Vulkanisme
-
Upload
dian-anisa-putri -
Category
Education
-
view
4.911 -
download
3
description
Transcript of Vulkanisme
VULKANISME
Dian Anisa Putri
X-B
Gejala Vulkanisme
Intrusi Magmaadalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak sampai keluar dari permukaan bumi.
Ekstrusi Magma (Erupsi)
adalah gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.
INTRUSI MAGMA
Bentuk intrusi magma sebagai berikut :a) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk dalam dapur magma karena penurunan suhunya yang sangat lambat.b) Lakolit adalah batuan beku yang terjadi pada dua lapisan litosfer dan bentuknya menyerupai lensa cembungc) Keping intrusi / siil adalah sisipan magma yang membeku di antara dua lapisan litosfer tidak cembung dan relatif tipis serta melebard) Gang (korok) adalah batuan hasil intrusi magma yag memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.e) Apofisa adalah gang yang relatif kecil dan merupakan cabang gang/korokf) Diatrema adalah batuan pengisi pipa letusan yang berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
EKSTRUSI MAGMA (ERUPSI)
Erupsi dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut:a. Ekstrusi linier, terjadi jika magma
keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b. Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius
c. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas dua macam, yaitu :
• Erupsi eksplosif, adalah erupsiatau letusan dan kandungan mineralyang dikeluarkan, erupsi ini biasanyamenyemburkan material vulkanik yangbersifat padat cair.
• Erupsi efusif atau letusan yangtidak menimbulkan ledakan karenatekanan gas kurang kuat. Pada proseserupsi ini material yang dikeluarkanadalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yangberukuran kecil. Selanjutnya bahan-bahantersebut mengalir pada lereng gunungsebagai aliran lava.
• Erupsi campuran: erupsi yang terjadi adalah Gabungan dari erupsi eksplosif dan efusif (sebabterbentuknya gunung api strato).
BENTUK GUNUNG API
a) Gunung api strato/ kerucutProses pembentukan: letusan kecil berupa lelehan
batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi
lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Penyebaran: Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
b) Gunung api perisaiProses pembentukan: magma cair keluar dengan
tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung
yang terbentuk menjadi sangat landai.Contoh: Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat
c)Gunung api maar.Bentuk gunung api maar seperti danau kering.Proses pembentukan: letusan besar yang membentuk
kawah di puncak & memiliki corong.Contoh: Gunung Lamongan jawa Timur dengan
kawahnya Klakah.
Tipe – tipe letusan Gunung api :
1.Tipe Hawaii
Ciri-ciri : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah.
Contoh : Gunung Kilaueaa dan Maunaloa, Hawaii
2.Tipe stromboli
Ciri-ciri : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe Hawaii, tekanan gas sedang.
Contoh: Gunung Stromboli,Italia
3.Tipe Volcano/ Vesuvian
Ciri-ciri : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol, tekanan gas sedang.
Contoh : Gunung Vesuvius, Italia
4.Tipe Merapi
Ciri-ciri : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava.
Contoh:Gunung Merapi,Yogyakarta
5.Tipe Pelee
Ciri-ciri : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar
Contoh : Gunung Pelee, Prancis
6.Tipe Vincent
Ciri-ciri : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau.
Contoh : Gunung Kelud, Kediri
7.Tipe Perret
Ciri-ciri : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera.
Contoh : Gunung Krakatau, Selat Sunda
GEJALA PASCA VULKANIK Gunung api melakukan aktivitasnya mulai kegiatan yang lemah, meningkat ke lebih kuat, sampai pada suatu waktu mencapai puncaknya yaitu letusan. Namun sebuah gunung api akhirnya akan berhenti dari kegiatannya. Gunung api seperti ini biasanya dinyatakan telah mati. Gunung api yang dinyatakan mati bukan berarti hilang seluruh kegiatannya. Di sini magma dalam periode pendinginan, masih tetap menunjukkan sisa kegiatannya. Kegiatan itu sering disebut gejala pasca vulkanis.
Tanda- Tanda Gunung Api Akan Meletus :
Adanya peningkatan suhu udara di sekitar gunung berapiBinatang yang ada di lereng gunung melakukan migrasiPeningkatan gempa berulang-ulang dan sangat sering terjadiMata air di sekitar gunung mengeringTumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering
Manfaat adanya gunung api :
1) Menjadi daerah penangkap hujan
2) Memperluas daerah pertanian karena semburan dari abu vulkanik
3) Menyuburkan tanah, karena abu vulkanis yang sudah mengalami pelapukan banyak mengandung garam-garam dan mineral batuan yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
4) Memperbanyak jenis tanaman budi daya (tanaman perkebunan), karena adanya bermacam-macam zona tumbuhan
5) Menjadi tempat wisata dan sanatorium, kerna udaranya yang sejuk dan menyegarkan serta sedikit sekali polusinya
6) Menyebabkan letak mineral dekat dengan permukaan tanah, sehingga menjadi daerah pertambangan.
Kerugian akibat Letusan Gunung Api
--Letusan gunung api merusak lahan pertanian- Hujan abu merusak semua yang dilaluinya- Lahar panas bersifat merusak kehidupan- Awan panas merusak kehidupan- Lahar dingin mendangkalkan sungai- Gas beracun mematikan manusia- Gelombang pasang
TERIMA KASIH