Volume, XII No. 3. September 2014digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019....

5

Transcript of Volume, XII No. 3. September 2014digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2019....

  • Volume, XII No. 3. September 2014 ISSN 2087-1163

    DAFTAR lSI

    1. Perbedaan Kejadian Plebitis Antara Timbulnya Tanda Awal Plebitis Denganladwal Rutin Padapenggantian Kateter Intravena Perifer Di RSAU Dr. M. Salamun Bandung

    Ema Idarahyuni, Sari Fatimah, Irman Somantri

    2. Hubungan Terapi Perilaku, Okupasi, Dan Wicara Dengan Perubahan Kreativitas Anak Autis Di Tempat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus Di Desa Entalsewu Sidoarjo

    Hotmaida Siagian, Yetty wilda, Siti Fatimah

    3. Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Abortus

    Netti Herlina, Noortje Aswandono,Sugiati

    4. Kajian Pengembangan Kompetensi Tenaga Teknik Elektromedik Berdasarkan Kebutuhan Institusi Pengguna Di Pulau Jawa Bali

    Dwi Herry Andayani, Nur Hatijah

    5. Status Gizi Balita Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Desa Jatiklabang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban

    Teresia Retna Puspitadewi, Setyaningsih, Yasin Wahyurianto

    6. Hubungan Pengetahuan Tentang Penyakit Menular Di Kursi Gigi Dengan Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Gigi Di Puskesmas Surabaya

    Ida Chairanna M, I.G.Ayu Kusuma Astuti

    7. Pemetaan (Mapping) Kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 3 Tahun Terakhir Di Kota Surabaya

    Sri Mardoyo, Irwan Sulistio, Hadi Suryono

    8. Prevalensi Hipertensi Pada Dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

    Rini Ambarwati, Aida Novitasari, Moh. Najib

    9. Perancangan Video Mikroskop

    Syaifudin, Andjar Pudji , Tri bowo Indrato

    10. Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Desa Karangagung Wilayah Kerja Puskesmas Palang Kabupaten Tuban

    Wahyuningsih Triana N, Binti Yunariyah, Hadi Purwanto

    JURNAL PENELITIAN KESEHAT AN

    139-147

    148-157

    158-162

    163-167

    168-174

    175-177

    178-185

    186-190

    191-196

    197-202

  • Volume, XII No.3. September 2014 ISSN 2087-1163

    HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR 01 KURSI GIGI OENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINOUNG OIRI

    PAOA PERAWAT GIGI 01 PUSKESMAS SURABAYA

    Ida ·ch~ira,nna M, I.G.Ayu Kusuma Astuti

    ABSTRACT

    One of the health care systems in Indonesia is :a Health Care Center, which is a leading public health facil ity in direct and the first time contact with the public in its jurisdiction. That means, health workers in health centers handle most patients first with possible infectious d!sease or contagioCJ.s disea-se. In the field of dental health in Health Care Center that have dentists and dental nurses, the dental nurse will be the first contact with the public or patients who come for treatment of teeth that have the possibility of contagious disease. The problem of this study is regarding the relationship between knowledge of contagious diseases in the dental chair and the obedience of using personal protective equipment on dental nutses in Health Care Centers. The general objective of this study is known about the relationship between knowledge of contagious diseases in the dental chair and the obedience of using personal protective equipment on dental nur!jes in Health Care Centers in East Surabaya. The results that is obtained from this study is that there is no relationship between contagious diseases in the dental chair with the knowledge of the re.spondents. ,

    Keywords: knowledge, obedience, personal protective. equipment and dental nurses . '

    PENDAHULUAN Penyakit infe'ksi yang . gejalanya tidal< dapat

    segera tampak diantaranya adalah H~patiti~ kare~a . virus dan HIV/AIDS. Gambaran hepatitis Fulminant Hepatitis dan sub acut Necrotic Hepatitis sampai menyebabkan angka kematian diatas 19%: (Sudarto, 1996). Kepres 'RI no.36 tahun 1994 · tentang komisi penanggulangan HIV/AIDS. menunjukkan bahwa masalah penularan penyakit, dapat mempengaruhi kehidupan bernegara.

    Salah satu komponen yang berpengaruh pada · penularan adalah tenaga kesehatan, termasuk: tenaga dokter gigi dan perawat gigi. Tenaga kesehatan harus melaksanakan kewaspadaan , (universal Precaution) dala perawatan penderita , untuk melindungi dirinya dan penderit

  • ISSN 2087-1163

    belakang tersebut maka masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kepatuhan menggunakan alat pelindung diri pada perawat gigi di Puskesmas di wilayah Surabaya.

    METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah kuantitatif

    mengetahui hubungan pengetahuan perawat gigi tentang penyakit menular di kursi gigi dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung diri pada perawat puskesmas, dengan pendekatan crossectional. Cara pengambilan sampel adalah purposive random sampling.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Umum

    Sampel dalam penelitian ini adalah perawat gigi di Puskesmas Surabaya Timur, dengan memiliki 13 Puskesmas yaitu Puskesmas Rangkah, Puskesmas Pacar Keling, Puskesmas Gading, Puskesmas Pucang Sewu, Puskesmas Mojo, Puskesmas Rungkut, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Menur, Puskesmas Klampis Asem dan Puskesmas Mulyorejo. Pada tiap Puskesmas rata-rata terdapat satu perawat gigi. Pada empat Puskesmas memiliki 2 perawat gigi masing-masingnya. Pada penelitian ini perawat gigi yang diteliti berjumlah 16 orang dengan tlngkat -pendidikan SPRG (setingkat SLTA) dan JKG (setingkat D3).

    Data khusus Hasil Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) 1. Hasil Observasi Pada Perawat gigi tentang

    kepatuhan penggunaan alat pelindung diri saat melakukan pelayanan perawatan gigi dikursi gigi

    Perawat gigi Patuh Tidak Patuh no 1 2 + 3 ---4 + 5 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 15 16

    Total 3 13

    176

    Volume, XII No.3. September 2014

    2. Hasil Rekapitulasi jawaban kuesioner pada Perawat gigi · tentang , pengetahuan penyakit menular saat melakukan pelayanan perawatan gigi -·.

    Perawat Baik Sedang Kurang gigi no

    1 + 2 +

    · ·-~-- ---- ---3 + - - - -----4 + -- - -----5 + - -----·-- - ------·-----6 + -- --r---7 + --8 + ---------:-9 ---·-r- + 10 + -

    __ 11___ + 12 + r-------13 +

    ___ t1 __ + ___ .!~. + ---- ---

    16 +

    Total 4 6 6

    3. Perhitungan dengan Chi kuadrat

    Kepatuhan Pengetahuan

    Patuh Tidak Jumlah Patuh

    Baik 1 3 4 -·-- --

    Sedang 1 5 6

    Kurang 1 5 6

    Total 3 13 16

    PEMBAHASAN Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang

    taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Kepatuhan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan ekstemal, seperti usia, pendidikan, pengetahuan, masa kerja dan motivasi. Selain itu oleh Green dalam Notoatmodjo (1997) perilaku dipengaruhi juga oleh pengalaman, persepsi, sikap dan kepercayaan.

    Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (1997) status kesehatan dlpengaruhi oleh faktor perilaku, pelayanan kesehatan, keturunan dan liongkungan. Karena kepatuhan adalah suatu bentuk perilaku rnaka kepatuhan dapat mempengaruhi ststus kesehatan. -

    JURNAL PENELJtiAN KESEHATAN

  • Volume, XII No.3. September 2014

    Dalam peniltian 1n1 Perawat 9191 dalam men9gunakan alat pelif,'ld~ng . diri pada s~at memberikan pelayarvm · dikursi · gigi . dap~t mempengaruhi status · kesehatan masyarakat : · penggunan jasa perawat gi9i, dan perawat gi9i itu · · · sendiri.

    Seharusnya karena salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah pengetahuan, maka pengetahuan yang balk akan membuat perawat glgi memlllkl kepatuhan pada prosedur perawatan pelayanan berupa penggunaan alat pellndung dlri dengan balk. Berdasarkan hasil analisis pada data penelitian hanya 37,5% perawat glgi termasuk kriteria pengetahuan kurang, yang mungkin tldak patuh adalah 37,5%. Berarti selebihnya 62,5% (sebagian besar) adalah kelompok yang patuh pada prosedur penggunaan alat pelindung diri.

    Pengetahuan atau kognotif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langggeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

    Pengetahuan yang diterima _ oleh perawat gig I akan mengalami proses sampai dengan diadopsinya menjadi perilaku. Sesuai dengan Roger (1974) maka semestinya perilaku kepatuhan perawat gigi akan lebih langgeng karena dldasari oleh pengetahuan. Kemungkinan pengetahuan tentang pencegahan penularan penyakit oleh perawat gigi dipengaruhi.. ......

    Bila perhitungan statistik menunjukkan ternyata tidak ada hubungan pengetahuan perawat gigi tentang penyakit menular di kursi gigi dengan kepatuhan menggunakan alat pelindung dlri, kemungkinan ada faktor lain yang lebih kuat hubungannya. Kemungkinan faktor seperti dikemumkakan oleh Green dalam Nbtoatmodjo (1997) faktor ketersediaan sarana kesehatan yang kurang. Menurut model kepercayaan kesehatan (Becker, 1974, 1979), perilaku ditentukan oleh menganggap masalah ini serius, meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan, dan tidak mahal. Sarana alat pelindung diri yang digunakan oleh perawat gigi di Puskesmas termasuk barang mahal, sehingga· pengetahuan tidak berlanjut dengan perilaku kepatuhan menggunakan alat pelindung diri yang dinilai mahal, sehingga tidak mencukupi persediaannya pada 'sarana k~sehatim. ·

    SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil Penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sebagial,) besar -perawat gigi di Puskesmas

    Surabaya termasuk kriteria tidak patuh dalam penggunaan alat pelindung diri saat melakukan pelayanan perawatan di kursi gigi.

    2. Sebagian kecil saja pengetahuan perawat gigi di Puskesmas Sura bay a termasuk kriteria kurahg: '

    3. Ternyata - tidak ada hibungan pengetahuan tentang penyakit memular di kursi . gigi dengan

    JURNAL PENELITIAN KESEHATAN

    ISSN 2087-1163

    kepatuhan menggunakan alat pelindung diri _ pada perawat gigi di Surabaya.

    ·saran · Berdasarkan temuan-temuan diatas, maka terdapat beberapa saran diajukan berikut ini : 1. Mengingat bahwa kewaspadaan universal telah

    menjadi keharusan bagi seluruh tenaga kesehatan, maka perawat gigi beserta Tim Kesehatan Gigi yang bekerja di Puskesmas seharusnya melaksanakan dengan penuh tanggung jawab

    2. Sarana dan prasarana yang berhubungan dengan dilaksanakannya kewaspadaan universal dalam kesehatan gigi, seharusnya dilengkapi semaksimal mungkin, mengingat akibatnya yang Iaten dan fatal. Diharapkan Dinas Kesehatan seharusnya mencarikan solusi terbaik.

    DAFT AR PUSTAKA

    Azwar, Saifuddin.(2003) Sikap Manusia. Yogjakarta, Pustaka Pelajar

    Cotton, JA, Terezhalmy, GT, dan Molinari, JA 1998 Practical Infection control in Practice Dentistry edisi alih bahasa : Lilian Juwono Widya Medika Jakarta

    Depkes RI. 1997. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Penanggulangan HIV/AIDS

    Depkes RI. 1996. Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan Gigi Bateson Malcolm Alih Bahasa

    Johan Med. 1996. Batu Empedu Dan Penyakit Hati Graeff.a.Judith.Eider.P.John,Booth Mills Elizabeth

    Alih bahasa Hasan Basri Mubasyir. 1996. Komunikasi untuk Kesehatan Dan Perubahan

    Perilaku Notoatmodjo Soekidjo (1997) Ilmu Kesehatan

    Masyarakat Jakarta. Rineka Cipta Notoatmodjo S. (2005). Metodologl Penelitlan

    Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta Nubalti. (2004). Ilmu Perllaku dan Tingkat

    Kepatuhan. http://www .ainurses.com :Jakarta

    Rachimhadhi Trijatmo, Anthony.L. Ronald, Hendarmin Soeniati.L.M.1992. Sindroma AIDS. Penanggulangan dan Penyebarannya dalam praktek dokter gigi. EGC. Jakarta

    Soedarto. 1996. Penyakit-penyakit Infeksi di Indonesia

    S.EI Kathsa,S. Labeeb,s.Wats,A.younis. Informal health provider and the transmission of hepatitis C virus : pilot study in two Egyptian village. Eastern Mediterranian Health Journal vol 12 no 6 november 2006

    http://id.wikipedia.orglwiki/Bank indonesia, diunduh tgl 13 oktober 2009

    177