Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

6
Waspadai Seliak, Alergi Gluten atau Intoleransi Gluten Menurut penelitian, satu dari 133 orang Amerika menderita penyakit celiac disease, atau yang juga dikenal dengan istilah celiac spure. Celiac Disease adalah penyakit yang mengganggu saluran pencernaan sehingga tak bisa menyerap nutrisi secara baik. Penderita celiac disease tak bisa mengkonsumsi segala bentuk protein yang berasal dari gluten, yang banyak di temukan dalam gandum, roti, dan tepung. Orang yang terkena celiac disease juga berkaitan erat dengan penyakit osteoporosis, kekurangan vitamin, anemia, dll. Hal ini disebabkan karena proses penyerapan kalsium dan juga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang tak sempurna. Karena dinding usus nya rusak sehingga tak mampu bekerja sebagaimana mestinya. Nah, untuk mengatasinya sebaiknya kenali dulu sejak dini gejalanya. Celiac Disease atau Intolerir terhadap Gluten Kenali gejalanya dari awal, apakah memang benar-benar celiac disease atau hanya sekedar alergi terhadap makanan yang mengandung gluten atau dikenal dengan istilah ‘gluten intolerance’. Celiac Disease memiliki gejala awal seperti diare, sembelit, menurunnya berat badan yang terus menerus, dan juga gas buang yang berlebihan. Sedangkan penderita yang alergi terhadap gluten akan merasa lebih baik saat sajian makanannya tidak mengandung gluten. Hanya saat memakan gluten saja mulai berekasi seperti diare ataupun konstipasi. Hindari Gluten Penderita celiac disease, sebaiknya menghindari untuk semua makanan yang mengandung gluten seperti gandum, roti, dan makanan olahan dari tepung. Hindari makanan seperti pasta, sereal, biji-bijian, kecuali di kemasan sudah dicantumkan ‘gluten free’. Tapi masih masih bisa mengkonsumsi makanan yang lainnya yang tidak mengandung tepung. Seperti makanan yang terbuat dari kentang, kedelai, beras, tepung kacang, dan lain-lain. Dan tentu saja daging, ikan, beras dan buah-buahan dan sayuran tidak mengandung gluten. Penderita celiac disease aman mengkonsumsi ubi kayu atau singkong, jagung, tepung tapioka, kentang, beras, kacang- kacangan dan juga umbi-umbian. Orang yang menderita celiac disease biasanya langsung menghentikan segala olahan gandum karena takut akan efeknya. Padahal Anda tetap bisa mengkonsumsi gandum asal dengan takaran yang pas. Karena sebenarnya gandum memiliki nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sebaiknya konsultasikan pada dokter seberapa besar takaran gandum yang boleh dikonsumsi dan jenis-jenis gandum apa saja yang boleh di makan.Saat memasak sebaiknya hindari segala bentuk gluten. Kadang bahan utama yang Anda gunakan sudah bebas gluten, tapi Anda jangan lupa untuk mewaspadai bahan-bahan pendukung lainnya. Terkontaminasi dengan gluten kadang juga terjadi secara tidak disengaja, seperti alat memasak yang habis terkena bahan makanan

description

sdfgskgfiuksghbvbsilbvilughbvudlisdlbvl kbgvouisgfosgfogfuoirgfosdgfosdfgsgvsogolsigfsuigfosgfosdlsfgosfguiosgfouisfgsuyygsi

Transcript of Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Page 1: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Waspadai Seliak, Alergi Gluten atau Intoleransi Gluten

Menurut penelitian, satu dari 133 orang Amerika menderita penyakit celiac disease, atau yang juga dikenal dengan istilah celiac spure. Celiac Disease adalah penyakit yang mengganggu saluran pencernaan sehingga tak bisa menyerap nutrisi secara baik. Penderita celiac disease tak bisa mengkonsumsi segala bentuk protein yang berasal dari gluten, yang banyak di temukan dalam gandum, roti, dan tepung. Orang yang terkena celiac disease juga berkaitan erat dengan penyakit osteoporosis, kekurangan vitamin, anemia, dll. Hal ini disebabkan karena proses penyerapan kalsium dan juga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang tak sempurna. Karena dinding usus nya rusak sehingga tak mampu bekerja sebagaimana mestinya. Nah, untuk mengatasinya sebaiknya kenali dulu sejak dini gejalanya.

Celiac Disease atau Intolerir terhadap GlutenKenali gejalanya dari awal, apakah memang benar-benar celiac disease atau hanya sekedar alergi terhadap makanan yang mengandung gluten atau dikenal dengan istilah ‘gluten intolerance’. Celiac Disease memiliki gejala awal seperti diare, sembelit, menurunnya berat badan yang terus menerus, dan juga gas buang yang berlebihan. Sedangkan penderita yang alergi terhadap gluten akan merasa lebih baik saat sajian makanannya tidak mengandung gluten. Hanya saat memakan gluten saja mulai berekasi seperti diare ataupun konstipasi.Hindari GlutenPenderita celiac disease, sebaiknya menghindari untuk semua makanan yang mengandung gluten seperti gandum, roti, dan makanan olahan dari tepung. Hindari makanan seperti pasta, sereal, biji-bijian, kecuali di kemasan sudah dicantumkan ‘gluten free’. Tapi masih masih bisa mengkonsumsi makanan yang lainnya yang tidak mengandung tepung. Seperti makanan yang terbuat dari kentang, kedelai, beras, tepung kacang, dan lain-lain. Dan tentu saja daging, ikan, beras dan buah-buahan dan sayuran tidak mengandung gluten. Penderita celiac disease aman mengkonsumsi ubi kayu atau singkong, jagung, tepung tapioka, kentang, beras, kacang-kacangan dan juga umbi-umbian.Orang yang menderita celiac disease biasanya langsung menghentikan segala olahan gandum karena takut akan efeknya. Padahal Anda tetap bisa mengkonsumsi gandum asal dengan takaran yang pas. Karena sebenarnya gandum memiliki nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sebaiknya konsultasikan pada dokter seberapa besar takaran gandum yang boleh dikonsumsi dan jenis-jenis gandum apa saja yang boleh di makan.Saat memasak sebaiknya hindari segala bentuk gluten. Kadang bahan utama yang Anda gunakan sudah bebas gluten, tapi Anda jangan lupa untuk mewaspadai bahan-bahan pendukung lainnya. Terkontaminasi dengan gluten kadang juga terjadi secara tidak disengaja, seperti alat memasak yang habis terkena bahan makanan dengan gluten dan membersihkannya tidak bersih, bisa bercampur dengan masakan yang Anda siapkan yang awalnya sudah bebas gluten.

Page 2: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Memiliki alergi terhadap gluten atau pun celiac disease bukan berarti Anda tak bisa makan di luar, anda hanya perlu sedikit lebih waspada dan lebih aktif bertanya kepada pelayan perihal makanan yang Anda pesan. Ada beberpa resto di Amerika yang sudah mengklaim bahwa makanan yang disajikan bebas gluten. Jika Anda salah seorang yang hobi mengunjungi resto-resto cepat saji, sebaiknya Anda lebih berhati-hati karena resto-resto tersebut umumnya jarang memperhatikan apakah bahan makanan yang mereka gunakan sudah bebas gluten atau belum. Makanan restoran seperti ayam goreng tepung atau saus salad dan saus steak sering memakai tepung terigu sebagai bahan pengental atau pelapis. Karena itu saat memilih menu waspadai bentuk-bentuk gluten dalam makanan tersebut.

 

Apa yang menyebabkan alergi gluten? Gluten adalah dua protein glutenin dan gliadin yang apabila

dicampur dengan air menjadi lengket seperti adonan. Dalam usus kecil jari-jari kecil yang disebut vili kecil

yang seharusnya untuk menyerap nutrisi tapi dengan alergi gluten sistem kekebalan tubuh menyerang

mereka dan menghancurkan mereka.

Gejala-gejala alergi gluten pada anak termasuk lekas marah dan umumnya tidak merasa senang, nafsu

makan yang buruk, tidak bertambahnya berat badan, perut bengkak, lengan dan kaki menjadi tipis dan

terbuang. Dalam gejala dewasa dapat sangat mirip, tetapi juga termasuk diare berbau mengerikan,

sembelit, kembung perut, kelelahan, depresi, nyeri tulang, penipisan tulang-tulang, kulit gatal, dan

kadang-kadang bahkan kesulitan hamil.

Gejala juga bisa termasuk mual, muntah, sakit perut, diare, kram perut, gangguan kulit, eksim, dermatitis,

infeksi saluran pernapasan termasuk asma, hipertensi, sakit kepala, dan bahkan shock anafilaksis. Besar

Anda tahu apa masalahnya dan Anda melakukan yang terbaik untuk menghindari gandum tapi di tempat

yang paling tak terduga dan Anda kadang-kadang mengacaukan.

Mendiagnosis alergi gluten Anda mungkin mencakup tes darah untuk asam anemia, besi dan folat, serta

tes darah untuk antibodi yang berbeda. Sebuah tes endoskopi dengan biopsi mungkin juga dilakukan.

Sebuah alergi gluten adalah tidak dapat dicegah dan pengobatan terbaik adalah memiliki Diet bebas

gluten untuk menghentikan kerusakan pada usus kecil dan bahkan membalikkan itu. Anda akan perlu

melakukan pekerjaan rumah Anda sehingga Anda tahu mana makanan mengandung gluten. Ada banyak

yang Anda tidak akan umumnya berpikir tentang yang seperti minyak goreng.

Ada beberapa buku bagus pada berurusan dengan alergi gluten yang dapat membantu Anda serta

membantu Anda belajar tentang produk-produk alami yang dapat membantu menyembuhkan usus.

Dokter Anda juga akan dapat membantu Anda dan ahli gizi dapat membantu Anda dengan diet Anda.

Jangan lupa untuk menyembuhkan tubuh Anda dengan vitamin dan mineral serta suplemen herbal yang

dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membantu membawa Anda kembali ke

keseimbangan. Penyembuhan usus merupakan bagian penting dari membawa tubuh Anda kembali ke

kesehatan total.

Komplikasi dari alergi gluten sangat jarang. Kadang-kadang tidak terjadi infertilitas, penyakit autoimun,

osteoporosis, dan sedikit peningkatan risiko kanker usus dapat terjadi. Penelitian telah menunjukkan

bahwa setelah 5 tahun menjadi pada diet bebas gluten resiko Anda dari semua kanker yang

berhubungan dengan gluten akan dihapus.

Page 3: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Makanan yang mengandung gluten di mana-mana - setelah semua itu adalah makanan pokok dalam

dietAmerika. Namun kedua protein dan gluten gandum di adalah alergen yang umum. Berurusan dengan

alergi gluten bisa membuat frustasi karena ada pembatasan begitu banyak. Belajar bagaimana benar

berurusan dengan itu akan mengurangi frustrasi Anda dan menjaga Anda sehat.

Apa itu gluten?

Gluten adalah protein lengket dan elastis yang terkandung di dalam beberapa jenis serealia, terutama gandum, jewawut (barley), rye, dan sedikit dalam oats. Jadi, gluten ada dalam roti, biskuit, pasta, sereal sarapan (breakfast cereal), mi, dan semua jenis makanan yang terbuat dari tepung terigu. Beras dan jagung tidak mengandung gluten. Dalam proses pembuatan roti, gluten bermanfaat untuk mengikat dan membuat adonan menjadi elastis sehingga mudah dibentuk.

Popularitas buruk diraih gluten karena ada kasus-kasus konsumsi gluten yang menimbulkan reaksi sensitivitas ketika dikonsumsi seperti alergi pada beberapa orang. Hal ini membuat banyak orang salah kaprah dan berpikir bahwa gluten harus dijauhi oleh semua orang. Sampai-sampai banyak produk makanan di pasaran mengusung klaim bebas gluten. Bahkan beberapa restoran di negara maju seperti Amerika menyediakan makanan bebas gluten di daftar menunya.

Alergi vs Intoleransi

Konsumsi gluten memang menimbulkan efek buruk pada beberapa orang yang sensitif terhadap gluten. Reaksi sensitivitas yang ditimbulkan oleh konsumsi gluten bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu alergi gluten, intoleransi gluten (penyakit seliak atau coeliac disease), dan non-coeliac gluten intolerance.

Alergi gluten

Page 4: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Dr Harris Steinman dari Allergy Society of South Africa’s Working Group on Childhood Asthma, Afrika Selatan, mengatakan bahwa alergi gluten atau disebut juga alergi gandum (wheat allergy) merupakan kondisi yang langka tapi bisa terjadi pada siapa pun.

Adanya kandungan protein gandum - termasuk gluten - dalam jumlah sedikit saja di dalam makanan, secara langsung akan menyebabkan timbulnya gangguan pada mereka yang sensitif, seperti gatal-gatal pada kulit dan eksim, gangguan pencernaan (kram perut, mual dan muntah), serta gangguan pernapasan. Reaksi alergi juga bisa berupa serangan asma (baker’s asthma) akibat menghirup tepung yang mengandung gluten seperti tepung terigu.

Reaksi alergi terhadap gluten biasanya muncul dalam hitungan menit sampai beberapa jam setelah mengkonsumsi atau menghirup produk gandum. Reaksi alergi ini melibatkan antibodi IgE yang terdapat di dalam darah. Normalnya, sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari sel darah putih dan antibodi akan menyerang setiap zat asing yang memasuki tubuh yang dianggap berbahaya.

Dalam kasus alergi gluten, antibodi IgE bereaksi terhadap protein gluten yang dianggap sebagai alergen (bahan penyebab alergi). Inilah yang menimbulkan reaksi alergi. Satu-satunya cara mengatasi alergi gluten adalah dengan menjauhi semua makanan yang mengandung gluten, terutama gandum.

Intoleransi gluten

Intoleransi gluten berbeda dengan alergi gluten. Menurut Dr Widodo Judarwanto SpA, dari Children Allergy Center Rumah Sakit Bunda Jakarta, intoleransi gluten atau sering disebut penyakit seliak (coeliac disease) adalah penyakit keturunan yang bersifat permanen, dimana konsumsi gluten akan menyebabkan kerusakan usus halus sehingga terjadi gangguan penyerapan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Prevalensi penderita penyakit seliak di Indonesia sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Tapi diduga angkanya

Masuknya gluten ke dalam saluran pencernaan akan menyebabkan reaksi autoimun (menyerang sistem kekebalan sendiri) yang merusak lapisan pelindung dinding usus. Kerusakan ini menyebabkan lapisan usus yang berjonjot-jonjot menjadi rata sehingga kurang mampu menyerap nutrisi makanan, yang akhirnya berakibat pada malnutrisi. Jika alergi gluten disebabkan oleh reaksi antibodi IgE, penyakit seliak disebabkan oleh reaksi antibodi IgA dan IgG.

Biasanya gejala penyakit seliak pada anak mulai tampak setelah anak diberi makanan tambahan yaitu sekitar usia 4-6 bulan. Bila makanan tersebut mengandung gluten, maka akan timbul keluhan berupa sulit buang air besar, diare, kembung, dan sering rewel. Beberapa anak mengalami kesulitan makan, kurang gizi, kegagalan pertumbuhan, berat badan sulit naik, nyeri perut, sering buang angin, adanya luka seperti sariawan di sekitar mulut, dan gigi keropos.

Kondisi ini juga ditandai dengan dermatitis herpetiformis (DH) yang memiliki gejala berupa munculnya bintil-bintil kemerahan yang agak nyeri dan gatal di kulit, terutama di daerah siku, lutut, dada, dan pantat.

Untuk mendiagnosa penyakit seliak, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes darah dan biopsi usus halus untuk menentukan apakah benar pasienpositif menderita intoleransi gluten. Jika hasilnya positif , pasien harus melakukan diet bebas gluten (gluten-free), dengan hanya mengkonsumsi jenis makanan yang tidak mengandung gluten sama sekali.

Non-coeliac gluten intolerance

Orang yang mengalami gejala sensitivitas gluten - tapi tes penyakit seliak menunjukkan hasil negatif - dikategorikan sebagai penderita non-coeliac gluten intolerance (NCGI). Mekanismenya masih belum jelas, tetapi diperkirakan kondisi ini juga disebabkan oleh reaksi antibodi IgA dan IgG terhadap gluten.

Akibat yang ditimbulkan NCGI tidak separah alergi yang disebabkan oleh antibodi IgE yang langsung muncul sesaat setelah konsumsi gluten. Gejalanya berupa migren, merasa lemas, gangguan kulit, gangguan pencernaan seperti kembung, sembelit, dan radang usus, serta mudah marah.

Page 5: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

Tidak seperti alergi gluten dan penyakit seliak yang harus menghindari gluten seumur hidup, kondisi ini sifatnya hanya sementara dan biasanya bisa diatasi dengan mengurangi atau menjauhi konsumsi gluten selama beberapa waktu.

Gluten & autis

Penderita autis juga disarankan untuk menjauhi konsumsi gluten. Dr Natasha Campbel McBride, ahli gizi sekaligus ahli saraf Amerika dalam bukunya Gut and Psychology Syndrome menyatakan bahwa makanan yang mengandung gluten dan kasein - protein yang terkandung dalam susu - dicurigai dapat mempengaruhi kesehatan usus pada penderita autis.

Bagi penderita autis, gluten dan kasein dianggap sebagai racun karena tubuh penderita autis tidak menghasilkan enzim untuk mencerna kedua jenis protein ini. Akibatnya, protein yang tidak tercerna ini akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut opioid atau opiate. Opioid bersifat layaknya obat-obatan seperti opium, morfin, dan heroin yang bekerja sebagai toksin (racun) yang dapat mengganggu fungsi otak dan sistem imunitas, serta menimbulkan gangguan perilaku.

The Autistic Network For Dietary Intervention, Amerika, menyarankan agar penderita gangguan perilaku yang terkait dengan gangguan pencernaan seperti autis untuk menjalani diet bebas gluten dan kasein atau diet GFCF (gluten free/casein free) selama minimal 6 bulan.

Diet bebas gluten

Jika anak, keluarga, atau Anda sendiri menderita salah satu gejala sensitivitas setelah mengkonsumsi gluten, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes darah dan biopsi usus halus untuk mendiagnosa apakah benar Andapositif menderita sensitivitas terhadap gluten. Jika hasil tes positif, selanjutnya dilakukan diet bebas gluten di bawah pengawasan dokter dan ahli gizi.

Diet bebas gluten harus dijalani dengan disiplin. Semua makanan yang dikonsumsi harus bebas dari gluten. Jadi, segala jenis makanan yang terbuat dari gandum dan tepung terigu harus dicoret dari daftar belanja. Saat memilih makanan, pastikan untuk membaca label makanan. Cek apakah benar produk makanan tersebut sama sekali tidak mengandung gluten.

Untuk membuat kue dan cake, Anda bisa mengganti tepung terigu dengan tepung bebas gluten (gluten-free), seperti tepung beras, tepung kedelai, tepung maizena (pati jagung), tepung tapioka, tepung sagu, dan tepung garut (arrowroot flour). Saat ini juga sudah dijual tepung campuran bebas gluten atau gluten free flour mix (GF flour mix). GF flour mix merupakan produk campuran tepung yang telah dimodifikasi sehingga dapat menghasilkan biskuit yang enak dengan rasa yang tidak kalah dengan tepung bergluten. Campu

Tidak semua orang perlu menjauhinya

Dengan sejumlah masalah yang ditimbulkan gluten, apakah gluten perlu dihindari oleh semua orang? Jawabannya: tidak. Orang normal yang tidak menderita alergi gluten, penyakit seliak, ataupun autis tidak perlu menjauhi gluten. Bagaimanapun gluten merupakan jenis protein yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Serealia yang mengandung gluten juga kaya akan enzim, vitamin, mineral, dan antioksidan yang notabene sangat dibutuhkan tubuh. Maka tak ada alasan untuk menjauhi roti gandum utuh dan oatmeal bila Anda bukan pe

Pelaksanaan diet bebas gluten yang tidak tepat justru dapat menyebabkan defisiensi mikronutrisi seperti vitamin B1, B2, B3, asam folat, mineral besi, kalsium, selenium, magnesium, dan fosfor. Karena itu Dr Widodo, menyarankan agar selama menjalani perawatan dan diet bebas gluten, pasien juga menjalani terapi suportif seperti pemberian suplemen kalsium, besi, vitamin B, dan diet tinggi protein untuk mencegah defisiensi nutrisi.

Page 6: Waspadai Seliakhflhgflhfguhilghblidsfg

So, mulai sekarang tak perlu takut mengkonsumsi produk gandum. Asalkan tidak menderita sensitivitas gluten, Anda bebas menyantap roti, biskuit, dan mie favorit Anda.