WACANA PEMISAHAN PILEG DAN PILPRES MENGUAT · pelaksanaan Pemilu serentak dibagi menjadi dua...

1
WACANA PEMISAHAN PILEG DAN PILPRES MENGUAT Pada tahun 2014, Pemilihan Legislatif (Pileg) digelar lebih dahulu pada 9 April 2014 untuk menentukan apakah parta peserta pemilu bisa lolos ke parlemen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan berapa persen suara yang didapatkan masing-masing partai. Hasil Pileg itu, menjadi landasan untuk menentukan komposisi koalisi partai dalam mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Presiden (Pilpres) yang digelar tiga bulan setelahnya, 9 Juli 2014 . 1 Pesta demokrasi di Indonesia tahun 2019 berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Untuk pertama kali dalam sejarah, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan dilaksanakan Pemilihan Legislatif (Pileg) secara serentak pada 17 April 2019. Dengan adanya Pemilu serentak 2019 itu, para pemilih harus mencoblos 5 surat suara yaitu untuk memilih anggota DPRD Tingkat Kabupaten/Kota, anggota DPRD Tingkat Provinsi, anggota DPR RI, anggota DPD, serta Calon Presiden dan Wakil Presiden. Pelaksanaan secara serentak Pileg dan Pilpres 2019 justru melahirkan beragam masalah hingga berujung korban jiwa. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, ada banyak masalah yang terjadi di hari pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 . Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2 Nias Selatan menjelaskan Nias Selatan bahwa badai di perairan menjadi hambatan yang menyebabkan distribusi kotak suara tak sampai tepat waktu. Akibat keterlambatan kotak suara tiba tepat waktu, membuat pelaksanaan Pemilu tidak di 143 TPS di terpaksa harus ditunda endala waktu, membuat Nias Selatan . K kotak suara terlambat sampai di lima kecamatan yang berada di Nisel. Yakni Kecamatan Gomo, Sidua'ori, Somambawa, Mazino, Toma dan Lolowau . 3 Selain itu, pemilu yang serentak ini membuat banyak petugas KPPS meninggal lantaran kelelahan Komisioner KPU Riau Divisi Hubungan . Masyarakat Nugroho Noto Susanto menyebut , selain bertambahnya jumlah kan petugas yang meninggal dunia, jumlah petugas yang harus mendapatkan perawatan intensif juga bertambah. Ada yang pingsan pada saat mimpin pleno rekapitulasi. Ada yang tiba-tiba terserang stroke. Ada yang kecelakaan dan dirawat hingga kelelahan 4 . Penyelenggaraan Pileg dan Pilpres serentak dianggap sebagai penyebab utama permasalahan-permasalahan tersebut. Padahal penerapan pemungutan suara serentak pada pemilu 2019 adalah amanat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013 yang kemudian diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai keputusan tersebut perlu ditinjau kembali. Fraksi-fraksi yang ada di DPR RI sebagai perpanjangan tangan partai politik diharpkan dapat menyuarakan kembalinya sistem pemilu yang terpisah antara eksekutif (Pilpres dan pilkada) dan Pileg (DPR RI, DPD, dan DPRD) seperti pemilu lalu. Sementara Pileg untuk DPR RI dilakukan serentak dengan DPD dan DPRD. Jadi dalam lima tahun hanya ada dua agenda Pemilu. Selain mengusulkan perubahan pelaksanaan pemilu serentak, juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan sistem e-voting . 5 Berdasarkan data Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang juga mengusulkan Pileg kembali dipisah dengan Pilpres, karena membawa efek buruk terhadap kultur politik, dengan alasan pertama, pemilu serentak menyebabkan orang terlalu fokus pada Pilpres dan mengabaikan pileg. 70 persen percakapan publik membahas Pilpres, hanya 30 persen membahas Pileg. Angka golput Pilpres juga jauh lebih kecil yaitu 19,27 persen dibanding Pileg yang mencapai 30,05 persen. Kedua, akan terbuka kultur pengkhianatan terhadap parpol. Dengan menggabungkan pemilu, Caleg tidak hanya memperjuangkan dirinya, tetapi juga Capres. Ketiga, dampak positif hanya akan dinikmati Partai yang berafiliasi langsung dengan Capres, misalnya PDIP dan Gerindra. Keempat, tenggelamnya para caleg karena ruang publik sibuk dengan capres- 6 cawapres. Padahal caleg juga penting karena akan mengisi lembaga legislatif . Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, karena Indonesia menganut sistem presidensial, Pilpres didahulukan kemudian diikuti Pileg. Dengan demikian tercipta keseimbangan dan saling kontrol. Pemilu serentak telah menelan korban banyak petugas KPPS, selain itu alasan efisiensi dengan pemilu serentak juga menjadi tak terwujud karena banyaknya pemilu ulang. Pemilu serentak juga membuat pileg kurang diperhatikan masyarakat 7 karena terlalu fokus pada pilpres . Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia merekomendasikan, agar pelaksanaan Pemilu serentak dibagi menjadi dua tingkat. Hal ini, mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada Pemilu serentak 2019. Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengungkapkan, rekomendasi yang diberikan KPU untuk memisahkan pemilu serentak dipisah ke dalam dua tingkat bukan tanpa alasan. Ada empat pertimbangan yang menjadi alasan KPU merekomendasikan hal itu. Pertama, aspek politik dengan pembagian pemilu serentak menjadi pemilu tingkat nasional dan daerah, maka akan terjadi konsolidasi yang semakin stabil. Sebab, koalisi partai dibangun sejak awal pencalonan. Kedua, aspek manajemen penyelenggara pemilu. Beban akan lebih proporsional dan tidak terjadi penumpukan beban yang berlebih. Ketiga, aspek kepentingan pemilih. Masyarakat akan lebih mudah dalam menentukan pilihan, karena bisa fokus dihadapkan kepada calon pejabat nasional dan daerah dalam dua pemilu yang berbeda. Keempat, aspek kampanye. Isu-isu kampanye semakin fokus dengan 8 isu nasional dan isu daerah yang dikampanyekan dalam pemilu yang terpisah . 1 https://kumparan.com/@kumparannews/memahami-lagi-alasan-pilpres-dan-pileg-digelar- serentak-tahun-2019-1542495076123429491 2 https://indopos.co.id/read/2019/04/23/172735/sebaiknya-pileg-dan-pilpres-dipisah 3 https://medan.tribunnews.com/2019/04/18/pemilu-di-nias-selatan-tertunda-kpu-sebut-faktor- gangguan-cuaca 4 http://riaupos.co/198577-berita-jumlah-petugas-gugur-bertambah.html 5 http://batam.tribunnews.com/2019/04/26/petugas-kpps-banyak-yang-meninggal-ketua-dprd- dorong-pileg-pilpres-di-pisah-usul-wacana-e-voting 6 https://www.pontianakpost.co.id/baiknya-pileg-dan-pilpres-dipisah-ini-empat-alasannya 7 https://hariansinggalang.co.id/peneliti-lipi-dorong-pilpres-dan-pileg-kembali-dipisahkan/ 8 https://www.msn.com/id-id/berita/pemilu/pemilu-2019-banyak-masalah-kpu-saran-pemilu- serentak-dipisah-jadi-dua/ar-BBWcl0g K O M I N F O

Transcript of WACANA PEMISAHAN PILEG DAN PILPRES MENGUAT · pelaksanaan Pemilu serentak dibagi menjadi dua...

Page 1: WACANA PEMISAHAN PILEG DAN PILPRES MENGUAT · pelaksanaan Pemilu serentak dibagi menjadi dua tingkat. Hal ini, mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada Pemilu serentak 2019.

WACANA PEMISAHAN PILEG DAN PILPRES MENGUAT Pada tahun 2014, Pemilihan Legislatif (Pileg) digelar lebih dahulu pada 9

April 2014 untuk menentukan apakah parta peserta pemilu bisa lolos ke parlemen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan berapa persen suara yang didapatkan masing-masing partai. Hasil Pileg itu, menjadi landasan untuk menentukan komposisi koalisi partai dalam mengusung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Presiden (Pilpres) yang digelar tiga bulan setelahnya, 9 Juli 2014 .1

Pesta demokrasi di Indonesia tahun 2019 berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Untuk pertama kali dalam sejarah, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan dilaksanakan Pemilihan Legislatif (Pileg) secara serentak pada 17 April 2019. Dengan adanya Pemilu serentak 2019 itu, para pemilih harus mencoblos 5 surat suara yaitu untuk memilih anggota DPRD Tingkat Kabupaten/Kota, anggota DPRD Tingkat Provinsi, anggota DPR RI, anggota DPD, serta Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Pelaksanaan secara serentak Pileg dan Pilpres 2019 justru melahirkan beragam masalah hingga berujung korban jiwa. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, ada banyak masalah yang terjadi di hari pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 . Komisi Pemilihan Umum (KPU)2 Nias Selatan menjelaskan Nias Selatan bahwa badai di perairan menjadi hambatan yang menyebabkan distribusi kotak suara tak sampai tepat waktu. Akibat keterlambatan kotak suara tiba tepat waktu, membuat pelaksanaan Pemilu tidak di 143 TPS di terpaksa harus ditunda endala waktu, membuat Nias Selatan . Kkotak suara terlambat sampai di lima kecamatan yang berada di Nisel. Yakni Kecamatan Gomo, Sidua'ori, Somambawa, Mazino, Toma dan Lolowau .3

Selain itu, pemilu yang serentak ini membuat banyak petugas KPPS meninggal lantaran kelelahan Komisioner KPU Riau Divisi Hubungan . Masyarakat Nugroho Noto Susanto menyebut , selain bertambahnya jumlah kanpetugas yang meninggal dunia, jumlah petugas yang harus mendapatkan perawatan intensif juga bertambah. Ada yang pingsan pada saat mimpin pleno rekapitulasi. Ada yang tiba-tiba terserang stroke. Ada yang kecelakaan dan dirawat hingga kelelahan4.

Penyelenggaraan Pileg dan Pilpres serentak dianggap sebagai penyebab utama permasalahan-permasalahan tersebut. Padahal penerapan pemungutan suara serentak pada pemilu 2019 adalah amanat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013 yang kemudian diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai keputusan tersebut perlu ditinjau kembali. Fraksi-fraksi yang ada di DPR RI sebagai perpanjangan tangan partai politik diharpkan dapat menyuarakan kembalinya sistem pemilu yang terpisah antara eksekutif (Pilpres dan pilkada) dan Pileg (DPR RI, DPD, dan DPRD) seperti pemilu lalu. Sementara Pileg untuk DPR RI dilakukan serentak dengan DPD dan DPRD. Jadi dalam lima tahun hanya ada dua agenda Pemilu. Selain mengusulkan perubahan pelaksanaan pemilu serentak, juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan sistem e-voting .5

Berdasarkan data Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang juga mengusulkan Pileg kembali dipisah dengan Pilpres, karena membawa efek buruk terhadap kultur politik, dengan alasan pertama, pemilu serentak menyebabkan orang terlalu fokus pada Pilpres dan mengabaikan pileg. 70 persen percakapan publik membahas Pilpres, hanya 30 persen membahas Pileg. Angka golput Pilpres juga jauh lebih kecil yaitu 19,27 persen dibanding Pileg yang mencapai 30,05 persen. Kedua, akan terbuka kultur pengkhianatan terhadap parpol. Dengan menggabungkan pemilu, Caleg tidak hanya memperjuangkan dirinya, tetapi juga Capres. Ketiga, dampak positif hanya akan dinikmati Partai yang berafiliasi langsung dengan Capres, misalnya PDIP dan Gerindra. Keempat, tenggelamnya para caleg karena ruang publik sibuk dengan capres-

6cawapres. Padahal caleg juga penting karena akan mengisi lembaga legislatif .Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, karena

Indonesia menganut sistem presidensial, Pilpres didahulukan kemudian diikuti Pileg. Dengan demikian tercipta keseimbangan dan saling kontrol. Pemilu serentak telah menelan korban banyak petugas KPPS, selain itu alasan efisiensi dengan pemilu serentak juga menjadi tak terwujud karena banyaknya pemilu ulang. Pemilu serentak juga membuat pileg kurang diperhatikan masyarakat

7karena terlalu fokus pada pilpres .Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia merekomendasikan, agar

pelaksanaan Pemilu serentak dibagi menjadi dua tingkat. Hal ini, mengingat banyaknya permasalahan yang muncul pada Pemilu serentak 2019. Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengungkapkan, rekomendasi yang diberikan KPU untuk memisahkan pemilu serentak dipisah ke dalam dua tingkat bukan tanpa alasan. Ada empat pertimbangan yang menjadi alasan KPU merekomendasikan hal itu. Pertama, aspek politik dengan pembagian pemilu serentak menjadi pemilu tingkat nasional dan daerah, maka akan terjadi konsolidasi yang semakin stabil. Sebab, koalisi partai dibangun sejak awal pencalonan. Kedua, aspek manajemen penyelenggara pemilu. Beban akan lebih proporsional dan tidak terjadi penumpukan beban yang berlebih. Ketiga, aspek kepentingan pemilih. Masyarakat akan lebih mudah dalam menentukan pilihan, karena bisa fokus dihadapkan kepada calon pejabat nasional dan daerah dalam dua pemilu yang berbeda. Keempat, aspek kampanye. Isu-isu kampanye semakin fokus dengan

8isu nasional dan isu daerah yang dikampanyekan dalam pemilu yang terpisah .

1https://kumparan.com/@kumparannews/memahami-lagi-alasan-pilpres-dan-pileg-digelar-serentak-tahun-2019-15424950761234294912https://indopos.co.id/read/2019/04/23/172735/sebaiknya-pileg-dan-pilpres-dipisah3https://medan.tribunnews.com/2019/04/18/pemilu-di-nias-selatan-tertunda-kpu-sebut-faktor-gangguan-cuaca4http://riaupos.co/198577-berita-jumlah-petugas-gugur-bertambah.html5http://batam.tribunnews.com/2019/04/26/petugas-kpps-banyak-yang-meninggal-ketua-dprd-dorong-pileg-pilpres-di-pisah-usul-wacana-e-voting6https://www.pontianakpost.co.id/baiknya-pileg-dan-pilpres-dipisah-ini-empat-alasannya7https://hariansinggalang.co.id/peneliti-lipi-dorong-pilpres-dan-pileg-kembali-dipisahkan/8https://www.msn.com/id-id/berita/pemilu/pemilu-2019-banyak-masalah-kpu-saran-pemilu-serentak-dipisah-jadi-dua/ar-BBWcl0g

K O M I N F O