Volume1,Nomor2,Desember2020 …

11
Volume 1, Nomor 2, Desember 2020 ISSN : 2746 - 217x 1 PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH JUS JERUK (Citrus sinensis) DALAM RANSUM TERHADAP BERAT DAN PRESENTASE KARKAS AYAM PEDAGING Feronika Iyai, dan Estepanus L.S. Tumbal Program Studi peternakan, Fakultas pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire Email : [email protected] ABSTRAK Kabupaten Nabire merupakan Daerah sentara penghasil jeruk manis di wilayah provinsi Papua, dimana pemanfaatan jeruk tersebut saat ini telah diolah menjadi jus jeruk segar, dan limbah jus jeruk tersebut sangat banyak dan belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Untuk itu dilakukan penelitian tentang penggunaan tepung limbah jus jeruk (Citrus sinensis) Dalam ransum pada Ayam Pedaging, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah jus jeruk dalam ransum terhadap berat dan persentase karkas Ayam Pedaging. Penelitian ini dilaksanakan secara experimen selama selama 5 (lima) Minggu dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap, dengan 4 (empat) perlakuan dan masing masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga terdapat 12 satuan percobaan dan setiasp satuan percobaan terdiri dari 3 ekor Ayam. Dimana perlakuan yang diberikan adalah level penggunaan tepung limbah jus jeruk dalam ransum yakni P0 (tanpa pemberian tepung Jus jeruk), P1 (dengan pemberian 4 % tepung Jus Jeruk), P2 (dengan pemberian 8% tepung Limbah Jus Jeruk) dan P3 (dengan pemberian 12 % tepung limbah jus jeruk). Sedangkan Variabel yang diamati adalah Bobot Hidup akhir, Berat Karkas dan Persentase Karkas. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambashan tepung Limbah Jus jeruk sebanyak 4% dalam ransum komersil menyebabkan penurunan berat karkas ayam Pedaging, namun tidak secara signifikan (P>0,05). Penambahan tepung limbah jus jeruk sebanyak 8% dalam ransum komersil menyebabkan penurunan berat karkas secara signifikan (P<0,05). Dan Penambahan tepung limbah jus jeruk dalam ransum komersil sampai dengan 12% menyebabkan penurunan persentase karkas, namun tidak secara signifikan (P>0,05).

Transcript of Volume1,Nomor2,Desember2020 …

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

1

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH JUS JERUK (Citrus sinensis)DALAM RANSUM TERHADAP BERAT DAN PRESENTASE KARKAS

AYAM PEDAGING

Feronika Iyai, dan Estepanus L.S. TumbalProgram Studi peternakan, Fakultas pertanian dan Peternakan

Universitas Satya Wiyata Mandala NabireEmail : [email protected]

ABSTRAKKabupaten Nabire merupakan Daerah sentara penghasil jeruk manis di wilayah provinsi

Papua, dimana pemanfaatan jeruk tersebut saat ini telah diolah menjadi jus jeruk segar, dan limbahjus jeruk tersebut sangat banyak dan belum dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Untuk itudilakukan penelitian tentang penggunaan tepung limbah jus jeruk (Citrus sinensis) Dalam ransumpada Ayam Pedaging, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah jusjeruk dalam ransum terhadap berat dan persentase karkas Ayam Pedaging.

Penelitian ini dilaksanakan secara experimen selama selama 5 (lima) Minggu denganmenggunakan metode Rancangan Acak Lengkap, dengan 4 (empat) perlakuan dan masing masingperlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga terdapat 12 satuan percobaan dan setiasp satuanpercobaan terdiri dari 3 ekor Ayam. Dimana perlakuan yang diberikan adalah level penggunaantepung limbah jus jeruk dalam ransum yakni P0 (tanpa pemberian tepung Jus jeruk), P1 (denganpemberian 4 % tepung Jus Jeruk), P2 (dengan pemberian 8% tepung Limbah Jus Jeruk) dan P3(dengan pemberian 12 % tepung limbah jus jeruk). Sedangkan Variabel yang diamati adalah BobotHidup akhir, Berat Karkas dan Persentase Karkas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penambashan tepung Limbah Jus jeruk sebanyak 4%dalam ransum komersil menyebabkan penurunan berat karkas ayam Pedaging, namun tidak secarasignifikan (P>0,05). Penambahan tepung limbah jus jeruk sebanyak 8% dalam ransum komersilmenyebabkan penurunan berat karkas secara signifikan (P<0,05). Dan Penambahan tepung limbahjus jeruk dalam ransum komersil sampai dengan 12% menyebabkan penurunan persentase karkas,namun tidak secara signifikan (P>0,05).

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

2

PENNDAHULUAN

1.1. Latar BelakangUsaha peternakan Ayam Pedaging

adalah salah satu usaha peternakan yangperkembangannya sangat pesat, sebabpermintaan akan karkas/daging dari Ayampedaging untuk memenuhi permintaanmasyarakat sangat tinggi, disamping itu puladari aspek teknis produksi usaha peternakanAyam Pedaging adalah salah satu usahaternak yang mudah dilakukan oleh parapeternak, biaya pemeliharaannya murah,siklus produksinya lebih cepat atau singkatdibanding dengan usaha ternak lainnya, sertaharga produk (karkas/daging) cukup murahdan sangat terjangkau oleh daya belimasyarakat.

Untuk itu pengembangan usaha ternakAyam Pedaging pada saat ini dan kedepanakan terus mengalami peningkatan, sejalandengan terus meningkatnya permintaankebutuhan dan tingkat kesadaran masyarakatakan pentingnya Pangan yang bernilai gizitinggi bagi kehidupan manusia, seperti daging,telur dan susu, disamping itu pula usahatersebut memberi peluang yang sangatmenguntungkan bagi peningkatan sumberpendapatan peternak.

Keberhasilan usaha pengembanganAyam Pedaging tak lepas dari pesatnyakemajuan dan keberhasilan pengembanganindustri pakan ternak yang mampumenghasilkan pakan ternak dengan tingkatefisiensi penggunaan pakan yang efisien.Sebab dalam usaha peternakan Ayampedaging komponen biaya pakan sangat tinggiyaitu dapat mencapai 70 % dari total biayaproduksi (Hakim, 2012). Namun denganpesatnya keberhasilan industri pakan ternakternyata terdapat penggunaan bahan sintesisatau kimia dalam pakan sebagai pemacupertumbuhan untuk Ayam Pedaging, yangdapat menimbulkan bahaya bagi kesehatanmanusia.

Untuk itu diperlukan upaya dalammengurangi dan mencegah penggunaan bahansintesis atau kimia dalam penyediaan danpembuatan serta pemberian pakan ternakayam pedaging, dari bahan alami yangpenggunaannya tidak bersaing dengankebutuhan manusia serta harganya murah

yang banyak tersedia di Indonesia, sepertipenggunaan Tepung Limbah limbah jus Jeruk(Citrus sinensis). Di Kabupaten Nabirelimbah jus jeruk sangat banyak karena Nabiremerupakan sentra produksi Jeruk manisterbesar di Provinsi Papua dan usahapengolahan minuman jus jeruk cukup banyak,dimana limbahnya belum dimanfaatkansebagai bahan pakan ternak dan masihterbuang begitu saja. Padahal menurut,(Harun, et al, 2013) menyatakan bahwalimbah Jus Jeruk (Citrussinensis)mengandung komposisi zat zatmakanan yang bernilai gizi, seperti proteinkasar 10,54%, lemak kasar 6,50% dan abu3,02%, serta serat kasar 11,29%, juga masihmengandung senyawa aktif antara lainsenyawa limonoid, steroid, alkaloid, fenolik,triterpenoid, kumarin dan saponin. Lebihlanjut Wing, (2000), dalam Haroen, (2014)menyatakan bahwa senyawa senyawa aktifyang terdapat dalam limbah jeruk berpotensimeningkatkan kesehatan ternak dan nyatadapat menurunkan kandungan kolesteroldaging.

Haroen (2017) menyatakan bahwapenggunaan Tepung Limbah limbah jerukdalam ransum sampai dengan taraf 15% dapatmenurunkan bobot potong, dan bobot karkastetapi penggunaan taraf 5% dalam ransumdapat meningkatkan bobot potong, bobotkarkas, dan menurunkan kolesterol karkasserta lemak abdomen.

Berdasarkan uraian latar belakangtersebut di atas penulis tertarik untukmelakukan penelitian lanjutan untukmengetahui Penggunaan Tepung LimbahLimbah Jus Jeruk (Citrus Sintesis) dariproduksi jeruk yang ada di Kabupaten Nabiredalam Ransum terhadap Berat dan PresentasiKarkas Ayam Pedaging.1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah dengan belum dimanfaatkannyalimbah jus Jeruk di Kabupaten Nabire yangsangat melimpah sebagai bahan pakanalternatif bagi ternak Ayam pedaging apakahada pengaruh penggunaan Tepung Limbahlimbah jus jeruk (Citrus sinensis) tersebutdalam ransum terhadap berat dan persentaseKarkas Ayam Pedaging.1.3. Tujuan Penelitian

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

3

Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh penggunaan TepungLimbah limbah jus jeruk (Citrus sinensis)dalam ransum terhadap berat dan presentasikarkas ayam Pedaging.1.4. ManfaatManfaat dari penelitian ini adalah:1. Diharapkan data hasil penelitian dapat

memberikan informasi mengenaipenggunaan Tepung Limbah limbah jusjeruk dalam ransum terhadap berat danpresentasi karkas ayam Pedaging.

2. Data hasil penelitian dapat dijadikansebagai sumber rujukan atau acuan untukpenelitian selanjutnya.

1.5. Hipotesis PenelitianAda pengaruh penggunaan Tepung

Limbah limbah jus jeruk (Citrus Sintesis)dalam ransum terhadap berat karkas danpresentasi karkas ayam Pedaging.

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini di laksanakan di Kandang

penelitian Jurusan Peternakan FakultasPertanian dan Peternakan Universitas SatyaWiyata Mandala (USWIM) Nabire. Penelitianini akan dilaksanakan selama 5 Minggu, yaituterhitung mulai dari tanggal 29 Juni s/d 6Agustus 2020.3.2. Alat dan BahanAlat dan bahan yang akan digunakan selama

penelitian ini, yaitu:a. AlatAlat yang akan digunakan adalah:1. Lampu pijar 12 buah2. Tempat pakan 12 buah3. Tempat minum 12 buah4. Kamera digital 1 buah5. Timbangan duduk 1 buah6. Timbangan elektrik 1 buah7. Alat tulis8. Sapu lidi 1 buah9. Alat penyemprot desinfektan 1 buah10. Ember plastik 3 buah11. Sendok pengaduk 1 buahb. Bahan

Bahan yang akan digunakan dalam penelitianini adalah:

1. Ayam Pedaging sebanyak 36 ekor2. Tepung Limbah limbah jus Jeruk3. Ransum ayam pedaging4. Serbuk/sekamKandang yang akan digunakan padapenelitian ini berupa kandang individualtunggal. Kandang tersebut terdiri dari 12petak dengan ukuran:Panjang : 60 centimeterLebar : 60 centimeterTinggi : 50 centimeter

Setiap petak kandang dipasang 1 buahlampu pijar dan masing-masing dilengkapidengan 1 buah tempat pakan dan 1 buahtempat air minum.3.3. Metode dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen dan di desain dengan RancanganAcak Lengkap (RAL). Perlakuan yangdiberikan pada ayam pedaging adalahpemberian Tepung Limbah jus jeruk (Citrussinensis) dalam ransum dengan levelpemberian sebagai berikut:P0` =`tanpa pemberian level Tepung LimbahLimbah jus jeruk (kontrol).P1 `=`Ransum + 4% pemberian TepungLimbah Limbah jus jerukP2 `=`Ransum + 8% pemberian TepungLimbah Limbah jus jerukP3 `=`Ransum + 12% pemberian TepungLimbah Limbah Jus Jeruk

Setiap perlakuan di ulangi 3 kalisehingga terdapat 12 satuan percobaan. Setiapsatuan percobaan terdiri dari 3 ekor ayam,sehingga jumlah keseluruhan ayam yangdigunakan dalam penelitian ini sebanyak 36ekor. Model matematis dari rancangan yangdigunakan menurut Gaspersz (1994) :Yij = µ + αi + εijKeterangan:Yij = Nilai peubah yang diamatiµ = Nilai tengah umumαi = Pengaruh perlakuan pemberian pakan

yang berbeda pada taraf ke- iεij = Galat percobaan dari ulangan ke- j

akibat taraf pemberian pakan yangberbeda

3.4. Variabel PengamatanVariabel yang akan diamati dalam penelitianini adalah:

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

4

a. Bobot hidup akhirBHA (g) =

BHA = berat hidup akhir (g)TBS = Total Berat Sampel (g)JS = Jumlah Sampel (g/ekor)

b. Berat KarkasBK (g/ekor) = BH - BOBK = Berat Karkas (g/ekor)BH = Berat Hidup (g/ekor)BO = Berat Organ Kepala, kaki,

darah, bulu dan isi perut

c. Persentase Karkas

PK (%) = X 100%

Keterangan :PK = Persentase Karkas (%)BK = Berat Karkas (g/ekor)

BH = Berat Hidup (g/ekor)3.5. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengananalisis sidik ragam (ANOVA) dan apabilapengaruh yang nyata (P<0,05) dariperlakukan maka akan dilanjutkan dengan ujibeda nyata terkecil (BNT).

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Berat Karkas AyamKarkas ayam adalah hasil pemotongan

ayam setelah dipisahan dari darah, bulu, kaki,kepala dan jeroan kecuali paru-paru dan ginjal(Soeparno, 1994). Hasil pengamatan beratkarkas ayam broiler yang diberi tepunglimbah jus jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalamransum ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Berat Karkas Ayam Broiler (g/ekor) yang Diberi Penambahan Tepung Limbah Jus Jeruk0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

PersentasePenambahan TepungLimbah Jus Jeruk

(%)

UlanganTotal Rata-rata

1 2 3

0 1202 1321 1332 3854 1284,8 a

4 1071 1145 1152 3367 1122,4 ab

8 1198 1031 1032 3260 1086,8 b

12 1068 798 980 2845 948,4 bSumber : Hasil olahan data primer, 2020Ket. : Huruf yang berbeda pada kolom rata-rata menunjukkan berbeda nyata

Tabel 2 menunjukkan bahwa beratkarkas tertinggi dihasilkan ayam broiler yangdiberi perlakuan penambahan tepung limbahjus jeruk terendah dalam ransum yaitu 0%atau tanpa penambahan tepung limbah jusjeruk dengan berat karkas mencapai 1284,8 g,kemudian perlakuan penambahan tepunglimbah jus jeruk 4% yaitu 1122,4 g dan

perlakuan penambahan tepung limbah jusjeruk 8% yaitu 1086,8 g. Berat karkasterendah dihasilkan ayam broiler perlakuanpenambahan tepung limbah jus jeruk tertinggidalam ransum yaitu 12% dengan berat karkas948,4 g. Tren berat karkas ayam secara lebihjelas ditampilkan dalam bentuk diagrambatang pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Batang Berat Karkas Ayam Broiler (g/ekor) yang Diberi Penambahan Tepung LimbahJus Jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

5

Berat karkas ayam tanpa pemberiantambahan tepung limbah jus jeruk termasukukuran besar, berat karkas ayam yang diberitambahan tepung limbah jus jeruk 4 dan 8%termasuk ukuran sedang, sedangkan beratkarkas ayam yang diberi tambahan tepunglimbah jus jeruk 12% termasuk kecil. Hal inisesuai yang dinyatakan Badan StandardisasiNasional (1997) bahwa berat karkas ukurankecil 0,8 - 1,0 kg, berat karkas ukuran sedang1,0 - 1,2 kg dan berat karkas ukuran besar 1,2- 1,5 kg.

Hasil analisis ragam pada Lampiran 21,menunjukkan adanya perbedaan yangsignifican (P<0,05) antara berat karkas ayamdiberi penambahan tepung limbah jus jeruk 0,4, 8 dan 12 % dalam ransum. Uji lanjutanBNJ pada Lampiran 22, menunjukkanbahwa berat karkas tertinggi yang dihasilkanoleh ayam broiler tanpa pemberian tambahantepung jus jeruk dalam ransum tidak berbeda

(P>0,05) dengan berat karkas ayam yangdiberi tambahan tepung limbah jus jeruk 4%,namun secara signifikan lebih tinggi (P<0,05)dari pada berat kerkas ayam broiler yangdiberi tambahan tepung limbah jus jeruk 8dan 12%. Sedangkan berat karkas ayam yangdiberi tambahan tepung limbah jus jeruk 4, 8dan 12% dalam ransum adalah sama(P>0,05).

Semakin rendahnya berat karkas ayambroiler yang diberi tambahan tepung limbahjus jeruk disebabkan oleh berat hidupnyayang semakin rendah pula. Menurut Berg andButterfield (1976), ada hubungan yang eratantara berat karkas dengan berat tubuh.Semakin berat ayam yang dipotong semakinberat karkas atau sebaliknya. Hal ini sesuaihasil pengamatan berat potong ayam broileryang diberi tepung limbah jus jeruk 0, 4, 8dan 12% dalam ransum seperti ditampilkanpada Tabel 3..

Tabel 3. Bobot Potong Ayam Broiler ( g/ekor ) yang Diberi Tambahan Tepung Limbah Jus Jeruk0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum.

PersentasePenambahan TepungLimbah Jus Jeruk

(%)

UlanganTotal Rata-

rata1 2 3

0 1681 1749 1684 5113 1704

4 1728 1501 1678 4906 1635

8 1592 1439 1489 4520 106

12 1496 1261 1873 4130 1376

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

6

Sumber : Hasil olahan data primer, 2020Berdasarkan Tabel 3, tampak bahwa

bobot potong tertinggi dihasilkan ayambroiler yang diberi tepung limbah jus jerukterendah yaitu 0% atau tanpa penambahantepung limbah jus jeruk dalam ransum denganbobot hidup mencapai 1704 g/ekor, kemudianperlakuan penambahan tepung limbah jusjeruk 4% yaitu 1635 g/ekor dan perlakuanpenambahan tepung limbah jus jeruk 8%yaitu 1503 g/ekor. Bobot potong terendahdihasilkan perlakuan penambahan tepunglimbah jus jeruk tertinggi dalam ransum yaitu

12% dengan bobot potong 1376 g/ekor.Bobot potong ayam pada penelitian initermasuk rendah. Hal sesuai yangdikemukakan PT. Charoen PokphandIndonesia (2006) bahwa bobot hidup ayambroiler strain CP 707 umur 5 minggu adalah2049 g/ekor. Tabel 3 juga menunjukkanadanya kecenderungan penurunan beratpotong ayam yang terjadi seiring denganpeningkatan persentase penambahan tepunglimbah jus jeruk dalam ransum sepertiditampilkan Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Batang Berat Potong Ayam Broiler (g/ekor) yang Diberi Penambahan Tepung LimbahJus Jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

Semakin rendahnya bobot potong ayamseiring dengan peningkatan persentasepenambahan tepung limbah jus jeruk dalamransum diduga disebabkan oleh kandunganserat kasar, senyawa aktif pektin, flavonoiddan tannin yang semakin tinggi. Tepunglimbah jus jeruk mengandung serat kasaryang cukup tinggi yaitu 12,76% (Adrian dkk,2016), sedangkan ayam tidak menghasilkanenzim selulase untuk mencerna serat kasar

(Maynard et al., 2005). Menurut Tilman et al.(1991), serat kasar memberikan pengaruhbesar terhadap daya cerna zat –zat makanan.Bila serat kasar terlalu banyak dalam ususakibatnya vili - vili usus akan terganggufungsinya sehingga zat - zat makanan yangmasuk tidak dapat diabsorbsi secara sempurna.Serat kasar yang tidak dicerna didalam tubuhakan membawa nutrien lain keluar bersama feses(Anggorodi, 1985). Diduga ada zat-zat makanan

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

7

yang seharusnya dapat diserap untukmembentuk daging seperti protein dan lemak,namun ikut keluar bersama serat kasar dalambentuk feses sehingga turut menurunkanbobot potong. Kandungan tannin pada limbahjus jeruk dapat menghambat penyerapanprotein. Menurut Nugroho, dkk (2014), tanindapat berikatan dengan protein sehinggaberdampak pada laju penyerapannya.Kandungan pektin dan flavonoid dapatberfungsi sebagai antioksidan yang berperandalam menurunkan lemak abdominal ayambroiler sehingga dapat pula menurunkanbobot potong. Haroen (2014) melaporkanbahwa pemberian ekstrak limbah jeruksebagai feed additive dalam air minumsampai taraf 1000 ppm dapat menurunkanlemak karkas ayam broiler.

Paling rendahnya bobot potong ayambroiler yang diberi penambahan tepunglimbah jus jeruk 12% diduga disebabkanselain karena kandungan serat kasar, senyawa

aktif pektin, flavonoid dan tannin ransumyang tinggi juga karena konsumsi ransumnyayang paling rendah seperti ditampilkan padaGambar 3. Hal ini diduga karena efek rasapahit tepung limbah jus jeruk. Menurut Yu etal. (2000), senyawa limonoid merupakansenyawa yang dominan pada kulit dan bijijeruk yang menjadi penyebab utama rasapahit. Konsumsi ransum yang rendah didugajuga disebabkan oleh kandungan serat kasarransum yang tinggi akibat penambahantepung jus jeruk sebanyak 12%. Serat kasaryang tinggi memiliki dampak buruk terhadapkonsumsi ransum yaitu menyebabkan ayammenjadi cepat kenyang sehingga konsumsiransum menjadi terbatas karena serat kasarmemiliki sifat amba (meningkatkan volumeransum) (Wahju, 1997). Konsumsi ransumyang rendah berarti asupan nutrisi untukpertumbuhan ayam juga rendah sehinggamengakibatkan bobot potong ayam yangdicapai menjadi rendah pula.

Gambar 3. Diagram Batang Konsumsi Ransum Ayam Broiler (g/ekor) yang Diberi PenambahanTepung Limbah Jus Jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

Persentase Berat Karkas AyamPersentase berat karkas ayam

merupakan ukuran berat karkas ayamterhadap berat tubuh ayam dalam satuan

persen. Hasil pengamatan persentase beratkarkas ayam broiler yang diberi tepunglimbah jus jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalamransum ditampilkan pada Tabel 4.

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

8

Tabel 4. Persentase Berat Karkas Ayam Broiler ( % ) yang Diberi Penambahan Tepung LimbahJus Jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

PersentasePenambahan TepungLimbah Jus Jeruk

(%)

Ulangan

Total Rata-rata1 2 3

0 71,69 75,57 78,81 226,07 76,36 a

4 61,96 76,32 68,88 207,15 69,05 a

8 75,50 71,56 70,17 217,23 72,41 a

12 71,12 63,21 71,12 206,45 68,82 a

Sumber : Hasil olahan data primer, 2020Ket. : Huruf yang sama pada kolom rata-rata menunjukkan tidak berbeda nyata

Tabel 4 menunjukkan bahwa persentasekarkas tertinggi dihasilkan ayam broiler yangdiberi penambahan tepung limbah jus jerukterendah dalam ransum yaitu 0% atau tanpapenambahan tepung limbah jus jeruk denganpersentase karkas mencapai 76,36%,kemudian perlakuan penambahan tepunglimbah jus jeruk 8% yaitu 72,41% danperlakuan penambahan tepung limbah jusjeruk 4% yaitu 69,05%. Persentase karkasterendah dihasilkan perlakuan penambahantepung limbah jus jeruk tertinggi dalam

ransum yaitu 12% dengan persentase karkashanya 68,82%. Persentase karkas padapenelitian ini masih termasuk normal. Hal inisesuai yang dikemukakan Salam et al. (2013)dan Saputra et al (2015) bahwa persentasekarkas ayam broiler berkisar antara 65- 75%dari bobot hidup. Tabel 4 juga menunjukkanadanya kecenderungan penurunan persentaseberat karkas ayam yang terjadi seiring denganpeningkatan persentase penambahan tepunglimbah jus jeruk dalam ransum sepertiditampilkan Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Batang Persentase Karkas Ayam Broiler yang Diberi Penambahan TepungLimbah Jus Jeruk 0, 4, 8 dan 12% dalam Ransum

Berdasarkan Gambar 4 dan 2, tampakbahwa terdapat kecenderungan persentase karkasayam yang diberi penambahan tepung limbah jus

jeruk 0, 4, 8 dan 12% proporsional dengan bobotpotongnya masing-masing . Hal ini disebabkanpersentase karkas merupakan perbandingan berat

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

9

karkas terhadap berat potongnya. MenurutRisnajati (2012), persentase karkas merupakanperbandingan antara bobot karkas dan bobot akhir.Lebih rendahnya persentase karkas ayam broileryang diberi tambahan tepung limbah jus jeruk 4,8 dan 12% disebabkan berat potongnya yanglebih rendah pula.

Hasil analisis ragam pada Lampiran23, menunjukkan penambahan tepung limbahjus jeruk 0, 4, 8 dan 12 % dalam ransum tidakberpengaruh secara signifikan terhadappersentase berat karkas ayam broiler atausama (P>0,05).

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan1. Penambahan tepung limbah jus jeruk

sebanyak 4% dalam ransum komersilmenyebabkan penurunan berat karkasayam broiler namun tidak secarasignifikan (P>0,05).

2. Penambahan tepung limbah jus jerukdalam ransum komersil lebih dari 8 %menyebabkan penurunan berat karkassecara signifikan (P<0,05).

3. Penambahan tepung limbah jus jerukdalam ransum komersil sampai dengan12% menyebabkan penurunan persentaseberat karkas namun tidak secarasignifikan (P>0,05).

5.2. Saran1. Untuk menghasilkan berat karkas dan

persentase berat karkas ayam broiler yangrelatif baik serta menekan penggunaanransum komersil, maka dapatditambahkan tepung limbah jus jeruksampai dengan 4% dari jumlah ransum.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjutberkaitan dengan kajian penurunan seratkasar tepung limbah jus jeruk agar dapatdimanfaatkan secara lebih baik sebagaibahan pakan unggas khususnya ayambroiler..

.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, L. Hernawan, R. Fadila, M. 2016.Pengaruh Pemberian Tepung LimbahLimbah Jeruk Manis (Citrus sinensis)Dalam Ransum Terhadap Profil SelDarah Merah Domba PadjadjaranJantan. Universitas Padjadjaran.

Anggorodi, R. 1985. Ilmu Makanan TernakUnggas Kemajuan Mutakhir. PenerbitUniversitas Indonesia (UI - Press).

Arief, A. D. 2000. Evaluasi ransum yangmenggunakan kombinasi pollard danduckweed terhadap persentase beratkarkas, bulu, organ dalam, abdominal,panjang usus, dan sekum ayamKampung. Skripsi. Jurusan Ilmu Nutrisidan Makanan Ternak. FakultasPeternakan. Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Azzami. 2018. Klasifikasi dan MorfologiTanaman Jeruk. Di akses dihttps://mitalom.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman jeruk/. Pada tanggal14 Juni 2020.

Badan Standarisasi Nasional. 1997. [ SNI 01-4869-1997 ]. Potongan Karkas Broiler.Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Berg R. T. and Butterfield R. M. 1976. NewConcepts of Cattle Growth. SidneyUniversity Press.

Darmawan, A. 2008. Pengaruh PemberianTepung Limbah Daun Sembung(Blumea Balsamifera) Dalam RansumTerhadap Persentase Bobot Karkas,Organ Dalam, Dan Lemak AbdomenBroiler. Skripsi.

Dwiyanto, K., H. Resnawati, M. Sabrani danSumarni. 1979. Evaluasi produksidagingdari ayam jantan final stock tipedwiguna. Proceding Seminar Penelitian

9

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

10

dan pengembangan Peternakan.Lembaga penelitian Peternakan, Bogor.

Dwiyanto, K. dan N.S. Prijono. 2007.Keanekaragaman Sumber Daya HayatiAyam Lokal Indonesia: Manfaat danPotensi. LIPI Press. Jakarta.

Hamdani, S. 2015. Pemanfaatan TepungLimbah Limbah Perasan Jeruk (CitrusSinensis) Dalam Ransum TerhadapDerajat Keasaman (Ph) JumlahEscherichia Coli Dan LactobacillusUsus Halus Ayam Pedaging.Universitas Jambi.

Haspari, R.R.D.S. 2004. Bobot danPersentase karkas ayam Kampungjantan umur 14 minggu akibatpemberian Tepung Limbah daun pepayadalam ransum. Skripsi.UniversitasDiponegoro. Semarang.

Haroen, U. 2014. Kajian ekstrak limbah jusjeruk sebagai feed additive danpengaruhnya terhadap performa ayambroiler. Disertasi PascasarjanaUniversitas Andalas. Padang.

Horoen, U. 2017. Penggunaan TepungLimbah Limbah Jus Jeruk (citrussinensis) dalam Ransum terhadapKualitas Karkas Ayam Broiler. JurnalVol (17) No. 1 : 31-37. UniversitasJambi.

Iskandar, S. 2012. Optimalisasi Protein DanEnergi Ransum Untuk MeningkatkanProduksi Daging Ayam Lokal. BalaiPenelitian Ternak, Ciawi. Bogor.

Kurnia, Y. 2011. Morfometrik Ayam Sentul,Kampung dan Kedu pada FasePertumbuhan dari Umur 1-12 Minggu.Skripsi. Program Alih Jenis.Departemen Produksi dan TeknologiPeternakan, Fakultas Peternakan,Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kurniawan, H. 2011. Karkas Dan PotonganKarkas Ayam Kampung Umur 10Minggu Yang Diberi RansumMengandung Bungkil Biji Jarak Pagar(Jatropha Curcas L) Terfermentasi

Rhizopus oligosporus. Skripsi. InstitutPertanian Bogor.

Marsetyo, Marfuah, N dan Hafsah. 2015.Pengaruh Level Penggunaan DaunKatuk (Saoropus androgynus) PadaRansum Terhadap Penampilan Produksidan Persentase Karkas Ayam Kampung.

Maynard, L.A. Loosil, J.K. Hintz, H.F andWarner, R.G. , 2005. AnimalNutrition.(7th Edition) McGraw-Hill BookCompany. New York, USA.

Mayora, W.I. 2017. Performa Ayam KubPeriode Starter Pada PemberianRansum Dengan Protein Kasar YangBerbeda. Skripsi.

Melani, 2010. Karakteristik SistemPemeliharaan Ayam Kampung danAyam Leher Gundul Di KabupatenSubang, Jawa Barat. Skripsi.

Morran, E. T., H. L. Orr and R. Larmond.1971. Sex and Age Related ProductionEfficiency, Grades and Yield with TheSmaal White Broiler Fryer typeTurkey.Poult. Sci.

Nugroho, S.B, Tanuwiria, U.H. danHernawan, E. 2014. PengaruhPenggunaan Tepung Limbah LimbahJeruk Manis (Citrus Sinensis) TerhadapKecernaan Bahan Kering Dan BahanOrganik Ransum Pada DombaPadjadjaran Jantan. UniversitasPadjadjaran.

PT. Charoen Phokphand Indonesia. 2006.Manajemen broiler modern. Kiat-kiatmemperbaiki FCR. Technical Serviceand Development Department.

Salam. S., Fatahilah, A, Sunarti, D., Isroli.,2013. Berat karkas dan lemakabdominal ayam broiler yang diberitepung jintan hitam (Nigella sativa)dalam ransum selama musim panas. J.Sains Peternakan. 11(2) : 84-89.

Saputra,T. H., Nova, K dan Septinova, D.,2015. Pengaruh penggunaan berbagaijenis litter terhadap bobot hidup, karkas,giblet dan lemak abdominal broiler fase

Volume 1, Nomor 2, Desember 2020ISSN : 2746 - 217x

11

finisher di closed house. J. IlmuPeternakan Terpadu 3 (1): 38-44.

Ridjal, J. A. Analisis Faktor DeterminanKeikutsertaan Petani Berkelompok,Pendapatan Dan Pemasaran Jeruk SiamDi Kabupaten Jember. UniversitasJember.

Risnajati, D., 2012. Perbandingan bobot akhir,bobot karkas dan persentase karkasberbagai strain broiler. J. SainsPeternakan. 10(1) : 11-14.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S.Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo &S. Lehdosoekojo. 1991. Ilmu MakananTernak Dasar. Universitas Gadjah MadaPress, Yogyakarta

Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrien Unggas.Cetakan III. Gadjah Mada UniversityPress..

Yu, J., Wang, L.L, Rosemary, Walzem.,Miller, E.G., Pike, L.,Pail, B.S., 2005.Antioxidant activity of citrus limonoid,flavonoids and coumarins. J. Agric.Food.Chem:37:878-880