Waktu Experd Consultant - EXPERD

2
WAKTU Eileen Rachman on 18 November 2014, read 453 mes Mengama manajemen waktu para ekseku f pemerintah, bukankah kita jadi lebih sadar bahwa waktu banyak menentukan kesuksesan? Tiba- ba kinerja dak menunggu seratus hari; paling dak gebrakan demi gebrakan dan penggelaran data keluar sebelum hitungan 14 hari. Walaupun perubahan langsung di masyarakat belum terlihat, ba- ba terasa adanya perubahan suasana. Se daknya ada kesan bahwa parameter waktu sekarang naik ke permukaan kesadaran. Saya pribadi jadi latah memberi deadline terhadap se ap tugas yang saya dan anggota m kerjakan. Dan kenyataannya, ini membuat alertness dan dinamika menguat. Benarkah akan terjadi transformasi yang kita harap harapkan? Benarkah dengan bermain waktu begini, kita bisa mencapai perubahan yang kita inginkan? Manajemen waktu alias me management adalah konsep yang sudah disadari, diamalkan, dan diprak kkan oleh hampir semua orang. Begitu umumnya konsep ini sampai sering kali orang lupa mengangkatnya ke permukaan. Betapa perangkat lunak sudah mengakomodasi kita dengan alat-alat manajemen waktu yang sempurna, sampai ke menit-menitnya, sampai kepada reminder-nya yang bisa diatur dan bisa berulangkali mengingatkan. Dengan kendala padatnya lalu lintas, pengaturan waktu yang menyangkut keterlibatan orang lain sekarang semakin menantang. Ada yang menyikapi dengan masuk jauh lebih awal daripada yang standar dan pulang lebih awal. Ada yang justru menjadwalkan piket yang menembus akhir pekan dan hari libur. Bukankah kita memang perlu mengop malkan penggunaan waktu kita, sampai ke menit-menitnya, dan memilih prioritas tugas yang harus kita kerjakan terlebih dahulu dan yang bisa dilakukan belakangan? Disiplin sebagai penghemat waktu Ke ka Jim Collins menerbitkan buku barunya “Great by Choice - How to Manage Through Chaos”, hasil peneli annya tentang apa kekuatan perusahaan yang bisa bertahan melewa masa krisis di beberapa dekade terakhir ini cukup mencengangkan pembacanya. Ia menunjukkan bahwa salah satu kunci pen ngnya adalah kedisiplinan ma -ma an, yang disebutnya sebagai fana c discipline. “Greatness comes from consistency”, demikian keyakinan Collins. Fakta memperlihatkan bahwa dengan berdisiplin, perusahaan atau organisasi dapat menghemat banyak waktu, seper waktu yang banyak habis untuk mendiskusikan, meragukan , berbantahan, ataupun untuk mencoba hal lain yang dak sama dengan yang terdahulu. Disiplin menuntut se ap komponen organisasi untuk lebih teratur dan sistema s mulai dari mengerjakan hal-hal remeh, serta membuat kita mempunyai kebiasaan (habit) yang semakin mengeras, semakin otoma s, dan menghemat energi untuk berpikir. Habit yang posi f membuat kita lebih bahagia, dak gampang stres, dan siap berespons terhadap hal-hal yang dak terduga. Kebiasaan tepat waktu, menuntaskan pekerjaan, menjawab semua e mail, membuat catatan saat rapat dan kemudian menindaklanju nya, semua , bila sudah biasa, bukan beban lagi, dan dak mengambil waktu ekstra kita. Ini berar kita siap berubah untuk hal hal yang baru. Orang yang dak biasa berdisiplin justru dak mudah berubah. Ia dak mempunyai landasan yang kuat untuk tetap tegak berdiri di tengah-tengah terpaan angin perubahan. Dengan disiplin kita lebih mudah mengelola menit demi menit, jam demi jam, bahkan kejadian kejadian yang kita alami sehari-hari. Budaya produk f itu hemat waktu. “Doing something repeatedly builds habits of produc vity. Doing nothing repeatedly builds habits of laziness, of chaos.” Kita pun di sini tersadarkan bahwa waktu tetap 7 hari dalam seminggu, 24 jam sehari. Disinilah kita jadi terla h untuk membuat prioritas, memilih hal-hal yang pen ng untuk dikerjakan, baik yang urgen maupun belum urgen. “Beyond 24/7” Dengan konsep waktu yang terbatas ini, apakah kita akan terpaku pada waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan selalu merasa terdesak? Jim Collins menawarkan jawaban yang disebutnya sebagai konsep produc ve paranoia. Sementara kita bergiat berproduksi dengan efisien, kita pun tetap perlu bersiap-siap untuk hal yang dak terduga. Kita perlu pandai membaca tren dan perubahan, apakah faktor cuaca, alam, selera, atau kondisi pasar. Dengan kemampuan membaca tren yang lebih cepat dan lebih dahulu dari orang lain, berar kita bisa mengelola waktu yang belum terjadi, dak ‘here and now’, dan sudah mengefisienkan masa depan. Masa depan penuh dengan beragam ke dakpas an. Bagaimana kalau kita melakukan peluncuran produk es krim baru dan kemudian disadari musim hujan baru dimulai? Bagaimana seandainya minat konsumen beralih ke yang lain, sementara stok masih banyak? Bagaimana kalau ba- ba kompe tor mengeluarkan produk yang lebih murah dan canggih? Di sinilah kita perlu menyadari bahwa manajemen waktu ke depan justru lebih menciptakan peluang ke mbang sekedar mengelola waktu yang dekat. Apalagi bila kita juga sempat menguatkan prinsip dan nilai yang kita anut. Inilah yang rasanya sedang digarap dalam dalam pemerintahan kita. Kita memang mengelola masa sekarang, tetapi juga beran sipasi kuat dengan masa depan sembari memperbaiki nilai kehidupan kita, nilai kesederhanaan, dan an korupsi. Sepintas lalu upaya ini dak ada kaitannya dengan manajemen waktu, tapi dengan nilai yang posi f dan saling menguatkan, waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu nyata-nyata bisa jauh dipersingkat. Ibarat individu yang mengisi simpanan air minumnya secara teratur dalam menghadapi perjalanan panjang, inilah yang perlu dilakukan dalam perjalanan panjang organisasi , perusahaan atau negara. Kita sekarang mengalami perkembangan teknologi yang bukan main pesat. Bisakah kita hanya terpaku pada ‘here and now’ saja? Bukankah kita perlu beran sipasi bagaimana kita mengelola waktu kita di masa mendatang? Kita perlu tahu cara mengelola keuangan, berkomunikasi secara lugas, berespon secara tepat, memutakhirkan kemampuan teknologi, dan Navigation News & Events Ar cles Consulta on Jobs.Experd.com EileenRachman.com Hogan Assessments Our Group Companies The spirit is the true self. The spirit, the will to win, and the will to excel are the things that endure. - Marcus Tullius Cicero - Newsletter Join our Newsletter to receive EXPERD regular articles. Put Your Email Here Email... Ketikkan kode yang ditampilkan : Home » About Us » Articles Home About Us Solu ons Workshop Clients News Join Us! Contact Experd Consultant - EXPERD http://www.experd.com/index.php?a=articles&articles_id=417 1 of 2 3/5/2015 7:29 PM

description

gg

Transcript of Waktu Experd Consultant - EXPERD

  • WAKTUEileen Rachman on 18 November 2014, read 453 mes

    Mengama manajemen waktu para ekseku f pemerintah, bukankah kita jadi lebih sadar bahwa waktu banyak menentukankesuksesan? Tiba- ba kinerja dak menunggu seratus hari; paling dak gebrakan demi gebrakan dan penggelaran datakeluar sebelum hitungan 14 hari. Walaupun perubahan langsung di masyarakat belum terlihat, ba- ba terasa adanyaperubahan suasana. Se daknya ada kesan bahwa parameter waktu sekarang naik ke permukaan kesadaran. Saya pribadijadi latah memberi deadline terhadap se ap tugas yang saya dan anggota m kerjakan. Dan kenyataannya, ini membuatalertness dan dinamika menguat. Benarkah akan terjadi transformasi yang kita harap harapkan? Benarkah dengan bermainwaktu begini, kita bisa mencapai perubahan yang kita inginkan? Manajemen waktu alias me management adalah konsepyang sudah disadari, diamalkan, dan diprak kkan oleh hampir semua orang. Begitu umumnya konsep ini sampai sering kaliorang lupa mengangkatnya ke permukaan. Betapa perangkat lunak sudah mengakomodasi kita dengan alat-alatmanajemen waktu yang sempurna, sampai ke menit-menitnya, sampai kepada reminder-nya yang bisa diatur dan bisaberulangkali mengingatkan. Dengan kendala padatnya lalu lintas, pengaturan waktu yang menyangkut keterlibatan oranglain sekarang semakin menantang. Ada yang menyikapi dengan masuk jauh lebih awal daripada yang standar dan pulanglebih awal. Ada yang justru menjadwalkan piket yang menembus akhir pekan dan hari libur. Bukankah kita memang perlumengop malkan penggunaan waktu kita, sampai ke menit-menitnya, dan memilih prioritas tugas yang harus kita kerjakanterlebih dahulu dan yang bisa dilakukan belakangan?

    Disiplin sebagai penghemat waktu

    Ke ka Jim Collins menerbitkan buku barunya Great by Choice - How to Manage Through Chaos, hasil peneli annyatentang apa kekuatan perusahaan yang bisa bertahan melewa masa krisis di beberapa dekade terakhir ini cukupmencengangkan pembacanya. Ia menunjukkan bahwa salah satu kunci pen ngnya adalah kedisiplinan ma -ma an, yangdisebutnya sebagai fana c discipline. Greatness comes from consistency, demikian keyakinan Collins.

    Fakta memperlihatkan bahwa dengan berdisiplin, perusahaan atau organisasi dapat menghemat banyak waktu, seperwaktu yang banyak habis untuk mendiskusikan, meragukan , berbantahan, ataupun untuk mencoba hal lain yang daksama dengan yang terdahulu. Disiplin menuntut se ap komponen organisasi untuk lebih teratur dan sistema s mulai darimengerjakan hal-hal remeh, serta membuat kita mempunyai kebiasaan (habit) yang semakin mengeras, semakinotoma s, dan menghemat energi untuk berpikir. Habit yang posi f membuat kita lebih bahagia, dak gampang stres, dansiap berespons terhadap hal-hal yang dak terduga. Kebiasaan tepat waktu, menuntaskan pekerjaan, menjawab semua email, membuat catatan saat rapat dan kemudian menindaklanju nya, semua , bila sudah biasa, bukan beban lagi, dan dakmengambil waktu ekstra kita. Ini berar kita siap berubah untuk hal hal yang baru.

    Orang yang dak biasa berdisiplin justru dak mudah berubah. Ia dak mempunyai landasan yang kuat untuk tetap tegakberdiri di tengah-tengah terpaan angin perubahan. Dengan disiplin kita lebih mudah mengelola menit demi menit, jamdemi jam, bahkan kejadian kejadian yang kita alami sehari-hari. Budaya produk f itu hemat waktu. Doing somethingrepeatedly builds habits of produc vity. Doing nothing repeatedly builds habits of laziness, of chaos. Kita pun di sinitersadarkan bahwa waktu tetap 7 hari dalam seminggu, 24 jam sehari. Disinilah kita jadi terla h untuk membuat prioritas,memilih hal-hal yang pen ng untuk dikerjakan, baik yang urgen maupun belum urgen.

    Beyond 24/7

    Dengan konsep waktu yang terbatas ini, apakah kita akan terpaku pada waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan selalumerasa terdesak? Jim Collins menawarkan jawaban yang disebutnya sebagai konsep produc ve paranoia. Sementara kitabergiat berproduksi dengan esien, kita pun tetap perlu bersiap-siap untuk hal yang dak terduga. Kita perlu pandaimembaca tren dan perubahan, apakah faktor cuaca, alam, selera, atau kondisi pasar. Dengan kemampuan membaca trenyang lebih cepat dan lebih dahulu dari orang lain, berar kita bisa mengelola waktu yang belum terjadi, dak here andnow, dan sudah mengesienkan masa depan. Masa depan penuh dengan beragam ke dakpas an. Bagaimana kalau kitamelakukan peluncuran produk es krim baru dan kemudian disadari musim hujan baru dimulai? Bagaimana seandainyaminat konsumen beralih ke yang lain, sementara stok masih banyak? Bagaimana kalau ba- ba kompe tor mengeluarkanproduk yang lebih murah dan canggih?

    Di sinilah kita perlu menyadari bahwa manajemen waktu ke depan justru lebih menciptakan peluang ke mbang sekedarmengelola waktu yang dekat. Apalagi bila kita juga sempat menguatkan prinsip dan nilai yang kita anut. Inilah yang rasanyasedang digarap dalam dalam pemerintahan kita. Kita memang mengelola masa sekarang, tetapi juga beran sipasi kuatdengan masa depan sembari memperbaiki nilai kehidupan kita, nilai kesederhanaan, dan an korupsi. Sepintas lalu upayaini dak ada kaitannya dengan manajemen waktu, tapi dengan nilai yang posi f dan saling menguatkan, waktu yangdibutuhkan untuk kegiatan tertentu nyata-nyata bisa jauh dipersingkat. Ibarat individu yang mengisi simpanan airminumnya secara teratur dalam menghadapi perjalanan panjang, inilah yang perlu dilakukan dalam perjalanan panjangorganisasi , perusahaan atau negara.

    Kita sekarang mengalami perkembangan teknologi yang bukan main pesat. Bisakah kita hanya terpaku pada here and nowsaja? Bukankah kita perlu beran sipasi bagaimana kita mengelola waktu kita di masa mendatang? Kita perlu tahu caramengelola keuangan, berkomunikasi secara lugas, berespon secara tepat, memutakhirkan kemampuan teknologi, dan

    NavigationNews & Events

    Ar clesConsulta on

    Jobs.Experd.com

    EileenRachman.com

    Hogan Assessments

    Our Group Companies

    The spirit is the true self. The spirit, thewill to win, and the will to excel are the

    things that endure.

    - Marcus Tullius Cicero -

    NewsletterJoin our Newsletter to receive

    EXPERD regular articles.

    Put Your Email HereEmail...

    Ketikkan kode yang ditampilkan

    :

    Home About Us

    Articles

    Home About Us Solu ons Workshop Clients News Join Us! Contact

    Experd Consultant - EXPERD http://www.experd.com/index.php?a=articles&articles_id=417

    1 of 2 3/5/2015 7:29 PM

  • menyiapkan sumber daya manusia untuk 10 atau bahkan 15 tahun ke depan. Kita juga dak boleh takut melihat kenyataanbahwa kita perlu memperbaharui banyak hal di masa mendatang. Tidak mungkin kita dak mempunyai anggaran yangcukup untuk menghadapi dan melakukan inovasi di masa depan yang akan segera datang itu. Kita perlu menyadari bahwa kemampuan menyadari tren masa mendatang adalah kemampuan manajemen waktu yang mutlak. Bahkan kita pun perlumenyadari bahwa melihat ke depan bukan sebatas menyiapkan diri, kelompok, atau m kita terhadap datangnyaperubahan, namun juga menyiapkan para penerus kita, yaitu generasi yang akan datang, dan hal-hal yang bisa kitawariskan bila kita sudah dak ada.

    Dengan melakukan futuring dan forecas ng kita sebetulnya sudah menyiapkan energi kita untuk berlari bukanberjalan , sehingga pemanfaatan waktu kita di masa mendatang lebih singkat. Kita menguasai pola, tradisi, dan budayayang akan teran sipasi di masa datang. Bukankah ini me management selengkapnya?

    Dimuat di KOMPAS, 15 November 2014

    Other ar cles

    LOBBY

    NYALI

    CUACA

    EKSPEDISI

    DEDIKASI

    TEGUR SAPA

    BELAJAR

    NavigationHome

    Solu ons

    Tes monials

    Who we are

    Get in touch

    Top ClientsBank Mandiri

    Nestle

    Indosat

    Accor Group

    Nokia Siemens Network

    Newest ArticlesLOBBY

    NYALI

    CUACA

    EKSPEDISI

    DEDIKASI

    Copyright 2012 EXPERD

    PT Sarana Exhirindo

    Experd Consultant - EXPERD http://www.experd.com/index.php?a=articles&articles_id=417

    2 of 2 3/5/2015 7:29 PM