vvgcgcgchchchch

9
Macam-Macam Bahan Dressing Saluran Akar Disinfeksi saluran akar adalah pembinasaan mikroorganisme patogenik yang mensyaratkan pengambilan terlebih dahulu jaringan pulpa dan debris yang memadai, pembersihan dan pelebaran saluran dengan cara biokimiawi, dan pembersihan isinya dengan irigasi. Disinfeksi saluaran akar dilengkapi dengan medikasi intrasaluran. Disinfeksi saluran akar adalah tahap penting dalam perawatan endodontik. Mikroorganisme yang terdapat di dalam saluran akar dapat menyerbu jaringan periapikal dan tidak saja menimbulkan rasa sakit, tetapi juga menhancurkan jaringan periodonsium termasuk tulang. Pada sebagian besar kasus dijumpai organisme gram positif, pada beberapa kasus dijumpai organisme gram negative, pada sedikit kasus dijumpai jamur. Organisme- organisme ini lebih sering ditemukan dalam berbagai kombinasi daripada sebagai suatu spesies tunggal. Anaerob yang harus ada (anaerob-obligat) sering dihubungkan dengan gigi yang mempunyai lesi periapikal. Flora yang terdapat di dalam saluran akar kebanyakan berasal dari rongga mulut. Organisme yang paling umum dijumpai adalah gologan streptokokus. Salah satu masalah dalam perawatan endodontik adalah menghilangkan organisme gram positif, karena organisme yang paling berlimpah di dalam rongga mulut, terutama terdiri dari streptokokus dan stafilokokus. Diantara streptokokus terdapat enterokous yang kecil tetapi resisten. Selain itu sejumlah kecil organisme gram negatif dapat diisolasi dari ludah dan dari saluran akar.

description

ddfdfvhvnvgvh

Transcript of vvgcgcgchchchch

Page 1: vvgcgcgchchchch

Macam-Macam Bahan Dressing Saluran Akar

Disinfeksi saluran akar adalah pembinasaan mikroorganisme patogenik yang

mensyaratkan pengambilan terlebih dahulu jaringan pulpa dan debris yang memadai,

pembersihan dan pelebaran saluran dengan cara biokimiawi, dan pembersihan isinya dengan

irigasi. Disinfeksi saluaran akar dilengkapi dengan medikasi intrasaluran. Disinfeksi saluran

akar adalah tahap penting dalam perawatan endodontik.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam saluran akar dapat menyerbu jaringan

periapikal dan tidak saja menimbulkan rasa sakit, tetapi juga menhancurkan jaringan

periodonsium termasuk tulang. Pada sebagian besar kasus dijumpai organisme gram positif,

pada beberapa kasus dijumpai organisme gram negative, pada sedikit kasus dijumpai jamur.

Organisme-organisme ini lebih sering ditemukan dalam berbagai kombinasi daripada sebagai

suatu spesies tunggal. Anaerob yang harus ada (anaerob-obligat) sering dihubungkan dengan

gigi yang mempunyai lesi periapikal.

Flora yang terdapat di dalam saluran akar kebanyakan berasal dari rongga mulut.

Organisme yang paling umum dijumpai adalah gologan streptokokus. Salah satu masalah

dalam perawatan endodontik adalah menghilangkan organisme gram positif, karena

organisme yang paling berlimpah di dalam rongga mulut, terutama terdiri dari streptokokus

dan stafilokokus. Diantara streptokokus terdapat enterokous yang kecil tetapi resisten. Selain

itu sejumlah kecil organisme gram negatif dapat diisolasi dari ludah dan dari saluran akar.

Laporan tentang flora bakterial baru-baru ini melukiskan adanya anaerob obligat dan

fakultatif.

Ada empat faktor yang membuat gigi rentan terhadap infeksi atau melemahkan obat

disinfeksi, apakah dari suatu luka atau dari saluran akar gigi tanpa pulpa. Faktor-faktor yang

dapat menghambat penyembuhan adalah:

1) Trauma, sebaiknya gigi dibebaskan dari beban oklusi yang berlebih dengan cara

didrinding pada permukaan yang secara langsung kontak dengan antagonisnya.

2) Jaringan yang didevitalisasi, bila terdapat dalam saluran akar atau jaringan periapikal

akan mengganggu disinfeksi atau perbaikan.

3) Dead space atau ruang mati, biasanya terdapat di dalam saluan akar lateralis.

Medikamen harus berkontak dengan mikroorganisme dalam seluruh bagian saluran

akar.

Page 2: vvgcgcgchchchch

4) Akumulasi eksudat, eksudat harus dapat dikeluarkan dari dalam saluran akar bila

terjadi akumulasi.

Dressing saluran akar sebaiknya diganti seminggu sekali dan lebih sering pada perawatan

kasus dengan lesi periapikal.

BAHAN MEDIKAMEN

Syarat bahan disinfeksi saluran akar:

1) Suatu germisida dan fungisida yang efektif

2) Tidak mengiritasi jarigan periapikal

3) Tetap stabil dalam larutan

4) Mempunyai efek antimikrobial yang lama

5) Aktif dengan adanya darah, serum, dan derivat protein jaringan

6) Mempunyai tegangan permukaan rendah

7) Tidak mengganggu perbaikan jaringan periapikal

8) Tidak menodai struktur gigi

9) Mampu dinonaktifkan dalam medium biakan

10) Tidak menginduksi respon imun berantara-sel

Obat sterilisasi saluran akar berfungsi untuk membantu mengeluarkan mikroorganisme,

mengurangi rasa sakit, menghilangkan eksudat apikal,mempercepat penyembuhan dan

pembentukan jaringan keras dan mengontrolrearbsorpsi peradangan akar

Desinfektan dapat digolongkan sebagai minyak esensial, kompoun fenolik, halogen, dan

antibiotika.

1. Eugenol

Bahan ini adalah zesens (essence) kimiawi minyak cengkeh dan mempuyai hubungan

dengan fenol. Agak lebih mengiritasi dari minyak cengkeh dan keduanya golongan anodyne.

Eugenol menghalangi impuls saraf interdental. Biasanya digunakan unuk perawatan

pulpektomi. Bagian dari sealer (endomethasone-eugenol) dan bahan canpuran tumpatan

sementara. (Zn Oksid-eugenol). Cotton pellet yang dilembabkan dengan eugenol cukup untuk

menghilangkan rasa sakit.

2. ChKM (Chlorphenol kamfer menthol)

Page 3: vvgcgcgchchchch

Terdiri dari 2 bagian para-klorophenol dan 3 bagian kamfer. Kandungan : Chlorophenol,

synthetic camphor, glycerine dan menthol.Daya disinfektan dan sifat mengiritasi lebih kecil

daripada formocresol. Mempunyai spektrum antibakteri luas dan efektif terhadap jamur.

Bahan utamanya adalah para-klorophenol.

Mampu memusnahkan berbagai mikroorganisme dalam saluran akar. Kamfer sebagai

sarana pengencer serta mengurangi efek mengiritasi dari para-klorophenol murni. Selain itu

juga memperpanjang efek antimikrobial. Selain itu, menthol mengurangi sifat iritasi

chlorphenol dan mengurasi rasa sakit. Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat

mengiritasi keil dan mempunyai spectrum anti bakteri yang luas dan digunakan dalam

perawatan akar gigi yang memiliki kelainan apikal.

3. Cresatin

Dikenal juga sebagai metakresilasetat. Bahan ini merupakan cairan jernih, stabil,

berminyak dan tidak mudah menguap. Mempunyai sifat antiseptik dan mengurangi rasa sakit.

Efek antimikrobial lebih kecil dari formocresol dan ChKM, sifat mengiritasi jaringan

periapikal lebih kecil daripada ChKM. Sifat anodyne cresatin terhadap jarigan vital baik

sekali, sehingga sering dipakai sebagai bahan dressing pasca pulpektomi.

4. Cresophene

Terdiri dari: chlorphenol, hexachlorophene, thymol, dan dexamethasone, yaitu sebagai

anti-phlogisticum. Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan periodontitis, apikalis

akuta yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa over instrumentasi.

Indikasi: desinfeksi saluran akar sebelum obturasi dan dressing saluran akar yang terinfeksi.

Keuntungan:

-desinfeksi saluran akar dengan kemampuan bakterisida yang kuat: parachlorphenol

-mengandung dexamethasone sebagai agen antiinflamatori

-mengandung thymol dan camphor sebagai agen atiseptik

-mempertahankan sterilitas selama pulpektomi

-mungkin dapat digunakan untuk sterilisasi kavitas yang dalam.

Page 4: vvgcgcgchchchch

5. Formocresol

Kombinasi formalin dan kresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1, Formalin adalah

disinfektan kuat yang bergabung dengan albumin membentuk suatu substansi yang tidak

dapat dilarutkan, tidak dapat menjadi busuk . Pada beberapa pengujian mampu menimbulkan

efek nekrosis dan inflamasi persisten pada jaringan vital. Selain itu juga bisa menimbulkan

respon imun berantara-sel.

Dianjurkan digunakan dalam konsentrasi rendah. Cotton pellet yang diberi uap

formocresol cukup efektif menghilangkan rasa sakit. Bahan ini efektif untuk bakteri aerob

dan anaerob namun dapatmenimbulkan efek nekrosis. Penggunaannya pada gigi non vital,

mematikan saraf gigi dan sebagai bahan fiksasi. Dan diindikasikan pada perawatan

pulpektomi.

6. Glutardehide

Minyak tanpa warna yang larut dalam air. Seperti formalin obat ini disinfektan kuat dan

fiksatif. Dianjurkan digunakan dalam konsentrasi rendah (2%) sebagai obat intrasaluran. Pada

penelitian ditemukan sedikit atau tidak ada reaksi inflamasi pada pemeriksaan histologik.

7. TKF (Trikresol formalin)

Adalah campuran ortho, metha, dan para-cresol dengan formalin. Bersifat merangsang

jaringan periapikal dan menyebabkan jaringan menjadi nekrosis.

8. CaOH

CaOH ini juga telah digunakan sebagai medikamen saluran akar. Studi singkat oleh

Grosman dan Stevens menemukan kalsium hidroksida tidak seefektif klorofenol berkamfer.

Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan pH yang tinggi dan pengaruhnya

melumerkan jaringan pulpa nekrotik. Tronstad dkk, menunjukkan bahwa CaOH

menyebebkan kenaikan signifikan pH dentin sirkumpulpal bila diletakkan pada saluran akar.

Pasta CaOH paling baik digunakan pada perawatan antar kunjungan dengan penundaan

yang lama karena bahan ini tetap manjur selama berada di dalam saluran akar. Pada pulpa,

CaOH digunakan sebagai bahan pulpa kaping karena kemampuannya menstimulasi

mineralisasi, sedangkan sebagai bahan dressing intrakanal memiliki aktifitas antimikrobial

yang bagus yang dapat mengeliminasi mikroorganisme setelah pembersihan dan preparasi

Page 5: vvgcgcgchchchch

saluran akar, menetralisasi toksin yang tersisa, selain mempertahankan sealing sementara.

Jika gigi belum dilakukan obturasi, CaOH digunakan sebagai dressing antibakteri sementara.

Aplikasi CaOH menggunakan lentulo spiral atau dengan reamer. Aplikasi minimal CaOh

adalah 1 minggu dan maksimal adalah 3 bulan. Pada kasus terapi pulpa non vital dilakukan

dressing menggunakan CaOH atau CaOH dengan chlorhexidine. Bila keadaan

memungkinkan, dapat dilakukan obturasi pada sekali kinjungan bila gigi tidak nekrosis atau

terinfeksi.

9. N2

Suatu bahan yang mengandung Paraformaldehida sebagai unsur utamanya, dinyatakan

baik sebagai medikamen intra saluran maupu sebagai siler. N2 mengandung eugenol dan

fenilmerkuri borat, dan kadang bahan tambahan termasuk timah hitam, kortokosteroid,

antibiotika, dan minyak wangi. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa antibakterial

N2 hanya sebentar dan menghilang kira-kira dalam waktu seminggu atau sepuluh hari.

10. Halogen

Yang termasuk golongan ini adalah:

1. sodium hipoklorit

Klorin dengan berat atom terendah menpunai daya antibakteri yang terbesar. Uap

sodium hipoklorit bersifat bakterisidal. Disinfektan klorin bukan kompoun yang stabil karena

berinteraksi cepat dengan bahan organik, sehingga baik diaplikasikan pada saluran akar tiap

dua hari sekali. Bahan ini memiliki chlorine yang bersifat iritatif, tidak stabil dan

bersifattoksik bila dalam jumlah besar. Bahan ini bisa juga digunakan sebagai bahanirigasi

saluran akar.

2. Yodida

Yodin sangat reaktif, berkombinasi dengan protein dalam ikatan longgar sehingga

penetrasinya tidak terganggu. Bahan ini mungkin memusnahkan mikroorganisme dengan

membentuk garam yang merugikan kehidupan mikroorganisme. Seperti kompoun klorin

bahan ini efek antibakterialnya sebentar, tetapi merupakan medikamen yang paling sedikit

mengiritasi.

Page 6: vvgcgcgchchchch

FREKUENSI MEDIKASI

Dressing sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh lebih dari dua minggu

karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan membusuk karena interaksi dengan

mikroorganisme.

Dressing saluran akar sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan butiran kapas

yang telah dibasahi medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang keluar dari

medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar ditutup

denganmeletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas yang telah diberi obat

dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid eugenol atau IRM

Syarat preparasi sudah selesai

1. Cukup untuk bahan pengisi

2. Preparasi halus

3. Sesuai panjang kerja

4. Preparasi sampai white dentin