VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri...

4
strategis LIPI dalam PRN IV, yaitu LAPAN, Unair, Unpar, UI, Human Rights Working Group (HRWG) dan CSIS. PENJURU merupakan publikasi rutin PRN IV yang terbit dua kali setiap tahun pada bulan Juni dan November. Kehadiran PENJURU bertujuan memberi informasi bermanfaat tentang kegiatan di PRN IV kepada para pemangku kepentingan, lembaga mitra strategis, dan publik luas. Pilihan PENJURU sebagai nama newsletter berisi harapan agar kehadirannya dapat memberi sumbangsih gagasan bagi Indonesia dalam menjalankan peran internasionalnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Deputi IPSK-LIPI atas dukungannya dan semua pihak atas kontribusinya hingga terbitnya PENJURU Edisi Perdana ini. Salam PENJURU Dr. Ganewati Wuryandari, MA Kepala P2 Kewilayahan LIPI Kedeputian IPSK (Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan) - LIPI - dikoordinatori Kepala Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W)-LIPI. “Penguatan Peran Indonesia di Tingkat Regional dan Global” menjadi tema besar PRN IV dan merupakan bagian dari lima tema PRN di bidang Sosial dan Humaniora. Tema riset PRN IV penting bagi Indonesia yang dalam dua dekade terakhir menghadapi konstelasi ekonomi politik global yang dinamis. Untuk itu, Indonesia memerlukan terobosan-terobosan baru dalam hal kebijakan, strategi, dan diplomasi ekonomi dan politiknya. Topik-topik penelitian di bawah PRN IV untuk periode 2020-2024 terdiri dari (1) Diplomasi Ekonomi Strategis dan Pemanfaatan Diaspora; (2) Poros Maritim Dunia, Indo-Pasifik, dan ASEAN; (3) Keamanan, Perdamaian, Konflik dan Perbatasan; dan (4) Demokrasi, HAM, dan Pembangunan Berkelanjutan. Bersamaan itu, ada enam lembaga yang menjadi mitra I ni adalah Newsletter “PENJURU” EDISI PERDANA terbitan Prioritas Riset Nasional IV (PRN IV) di bawah 01 DAFTAR ISI hal. 1 Sekilas Tentang Penjuru hal. 2 Indo-Pasifik dan Kajian Politik Luar Negeri Indonesia Artikel Sekilas Tentang Penjuru Newsletter Kajian Internasional - LIPI PENJURU VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 ISSN 2722-5410 kesepahaman internasional. Oleh karenanya, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan negara mitra di berbagai kawasan, terutama di Asia Tenggara. KTT ASEAN Khusus COVID-19 menyepakati untuk memutus rantai penyebaran virus di perbatasan dengan tetap memperhatikan kelancaran distribusi makanan, obat, dan alat kesehatan (14/4/2020). Selain itu, KTT ASEAN Khusus COVID-19 juga menekankan pendekatan koheren, multi-sektoral, multi-stakeholder, dan melibatkan masyarakat dalam penanganan pandemi. Di kawasan Samudera Pasifik, Indonesia melalui Pacific Islands Forum (PIF) mendorong pemulihan ekonomi Penjuru Update andemi COVID-19 menyerang kesehatan manusia dan mengguncang tatanan ekonomi dunia. Tantangan ini membutuhkan kerja sama dan P dan antisipasi kenormalan baru pasca-pandemi (12/5/2020). Selain itu, pada pertemuan daring 7 Asia Pacific Forum for Sustainable Development Indonesia mengajukan formula profit, people, dan planet untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan kelestarian alam di kawasan Asia Pasifik. Kerja sama dan kemitraan penanganan COVID-19 diinisiasi dengan Virtual Meeting committee of Senior Officials (CSO)-Dialogue Partner Engagement. Indonesia juga bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Samudera Hindia melalui IORA yang bermanfaat untuk media koordinasi, berbagi pengalaman, serta kolaborasi antarnegara guna membantu ekonomi nelayan di masa pandemi. Sementara di tingkat global, Indonesia mendorong agar isu keadilan dalam pelayanan kesehatan menjadi bahasan World Health Assembly (WHA) (18/5/2020). (Pandu Prayoga/P2 Politik LIPI) Pembaca yang budiman, | Vol. 1 No. 1 PENJURU Penjuru Update Ulasan Buku Memperkuat Peran Gastronomi Indonesia Melalui Gastrodiplomasi hal. 3 Kontribusi LIPI dalam Penguatan Peran ASEAN di Kawasan Artikel Artikel Konflik di Laut China Selatan dan hal. 4 Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Aktivitas Penjuru Tim Penjuru Laut Sulu-Sulawesi th

Transcript of VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri...

Page 1: VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri Indonesia Artikel Sekilas Tentang Penjuru Newsletter Kajian Internasional - LIPI VOLUME

strategis LIPI dalam PRN IV, yaitu LAPAN, Unair, Unpar, UI, Human Rights Working Group (HRWG) dan CSIS.

PENJURU merupakan publikasi rutin PRN IV yang terbit dua kali setiap tahun pada bulan Juni dan November. Kehadiran PENJURU bertujuan memberi informasi bermanfaat tentang kegiatan di PRN IV kepada para pemangku kepentingan, lembaga mitra strategis, dan publik luas. Pilihan PENJURU sebagai nama newsletter berisi harapan agar kehadirannya dapat memberi sumbangsih gagasan bagi Indonesiadalam menjalankan peran internasionalnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Deputi IPSK-LIPIatas dukungannya dan semua pihak atas kontribusinya hingga terbitnya PENJURU Edisi Perdana ini.

Salam PENJURU

Dr. Ganewati Wuryandari, MAKepala P2 Kewilayahan LIPI

Kedeputian IPSK (Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan) - LIPI- dikoordinatori Kepala PusatPenelitian Kewilayahan (P2W)-LIPI. “Penguatan Peran Indonesia di Tingkat Regional dan Global” menjadi tema besar PRN IV dan merupakan bagian dari lima tema PRN di bidang Sosial dan Humaniora. Tema riset PRN IV penting bagi Indonesia yang dalam dua dekade terakhir menghadapi konstelasi ekonomi politik global yang dinamis. Untuk itu, Indonesia memerlukan terobosan-terobosan baru dalam hal kebijakan, strategi, dan diplomasi ekonomi dan politiknya.

Topik-topik penelitian di bawah PRN IV untuk periode 2020-2024 terdiri dari (1) Diplomasi Ekonomi Strategis dan Pemanfaatan Diaspora; (2) Poros Maritim Dunia,Indo-Pasifik, dan ASEAN; (3) Keamanan, Perdamaian, Konflik dan Perbatasan; dan (4) Demokrasi,HAM, dan Pembangunan Berkelanjutan. Bersamaan itu, ada enam lembaga yang menjadi mitra

Ini adalah Newsletter “PENJURU” EDISI PERDANA terbitan PrioritasRiset Nasional IV (PRN IV) di bawah

01

DAFTAR ISI

hal. 1

Sekilas Tentang Penjuru

hal. 2

Indo-Pasifik dan Kajian Politik Luar Negeri Indonesia

Artikel

Sekilas Tentang Penjuru

Newsletter Kajian Internasional - LIPIPENJURU

VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 ISSN 2722-5410

kesepahaman internasional. Oleh karenanya, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan negara mitra di berbagai kawasan, terutama di Asia Tenggara.

KTT ASEAN Khusus COVID-19 menyepakati untuk memutus rantai penyebaran virus di perbatasan dengan tetap memperhatikan kelancaran distribusi makanan, obat, dan alat kesehatan (14/4/2020). Selain itu, KTT ASEAN Khusus COVID-19 juga menekankan pendekatankoheren, multi-sektoral, multi-stakeholder, dan melibatkan masyarakat dalam penanganan pandemi.

Di kawasan Samudera Pasifik, Indonesia melalui PacificIslands Forum (PIF) mendorong pemulihan ekonomi

Penjuru Updateandemi COVID-19 menyerang kesehatan manusia dan mengguncang tatanan ekonomi dunia. Tantangan ini membutuhkan kerja sama dan P

dan antisipasi kenormalan baru pasca-pandemi (12/5/2020). Selain itu, pada pertemuan daring 7 AsiaPacific Forum for Sustainable Development Indonesia mengajukan formula profit, people, dan planet untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan kelestarian alam di kawasan Asia Pasifik. Kerja sama dan kemitraan penanganan COVID-19 diinisiasi dengan Virtual Meeting committee of Senior Officials (CSO)-Dialogue Partner Engagement. Indonesia juga bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Samudera Hindia melalui IORA yang bermanfaat untuk media koordinasi, berbagi pengalaman, serta kolaborasi antarnegara guna membantu ekonomi nelayan di masa pandemi. Sementara di tingkat global, Indonesia mendorong agarisu keadilan dalam pelayanan kesehatan menjadi bahasan World Health Assembly (WHA) (18/5/2020). (Pandu Prayoga/P2 Politik LIPI)

Pembaca yang budiman,

|Vol. 1 No. 1PENJURU

Penjuru Update

Ulasan Buku

Memperkuat Peran Gastronomi

Indonesia Melalui Gastrodiplomasi

hal. 3

Kontribusi LIPI dalam PenguatanPeran ASEAN di Kawasan

Artikel

Artikel

Konflik di Laut China Selatan dan

hal. 4

Pendekatan Baru dalam Pengelolaan

Aktivitas Penjuru

Tim Penjuru

Laut Sulu-Sulawesi

th

Page 2: VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri Indonesia Artikel Sekilas Tentang Penjuru Newsletter Kajian Internasional - LIPI VOLUME

02

ULASAN BUKU

ARTIKEL

Indo-Pasifik dan Kajian Politik Luar Negeri Indonesia

Gagasan Indo-Pasifik secara umum merupakan aspirasi regional untuk memanfaatkan potensi konektivitas antarnegara yang berlokasi di kawasan

Samudera Pasifik dan Samudera Hindia pasca kembalinya perhatian pada domain kemaritiman. Inilah latar belakang sejumlah negara-negara di seputaran dua samudera itumengadopsi terminologi Indo-Pasifik dalam strategi kebijakan luar negerinya. Beragam persepsi dan respons dari negara-negara tersebut terhadap gagasan Indo-Pasifik berkaitan erat dengan isu geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis di cakupan kawasan Indo-Pasifik. Persepsi dan respons tersebut menyebabkan perilaku negara berupaya memaksimalisasi potensi di Indo-Pasifik yang berimbas pada turbulensi tatanan internasional yang semakin multipolar.

Secara geografis, Indonesia dipandang sebagai quintessential Indo-Pacific power (Scott: 2019, 196), Artinya, keberadaan dan aktivitas Indonesia berpengaruh sebagai suatu aspirasi regional terhadap konstruksi Indo-Pasifik. Meskipun Marty Natalegawa (Menteri Luar Negeri 2009-2014) telah merespons wacana Indo-Pasifik dengan mengusulkan Indo-Pacific Treaty of Friendship and Cooperation pada tahun 2013, pernyataan resmi posisi Indonesia baru ditunjukkan dari peran utamanya dalam ASEAN untuk menghasilkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific di tahun 2019. Namun, belum banyak kajian komprehensif tentang strategi Indonesia di Indo-Pasifik, utamanya yang membahas pengarusutamaan gagasan

di tingkat nasional dan peningkatan peran internasional Indonesia. Tim Kajian Politik Luar Negeri Pusat Penelitian Politik LIPI mengkaji politik luar negeri Indonesia dalam konteks Indo-Pasifik sebagai bagian dari penelitian Prioritas RisetNasional (PRN) tahun 2020-2024 dengan mengusung tema “Strategi Penguatan Peran Indonesia di Indo-Pasifik”.Berangkat dari pemahaman foreign policy begins at home, penelitian ini mengkaji dua hal utama. Pertama, penelitian ini akan menganalisis interpretasi Indonesia atas konsep Indo-Pasifik serta strategi Indonesia sebagai negara middle power dalam merespons perkembanganinteraksi negara-negara di kawasan pasca terciptanya konsepsi Indo-Pasifik. Ini merupakan bagian dari proyeksi peran dan posisi Indonesia di kawasan Indo-Pasifik di tengah tarik-menarik kepentingan antara negara-negara besar di kawasan tersebut. Kedua, penelitian juga menggali persepsi aktor-aktor domestik terhadap konstruksi konsep Indo-Pasifik guna merumuskan strategi nasional yang solid. Rumusan strategi ini penting sebagaidukungan diplomasi total Indonesia yang menekankan pada sinergi aktor-aktor domestik. Pemahaman dan persepsi aktor domestik atas perubahan arsitekturregional sangat strategis dalam perumusan kepentingan nasional untuk memanfaatkan peluang dan tantangan di Indo-Pasifik. (Tim Kajian Polugri-PRN IV)

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PERBATASAN DI ASIA TENGGARA

Editor: Awani IrewatiTahun terbit: 2017Penerbit: Mahara PublishingJumlah halaman: ix + 139 halaman

Sengketa perbatasan dapat menjadihambatan dalam relasi antarnegara.Dalam konteks ASEAN, penyelesaian sengketa didorong dengan cara damai

guna mencegah penggunaan ancaman dan kekerasan. Tetapi, praktik pelaksanaan mekanisme penyelesaiansengketa di ASEAN seringkali menemui hambatan.

.

BELAJAR DARI JEPANG :TRANSFORMASI PENGETAHUAN ALUMNI KENSHUUSEI PERTANIAN INDONESIA

Editor: Gusnelly dan Devi RiskianingrumTahun terbit: 2018Penerbit: LIPI PressJumlah halaman: xiii + 185 halaman

Kurangnya minat generasi muda untuk terjun dan bekerja di bidang pertanian menjadi salah satu tantangan bagi upaya menjaga ketahanan pangan

Indonesia. Untuk itu, pemerintah mengadakan Program Pemagangan Petani ke Jepang sebagai upaya mendongkrak kembali minat generasi muda terhadap sektor pertanian di Tanah Air.

Bunga rampai ini hadir untuk membagikan pengalaman para pemuda Indonesia selama proses pembelajaran hidup menjadi petani dalam program pemagangan ke Jepang. Pengetahuan yang diperoleh dari proses magangtersebut dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian perdesaan di Indonesia. Buku ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan baik pemerintah daerah maupun masyarakat yang tertarik dengan isu transformasi pengetahuan di bidang pertanian.(Gusnelly dan Devi R/P2W LIPI)

Buku ini menjelaskan secara komprehensif mekanisme yang digunakan oleh negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan sengketa perbatasan. Buku juga menyertakan berbagai contoh konflik dan sengketa perbatasan di Asia Tenggara untuk mempermudah pemahaman, termasuk sengketa yang pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Melalui evaluasi tata cara penyelesaian sengketa yang ada, buku ini penting sebagai pengantar bagi kita untuk memahami dinamika hubungan di antara negara-negara anggota ASEAN. (Hayati Nufus/P2 Politik LIPI)

|Vol. 1 No. 1PENJURU

Page 3: VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri Indonesia Artikel Sekilas Tentang Penjuru Newsletter Kajian Internasional - LIPI VOLUME

03

ARTIKEL

Gastronomi mempelajari komponen budaya yang bersentuhan dengan makanan (Lazuardi 2015).Eksistensi gastronomi Indonesia di tingkat

Memperkuat Peran Gastronomi Indonesia Melalui Gastrodiplomasi

global masih jauh tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam. Kuliner khas seperti sushi (Jepang), tom yum (Thailand), pho (Vietnam), dan kimchi (Korea Selatan) lebih mendapatkan tempat di penjuru dunia. Hal itu terlihat dengan berkembangnya jumlah restoran di dunia yang menyajikan berbagai hidangan tersebut. Data Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (2017) menyebutkan ada 117.568 restoran Jepang di seluruh dunia. Keberadaan restoran di luar negeri tidak hanya berperan sebagai etalase budaya yang bisa meningkatkan citra positif, melainkan juga terbukti mampu memberikan kontribusi ekonomi untuk negara asalnya.

Indonesia memiliki ragam kekayaan kuliner Nusantara yang tidak kalah eksotis. Buku kuliner klasik Mustika Rasa (1967) mencatat ada 1.600 jenis kuliner di Indonesia.Sementara itu, data paling mutakhir dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan ada sekitar 5.300 jenis kuliner Nusantara. Meskipun memiliki cita rasa khas, potensi kekayaan kuliner tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Kekayaan diversitas kuliner menjadi tantangan dalam menentukan ikon kuliner Nusantara. Pada masa kepemimpinan Menteri Pariwisata Arief Yahya (2014-2019), telah diputuskan lima ikon kuliner Indonesia, yaitu rendang,gado-gado, sate, soto, dan nasi goreng. Dalam jajaran 50 besar makanan terenak sedunia versi CNN (2017), rendang, nasi goreng, dan sate menempati posisi pertama, kedua, dan keempat belas. Artinya, kuliner Indonesia berpotensi besar untuk lebih berkembang karena menjadimakanan favorit banyak orang di seluruh dunia.

Selain kuliner di atas, minuman tradisional (jamu/empon-empon/rimpang) juga berpeluang menjadi komoditas

global. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, minumantradisional tersebut lazim dikonsumsi masyarakat sebagai penambah imunitas tubuh. Misalnya, rebusan jahe merah yang dipadukan dengan sereh, lemon, dan madu menjadiminuman tradisional yang memiliki khasiat antiinflamasi dan antioksidan. Penguatan peran gastronomi Indonesia melalui gastrodiplomasi strategis untuk meningkatkan posisi Indonesia di kancah global. Namun, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi dalam mempopulerkan makanan dan minuman Indonesia di tingkat regional dan global. Selain banyaknya kompetitor di tingkat regional, keunggulan makanan khas beberapa negara Eropa cukup berat bagi persaingan kuliner Indonesia di dunia internasional. Beberapa pelaku gastronomi Indonesia telah mencoba menembus pasar global dan regional, bahkan mereka juga menggandeng instansi pemerintah untuk mempromosikan kuliner Nusantara.

Gastronomi tidak hanya bermakna makanan dan minuman saja, tetapi juga menyangkut aspek sejarah, narasi, menu, etnisitas, demografi, serta kebijakan yang akan menjadi kekuatan dalam pengembangannya. Gastronomi adalah elemen utama dalam menjalankan gastrodiplomasi. Tim Kajian Gastrodiplomasi P2W-LIPI bertujuan menyusun konsep gastronomi Indonesia dengan melibatkan partisipasi para aktormulai dari akademisi, praktisi, pengamat, dan masyarakat. Sebagai langkah awal,tim telah membahas konsep gastronomi bersama Ketua Jalur Rempah Indonesia sekaligus KetuaIndonesia Gastronomi Network (IGN).(Tim Kajian Gastrodiplomasi-PRN IV)

Kontribusi LIPI dalam Penguatan Peran ASEAN di Kawasan

kemasyarakatan di kawasan Asia Tenggara selama hampir tiga dekade. Anggota Tim memiliki kepakaran dari berbagai bidang kajian seperti keamanan, ekonomi politik internasional, migrasi, kawasan dan negara, diplomasi, organisasi internasional, serta hukum laut internasional. Sebagai gambaran, Tim ASEAN sejak 2014 telah meneliti transformasi konflik di Laut Cina Selatan, tahun 2015 melakukan penelitian mengenai East Asia Summit, dan pada tahun 2016-2019 melakukan penelitian tentang kebijakan kelautan Indonesia dan ASEAN. Sementara itu,pada tahun 2020-2024 Tim akan melakukan penelitian dengan topik penguatan peran ASEAN di Indo-Pasifik.

Penelitian mengenai peran ASEAN mendapatkan momentumnya karena pada tahun 2023 Indonesia akan menjadi ketua ASEAN. Untuk itu, Tim Kajian ASEAN di tahun 2022 akan menyusun kertas kebijakan yang akan disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilankebijakan. Selain berkontribusi pada formulasi kebijakan,kajian ini akan memperkaya diskursus mengenai institusionalisasi Indo-Pasifik di kawasan.

Tim Kajian ASEAN juga secara aktif melakukan kegiatan selain penelitian, seperti kerja sama dengan negara-negara mitra ASEAN untuk mengadakan seminar, diskusi publik, dan diseminasi pengetahuan tentang ASEAN. (Tim Kajian ASEAN-PRN IV)

im Kajian ASEAN Pusat Penelitian Politik LIPI telah melakukan berbagai penelitian mengenai isu-isu politik keamanan, ekonomi, serta sosial T

|Vol. 1 No. 1PENJURU

Page 4: VOLUME 1 NO 1, JUNI 2020 PENJURUpsdr.lipi.go.id/images/Penjuru_Newsletter.pdf · Luar Negeri Indonesia Artikel Sekilas Tentang Penjuru Newsletter Kajian Internasional - LIPI VOLUME

04

ARTIKEL

Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Konflik di Laut

AKTIVITAS PENJURU

IPI dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menyelenggarakan Roundtable Discussion “Global Maritime Fulcrum in Jokowi’s 2 Term: L

Enhancing Strategic Clarity and Policy Content”. Pembicaradiskusi adalah Dr. Ridwan Djamaluddin (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI) dan Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar (Profesor Riset P2P LIPI). Perwakilan BPPK Kemlu RI, Lemhanas, dan akademisi sejumlah universitas serta lembaga penelitian hadir memberikan gagasan. Selama masa bekerja dari rumah, tim-tim penelitian melaksanakan FGD daring. Tim Gastrodiplomasi melaksanakan beberapa diskusi. Salah satu narasumber adalah Vita Datau (Ketua Tim Percepatan dan

Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja, Kemenparekraf RI) yang membahas gastronomi dariperspektif praktisi dan penjajakan kerja sama pengembangan strategi gastrodiplomasi Indonesia. Tim Perbatasan mendiskusikan konsep manajemen dan resolusi konflik bersama Dr. Ichsan Malik, dan mendiskusikan dinamika pengelolaan perbatasan bersama Dr. Victor Nikijuluw. Tim Polugri mengundang Kepala BPPK Kemlu RI, Dr. Siswo Pramono untuk membahas pandangan Indonesia mengenai konsep Indo-Pasifik. Tim ASEAN berdiskusi dengan Dr. Marty Natalegawa dan Rene Pattiradjawane mengenai perkembangan sentralitas ASEAN dan peran Indonesia menjaga sentralitas ASEAN dalam bingkai Indo-Pasifik.(Mario Ramadhan/P2 Politik LIPI)

TIM PENJURU Meilinda Sari Yayusman, M.ASekretaris

Nanto Sriyanto, S.IP, M.I.S dan Dr. Zamroni Salim, S.E, M.Appl.EcEditor

02

Fatmawati Fitri M, S.Kom dan Angela Iban, M.ALayouter

Kewilayahan LIPI

kewilayahanlipi

www.psdr.lipi.go.id

China Selatan dan Laut Sulu-Sulawesi

Mario Surya R, S.Sos., M.NatSecPol dan Pandu Prayoga, S.IP, M.A

Marketing/Ditributor

Pusat Penelitian Kewilayahan-LIPIWidya Graha Lt 8, Jl.Jend. Gatot Subroto No 10, Jakarta 12710

n ....iD tengah perjuangan negara-negara di dunia untukmengendalikan wabah COVID-19, ketegangan di Laut China Selatan (LCS) justru meningkat. Sejak awal tahun hingga Mei 2020, terjadi berbagai insiden yang

melibatkan Tiongkok, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.Situasi semakin memanas dengan kehadiran armada militer Amerika Serikat dan Australia (Kompas, 17 Mei 2020). Muncul kekhawatiran bahwa sengketa LCS menjadiproksi rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia sebagai “the older brother” di kawasan Asia Tenggara perlu menjaga agar proses penyelesaian sengketa yang sudah dirintis sejak 1991 tidak terimbas kepentingan-kepentingan eksternal.

Selain itu, publik Indonesia di masa pandemi ini, juga digemparkan oleh berita perbudakan dan pelarungan AnakBuah Kapal (ABK) yang bekerja di kapal asing. Hal ini memperumit persoalan ABK Indonesia yang sudah ada, salah satunya yaitu maraknya penculikan di perairan Sulu-Sulawesi. Tahun 2019 saja, 12 ABK diculik oleh Abu Sayyaf (Jurnal Maritim, 2020). Penculikan teranyar terjadipada 19 Januari 2020 terhadap 9 WNI (Lesmana, 2020).Salah satu faktor yang disinyalir menyebabkan kondisitersebut adalah konflik internal Filipina antara pemerintah pusat di Manila dengan kelompok-kelompok separatis di wilayah selatan.

yang terlalu bertumpu pada aspek kedaulatan dan keamanan.

Menyadari hal tersebut, Tim Kajian Perbatasan Pusat Penelitian Politik LIPI mengeksplorasi pendekatan baru dengan memanfaatkan modal yang sudah ada, yaitu kegiatan lintas-batas. Pada konteks LCS, Athiqah dkk (2014) menemukan fenomena saling-bantu dan tukar bahan makanan, air, dan bensin antarnelayan tradisionaldi wilayah tersebut. Ada pula kolaborasi penelitian terkaitperikanan, seperti “SCS Fisheries Resources and Management Workshop 2017”. Pada konteks Perairan Sulu-Sulawesi, Indonesia, Malaysia, dan Filipina memiliki kerangka kerja sama bilateral melalui Border Crossing and Border Trade Agreements, serta kerangka multilateralmelalui kerja sama BIMP-EAGA. Kerangka tersebut mencakup isu sosial, ekonomi, lingkungan, dan keamanan serta melibatkan aktor negara dan non-negara dari level nasional hingga daerah.

Fenomena di atas menjadi dasar bagi Tim Perbatasan untuk melaksanakan penelitian berjudul “Strategi Optimalisasi Aktivitas Lintas-Batas Sebagai Media Pengelolaan Konflik Di LCS dan Filipina Selatan” untuk periode 2020-2024. Penelitian ini akan memetakan masalah, mengidentifikasi kegiatan lintas batas, menyusun strategi dan pendekatan baru, menguatkan jejaring, dan mengadvokasi pihak-pihak yang berkepentingan. Digawangi oleh Hayati Nufus, Awani Irewati, Agus R Rahman, CPF Luhulima, Tri Nuke P, Indriana Kartini, Sandy Raharjo, dan Anta Maulana, Tim Perbatasan percaya studi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan perbaikan kebijakan nasional. (Tim Kajian Perbatasan/PRN IV)

nd

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyelesaikan sengketa dan konflik di atas, tetapi hingga kini resolusi belum juga tercapai. Pada sengketa LCS, pemufakatan Code of Conduct masih berjalan di tempat, sementara pada konflik di Filipina Selatan, lambannya pembangunan sosial-ekonomi masih memicu separatisme. Kebuntuan tersebut terjadi karena pendekatan penyelesaian konflik

Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, M.APengarah

Dr. Ganewati Wuryandari, M.APenanggung Jawab

Hayati Nufus, S.Hum, LL.MPimpinan Redaksi

Abdul Fikri Angga R, M.ScWakil Redaksi

|Vol. 1 No. 1PENJURU