WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun...

16
WARTA AMBROSIUS MENJALIN UMAT MEMBANGUN IMAN BUKANKAH HATI KITA BERKOBAR-KOBAR? SEMARAK PASKAH 2017 Melalui pengalaman Paskah ini pun kita disadarkan kembali bahwa kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan Tuhan seringkali tidak terduga dengan apa yang menjadi keinginan kita, namun jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita. Semarak Paskah 2017 di Gereja Santo Ambrosius dapat dirasakan oleh banyak umat dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Tahun ini merupakan tahun pertama diselenggarakannya misa dua kali selama Pekan Suci. 003/05 Diterbitkan oleh Komsos Paroki Villa Melati Mas Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Blok O6/26, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 021 - 538 6423 http://serpong.santoambrosius.org/ [email protected] Buletin bulanan ini untuk kalangan sendiri 7 May 2017 Tim Foto Komsos St.Ambrosius

Transcript of WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun...

Page 1: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

WARTA AMBROSIUSMENJALIN UMAT MEMBANGUN IMAN

BUKANKAH HATI KITA BERKOBAR-KOBAR?

SEMARAK PASKAH 2017

Melalui pengalaman Paskah ini pun kita disadarkan kembali bahwa kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan Tuhan seringkali tidak terduga dengan apa yang menjadi keinginan kita, namun jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita.

Semarak Paskah 2017 di Gereja Santo Ambrosius dapat dirasakan oleh banyak umat dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Tahun ini merupakan tahun pertama diselenggarakannya misa dua kali selama Pekan Suci.

003/05

Diterbitkan olehKomsos Paroki Villa Melati MasGereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Blok O6/26, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 021 - 538 6423

http://serpong.santoambrosius.org/[email protected]

Buletin bulanan iniuntuk kalangan sendiri

7 May 2017

Tim Foto Komsos St.Ambrosius

Page 2: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

P E N D E R I TA A N Y E S U S DA N P E N G O R BA NA N M A R I A 02

E D I T O R I A L

Baru saja umat Gereja Santo Ambrosius bersama umat Katolik sedunia merayakan Hari

Raya Paskah. Sebuah perayaan kemenangan yang didahului oleh Misa Rabu Abu hingga Minggu Paskah. Untuk memperoleh kemenangan, umat Katolik harus melalui penyucian diri dengan cara melakukan puasa dan pantang. Sambil terus berempati atas penderitaan Yesus, umat diharapkan terus menggali, mengasah dan meningkatkan keimanan dengan cara melakukan pendalaman iman, serta untuk melengkapinya umat melakukan ibadat tobat.

Sebagai paroki baru, nuansa perayaan Paskah terasa berbeda dengan hari minggu biasa. Semangat umat, semangat panitia, semangat petugas mulai dari petugas liturgi, prodiakon, PA-PS, penata altar, penata umat dalam dan luar, serta kerjasama dengan pihak keamanan maupun dengan masyarakat sekitar khususnya dalam hal pakir, dan semangat Romo Natalis seorang (satu satunya Romo di Gereja Santo Ambrosius) mampu menyelenggarakan misa dua kali selama Pekan Suci dengan lancar.

Yesus telah bangkit dari kematian yang membawa pesan kemenangan terhadap kejahatan dunia, dan membawa manusia ke hidup yang kekal. Ketika manusia telah dimerdekakan oleh pengorbanan Yesus, sudah semestinya apabila kemerdekaan itu diisi dengan karya-karya kehidupan yang bermanfaat bagi manusia yang lain dan dijalankan dengan penuh iman.

Banyak hal dan kesempatan terbuka bagi umat yang ingin berkarya di lingkungan maupun di gereja. Semangat Paskah diharapkan menginspirasi seluruh umat untuk lebih berkarya bagi umat yang lain dan untuk masyarakat sekitar.

Sisi lain dalam perjalanan kehidupan Yesus tak lepas dari peran ibuNya yaitu Maria, ibu yang rela berkorban demi Yesus putranya. Penderitaan Maria merupakan pengorbanan nyata yang dimulai dari sejak mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan kemudian menyaksikan penderitaan Yesus hingga mati di kayu salib.

Oleh sebab itu manusia yang telah dimerdekakan oleh darah Yesus wajib menghormati ibu Yesus. Di bulan Mei ini, Bulan Maria, kembali umat Katolik akan melakukan segala aktifitas yang berkaitan dengan penghormatan terhadap bunda Maria. Umat di lingkungan akan kembali mendaraskan doa Salam Maria, kembali menghayati dan menjalankan hidup keteladanan Maria, bahkan mungkin akan berziarah sambil mengenang kunjungan Maria ke tempat Elizabeth dan akan terdengar salam “Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ditelingaku anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Berbahagialah ia yang percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana”.

Page 3: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

BU K A N K A H H AT I K I TA B E R KO BA R - KO BA R ?03

W A RTA U TA M A

Oleh Rm. Y. Natal i s Kur nianto, Pr

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai

harapan dan impian mereka.

Pohon pertama berkata: “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya”. Kemudian pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku”. Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: “Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku” .

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu. Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi...doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan jerami. Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi... ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan

yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir. Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.

Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing. Kemudian suatu hari, sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!” Tenanglah”. Dan badai itu pun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.

Akhirnya, seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUS-lah yang disalibkan padanya.

Page 4: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

W A RTA U TA M A

Allah yang Tersalib sebagai Wujud Solidaritas kepada Manusia yang Tersalib.

Alangkah membahagiakan memang bila dalam hidup ini kita dapat memperoleh apa yang kita inginkan, semua sesuai dengan apa yang kita harapkan – rencanakan – dan dambakan. Tentu kita akan merasa bangga dan bahagia bila keluarga kita dapat hidup damai, sejahtera, dan segala kebutuhan terpenuhi. Tinggal di perumahan kawasan elite yang bebas dari banjir, punya mobil mewah yang bisa dipamerkan saat pergi jalan-jalan, anak-anak bersekolah di sekolah favorite dan menjadi juara kelas, atau punya pacar yang seperti Raisa atau Ariana Grande? Ya, semua orang punya keinginan – harapan – dan cita-cita agar hidup sukses bahagia dan sejahtera. Namun pernahkah terbayangkan dalam benak kita bila kita harus menjadi orang yang lemah dan harus hidup dalam penderitaan?

Ketika keluarga kita mengalami dampak krisis ekonomi global karena terkena PHK, ketika bencana datang bertubi-tubi dalam kehidupan ini, atau bahkan ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, dan seolah hidup ini tanpa ada harapan sedikit pun. Berhadapan dengan pengamalan iman tersebut kita dapat bertanya: “Kenapa harus ada penderitaan? Apakah kita bersalah, maka Tuhan menghukum? Apakah Tuhan juga mau hadir dalam penderitaan dan solider dengan mereka yang lemah, miskin, dan tertindas? Apakah justru seringkali kita lari bila harus berhadapan dengan penderitaan dalam hidup ini? Ataukah kita kurang peka bahwa Tuhan sendiri hadir dan menyertai setiap langkah hidup kita?” Penderitaan dan kematian Yesus di salib menjadi tanda tanya besar bagi para pengikut-pengikutnya. Paulus merumuskan salam suratnya merumuskan bahwa “Kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (1 Kor 1:23-24) .

Ketika keadaan tidak seperti kita inginkan, ketahuilah bahwa Tuhan memiliki rencana untukmu. Ketika kita mampu percaya kepada-Nya, Ia akan memberikan berkat-berkat besar bagi kita. Ketiga pohon dalam kisah di atas tadi mendapat apa yang mereka inginkan, tetapi tidak dengan cara yang seperti mereka bayangkan sebelumnya. Melalui pengalaman Paskah ini pun kita disadarkan kembali bahwa kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya

tahu bahwa jalan Tuhan seringkali tidak terduga dengan apa yang menjadi keinginan kita, namun jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita. Oleh karenanya, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Ams. 3:5). Dalam peristiwa Paskah ini kita jutru diajak untuk berjumpa dengan misteri keselamatan Allah, dimana kita berjumpa dengan Allah yang mau peduli dan solider dengan penderitaan manusia. Allah yang tersalib ternyata juga hadir dalam manusia yang tersalib, namun Allah yang bangkit juga membangkitkan kita semua kepada kemuliaan.Ekaristi yang Mengobarkan Semangat Kebangkitan dengan Berbagi

Perjumpaan dengan dia yang bangkit bukanlah pengalaman yang menggumpal dalam ke dalam dan tinggal diam. Perjumpaan ini sumber kekuatan dari hati yang berkobar-kobar, yang merebak keluar dan menyentuh banyak orang. Seperti halnya kedua orang murid yang pulang kampung ke Emaus karena kecewa melihat Allah yang harus menderita namun setelah menemukan makna keselamatan yang ditawarkan Allah meniti kembali jalan ke Yerusalem dalam terang “kobaran hati” mereka dan membawa kabar gembira kepada rekan-rekan mereka yang sedang berkumpul di tempat yang butuh kesadaran baru (Luk 24:13-35); demikian pula kita melalui Ekaristi yang kita rayakan juga hendaknya membuka mata hati kita untuk bersama dia mewartakan keselamatan ala Yesus sendiri. Keselamatan itu bukan hanya sekedar keselamatan serba instan, dengan teologi kantong ajaibnya Doraemon maupun Santa Claus yang dengan bingkisannya, yang melihat keselamatan dari sisi kesuksesan belaka; melainkan dalam keterlibatan bersama Allah yang tersalib juga bangkit bersama memperbaharui wajah manusia dengan mampu berbelarasa dan berbagi dengan sesama.

Itulah makna terdalam dari Ekaristi dimana kita mampu saling berbagi roti satu sama lain. Mampukah kita membagikan kasih Allah yang solider dengan kita, dan dari kasih-Nya itu pulalah kita memberikan kasih bagi sesama? Apakah kita sebagai murid Kristus juga telah peka terhadap kebutuhan sesama kita (keluarga, sesama di lingkungan, masyarakat)? Marilah kita mohon rahmat Tuhan agar dalam merenungkan misteri Paskah ini kita diberi rahmat keterbukaan hati terhadap rencana keselamatan Allah dalam hidup kita, sehingga kita mampu bersyukur dalam segala hal. “SELAMAT HARI RAYA PASKAH”

Page 5: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

W A RTA U TA M A

Page 6: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

S E M A R A K PA S K A H D I G E R E JA S T. A M B RO S I U S

W A RTA U TA M A

Semarak Paskah tahun ini ditandai dengan begitu banyaknya keterlibatan umat mulai dari

saat Gladi Resik (GR) yg dipimpin langsung oleh Romo Natalis dan dihadiri oleh semua petugas liturgi. Petugas penata umat dalam yang biasanya di lakukan oleh ibu ibu dari lingkungan dan penata umat luar gereja yang terdiri dari bapak-bapak dari berbagai lingkungan yang membantu mengatur parkir dengan penuh sukacita baik dalam proses GR maupun pada saat bertugas. Anak-anak Putra Altar (PA) dan Putri Sakristi (PS) tekun dan sabar mengikuti GR walaupun harus pulang larut malam. Demikian juga adanya partipasi umat yang mengikuti latihan Tablo dan dipentaskan saat ibadat jalan salib di hari Jumat Agung.

Atmosfir gereja terasa berbeda dengan hari biasanya, karena banyak keterlibatan umat dalam mempersiapkan misa yang diperkirakan akan banyak dihadiri umat. Paskah tahun 2017 ini, Wilayah 6 dan 9 (dulunya disebut wil 26 dan 29 ) mendapat tugas sebagai panitia. Sebagai panitia Paskah, mereka bertugas menyiapkan segala sesuatunya termasuk mempersiapkan dan menerbitkan Buku Misa Pekan Suci edisi khusus untuk Paroki St. Ambrosius. Selain itu lingkungan Silverius dan Lingkungan Pius yang mendapat tugas sebagai penata altar, terlihat dengan antusias mempersiapkan dekorasi altar untuk melengkapi dan mendukung semaraknya perayaan Paskah.

Sudah menjadi fenomena di kalangan Gereja Katolik di Indonesia, di setiap hari besar akan terjadi penumpukan umat secara bersamaan, sementara kapasitas Gereja Katolik tidak memadai, sehingga selama perayaan Pekan Suci yang dimulai dari Minggu Palma hingga Minggu Paskah, gedung gereja, aula gereja termasuk koridor dan pelataran gereja dipenuhi oleh umat yang hadir untuk merayakan Pekan Suci. Pada misa Jumat Agung jumlah umat yang hadir hampir mencapai 3000 umat, sehingga semua tempat duduk yg disediakan panitia habis terpakai, bahkan terpal yang disediakan oleh panitia sebagai cadangan tempat dudukpun akhirnya digunakan juga oleh umat.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pengaturan parkir oleh panitia dapat berjalan dengan baik. Demikian juga kesadaran umat sekitar Paroki Vila

Melati Mas yang luar biasa dalam menanggapi himbauan Romo Paroki, untuk rela berjalan kaki ke gereja demi memberi kesempatan umat lain yang tinggal lebih jauh dari gereja.

Semarak Paskah 2017 di Gereja Santo Ambrosius dapat dirasakan oleh banyak umat dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Tahun ini merupakan tahun pertama diselenggarakannya misa dua kali selama Pekan Suci. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki gereja telah diantisipasi sehingga semua perayaan dapat dilaksanakan dengan penuh hikmat. Termasuk keterbatasan jumlah Romo yang hanya Romo Natalis seorang harus melayani misa dua kali selama Pekan Suci. Untuk itu selama misa Pekan Suci di Gereja St Ambrosius dibantu oleh para Romo dari KAJ, seperti Romo Samuel Pangestu Pr., Rm Antonius Antara Pr., Romo Stefanus Tommy Octora Pr. dan Romo Vincentius Adi Prasodjo Pr. dan dibantu juga oleh Frater Yohanes Aditya serta Frater Bonifacius Lumintang.

Perayaan Paskah pertama di Paroki Mandiri St Ambrosius telah terlaksana, semoga hidup dan kehidupan Yesus selama di dunia yang telah menunjukkan cinta dan ketaatan Nya yang luar biasa kepada Bapa-Nya dan juga kasih-Nya yang tak terbatas bagi umat Nya, yang ditunjukkan dengan pengorbanan nyawa-Nya di kayu salib seperti yg dikatakan dalam Yoh 15:13 ….”Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat sahabatnya.” Bisa menjadi inspirasi sekaligus refleksi dan instropeksi bagi setiap kita sebagai umat di Gereja Santo Ambrosius, agar kedepannya menjadi semakin baik dan adil sebagaimana tema APP Keuskupan Agung Jakarta tahun 2017 ” Amalkan Pancasila : Makin Adil, Makin Beradab” (AP)

06

Page 7: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.
Page 8: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.
Page 9: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

TA B LO K I S A H S E N G S A R A Y E S U S P E RTA M A D I G E R E JA S T. A M B RO S I U S

W A RTA U TA M A

Tablo Jalan Salib yang pertama kali di Gereja St. Ambrosius pada tanggal 14 April 2017 dengan

Producer Alex Edison, mampu menguras air mata peserta Ibadat Jalan Salib terakhir pada masa Pra Paskah 2017. Umat yang hadir sungguh merasakan sengsara Yesus Kristus menuju kematianNya di kayu salib.

Dengan didukung oleh Magnificat Choir dipadukan dengan musik yang di-aransir oleh pak Budi Santoso, tablo terkesan terencana dengan konsep yang matang. Apalagi disertai dengan narasi yang dibawakan oleh pak Tommy dan ibu Maureen, perjalanan sengsara Yesus mampu menggugah emosi umat.

Tim make up yang terdiri dari Erin, Sasha, Chika, Rommel, Oxtriani, Ibu Chicit dan dibantu oleh Ibu Mila, Ibu Sanny, Ibu Lia dan tim kostum yang dikomandani oleh Ibu Lianny merupakan bagian karya yang pantas diacungi jempol.

Latihan tablo dimulai awal bulan Februari 2017 setiap hari Minggu di gereja, dibawah arahan sutradara Laurensius S. Puka dan Rodriguez Eddy S., melibatkan 62 orang pemain. Semoga karya Tablo Kisah Sengsara Yesus dapat berlanjut setiap tahun. Beberapa pemeran baik yang sudah pernah atau pertama kali tampil di tablo ini pun turut berurai air mata setelah tampil.

“Untuk kesekian kalinya saya memerankan tokoh Kayafas, sulit saya pertanggung-jawabkan dalam kehidupan sesungguhnya. Air mata pasti mengucur deras tanpa mampu saya bendung dan menjadi motivasi pertobatan yang luar biasa dan menyuburkan kembali kasih.” Kesan pemeran Kayafas. Sementara pemeran Maria : “Sungguh aku tak kuasa menahan kesedihan yang sangat menyentuh hati bahkan tak kuasa menatap wajah Jesus yang begitu menderita. Semoga melalui tablo ini menjadikan aku dapat menjalani hidup yang lebih baik dan benar sebagai seorang Ibu dalam keluarga.”

Kata pemeran Centurion, saya bisa merasakan begitu taatnya Yesus kepada Bapa dan cintaNya kepada kita manusia yang berdosa ini. Semoga dengan ini iman kita semakin bertumbuh dan berkembang. Amin.

“Sejak 2008 saya sering mengisi backgound musik tablo, tapi saat di Ambrosius ini saya merasakan aura dan emosi yang berbeda baik untuk para pemeran maupun umat yang hadir.” Kesan Music Director. Demikian juga kesan tim Make Up “Sebuah pengalaman yang membuat kami bersyukur karena kami bisa menyumbangkan talenta yang masih belum sempurna ini untuk Tuhan.”

09

Page 10: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

C I N TA S E O R A N G P E L AT I H KO O R

W A RTA U TA M A

Dari Bali ke Jakarta Untuk Melatih Koor Salah satu pengisi koor di Pekan Suci 2017

yaitu Koor Basmel yang merupakan gabungan dua lingkungan Basilius dan Melania, tampil membawakan beberapa lagu dengan suara bagus. Proses memadukan suara menjadi Koor Basmel bukan hal yang mudah dilakukan. Kelompok koor yang dimulai tanggal 14 Juni 2008 ini pada awalnya beranggotakan 25 orang. Problem klasik dalam mencari anggota kelompok koor adalah banyak yang menolak karena merasa tidak bisa membaca not. Namun karena selalu ada yang meyakinkan mereka, sang pelatih Ibu Agnes Nofijanti Puspita, bahwa not bisa dipelajari asalkan memiliki ketekunan. Alhasil, ada juga yang mau mencoba, bahkan semakin hari semakin bersemangat.

Keinginan dan hasrat umat untuk tekun berlatih, memberikan energi ekstra bagi Ibu Agnes. Dan hingga saat ini Koor BasMel bisa beranggotakan 48 orang, yang umumnya adalah pasangan suami istri, bahkan ada yang seluruh anggota keluarganya ikut koor. Selain kemauan umat, pengurus lingkungan selama kurun waktu 9 tahun turut andil dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan koor ini. Ibu Agnes sejatinya sejak tahun 2010 pindah ke Bali mengikuti suaminya, seorang pilot yang pindah tempat tugas, sehingga setiap 2 minggu terbang dari Bali ke Jakarta untuk melatih. Apabila BasMel bertugas di perayaan besar seperti di Malam Paskah, Ibu Agnes menyempatkan diri setiap minggu datang ke Villa Melati Mas untuk melatih.

Rasa sukacita ibu Agnes melayani di kegiatan lingkungan atau gereja terbentuk karena sejak SD telah mengikuti koor dan saat ini sebagai ungkapan syukur atas kemurahan Tuhan dalam hidupnya. Talenta melatih koor dari ibu Agnes ternyata segaris dengan Ayahnya yang seorang pelatih koor juga. Semangat dan komitmen anggota koor untuk terus mengembangkan diri menjadi obat yang dapat menghilangkan rasa lelah menempuh jarak Bali-Jakarta. Anggota koor yang bergantian mengantar dan menjemput di bandara memberikan suasana kekeluargaan dan menambah semangat sang pelatih untuk setia tidak meninggalkan kelompok koor yang ia cintai.

Ibu Agnes sempat vakum tidak melatih koor selama setahun ketika pindah dari Bandung ke Serpong tahun 2007. Ditengah kevakuman itu beliau malah menjadi sadar bahwa melayani Tuhan menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan. Sebuah pelayanan harus disertai komitmen, mau menyediakan waktu dan tenaga yang penuh. Tuhan terlebih dahulu mencintai dan melayani serta tidak pernah menghitung berkat yang telah diberikan kepada kita, maka semakin kita bersyukur semakin kita rindu untuk melayani.

“Sebuah lagu diciptakan untuk sebuah maksud. Memahami maksud lagu tersebut dengan kesatuan hati akan membuat koor menjadi indah. Suara yang indah dan merdu bukan yang utama, tapi kerinduan yang sama untuk melayani Tuhan yang paling didamba.”

10

Page 11: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Ke b e r s a m a a n m e m b a n g u n Ke l u a r g a y a n g s e h a t & b a h a g i a

M e r a y a k a n Pa s k a h d e n g a n B a b a n c a a n

- 11 -

A N E K A WA RTA

Senang sekali melihat wajah Warta Ambrosius 003/02 dimana di dalamnya ada gambar dan tulisan tentang

keluarga sahabatku se-lingkungan Fredy & Daisy. Bagaimana tidak senang? Di tengah hiruk pikuk kehidupan keluarga dalam masyarakat yang sangat berorientasi pada materi dan kenikmatan hidup, pasangan yang masih produktif ini tetap berusaha setia menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan sebuah keluarga yang kristiani, telah menunjukkan kesatuan yg utuh memancarkan kewibawaan sebuah keluarga.

Bila keluarga merupakan cell terkecil dalam masyarakat, tapi cell unggul - maka setiap anggotanya mampu bersikap saling mendukung dan membantu. Dari situ kita boleh berharap perilaku yang sama, karena keteladanan mereka, juga bisa ditularkan ke luar lingkungan keluarga itu sendiri. Paling tidak ke sekitar rukun-tetangga tempat mereka bermukim, seperti yang sudah diajarkan dalam Pendalaman Iman “Semakin Adil dan Beradab Dalam Komunitas Lingkungan” selama masa Prapaskah yang lalu.

Saat itu hari Sabtu tanggal 15 April, ketika latihan koor lingkungan telah usai, tiba tiba tercetus membuat acara

kecil dan sederhana untuk merayakan Paskah. Walaupun ide itu muncul mendadak namun ternyata disetujui oleh semua umat dengan mengadakan acara makan komunal atau makan bersama “sedaun selingkungan” pada saat hari Minggu Paskah.

Kita bisa tampilkan tema misalnya “Kebersamaan” dalam keluarga yang konon sudah jarang dilakukan seperti makan bersama. Tidak sedikit yang menganggap remeh kebiasaan ini dan menganggapnya sebagai kebiasaan yang sudah jadul, karenanya lebih mementingkan kesibukannya sendiri dengan gadget masing-masing. Padahal sebenarnya banyak hal yang bisa didapatkan dari kebiasaan makan bersama ini. Salah satunya menjadikan ruang makan sebagai ruang yang nyaman tempat menjalin ikatan emosional antar anggota keluarga. Bisa saling melontarkan obrolan tentang kegiatan harian, atau hal lainnya yang menyebabkan adanya dialog positif antar anggota keluarga..

Sesungguhnya, kita telah menimba banyak sekali kekayaan dalam perayaan liturgi selama Pekan Suci yang baru lalu. Dari OMK sampai kaum Lansia di paroki kita merasa mendapat perhatian yang positif. Kaum lansia sambil menikmati makanan yang disediakan panitia, bernostalgia terhibur gembira dengan suguhan lagu-lagu masa lalu dalam irama keroncong secara live!

Pada tanggal 16 April 2017 pukul 12.00 WIB, makan komunal yang sederhana itu tercermin dari tempat makannya yang tidak menggunakan piring namun berupa gelaran daun yang bersih. Hanya dengan nasi liwet dan lauk tahu, tempe, ayam goreng kuning, ikan asin, sayur jantung pisang serta tak lupa sambal pedasnya, membuat umat lingkungan Maximillianus Kolbe lahap menyantapnya.

Ini suatu bentuk kebersamaan yang sederhana antara umat yang satu dengan yang lain tanpa ada perbedaan. Masing masing akan mengukur sendiri kenikmatannya dalam menyantap makanan. Mengambil porsi seberapapun tidak masalah. Tanpa sadar ternyata semua telah melakukan sikap adil yang sejati. Adil yang tidak diukur oleh seberapa sama jumlah makanan yang dinikmati, tetapi diukur oleh sama puasnya dan sama kenikmatannya.

Budaya makan bersama, seperti yang dilakukan lingkungan Maximillianus, sebetulnya ada di semua daerah Indonesia dari sabang sampai Merauke. Bahkan tradisi makan bersama tidak hanya di Indonesia saja, namun ada juga dibeberapa Negara Asia. Di Jawa namanya Bancakan, Sunda Botram, di Bali Megibung, di Banten Babancakan dan masih banyak lagi, masing masing daerah mempunyai nama sendiri. Walaupun nama makan bersama setiap daerah berbeda namun makna dan semangatnya adalah sama yaitu kebersamaan.

Page 12: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Kunjungan seorang legioner kepada seorang ibu yang tinggal dikontrakan sederhana dan sedang

menderita sakit, membuka kembali hubungan umat ini dengan ketua lingkungan setempat. Sang ibu bisa mendapatkan bantuan untuk dirawat di rumah sakit. Legio mengatur pemberian sakramen perminyakan, sehari sebelum si-ibu dipanggil Tuhan! Ada pula seorang oma yang sudah lama tidak ke gereja, akhirnya bisa ber-rekonsiliasi. Pada saat oma terbaring sakit, beliau bisa menerima sakramen perminyakan dan menerima komuni suci. Keesokan harinya beliaupun berpulang dengan tenang.

Itulah beberapa kisah kunjungan anggota Legio Mariae dalam upaya merangkul dan membantu domba yang hilang untuk kembali kepada Tuhan dan Gereja.

Legio Mariae adalah organisasi kerasulan awam Katolik yang mempunyai struktur baku dari tingkat paroki hingga kep usatnya di Dublin, Irlandia, yang disebut Konsillium. Organisasi ini didirikan oleh

Frank Duff pada tahun 1921. Visi Legio Mariae adalah memuliakan Allah melalui pengutusan anggotanya dengan doa dan kerjasama aktif dibawah bimbingan Gereja dan Bunda Maria, untuk meluaskan kerajaan Allah. Layaknya seorang Legion/tentara, legioner dituntut untuk selalu disiplin dalam doa dan setia pada karya pelayanan. Mereka harus berada dibarisan terdepan dalam medan pertempuran melawan kuasa jahat dan dosa, seperti Maria yang menginjak kepala ular. Legio Mariae di gereja St. Ambrosius merupakan kategorial pertama yang dibentuk pada saat gereja masih dalam proses pembangunan. Adalah ibu Elizabeth Catarina Lis Hindriyati, yang akrab dipanggil ibu Lis, yang mengemban tugas tersebut dari Romo Santo pada bulan Juli 2010. Sebagai ketua Presidium Bunda Segala Bangsa dan sekaligus ketua Kuria di St.Monika pada saat itu, ibu Lis berupaya mengumpulkan para auksilier yang berdomisili di Villa Melati Mas untuk membuat kelompok doa. Akhirnya pada 7 Oktober 2010, terbentuklah sebuah Presidium yang diberi nama Bunda Pembaharu Dunia. Dua tahun kemudian, 8 Desember 2012, menyusul terbentuklah Presidium Maria Immaculata, Legio untuk anak-anak usia 9-18 tahun.

Memenuhi janjinya kepada Bunda Maria, ibu Lis yang pada bulan November nanti genap berusia 66 tahun, bertekad mendedikasikan diri sepenuhnya untuk mendampingi kelompok Legio. Dari semenjak SD di Semarang beliau sudah bergabung di Legio dan membantu pelayanan para suster. Setelah tinggal di Jakarta, beliau sempat vakum dari kegiatan Legio karena kesibukan kerja, meskipun kadang muncul kerinduan untuk kembali ke Legio.

Marilah kita belajar dari sang Bunda yang selalu berprinsip “aku ini hamba Tuhan”, sehingga kita dapat menerima dan menanggapi segala hal secara positif. Pribadi Maria yang sederhana, terbuka, komunikatif, reflektif dan selalu bersyukur mengilhami kita untuk menghargai Allah dan orang lain. Apa wujud nyatanya ? Jadilah penyejuk yang mengubah suasana dan menghadirkan kasih Allah didalam lingkungan kita. (HET)

Jadwal rapat Legio Mariae di gereja St. Ambrosius :Presidium Senior Bunda Pembaharu Dunia, hari Kamis jam 9:30-11:00Presidium Junior Maria Immaculata, hari minggu, setelah misa pagi.

L E G I O M A R I A E – BA L A T E N TA R A D I M E DA N P E RT E M P U R A N M E L AWA N K UA S A JA H AT

W A RTA PA RO K I

12

Page 13: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Umat Katolik percaya bahwa Putera Allah memilih datang ke dunia

melalui seorang ibu agar ibunda-Nya dapat menerima segenap anak manusia sebagi anak-anak-Nya. Ia memberikan teladan bagaimana bunda-Nya dihormati dan dikasihi. Ia mengajak bunda-Nya ikut menanggung segala bentuk penderitaan yang dialami-Nya agar sang Bunda menaruh belas kasihan pada segala bentuk penderitaan anak-anaknya. Jika ibunda-Nya itu adalah bunda bagi diri-Nya sendiri, pastilah Ia membebaskannya dari penderitaan, karena Dia mempunyai kuasa untuk itu. Ia mengadakan mujizat-Nya yang pertama dihadapan umum atas permintaan Bunda-Nya. Dan menjelang ajalnya, Ia mengingatkan Bunda-Nya bahwa Ia telah dipersiapkan sejak semula menjadi Bunda bagi seluruh

Berawal dari sekelompok bapak-bapak di lingkungan Perpetua dan

Felisitas yang melakukan kegiatan arisan secara rutin sebagai bentuk pendekatan agar para bapak-bapak keluar untuk aktif di lingkungan, tercetuslah ide untuk membentuk kelompok koor. Pemilihan nama juga cukup unik, “boys choir”, untuk senantiasa memberikan energi muda bagi anggota koor yang seluruhnya sudah bukan remaja lagi.

Dari sejumlah peserta arisan ada 12 orang yang mau bergabung di awal terbentuknya koor ini. Dengan didampingi pelatih Bapak Laurensius S. Puka yang multi talenta dan energik, pertama kali mereka tampil dalam sebuah Misa di Gereja St. Monika tahun 2014, telah memberikan warna lain dari sebuah kelompok koor berisi laki-laki semua. Walaupun satu gender, laki-laki semua, mereka mampu membagi anggotanya menjadi beberapa suara

umat manusia. Oleh karena itu umat Katolik percaya bahwa bunda Maria pasti dengan antusias akan menolong kita seperti layaknya seorang ibu yang dengan sungguh-sungguh mengusahakan kesejahteraan bagi anaknya.

Di bulan Mei ini Gereja menghormati Bunda Maria secara khusus dengan devosi dan doa Rosario sebagai ungkapan kepercayaan kita pada bunda Maria sebagai Bunda Segala Bangsa. Umat Katolik yakin bahwa jika Maria berbicara kepada Putera-Nya, tidak diragukan lagi kita pasti akan menerima jawaban atas doa-doa kita.

Melalui Bunda Maria kepada Yesus (Per Mariam ad Yesum). [Lis]

yang dipadukan dalam harmoni suara yang apik. Kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari disiasati dengan komitmen berlatih seminggu 2 kali selama sebulan untuk mempersiapkan tampil di gereja. Saat ini walau jumlah anggotanya 20 orang, masih berharap anggotanya makin bertambah dan teknik menyanyi serta olah suaranya semakin meningkat.

Kebersamaan dan kekompakan yang luar biasa dari umat dua lingkungan mampu “menarik” sejumlah bapak untuk aktif juga dalam kegiatan lainnya di lingkungan. Keterlibatan umat di lingkungan ternyata juga menjadikannya aktif di masyarakat sekitar. Hal ini tentunya menjadi contoh bagi lingkungan lainnya di Paroki Villa Melati Mas dan menginspirasi lingkungan untuk berani keluar dari zona nyaman demi karya pelayanan.

M a r i a , B u n d a S e l u r u h U m a t M a n u s i a

Pe r f e r B oy s C h o i r

- 13 -

W A RTA PA RO K I

Page 14: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

14CERITA DIBALIK

TABLO JALAN SALIB- ELKAN & RANGGA

TABLO JALAN SALIB

Foto oleh Tim Foto Ambrosius.

Apakah kalian pernah berpati-sipasi dalam tablo jalan salib? Kami ingin bercerita sedikit ten-

tang pengalaman kami mengikuti tablo jalan salib saat jumat agung yang lalu. Kami diminta untuk berperan dalam tablo jalan salib. Awalnya kami tidak ingin untuk ikut dalam tablo tersebut, Karena tak banyak orang yang kami kenal. Tetapi, setelah dipertimbang-kan akhirnya kami memutuskan un-tuk ikut serta dalam tablo tersebut.

Latihan selama berbulan-bulan tak selalu berjalan lancar. Banyak dari kami belum serius saat lati-han. Tetapi, kami termotivasi oleh kata-kata para pembimbing kami.

Mulai saat itu latihan lebih serius dan masing-masing pemeran leb-ih menjiwai perannya. Hari-H pun tiba, acara berjalan dengan lan-car dan menuai beberapa pujian.

Kami merelakan waktu tidur kami untuk datang pukul 4 pagi, dima-na beberapa anak baru pulang pukul 12 malam untuk membere-skan gereja. Juga saat mendapat-kan makanan saat latihan selesai hehehe. Tetapi peristiwa itulah yang membuat tablo ini mengesankan. Kami juga berterima kasih kepada para pembimbing dan teman-teman yang turut mensukseskan tablo ini.

Page 15: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

masa paskah

others15 othersIdentik dengan berdoa, mengaku dosa, dan mengikuti perayaan ekaristi, ternyata ada be-berapa cara unik lainnya yang dilakukan un-tuk merayakan Paskah di negara-negara lain.

perayaanpaskahnegara lain

masa paskah COMIC!

- CARLIN PATRICIA

- S. MIKA

Pancake Run

PENGANTARAN TELUR PASKAH ;

Zwanzgerle

MARDI GRAS

Little Easter

Tradisi ini dilakukan pada hari Selasa, sebelum peringatan Rabu Abu, yang disebut Shrove Tuesday. Mereka meray-akannya dengan melakukan lomba lari, tetapi dengan membawa wajan beserta panekuk, dilengkapi juga dengan cele-mek dan topi memasak.

Dirayakan pada Minggu Paskah, warga Swiss melakukan perburuan telur be-sar-besaran yang dipercaya dibawa oleh burung kukuk. Bagi mereka, telur Paskah, burung kukuk, dan keranjang merupakan simbol perlindungan, keberuntungan, dan harapan.

Dirayakan pada hari yang sama dengan Shrove Tuesday, Mardi Gras merupakan

tradisi di mana orang-orang mengenakan kostum dan topeng, kemudian mereka

menari, berkompetisi olahraga, parade, dan kegiatan seru lainnya.

Tradisi ini memiliki banyak rangkaian aca-ra, diantaranya adalah pagelaran drama Paskah di berbagai kota dan desa, balap telur, lomba melempar telur, menari, dan

penghidangan makanan tradisional.

Page 16: WARTA AMBROSIUS - Paroki Villa Melati Mas Serpongserpong.santoambrosius.org/download/... · Tahun demi tahun berganti dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

P E N E R B I TKo m s o s Pa ro k i Vi l l a M e l a t i M a sG e r e j a S a n t o A m b ro s i u s

P E L I N D U N GPa s t o r Y. N a t a l i s Ku r n i a n t o , P r

P E NA N G G U N G JAWA BWa k i l Ke t u a I I D e w a n Pa ro k i H a r i a n G e r e j a S t . A m b ro s i u s , Au r e l i u s E f f e n d yA n g g o t a D P H b i d . Pe w a r t a a n , S t e f a n u s K a s i m S y a r i f u d i n , A a ro n E r e n Tw i n S a n t o s o

P I M P I NA N R E DA K S IKe t u a T i m Ko m s o s G e r e j a S t . A m b ro s i u s

R E DA K T U R P E L A K S A NAH e t t y A t m a d j a

D E WA N R E DA K S IAu r i l u s E f f e n d i , S t e f a n u s K a s i m S y a r i f u d i n , E r e n Tw i n S a n t o s o , A n t o n i u s H a r i s , H e t t y A t m a d j a , P u g u h H a r t a n t o , E u g i n a

E D I TO RE f f i H i d a y a t

L AYO U T D E S I G NG av i n Pa r e i r a

KO N T R I B U TO RH a r d y B u d i a r d j o , E n u n g, I r e n , L i o , T i c h a ,

R E DA K T U R F OTOA n t o n i u s H a r i s

F OTO G R A F E RC h a r l e s , Fr a n z , H a rk u s w o , N a t e , Ru d y H a r i y a n t o , Yu s a k Ya hy a , B i s t o k , To m my M , E r i c h s e n , S a r i , L a u r e n s i u s Fe l i s e , D a n d y Ro s e l l a , Je f r i L i a n t o , D w i F x . P u t ro , G av i n Pa r e i r a

D I C E TA K O L E HP T. M i t r a m a p a n C e m e r l a n g

R E DA K S I

T E K A T E K I S I L A N G

R e d a k s i m e m b u t u h k a n p a r t i s i p a s i u m a t u n t u k m e n u l i s a r t i k e l , b e r i t a , a t a u l a i n n y a . B a g i y a n g b e r m i n a t d a n b e r s e d i a m o h o n m e n g h u b u n g i r e d a k s i Wa r t a A m b r o s i u s B u l a n a n .

Jawaban TTS Edisi 0021. Ekaristi, 2. Diakon, 3. Pentakosta, 4. Nona5. Allah, 6. Farisi, 7. Mikha/Yakub

PEMENANG EDISI 002 :1. Gregorius Achiles, 2. Yuvicalara RovantianeHadiah dapat diambil di Sekretariat Gereja Santo Ambrosius

KESAMPING1. Pewarta4. Istri Boas6. Nenek moyang Yesus7. Tri Hari Suci8. Raja dari Salem9. Ibukota Kerajaan Israel Utara

MENURUN1. Makhluk-makhluk surgawi yang bersayap2. Turunnya roh kudus3. Rabi5. Buta (Yunani)

HADIAH Voucher Belanja Rp. 100.000,- untuk 2 pemenang

JAWABAN1. Kirim ke email [email protected]. Selambatnya diterima pada tanggal 26 Mei jam 00:003. Pemenang diumumkan pada WAM edisi Juni