WAKAF

3
WAKAF Wakaf merupakan pranata keagamaan dalam islam yang memiliki hubungan langs secara fungsional dengan upaya pemecahan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Wakaf dapat menjadi sumbe pendanaan umat untuk umat, karena disamping keuangan-keuangan islam lainnya, se zakat apabila dikelola secara produktif dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ta masyarakat. Meskipun harta akaf mempunyai peran nyata dalam memnuhi kebutuhan masyarakat, peran ini terlalu kecil dari yang seharusnya diberikan, hal ini terj sempitnya cakupan saluran akaf yang ada. !ari segi kuantitas, potensi akaf itu besar apalagi dilihat dari potensi kaum muslimin. "amun, penyalurannya hampir h terbatas pada pendirian dan pemeliharaan masjid. #adi, akaf masih menyimpan ber persoalan, yaitu$ %. Minimnya jumlah harta akaf yang dikelola secara produktif dibandingkan de besarnya potensi akaf yang ada. &ntuk itu, perlu mensosialisasikan dan me masyarakat terutama nazhir akaf untuk mengembangkan pengelolaan akaf sec produktif. '. (anyaknya harta benda akaf yang rusak khususnya bangunan dan lahan pertan )ni mengakibatkan harta benda tersebut tidak mendatangkan manfaat apapun. bangunan akaf yang didirikan ratusan tahun silam menggunakan konstruksi l yang sudah mulai rapuh. Mengenai harta benda akaf yang rusak, solusinya b mengenai penggantian *istibdal+. #ika bangunan yang sudah rusak, maka peng dilakukan dengan cara meruntuhkan dan membangunnya kembali, atau menukarka dengan akaf yang baru dalam bentuk alih fungsi akaf. (angunan baru terse lebih mendatangkan manfaat kepada umat daripada membiarkannya terlantar. . erampasan harta benda oleh pihak ketiga teruma ahli-ahli aris a if. /a terjadi karena tidak adanya bukti autentik tentang akaf atau hilangnya do dokumen harta benda akaf oleh nazhir. 0. enyaluran hasil pengelolaan harta benda akaf hanya terbatas pada jenis t 1aitu masjid, madrasah, panti asuhan dan pekuburan. 2edikit sekali yang di kepada kegiatan ekonomi produktif. !engan demikian, aneka ragam kebaikan y bisa menjadi sasaran distribusi hasil pengelolaan akaf menjadi terbatas. 3. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akaf uang. /al ini terjadi kurangnya materi-materi ceramah pada da4i tentang akaf uang. 2olusi terha persoalan ini dapat dilakukan diantaranya dengan memasukkan fikih akaf kontomporer dalam kurikulum sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan. 5. 6ambannya pertumbuhan akaf baru akibat faktor-faktor diatas, mengakibatka sedikit sekali kaum muslimin yang meakafkan harta mereka.

description

wakaf

Transcript of WAKAF

WAKAF

Wakaf merupakan pranata keagamaan dalam islam yang memiliki hubungan langsung secara fungsional dengan upaya pemecahan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan, seperti pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Wakaf dapat menjadi sumber pendanaan umat untuk umat, karena disamping keuangan-keuangan islam lainnya, seperti zakat apabila dikelola secara produktif dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Meskipun harta wakaf mempunyai peran nyata dalam memnuhi kebutuhan masyarakat, peran ini terlalu kecil dari yang seharusnya diberikan, hal ini terjadi karena sempitnya cakupan saluran wakaf yang ada. Dari segi kuantitas, potensi wakaf itu cukup besar apalagi dilihat dari potensi kaum muslimin. Namun, penyalurannya hampir hanya terbatas pada pendirian dan pemeliharaan masjid. Jadi, wakaf masih menyimpan berbagai persoalan, yaitu:1. Minimnya jumlah harta wakaf yang dikelola secara produktif dibandingkan dengan besarnya potensi wakaf yang ada. Untuk itu, perlu mensosialisasikan dan mendorong masyarakat terutama nazhir wakaf untuk mengembangkan pengelolaan wakaf secara produktif. 2. Banyaknya harta benda wakaf yang rusak khususnya bangunan dan lahan pertanian. Ini mengakibatkan harta benda tersebut tidak mendatangkan manfaat apapun. Banyak bangunan wakaf yang didirikan ratusan tahun silam menggunakan konstruksi lama yang sudah mulai rapuh. Mengenai harta benda wakaf yang rusak, solusinya bisa mengenai penggantian (istibdal). Jika bangunan yang sudah rusak, maka penggantian dilakukan dengan cara meruntuhkan dan membangunnya kembali, atau menukarkan dengan wakaf yang baru dalam bentuk alih fungsi wakaf. Bangunan baru tersebut bisa lebih mendatangkan manfaat kepada umat daripada membiarkannya terlantar.3. Perampasan harta benda oleh pihak ketiga teruma ahli-ahli waris waqif. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya bukti autentik tentang wakaf atau hilangnya dokumen-dokumen harta benda wakaf oleh nazhir.4. Penyaluran hasil pengelolaan harta benda wakaf hanya terbatas pada jenis tertentu. Yaitu masjid, madrasah, panti asuhan dan pekuburan. Sedikit sekali yang disalurkan kepada kegiatan ekonomi produktif. Dengan demikian, aneka ragam kebaikan yang bisa menjadi sasaran distribusi hasil pengelolaan wakaf menjadi terbatas.5. Minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf uang. Hal ini terjadi karena kurangnya materi-materi ceramah pada dai tentang wakaf uang. Solusi terhadap persoalan ini dapat dilakukan diantaranya dengan memasukkan fikih wakaf kontomporer dalam kurikulum sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan.6. Lambannya pertumbuhan wakaf baru akibat faktor-faktor diatas, mengakibatkan sedikit sekali kaum muslimin yang mewakafkan harta mereka.

A. Pengertian dan Dasar Hukum Wakaf

Dalam sejarah islam, wakaf dimulai bersamaan dengan dimulainya masa kenabian Muhammad Saw. di Madinah yang ditandai dengan pembangunan Masjid Quba. Ini dipandang sebagai wakaf pertama dalam islam. Kemudian, dilanjutkan dengan pembangunan Masjid Nabawi di atas tanah anak yatim piatu yang dibeli Rasulullah Saw. dan diwakafkannya. Selanjutnya, Usman bin Affan juga membeli sumur dan mewakafkannya untuk kepentingan kaum muslimin. Dalam merumuskan definisi wakaf, di kalangan ulama fikih terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan rumusan dari definisi wakaf ini berimplikasi terhadap status harta wakaf dan akibat hukum yang dimunculkan dari wakaf tersebut. Secara bahasa, waqf dalam bahasa arab diartikan al-habs menahan dan al-maun menghalangi

B. Syarat Sah WakafUntuk kriteria kesah-an wakaf, terjadi perdebatan dikalangan ulama. Hal itu terjadi karena berbeda dalam menetapkan apa yang dimaksud dengan rukun akad. Rukun wakaf menurut ulama hanafiyah adalah sighat, yaitu lafaz. Rukun wakaf menurut ulama ada 4, yaitu waqif, mauquf, mauquf alaih dah sighat.1. Waqif (orang yang berwakaf)Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang waqif, diantaranya:a) BerakalTidak sahnya wakaf yang dilakukan oleh orang gila, idiot, pikun dan pingsan. Karena dia kehilangan akal atau tidak berakal.b) BalighOrang yang berwakaf haruslah orang dewasa atau cukup umur (sekitar umur 9 sampai 15 tahun). Oleh karena itu, tidak sah wakaf yang dilakukan oleh anak-anak yang belum baligh, karena dia belum mumayiz.c) CerdasOrang yang berwakaf haruslah cerdas, memiliki kemampuan, dan kecakapan melalui tindakan.d) Atas kemauan sendiriMaksudnya, wakaf dilakukan atas kemauan sendiri, bukan karena tekanan dan paksaan dari pihak laine) Merdeka dan pemilik harta wakafTidak sah wakaf yang dilakukan oleh seorang budak karena dia pada dasarnya tidak memiliki harta. Begitu pula, tidak sah mewakafkan harta orang lain dan harta yang dicuri. Oleh karena itu, waqif adalah pemilik penuh dari harta yang diwakafkan.

2. Mauquf (benda yang diwakafkan)a) Benda wakaf adalah sesuatu yang dianggap harta dan merupakan mal mutaqawwim, benda tidak bergerak. Oleh karena itu, tidak sah mewakafkan sesuatu yang merupakan manfaat, seperti hak-hak yang bersifat kebendaan.b) Benda wakaf itu diketahui dengan jelas keberadaan, batasan dan tempatnya. c) Benda wakaf merupakan milik sempurna dari waqifd) Harta wakaf itu harta yang dapat diserahterimakane) Benda yang diwakafkan adalah benda yang tidak bergerak.

3. Mauquf Alaih (sasaran atau tujuan wakaf)Secara umum, syarat-syarat mauquf alaih adalah:a) Pihak yang diberi wakaf adalah pihak yang berorientasi pada kebaikan dan tidak bertujuan untuk maksiat.b) Sasaran tersebut diarahkan pada aktivitas kebaikan yang kontinu. Maksudnya, pihak penerima wakaf tidak terputus dalam pengelolaan harta wakaf.c) Peruntukan wakaf tidak dikembalikan pada waqif. Dalam arti, waqif tidak mewakafkan hartanya untuk dirinya. Pihak penerima wakaf adalah orang yang berhak untuk memiliki.

4. Sighat waqf (ikrar wakaf)Syarat-syarat lafal wakaf adalah:a) Pernyataan wakaf bersifat tabid (untuk selama-lamanya)b) Pernyataan wakaf bersifat tanjiz. Artinya, lafal wakaf itu jelas menunjukkan terjadinya wakaf dan memunculkan akibat hukum wakaf.c) Pernyataan wakaf bersifat jazim (tegas) ataupun ilzam. d) Pernyataan wakaf tidak diiringi dengan syarat yang batal, yakni syarat yang meniadakan makna wakaf atau bertentangan dengan tabiat waqif, misalnya saya wakafkan tanah ini dengan syarat tanah ini tetap milik saya, maka wakaf itu batal.e) Menyebutkan mauquf alaih secara jelas dalam pernyataan wakaf.f) Pernyataan wakaf dinyatakan dengan lafazh sharih (jelas), seperti wakaf atau dengan lafazh kinayah (sindiran) seperti sadaqah (yang diniatkan wakaf)