waslin

6
Metode pengembangan perangkat lunak model prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan perangkat perangkat lunak yang dapat diterima dan perubahan-perubahan yang terjadi dapat dianggap merupakan bagian dari proses pengembangan itu sendiri. 2.3.3. Tahapan Pengembangan Perangkat Lunak Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa metode pengembangan sistem. Salah satu pengembangan sistem tersebut ialah model waterfall. Model / metode waterfall sebenarnya adalah linear sequential mode. Dalam model waterfall terdapat bebrapa tahapan dalam pengembangan perangkat lunak. Adapun tahapan dalam model ini meliputi: 1. System / Information Engineering And Modeling. Permodelan ini di awali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dan sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan project definition. 2. Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti

description

bahaya pencegana nicotine

Transcript of waslin

Page 1: waslin

Metode pengembangan perangkat lunak model prototype dirancang agar dapat

menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototype yang

sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan perangkat perangkat lunak

yang dapat diterima dan perubahan-perubahan yang terjadi dapat dianggap merupakan

bagian dari proses pengembangan itu sendiri.

2.3.3. Tahapan Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa metode pengembangan

sistem. Salah satu pengembangan sistem tersebut ialah model waterfall. Model /

metode waterfall sebenarnya adalah linear sequential mode.

Dalam model waterfall terdapat bebrapa tahapan dalam pengembangan

perangkat lunak. Adapun tahapan dalam model ini meliputi:

1. System / Information Engineering And Modeling. Permodelan ini di awali

dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke

dalam bentuk software hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat

berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dan

sebagainya. Tahap ini sering disebut dengan project definition.

2. Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan

dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang

akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain

informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan user interface, dsb.

Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus

didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Design, proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan –kebutuhan diatas

menjadi representasi kedalam bentuk “blueprint” software sebelum coding

dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebuthan yang telah

disebutkan pada tahap sebelumnya . seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka

proses ini juga harus didokumetasikan sebagai konfigurasi dari software.

4. Coding, untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,

maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat

dimengerti oleh mesin, yaitu kefalam bahasa pemerograman melalui proses

coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara

teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

Page 2: waslin

5. Testing/verification, sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikan

juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar

software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan

kebutuhan yang sudah didefinikan sebelumnya.

6. Maintenance, pemeliharan suatu software diperlukan, termasuk didalamnya

adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya

seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada erorrs kecil yang tidak

dapat ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada

pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan

dari eksternal perusahan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau

perangkat lainnya.

2.3.4. Rekayasa Perangkat Lunak

rekayasa perangkat lunak menurut Fritz Bauer : “penerapan dan pemanfaatan

prinsip-prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang ekonomis

yang handal dan bekerja secara efisien pada mesin-mesin yang nyata”

karakteristik perangkat lunak dikembangnkan atau direkayasa, tidak dibuat dalam

pengertian pada umunya. Tidak ‘lapuk’ atau mengalami penyusutan secara fisis.

Pada umunya dibuat secara khusus, tidak disusun dari komponen-komponen

yang telah ada. Problem perangkat lunak ialah perngkat lunak tidak berfungsi

secara baik (kualitas kurang). Ketidaktepatan penjadwalan proses dan biaya

produksi. Produktivitas yang belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pemakai.

Pemeliharan yang sukar. Perkembangan teknologi perangkat keras diluar

kemampuan progemmer untuk membuat perangkat lunak yang dapat

memanfaatkan potensi perangkat keras secara maksimal.

Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) atau SE (Software Engineering) adalah

salah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat

lunak termasuk pembuatan, pemeliharan, managemen organisasi pengembangan

perangakt lunak, dan sebagainya.

Pada tahun 2004 istilah rekayasa perangkat lunak secara umum digunakan

dalam tiga arti, yaitu:

1. sebagai istilah umum untuk berbagai kegiatan yang dulunya bernama

pemrograman atau system

Page 3: waslin

2. sebagai istilah yang luas untuk analisi kritis dari semua aspek-aspek

praktis yang bertentangan dengan teori pemrograman komputer

3. sebagai istilah yang memwujudkan advokasi suatu pendekatan spesifik

ke pemrograman komputer, satu hal yang mendesak yang diperlukan

sebagai profesi rekayasa daripada sebuah seni atau kerajinan, advokasi

dari kodifikasi praktis yang disarankan dalam bentuk metodologi

rekayasa perangkat lunak.

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin rekayasa dengan perangkat lunak

yang dikembangkan. Biasanya proses melibatkan penemuan pada keinginan klien,

menyusunya di dalam daftar kebutuhan, perancangan, pengodean, pengujian, dan

pengintegrasian bagian yang terpisah, menguji keseluruhan, penyebaran dan

pemeliharan perangkat lunak.

The Software Engineering Body Of Knowledge (SWEBOK) membagi rekayasa

perangkat lunak ke dalam 9 area pengetahuan, yaitu:

1. kebutuhan perangkat lunak

2. perancangan perangkat lunak

3. konstruksi perangkat lunak

4. pengujian perangkat lunak

5. pemeliharaan perangkat lunak

6. managamen konfigurasi perangkat lunak

7. managemen perangkat lunak

8. proses perangkat lunak

9. metode dan tool perangkat lunak dan kualitas perangkat lunak

berbagai faktor yang mempengaruhi rekayasa perangkat lunak adalah sebagai

berikut:

1. daerah system yang akan ditempati perangkat lunak (safety-critical, mission-

critical, dan business critical),

2. kebutuhan system dan perangkat lunak,

3. komponen komersial (eksternal) atau standar (internal) untuk digunakan dalam

sistem,

4. standar rekayasa perangkat lunak spesifik yang bias diterapkan,

Page 4: waslin

5. metode dan tool perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan dan

pemeliharan, dan untuk peningkatan dan evaluasi kualitas,

6. anggaran, staf, organisasi proyek, rencana, dan penjadwalan dari semua

proses-proses

7. pengguna yang diharapkan dan penggunaan sistem,

8. tingkat integritas sistem.