Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

68

description

Media Informasi Umat Gereja Katolik Paroki Santo Paulus - Sendangguwo - Semarang

Transcript of Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

Page 1: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014
Page 2: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014
Page 3: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

1

Ia Telah Bangkit "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia

tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari,

lihatlah tempat Ia berbaring.." (Matius 6:19-21)

Yesus yang bangkit memang menjadi sandungan bagi mereka yang menolak Dia,

dan untuk meredam fakta historis, para saksi mata yang bersaksi tentang kebangkitan

itu, Makamah Agama Yahudi, menebarkan dusta yang menyebut bahwa "mayat Yesus

dicuri para muridnya" (Matius 6:11-15). Dusta-dusta ini terus berkembang dengan ber-

jalannya waktu.

Sepanjang sejarah, banyak usaha dilakukan orang untuk mengubah fakta historis ini,

ada yang menyebut bukan Yesus yang disalib tetapi Yudas. Dalam film ‘Jesus Christ

Superstar’ (1973) disebutkan Yesus mati frustrasi dalam kegagalan dan Yudas dijadi-

kan pahlawan yang dikorbankan Tuhan. Film yang lain ‘The Last Temptation of

Christ’ (1988) menggambarkan Yesus di atas kayu salib, dalam frustrasinya sebelum

mati ia membayangkan menikah dengan Maria Magdalena.

Sebuah buku best seller berjudul ‘Holy Blood Holy Grail’ (1982) menyebut Yesus me

nikah dengan Maria Magdalena dan keturunannya tinggal di Perancis Selatan,

demikian juga buku best seller lainnya ‘Jesus The Man’ menyebut Yesus tidak mati di

salib tetapi hanya pingsan dan disembuhkan oleh Simon Magus dan lari melalui lorong

-lorong gua Qumran. Dusta terakhir disebarkan oleh buku best seller ‘The Da Vinci

Code’ yang menyebut Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan sekarang keturun-

annya tinggal di Inggris. Tidak kurang ada dusta lainnya yang menyebut bahwa Yesus

kabur ke Timur dan mati di Kashmir.

Fakta menunjukkan bahwa setelah Perjamuan

Malam dan kemudian Yesus mati di salib, murid-

murid menjadi ketakutan dan frustrasi sehingga

mereka tidak berani keluar dan tinggal merenung

di ruang yang terkunci dan kembali dalam peker-

jaan asal mereka, tetapi peristiwa kebangkitan

ternyata mengubah segala sesuatu secara radikal.

Petrus yang pengecut dan menyangkal kenal

dengan Yesus yang diadili dan akan di salib,

menjadi pemberani yang berani berbicara lantang

bersaksi akan iman kebangkitan yang dipercayai

nya di depan mahkamah agama. Para Rasul lain-

nya juga menjadi bergairah mengabarkan Injil

kemana-mana, bahkan Thomas yang pernah me

ragukan kebangkitan Yesus akhirnya menjadi

perintis gereja Mar Thoma di India. Perubahan

psikologis dalam diri para Rasul ini juga dialami

Page 4: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

2

Rasul Paulus, seorang farisi fanatik yang

biasa mengejar dan membunuh murid-

murid Yesus. Setelah pertemuannya de

ngan Yesus yang telah bangkit dalam per

jalanannya ke Damsyik, ia menjadi rasul

kebangkitan yang rela mati demi Nama

yang pengikutnya pernah diburu-buru

untuk dibunuh olehnya.

Peristiwa sejarah juga menunjukkan

adanya ledakan agama besar setelah ke-

bangkitan. Josephus ahli sejarah Yahudi

juga menyebut soal kebangkitan agama

itu, dan ledakan para pengikut Yesus de

ngan cepat berlipat ganda dan menakut-

kan banyak politisi Romawi sehingga

mereka mengejar para pengikut Yesus,

menjadikannya makanan para singa di

Koloseum Roma, dan bahkan menyalib-

kan mereka di jalan-jalan. Namun iman

kebangkitan terus mendorong umat menyebarkan kabar baik kebangkitan itu.

Fakta sejarah lainnya adalah adanya kubur yang kosong dan para pemuka agama Ya-

hudi dan tentara Romawi yang ganas itu tidak bisa menunjukkan dimana mayat Yesus

diletakkan atau disembunyikan kalau memang Yesus tidak bangkit. Yesus yang bangkit

dilihat oleh banyak sekali orang sehingga mustahillah kalau semuanya itu hasil halusi-

nasi mereka yang sudah terlanjur percaya.

Petunjuk menarik sebagai bukti Yesus bangkit pada hari minggu adalah perubahan

Paskah Perjanjian Lama (Tuhan membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir)

yang dirayakan pada hari Sabat Sabtu yang begitu ketat dilaksanakan sebagai ritus

agama oleh umat Yahudi, dengan bangkitnya Yesus pada hari pertama dalam minggu

mendorong umat Kristen tidak lagi merayakan Sabat Sabtu tetapi melaksanakan ibadat

di hari Minggu sebagai peringatan mingguan akan Yesus yang telah bangkit pada hari

itu. Perubahan melawan tradisi agama yang ketat ini tentu disebabkan peristiwa sejarah

yang benar-benar terjadi. Paskah sekarang berarti Tuhan menang atas maut dan Tuhan

membebaskan umat manusia dari dosa.

Yesus yang bangkit telah mendorong banyak penginjil untuk memberitakan kabar baik

itu ke seluruh dunia dan banyak orang rela sekalipun harus mati sebagai martir karena

kesaksian mereka. Polycarpus ketika akan dibakar kecuali kalau ia mau menyangkali

Yesus dan menyembah kaisar, berseru: "70 tahun Ia (yang telah bangkit itu) tidak per-

nah mengecewakan saya, bagaimana saya harus mengecewakan Dia pada hari ini?", ia

mati dibakar. Iman Kristen tidak didasarkan pada penderitaan Yesus atau penyaliban-

Nya, tetapi iman Kristen didasarkan kebangkitan Yesus dari kematian yang menunjuk-

kan kemenangan-Nya atas maut dan bahwa Ia adalah Tuhan atas kehidupan ini.

Berita Yesus yang telah bangkit tetap diberitakan sampai sekarang, dan bukan sekedar

Page 5: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

3

sebagai fakta historis tetapi sebagai janji bahwa Tuhan Yesus akan membangkitkan

umat yang percaya. Bagi pengikut Tuhan Yesus, Ia adalah Kristus, Sang Juru Selamat,

yang membebaskan umatnya dari perhambaan dosa dan membawa kepada keselamatan

dan kebangkitan tubuh bila telah mati.

Peringatan Paskah bukan sekedar ritual agama, tetapi merupakan momentum bagi

manusia untuk menyadari bahwa hidup manusia itu harus dipertanggung-jawabkan di

hadapan Allah pada saat mereka meninggal atau belum meninggal saat kedatangan-

Nya kedua kali kelak. Namun, bagi mereka yang mau menerimanya sebagai Juru Se-

lamat dan mengakui dosa-dosa mereka dan tidak berbuat lagi dan melakukan kehendak

Allah, maka kebangkitan menjadi jaminan bila nanti mati meninggalkan dunia yang

fana ini.

Berita Ia telah bangkit bukan sekedar catatan Alkitab yang terjadi 2000 tahun yang

lalu, melainkan kabar baik yang tetap diberitakan sampai sekarang, bahwa Ia menjanji-

kan kebangkitan juga bagi orang yang percaya dan diperkenan-Nya, dan menjadi

pengharapan hidup bagi semua orang yang membuka diri kepada-Nya.

Selamat Hari Paskah, Gusti Berkati, Amin!

Berkah Dalem �

By : andria

OMK St. Benedictus-Gayamsari, Semarang.

dari artikel.sabda.org

Page 6: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

4

Dari Bilik RedaksiDari Bilik RedaksiDari Bilik RedaksiDari Bilik Redaksi Shalom pembaca yang budiman,

Bangsa kita baru saja menyelenggarakan Pemilu legislatif, 9 April 2014 yang lalu,

untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD. Sebagai negara yang menganut sistem

demokrasi, pemilu menjadi peristiwa penting dan strategis karena merupakan kesempat

an memilih calon legislatif dan perwakilan daerah yang akan menjadi wakil rakyat.

Kita bersyukur karena negara kita tetap mempertahankan empat kesepakatan dasar

dalam berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Repub-

lik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita percaya bahwa hanya dengan

mewujudkan keempat kesepakatan tersebut, bangsa ini akan mampu mewujudkan cita-

citanya. Semoga wakil-wakil rakyat yang terpilih menjadi anggota legislatif bersama

seluruh bangsa mampu memperjuangkan dan mempertahankan keempat kesepakatan

tersebut, bekerjasama dengan pemerintahan yang bijaksana, bebas dari korupsi untuk

menciptakan masyarakat yang adil, aman dan sejahtera.

Bangsa ini sedih dan lelah melihat keadaaan negara dalam pemerintahan saat ini,

bagaimana sepak terjang para petinggi negara, banyak yang terlibat dengan berbagai

kasus korupsi, dan nampaknya Pemerintah pun tak mampu (atau tak mau) mengatasi

masalah ini, sampai benar-benar pasrah menerima gelar ‘lamban dan tidak tegas’. Le-

bih gila lagi, para kader dan tokoh-tokoh partai pemenang pemilu 2009 ini, malah ber-

baris antri, berlomba-lomba merampok uang negara. Sebut saja Angelina Sondakh, M.

Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan masih banyak kasus korupsi

yang melibatkan tokoh-tokoh di luar partai Demokrat. Apakah peristiwa ini akan ber-

lanjut terus tanpa akhir? Yah, kita sadar, sebagai orang kecil kita sebenarnya tak perlu

pusing memikirkan para petinggi negara tersebut, karena sudah ada KPK yang meng

atasi. Tetapi minimal dapat sebagai cerminan untuk kehidupan kita, bagaimana ke-

hidupan kita masa lalu dan bagaimana selanjutnya. Keterpurukan kita masa lalu seba-

gai pelajaran bagi usaha memperbaiki hidup di masa mendatang.

Selama masa pra paskah kita telah menyelenggarakan permenungan secara khusus

bersama-sama, semuanya untuk melihat kembali kehidupan kita masa lalu agar kita

lebih layak merayakan Paskah kebangkitan Tuhan, dan kebangkitan kita dari dosa (per

tobatan) dan keterpurukan kita. Pertobatan adalah kesediaan diri untuk mempercaya-

kan diri sepenuhnya kepada Allah, sehingga kita tidak kuatir karena Allah bersama kita

dan mencukupkan segala kebutuhan kita. Juga merupakan penyangkalan diri untuk

mewujudkan kasih dalam kehidupan bersama. Pertobatan itu kita bangun melalui

puasa, pengakuan dosa dan amal kasih. Semoga tema APP 2014 ”Berikanlah Hatimu

untuk Mencintai dan Ulurkanlah Tanganmu untuk Melayani”, dapat membantu kita

untuk semakin mencintai sesama, terlebih yang membutuhkan uluran tangan kita.

Tema itu tidak hanya menyapa sisi manusiawi kita, tetapi juga menyapa iman kita.

Pengalaman akan Allah yang mengasihi dan mengorbankan diri-Nya membuat kita

juga mampu mencintai sesama dan mengulurkan tangan-tangan kita untuk melayani

orang lain, terutama yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Keprihatinan

sosial yang ada sekarang ini menjadi kesempatan kita untuk memberikan kesaksian

Page 7: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

5

WARTA PAULUS MEDIA KOMUNIKASI

PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO - SEMARANG

Pelindung Pastor Kepala Paroki

Penasehat Ketua Bidang Yan Mas Dewan Paroki

Penanggungjawab Koord. Tim Kerja KomSos

Dewan Paroki

Pemimpin Redaksi J Paryadi

Staf Redaksi Drs. St. Suripto Atmosuwito

Drs. A Mardiyono Pius Koesdyantoro

M Yunus Waas

Artistik Alf. Sungging V Suparyanto B Riyanto W

Tata Letak J Paryadi

M Yunus Waas

Distribusi Ketua - Ketua Lingkungan

Penerbit Dewan Paroki Santo Paulus

Jl. Dr. Muwardi 7, 024 - 6711509 Sendangguwo Semarang

Alamat E-mail [email protected]

Percetakan CV Rind Abadi

Edisi 93, Hari Raya Paskah

17 April 2014

Cover Depan Silhouette Salib di Kalvari

Sentuhan Kasih dan Melayani

desain oleh : B Riyanto W

iman kita.

Paskah pada awalnya adalah proses untuk terjadi

nya kelepasan. Sebagaimana tertulis dalam Perjanjian

Lama (Keluaran 12) tentang sejarah kehidupan bangsa

Israel yang terlepas dari tangan Firaun, Raja Mesir.

Dalam Perjanjian Baru, makna Paskah itu disempurna-

kan oleh Yesus Kristus, yaitu kelepasan dan keselamat

an tanpa memandang perbedaan, kelepasan yang di

nyatakan oleh Yesus Kristus melalui pengorbanan-

Nya di kayu salib. Makna Paskah sebagai proses ke

lepasan itu masih senantiasa relevan dalam kehidupan

rohani para pengikut Kristus sekarang ini, dimana kita

sebagai pengikut Kristus bisa menjadi berkat bagi

kehidupan bersama, sebagai suatu keutuhan ciptaan

yang tidak melihat perbedaan siapa, dimana, dan ka-

pan pun kita berada, menjadi pembebas dan berkat

bagi mereka yang sengsara dan membutuhkan ban-

tuan.

Belum lama ini Paus Fransiskus mengeluarkan surat

apostolik “Evangelii Gaudium”. Dalam suratnya itu,

Paus meneguhkan iman kita semua, bahwa Allah sung

guh mencintai semua orang. Melalui Yesus Kristus, Ia

menyelamatkan kita bukan hanya orang perorangan,

tetapi dalam relasi sosial dengan semua orang. Ia ber-

harap agar iman akan Allah yang begitu mengasihi

dibangun terus menerus, sehingga kita bisa bersyukur

dalam keadaan apapun dan tidak mudah kuatir; kita

bisa terus tergerak untuk membantu orang lain, merin-

gankan beban mereka yang menderita dan mau ber-

korban tanpa pamrih. Semakin banyak kita memberi,

semakin banyak pula kita menerima. Jangan pernah

berpikir ketika kita akan memberi dan membantu se-

seorang lantas harus memberikan materi yang cukup

untuk membantunya, karena terkadang seseorang

membutuhkan lebih dari sekedar materi, misalnya per

hatian, kasih, bahkan doa kita, semuanya itu ada

dalam diri kita, tergantung dari ketulusan hati yang

kita miliki. Bahkan dari pengalamannya Paus Fran-

siskus berpendirian:“Tak mungkin orang berkekurang

an, bila ia berani memberi dari miliknya yang sedikit,

bahkan ia akan mendapat lebih banyak lagi.

Berkah Dalem dan Selamat Paskah. �

Redaksi.

Page 8: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

6

Page 9: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

7

Kacamata yang Berbeda Oleh: Aoirisuka

Satu. Mungkin ada yang mengenal drama Korea berjudul Boys Before Flowers

yang pernah ditayangkan oleh stasiun TV, tetapi mungkin ada yang belum

mengetahuinya. Drama yang diadaptasi dari komik berjudul Hana Yori Dango, dan

yang telah dibuat dalam versi Taiwan (Meteor Garden), Japan (Hana Yori Dango), dan

China (Meteor Rain) ini menonjol dalam alur serta tokohnya. Dalam BBF (Boys Before

Flowers), diketahui bahwa karakter Geum Jan Di dan Goo Jun Pyo saling mencintai,

namun hubungan mereka ditentang kuat oleh Ibu Suri (ibu Jun Pyo). Sering dalam alur

cerita, Jan Di menunjukkan kesedihannya yang bertubi-tubi. Terutama saat ia menyusul

Jun Pyo ke Macau tetapi pria itu tak menghiraukannya. Setiap suara tangisan Jan Di

mampu memunculkan empati. Saya sendiri yang mendengarnya seolah dapat merasa

kan seberapa sakit hatinya.

Pernah suatu ketika saya menyaksikan ulang adegan BBF ini bersama dua teman

saya: Vivi dan Jing Jing. Pada mulanya, saya menganggap bahwa karakter yang paling

men derita dalam BBF adalah Jan Di, namun kemudian dua kawan saya ini mengubah

anggapan saya. Dengan kompak, Vivi dan Jing Jing menyatakan bahwa justru Jun Pyo-

lah yang lebih kasihan. Kok bisa? Saya pun bertanya-tanya dalam hati. Lagi, secara

kompak dua teman saya ini mengutarakan pendapat mereka. Dalam adegan ini, Jan Di

menyusul Jun Pyo hanya untuk menerima abaian dari Jun Pyo. Jan Di pun kembali

bersedih, mengekspresikan deritanya. Namun ternyata, ketika mencoba memposisikan

diri sebagai Jun Pyo, sakit yang ditanggungnya lebih dalam. Jun Pyo hanya mencintai

Jan Di, ditentang Ibu Suri sedari munculnya rasa cinta itu, dicoba dijauhkan dari Jan Di

dengan berbagai cara yang menyakitkan. Dan kini, ia harus mengabaikan Jan Di demi

fokus pada 700-an hidup karyawan perusahaan yang saat itu bergantung di bahunya.

Jleb! Setelah Vivi dan Jing Jing menjelaskan seperti itu, saya tersadar. Lebih pahit

terpaksa mengabaikan seseorang yang dicintai daripada diabaikan sementara oleh

orang tercinta. Sama halnya dengan film Thailand berjudul A Little Thing Called Love.

Jika dikaji lebih dalam, tokoh Shone di situ ternyata juga lebih kasihan daripada Nam.

Kini, kurang lebih 4 tahun telah berlalu sejak malam diskusi BBF bersama kedua

teman saya itu, namun uraian yang mereka berikan pada hari itu masih saya ingat

dengan jelas.

Dua. Bisa dibilang, 3 kali saya mencinta dan 3 kali pula pelukan saya tak ber

sambut. Yang pertama saya relakan karena dia telah menemukan kebahagiaannya.

Yang kedua adalah pematah hati saya yang paling parah. Yang ketiga, dia menghempas

kan saya jauh dan saya juga melepasnya karena saya akan semakin terluka bila masih

mempertahankan dirinya. Pasca bangkitnya saya dari segala perih itu (yang tentunya

berkat Tuhan, Sang Penyembuh Segala Luka), saya sempat menyinggung secara halus

para pematah hati saya itu melalui satu media sosial. Kemudian Gun, teman saya,

mengomentari demikian: “Berarti ia paling berpengaruh dalam perubahan di hidupmu,

maka ucapkan terima kasih.” Jleb! untuk kedua kalinya. Ucapan Gun membuat saya

berpikir, bahwa memang, mereka telah menorehkan luka dalam kepada saya, namun

Page 10: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

8

dari pengalaman perih itu saya bisa menarik banyak pelajaran. Meskipun awalnya saya

sempat menangis sedih seperti anak kecil, tetapi dengan bantuan Tuhan, saya belajar

menjadi kuat lalu bangkit. Secara tak langsung, dari merekalah saya belajar untuk

lebih menghargai orang-orang di sekeliling saya yang masih menyayangi saya.

Kenyataannya, pengalaman patah hati itu memang memberikan pelajaran yang ber

harga. Untuk mereka, dengan tulus saya ucapkan terima kasih. Gun, terima kasih pula

kepadamu. Dan yang terutama, terima kasih untuk-Mu Tuhan.

Poin Satu dan Dua di atas mungkin belum menyuratkan judul tulisan ini secara gam

blang. Dari pengalaman-pengalaman yang saya lalui, serta dari berbagai buku yang

menginspirasi diksi, ‘kacamata’ di sini tak lain adalah sudut pandang, persepsi, atau

interpretasi. Ada kalanya dalam konteks hidup tertentu, kita kecewa akan hadirnya per

bedaan. Tapi ada kalanya juga perbedaan membuat hidup lebih berwarna dan ber

makna. Contohnya, andai saja Tuhan tak menggariskan saya berjumpa dengan Vivi,

Jing Jing, atau Gun, saya masih terjebak dalam pandangan mata saya yang (asli) minus

ini. Ada saatnya saya harus mengenakan ‘kacamata’ baru, melihat melalui ‘kacamata’

yang berbeda – ‘kacamata’ orang lain. Bahkan di dalam novel Aidoru No Sekai Ni

Yoroshiku karya Orihara Ran, ada dialog demikian: “Ada kalanya, apa yang kita lihat

dari lensa bisa lebih jujur daripada kita melihatnya dengan mata telanjang.” (Asaoka

Adison to Sakurada Mine). Saya rasa itu benar.

AMDG. Berkah Dalem. �

Catatan Redaksi: Aoirisuka adalah nama pena dari seorang OMK, umat paroki tetangga

Page 11: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

9

Page 12: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

10

Surat dari Romo Paroki

Salam kasih Yesus, Maria dan Yusuf,

Bp/Ibu/Sdr-i yang terkasih,

Pada tanggal 11 Oktober 2012 sampai 24 Nopember

2013 yang lalu, Bapa Suci Paus Emeritus Benedictus

XVI, pernah mencanangkan tahun iman. Pencanangan

tahun iman itu dilatar belakangi berbagai hal, yang

diantaranya, ada kecenderungan penurunan penghayat

an iman dalam diri orang katolik. “Umat Kristiani

lebih menaruh perhatian kepada konsekuensi-

konsekuensi sosial, budaya dan politis dari

komitmen mereka kerena mereka berpendapat

bahwa iman kepercayaan akan dengan sendirinya

menyatakan diri secara kentara dalam kehidupan bermasyarakat. Ada krisis iman

yang mendalam yang telah menimpa banyak bangsa” (Porta Fidei, no.2). Dalam

kerangka ini, Paroki St. Paulus-Sendangguwo menanggapi keprihatian tersebut dengan

berbagai cara, dengan berbagai kegiatan, misalnya dengan pendalaman Kompendium

Katekismus Gereja Katolik, Ajaran-ajaran Gereja, Sekolah iman dll. Besar harapan

bahwa umat beriman di paroki, merasakan kembali kebermaknaan dalam beriman

katolik.

Di sinilah kita menyadari, betapa sangat penting dan berkualitasnya iman dituntut dari

pihak kita. Dalam rangka mewujudkan iman mendalam, tangguh dan misioner (lih. Visi

Paroki), sangat disadari perlunya pengembangan iman anak, remaja dan orang muda.

Kita perlu bekerjasama dengan lebih optimal, terlebih dalam hal ini, tim pewartaan

paroki dan segenap pengurus dewan paroki (yang telah dilantik oleh Mgr. Y. Pujo

sumarta Pr, pada tanggal 8 Pebruari 2014) untuk saling mengisi seluruh proses pen

dampingan iman secara integral dan utuh, berjenjang dan berkelanjutan, berkoordinasi

dan bekerjasama dari paroki, keluarga hingga sekolah di segala jenjang usia (Formatio

Iman).

Hidup adalah proses belajar. Demikian dalam hidup beriman, untuk menjadi pribadi

yang sungguh beriman mendalam, tangguh dan misioner, memerlukan waktu, dan pasti

tidak sekali jadi, tidak datang secara tiba-tiba tetapi melalui proses panjang dalam

pengalaman hidup sehari-hari. Santo Paulus memberi teladan yang sangat meneguhkan

ketika kita menghadapi situasi yang menyesakkan. Dalam Surat kedua kepada umat di

Korintus, Paulus mengatakan, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit,

kami habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan

sendirian, kami dihempaskan namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa

kematian Yesus di dalam tubuh kami” (2 Kor 4:8-10). Santo Paulus benar-benar

sosok pribadi yang matang dan dewasa sebagai pribadi maupun sebagai orang beriman.

Melalui Paskah, hidup para murid Kristus mengalami perubahan di dalam cara “me

Page 13: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

11

lihat” yang nampak dalam cara berkata, cara berpikir dan cara bertindak, sebagai wujud

kesaksian nyata mengenai kebangkitan Kristus. Demikian pula dengan hidup kita yang

pada dasarnya merupakan proses penemuan jati diri seutuhnya melalui pergumulan

hidup sehari-hari dalam suka maupun duka yang menjadikan kita semakin dewasa dan

matang sebagai pribadi dan seorang beriman. Menurut Santo Paulus, ada tiga dasar

yang membentuk dirinya menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Tiga pengalaman

itu adalah pengalaman ketidakberdayaan, pengalaman persahabatan dan pengalaman

akan Allah.

Tema APP tahun 2014 ini, yaitu “Berikanlah Hatimu untuk Mencintai – Ulurkanlah

Tanganmu untuk Melayani”. Dengan berbagai kegiatan dalam pendalaman iman, ter

libat dalam aksi kasih yang nyata dengan berani peduli dan berbagi kebaikan dan kasih

sejati, iman kita akan semakin berkembang dan mendalam. Keterlibatan dalam aksi dan

karya nyata, baik sebagai umat dalam hidup bermasyarakat, maupun sebagai dewan

paroki dengan segala pelayanannya, merupakan bentuk konkrit dari teladan Santo

Paulus dalam karya misionernya.

Selamat Paskah 2014, semoga pengalaman iman akan Paskah Tuhan semakin me

nyegarkan hidup iman kita untuk lebih berani memberi kesaksian tentang kebenaran

iman yang kita yakini dengan bangga.

Tuhan memberkati. �

MC Sadana Hadiwardaya MSF

Page 14: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

12

Page 15: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

13

GELIAT WILAYAH GALATIA DI AWAL TAHUN 2014

ACARA SYUKURAN DAN JALAN SALIB

DI KAPEL MARIA GORETTI PLAMONGAN HIJAU

Pada bulan Maret ini, Wilayah Galatia yang

terdiri dari 3 (tiga) lingkungan yaitu Lingkungan

Maria Assumpta, Lingkungan Yohanes Pengin-

jil dan Lingkungan St.Yusup - Liman Mukti

mengadakan syukuran atas selesainya renovasi

Kapel Maria Goretti Plamongan Hijau. Acara

dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2014, diawali

dengan Ibadat Syukur yang dipimpin Prodiakon

Bp. Eric Suwarno, dilanjutkan sambutan dari

Bp. JR Prayitno selaku Ketua Panitia Syukuran

merangkap Ketua Pelaksanaan Renovasi Kapel.

Menurut Ketua Panitia, renovasi ini dilakukan karena selama hampir 22 tahun Kapel

Maria Goretti ini belum pernah tersentuh pembangunan dan perbaikan. Dinding yang

dulunya melepuh sekarang mulus, ada plafon yang bersih, terang benderang serta ku-

bah kecil yang bergambar merpati, sehingga dalam berkegiatan akan lebih terasa nya-

man. Disamping itu sekarang tidak lagi lesehan tetapi duduk nyaman dengan kursi

yang empuk. Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga umat Wilayah

Galatia, yang telah ambil bagian dalam renovasi Kapel ini, serta terima kasih kepada

para donatur yang telah memberikan sumbangsihnya demi kelancaran pembangunan

renovasi kapel Maria Goretti Plamongan Hijau ini. Dengan ditandai pemotongan tum-

peng, maka pelaksanaan renovasi kapel dinyatakan telah selasai untuk tahap pertama.

Dalam acara tersebut, sebagai pengiring Ibadat dan hiburan ditampilkan Grup Kron-

cong ‘Ndherek Gusti’ dari Banyumanik yang di pimpin oleh Bp. Andreas.

Kegiatan di Kapel ini berlanjut pada hari Kamis, 6 Maret 2014 jam 19.00 dengan

Perayaan Ekaristi yang diagendakan secara rutin tiap hari Kamis pertama dalam bulan.

Untuk petugas liturgi pada Misa kali ini adalah dari Lingkungan Maria Assumpta.

Perayaan Ekaristi dipimpin Romo MC Sadana Hadiwardaya MSF. Setelah Misa, dilan-

jutkan dengan ramah tamah seluruh umat Wilayah Galatia dengan Romo Paroki.

Jumat, 7 Maret 2014 mulai jam 19.00 dilaksanakan

Doa Jalan Salib, dan selama masa Prapaskah dijad-

walkan secara rutin setiap hari Jumat (6 kali pertemu

an). Doa Jalan Salib yang pertama dipimpin dan

dipandu oleh Prodiakon Bp. Casimirus Dayad, meng

gunakan sistem multimedia, dimana pada setiap

Pemberhentian dalam Kisah Sengsara Tuhan Kita

Yesus Kristus ada potongan-potongan filmnya, de

ngan Pak Eka dari Lingkungan St. Yusup - Liman

Mukti sebagai operator. Seluruh umat yang hadir

Ibadat Syukur

Page 16: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

14

sungguh antusias dan penuh perhatian mengikuti tiap stasi.

Demikian reportase singkat kegiatan umat Wilayah Galatia, di Kapel Maria Goretti

Plamongan Hijau. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua. �

Semarang, 11 Maret 2014

Dominicus Slamet Parjono - Ketua Wilayah Galatia

REPORTASE SIDANG DEWAN PLENO II

Hari Minggu, 26 Januari 2014 merupakan hari menjelang detik-detik terakhir tugas

pelayanan Dewan Paroki masa bakti 2011-2013. Pada hari tersebut dilaksanakan Si-

dang Dewan Pleno Paroki Santo Paulus-Sendangguwo untuk menutup kinerja Dewan .

Sidang diadakan di Aula BKK, jl. Supriyadi, dimulai pukul 09.30 pagi dan dihadiri

oleh 75 % undangan. Acara dibuka dengan nyanyi bersama, dilanjutkan dengan doa,

juga sambutan dari Romo Sadana selaku Pastor Kepala / Ketua Dewan Paroki. Dalam

sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

kehadiran dan pelayanan seluruh pengurus Dewan Paroki masa bakti 2011-2013. Ke-

mudian acara dilanjutkan dengan penunjukan pimpinan dan sekretaris sidang serta

penyerahan palu Pimpinan Sidang.

Sidang dibagi dalam 3 session. Session pertama adalah pembacaan dan pengesa-

han Rancangan Acara dan Tata Tertib Sidang yang harus ditaati oleh seluruh peserta

sidang. Pada session kedua disampaikan laporan kegiatan selama tahun 2013, yang me

nyangkut kinerja Dewan Paroki dan Kinerja Keuangan Paroki. Disampaikan pula la-

por an pencapaian program kerja yang telah dilakukan selama tahun 2013, antara lain

penggantian nama Wilayah dan nama Lingkungan di Paroki Santo Paulus Sendang-

guwo. Pada bagian akhir session ini, peserta sidang dipersilakan menanggapi tentang

segala laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh Dewan Paroki selama tahun 2013.

Tanggapan peserta menjadi catatan yang penting bagi pengurus Dewan Paroki masa

bakti selanjutnya.

Pemilihan formatur adalah salah satu agenda yang penting dalam Sidang Dewan

Pleno kali ini, karena masa bakti Dewan Paroki periode tahun 2011-2013 telah bera-

khir, sehingga perlu dibentuk Dewan Paroki baru untuk melanjutkan tugas pelayanan

agar semakin bermakna dan menjadi berkat bagi umat Paroki Santo Paulus. Tim for-

matur yang terbentuk pada session ketiga ini adalah suatu tim beranggotakan 8 orang,

yang bertugas untuk mencari personal-personal yang akan menjadi anggota Dewan

Paroki Inti periode tahun 2014-2016. Adapun anggota tim formatur tersebut adalah

Bp. Djoko Narpodo, Bp. Teguh Mulyanto, Bp. Edi Riyanto, Ibu Lanny Puji Rahayu,

Bp. Budiono, Bp. Petrus Tumidjo, mas Aji dan Bp. Seno Janurianto.

Setelah tim formatur terbentuk, Sidang Dewan Pleno berakhir. Romo Sadana pun

berkenan untuk memberikan sambutan penutup dan acara diakhiri dengan doa penutup

sekaligus doa makan pada pukul 13.30 siang. Kemudian Romo beserta seluruh peserta

sidang beramah-tamah sambil makan siang bersama. �

Santy Eka - Sekretariat Dewan Paroki

Page 17: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

15

Page 18: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

16

JEJAK YESUS DI GOLGOTA

Yesus telah sengsara, wafat dan bangkit untuk melakukan penebusan umat manusia.

Misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, menjadi teladan kita melakukan peziarah

an di dunia. Salib yang dipasang di rumah, maupun di gereja menyertakan tubuh Yesus

yang tergantung di salib (salib dengan corpus). Beberapa hal yang mendasarinya, anta

ra lain karena kita menerima Yesus Kristus secara utuh meskipun Yesus telah diturun

kan dari salib, dimakamkan dan telah bangkit. Karena wafat dan kebangkitan merupa

kan hal yang tak terpisahkan. Salib dan corpus Yesus bukan hanya sekedar simbol ke-

katolik-an tetapi juga merupakan tanda kemenangan dan penebusan. Senada dengan

kata-kata yang pernah diucapkan St. Fransiskus Asisi, “Kami menyembah Engkau ya

Kristus dan memujimu, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia”.

Salib dengan tubuh Yesus yang tersalib merupakan ciri khas dari umat Katolik sekali

gus menjadi identitas.

Kayu salib yang diyakini telah digunakan untuk menyalibkan Yesus ditemukan di

Golgota. Sejenak kita lihat hal-hal yang melatarbelakanginya. Pada waktu Kaisar Roma

wi Hadrian (berkuasa tahun 117-138), nama Yudea dihapus dan mengganti nama wila

yah itu menjadi Siria Palestina. Ia juga menjadikan Yerusalem sebagai ibukota baru

dan menamainya Aelia Capitolina serta melarang kaum Yahudi memasuki wilayah

sekitar sana. Sementara sebagian besar Yerusalem tinggal puing akibat pemberontakan

di tahun 70 dan di saat yang sama Bait Allah juga diruntuhkan. Hadrian memandang

keyahudian sebagai sumber pemberontakan, begitu juga dengan kekristenan. Untuk

melenyapkan pengaruh kekristenan, Hadrian meratakan puncak Bukit Golgota dan

mendirikan kuil bagi dewi Venus. Ia juga memotong dan meratakan bukit tempat Ye-

sus dimakamkan dan mendirikan kuil bagi dewa Jupiter Capitolinus.

Pada tahun 312, ketika Kaisar Konstantin akan pergi berperang, ia bermimpi, untuk

memenangkan pertarungan itu, Nama Kristus harus dipasang pada bendera dan perisai

angkatan perangnya. Sewaktu pertempuran sedang berlangsung sengit, seketika ia me-

nengadah ke langit dan melihat salib Yesus berkilauan di atas sang surya dengan tulis

an Tauto Nika yang artinya dalam tanda ini engkau akan menang. Atas kemenangannya

itu Konstantin memberikan kebebasan bagi agama Kristen. Konstantin dan ibunya He-

lena bertobat menjadi Kristen. Dengan wewenang putranya, Helena pergi untuk mene-

mukan tempat-tempat suci di Palestina. Ia juga mendirikan gereja-gereja guna menan-

dai tempat kelahiran Yesus di Bethlehem dan tempat kenaikan Yesus ke surga. Sekitar

tahun 326, atas perintah Helena kuil Jupiter Capitolinus dirobohkan. Mereka menemu-

kan sisa makam yang dilaporkan sebagai makam Yesus. Mereka membangun tempat

ziarah baru di atas makam, yang kemudian mengalami perubahan dan sekarang di atas-

nya berdiri Gereja Makam Suci di Yerusalem. Kuil Venus juga dirobohkan, dan ini

menyingkapkan tempat Yesus disalibkan. Kaisar Konstantin sendiri menulis surat ke

pada St. Macarius -Uskup Yerusalem-, yang isinya menginstruksikan agar diadakan

pencarian salib di Bukit Golgota. Setelah dilakukan pencarian di sebelah timur lokasi,

ditemukan tiga salib dalam sebuah waduk batu, berikut titulus (prasasti kayu yang ter-

dapat tulisan Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum artinya ‘Yesus orang Nazaret Raja Yahu

Page 19: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

17

di’. Di antara ketiga salib tersebut manakah yang

merupakan salib Yesus? Pada waktu itu Uskup

Makarios menasihatkan supaya ketiga salib itu di

sentuhkan kepada wanita yang sakitnya tak ter

sembuhkan. Begitu salib ketiga menyentuhnya,

wanita itu sembuh seketika. Begitu gembiranya

Helena sehingga ia kemudian membangun gereja

besar di atas Bukit Golgota untuk menyimpan

salib itu.

Sumber lain juga menyebutkan penemuan alat siksa Yesus sesudah penemuan salib

itu. St. Sirilus dari Yerusalem juga mengajukan beberapa bukti pendukung. Dalam su-

ratnya kepada Kaisar Konstantius (penerus Konstantin), St. Sirilus menyatakan, “Kayu

Salib yang menyelamatkan ditemukan di Yerusalem pada masa Konstantin”, dan dalam

pengajaran katekese yang keempat, ia menulis “Yesus sungguh disalibkan demi dosa-

dosa kita sebab jika engkau menyangkal-Nya, tempat ini secara jelas akan membukti-

kannya. Golgota adalah tempat yang terberkati dimana kita sekarang berkumpul demi

Yesus yang disalibkan, dan sejak itu dunia dipenuhi dengan kayu salib”. Pesta salib

suci dirayakan setiap tanggal 14 September. Sedangkan mahkota duri yang diyakini di

pakai Kristus sewaktu disalibkan di Golgota sampai sekarang disimpan di Gereja

Sainte Chapelle, sebuah gereja yang sangat indah di Kota Paris.

Dengan iman, kita percaya bahwa Yesus telah lahir ke dunia serta sengsara hingga

wafat untuk menebus umat manusia dan akhirnya bangkit kembali dan naik ke surga

dengan mulia. Kita percaya hal itu semua tanpa harus menyaksikan secara langsung pe

ristiwa itu atau juga membuktikannya, seperti tertulis dalam Injil Yohanes 20:29,

“Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati. �

Dikutip dari berbagai sumber: www.indocel.net/yesaya, http://my.opera.com/eliakimrolyadin/blog/

2012/05/17/ gereja-makam-suci-di-bukit-golgota

Arcadius S Adi

Lingk. St. Fransiskus Asisi - Wilayah Athena - Pucang Gading

Gereja Makam Suci

“Sekarang bila kita tidak memiliki damai, ini karena kita

lupa bahwa kita saling memiliki satu sama lain – pria

itu, wanita itu, anak itu adalah saudara atau saudariku”

- Beata Bunda Teresa dari Calcutta

Page 20: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

18

Page 21: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

19

Paus Fransiskus Angkat 19 Kardinal Baru.

Paus Fransiskus mengangkat 19 Kardinal baru, sembi-

lan di antaranya berasal dari Amerika Selatan, Afrika dan

Asia. Dalam acara penobatan di Basilika Santo Petrus,

Sabtu 22 Februari 2014, Paus menyerahkan topi Kardinal

berwarna merah dan cincin emas kepada para “Pangeran

Vatikan” itu. Enambelas dari 19 Kardinal baru ini berusia

di bawah 80 tahun sehingga masih dapat ikut ambil ba

gian dalam konklaf atau pertemuan khusus secara tertutup

untuk memilih Paus di masa mendatang.

Menurut koran La Stampa, sepertinya Paus asal Argen-

tina itu ingin menunjukkan arti penting negara-negara ber

kembang, sebab separuh dari para Kardinal baru tersebut berasal dari luar Eropa, ter-

masuk lima Kardinal dari Amerika Selatan, dua dari Afrika dan dua dari Asia.

“Menjadi seorang Kardinal bukanlah promosi jabatan, bukan pula peghormatan atau-

pun pemberian tanda jasa. Ini adalah pelayanan yang memerlukan pemikiran yang

luas dan keteguhan hati yang mendalam”, tegas Fransiskus dalam sebuah surat yang

disampaikan kepada para Kardinal baru tersebut. Paus Fransiskus berusaha keras mem-

perbaiki kepercayaan di negara-negara berkembang. Dia juga berjuang mengatasi pe-

nurunan jumlah umat katolik di Eropa yang merupakan basis kekuasaan tradisi gereja.

Mereka yang diangkat menjadi Kardinal baru di Amerika latin antara lain Uskup

Agung Buenos Aires (Argentina), Uskup Agung Rio de Janeiro (Brasil), Uskup Agung

Santiago (Cile), Uskup Agung Managua (Nikaragua), dan Uskup Agung Les Cases

(Haiti). Chibly Langlois (55) menjadi Kardinal pertama dari Haiti, salah satu negara

termiskin di dunia. Untuk Benua Afrika, yang diangkat adalah Uskup Agung Ouaga-

dougou (Burkina Faso) dan Uskup Agung Abidjan (Pantai Gading). Sementara Benua

Asia diwakili oleh Uskup Agung Cotabato (Filipina) dan Uskup Agung Seoul (Korsel).

Kardinal baru tertua adalah Loris Francesco Carpovilla (98), mantan sekretaris Paus

Yohanes XXIII. Dia tidak bisa menghadiri upacara penobatan karena kondisi fisiknya

yang lemah, sehingga sulit berpergian. �

( SM 24 Februari 2014)

“Engkau adalah anak rahmat. Bila Allah memberimu

rahmat, itu karena Ia memberikan-Nya dengan bebas,

maka kamu harus mencintai dengan bebas. Jangan

mencintai Allah demi mendapatkan hadiah; biarkan

Allah menjadi hadiahmu” - St. Agustinus

Page 22: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

20

Salib Sebagai Tanda Keselamatan Salib Kristus Sebagai Hikmat Allah

Memang sulit bagi manusia untuk memahami bagaimana Kristus harus wafat di salib

demi keselamatan umat-Nya. Kesulitan dari sisi logika manusia itu membawa St. Paulus

pada keyakinan bahwa peristiwa salib Kristus adalah hikmat Allah. Misteri kehendak

Allah ini memang berada di luar jangkauan pemahaman manusia : “Orang-orang Ya-

hudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami mem-

beritakan Kristus yang disalibkan untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan

untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil,

baik orang Yahudi, maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat

Allah.”( 1 Kor 1:22-24 ).

Kendati hikmat Allah tak terselami, namun St. Paulus mencoba menggali maknanya se

suai dengan latar belakang imannya dan penalaran teologisnya sebagai orang Yahudi

fanatik yang pernah mendapat pendidikan Yunani. Dalam arti apakah salib Yesus me

nyatakan hikmat Allah? Dengan memakai perbandingan tradisi Israel, St. Paulus meng

hubungkan salib Kristus dengan ritus kurban dan penebusan yang dilakukan untuk men-

damaikan manusia dengan Allah. Dalam Rm.3:23-25 dikatakan: “ Karena semua orang

telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan oleh kasih karunia telah

dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus

telah ditentukan Allah menjadi jalan perdamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal

ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa -

dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” Kristus dengan darah-Nya

yang tertumpah di kayu salib disebut sebagai “ jalan perdamaiaan.” Bahasa Yunani dari

“jalan perdamaiaan” adalah “ Hilasterion” yaitu tutup tabut perjanjian yang dipercaya

sebagai tempat bertemunya Allah dengan manusia. Kristus dengan salib dan darah-Nya

yang tertumpah telah menjadi “jalan perdamaiaan” bagi manusia dan Allah. Dengan

perdamaiaan inilah manusia diselamatkan. Kor. 1:19-20 mengatakan :”Karena seluruh

kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dia lah Ia memperdamaikan se

gala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga. Se-

sudah Ia mengadakan pendamaiaan oleh darah salib Kristus.”

Salib Sebagai Sarana Penebusan

Salib Kristus juga dihubungkan

dengan paham penebusan manusia

dari kuasa dosa. Dosa dipahami

sebagai suatu kekuatan yang mem-

belenggu manusia. Kematian Kris-

tus di salib membebaskan manusia

dari belenggu dosa dan menjadikan

manusia sebagai anak-anak Allah.

Salib Kristus membebaskan umat

beriman dari penghambaan terha-

Page 23: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

21

dap Hukum Taurat, supaya hubungan manusia dengan Allah menjadi hubungan anak

de ngan Bapanya, bukan lagi hubungan antara hamba dengan tuannya. Ini antara lain di

katakan dalam Gal. 4:5-6 : “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hu-

kum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka

Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya kedalam hati kita, yang berseru “ya Abba, ya

Bapa!” (bdk. juga Gal. 3:13; Ef. 2:14-16). Dengan salib Kristus manusia tidak lagi

dikuasai oleh hukum sebagai perintah eksternal, tetapi manusia diberi ruang untuk

meng olah kehidupan internal dimana Roh Kudus berkarya di dalam diri masing-

masing umat

(1Kor. 2:10-13).

Renungan akan salib Kristus membantu St. Paulus untuk memahami bahwa di dalam

diri manusia ada pertentangan antara jalan pikiran duniawi dan jalan pikiran Ilahi. Surat

Paulus 1 Kor. 1: 18-23 dengan panjang lebar menguraikan makna salib Kristus sebagai

hikmat dan kekuatan Allah. St. Paulus mengatakan: “Kristus (yang disalibkan) adalah

kekuatan Allah dan hikmat Allah .” (1Kor. 1:22-24). Salib mengajak orang untuk me-

mahami hikmat dan kekuatan Allah yang kadangkala dinyatakan lewat kesederhanaan

kerendahan hati . Himne perendahan dan peninggian Kristus tertuang dalam Flp. 2: 5-

11. Salib tidak hanya bertentangan dengan kesombongan manusiawi, tetapi juga ber

tentangan dengan nafsu manusiawi (Flp 3:17 -21). Dengan nasehat ini St. Paulus meng

hubungkan salib Kristus dengan harapan akan kehidupan abadi. Dengan demikian,

penderitaan salib bukan sembarang penderitaan, tetapi penderitaan yang akan mem-

bawa orang kepada keselamatan abadi. Dengan salib Kristus, St. Paulus mampu

menghayati apa artinya mengosongkan diri. Penderitaan yang dialami merupakan kei-

kutsertaan dia pada salib Kristus (Gal 2:19-20). Kesatuan dengan salib dan kematian

Kristus diyakini oleh St. Paulus akan membawa kesatuan pula dalam kebangkitan-Nya

(Rm 6:4-5).

Penderitaannya sebagai rasul dihayati sebagai kesatuan dengan salib Kristus. St. Paulus

rela mengosongkan dirinya agar Kristus hidup di dalam dirinya. Itulah sebabnya den-

gan penuh iman St. Paulus berani mengisahkan betapa beratnya perjuangan untuk

mewartakan Injil (2 Kor. 11:23-30). St. Paulus tidak menyombongkan itu semua seba-

gai suatu prestasi untuk memegahkan dirinya. Satu-satunya alasan untuk bermegah

adalah bahwa dia boleh ikut serta dalam penderitaan dan salib Kristus (Gal 6:14).

Salib dan Kebangkitan

Salib dan wafat Kristus tidak dapat dilepaskan dari kebangkitan-Nya. Jika Kristus tidak

dibangkitkan, sia-sialah iman kita. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1 Kor

15), St. Paulus membicarakan inti iman Kristen yang hakiki, yang merupakan salah

satu unsur utama dari masalah-masalah yang dihadapi jemaat yakni soal kebangkitan

Kristus. St. Paulus menanggapi soal kebangkiatan dengan dua cara. Pertama, ia

mengingatkan orang-orang Korintus tentang kokohnya dasar historis yang melandasi

kepercayaan akan kebangkitan (1 Kor. 15:3-11). Kedua, ia mengatakan bahwa jika

kebangkitan Yesus terjadi secara historis (seperti yang dipercaya oleh St. Paulus dan

para rasul lainnya), maka peristiwa itu menjadi jaminan bahwa orang-orang Kristen

pun akan dibangkitkan pada hari terakhir, sama seperti Yesus dibangkitkan dari kema-

Page 24: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

22

tian (1 Kor. 15:16-19).

Jika kematian disebabkan oleh dosa Adam,

maka kebangkitan Kritus manjadi pembe-

basan dari kuasa dosa sekaligus kuasa ke-

matian (Rm 5:17-19). St. Paulus percaya

bahwa hari kedatangan Tuhan sudah dekat.

Dia memperingatkan jemaat di Roma dan

Tesalonika agar berjaga-jaga sebab hari

Tuhan sudah dekat (Rm. 13:11-12; 1 Tes.

5: 4-6). Kepada jemaat di Filipi, St. Paulus

menulis bahwa “Tuhan sudah dekat” (Flp.

4:5). Surat St. Paulus kepada jemaat di Roma secara khusus membahas kuasa dosa dan

kecenderungan kepada dosa. Bagi St. Paulus, dosa adalah kuasa jahat yang masuk ke

dunia lewat dosa Adam, manusia pertama. Namun manusia pertama jangan dianggap

sebagai sarana masuknya dosa. Pada kenyataannya, kuasa dosa membuat masing -

masing manusia menjadi pendosa. Ketika menceriterakan pengalamannya sendiri

dalam bergumul melawan dosa (Rm. 7: 1-20), St. Paulus menunjukkan adanya hukum

Allah dan hukum dosa. Hukum dosa menjadi musuh pribadi manusia dan merusak jiwa

dengan memanfaatkan daging atau kerapuhan manusia. Hukum dosa memerosotkan

manusia sampai pada keadaan yang sangat menyedihkan, dan Allah berkenan melepas-

kan manusia dari keadaannya itu dalam Kristus yang sengsara, wafat dan bangkit. Di

dalam Kristus, Allah melakukan “pembenaran” terhadap manusia berdosa. Berkat

Page 25: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

23

korban Kristus, manusia tidak sepantasnya berbuat dosa lagi. Manusia tidak lagi ada di

bawah kuasa dosa karena telah ada di bawah kasih karunia Allah (Rm 6:14).

Dalam Kristus, tata dosa telah diganti dengan tata rahmat. Dengan menjadi hamba Al-

lah, manusia telah dimerdekakan dari dosa dan beroleh buah yang membawa manusia

kepada pengudusan dan kehidupan kekal. Upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah

ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Untuk itulah manusia yang

berdosa mempunyai pengharapan, karena Allah dalam Kristus telah melakukan “pem

benaran,” yang berarti tidak memperhitungkan dosa-dosa manusia. Meskipun kita ada

lah pendosa-pendosa yang sebenarnya harus di hukum, Allah toh tetap mengasihi kita

dan “ tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita sebagai alasan untuk menjatuhkan

hukuman.” Pembenaran bukanlah usaha manusia tetapi anugerah Allah. Manusia di

benarkan karena imannya bukan hanya karena tindakannya dalam melakukan hukum

Taurat (Rm 3:21-22.28; Flp 3:9). St. Paulus memahami kematian Yesus sebagai

korban penebusan manusia dari dosa dan kuasa dosa. Berkat darah-Nya, manusia

didamaikan dengan Allah. Berkat iman akan Yesus dan baptisan, umat beriman

dibenarkan (tidak lagi menjadi obyek murka Allah di hari pengadilan), didamaikan

dengan Allah (tidak lagi menjadi musuh-Nya) dan ditebus (tidak lagi tunduk dibawah

kuasa dosa). �

Pius Koesdyantoro

Page 26: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

24

Jalan akses masuk Gereja dari jalan Majapahit :

Beban atau Karunia ? Di luar bayangan di benak kita semua, tiba-tiba sejak Misa malam Natal 2013

kemarin, kita punya akses jalan masuk gereja yang baru, langsung dari sudut gereja dan

bermuara di jalan Majapahit. Sebuah akses jalan yang sebenarnya, benar-benar

nyaman, aman, bahkan mewah dan mengundang. (Tentu saja, karena dibandingkan

dengan ukuran kita sehari-hari, yang terbiasa lewat jalan kampung selebar 2,60 meter,

dan jalan Muwardi Raya yang selebar 2,60 meter juga ). Betapa tidak , jalan two way

traffic yang lapang, longgar. Lebar efektifnya 10 m, panjangnya 80 m, luasnya sekitar

800 m2. Ada indoor, ada outdoornya. Benar-benar ukuran yang ideal. Dilapis paving

block yang rata, lurus, dan gilar-gilar, ada lampu hias sepanjang dinding jalan. Bahkan

ada pedestrian selebar 1,40 m yang mengamankan umat pengunjung gereja yang ber

jalan kaki. Atas semua ini , tak ada yang lain selain hanya Puji Syukur .....

Riwayat : Pada akhir tahun 2012, ada kabar bahwa satu tanah kaveling di dekat gereja,

ditawarkan dengan harga yang relatif murah. Beberapa umat mencoba mencari infor

masi lebih jauh, ternyata benar. Secara tak resmi, sepengetahuan paroki, peluang ini

dicoba dikomunikasikan dengan Keuskupan. Respon KAS, prinsip bisa memahami pe

luang ini, hanya saja KAS sedang dalam keterbatasan prioritas dana. Sementara itu

dalam perjalanan waktu (hitungan hari dan bulan), di pihak penjual tanah ada

perubahan-perubahan kepemilikan waris dan berimbas kepada kenaikan harga, cara-

cara penjualan dll., sehimgga terhambatlah gagasan punya jalan sendiri. (disamping itu,

kita lupa, untuk beli ya wajar siapkan modal awal sepantasnya. !!! Ha ...ha .....)

Secara diam-diam ternyata Rm. Wignya merasakan keprihatinan umat Sendangguwo,

dan di pertengahan tahun 2013, ada dermawan yang menghubungi Romo untuk ikut ber

peran serta membantu “jalan”. Karena saat itu peluang untuk membeli tanah untuk se

mentara buntu, maka muncul inisiatip lain yaitu dicarikan jalan “darurat“. Kebetulan

yang ada hanya ruko 3 lantai, di jalan Majapahit. Ya, itu diambil dulu, sebanyak 2 unit

ruko plus kebun di belakangnya, untuk dipakai sebagai jalan akses masuk ke gereja

sepenuhnya untuk beberapa tahun kedepan.

Harapan: Dengan adanya jalan ini akan menjadi modal awal yang nyata, menggugah

semangat umat memicu langkah, betapa indahnya kalau gereja punya akses yang me

Page 27: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

25

madai. Mendorong kita berupaya sepenuh tenaga, untuk berjuang lebih keras kesana

kemari, berupaya mencari “potensi dana besar”. Pasti, tidak hanya di dalam tetapi ter

utama malah di luar wilayah paroki.

Mengapa harus berjuang extra keras demikan? Ya, karena ini ngomong dana yang “M

dua digit“, luar biasa besar untuk skala umat Sendangguwo. (Saya ingat gurauan

dermawan tersebut, untuk gereja jangan pakai logika ekonomi tok. Kalau logika eko

nomi, bisa gak akan masuk akal. Ha..ha... betul juga).

Tantangan: Paroki telah beberapa kali terlena, ketinggalan kereta. Kita pernah punya

plan nyata pelebaran jalan kampung, ditolak karena gereja (Atmodirono) menilai ma

hal. Pernah kita punya ide “ganti rugi” tanah pompa bensin, lupa diurus karena masih

nyaman, dipinjami tanah luas oleh PT Semeru. Ketika tahun 1991 diberi “signal

buruk”, bahwa tiba-tiba planing lebar jalan Muwardi Raya berubah dari 13 m menjadi

9 m, kita pun tak bergeming.

Sekarang di tahun 2014, peluang kaveling yang tersedia tinggal itu-itu saja. Itu pun

kalau ada dan boleh kita beli, he..he... Sementara itu harga tanah sepanjang jalan

Majapahit meroket, (dengar-dengar saat ini, sampai 10 juta per m2. Dan akan naik 2

kali lipat setiap 4 tahun, kata orang-orang properti). Artinya, semakin jauh dari 2014

akan semakin tak terjangkau. Ngeri, saudaraku .....

Lalu apa?

Pertama: Kita layak memaknai jalan ini sebagai karunia. Sebuah talenta, yang sepantas

nya kita kembangkan. Bagus kalau kita “branding” jalan ini menjadi “main entrance”

yang terang benderang, mengundang perhatian umat. Biar umat merasa nyaman, dan

tergugah. Biar hitungan ekonomisnya lebih optimal. Kita belum perlu kuatir, bagai

mana beberapa tahun lagi, mampukah kita miliki? karena kita belum mencoba bangun

dan bergerak. Prinsipnya: kalau kita menyerah, ya pasti kita nggak punya jalan lagi.

Tetapi kalau kita berupaya sekarang, minimal kita punya peluang bisa punya atau bisa

tertunda. Dan “legal” untuk ikut berdoa adanya jalan....

Kedua: Jangan biarkan pintunya lebih sering tertutup, dari pada terbuka. Artinya ja

ngan sampai jalan ini dimaknai sebagai beban: repot setiap pagi harus buka tutup, be

ban resiko keamanan, warga kampung ikut nunut pakai, atau nambah biaya perawatan

listrik, kebersihan, PBB dan lain-lain, bahkan beban moral bagi Dewan Paroki men

datang?

Ketiga: sebagai resultante langkah pertama dan kedua, sejatinya adalah ungkapan syu

kur dan terima kasih. Ini yang perlu kita segera lakukan, bukan besok, bulan depan

atau bahkan tahun depan ...... telat lagi nanti.

Berkah Dalem. �

Ch. Slamet Kitri – Umat Paroki St. Paulus

Page 28: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

26

Page 29: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

27

Nguda Rasa Petruk : Halleluia, Puji Tuhan, kang. Suwe ora jamu, jamu

rempah-rempah. Suwe ra ketemu temu pisan ngepasi

Paskah. Selamat Paskah ya kang. Kadingaren koq tam

pak ceria, mesam-mesem, ngguya-ngguyu kaya lagi

menang lotre, njur nganggo surjan batik, jarik lurik

segala.

Gareng : Ya...ya..., Truk, adiku si Kantong Bolong. Ora biyen

ora saiki kowe koq isih tetep mbambung celelekan to! Lo iki kan hari

pesta Paskah. Wis samestine bungah-bungah, rada macak thithik idep-

idep aweh teladan bocah-bocah. Nyang greja ya anggon-anggonane sing

pantes. Selamat Hari raya Paskah cah bagus irung mbangir.

Petruk : Setuju kang. Jaman saiki jaman santai, orang sukanya easy going,

saenake udele dhewe. Nyang gereja kaose oblong, sandalan japit. Sepet

disawang mata. Sowan Gusti mestine ya nyandang sing rapi!

Gareng : Ngomong-omong Truk, dak sawang-sawang, raimu kog ya katon cerah pa

dang ora ketok njaprut kaya wingi uni, padahal puasamu kan ya ngebleng

to Truk?

Petruk : Hiya to kang? Sokur yen kesanmu kaya ngono. Pesen piwelinge Gusti kan,

yen pasa, aja ngetok-etokake lagi pasa, karo njaprut mbesengut. Kuwi

wis tak praktekake kang selama 40 dina. Apa maneh tema Prapaska

nyengkuyung: ”Berikanlah hatimu untuk mencintai dan ulurkanlah tangan

mu untuk melayani.” Ati lan tanganku wis tinarbuka tumraping pepadha.

Gareng : Woo layakna saiki kowe katon sumringah, latihan ulah tapa lan sesirik se

lama masa Prapaska wis kasil lehmu nglakoni. Bangga deh, nduwe adi siji

tur ora nguciwani.

Petruk : So pasti to kang! Yakuwi yen temen diniati nggone

tumindak dadi wong katolik, nyiapake dina ke

bangkitan Kristus lan kebangkitane awake dhewe

saka keterpurukan urip ndonyani.

Gareng: Gumun aku Truk, saiki omonganmu koq muluk-muluk

kaya ustad, bisa ngoceh prekara rohani lan grejani.

Kowe melu kursus KEP Paroki to?

Petruk : Lo piye to kang, kuwi kan konsekuensine tahun lalu

mendalami iman. Dadi murid Kristus sing handal.

Pas ana KEP Paroki iki kesempatan nyinau carane

Page 30: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

28

dadi murid Kristus sejati, ya terus

ndaftarake melu kursus.

Gareng : Wah hebat tenan saiki kowe Truk. Ora

mung dadi juru parkir minggon, ning

malah aktif melu kursus Evangeli dadi

juru Firman Tuhan.

Petruk : Lha wis piye maneh to kang, bandha

utawa rajakaya ora duwe, duwene ming

tenaga, ketimbang nggedobos

ngayawara, aluwung ndherek Gusti

berevangelisasi pribadi, memberi hati,

mengulurkan tangan dadi talang ing sih nyebar berkat, berita selamat

marang pepadha.

Gareng : O ya Truk..,mo Semar wingi ya ngudarasa: ”Wis meh selawe tahun ultah

greja, koq lagi sepisan iki ana Kursus Evangelisasi Pribadi. Paroki-paroki

liyane wis upyek padha KEP, koq nggone dhewe isih adhem ayem.”

Semar : Hayo, ana apa anak-anakku Nolo Gareng, Petruk si Kantong bolong, pada

ngrasani wong tuwo ya? Mau mo Semar krungu koq jenengku disebut-

sebut barang.

Petruk : Nggak apa koq Mo, kang Gareng cuma rerasan ngudarasane mo Semar

soal KEP sing lagi diselenggarakan neng Paroki.

Gareng : Ya nuwun sewu wae Mo, anak-anakmu iki lagi ngomong2 ngalor ngidul

mulai prapaska tekan Paskah koq terus tekan ngudarasane mo Semar ten

tang acara KEP.

Semar : O kuwi to anak-anakku sing dadi underaning rembug. Mo Semar pancen

ya gumun campur seneng ana acara KEP nong paroki iki. Pramarkasane

patut diacungi dua jempol.

Petruk : Woo sajatine ya wis suwe akeh warga Paroki sing padha melu KEP neng

Paroki liya. Aku yakin mereka sudah aktif membagikan pengalaman. Ha

nya baru sekarang tergerak memberikan hatinya, mengulurkan tangannya

mengajak teman-teman lain terlibat dalam acara KEP ini.

Gareng : Bener kamu Truk adiku Kantong Bolong, udele wis ora bodong, otake lagi

encer. Apik kuwi kowe gelem melu acara KEP.

Semar : Hiya bener anakku sing bagus irung mancung. Mumpung isih enom, awake

kuwat, uteke sehat, melu KEP pasti akeh pigunane ora mung kanggo

awake dhewe, nanging uga tumraping pepadha, kulawarga lan gereja.

Petruk : Ya mo, yen kakangku Nolo Gareng, ora susah melu KEP wae, wong wis ma

tane kera, bubul en sikile, kecincak-kecincik lakune, tambah pancen wis

Page 31: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

29

ngunduri tuwa. Mesti wis ora gaduk nalare, ora mudheng yen melu kursus

macam KEP kuwi.

Semar : Muga-muga KEP iki nggawa cuaca makin cerah terang, mbarengi hari raya

kebangkitan Kristus, bisa nggugah lan mbangkitake semangate umat mem

bawa perkembangan lan penyegaran di seantero gereja lan masyarakat.

Gareng & Petruk manthuk-manthuk karo ndremimil lan umak-umik : Sembah nuwun

Gusti, puji Tuhan, Halleluya, Berkah Dalem, Sugeng Riyadi Wungu Dalem

Gusti dumateng sedaya umat warga Paroki. �

Page 32: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

30

Page 33: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

31

Oleh-oleh dari PAY St. Yosep Paroki Santo Paulus Semarang.

Pengantar:

Pertemuan anggota PAY St. Yosep secara rutin dilaksanakan pada setiap hari Jum’at

ke 2 dan ke 4 dalam bulan mulai pukul 10.00 hingga 12.00 siang. Setiap jum’at kedua

diagendakan ada pembelajaran yang dibawakan oleh Romo Ign. Wignyosumarto MSF,

dan pada tahun lalu dibahas mengenai ‘Credo’ (Aku Percaya). Untuk tahun ini akan

dibahas seputar liturgi, khususnya tentang Sakramen-Sakramen yang mungkin kita

sudah lupa apa maknanya atau bahkan tidak tahu sama sekali.

Pada kesempatan kali ini kami ingin sharing apa yang telah kami terima pada pertemu

an di awal tahun 2014 ini. Mungkin materi ini membosankan, karena pernah dimuat

beberapa waktu lalu atau kita dengar di tempat lain. Namun tidak ada salahnya kalau

mau kita segarkan kembali pengetahuan kita yang minim tentang Liturgia. Pemba-

hasan disarikan oleh Rm. Ign. Wignyosumarto MSF dengan judul :

MELALUI LITURGI, KRISTUS MELANJUTKAN KARYA

KESELAMATAN-NYA.

Dalam Syahadat Iman, Gereja mengakui bahwa Bapa menganugerahkan Putera-Nya

yang terkasih dan Roh Kudus untuk menyelamatkan umat manusia. Karya penyelamat

an itu telah diawali dengan karya agung di tengah umat Perjanjian Lama dan diselesai-

kan oleh Kristus, terutama dengan misteri Paskah yaitu sengsara dan kebangkitan-Nya

dari alam maut dan kenaikan-Nya ke surga dalam kemuliaan. Dengan misteri itu Kris-

tus menghancurkan maut kita dengan wafat-Nya dan membangun kembali hidup kita

dengan kebangkitan-Nya. Sebab dari lambung Krristus yang berada di salib muncullah

Sakramen seluruh Gereja yang mengagumkan. Karena itu dalam Liturgi, Gereja me

rayakan terutama misteri Paskah, yang olehnya Kristus menyelesaikan karya keselamat

an kita.

Apa arti kata Liturgi

Kata “Liturgi” berasal dari bahasa Yunani Leitourgia. Secara harafiah berarti ‘kerja’

atau ‘ pelayanan yang dibaktikan bagi kepentingan bangsa’. Dalam masyarakat Yunani

kuno, kata ‘leitourgia’ dimaksud untuk karya bakti atau kerja pelayanan yang tidak

dibayar, iuran atau sumbangan dari warga masyarakat yang kaya dan pajak untuk

masyarakat dan Negara. Dengan demikian menurut asal-usulnya istilah ‘leitourgia’

memiliki arti profane-politis dan bukan arti kultis sebagaimana biasa kita pahami.

Sejak abad keempat sebelum Masehi, pemakaian kata ‘leitourgia’ diperluas untuk me

nyebut berbagai macam ‘karya pelayanan’. Istilah ‘leitourgia’ mendapat arti kultis se-

jak abad kedua sebelum Masehi. Dalam arti kultis, ‘liturgy’ berarti ‘pelayanan ibadat’.

Di dalam terjemahan Septuaginta sebagai Kitab Suci Perjanjian Lama yang berbahasa

Yunani, kata ‘leitourgia’ dipergunakan untuk menunjuk ‘pelayanan ibadat para imam

Page 34: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

32

atau kaum Lewi’. Sedang tindakan kultis

umat biasanya diungkapkan dengan istilah

‘latria’ (penyembahan). Bila ‘leitourgikos’

menunjuk ‘alat atau perlengkapan litur-

gis’, maka ‘leitourgos’ hanya dipakai

dalam Yesaya 61:6 dan Sirakh 7:30 dan di

situ berarti ‘pelayan liturgi’ atau ‘pelayan’

dalam arti umum.

Dalam Perjanjian Baru.

Kata ‘leitourgia’ dan ‘leitourgein’ mengalami perkembangan yang menarik dalam Per-

janjian Baru. Dalam Lukas 1:23, ‘leitourgia’ masih memiliki makna yang sama sekali

persis dengan penggunaannya dalam Septuaginta atau Perjanjian Lama, yakni

‘pelayanan imam’ Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru kata ‘liturgi’ tak hanya

berarti ‘Perayaan Ibadat’, tetapi juga ‘pewartaan Injil dan cinta kasih yang melayani’.

Segala hal itu menyangkut ‘pelayanan’ kepada Allah dan manusia. Dalam perayaan

liturgi, Gereja adalah ‘pelayan’ menurut teladan Tuhannya, pelayan satu-satunya,

karena dalam ibadat, pewartaan dan pelayanan cinta, ia mengambil bagian pada marta-

bat Kristus sebagai imam, nabi dan raja. Maka memang sewajarnya bila ‘liturgi’ dipan-

dang sebagai pelaksanaan bagi masing-masing tugas imamat Kristus, di situ pengudus

an manusia dilambangkan dengan tanda-tanda lahir serta dilaksanakan dengan cara

yang khas. Di situ pula dilaksanakan ibadat umum yang seutuhnya oleh Tubuh Mistik

Kristus, yakni Kepala beserta para anggota-Nya. Oleh karena itu setiap perayaan litur-

gis, sebagai karya Kristus Sang Imam serta Tubuh-Nya yakni Gereja, merupakan kegiat

an suci yang sangat istimewa. Tidak ada tindakan gereja lainnya yang menandingi daya

dampaknya dengan dasar yang sama serta dalam tingkatan yang sama (SC 7)

Liturgi sebagai tindakan Kristus dan Tindakan Gereja

Sebagai karya Kristus, Liturgi itu juga tindakan Gereja-Nya. Liturgi dilaksanakan oleh

Tubuh mistik Kristus, yakni Kristus dan Gereja Tubuh-Nya. Jadi liturgi yang kita raya-

kan merupakan tindakan Kristus, menjadi penyerahan diri Kristus kepada Bapa. Tindak

an Kristus sebagai Imam Agung dan Pengantara itu kini dilaksanakan melalui dan ber-

sama Gereja. Berkaitan dengan tindakan Kristus sebagai subyek liturgi melalui Gereja

itulah liturgi juga benar-benar tindakan Gereja. Apakah dengan demikian Gereja hanya

menjadi subyek tiruan atau pengganti Kristus saja? Bukan. Dalam liturginya Gereja

adalah subyek liturgi yang sungguh-sungguh. Akan tetapi dalam liturgi itu Gereja mem

persembahkan Kristus kepada Bapa dalam Roh Kudus dan sekaligus mempersembah

kan Gereja sendiri bersama Kristus. Jadi ‘Liturgi: tindakan Gereja secara keseluruhan

dan bukan perorangan’.

Macam-macam Gerakan dan Bahasa Badan dalam Liturgi

Berjalan. Merupakan gerakan manusia yang amat elementer. Namun ‘berjalan dalam

liturgi’ tidak asal berjalan, tetapi ‘berjalan dengan ritmis dan teratur’, dengan badan

tegak dan kepala tegak, tenang dan agung sebagai ungkapan manusia yang bermartabat

dan berwibawa. (Ini khususnya berlaku bagi Imam dan petugas-petugas lainnya yang

Page 35: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

33

mengikuti perarakan bersama Imam menuju ke altar).

Berdiri. Simbol liturgi yang mengungkapkan perhatian, kepedulian, penghormatan dan

kesiap-sediaan terhadap kehadiran Tuhan. Itu dilakukan misalnya untuk menghormati

ketika para petugas liturgi masuk menuju altar, mendengarkan Injil, mendaraskan Sya-

hadat, berdoa Bapa Kami dan juga saat para petugas liturgi meninggalkan altar. Berdiri

tidak juga asal berdiri melainkan harus berdiri dengan sikap tegap, hormat, tidak ber-

sandar, tidak melipat tangan.

Duduk. Dipandang sebagai sikap tenang, melambangkan kesiap-sediaan untuk men

dengarkan sabda Tuhan.

Berlutut dan membungkuk. Melambangkan sikap merendahkan diri dihadapan Tu-

han dalam menghormati, dan mengungkapkan rasa tobat yang mendalam. Yang dimak-

sud berlutut di sini adalah dengan kedua lutut berada pada alasnya. Berlutut dengan

satu lutut sebelum kita menuju ke tempat duduk, biasanya kita berlutut di samping

bangku yang akan kita tempati, banyak orang melakukan hanya asal lutut menekuk

sedikit; hal ini adalah hal yang salah, maka bagi yang melakukan hal tersebut mulai

sekarang bisa melakukan dengan benar, yaitu lutut yang kita tekuk harus benar-benar

menyentuh ke lantai. (Tentu bagi yang memungkinkan)

Meniarap (Prostratio). Merupakan ungkapan penghormatan dan perendahan diri yang

paling intensif, dilakukan pada tahbisan, kaul kekal dan pada awal liturgi juma’at suci.

Ini dilakukan khusus bagi calon imam dan Imam, dan tidak dilakukan oleh seluruh

Page 36: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

34

umat.

Tangan terkatup, terangkat dan terentang. Itu melambangkan perjumpaan antara

Allah dan manusia, sikap hormat, permohonan dan penyerahan diri kepada Allah. Bia

sa dilakukan oleh pemimpin liturgi. Jadi pada waktu doa Bapa kami di dalam Misa

umat merentangkan tangan merupakan sikap yang kurang benar, diharapkan sikap umat

tetap dengan tangan terkatup seperti pada waktu berbaris menyambut komuni.

Penumpangan Tangan. Ungkapan permohonan dan pencurahan Roh Kudus dan ber-

kat dari pemimpin liturgi.

Tanda Salib dan Berkat. Dilakukan untuk mengenang baptisannya menjadi milik

Kristus. Dan berkat untuk menunjuk pelimpahan kuasa dan daya Allah yang menye-

lamatkan kepada umat dan benda. Berapa kali umat harus membuat tanda salib selama

misa berlangsung? 3 (tiga) kali yaitu 1. Pada awal misa akan di mulai. 2. Saat Injil akan

dibacakan dengan membuat tanda salib di dahi, mulut dan dada dan 3. Pada berkat di

akhir misa. Selain itu tidak diharuskan, alasannya setiap doa-doa yang kita ucapkan di

dalam misa telah ditandai dengan tanda salib pada awal misa

dan ditutup bersama berkat penutup.

Menepuk dada. Merupakan ungkapan penyesalan diri dan

pengakuan bahwa dirinya bersalah dan berdosa, sebagai peng

akuan ketidak pantasan kita di hadapan Tuhan. Menepuk dada

selama misa berlangsung hanya dilakukan pada saat Tobat

saja, dan di kesempatan yang lain tidak merupakan keharusan

seperti di saat mendaraskan Anak Domba Allah dan saat doa

‘Ya Tuhan saya tak pantas Tuhan datang pada saya tetapi

bersabdalah saja maka saya akan sembuh’.

Ciuman. Menunjukkan sikap penghormatan dan ikatan per-

saudaraan yang erat dan akrab. Kini sering diganti dengan ber

pelukan atau jabatan tangan sesuai dengan budaya dan zaman jemaat yang bersangku-

tan.

Pembasuhan tangan atau kaki. Ungkapan permohonan kita, agar Allah mau meng

ampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kesalahan kita.

Catatan yang perlu di perhatikan:

• Hosti yang kita sambut hendaknya jangan dikunyah, melainkan ditelan saja setelah

lunak bercampur air liur. Bila dikunyah, dikhawatirkan akan menempel di gigi dan

tidak tertelan.

• Pada saat misdinar mendupai umat, diharapkan umat berdiri sebagai tanda hormat.

Kesimpulan Karya keselamatan Allah yang dimulai dalam Perjanjian Lama dan diselesaikan oleh

Kristus dalam Perjanjian Baru kita laksanakan dalam peribadatan yang berupa liturgi.

Tindakan Kristus lalu menjadi tindakan Gereja, yang bersama Dia kita mempersembah

kan diri kepada Allah. �

Haryanto-PAY St. Yoseph.

Page 37: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

35

Page 38: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

36

Misteri Kursi Kosong Seorang gadis mengundang pastor paroki untuk datang ke rumahnya mendoakan

ayahnya yang sedang sakit. Pada waktu pastor datang, ia mendapati seorang bapak tua

yang sedang berbaring lemah di tempat tidur dan sebuah kursi kosong di depannya.

“Tentu anda telah menanti saya,” kata sang pastor. “Tidak, siapakah anda” tanya ba-

pak itu.

Pastor pun memperkenalkan diri dan berkata, “Saya melihat kursi kosong ini, saya kira

bapak sudah tahu kalau saya akan datang.” “Oo, kursi itu” kata si bapak, “maukah

anda menutup pintu kamar itu?.” Sambil betanya-tanya dalam hati, pastor pun menu-

tup pintu kamar. “Saya mempunyai sebuah rahasia, tidak ada seorang pun yang me

ngetahuinya, bahkan putri tunggal saya pun tidak tahu,” kata si bapak. “Seumur hidup

saya tidak pernah tahu bagaimana caranya berdoa. Di gereja pernah saya mendengar-

kan kotbah pastor tentang bagaimana caranya berdoa, tetapi semuanya itu berlalu

begitu saja dari kepala saya. Semua cara sudah saya coba, tetapi selalu gagal.” Lanjut

si bapak, “Sampai pada suatu hari, tepatnya 4 tahun yang lalu seorang sahabat karib

saya mengajari suatu cara yang amat sederhana untuk dapat bercakap-cakap dengan

Yesus. Dia mengajari saya begini, ; duduklah di kursi, letakkan sebuah kursi kosong di

depannya, lalu bayangkan Yesus duduk di atas kursi tersebut, karena Ia telah berjanji

akan senantiasa besertamu, kemudian bebicaralah biasa seperti halnya kamu sedang

bercakap-cakap dengan saya saat ini. Dan saya dapat menikmatinya. Setiap hari saya

melakukannya sampai beberapa jam. Semuanya ini saya lakukan secara sembunyi-

sembunyi, agar putri saya tidak menganggap

saya gila kalau melihat saya bercakap-cakap

dengan kursi kosong.” Si pastor tersentuh

akan cerita bapak itu, dan memberi dorongan

agar si bapak tetap melanjutkan kebiasaan

berdoa tersebut. Setelah berdoa bersama, dan

memberinya Sakramen pengurapan orang

sakit, pastor pun pulang.

Dua hari kemudian si gadis memberitahu

pastor kalau ayahnya sudah meninggal

dunia tadi siang. “Apakah ia meninggal

dalam damai?,” tanya si pastor. “Ya, waktu saya pamit untuk membeli beberapa keper-

luan ke toko siang itu, ayah memanggil saya dan mengatakan bahwa ia sangat mencin-

tai saya, lalu mencium kedua pipi saya. Satu jam kemudaian, pada waktu saya pulang

dari belanja, saya mendapati ayah sudah meninggal. Tapi ada suatu kejadian yang

aneh waktu ayah meninggal. Ia meninggal dalam posisi duduk di atas tempat tidur

dengan kepala tersandar pada kursi kosong yang ada di sebelah tempat tidur. Bagai-

mana pendapat pastor?.” Sambil mengusap air mata nya, pastor pun berkata, “Saya

berharap kita semua kelak dapat meninggal dengan cara itu” �

(Sumantri HP, SJ)

Page 39: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

37

PERESMIAN PENGGANTIAN NAMA LINGKUNGAN dari Lingkungan St. Linus 2 menjadi Lingkungan St. Louis

Sabtu, 11 Januari 2014, umat Lingkungan St. Linus 2 mengadakan Misa Natal dan

Tahun Baru 2014 yang dipimpin oleh Rm. Ign. Wignyasumarta MSF, bertempat di jl.

Taman Majapahit Blok AC 34 Semarang. Dalam acara tersebut diresmikan pula

penggantian nama Lingkungan dari St. Linus 2 menjadi St. Louis, sebagai santo pe-

lindung lingkungan yang baru. Pemilihan nama St. Louis merupakan kesepakatan

seluruh umat, yang didasari akan riwayat hidup St. Louis agar menjadi penyemangat

dalam hidup menggereja seluruh umat di lingkungan.

Sebagai penyegaran pengurus, telah dipilih Ketua Lingkungan St. Louis yang baru

untuk periode tahun 2014 – 2016 yaitu Bapak Y Hananto Djoko Priyono mengganti-

kan Bapak T Prapto Nugroho yang tetap melayani sebagai prodiakon. Dalam kesem-

patan tersebut juga telah diserahkan sumbangan dana pendidikan bagi para calon

romo MSF yang dikumpulkan umat selama bulan Oktober silam pada saat Rosario.

Untuk pengurus lingkungan yang baru, selamat berkarya di ladang Tuhan. �

Pius Koesdyantoro

Page 40: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

38

Lomba Paduan Suara Menyongsong 25 tahun Gereja Santo Paulus Sendangguwo, Bidang Liturgi melalui

Tim Kerja Koor mengadakan lomba paduan suara antar lingkungan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi individu, kelompok serta

menggairahkan semangat melayani lewat paduan suara para kelompok koor lingkungan

yang ada di paroki kita. Selain lomba, panitia juga sempat mengadakan semacam pem

bekalan tentang olah vokal bagi kelompok-kelompok koor, yang diselenggarakan di

Aula SMK St. Fransiskus , jl. Wolter Monginsidi, Semarang.

Lomba yang diselenggarakan sejak Juli 2013 hingga Januari 2014, diawali dengan

parade koor pada Misa Syukur Ulangtahun Gereja Santo Paulus. Dalam lomba, setiap

peserta tampil melayani pada misa ke 2 hari Minggu. Kriteria penilaian didasarkan

pada performa kelompok, lagu liturgis yang dibawakan serta harmoni suara.

Setelah melihat dan menilai penampilan dari seluruh peserta koor, Tim Juri yang

beranggotakan Sr. Francine PIJ, Bp. Benny, Bp. Rino dan Bp. Adi akhirnya memutus

kan hasil lomba sebagai berikut,

Juara III: Gregorius Agung, memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 500.000,-

beserta plakat dan piagam. Juara II: Amandus, memperoleh uang pembinaan Rp

600.000,- , plakat dan piagam. Sedangkan predikat Juara I berhasil diraih oleh

kelompok koor Soli Deo, mendapatkan uang pembinaan Rp 700.000,- beserta plakat

dan piagam. Untuk ke 23 kelompok koor peserta lomba, panitia juga memberikan

piagam penghargaan atas partisipasi mereka dalam lomba ini. Hasil lomba diumumkan

dalam sebuah acara pertemuan di Bangsal Pastoran pada Sabtu, 22 Pebruari 2014 yang

mengundang semua perwakilan dari lingkungan.

Lomba yang diselenggarakan dengan anggaran sebesar Rp 2.500.000,- yang sum

ber dananya diambil dari Kas Paroki Sendangguwo ini, dapat dikatakan berlangsung

sukses. Diharapkan kegiatan ini mampu menumbuhkan benih-benih baik di lingkungan

-lingkungan, terlebih lingkungan yang belum memiliki kelompok koor sendiri, agar

berani tampil melayani dalam misa, dengan karunia suara yang dianugerahkan Tuhan

kepada mereka.

Atas partisipasi seluruh peserta, panitia dan juga Kortimja Koor dan Organis DP

2011-2013, mengucapkan banyak terimakasih serta mohon maaf bila terjadi kekurang

an di sana-sini dalam masa pelaksanaan lomba maupun dalam pengelolaan tugas

sebagai Tim Kerja. �

Kortimja Koor dan Organis, DP 2011-2013

“Suatu perbuatan yang paling cemerlang, tanpa cinta,

sama sekali tidak berarti”

St. Theresa dari Lisieux

Page 41: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

39

Mengenal orang kudus

Santa Veronica Giuliani (1660-1727) Veronica yang diberi nama baptis Ursula, dilahirkan pada

tahun 1660 di Mercatello, Duchy, Urbino, Italia. Saat masih

muda, ia menunjukkan tanda-tanda kekudusan yang mengagum-

kan, dan ketika masih berusia 18 bulan, mengucapkan kata-kata

yang pertama untuk mencela seorang penjual yang melayaninya

dalam takaran minyak yang salah, dengan jelas mengatakan:

“Lakukanlah keadilan, Allah melihatmu.” Ketika berusia 3 ta-

hun, ia mulai menyukai dengan komunikasi yang ilahi. Sebagai gadis yang masih

muda, ia menunjukkan belas kasihnya kepada orang miskin dengan menyisakan se-

bagian dari makanannya. Ia pun rela memberikan sebagian dari pakaiannya ketika ia

bertemu dengan seorang anak kecil yang miskin dan berpakaian compang-camping.

Ketika ia sudah cukup umur, ayahnya mendesak untuk menikah dan menemukan be-

berapa pendamping yang cocok untuknya, tetapi malahan Ursula berkeinginan untuk

menjadi seorang biarawati. Karena perlawanan ayahnya terhadap keinginannya untuk

masuk ke biara, Ursula jatuh sakit dan hanya sembuh jika ayahnya memberikan per-

setujuan padanya.

Pada tahun 1677, ia diterima dalam sebuah biara dari para klaris miskin Kapusin di

Citt’ di Castello. Ia mengambil nama Veronica untuk mengenang sengsara Kristus.

Pada saat terakhir upacara penerimaannya, uskup mengatakan kepada Abbis (kepala

biara): “Aku mempercayakan putri yang baru ini pada perlindunganmu yang khusus

karena suatu hari nanti ia akan menjadi seorang santa yang besar.” Veronica menjadi

sungguh taat pada kehendak para pembimbingnya, meskipun masa novisiatnya ditandai

berbagai cobaan-cobaan yang luar biasa untuk kembali ke dunia.

Selama masa-masa pencobaan dan pergulatan batin, Veronica mendapatkan penampak

an Kristus yang memanggul salib-Nya, dan selanjutnya Ia menderita sakit fisik yang

akut dalam hatinya. Pada tahun 1693 ia memasuki tahap baru dalam kehidupan rohani

nya ketika ia mendapatkan penampakan sebuah piala yang melambangkan sengsara

Kristus yang akan dialami dalam jiwa Veronica sendiri. Pada awalnya ia merasa segan

menerima salib ini, tetapi dengan usaha yang keras, akhirnya ia tunduk. Kemudian ia

mengalami penderitaan rohani dan fisik yang intensif. Tahun 1694, ia mendapat tanda

mahkota duri, luka-lukanya terlihat nyata dan rasa sakit tak bisa hilang. Atas perintah

Uskup, ia mendapatkan perawatan medis, tetapi tak ada bantuan apapun yang bisa

menolongnya.

Selama 34 tahun, ia menjadi pengurus biara dan membimbing para suster novis dengan

perhatian yang besar. Pada tahun 1716, ia ditetapkan sebagai Abbis. Ketika menjadi

Abbis, ia memperluas biaranya. Setelah kematiannya, sebuah salib ditemukan tergam-

bar di atas hatinya. Ia dikanonisasi pada tahun 1839 oleh Paus Gregorius XVI.

Tubuhnya yang masih utuh dapat dilihat di biara St. Veronica Giuliani di Citt’, Cas-

tello, Italia. �

Page 42: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

40

Page 43: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

41

PERUBAHAN NAMA WILAYAH DAN LINGKUNGAN PAROKI ST. PAULUS - SENDANGGUWO SEMARANG

Sesuai dengan arahan dari Tim Supervisi KAS yang mengunjungi paroki kita pada

9 Juli 2012 silam, dan menyesuaikan dengan santo patron paroki yaitu Santo Paulus,

maka mulai Januari 2014 terdapat perubahan nama Wilayah dan Lingkungan, dari yang

semula menggunakan abjad dan angka menjadi menggunakan nama-nama tempat yang

pernah dikunjungi Santo Paulus dalam pelayanannya. Sedangkan beberapa nama santo

pelindung lingkungan yang semula diikuti dengan nomor urut, diganti dengan nama

santo pelindung saja, tanpa nomor urutan. Penggantian nama ini, khususnya di

lingkungan, untuk membenahi nama santo pelindung yang dipakai sehingga sesuai

dengan nama sebenarnya. Misalnya: St. Gregorius Agung, bukan St. Gregorius Agung

I, karena gelarnya hanya St. Gregorius Agung. Selain nama Lingkungan dan Wilayah,

juga terdapat penamaan terhadap ruangan - ruangan di lingkup gereja, kesemuanya

berciri Santo Paulus. Adapun daftar perubahan nama lingkungan dan wilayah sebagai

berikut;

NAMA LAMA NAMA BARU

Wilayah A Wilayah Antiokia 1. Lingk. St. Yohanes Rasul 1. Lingk. St. Yohanes Rasul

2. Lingk. St. Fransiskus Xaverius 2. Lingk. St. Fransiskus Xaverius

3. Lingk. St. Petrus I 3. Lingk. St. Petrus - Siwalan Barat

4. Lingk. St. Petrus II 4. Lingk. St. Petrus - Medoho

Wilayah B Wilayah Byria - Gayamsari 1. Lingk. St. Bernardus I 1. Lingk. St. Bernardus

2. Lingk. St. Bernardus II 2. Lingk. St. Agustinus

3. Lingk. St. Blasius I 3. Lingk. St. Blasius

4. Lingk. St. Blasius II 4. Lingk. St. Benediktus

5. Lingk. St. Blasius III 5. Lingk. St. Basilius Agung

Wilayah C-1 Wilayah Tarsus 1. Lingk. St. Thomas - Sendangguwo 1. Lingk. St. Thomas - Sendangguwo

2. Lingk. Sta. Monika I 2. Lingk. Sta. Monika

3. Lingk. Sta. Monika II 3. Lingk. St. Yakobus Rasul

4. Lingk. Sta. Monika III 4. Lingk. St. Agustinus

Wilayah C-2 Wilayah Roma 1. Lingk. St. Stefanus I 1. Lingk. St. Stefanus

2. Lingk. St. Stefanus II 2. Lingk. St. Yustinus

3. Lingk. St. Stefanus III 3. Lingk. Sta. Clara

4. Lingk. St. Markus 4. Lingk. St. Markus

5. Lingk. St. Yohanes Capistrano (baru)

Wilayah D-1 Wilayah Damaskus - Kekancan Mukti

1. Lingk. St. Ignatius I 1. Lingk. St. Fransiskus Asisi

Page 44: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

42

2. Lingk. St. Ignatius II 2. Lingk. St. Ignatius

3. Lingk. St. Ignatius III 3. Lingk. St. Timotius

4. Lingk. St. Ignatius IV 4. Lingk. St. Agustinus

5. Lingk. St. Ignatius V 5. Lingk. St. Isidorus

Wilayah D-2 Wilayah Efesus 1. Lingk. St. Yusuf - Pedurungan 1. Lingk. St. Yusuf - Pedurungan

2. Lingk. St. Linus I 2. Lingk. St. Linus

3. Lingk. St. Linus II 3. Lingk. St. Louis

4. Lingk. Sta. Maria 4. Lingk. Sta. Maria

Wilayah D-3 Wilayah Kolose 1. Lingk. St. Yoau Baptista 1. Lingk. St. Yoau Baptista

2. Lingk. St. Titus I 2. Lingk. St. Titus

3. Lingk. St. Titus II 3. Lingk. St. Bartolomeus

4. Lingk. St. Titus III 4. Lingk. St. Albertus

Wilayah E Wilayah Damsyik 1. Lingk. St. Gregorius Agung I 1. Lingk. Sta. Klara

2. Lingk. St. Gregorius Agung II 2. Lingk. St. Aloysius

3. Lingk. St. Gregorius Agung III 3. Lingk. St. Yohanes Pembaptis

4. Lingk. St. Gregorius Agung IV 4. Linhk. St. Hieronimus

5. Lingk. St. Gregorius Agung V 5. Lingk. St. Gregorius Nazianze

Wilayah F-1 Wilayah Frigia 1. Lingk. St. Aloysius I 1. Lingk. St. Aloysius

2. Lingk. St. Aloysius II 2. Lingk. St. Cornelius

3. Lingk. St. Aloysius III 3. Lingk. St. Alfonsus Ligouri

4. Lingk. St. Matius 4. Lingk. St. Matius

5. Lingk. St. Lukas 5. Lingk. St. Lukas

6. Lingk. St. Amandus I 6. Lingk. Sta. Maria Bunda Yesus

7. Lingk. St. Amandus II 7. Lingk. St. Amandus

Wilayah F-2 Wilayah Filipi 1. Lingk. St. Thomas Rasul 1. Lingk. St. Thomas Rasul

2. Lingk. St. Thomas Aquino 2. Lingk. St. Thomas Aquino

3. Lingk. St. Demitrius I 3. Lingk. St. Demitrius

4. Lingk. St. Demitrius II 4. Lingk. St. Yohanes Bosco

5. Lingk. St. Filipus I 5. Lingk. St. Filipus

6. Lingk. St. Filipus II 6. Lingk. Bta. Bunda Theresa

Wilayah G Wilayah Galatia 1. Lingk. St. Yusuf - Liman Mukti 1. Lingk. St. Yusuf - Liman Mukti

2. Lingk. Sta. Maria Goretti I 2. Lingk. Sta. Maria Assumpta

3. Lingk. Sta. Maria Goretti II 3. Lingk. St. Yohanes Penginjil

Wilayah H Wilayah Alexandria 1. Lingk. St. Thomas OFM I 1. Lingk. St. Antonius

2. Lingk. St. Thomas OFM II 2. Lingk. St. Benedictus

Page 45: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

43

3. Lingk. St. Thomas OFM III 3. Lingk. St. Christophorus

4. Lingk. St. Thomas OFM IV 4. Lingk. St. Dionisius

5. Lingk. St. Thomas OFM V 5. Lingk. St. Eduardus

6. Lingk. St. Thomas OFM VI 6. Lingk. St. Fabianus

7. Lingk. Sta. Theresia 7. Lingk. St. Gregorius

Wilayah I Wilayah Athena - Pucanggading

1. Lingk. St. Bonaventura 1. Lingk. St. Bonaventura

2. Lingk. St. Carolus 2. Lingk. St. Carolus

3. Lingk. St. Alexander 3. Lingk. St. Alexander

4. Lingk. St. Dominicus - Pucanggading 4. Lingk. St. Dominicus - Pucanggading

5. Lingk. Sta. Elisabeth 5. Lingk. Sta. Elisabeth

6. Lingk. St. Fransiskus Asisi 6. Lingk. St. Fransiskus Asisi

Wilayah J Wilayah Korintus

1. Lingk. St. Dominicus 1. Lingk. St. Dominicus

2. Lingk. St. Andreas 2. Lingk. St. Andreas

3. Lingk. St. Bartolomeus 3. Lingk. St. Bartolomeus

� Sekretariat Dewan Paroki

Page 46: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

44

Page 47: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

45

DEWAN PAROKI GEREJA SANTO PAULUS - SENDANGGUWO

2014 - 2016 Pembentukan Pengurus Baru dan pelantikan.

Masa bakti Dewan Paroki periode 2011 - 2013 secara kalender sebenarnya telah

berakhir per 31 Desember 2013, dan sebelum masa itu berakhir telah menjadi tugas dan

kewajiban pengurus lama untuk segera membentuk Tim Formatur guna memilih dan

menentukan susunan kepengurusan yang baru. Upaya telah dilakukan secara dini,

dengan mensosialisasikan pencalonan pengurus lewat lingkungan-lingkungan kurang

lebih sejak Oktober 2013, juga melalui

pengumuman dalam teks misa minggu.

Namun upaya ini ternyata tidak mudah mem

peroleh respon dari umat. Terbukti hingga

awal tahun 2014 pun calon yang diusulkan

masih dapat dikatakan minim. Oleh sebab itu,

paroki baru dapat merealisasikan rancangan

susunan pengurus baru ini menjelang akhir

bulan Januari, setelah melalui perjuangan

keras dari Tim Formatur.

Pelantikan Dewan Paroki pun baru dapat dilaksanakan pada Sabtu, 8 Pebruari 2014,

dalam Ekaristi Kudus. Sungguh sangat beruntung, mereka dilantik langsung oleh Bapa

Uskup Agung Semarang, Mgr. Yohanes Pudjasumarta Pr. Misa berlangsung meriah,

dan bacaan pada hari itu sungguh mengena karena berbicara tentang ’garam’ dan

’terang’. Bapa Uskup pun dalam homilinya mengupas lebih dalam mengenai makna ini

dan mengaitkannya dengan tugas pelayanan yang

diemban oleh pengurus baru, yang hendaknya

menjadi garam dan terang di paroki GSP.

Keikhlasan hati yang diberikan akan mampu

menjadi terang, matahari yang terbit bagi orang

lain, terutama umat paroki kita. Pelantikan

dihadiri pula oleh para pengurus wilayah dan

lingkungan yang baru beserta staffnya, sehingga

hampir memenuhi sepertiga ruang gereja.

Pembekalan Untuk memotivasi para pengurus baru Dewan Paroki 2014 - 2016, diadakan acara

pembekalan yang diselenggarakan di Aula SDK Sang Timur Semarang, pada hari

Minggu, 23 Pebruari 2014. Materi pembekalan diberikan oleh Rm. St. Gitowiratmo,Pr,

menjelaskan mengenai keberadaan Dewan Paroki beserta tugas-tugasnya dalam

Page 48: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

46

lingkup paroki. Keberadaan Dewan Paroki

merupakan kebutuhan dalam kehidupan menggereja

yang modern sekarang ini, berdasarkan hasil

Konsili Vatikan II, dimana kaum awam dilibatkan

pula secara aktif dalam setiap kegiatan gereja

paroki. Tidak lagi menjadi dominasi para Imam,

walau pun kebijakan pastoral masih tetap

dikendalikan oleh para gembala.

Pembekalan dilangsungkan dengan singkat namun

jelas, sehingga mudah dipahami oleh peserta yang terdiri dari Dewan Inti dan para

Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan. Acara diakhiri sekitar pukul 15.00.

Susunan Dewan Paroki GSP 2014 - 2016

Dewan Harian

Ketua : Rm. MC Sadana Hadiwardaya, MSF

Wakil Ketua 1 : Rm. Ign. Wignyasumarta, MSF

Wakil Ketua 1 : Rm. Antonius Kustiyanto, MSF

Wakil Ketua 2 : FX Heru Djatmiko

Sekretaris I : A G Santy Ekawati Santoso

Sekretaris II : Raymundus Seno Janurianto P

Sekretaris III : Caecilia Riana Setyaningsih

Bendahara I : Thomas Sugeng

Bendahara II : Prisca Suharini

Bendahara III : M E Sri Suwarni

Ketua Bidang Pewartaan : Elizabeth Antaraningsih

Ketua Bidang Liturgi : Petrus Tumidjo

Ketua Bidang Persaudaraan : Aloysius Guntur Binawan

Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat : Aloysius Wasino

Ketua Bidang Pengembangan Sarana

dan Prasarana : Agustinus Xaverius Andy Sutanto

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan : Yoseph Adirsyah Sebayang

Koordinator Ketua-Ketua Wilayah : Ign. L Suyadi

Koordinator Tim Kerja (Kortimja)

Bidang Pewartaan Kortimja Katekis / Guru Agama : Benedictus Siyono

Kortimja Pembinaan Iman Anak (PIA) : Maria Christina

Kortimja Pembinaan Iman Remaja (PIR) : Okta Pungkasari

Kortimja Kerasulan Kitab Suci (KKS) : Gabriel Unik M. Prabandani

Kortimja Persiapan Penerimaan Sakramen : Agata Sadanareswari MH

Page 49: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

47

Kortimja Pendampingan Keluarga : Antonius Sudiro

Kortimja Promosi Panggilan : Florentina Yuli Agnes

Bidang Liturgi Kortimja Peribadatan : Eduard Umbu Jowa

Kortimja Prodiakon : FX Sudjadi

Kortimja Koor dan Organis : C A Dwi Siwi Kristiani

Kortimja Lektor : Dewi Mayasari

Kortimja Putera-Puteri Altar : Sr. Leonita, PIJ

Kortimja Paramenta : C Nanik Suteja

Kortimja Tata Tertib : Bonaventura Aditya Widodo

Kortimja Teks Misa : Yoseph Wibisono

Bidang Persaudaraan Kortimja OMK : Athanasius Agung Tri Tiastomo

Kortimja Ibu-Ibu Paroki : Th. Ari Wijayanti

Kortimja Perpustakaan : Ana Untari Setyo Utomo

Kortimja Kategorial : FX Budiono

Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Kortimja Sosial Ekonomi : Y Muji Mulyo

Kortimja Sosial Kesehatan : Romana Sri Saryatun

Kortimja Sosial kematian : Paulus Sukimin

Kortimja Sosial Karitatif : Casimerus Dayad

Kortimja Hubungan Antar Agama dan

Kepercayaan (HAK) : Antonius Suwardi

Kortimja Komunikasi Sosial (KomSos) : M Yunus Waas

Kortimja Penghubung Karya Kerasulan

Kemasyarakatan (PKKK) : Ignatius Tri Djoko Santoso

Kortimja Pendidikan : Aedigius Haryanto Dwiatmoko

Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Kortimja Pembangunan : Ign. Djoko Pitoyo

Kortimja Pemeliharaan / Perawatan : Yustinus Setya W

Kortimja Rumah Tangga Pastoran : VN Tety Hartoyo

Kortimja Rumah Tangga Paroki : Margaretha Maria Niken Kusuparti

Kortimja Keamanan : Y Budi Handoko

Kortimja tata Suara (Sound System) : Pius Kusdiyantoro

Kortimja Listrik : Dionisius Sumaryoko

Kortimja Inventaris :

Bidang Penelitian dan Pengembangan Kortimja Pendataan dan Penelitian : MC Wenny Andriastuti

Kortimja Pengembangan Bidang-Bidang : Galih N Permadi

Selamat bertugas. ����

KomSos, Sekretariat DP

Page 50: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

48

Page 51: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

49

ULANG TAHUN KE 2 PAGUYUBAN ADI YUSWA SANTO YOSEP

Rabu, 19 Maret 2014, gereja memperingati pes

ta nama Santo Yosep, suami Bunda Maria. Ber-

hubung Paguyuban Adi Yuswo (PAY) yang

berada di Paroki St. Paulus Sendangguwo Sema-

rang meng gunakan nama pelindung St. Yosep,

maka pada hari itu sebagian besar anggota dan

simpatisannya berkumpul di bangsal paroki untuk

bersyukur, yang dikemas dalam Misa Kudus yang

dipimpin oleh Romo Ignatius Wignyasumarta

MSF.

Paguyuban ini didirikan 2 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Maret 2012, untuk

mewadahi umat paroki yang telah berusia 55 tahun ke atas dan sudah purna tugas, de

ngan tujuan antara lain untuk dapat mengisi kekosongan waktu dan untuk menambah

wawasan baru dan juga menambah teman, daripada jenuh di rumah. Dengan usianya

yang masih sangat muda, memang belum banyak dapat dirasakan manfaatnya oleh ba

nyak orang terutama kaum lansia,

Misa Syukur dimulai pukul 10.00 pagi. Dalam

homili romo menyampaikan bahwa Santo Yo-

sep adalah contoh orang yang setia dan tulus.

Pada waktu dia tahu bahwa tunangannya

Maria yang belum resmi menjadi isterinya ter

nyata mengandung, dengan ketulusan agar

tidak mencemarkan nama Maria, maka dia

diam-diam akan meninggalkan Maria. Tetapi

ketika ia mempertimbangkan maksud itu,

malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam

mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria

sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia

akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dia-

lah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Mat 1: 20-21 ) Karena

ketaatan serta setia kepada Tuhan maka Yosep tidak jadi meninggalkan Maria. Romo

menggambarkan juga bagaimana pengorbanan yang begitu luar biasa dalam mendamp-

ingi Maria dalam masa hamilnya mulai dari memenuhi perintah Kaisar Agustus untuk

mendaftarkan semua orang diseluruh dunia (sensus penduduk), maka pergilah Yosep

bersama Maria dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama

Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya didaftarkan ber-

sama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung (Luk.2 :4-5) Tidak

ada sepeda motor atau bis untuk pergi ke kota Daud, namun dengan setia dilakukan

Page 52: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

50

dengan berjalan kaki. Ketika mereka sampai

kota tujuan, tiba waktunya bagi Maria untuk

bersalin. Dan pernahkah bapak/ibu bayang-

kan betapa susah dan repotnya di tempat

asing harus menghadapi hal semacam ini.

Rumah penginapan semua menolak agar

Maria dapat melahirkan di tempat yang le-

bih baik. Tidak ada pertolongan yang datang

kepadanya, semua ditangani oleh Yosep se

orang. Kita juga diajak dapat meneladan

pada Santo Yosep yang dengan tulus dan

setia dalam segala keadaan. Walaupun kita sudah lansia jangan muda patah semangat

dalam menghadapi hidup. Masih dalam homili romo, apakah bapak / ibu tahu apa yang

namanya rayap? Rayap adalah binatang yang sangat kecil, ukuran tubuhnya kurang

lebih 3 mm, namun mampu membuat rumahnya setinggi 3 m atau dapat dikatakan

1.000x dari ukuran tubuhnya. Hendaknya paguyuban ini dapat meniru cara hidup rayap

ini. Jangan dilihat dari luar koloni rayap yang dianggap sebagai perusak. Namun kalau

kita mencontoh cara hidup rayap yang mampu membangun rumahnya 1.000x dari

ukuran tubuhnya, mereka bekerja tanpa mengenal lelah dan tak pernah iri, merasa

curiga kepada temannya, tidak ada yang bertengkar, tidak ada yang bekerja santai-

santai, merokok dulu, bermalasan, mereka terus bergerak saling tolong menolong, bahu

membahu.

Acara dilanjutkan dengan sedikit sambutan dari Koordinator, penasehat dan sharing

dari beberapa anggota. Salah seorang anggota (tertua dalam usia) menyatakan bahwa

dia sangat beruntung bisa selalu mengikuti kegiatan ini yang sungguh sangat berman-

faat, setiap pertemuan yang diikuti selalu ada hal-hal baru yang didapat. Sampai-

sampai dia selalu mengajak / mengharap teman-temannya untuk dapat mengikuti

kegiatan ini. Bahkan dia selalu menantikan agar pertemuan berikutnya segera tiba, dia

tidak sabar menunggu terlalu lama. Lagu Happy Birthday pun dikumandangkan, juga

tidak lupa tiup api lilin angka 2 dan potong kue ulangtahun, serta juga ada potong tum-

peng. Pokoknya ramai dan meriah.

Acara diakhiri dengan makan siang bersama dengan menu nasi gudangan, sambel tran-

cam dan lain-lain, tak ketinggalan mie

goreng dengan harapan umur panjang.

Pada kesempatan ini izinkanlah panitia

meng ucapkan banyak terima kasih

kepada seluruh donatur yang telah ikut

membantu guna menyemarakkan acara

ini. �

Haryanto - PAY St. Yosep

Page 53: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

51

Page 54: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

52

Awam Katolik serta Perutusannya

dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara Oleh: Klaudia Molasiarani

OMK Lingkungan St. Eduardus

Tahun 2014 merupakan tahun dimana kita sebagai masyarakat Indonesia dihadap

kan pada pesta demokrasi untuk memilih calon legislatif dan calon eksekutif. Pesta

demokrasi ini adalah pesta bagi seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali, juga tanpa

memandang perbedaan status, pendidikan, agama, dan sebagainya. Dan yang tak kalah

penting, kita sebagai awam katolik, tentunya mempunyai peran yang sangat penting

untuk mewarnai pesta demokrasi tersebut. Peran tersebut juga menjadi misi bagi kita

semua, seperti apa yang tertulis dalam Kitab Suci, bahwa kita dipanggil untuk menjadi

garam dan terang dunia. “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, de

ngan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak

orang” (Matius 5 : 13).

Sebagaimana Allah telah memberi hidup pada kita, kita pun juga diutus untuk

meneruskan misi Anak-Nya yang tunggal, yakni menggarami dan menerangi segala se

suatu yang ada di sekeliling kita, termasuk dalam hal berpolitik. Krisis politik yang

sangat memprihatinkan akhir-akhir ini adalah krisis toleransi antar umat beragama.

Segala sesuatu rela dipertaruhkan atas nama agama, sehingga membuat yang lain

diuntungkan dan yang lain dirugikan. Keprihatinan ini adalah keprihatinan kita ber

sama sebagai warga negara sekaligus warga gereja. Untuk itulah sikap aktif dan turut

terlibat dalam membela kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel sangat

dibutuhkan oleh kita sebagai awam katolik. Melihat tindakan anarkis yang terjadi di

mana-mana, seperti pembakaran rumah ibadah, diskriminasi terhadap kaum minoritas,

dan penyelewengan kekuasaan, seharusnya membuat kita sebagai awam katolik men

jadi peka dan tergerak untuk ikut ambil bagian dalam melakukan perubahan. Sayang

nya, umat kita terlalu disibukkan dengan kegiatan menggereja yang hidup di sekitar

altar. Tidak banyak yang menyadari betapa pentingnya diri kita sebagai awam katolik

untuk terlibat dalam partisipasi politik.

Yesus sendiri pernah memberi suatu perumpamaan kepada kita, seperti seorang

hamba yang menerima satu talenta, lalu pergi menggali lubang di dalam tanah dan

menyembunyikan uang tuannya itu (bdk. Mat 25 : 18). Perumpamaan tersebut ingin

menegaskan bahwa sebagai pengikut Yesus kita dihimbau agar tidak menyembunyikan

apa yang sudah diperoleh dari-Nya, tetapi memakainya untuk menerangi semua orang.

Pada dasarnya, kita semua yang mengikut Kristus adalah orang-orang pilihan.

Allah memilih kita bukan tanpa alasan. Ia memilih kita karena Ia percaya bahwa kita

mampu meneruskan misi Yesus di dunia. Yesus datang ke dunia bukan untuk

mengunjungi mereka semua yang telah hidup dalam damai sejahtera yang berlimpah,

melainkan untuk mereka yang haus akan kedamaian serta hidup dalam kesulitan. Sama

halnya dengan dunia tempat kita berziarah ini. Dunia ini sedang tidak dalam keadaan

damai, sebaliknya kita sedang hidup dalam kondisi yang penuh dengan masalah,

Page 55: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

53

pertikaian, dan sebagainya.

Sebagaimana Bapa mengutus Yesus seperti domba yang diutus ke tengah-tengah

kawanan serigala, kitapun sebagai awam katolik, mempunyai panggilan hidup yang

sama. Sebagai awam katolik, kita mempunyai peran untuk meneruskan visi dan misi

Yesus Kristus. Dalam hal ini, Yesus pun sesungguhnya telah berpolitik. Ia membuat

banyak orang percaya dan mengikuti-Nya melalui segala karya dan perbuatan-perbuat

an ajaib yang Ia buat.

Kata politik mungkin akan terdengar jenuh, khususnya di kalangan orang muda

karena pencitraan dari partai politik yang ada. Akan tetapi, mau tidak mau kita dituntut

untuk peka dan peduli terhadap segala sesuatu yang mempengaruhi kehidupan kita.

Segala kebijakan yang dibuat oleh caleg terpilih, nantinya juga akan berdampak pada

hidup kita. Mgr. Alb. Soegijapranata SJ mengatakan “Jangan biarkan orang lain meng

ambil keputusan mengenai nasibmu, tanpa terlibat di dalamnya.” Kutipan tersebut

mengajak kita untuk ikut ambil bagian dalam partisipasi politik.

Meskipun banyak kaum muda katolik yang sangat apatis terhadap politik karena

citra politik yang buruk, namun tidak ada yang mampu mengubah citra tersebut, jika

bukan kita sendiri yang mengubahnya. Alangkah baiknya kita telah mempercayakan

suara kita kepada pribadi yang dapat dipercaya, memiliki integritas dan kerendahan

hati untuk melayani bukan untuk dilayani, daripada kita memberikan suara kita kepada

orang yang salah. Menggunakan hak pilih adalah hal sederhana yang merupakan ben

tuk kepedulian kita pada kehidupan berbangsa dan bernegara. �

Beato Yohanes XXIII dan Beato Yohanes Paulus II akan

dikanonisasi 27 April 2014

Dalam konsistori pertama yang diselenggarakan di

Ruang Konsistori, Vatikan, 30 Septem ber 2013, Paus

Fransiskus mengumumkan bahwa kanonisasi Beato

Yohanes Paulus II dan Beato Yohanes XXIII akan

diselenggarakan di Roma pada hari Minggu tanggal

27 April 2014, Minggu Kedua Paskah yang juga

merupakan Minggu Kerahiman Ilahi.

Dalam perjalanan pulang dari Hari Kaum Muda sedunia di Rio de Janeiro, Bapa

Suci menunjukkan bahwa Minggu Kerahiman Ilahi sebagai tanggal mungkin ditetap

kan sebagai hari kanonisasi itu. Paus menyatakan bahwa kanonisasi di musim dingin

akan menyulitkan kehadiran para peziarah. Ratusan ribu peziarah, terutama dari

Polandia diperkirakan akan menghadiri kanonisasi itu.

Beberapa bulan lalu, Bapa Suci membuka jalan bagi kanonisasi Beato Yohanes

XXIII, dengan menyetujui proses tanpa perlu mujizat kedua. Mujizat pertama yang

dikaitkan dengan Yohanes Paulus II adalah penyembuhan ajaib dari seorang biarawati

Perancis yang menderita Parkinson parah dan tak bisa disembuhkan. Keajaiban kedua

yang diperlukan untuk kanonisasinya yang telah disetujui adalah penyembuhan se

orang wanita warga Kosta Rika yang menderita aneurisma otak. �

Page 56: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

54

Page 57: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

55

Selalu Sayang Oleh: Aoirisuka

Sebelum membaca tuntas Chicken Soup for the Soul: Think Positive, Mika sudah

menjadi pribadi yang positif. Terlebih setelah membaca buku itu, ia semakin positif

saja. Siang itu, ia turun dari ran-

jang rumah sakit – tempat yang

telah menjadi rumah kedua bagi

nya. Dengan mengenakan piya

ma RS yang berwarna biru muda

kesukaannya, Mika berjalan me

nyusuri lorong dan belokan un-

tuk menuju ke taman RS yang

asri dan nyaman – tempat fa-

voritnya di RS tersebut. Saat

berjalan di ruang tunggu yang

luas, Mika bertubrukan dengan

seorang pasien perempuan se-

baya. “Ah maaf, maafkan saya….” ucap Mika kepada pasien perempuan yang jatuh ke

lantai itu. “Tidak, tidak apa-apa.” sahut pasien itu sambil beranjak berdiri.

Kedua wanita ini terkejut ketika memandang satu sama lain. “Eva!” Mika berseru gem

bira melihat kawan lamanya yang tak dijumpainya selama 3 tahun itu. “Kau di sini?

Kau pasien di sini?” tanyanya ketika melihat piyama rumah sakit yang juga dikenakan

Eva. Eva mengangguk lalu berkata, “Lama tak berjumpa, Mika, senang kembali bersua

denganmu meskipun tak kuduga sebelumnya bahwa kita akan berjumpa di tempat ini.

Mari kita duduk dan mengobrol!” Eva menarik lengan Mika menuju deretan bangku di

salah satu sudut ruangan.

Kedua teman dekat ini – Mika dan Eva – melepas rindu dan membicarakan banyak hal.

Mereka berdua yang sempat kehilangan jejak dan kontak, akhirnya dapat mengetahui

kabar dan keadaan masing-masing. “Sudah 3 hari aku dirawat di sini karena men-

galami kecelakaan lalu lintas.” Eva bercerita. “Aku mengalami luka ringan yang se-

muanya hampir mengering sekarang, namun penyakit lambungku kambuh, itu kabar

buruknya. Kau lihat kedua mataku yang membengkak ini?” Tanya Eva pada Mika sem-

bari menunjuk ke dua matanya. Mika mengangguk, mengantisipasi ucapan Eva selanjut

nya. “Ini akibat menangis sehari semalam karena mengetahui kekasihku pergi untuk

selamanya. Kami berdua sama-sama mengalami kecelakaan ini, hanya saja lukanya

sangat parah, tak bisa bertahan hingga akhirnya meninggalkanku seorang diri.”

“Seorang diri? Anggota keluargamu? Mereka tak kemari untuk mengunjungimu?”

tanya Mika heran. “Ayah dan Ibuku juga telah pergi ke surga 2 tahun yang lalu. Penye

babnya hampir sama dengan yang menewaskan kekasihku. Kedua orang tuaku mening-

gal dalam kecelakaan kereta api. Kini, satu-satunya yang kupunya hanyalah nenek,

dan ia ada di panti jompo, ia tak bisa menengokku.”

Page 58: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

56

Melihat reaksi Mika yang menunjukkan simpati, Eva tertawa kecil – menertawakan ke

adaannya sendiri. “Tuhan itu sungguh lucu, Ia bisa bergurau, namun seringnya gu-

rauan-Nya keterlaluan bagiku. Tampaknya perlahan-lahan Ia hendak menyirnakan

seluruh anggota keluargaku dengan jalan kecelakaan yang telah dipilihkan-Nya. Se

ring aku menangis, mengumpat, berteriak, memaki, dan mengutuk hidupku. Segalanya

membuatku sedih, kecewa, gundah, gusar, marah, serta muak. Aku membenci hidupku

dengan segala yang terjadi di dalamnya! Tuhan sungguh tidak adil!” Eva meratap.

Tidak lagi sebatas simpati, sekarang sepenuhnya Mika berempati teradap Eva. Pribadi

nya yang senantiasa positif pun menanggapi Eva dengan bijak. Katanya, “Tidak per-

nah, Eva, Tuhan tidak pernah tidak adil. Tuhan tidak pernah tidak sayang pada kita

ciptaan-Nya. Everything happens for a reason, segalanya terjadi karena suatu alasan,

ada maksud di balik setiap peristiwa. Selalu cari sisi positif. Tuhan memanggil orang

tuamu pada 2 tahun yang lalu mungkin agar kau bisa lebih mandiri dalam hidupmu.

Mungkin Tuhan memanggil kekasihmu pula supaya ia tak semakin menderita dalam

luka-lukanya yang amat parah menyiksa. Meskipun penyakit lambungmu kambuh, seti-

daknya kau hanya terluka ringan dalam kecelakaan yang menimpamu. Kau lihat,

nyatanya Tuhan tak menyirnakanmu. Ingat juga, masih ada nenek yang menantikan

kunjunganmu ke panti setelah kau sembuh nanti. Sekalipun terkadang kau jatuh ke

tataran paling rendah dalam hidupmu, Tuhan tak membiarkanmu hingga tergeletak tak

berdaya….”

“Kisahmu… “ Eva menyela, “Bagaimana kisahmu?” tanyanya pada Mika. Mika ter

Page 59: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

57

senyum simpul, “Banyak yang istimewa, namun aku hanya akan mengutarakan inti-

inti pentingnya saja. Alih-alih memenuhi hari-hari dalam hidupku dengan keluhan, aku

memilih untuk menghitung berkat. Aku bersyukur memiliki ayahku, yang walaupun

mudah emosi, namun rasa sayang, dedikasi, dan pengabdiannya untuk keluarga sung-

guhlah besar. Aku bersyukur mempunyai ibu, yang kendati cerewet, tetapi menginspi-

rasiku dengan kedermawaan dan kemurahan hatinya. Aku mensyukuri keberadaan

saudariku, yang meski ber-ego besar, tapi tak pernah pergi dari jalan Tuhan. Di atas

semua itu, aku bersyukur masih memiliki keluarga yang menyayangiku. Meskipun kini

aku sakit, aku mensyukuri kesehatan yang disematkan Tuhan di hari-hari kehidupanku.

Meskipun seringnya rambutku rontok banyak usai keramas bagaikan kondisi rambut

penderita kanker, aku bersyukur Tuhan tak merontokkan semuanya sekaligus! Aku

bersyukur atas segala yang telah terjadi di dalam hidupku. Aku bersyukur untuk udara

yang boleh kuhirup, dan untuk hari yang terbentang di hadapanku. Tuhan SELALU

sayang padaku. Bahkan saat aku sakit, terluka, atau mengalami cobaan, aku percaya

Ia senantiasa menyayangiku. Bahkan jika tubuhku melemah, tak bernapas, lalu Ia

memintaku menghadap hadirat-Nya, Ia masih sayang padaku. Karena itu berarti ia

membebaskanku dari penderitaanku di dunia fana ini. Tuhan tak pernah meninggalkan

kita, sedetik pun.”

Percakapan terhenti karena seorang dokter memanggil Mika ke ruangannya. Eva masih

duduk di bangku, memandangi Mika yang membelok di tikungan. Eva kembali ter-

tawa. “Mudah saja Mika berucap, karena ia tak tahu pasti apa yang sejauh ini

kualami. Mika bukan aku, bagaimana bisa ia merasakan kepedihanku? Tampaknya

hidup Mika lebih beruntung dariku. Semua yang ia ucapkan hanyalah untuk menghi-

burku, pasti demikian.” Eva menggumam. “Tapi… sebenarnya Mika sakit apa? Aku

belum sempat menanyakannya tadi….”

Eva bertanya pada petugas administrasi, namun mereka merahasiakan informasi pasien.

Ia pun pergi menemui dokter yang tadi memanggil Mika. Atas usaha kerasnya bertanya

pada sang dokter, Eva mengetahui bahwa Mika menderita leukemia stadium akhir. Eva

pun terduduk di kursi lorong, tercengang. “Aku telah salah memahami….” kata Eva

dalam hati. ”Hidupku jelas lebih beruntung dari Mika, namun dirinya masih bisa se-

positif itu. Everything happens for a reason. Kini aku paham mengapa penyakit lam-

bungku kambuh hingga aku harus bertahan lebih lama di RS ini. Itu karena Tuhan

ingin aku bertemu dengan Mika – penyadar dan pencerahku.”

Esoknya, Eva masuk ke ruangan Mika dan memeluknya lama. Pada hari itu ia mewarisi

buku Chicken Soup for the Soul: Think Positive dari Mika. Pada hari itu, Eva berterima

kasih kepada Mika. Hingga di hari-hari pasca kepergian Mika pun, Eva selalu berteri

ma kasih. Ia membawa buku milik Mika bersamanya, ia juga membawa-bawa wise-

words dari Mika: Selalu cari sisi positif. �

“Kita selalu menemukan bahwa mereka yang berjalan paling dekat

kepada Kristus adalah mereka yang harus bertahan terhadap

pencobaan terbesar” St. Theresa dari Avilla

Page 60: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

58

RALAT.....RALAT.... WP 92 Edisi Natal 2013 1. Iklan Cover bagian dalam (berwarna) pada WP 92 edisi Natal 2013, terjadi salah

penempatan. Iklan dari Kel. Bp. Nunung Sriyanto, yang seharusnya terletak pada

Cover Dalam bagian belakang tertukar tempat dengan iklan dari Kue Moaci

’Mawar’ / Kel. Bp. FX Agus Kurniawan yang seharusnya terletak pada Cover

Dalam bagian depan.

2. Artikel WP 92 edisi Natal 2013 hlm. 25 berjudul PERKAWINAN PINTU MASUK

HIDUP BERKELUARGA kiriman Bp. Pius Koesdyantoro, pada bagian akhir di

hlm. 32 terjadi pemenggalan kalimat, yang seharusnya berbunyi demikian :

....pemberian diri yang total. Berkah Dalem � Pius Koesdyantoro

3. Artikel WP 92 edisi Natal 2013 hlm. 23 berjudul RESENSI FILM EVELYN

kiriman Leonardo, pada bagian akhir di hlm. 24 terjadi pemenggalan kalimat, yang

seharusnya berbunyi demikian: ......dikembalikan lagi kepada orangtua masing-

masing. � Leonardo

Atas kelalaian ini Redaksi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada umat pembaca

dan khususnya kepada pemasang iklan serta kontributor artikel. Berkah Dalem.

Redaksi

Page 61: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

59

DAFTAR NAMA KETUA WILAYAH DAN KETUA LINGKUNGAN 2014 - 2016

Wilayah Antiokhia : Y Suwoto, Jl. Medoho Selecta 25, 08156644529

Lingkungan - Lingkungan

St. Yohanes Rasul : Noer Jaya Pribadi, Jl. Unta II / 161, 081225449890

St. Fransiskus Xaverius : F X Sudomo, Jl. Badak III / 15 A, - - - -

St. Petrus - Siwalan Barat : Y Bakoh Subandi, Jl. Griya Prasetya Selatan II, 085740935359

St. Petrus - Medoho : Ign. Prajoko Nuryanto, Jl. Medoho Permai 20, 6713041

Wilayah Byria - Gayamsari : Y Soeratno, Jl. Kanguru Selatan III / 33, 70386001

Lingkungan-Lingkungan

St. Bernardus : S Lanny Puji Rahayu, Jl. Kimar III / 34, 0816666829

St. Agustinus : H Broto Suparno, Jl. Banteng Utara V / 33, 6725127

St. Blasius : Juventus Suharta, Jl. Sendangsari Barat V / 12, 08883972817

St. Benediktus : A C Kismadi, Jl. Gayamsari I / 7, 08122878054

St. Basilius Agung : G Putro Nugroho, Jl. Kanguru Tengah 8 A, 08122851303

Wilayah Tarsus : Th. Nanik, Jl. Sendang Utara III / 7, 081390665244

Lingkungan-Lingkungan

St. Thomas - Sendangguwo : Eddy Sarwono, Jl. Kauman Brt. VI, RT 6 / RW 8, 085865068057

Sta. Monika : Ign. Murtono B S, Jl. Singa Utara Dalam I / 15 A, 08122809685

St. Yakobus Rasul : M Indra T Halim, Jl. Tlogosari Selatan H / 18, 08156630063

St. Agustinus : Agustinus Sarino, Jl. Singa Utara 56, 6701770

Wilayah Roma : Ant. Muslam, Jl. Gemah Barat 46, RT 9 / RW 5, 081325731964

Lingkungan-Lingkungan

St. Stefanus : Pius Sutaryo H S, Jl. Menjangan Barat 31, 081228032921

St. Yustinus : Lucilla Sri Supadmi, Jl. Pedurungan Tgh VI / 13, 08156512070

Sta. Clara : F X Setyo Budi, Jl. Gemah Timur 48 A, 08127772812

St. Markus : C W Sri Hartadmo, Jl. Pedurungan Baru Raya 9, 081325315196

St. Yohanes Capestrano : Petrus Tumidjo, Jl. Kalicari Timur Dalam I / 1, 08122935790

Wilayah Damaskus - : A H Djoko Chriswanto, Jl. Ganesha Mukti Utara I / 355 ,

Kekancan Mukti 08156528365

Lingkungan-Lingkungan

St. Fransiskus Asisi : Petrus Gunarjo, Jl. Tmn. Mahesa Mukti A-399, 081325330999

St. Ignatius : Ricky Dwi Budi H Y S, Jl. Mahesa Utara IV / B 602 , 6722072

St. Timotius : G J Gunawan A P, Jl. Turangga Tengah II / 530, 0811272795

St. Agustinus : Hary B S Purba , Pesona Asri II Blok A / 12, 081362116671

Page 62: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

60

St. Isidorus : F X Sumar Widyanto, Jl. Ganesha Mukti II / 282, 08179408825

Wilayah Efesus : Y Edy Riyanto, Jl. Arya Mukti Tengah 165 , 081325151107

Lingkungan-Lingkungan

St. Yusuf - Pedurungan : Y Agus Widyatmo, Jl. Sapta Prasetya Utr. VII A / 141, 081326010123

St. Linus : P Irawan Wanaya, Jl. Arya Mukti Tmr. V / 233, 08164252633

St. Louis : Y Hananto Djoko Priyono, Jl. Arya Mukti I / 666, 081325664448

Sta. Maria : Maria Okky, Jl. Arya Mukti Tengah 165, 081227015015

Wilayah Kolose : B Sumardjo, Perum. Dolog B / 54 , 08156503483

Lingkungan-Lingkungan

St. Yoau Baptista : B Andang Prasetya, Perum. Dolog H / 129, 081575024264

St. Titus : F X Sumono, Jl. Argo Mulyo Mukti VI / 267 , 081325616252

St. Bartolomeus : F A Suswadi, Jl. Wono Mulyo Mukti Barat III / 152

St. Albertus : Alb. Heriyanto, Jl. Selo Mulyo Mukti Ry F-312, 08122541786

Wilayah Damsyik : F X Rudy Santosa, Jl. Tirto Mukti II / 1005, 0811277199

Lingkungan-Lingkungan

Sta. Klara : H Brotocahyono, Jl. Argo Mukti Brt. II / 484, 08122858519

St. Aloysius : Marcellus Janoeardi, Jl. Tlogo Mukti Tmr. II / 883, 0816668857

St. Yohanes Pembaptis : J B Benny Hidayat, Jl. Tlogo Mukti III / 1198, 082138380078

St. Hieronimus : Alexander J Mamahit, Jl. Giri Mukti Timur 116 , 08122867729

St. Gregorius Nazianze : Monica Lukmiati S, Jl. Tirto Mukti Tmr. III / 19, 081326610728

Wilayah Frigia : Ign. L Suyadi, Jl. Parang Kusumo V / 13, 081575175151

Lingkungan-Lingkungan

St. Aloysius : Ignatius Gentur, Jl. Parang Kusumo IV / 8, 08156548856

St. Cornelius : M Sunardi, Jl. Parang Kesit VII / 8, 08122870754

St. Alfonsus Ligouri : E M Kriesnubadhy, Jl. Bledak Anggur V / 17, 081325022798

St. Matius : F X Purwo Edy, Jl. Truntum VII / 10 , 08164889132

St. Lukas : Martinus Marsoyo, Jl. Seruni I / 25

Sta. Maria Bunda Yesus : Y Suwahyo, Jl. Tejokusumo IV / 13 , 08122859790

St. Amandus : P Purwadi, Jl. Sidoluhur XI / 31, 08812416259

Wilayah Filipi : VSF Suhariwanto, Jl. Parang Sarpo I / 43, 08156679443

Lingkungan-Lingkungan

St. Thomas Rasul : E Dody Hendy A, Jl. Ratu Ratih IV / 14, 081326615266

St. Thomas Aquino : B S Supriyono, Jl. Parang Klitik VI / 5, 0817292479

St. Demitrius : Rob. Sudarno, Jl. Kawung IX / 22, 081325390860

St. Yohanes Bosco : F X Edy Pranowo, Jl. Tm. Sekar Jagad 9, 08164883869

Page 63: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

61

Page 64: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

62

Page 65: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

EDISI PASKAH - 17 APRIL 2014

GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

63

St. Filipus : Andreas Subagyo, Jl. Kamiluto VI / 13, 08156535618

Bta. Bunda Theresa : Yohanes Suparno, Jl. Sidodrajad II / 52, 08156581999

Wilayah Galatia : D Slamet Parjono, Jl. Liman Mukti Utr. II / 426, 081325888608

Lingkungan-Lingkungan

St. Yusuf - Liman Mukti : Rob. Budi Santosa, Jl. Sapta Prasetya I / 66, 0811281600

Sta. Maria Assumpta : P Y Bambang Tjatur S, Jl. Plamongan Elok II / 560, 6713562

St. Yohanes Penginjil : E Kuswaji, Jl. Plamongan Asri 252, 081374922653

Wilayah Alexandria - Plamongan Indah : Stefanus Soegerto, Jl. Eboni A / 40, 081225118143

Lingkungan-Lingkungan

St. Antonius : F X Tri Djoko P, Jl. Kelapa Gading VIII / 268, 085641151968

St. Benedictus : Ign. Siswanto, Jl. Kelapa Sawit VIII / 712 , 081229186121

St. Christophorus : Agustinus Sukirno, Jl. Rasamala D 84, 085225182521

St. Dionisius : Antonius Agus Prabowo, Blok C 10 / 29, 70160014

St. Eduardus : M Sri Hartoro Yoga Sapardi, Blok D 22 / 18, 0816488059

St. Fabianus : Petrus Ony Prawianto, Blok E 4 / 6, 085848881503

St. Gregorius : Stefanus Tri Haryanto, Gardenia Blok B 4 / 5, 08122878790

Wilayah Athena - Pucanggading : A B Marjuki, Jl. Pucang Anom III / 18, 081325629682

Lingkungan-Lingkungan

St. Bonaventura : A G Bonny Mustika, Jl. Pucang Gede IX / 4, 089667953333

St. Carolus : Paulus Masiran, Jl. Pucang Rinenggo VII / 16, 085866352788

St. Alexander : F X Arief Cahyono, Jl. Pucang Peni I / 11 , 089683262696

St. Dominicus - Pucanggading : Rob. Pudjihartono, Jl. Kebon Arum Sltn. Ry. 3, 085642986502

Sta. Elisabeth : A Tuharman, Jl. Kebun Peni I / 5, 081390275659

St. Fransiskus Asisi : Yosep Ruwidyoedi, Jl. Pucang Indah Raya 13, 085865088016

Wilayah Korintus : F P Sembiring Depari, Jl. Palapa Gading Blok L / 28, Pondok Majapahit , 08985439989

Lingkungan-Lingkungan

St. Dominicus : K F Eko Kapti H, Gebang Sari RT 7 / RW 32, Batursari 081325452065

St. Andreas : R Anggit Priharto, Pdk. Majapahit I / AA - 21, 08156551587

St. Bartolomeus : Hendrikus Dedy, Permata Batursari Blok I - 9, 088802501302

� Sekretariat DP

Page 66: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014

WARTA PAULUS NO. 93

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

64

Perpecahan di kalangan umat

Kristiani adalah skandal, kata Paus

Ketika sedang mem-

berikan rangkaian kate-

kese tentang Sakramen

dalam audiensi umum

tanggal 22 Januari 2014,

Paus Fransiskus berhenti

sejenak untuk berbicara

tentang Pekan Doa untuk Persatuan Umat Kristiani.

Tema pekan doa tahun ini diambil dari Surat Paulus

yang Pertama kepada Jemaat di Korintus: “Adakah

Kristus terbagi-bagi?”

“Prakarsa spiritual dan sangat berharga ini telah me

libatkan umat Kristiani selama lebih dari seratus

tahun. Pekan doa bagi persatuan semua orang yang

sudah dibaptis itu sesuai dengan kehendak Kristus,

‘agar mereka semua menjadi satu,’” kata Paus.

Merujuk pada tema itu, Bapa Suci mengatakan, se

mentara Kristus pasti tidak terbagi, amat disayangkan

umat Kristiani terus hidup terbagi-bagi. “Perpecahan

di kalangan umat Kristiani itu adalah skandal. Tidak

ada kata lain: skandal,” kata Paus. Perpecahan, tegas

Paus, hanya bisa melemahkan kredibilitas evangeli-

sasi bahkan dengan demikian “menghilangkan Salib

dari kekuatannya.” Bapa Suci merefleksikan teguran

Paulus kepada jemaat Korintus, yang masing-masing

mengklaim dari golongan rasul yang berbeda, sedang

kan Paulus mengatakan bahwa dia dari golongan

“Kristus.” “Kendati ada derita perpecahan, yang

sayangnya masih tetap ada, marilah menerima kata-

kata Paulus itu sebagai ajakan untuk dengan tulus

hati bersukacita atas rahmat yang dikaruniakan Allah

kepada umat Kristiani lainnya: marilah mengakuinya

dan bersukacita,” kata Paus.

Menutup katekese singkat itu, Paus Fransiskus me-

minta umat beriman yang berkumpul di Lapangan

Santo Petrus itu agar menemukan dalam umat Kristiani lainnya sesuatu yang kita butuh

kan dalam kehidupan kita. Melakukan hal itu, kata Paus, “butuh banyak doa, kerendah

an hati, refleksi dan pertobatan terus-menerus.” “Mari teruskan langkah ini, seraya

berdoa untuk persatuan umat Kristiani, agar skandal ini bisa berhenti dan tidak lagi

bersama kita,” Paus mengakhiri. �

diambil dari PEN@ Indonesia

DAFTAR ISI

� Ia Telah Bangkit 1

� Dari Bilik Redaksi 4

� Kacamata yang Berbeda 7

� Surat dari Romo Paroki 10

� Geliat Wilayah Galatia 13 � Reportase

Sidang Dewan Pleno II 14

� Jejak Yesus di Golgota 16

� Paus Fransiskus

Angkat 19 Kardinal Baru 19

� Salib Sebagai

Tanda Keselamatan 20 � Jalan Akses Masuk Gereja,

Beban atau Karunia? 24

� Nguda Rasa, Mo Semar 27

• Oleh-oleh dari PAY St. Yosep 31

� Misteri Kursi Kosong 36

� Peresmian Penggantian

Nama Lingkungan 37

� Lomba Paduan Suara 38

� St. Veronica Giuliani 39

� Perubahan Nama Wilayah

dan Lingkungan 41

� Dewan Paroki 2014 - 2016 45

� Ulangtahun ke 2

PAY St. Yosep 49

� Awam Katolik

Serta Perutusannya ..... 52

� Beato Yohanes XXIII dan

Beato Yohanes Paulus II

akan di Kanonisasi 53

� Selalu Sayang 55

� Ralat WP 92 58

� Daftar Nama Ketua Wilayah

dan Ketua Lingkungan 59

� Perpecahan di kalangan

Umat Kristiani ..... 64

Page 67: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014
Page 68: Warta Paulus 93 _ 17 April 2014 _ Edisi Paskah 2014