VULKANOLOGI
-
Upload
wahyu-satria-kencana -
Category
Documents
-
view
108 -
download
23
description
Transcript of VULKANOLOGI
BAB IPENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Indonesia terletak pada jalur gunungapi tersebut dan merupakan negara dengan jumlah
gunungapi terbanyak. Pola penyebaran gunungapi menunjukkan jalur yang hampir mirip
dengan pola penyebaran fokus gempa dan tipe aktivitas kegunungapiannya tergantung pada
batas lempengnya. Hubungan ini menunjukkan bahwa volkanisme merupakan salah satu
produk penting sistem tektonik.
Jalur aktivitas volkanik paling menonjol terdapat di batas lempeng konvergen, terutama
di sepanjang zona subduksi. Jalur gunungapi spektakuler dikenal sebagai jalur ”Cincin Api”,
atau Circum Pacific, yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Distribusi gunungapi ini
dikontrol oleh zona-zona subduksi tiga lempeng utama yang menyusun cekungan Samudera
Pasifik dan lempeng-lempeng lain yang lebih kecil seperti Lempeng Filipina dan Lempeng
Karibia. Jalur aktivitas volkanik lainnya adalah Circum Mediterania yang mengikuti batas
konvergen Lempeng Afrika. Magma pada zona subduksi umunya bersifat andesitik hasil
partial melting batuan basaltis dan sedimen pada kerak samudera ketika menyusup kebersama
lempeng ke bagian astenosfer. Sesuai dengan invers deret Bowen, material pertama yang
melebur adalah lapisan sedimen kaya silika, diikuti oleh Na-plagioklas,ampibol dan akhirnya
piroksen.
I.2. Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan dari fieldtrip Vulkanologi ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui proses-proses, jenis erupsi, tipe gunungapi, produk, dan genesa dari gunungapi,
khususnya Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Jawa tengah.
1.3. Kesampaian Daerah
Pada hari sabtu, 26 Oktober 2013 diadakan fieldtrip mata kuliah Vulkanologi dengan
dosen pengampu Ibu Dr. Sri Mulyaningsih, S.T, M.T, yang diikuti oleh mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Vulkanologi, yaitu mahasiswa Teknik Geologi IST AKPRIND
Yogyakarta angkatan 2011 dan beberapa mahasiswa angkatan 2010 dan 2012. Lokasi
fieldtrip adalah di gunung Merapi bagian Utara, yang meliputi daerah Muntilan, Magelang,
Boyolali, dan sekitarnya. Terdapat enam lokasi pengamatan pada fieldtrip ini.
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
I.4. Dasar teori
Gunungapi adalah suatu bukaan yang dilalui oleh material (fragmental, kohere magma,
gas atau uap) yang sampai dipermukaan bumi. Gunung Merapi adalah salah satu gunung
berapi yang paling dekat dengan kita. Gunung ini merupakan salah satu gunungapi teraktif di
dunia. Gunung Merapi terbentuk oleh jalur pertemuan sesar Semarang (arah barat daya-timur
laut) dan sesar Solo (arah barat-timur).
Tipe gunungapi ini adalah komposif atau strato. Tubuhnya tersusun dari hasil
aktivitasnya sendiri. Munculnya gunungapi ini adalah kurang lebih setengah juta tahun yang
lalu (Berthomier, 1994). Erupsi pertama kali terjadi pada 10.000 tahun yang lalu (Newhall,
2000), dengan eksplosi pertama kali terjadi pada 9.900 tahun yang lalu (Newhall dll, 2000 ;
Andreastuti, 1997). Gunung merapi mengalami erupsi strombolin pertama kali pada 40.000
tahun yang lalu (Mulyaningsih, 2006).
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
BAB IILOKASI PENGAMATAN
II.1. Lokasi Pengamatan I
II.1.1. Kesampaian Daerah
Lokasi pertama fieldtrip Vulkanologi terletak di Gunung gendol, Muntilan, yang letak
lokasi pengamatannya tidak jauh dari pinggir jl. Magelang. Lokasi ini berjarak kurang lebih
25 KM dari kota Yogyakarta. Dengan perjalanan menggunakan bus, dapat ditempuh kurang
lebih dalam waktu satu jam.
II.1.2 Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 10.00
Daerah : Muntilan, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa)
Gunung Gendol berkomposisi andesit hornblende dan breksi yang berumur Pleosen kira
kira 11 juta tahun yang lalu (Lamphere). Pada bagian tengah gunung ini terdapat alterasi
geothermal dan argilik dan pada bagian bawahnya terdapat intrusi (dilihat pada tahun 1996).
Gambar 1. Gunung Gendol
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
II.2. Lokasi Pengamatan 2
II.2.1. Kesampaian Daerah
Lokasi ini adalah Candi Asu, yang ditempuh kurang lebih 20 menit dari lokasi pertama.
II.2.2. Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 11.00
Daerah : Magelang, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa)
Candi Ayu terbentuk pada 9 Masehi pada era Jaman Indera. Sebelum ditemukan dan
dikonservasi, Candi ini tertimbun oleh material piroklastik setebal 12 meter dan lahar setebal
4 sekuen yang meliputi :
1.Pertama kali pada 926 Masehi kurang lebih 50 tahun
2.Kedua pada 734 Masehi kurang lebih 50 tahun
3.Ketiga pada 360 Masehi kurang lebih 50 tahun (tahun 1587)
4. Keempat pada tahun 1963
Material penyusun dari candi ini adalah andesit piroksen yang merupakan produksi dari
Merapi, dengan fragmen endapan piroklastik.
Gambar 2. Candi Asu
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
II.3. Lokasi Pengamatan 3
II.3.1. Kesampaian Daerah
Lokasi ini adalah berada di daerah Ketep, Jawa Tengah, yang ditempuh kurang lebih
20 menit dari lokasi kedua.
II.3.2. Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 11.30
Daerah : Ketep, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa)
Morfologi : Bergelombang kuat
Lokasi pengamatan ketiga adalah berada di arah jalan menuju Kadisepi, yaitu terletak
di utara gunung Merapi. Terdapat singkapan piroklastik, yang diatasnya terdapat lava.
Kemudian diatasnya lagi, tertutup oleh endapan piroklastik lagi. Di lokasi ini terdapat breksi
konimbrik, dengan materialnya bom, tuff, dan pumice. Tipe nya berupa vulkan, dengan fasies
proksilam yang belum mengalami alterasi.
Gambar 2. Singkapan Lokasi Pengamatan 3
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
II.4. Lokasi Pengamatan 4
II.4.1. Kesampaian Daerah
Lokasi ini adalah berada di daerah Kadisepi, Jawa Tengah, yang ditempuh kurang
lebih 5 menit dari lokasi ketiga.
II.4.2. Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 12.00 WIB
Daerah : Kadisepi, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa)
Morfologi : Bergelombang kuat
Di lokasi ini tidak begitu jauh dari lokasi ketiga. Terdapat dua bagian lokasi
pengamatan. Jaraknya kurang lebih empat kilometer dari Gunung Merapi. Yang di seberang
jalan adalah lapisan-lapisan yang terbentuk dari produk gunungapi yang dapat terlihat dengan
jelas lapisannya. Lapisan paling bawah adalahaliran piroklastik, diatasnya paleosoil yang
terbentuk pada tahun1285, diatasnya lagi jatuhan piroklastik, diatasnya seruakan piroklastik
yang terbentuk pada tahun 1587, diatasnya jatuhan paleosiol, diatasnya lagi paleosoil yang
terbentuk tahun 1773, diatasnya terdapat surge, dan paling atas adalah aliran piroklastik yang
terbentuk pada tahun 1883.
Di bawah singkapan lapisan tersebut terdapat lava andesit piroksen (40.000 tahun yang lalu)
yang merupakan bagian dari gunung Bibi.
Gambar 4. Singkapan Piroklastik Kadisepi
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
II.5. Lokasi Pengamatan 5
II.5.1. Kesampaian Daerah
Lokasi ini adalah berada di daerah Kadisepi, Jawa Tengah, yang ditempuh kurang
lebih 20 menit dari lokasi keempat.
II.5.2. Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 13.00 WIB
Daerah : Boyolali, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa, ladang warga)
II.6. Lokasi Pengamatan 6
II.6.1. Kesampaian Daerah
Lokasi ini adalah berada di daerah Kadisepi, Jawa Tengah, yang ditempuh kurang
lebih 20 menit dari lokasi kelima.
II.6.2. Pengamatan
Tanggal : 26 Oktober 2013
Waktu : 15.00 WIB
Daerah : Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah
Cuaca : Mendung
Vegetasi : Sedang (pohon bambu, pohon kelapa)
Lokasi ini merupakan sungai yang kemungkinan dilalui air jika musim hujan. Sebelum
turun ke tubuh sungai, pada dinding sungainya terdapat mata air. Terbentuknya mata air ini
karena adanya infiltrasi dari permukaan tanah diatasnya, kemudian pada bagian bawahnya
adalah lava, sehingga kedap air (impermeable) dan airnya tidak pernah surut.
Turun ke tubuh sungai, terdapat boulder-boulder. Terdapat endapan cinder (42.000
tahun yang lalu), hasil dari letusan trombolin dari Gunung Merapi, yang mana endapan ini
merupakan material tertua dari Gunung Merapi.
Diatasnya endapan cinder terdapat endapan lahar (dicirikan oleh permukaan butirannya
halus). Endapan ini termasuk lahar kohesif, yaitu saling mengunci satu sama lain. Di dasar
permukaan sungai terdapat boulder-boulder andesit piroksen yang merupakan produk dari
Gunung Bibi.
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086
Sortasi batuan di lokasi ini relatif lebih baik dari piroklastik. Kristal-kristal penyusun
batuannya juga relatif besar-besar, karena pada saan magma terlontarkan telah terjadi
kristalisasi yang bersamaan dengan lontaran trombolin.
Naik ke atas sungai, pada tepian jalan terdapatsingkapan delaplantae yang termasuk
batuan sedimen, yaitu lahar yang begitu jatuh langsung membeku.
Laporan Fieldtrip VulkanologiDevi Nur Pratiwi/111101086