang relevan tentang riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan ke luarga, dan riwayat pribadi/sosial (Basic four/Fundamental four).

Page 6: Wawancara medis blok2

Health Promotion Interview Health Promotion Interview (HPI)(HPI)

HPI bertujuan :untuk mendeteksi secara dini penyakit yang belum disadari oleh penderita atau belum memberikan keluhan. mencegah penyakit dan mendapat kan data dasar yang mungkin kelak dapat digunakan untuk evaluasi.

Page 7: Wawancara medis blok2

TEKNIK WAWANCARA MEDISTEKNIK WAWANCARA MEDIS

Teknik reseptif adalah melihat, mendengar, mencatat reaksi emosional pasien, dan reaksi emosional diri sendiri (dalam hal ini pewawancara atau dokter).

Teknik manipulatif adalah memacu untuk bercerita, meng hambat/mengarahkan cerita, memformulasikan pertanyaan, mem perjelas jawaban, dan membuat rangkuman

Page 8: Wawancara medis blok2

Teknik reseptifTeknik reseptif

Melihat;Sebenarnya awal wawancara terjadi bersamaan pemeriksaan fisik, yaitu pada saat pasien masuk kamar periksa (cara berjalannya, sikap tubuhnya, dan ekspresi wajah), saat bersalaman (temperatur tubuh, kekuatan, nyeri), mengenalkan diri (suara, nada bicara, dan kejernihan suara), dan,cara meng ambil tempat duduk.

Dokter melihat dan mencatat hal-hal tersebut sehingga kedua proses berjalan selama wawancara.

Page 9: Wawancara medis blok2

Mendengar;menjadi pendengar yang baik.Mencatat reaksi emosional pasien;memberikan reaksi sesuai dengan ungkapan emosi.Mencatat reaksi emosional dokter sendiri ;

Waktu wawancara akan timbul perasaan dari diri dokter, se perti kasihan, suka, atau tidak menyukai/sebal.

Sebaiknya dokter mencatat perasaannya tersebut agar dapat digunakan ketika menangani pasien yang bersangkutan.

Page 10: Wawancara medis blok2

Teknik manipulatifTeknik manipulatif

Memacu untuk bercerita;Misalnya dengan sikap tubuh, mengulang kata-kata terakhir dengan nada tanya, menanggapi secara positif semua yang di katakan pasien, atau mengajukan pertanyaan terbuka.

Menghambat/mengarahkan cerita;Cara bercerita pasien berbeda-beda, ada pasien yang bercerita panjang lebar tanpa arah. Menjadi tugas dokterlah untuk da pat mengarahkannya. Bisa dengan cara menggunakan sikap tubuh, interupsi langsung, menggunakan pertanyaan tertutup, atau membuat ringlcasan.

Page 11: Wawancara medis blok2

Memformulasikan pertanyaan;Cara merumuskan suatu pertanyaan dan cara mengungkap kan diperlukan untuk memperoleh respons yang kita ingin kan pasien.

Memperjelas jawaban;Ungkapan pasien tidak selalu mudah untuk dimengerti oleh dokter. Istilah yang digunakan, seperti flu, step, pusing, pa nas-dalam, sebaiknya ditanyakan lebih lanjut.

Membuat rangkuman;Dalam rangkuman, dokter dan pasien seolah-olah meman dang bersama hasil dari kerja mereka. Rangkuman berfungsi untuk merangkai keterangan-keterangan, memperlihatkan bahwa dokter telah mendengarkan, menguji gambaran dari cerita pasien, memberi kesempatan pasien menjelaskan dan menerangkan lebih lanjut, dan menutup pembicaraan.

Page 12: Wawancara medis blok2

PCI dan HPI wawancara yang baikPCI dan HPI wawancara yang baik

Kedua konsep tersebut adalah sebagai berikut.The basic (fundamental) four.The sacred seven.

Page 13: Wawancara medis blok2

The Basic (fundamental) FourThe Basic (fundamental) Four

Wawancara perlu diarahkan untuk mendapatkan informasi ber dasarkan basic (fundamental) four, yaitu Present illness (riwayat penyakit sekarang) yang sering dipi sahkan dalam: Keluhan utama dan analisis keluhan utama da lam tujuh dimensi (the sacred seven), kemudian diikuti kajian sistem yang relevan dengan problem yang dihadapi pasien.

Dengan langkah ini, diharapkan kita akan mendapatkan keje lasan tentang lokasi dan proses patologik yang kita hadapi, yaitu konsep penyakit dalam tiga dimensi.

kebiasaan pribadi (merokok, minum alkohol, kopi, kebiasaan tidur, diet, dan olahraga), aktivitas sosial, keuangan, dan aga ma.

Page 14: Wawancara medis blok2

The Sacred SevenThe Sacred Seven

deskripsi tentang penyakit pa sien, melakukan analisis keluhan utama penyakit sekarang dalam bentuk tujuh dimensi: 1.Location (Lokasi). Tanyakan lokasi keluhannya, dan tanyakan pula penyebaran keluhan tersebut ke tempat lain.2.Quality (Kualitas). Tanyakan bagaimana bentuk keluhannya dan sifat khasnya.3.Chronology/timing (Kronologi). Tanyakan perjalanan penyakit sejak timbul keluhan pertama kali sampai saat wawancara di lakukan.4.Severity (Kuantitas). Tanyakan beratnya keluhan. Apakah sam pai mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak.5.Setting/onset. Tanyakan kapan mulai timbul keluhan tersebut untuk pertama6.Modifying factors. Tanyakan faktor-faktor yang memperberat atau memperingan keluhan tersebut.7.Associated symptoms. Tanyakan keluhan yang berkaitan atau menyertai. Di kesempatan ini kita dapat melakukan kajian terhadap semua sistem yang relevan dengan keluhan yang sudah ada.

Page 15: Wawancara medis blok2

ANALISIS KELUHAN MULTIPELANALISIS KELUHAN MULTIPEL

Pasien datang dengan beberapa keluhan saat permu laan wawancara.

Strategi analisis masing-masing keluhan dengan Sacred seven dan Fundamental four tentu akan sangat membosankan. Cari keluhan paling spesifik dari beberapa keluhan yang diajukan penderita dan fokuskan pada keluhan tersebut. Tentukan kronologi keluhan-keluhan yang diajukan pen derita.Keluhan mana yang timbul pertama kali? Kapan pen derita merasa sehat? Bagaimana perjalanan keluhan tersebut?

Jawaban-jawaban ini akan membantu menentukan keluhan kunci atau keluhan utama.Bila semua keluhan bersifat spesifik dan mengenai organ-organ terpisah, pasien mungkin menderita sindrom tertentu

Page 16: Wawancara medis blok2

SIKAP DOKTER TERHADAP PASIEN SEBAGAI PENENTU SIKAP DOKTER TERHADAP PASIEN SEBAGAI PENENTU UTAMAUTAMA

prasyarat untuk keberhasilan wawancara medis dibutuh kan kepercayaan pasien terhadap dokter.

sejak awal dokter harus berusaha membangun hubungan positif dengan pasien.

Semakin pasien merasa aman dan percaya dengan dokternya, semakin siap dia untuk memberikan informasi tentang penyakitnya.

semakin banyak dokter mengetahui tentang diri pasiennya, semakin cepat dia menyesuaikan diri dalam berinteraksi.

Semua tentunya dapat memberikan manfaat semak simal mungkin bagi pasien.

Page 17: Wawancara medis blok2

beberapa sikap mendasar membangun kepercayaan pasien antara lain :

Sikap apa adanya, misalnya sabar, dekat, dan menunjukkan ketertarikan.

Bijaksana dalam mempertimbangkan situasi pasien dan perasaannya, memperlihatkan rasa hormat, menghindani perilaku, sikap atau kata-kata yang menyinggung perasaan.

Bersikap toleran dan tidak menghakimi. Bertanggung jawab, peduli dan mengerti akan keadaan pe nyakit

pasien

Page 18: Wawancara medis blok2

CARA MEMBUAT CATATANCARA MEMBUAT CATATAN

Mencatat yang penting-penting dulu, baik itu nama, tempat atau tanggal, baru setelah itu rinciannya dapat dilengkapi..

Mendengar dan mengamati semua yang didapat dari pasien baik secara verbal maupun nonverbal, untuk dicatat.

Page 19: Wawancara medis blok2

Strateginya adalah berikut ini.Menggugah ekspresi spontan.Mengarahkan wawancara/pemberian informasi.Memilih cara yang benar dalam mengajukan pertanyaan.Meminta kejelasan informasi dan informasi tambahan.Mencatat reaksi emosional pasien.

Page 20: Wawancara medis blok2

FAKTOR YANG MENGGANGGU PENGUMPULAN INFORMASIFAKTOR YANG MENGGANGGU PENGUMPULAN INFORMASI

adanya keterbatasan-keterbatasan wawancara medis : Kondisi fisik dan mental pasien yang tidak memungkinkan. Tidak adanya keinginan pasien untuk memberikan informasi karena

alasan tertentu, antara lain pada pasien yang tidak kooperatif, atau pasien yang menyembunyikan sesuatu.

Keterbatasan karena kondisi penyakit, dapat diakibatkan oleh gangguan fisik maupun kondisi mental pasien.

contoh : pasien koma pasien de ngan syok, sesak nafas berat, perdarahan hebat, nyeri

hebat, dok ter tidak boleh membuang waktu dengan melakukan wawancara medis yang rinci. Ajukan pertanyaan pokok dengan cepat bersamaan melakukan pemeriksaan fisik.

Page 21: Wawancara medis blok2

Wawancara medis dapat dilakukan setelah kegawatan dapat diatasi dan kondisi pasien memungkinkan.

Pada beberapa keadaan dengan status mental terganggu, dokter akan memerlukan orang lain sebagai sumber informasi,

Page 22: Wawancara medis blok2

RESPONS TERHADAP PENYAKITRESPONS TERHADAP PENYAKIT

Untuk berhasil wawancara medis, perlu dokter memahami kondisi pasien dan respons pasien terhadap penyakitnya.

Secara umum, bila pasien telah mengetahui dirinya mengidap penyakit dan kemungkinan akan meng hadapi kematian, maka reaksi emosional akan terjadi.

Reaksi psikologik ini bersifat umum dan tidak khas untuk penyakit tertentu.

Baik pasien maupun dokter perlu mempelajari cara menghadapi gejala penyakit tersebut dan menjalani hidup dengan penyakit tersebut.

Pada pasien depresi, terdapat gejala insomnia, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah, rasa lelah,*agitasi, tak ada keinginan sama sekali, rasa bersalah, sulit, atau tak dapat ber konsentrasi. Terkadang terlintas keinginan untuk bunuh diri, memungkiri (denial), tidak mau menerima, menolak, proyeksi, dan regresi.

Page 23: Wawancara medis blok2

BEBERAPA TIPE PASIEN YANG DAPAT MEMENGARUHI BEBERAPA TIPE PASIEN YANG DAPAT MEMENGARUHI WAWANCARAWAWANCARA

Semua tipe pasien perlu diketahui dan dipahami oleh dokter agar wawancara berha sil. Mungkin perlu memodifikasi teknik wawancara antara lain dengan teknik manipulatif.

Tipe-tipe pasien tersebut, antara lain:pendiam,terlalu banyak bicara,bergairah,pemarah,paranoid,tidak pernah puas,pasien yang ingin menyenangkan pewawancara/dokter,Agresif - kepribadian yang terganggu,menolak bantuan, danmerasa membutuhkan

Page 24: Wawancara medis blok2

PENGARUH LATAR BELAKANG DAN USIA TERHADAP PENGARUH LATAR BELAKANG DAN USIA TERHADAP RESPONS PASIENRESPONS PASIEN

Latar belakang pasien, seperti status sosial-ekonomi dan etnik sering memengaruhi cara

seseorang merasakan keluhan, rasa sa kit dan perawatan kesehatan. Perlu dokter mempelajari nilai-nilai dan pola budaya dari suatu

kelompok mi noritas di tempat dia akan bekerja. Hal ini akan membantu dok ter menghadapi pasien. Sangat berbahaya bila dokter memandang cara hidup etnik lain

dengan standar dirinya sendiri.

Page 25: Wawancara medis blok2

Usia lanjut. Paling sering terjadi depresi .

umumnya terjadi karena di usia ini merasa kehi langan cinta dari orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

stres juga diakibatkan oleh perubahan pada citra dirinya dan cara pandang orang lain terhadapnya.

Keadaannya semakin jelas bila ada gangguan kesehatan pada orang tersebut.

Page 26: Wawancara medis blok2

Janda/duda. Ada hal khusus terjadi pada pasien janda/du da.

datang ke dokter atau rumah sakit sendirian, dan karena pasangannya tidak ada dia merasa tidak ada lagi orang yang peduli dan membantunya.

Depresi melanda pasien jenis ini karena mereka merasa sendiri dan kesepian.

Saat wawancara, secara halus dapat diselipkan pertanyaan apakah dia mempunyai seorang anak, teman, atau keluarga lain yang dapat dihubungi oleh dokter dan bila perlu untuk menemani dan membantu pa sien.

Page 27: Wawancara medis blok2

Anak-anak. Pasien anak yang sakit selalu rapuh dan takut, lebih -lebih pada

anak yang dirawat di rumah-sakit. Hal ini terjadi karena dia tidak lagi berada di lingkungan sehari-

hari. banyaknya dokter dan perawat dengan seragam putih selalu

menimbulkan rasa takut pada anak yang sakit. Mereka yang ber seragam putih akan menyuntik dengan jarum

yang ditakuti anak-anak, atau mereka memaksa memberikan obat yang pahit yang harus diminum oleh anak tersebut.

Pewawancara atau dok ter harus dapat mengambil hati anak ini sehingga dia tidak ta kut pada dokter atau perawat.

situasi di ruang rawat inap anak, poliklinik anak, atau ruang praktik dokter anak harus dibuat senyaman mungkin dengan hiasan, mainan, tata warna, dan seragam perawat yang tidak harus selalu ber warna putih.

Page 28: Wawancara medis blok2

Dokter/paramedis/mahasiswa kesehatan yang sakit. Mungkin yang paling berat untuk dirawat adalah dokter/calon

dokter/pa ramedik. Bila mereka sakit, kecemasannya sering luar biasa. Ada

ungkapan lama yang cocok untuk keadaan ini, "Pengetahuan yang sedikit dapat menimbulkan dampak yang berbahaya." Setiap mahasiswa bidang medis pasti pernah terkena student syndrome, yaitu suatu kecurigaan bahwa dirinya menderita suatu penyakit yang baru saja dipelajari.

Page 29: Wawancara medis blok2

PENGARUH SUATU PENYAKIT TERHADAP RESPONS PASIENPENGARUH SUATU PENYAKIT TERHADAP RESPONS PASIEN

Penyakit tertentu diderita pasien dapat berpengaruh caranya merespons pewawancara.

Misalnya, pasien cacat, pasien kanker, pasien AIDS, atau pasien sekarat (dying patient).

Bila dalam keadaan di atas, pewawancara perlu mengenal ca ra-cara pendekatan yang tepat agar pasien mau berkomunikasi dengan baik. Kesempatan wawancara ini juga harus dimanfaat kan dokter untuk memberikan dukungan moral dengan menun jukkan empati dan memberikan bantuan konseling.

Page 30: Wawancara medis blok2

MEWAWANCARAI KELUARGA ATAU TEMAN-MEWAWANCARAI KELUARGA ATAU TEMAN-TEMAN PASIENTEMAN PASIEN

Ada hambatan mendapatkan informasi akurat dari pasien. (disembunyikan pasien krn bersifat sensitif, atau kondisi pasien tidak memungkinkan).

Dokter harus menanyai orang pertama yang dapat dijumpai. (keadaan gawat darurat)

dokter harus berusaha menghubungi segera mungkin orang yang mengetahui banyak hal tentang pasien. (waktu lama tida bisa beri informasi), Paling baik adalah suami/isteri, keluarga dekat yang tinggal bersama, atau teman de kat, teman sekamarnya, atau yang lain.

Apabila pasien dapat di ajak berkomunikasi, sebelum menghubungi orang lain, dokter harus meminta izin dan persetujuan dari pasien., Kecuali jika pa sien tersebut adalah anak-anak, mengalami retardasi mental, de mensia, kesadaran menurun atau psikosis.

Page 31: Wawancara medis blok2

MENGAKHIRI WAWANCARAMENGAKHIRI WAWANCARA

sebelum mengakhiri wawancara dengan pasien, dok ter harus mengulang kembali apa yang ada dalam pikirannya.

Apabila perlu, dokter dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat tentang pasien tersebut.

jika masih ada sesuatu belum jelas, perlu dilakukan klarifikasi dengan menanyakan kem bali atau dengan mempertegas jawaban pasien.

Walaupun sebenarnya tak ada lagi hal yang perlu ditanyakan, biasakan untuk menawarkan kesempatan barangkali masih ada hal-hal yang perlu disampaikan oleh pasien pada dokter.

Atau mungkin ada hal-hal yang belum dibicarakan berkaitan dengan masalah yang dialami pasien.

Setelah itu, barulah disampaikan bahwa langkah selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan fisik

Page 32: Wawancara medis blok2

RINGKASAN RINGKASAN STRUKTUR WAWANCARA MEDISSTRUKTUR WAWANCARA MEDIS

Struktur secara umum,.Pendekatan yang sistematik. Ingat fundamental four (riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit yang lalu, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat pribadi/sosial pasien dan, keluhan utama dirinci ber dasarkan the sacred seven, yaitu location, quality chronology/ timing, severio setting/onset, modifying factors, associated symp toms.Mulai biasakan berpikir dari organ yang terkena, jangan dulu berpikir penyakitnya. Gunakan pengetahu an anatomi dan fisiologi, untuk dapat organ yang abnormal kerjanya.Untuk efisiensi waktu, kembangkanlah PCI (Problem Center ed Interview).

Page 33: Wawancara medis blok2

Gunakan keterampilan intrapersonal dan interpersonal, ser ta pengetahuan ilmu-ilmu sosial

Kembangkan cara wawancara sesuai diri Anda. Perlu pengetahuan kedokteran yang luas dan pengalaman. Untuk mendapatkan hasil wawancara dan interpretasi yang baik,

diperlukan perlu belajar sepanjang hi dup (life long study) dan menerapkan

EBM (Evidence Based Medicine) untuk dapat hasil dan interpretasi yang baik.

Page 34: Wawancara medis blok2

Makin sering berlatih wawancara medis hasilnya semakin baik

Ingatlah terus pepatah Confusius.

We hear and we forget

We see and we remember

We do and we understand.

Page 35: Wawancara medis blok2

ANAMNESIS KELUHAN SISTEM TUBUHANAMNESIS KELUHAN SISTEM TUBUH

 Anamnesis Sistem Dalam anamnesis sistem kemampuan eksplorasi dokter terhadap sistem-sistem dalam tubuh pasien sangat ditentukan dengan pemahaman macam-macam keluhan yang ada pada setiap sistem badan. Keluhan yang digali secara lengkap akan mengarahkan ke diagnosis yang tepat.Pada prakteknya penelusuran anamnesis sistem harus relevan dengan keluhan utama pasien dan dugaan terhadap diagnosis yang akan ditegakkan, termasuk diagnosis bandingnya.

Page 36: Wawancara medis blok2

Pada dasarnya sistern pada tubuh manusia dibagi menjadi enam sistem. dan keluhan yang biasa disampaikan pasien berkaitan dengan sistemnya:Sistem saraf: sakit kepala, kecemasan, posing, tremor, dll.Sistem respirasi: batuk, pilek, sesak nafas, ngorok, dahak, dll.Sistem gastrointestinal: mual, muntah, sembelit, diare (berak-berak), mules, perut sebah, kembung, dll.Sistem urogenital: kencing merah, sakit, nanah, anyang-anyangen, menstruasi, dll.Sistem integumentum (kulit): bercak-bercak putih, bercak-bercak merah, koreng, andeng-andeng, benjolan, dll.

Page 37: Wawancara medis blok2

Pertanyaan yang diajukan dapat berupa:Adakah nyeri kepala? (berhubungan dengan sistem saraf)Adakah gangguan makan/nafsu makan? (berhubungan dengan sistem gastrointestinal)Adakah gangguan mentruasi? (berhubungan dengan sistem urogenital)Adakah perasaan berdebar-debar? (berhubungan dengan sistem kardiovaskuler)Adalah batuk? (berhubungan dengan sistem respirasi)Adakah bercak putih? Dan gatal pada waktu berkeringat? (berhubungan dengan sistem integumentum).

Page 38: Wawancara medis blok2

Proses Dalam AnamnesisMenjalin sambung rash, kemudian baru menggali identitas dan keluhan utama:Keberhasilan setiap proses komunikasi sangat dipenganihi oleh terbinanya sambung rasa antara pasien dan dokter.Apabila terjadi gangguan sambung rasa yang seharusnya terbina sebagai awal serta pembuka proses komunikasi maka akan berakibat: Keengganan pasien untuk wawancara; ketidakpercayaan pasien terhadap dokter; ketakutan pasien terhadap dokter.

Page 39: Wawancara medis blok2

Setiap tahap sambung rasa terbina maka langkah pertama wawancara adalah mengetahui identitas pasien, yaitu: data yang mengenai dari pasien pribadi nama umur jenis kelamin bangsa-suku data yang berkaitan dengan latar belakang pasien: tempat tinggal pekerjaan sosial-ekonomi data mengenai keadaan fisik.

Page 40: Wawancara medis blok2

A. Keluhan Utama:

Harus dapat diperoleh gambaran lengkap tentang keadaan umum. selengkapnya sebagai berikut:

1. IntensitasApakah ringan/masih bisa ditahan, apa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari,misalnya:

tidak bisa tidur waktu menahan sakit sampai berkeringat waktu menahan sakit sampai menangis waktu serangan sampai pingsan Tinggi temperatur berapa Celcius dsb.

Page 41: Wawancara medis blok2

2.. Durasi tiap seranganLama tiap serangan berapa menit/ jam kemudian berhenti atau tents menerus terasa.

3.. RitmeIramanya teratur, tiap jam atau tiap pagi dsb, atau tidak tentu.

4.Jenis rasa sakitJenis/sifat, rasa sakit: cekot-cekot, kemeng, melilit.

5. Bagian badan yang menganlami sakitBagian badan yang terasa bisa seluruh tubuh, atau penit saja, kepala saja atau lengan.

Page 42: Wawancara medis blok2

Perlu juga ditanyakan hal-hal yang berkaitan dengan keluhan utama misalnya keluhan utama diare perlu ditanyakan apakah disertai gejala muntah, sakit perut, dan panas

Selanjutnya ditanyakan tentang riwayat penyakit yaitu riwayat penyakit yang diderita sekarang, serta ditanyakan pula apakah pasien pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.

Perlu juga ditanyakan tentang riwayat penyakit keluarga untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang bersifat heriditer/turunan.

Page 43: Wawancara medis blok2

B.Data PribadiTerutama pada hayi dan anak kecil, perlu ditanyakan riwayat kesehatan ibu hatnil, persalinan, imunisasi, operasi, perlukaan dan trauma.Pada orang dewasa perlu dilengkapi dengan: haid, kehamilan, persalinan (bagi wanita), pendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat perkawinan, kebiasaan, Beberana keluhan dalam sistem badan:keadaan sosial ekonomi, dan status emosi.

Page 44: Wawancara medis blok2

C. Beberana Keluhan Dalam Sistem Badan:Materi keluhan atau simptom yang hams ditanyakan untuk tiap sistem badan dapat dicari dart referensi. Contohnya adalah :

Sistem respirasi: Batuk, pilek, gatal, nyeri, dahak, sesak nafas, ingus, batuk

darah, mimisan, nafas bau, bersin. Sistem kardivaskuler: Berdebar, pingsan, nyeri dada, bengkak kaki, varises, pucat,

sesak Sistem pencernaan: Diare, konstipasi, perut sebah, mules, perih, kembung, mual,

muntah.

Page 45: Wawancara medis blok2