Vol. VI No.12 II P3DI JUNI 2014

download Vol. VI No.12 II P3DI JUNI 2014

of 24

description

Menguji komitmen Capres-Cawapres (Novianti)Respon internasional terhada serangan ISIS (Lisbet)Kejahatan Seksual anak dan GN AKSA (Dinar)Alternatif kebijakan pengentasan ULN (Rafika Sari)Memilih dengan Cerdas pada Pilpres 2014 (aryojati)

Transcript of Vol. VI No.12 II P3DI JUNI 2014

  • - 1 -

    Info Singkat 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RIwww.dpr.go.idISSN 2088-2351

    Vol. VI, No. 12/II/P3DI/Juni/2014H U K U M

    Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

    MENGUJI KOMITMEN CAPRESCAWAPRES TERHADAP PEMBERANTASAN KORUPSI

    Novianti*)

    Abstrak

    Terkait dengan isu pemberantasan korupsi, visi-misi pemberantasan korupsi Prabowo dan Jokowi dilakukan melalui sistem pemerintahan dan birokrasi yang terbuka, serta memperkuat lembaga KPK. Hal yang perlu disadari, bahwa kasus korupsi terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, seharusnya yang menjadi pemikiran hukum para capres adalah bagaimana mendorong agar kinerja kepolisian dan kejaksaan dapat bekerja secara profesional, kredibel, transparan dan akuntabel dalam pemberantasan korupsi seperti yang telah ditunjukan oleh KPK selama ini. Selain itu, kedua capres juga harus berpedoman pada Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sebagaimana diatur dalam UU No. 28 Tahun 1999. Asas penyelenggaraan negara yang bersih tersebut tidak dapat dilepaskan dari konsep negara hukum dan demokrasi.

    PendahuluanPemilihan umum (pemilu) untuk

    memilih calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2014 dengan 2 (dua) pasang kandidat yang akan berkompetisi, yaitu Prabowo-Hatta dengan nomor urut 1 (satu) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada nomor urut 2 (dua). Kedua kandidat tersebut mempunyai visi-misi (janji Pemilu) sebagai elemen yang paling penting untuk dicermati oleh publik pemilih di dalam Pemilu. Janji-janji kampanye dalam bentuk visi-misi merupakan indikasi kebijakan para kandidat jika terpilih di dalam Pemilu.

    Salah satu isu yang sangat penting untuk dinilai dari debat visi-misi capres-cawapres 2014 adalah pemberantasan Korupsi. Persoalan korupsi di Indonesia sudah sedemikian mengakar dan sistemik. Korupsi tidak hanya terjadi di ranah pelayanan publik dalam bentuk suap, akan tetapi juga melingkupi korupsi kebijakan anggaran disertai keterlibatan aktor-aktor politik, baik elit partai maupun yang ada di parlemen. Korupsi juga menyentuh hingga ranah hukum dan kekuasaan peradilan. Berdasarkan hal tersebut, rumusan solusi kebijakan di dalam visi-misi kebijakan

    *) Peneliti Madya Hukum Internasional pada bidang Hukum, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI. E-mail: [email protected].

  • - 2 -

    anti-korupsi menjadi penting untuk terus memberantas korupsi di Indonesia.

    Dasar Hukum Dasar hukum atau peraturan

    perundang-undangan yang ditujukan untuk pemberantasan korupsi, yakni UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) dan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU KPK). Indonesia juga WHODK PHUDWLNDVL .RQYHQVL 3HUVHULNDWDQ

    Bangsa Bangsa Anti Korupsi (United Nation Convention Against Corruption) Tahun 2003 yaitu dengan UU No. 7 tahun 2006 dan melakukan serangkaian kerjasama internasional pemberantasan korupsi.

    Saat ini juga telah ada 3 (tiga) lembaga yang menangani tindak pidana korupsi (tipikor), yaitu kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK). Dasar hukum instansi Kejaksaan dalam menangani tipikor adalah Pasal 284 ayat (2) UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan wewenang Kepolisian dalam penyidikan tipikor didasarkan pada Pasal 1 angka 1 dan Pasal 6 ayat (1) KUHAP serta Pasal 26 UU Tipikor. Sedangkan KPK merupakan lembaga negara yang pembentukannya diamanatkan oleh Pasal 43 UU Tipikor, yang selanjutnya dibentuk dengan UU KPK.

    Mengingat upaya pencegahan korupsi tidak kalah penting dengan upaya penindakan korupsi maka dalam menetapkan rencana aksi pemberantasan korupsi sejak tahun 2011, pemerintah tidak hanya melakukan upaya penindakan melainkan tetapi juga menitikberatkan pada upaya pencegahan. Rencana aksi pemberantasan korupsi untuk tahun 2014 tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi pada 2014 (Inpres No. 2 Tahun 2014) yang berisi sejumlah rencana aksi mencegah korupsi di kementerian/lembaga pemerintahan dan lembaga penegak hukum. Inpres No. 2 Tahun 2014 merupakan kelanjutan dari Inpres No. 17 Tahun 2011 dan Inpres No. 1

    Tahun 2013. Dalam kedua Inpres tersebut, pemerintah mengimplementasikan enam strategi sesuai rekomendasi UNCAC. Keenam strategi tersebut meliputi (1) Strategi Pencegahan; (2) Strategi Penegakan Hukum; (3) Strategi Kriminalisasi dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan; (4) Strategi Kerja Sama Internasional dan Perampasan Aset; (5) Strategi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi; dan (6) Strategi Mekanisme Pelaporan.

    Visi dan Misi Capres-Cawapres Dalam Pemberantasan Korupsi

    Dalam penyampaian visi dan misi capres Jokowi dan Prabowo sama-sama bermaksud untuk mencegah dan memberantas korupsi. Jokowi menulis, kami akan memprioritaskan pemberantas korupsi dengan konsisten dan terpercaya. Prabowo juga menulis hal yang kurang lebih sama, [Kami akan] mencegah dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam hal pencegahan, keduanya akan menerapkan sistem pemerintah dan birokrasi yang terbuka. Jokowi merinci pencegahan korupsi melalui pemanfaatan teknologi informasi serta pelaksanaan Sistem Integritas Nasional (SIN).

    Kedua capres sama-sama mengakui peran penting KPK. Jokowi dan Prabowo berkomitmen menjaga keharmonisan KPK dengan Polri dan Kejaksaan, mungkin XQWXN PHQFHJDK NRQLN VHPDFDP FLFDN

    buaya. Keduanya berbeda ketika berbicara soal pemberdayaan KPK. Dalam dokumen visi-misinya, Jokowi akan mendukung KPK dengan menjaga independensinya. KPK harus dijaga sebagai lembaga independen yang bebas dari pengaruh kekuatan politik. Prabowo akan memperkuat peranan KPK melalui penambahan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas. Di sini, kedua capres sama rincinya namun beda arah. Jokowi memilih untuk menekankan bahwa KPK harus independen, namun tidak memperlihatkan komitmen untuk melengkapi KPK dengan tenaga dan fasilitas. Prabowo tidak menunjukkan sinyal untuk menjaga independensi KPK, namun berniat untuk memperkuat SDM dan fasilitas KPK. Dalam hal prioritas, Jokowi menyebutkan sektor politik, pajak, dan industri sumber

  • - 3 -

    daya alam sebagai prioritas pemberantasan NRUXSVL 3UDERZR WLGDN VSHVLN

    menjelaskan sektor yang akan disasar untuk pemberantasan korupsi. Namun, dalam visi-misinya, Prabowo menekankan reformasi pendapatan SDA dan pajak

    Menanggapi visi-misi capres tersebut, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menilai ada permasalahan yang tidak dijelaskan secara tuntas oleh kedua pasang capres-cawapres di dalam visi dan misinya. Pada dokumen visi dan misi capres, tidak dibahas secara elaboratif dan tuntas darimana pembiayaan seluruh program yang dicanangkan tersebut. Hal ini penting karena bisa menjadi masalah yang serius dan berakibat pada ketidakmampuan untuk menjalankan seluruh agenda pembangunan yang direncanakan capres dan cawapres.

    Pendapat yang sama juga disampaikan Direktur Pusat Advokasi dan Pengawasan Penegakan Hukum (PAPPH), Windu Wijaya, yang menyatakan bahwa melihat visi-misi tertulis dalam bidang pemberantasan korupsi yang telah diserahkan ke KPU oleh masing-masing capres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, maka dapat dipastikan visi-misi pemberantasan korupsi yang diusung kedua pasangan tidak akan mampu melakukan pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi secara optimal. Ini disebabkan visi-misi para capres baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK sangat standar dan tidak ada terobosan baru yang menarik yang ditawarkan kepada pemilih. Selain itu, visi-misi para capres dalam pemberantasan korupsi terlihat sangat menggantungkan nasib bangsa kepada KPK dalam pemberantasan korupsi dengan menekankan ingin memperkuat lembaga KPK dan seolah-olah mengkerdilkan lembaga hukum lainnya.

    Hal yang perlu disadari, bahwa kasus korupsi terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk lingkup pemerintah daerah, sementara KPK hanya ada di pusat. Ini berbeda dengan kepolisian dan kejaksaan yang aparatur penegak hukumnya sudah menyebar di seluruh Indonesia dan lembaga ini adalah lembaga yang secara tegas dibentuk oleh konstitusi dan undang-undang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 284 ayat (2) KUHAP terkait dengan

    instansi Kejaksaan dalam menangani tipikor dan wewenang Kepolisian dalam penyidikan tipikor didasarkan pada Pasal 1 angka 1 dan Pasal 6 ayat (1) KUHAP serta Pasal 26 UU Tipikor. Karena itu, seharusnya yang menjadi pemikiran hukum para capres adalah bagaimana mendorong agar kinerja kepolisian dan kejaksaan dapat bekerja secara profesional, kredibel, transparan dan akuntabel dalam pemberantasan korupsi seperti yang selama ini telah ditunjukan oleh KPK. Dengan demikian yang harus diperkuat tidak hanya KPK tetapi juga Kepolisian dan Kejaksaan Agung. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemenang pilpres harus dapat mentransfer seluruh kekuatan KPK menjadi kekuatan serupa di tubuh kepolisian dan kejaksaan agung.

    Selain itu, dalam asas penyelenggaraan negara yang bersih tidak dapat dilepaskan dari konsep negara hukum dan demokrasi. Apalagi jika dilihat dari latar belakang munculnya prinsip ini dalam sistem hukum Indonesia. Prinsip penyelenggaraan negara yang bersih secara positif diformalkan berdasarkan Ketetapan (TAP) MPR RI Nomor XI/MPR/1998. Pasal 2 TAP MPR RI tersebut menetapkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggara negara agar melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan bertanggung jawab kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk menyelenggarakan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara negara harus jujur, adil, terbuka, dan terpercaya serta mampu membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    Sebagai pelaksanaan dari TAP MPR tersebut, ditetapkan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Konsep hukum tentang penyelenggaraan negara yang bersih terdapat dalam Pasal 1 UU No. 28 Tahun 1999 yang menyebutkan penyelenggara negara yang bersih adalah penyelenggara negara yang menaati asas-asas umum penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta perbuatan tercela lainnya.

  • - 4 -

    PenutupSetiap capres, sebaiknya memiliki

    komitmen yang tegas untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai skala prioritas saat terpilih menjadi presiden. Ketegasan komitmen itu dapat dilihat pada beberapa catatan, yaitu pertama, adanya niat yang tertuang dengan tegas bahwa agenda dan pencapaian pemberantasan korupsi dalam batas waktu tertentu, sehingga kelak publik bisa mengevaluasi apakah agenda itu dijalankan ataukah mandek di tengah jalan. Oleh sebab itu, ke depan yang layak dan patut untuk dipilih hanyalah pemimpin atau capres yang tidak terindikasi kasus-kasus korupsi. Kedua, adanya konsensus anti-korupsi di hadapan publik melalui penandatanganan pakta integritas baik secara hukum maupun politik yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Kesepakatan ini perlu diikuti dengan sanksi yang tegas ketika pakta integritas itu tidak dijalankan. Ketiga, kredibilitas. Komitmen capres yang transparan dan rela mengumumkan harta kekayaan yang dimiliki, berapa jumlahnya dan dari mana saja harta kekayaan itu berasal menjadi indikasi kualitasnya. Dengan menilai tiga komitmen diatas, publik dapat menimbang dengan jelas rekam jejak (track record) capres-cawapres yang layak untuk dipilih.

    ReferensiVisi-misi pemberantasan korupsi

    para-capres-standar, http://www.hukumonline.com/, diakses tanggal 18 Juni 2014.

    Menilai Visi Misi Pasangan Capres-Cawapres 2014, http://www.ti.or.id/, diakses tanggal 18 Juni 2014.

    KPK Krtitik Visi-Misi Parabowo-Jokowi, Harian Kompas, 21 Juni 2014.

    Mochammad Jasin, Pola Pemberantasan Korupsi Sistematik, Melalui Pencegahan, dan Penindakan, http//www.setneg.go.id/, diakses tanggal 24 Juni 2014.

    Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi: Jangka Panjang Tahun 20122025 dan Jangka Menengah Tahun 2012 2014, Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2012.

  • - 5 -

    Info Singkat 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RIwww.dpr.go.idISSN 2088-2351

    Vol. VI, No. 12/II/P3DI/Juni/2014HUBUNGAN INTERNASIONAL

    Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

    RESPONS INTERNASIONAL TERHADAP SERANGAN THE ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) DI IRAK

    Lisbet*)

    Abstrak

    The Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau yang juga dikenal sebagai The Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) dulunya merupakan bagian dari kelompok al-Qaeda. Wilayah kekuasaan kelompok ini pun semakin luas dengan dikuasainya kota Mosul dan Tikrit. Bahkan, kelompok ISIS pun akhirnya bisa menguasai kota Tal Afar setelah pertempuran dengan pasukan Pemerintah Irak. Tidak hanya itu saja, kelompok ini pun berusaha untuk menduduki pengilangan minyak terbesar di Irak, yakni di Baiji. Serangan ISIS berdampak pada naiknya harga minyak internasional. Memburuknya situasi politik dan keamanan di Irak membuat masyarakat internasional memandang perlu untuk mengambil tindakan.

    Latar BelakangThe Islamic State of Iraq and Syria

    (ISIS) atau yang juga dikenal sebagai The Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) dulunya merupakan bagian dari kelompok al-Qaeda. Cikal bakal ISIL berawal dari The Islamic State of Iraq (ISI) yang berdiri pada Oktober 2006 di bawah kepemimpinan Abu Musab al-Zarqawi. ISI dulunya merupakan DOLDVL GDUL DO4DHGD 1DPXQ VHWHODK

    berubah menjadi ISIS, kelompok ini tidak lagi menjadi bagian dari kelompok al-Qaeda.

    ISIS didirikan pada April 2013 dan berada di bawah kepemimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. Al-Baghdadi dulu merupakan mantan anggota al-Qaeda dan pernah menjadi pemimpin ISI. ISIS beroperasi

    secara independen. Sebagian besar sumber pendanaan mandirinya berasal diperoleh secara ilegal yakni hasil menjarah suatu kota.

    ISIS tumbuh kuat dan mengontrol kota Raqqa di Suriah serta memberlakukan Hukum Islam secara ketat. Pengaruh kelompok ini juga semakin luas seperti ke wilayah Afganistan, Pakistan, bahkan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Anggota kelompoknya ada yang berasal dari Inggris, AS, Perancis, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya. Anggota kelompok ini dilatih sedemikian rupa sehingga tidak mengenal rasa takut.

    Penciptaan rasa takut ini menjadi faktor penting dalam keberhasilan ISIS

    *) Peneliti Muda Bidang Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, email: [email protected]

  • - 6 -

    merebut kota-kota jajahannya dari tentara Irak. Ketakutan ini pulalah yang membuat banyak perwira militer dan pihak berwajib di Irak melarikan diri dari posnya. Dalam melakukan aksinya, kelompok ini telah membunuh sejumlah tentara Irak yang tertangkap di wilayah-wilayah kekuasaannya.

    Kelompok ini telah mengontrol sebagian besar wilayah di Suriah timur dan Irak bagian barat dan tengah. Wilayah kekuasaan kelompok ini pun semakin luas dengan dikuasainya kota Mosul dan Tikrit. Serangan balik yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Irak untuk merebut kembali kota Mosul dan Tikrit pun dapat diatasi oleh kelompok ini. Bahkan, kelompok ISIS pun akhirnya bisa menguasai kota Tal Afar setelah pertempuran dengan pasukan Pemerintah Irak. Dengan demikian, ISIS telah menduduki tiga kota penting di wilayah utara Irak.

    Tidak hanya itu saja, kelompok ini pun berusaha untuk menduduki pengilangan minyak terbesar di Irak, yakni di Baiji. Kilang minyak ini merupakan kilang minyak yang mampu mengolah 320.000 barrel minyak per hari. Kota ini merupakan kota strategis yang dapat menjadi sumber ekonomi penting bagi penguasa kota ini nantinya.

    Penguasaan tiga kota penting oleh kelompok ISIS ini menimbulkan kekecewaan Pemerintah Irak yang sedang berusaha untuk mengendalikan kembali wilayah utara dan tengah negeri itu. Untuk menghambat gerakan ISIS, Pemerintah Irak kemudian mengirim paramiliter Syiah dan para sukarelawan ke wilayah-wilayah yang akan menjadi sasaran kelompok ISIS. Selain itu, Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mendesak rakyat Irak untuk bersatu melawan para militan.

    Serangan ISIS juga menimbulkan dampak internasional, yakni meningkatnya harga minyak di pasaran Internasional, dikarenakan Irak adalah produsen minyak terbesar kedua dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Naiknya harga minyak ini dapat memengaruhi pasokan global. Minyak mentah Brent naik sekitar 3 persen menjadi US$113,27 per barel, sementara minyak mentah AS naik lebih dari 2 persen menjadi US$106,71. Perkembangan ini juga merugikan pasar saham global.

    ISIS dan Krisis Politik IrakBukan tidak mungkin, bahwa krisis

    politik dan situasi keamanan yang tidak kondusif di Irak tidak saja akan berdampak pada stabilitas keamanan regional di kawasan Timur Tengah tetapi juga internasional. Oleh karena itu, perlu ada komitmen internasional untuk membantu Irak keluar dari situasi politik dan keamanan yang tidak menguntungkan ini.

    ISIS ternyata merupakan bagian dari koalisi besar Sunni. Selain ISIS, ada beberapa milisi yang tergabung dalam koalisi besar Sunni itu, yakni Tareqat Naqsabandiyah, Jeish al-Islami, Brigade Revolusi al-Ishreen, dan sejumlah milisi kecil lainnya. Milisi-PLOLVL LQL EHUDOLDVL NH PD]KDE 6XQQL

    untuk menghadapi musuh bersama yakni Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki. Koalisi ini menganggap bahwa PM Irak telah menerapkan kebijakan berbau sektarian dengan menyingkirkan kaum Sunni. Gerakan militer koalisi Sunni itu menuai sukses besar dengan merebut secara cepat kota dan wilayah Sunni di beberapa Provinsi.

    Sementara itu, PM Irak bekerja keras membangun pendapat bahwa saat ini Irak sedang menghadapi serangan teroris dari ISIS dan anggota koalisi besar Sunni lainnya. Upaya PM Irak ini sesungguhnya lebih ditujukan untuk mendapatkan simpati masyarakat, termasuk masyarakat internasional, bahwa Irak saat ini dalam situasi bahaya dan berpotensi terjadi perang saudara. Terlebih lagi, milisi koalisi Sunni yang dimotori ISIS terus menebar ancaman akan menyerbu ibu kota Irak, Baghdad. Dan, saat ini, milisi telah menguasai hampir semua wilayah perbatasan di bagian barat Irak. Pos perbatasan di Al-Waleed, Turaibil, dan kota Tal Afar serta bandar udaranya telah dikuasai milisi koalisi Sunni.

    Sebaliknya, pimpinan dan kaum Sunni di Irak berusaha untuk membangun opini bahwa gerakan militer mereka bukan teroris dan bukan pula ISIS, melainkan berupa koalisi besar Sunni yang didalamnya terdapat ISIS. Selain itu, pimpinan koalisi ini juga berupaya untuk meyakinkan masyarakat internasional bahwa koalisi ini dibentuk untuk melawan ketidakadilan pemerintahan PM Irak. Koalisi ini hanya bertujuan untuk menumbangkan pemerintahan PM Irak.

  • - 7 -

    Respons InternasionalSemakin memburuknya situasi di

    Irak, membuat masyarakat internasional memandang perlu untuk mengambil tindakan. Liga Arab dan Uni Eropa menyerukan kepada pemerintah Irak dan pemerintah wilayah Kurdistan untuk menggabungkan kekuatan politik dan militernya untuk mengatasi serangan dari ISIS tersebut.

    Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, menyerukan kepada masyarakat internasional agar bersatu dan mendukung pemerintah Irak untuk menghadapi tantangan keamanan dari kelompok ISIS ini. Dewan Keamanan PBB juga menyatakan keprihatinannya terhadap lebih dari 700.000 penduduk yang meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri ke kota-kota Kurdi di sebelah utara.

    Bahkan, Komisaris Tertinggi HAM PBB, Navi Pillay, mengungkapkan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS di Irak ini merupakan kejahatan perang. Kekhawatiran terhadap kondisi anak-anak yang kekurangan air bersih, makanan, dan minimnya perlindungan pun disampaikan ROHK SHUZDNLODQ 81,&() GL ,UDN 0DU]LR

    Babille. Oleh karena itu, seluruh dunia diharapkan dapat membantu Pemerintah Irak untuk mengatasinya.

    Serupa dengan PBB, AS pun mengecam serangan yang dilakukan oleh ISIS. Melihat situasi Irak yang semakin memburuk, Pemerintah AS pun memutuskan untuk mengerahkan 275 personel militernya. Keputusan ini wajar dilakukan karena pemerintah AS perlu melindungi warga negara serta properti yang dimilikinya di wilayah Irak. Bahkan jika dianggap perlu, pasukan militer ini akan diperlengkapi juga dengan peralatan tempur. Pasukan ini akan tetap berada di Irak hingga situasi keamanan dianggap kondusif. Kendati demikian, masuknya pasukan AS ke wilayah Irak harus sudah dengan persetujuan pemerintah Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki.

    Selain itu, AS juga telah mengirimkan kapal-kapal perangnya seperti USS Mesa Verde dan USS George HW Bush ke wilayah Teluk Persia guna mengantisipasi serangan dari ISIS. Upaya lain yang dilakukan adalah meminta tiga tokoh kunci Irak untuk bersatu melawan ISIS. Pada tanggal 18 Juni 2014,

    Wakil Presiden AS, Joe Biden, telah berbicara secara terpisah dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, Juru Bicara Parlemen GDUL.HORPSRN6XQQL2VDPDDO1XMDLGDQ

    Presiden Kawasan Kurdistan, Irak, Masoud %DU]DQL$6PHPLQWDNHWLJD WRNRK LQLXQWXN

    berkoordinasi dalam masalah keamanan dan melanjutkan proses pembentukan pemerintahan baru di bawah konstitusi Irak.

    Upaya lain yang dilakukan AS adalah mengadakan pertemuan dengan PM Irak dan tokoh-tokoh penting lainnya. Pada tanggal 23 Juni 2014 yang lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengadakan pertemuan dengan PM Irak di Baghdad. Dalam pertemuan tersebut, Menlu AS mendesak agar para pemimpin di Irak yang beraliran Syiah mau berbagi kekuasaannya dengan lawan-lawan politiknya dari Kelompok Sunni. Dengan adanya pembagian kekuasaan ini, diharapkan terciptanya suatu pemerintahan yang inklusif. Selain bertemu dengan PM Irak, Menlu AS juga bertemu dengan Ulama Syiah berpengaruh yakni Amar al-Hakim, serta dua pejabat tinggi dari kelompok Sunni, \DNQL.HWXD3DUOHPHQ2VDPDDO1XMDLGDQ

    Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlaq. Upaya-upaya yang dilakukan oleh AS ini pun didasari oleh pernyataan resmi pemerintah Irak yang meminta bantuan militer udara Amerika Serikat.

    Perkembangan yang terjadi di Irak tersebut sudah tentu juga perlu diantisipasi dampaknya ke dalam negeri. Setidaknya dampak terhadap stabilitas politik-keamanan di dalam negeri secara tidak langsung. Semakin kuatnya peran kelompok ISIS ini ternyata tidak luput dari pantauan kelompok-kelompok garis keras di Indonesia. Umumnya, mereka yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS adalah anggota kelompok yang merupakan pecahan dari Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshorut Tauhid atau Negara Islam Indonesia. Dukungan ini pun dilakukan secara terbuka. Menurut pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti 3HUGDPDLDQ 7DXN $QGULH VXGDK WHUGDSDW

    banyak status, maupun twit di social media yang menunjukkan keberadaan kelompok itu harus diakui dan didukung di setiap langkah dan tindakannya di Irak.

    Besarnya dukungan terhadap kelompok ISIS, mengkhawatirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

  • - 8 -

    (BNPT) Ansyaad Mbai. Hal ini dikarenakan Indonesia punya pengalaman dengan militan yang pernah ke Afghanistan dulu. Belum lama ini, seorang narapidana terorisme yang pada tahun 2010 divonis delapan tahun penjara untuk kasus kamp pelatihan militan di Aceh, Aman Abdurrahman, dikabarkan telah mengucapkan janji setia untuk ISIS. Hal ini diketahui berdasarkan surat yang dikirim ke internet. Surat ini berisi keterangan bahwa Aman Abdurrahman dan kelompoknya membuat pernyataan baiat (pernyataan setia) terhadap kelompok ISIS. Perwujudan dari dukungan itu diperkirakan adalah memberikan sumbangan materi melalui penggalangan dana, meski tidak tertutup kemungkinan ISIS juga akan meminta pengikutnya di Indonesia untuk memberikan sumbangan personil.

    Untuk mencegah munculnya aksi teror di Indonesia, BNPT pun mengambil langkah antisipatif. Langkah tersebut antara lain mengadakan kerja sama secara internasional dengan beberapa negara. Kerja sama ini perlu dilakukan karena pengiriman militan-militan seperti ini sulit terdeteksi oleh pemerintah. Umumnya, kelompok ini pergi melalui negara ketiga, dimana Indonesia tidak memiliki Kantor Kedutaan Besar maupun Konsulat Jenderal sehingga tidak dapat mendata orang-orang ini. Hal inilah kiranya yang juga perlu diantisipasi oleh Indonesia.

    Penutup Sebagai bagian dari masyarakat

    internasinal, dan juga negara yang menjunjung tinggi Demokrasi, Indonesia, melalui saluran diplomatik yang ada perlu bekerja sama secara internasional memulihkan situasi keamanan di Irak. Hal ini juga dapat dilakukan oleh DPR RI, misalnya dengan mendorong organisasi antarparlemen seperti Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) dan The Asian Parliamentary Assembly (APA) untuk mengambil langkah-langkah penting dalam menyelamatkan kedaulatan Irak. Dorongan yang dilakukan oleh DPR RI ini sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mewajibkan Indonesia untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

    Referensi 'XOX $OLDVL .LQL 7LGDN 'LDNXL Media

    Indonesia, 17 Juni 2014, hal 23.AS Siapkan Opsi Serangan Udara, Suara

    Pembaruan, 17 Juni 2014, hal B15. Watching The Middle East Burn, The

    Jakarta Post, 17 Juni 2014, hal 6.AS Mulai Kirim Tentara, Kompas, 18 Juni

    2014, hal 8.Pertempuran Dekati Baghdad, Republika,

    18 Juni 2014, hal 24.PBB kutuk serangan kelompok militan di

    Irak, http://www.bbc.co.uk/Indonesia/dunia/2014/06/140612_pbb_kutuk_irak.shtml, diakses tanggal 19 juni 2014

    Kota Tal Afar Jatuh, ISIS Semakin Dekat ke Baghdad, http://internasional.kompas.com/read/2014/06/17/1455239/Kota.Tal.Afar.Jatuh.ISIS.Semakin.Dekat.ke.Baghdad, diakses tanggal 19 juni 2014

    Menlu: Belum Ada Rencana Evakuasi WNI dari Irak, http://news.metrotvnews.com/read/2014/06/16/253399/menlu-belum-ada-rencana-evakuasi-wni-dari-irak, diakses tanggal 16 Juni 2014

    AS Minta Tokoh Irak Bersatu Hadapi Militan, http://news.metrotvnews.com/read/2014/06/19/254793/as-minta-tokoh-irak-bersatu-hadapi-militan, diakses tanggal 19 juni 2014

    BNPT deteksi dukungan untuk ISIS dari Indonesia, http://www.b b c . c o . u k / I n d o n e s i a / b e r i t a _Indonesia/2014/06/140616_isis_iraq_Indonesia.shtml, diakses tanggal 19 Juni 2014

    Politik Kawasan; Irak Terbelit Problema PM Nouri al-Maliki, Kompas, 24 Juni 2014, hal 8.

    Perbatasan Irak Barat Jatuh, Kompas, 24 Juni 2014, hal 8.

  • - 9 -

    Info Singkat 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RIwww.dpr.go.idISSN 2088-2351

    Vol. VI, No. 12/II/P3DI/Juni/2014KESEJAHTERAAN SOSIAL

    Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

    KEJAHATAN SEKSUAL ANAK DAN GERAKAN NASIONAL ANTI-KEJAHATAN SEKSUAL

    TERHADAP ANAKDinar Wahyuni*)

    Abstrak

    Terungkapnya berbagai kasus kejahatan seksual anak menunjukkan bahwa perlindungan anak masih lemah. Penegakan hukum yang masih lemah serta lambannya inisiatif pemerintah dalam menguak kasus kejahatan seksual anak membuka peluang pelaku kembali melakukan aksinya. Karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kasus ini. Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak merupakan salah satu upaya dalam penanganan dan pencegahan kejahatan seksual anak. Gerakan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seluruh elemen masyarakat harus mendukung penuh gerakan ini sehingga tercipta kesamaan persepsi akan pentingnya perlindungan anak dan sinergitas dalam pencegahan dan penanganan kejahatan seksual anak.

    PendahuluanTerungkapnya kasus kejahatan

    seksual terhadap siswa Taman Kanak-kanak Jakarta International School (TK JIS) yang dilakukan oleh petugas kebersihan di sekolah seolah menjadi puncak gunung es. Tidak lama setelah kasus ini muncul, kasus-kasus kejahatan seksual pada anak lain mulai terungkap. Di Sukabumi, misalnya, terjadi kasus kejahatan seksual yang menimpa lebih dari 100 anak. Dengan iming-iming sejumlah uang, Emon, pelaku kejahatan seksual, berhasil mengelabui korban yang masih di bawah umur. Belum selesai kasus Emon, masyarakat kembali dikejutkan dengan ulah remaja penyandang tunarungu berusia 13

    tahun yang diduga mencabuli sebanyak sembilan anak di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. Pemberitaan kasus Emon menjadi pintu pembuka terungkapnya kasus ini. Setelah melihat berita kasus tersebut, dua korban kakak beradik mengatakan kepada ibunya kalau mereka juga pernah mengalami hal yang sama. Terakhir di pertengan Juni ini muncul kasus pencabulan yang dilakukan guru silat pada 19 anak laki-laki. Mayoritas korban adalah murid di padepokan silatnya. Modus pelaku adalah bisa mengeluarkan penyakit atau dosa yang ada dalam diri korban.

    Sejumlah kasus yang terungkap hanya

    *) Peneliti Muda Sosiologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI. E-mail: [email protected].

  • - 10 -

    contoh sebagian kecil saja. Masih banyak kasus yang merebak di masyarakat yang tidak sampai ke ranah hukum dengan alasan malu ataupun takut dengan ancaman pelaku. Fenomena kejahatan seksual menunjukkan dunia yang aman bagi anak semakin sempit dan sulit kita temukan. Anak-anak ternyata tidak aman dari berbagai ancaman kejahatan termasuk kejahatan seksual. Pelindungan hukum yang diberikan negara belum mampu melindungi anak dari ancaman kejahatan seksual. Selain itu, minimnya publikasi, perhatian serta upaya pencegahan dari banyak pihak menghambat penyelesaian kasus kejahatan seksual. Hingga kini, dibandingkan dengan pemberitaan seputar politik, tema-tema mengenai pelindungan anak masih tersubordinasi. Padahal kasus kejahatan terhadap anak, terutama kejahatan seksual terus meningkat setiap tahun. Pertanyaannya kemudian mengapa kasus kejahatan seksual terus merebak di wilayah tanah air?

    Lemahnya Penegakan Hukum

    Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Namun, kenyataannya setiap tahun jumlah kasus kejahatan seksual anak terus meningkat. Jika pada tahun 2012 kasus kejahatan seksual anak berjumlah 124 kasus, tahun 2013 telah mencapai 1.937 kasus. Sepanjang tahun 2014, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) telah mendapat 639 laporan pengaduan tindak kekerasan terhadap anak. Sebanyak 58 persen atau sekitar 370 kasus adalah kejahatan seksual yang dilakukan dalam bentuk sodomi, pemerkosaan maupun pencabulan. Ironisnya, kejahatan seksual yang dialami anak-anak mayoritas terjadi di lingkungan sosial anak seperti rumah, sekolah, panti, tempat kerja maupun di tengah komunitas mereka. Demikian juga pelaku adalah orang yang seharusnya melindungi anak, yaitu orang tua, pengajar, saudara, tetangga, bahkan oknum penegak hukum.

    Negara kita telah memiliki peraturan perundangan-undangan tentang perlindungan anak, yaitu Undang-Undang

    Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA) yang dengan jelas mengatur tentang pelindungan anak dari berbagai ancaman. Namun, dalam impelementasi UUPA belum efektif melindungi anak. Hukuman maksimal 15 tahun penjara jarang diberikan. Kesulitan membawa kasus-kasus kejahatan seksual pada anak ke ranah hukum adalah lemahnya sistem perundangan-undangan, dimana keterangan korban di bawah umur tidak diakui dalam sistem perundangan-undangan kita.

    Lemahnya penegakan hukum atas kejahatan seksual menyebabkan tidak ada efek jera bagi pelaku. Akibatnya, ada kemungkinan pelaku kembali melakukan aksinya. Karena itu, perlu kesamaan pandangan antara penegak hukum dalam memberikan sanksi hukum terhadap pelaku. Sanksi hukum bagi pelaku kejahatan seksual harus direvisi. Anak adalah masa depan bangsa. Oleh karena itu hukuman bagi pelaku kejahatan seksual harus membuat efek jera. Terkait hal ini, muncul beberapa wacana hukuman bagi pelaku kejahatan seksual antara lain, hukuman penjara minimal dua puluh tahun dan maksimal seumur hidup. Pengebirian secara kimiawi terhadap pelaku juga mengemuka sebagai salah satu opsi hukuman. Upaya ini dilakukan dengan menyuntikkan atau memasukkan antiandrogen ke tubuh pelaku. Antiandrogen ini berfungsi untuk melemahkan hormon testoteron sehingga hasrat seksual pelaku akan menurun bahkan hilang seluruhnya dari tubuh pelaku. Di Indonesia, opsi hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual memang masih menjadi wacana. Namun di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Polandia, Korea Selatan, dan Rusia, hukuman kebiri ini telah diberlakukan.

    Sementara dari segi sosial, sanksi sosial berupa cap khusus pelaku kejahatan seksual anak perlu diberikan. Cap khusus ini berguna sebagai penanda saat pelaku kembali ke tengah masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah menginformasikan kepada masyarakat saat pelaku akan dibebaskan dari tahanan. Dengan demikian, masyarakat akan selalu waspada terhadap pelaku. Pelaku juga dijauhkan dari lingkungan anak-anak dan mendapatkan rehabilitasi atas kelainan seksualnya untuk meminimalkan kemungkinan pelaku kembali melakukan aksinya setelah bebas dari masa hukuman.

  • - 11 -

    Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak

    Salah satu cara pemerintah mencegah bertambahnya kasus kejahatan seksual pada anak adalah dengan mencanangkan gerakan nasional yang melibatkan semua pihak dengan kesadaran bersama bahwa kasus kejahatan seksual pada anak merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan prioritas untuk diselesaikan. Gerakan ini dikenal dengan Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN AKSA). Melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang GN AKSA, Presiden menginstruksikan kepada para menteri, Jaksa Agung, Kapolri, para kepala lembaga pemerintah non kementerian, dan para kepala daerah untuk mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, kewenangan masing-masing untuk mencegah dan memberantas serta mempercepat proses penanganan kejahatan seksual anak dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan dunia .

    Sebagai upaya promotif dan preventif kejahatan seksual anak, GN AKSA dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orang tua memegang peran penting dalam menentukan sikap dan karakter anak. Orang tua harus membekali anak dengan informasi dan pengetahuan yang tepat seputar seks. Pendidikan seks diberikan sejak dini dengan cara dan waktu yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan dan usia kematangan anak. Dengan demikian anak akan mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai ancaman yang akan merugikan masa depannya. Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak juga diperlukan karena anak-anak sekarang lebih rentan dalam menghadapi masalah. Selain itu, upaya SHQGDPSLQJDQGDQOWHU WHUKDGDS WRQWRQDQ

    anak perlu dilakukan karena pengaruh televisi dan dunia maya itu sangat besar.

    Organisasi pelindungan anak dari Dewan Uni Eropa memiliki strategi yang bisa diterapkan orang tua dalam membimbing anak terkait aturan berkomunikasi, berinteraksi, dan bersentuhan dengan orang lain, di luar keluarga inti. Strategi ini dikenal dengan istilah underwear rule, yaitu: pertama, anak diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa

    L]LQ 2UDQJ WXD PHODNXNDQ NRPXQLNDVL

    terbuka dengan anak usia dini tentang seksualitas dan area pribadi; kedua, memberikan penjelasan kepada anak tentang bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh orang lain; ketiga, kerahasiaan adalah taktik utama pelaku kejahatan seksual. Karena itu, orang tua perlu memberikan penjelasan tentang perbedaan antara rahasia yang baik dan buruk. Setiap rahasia yang membuat mereka cemas, tidak nyaman, takut, atau sedih harus diceritakan ke orang tua; keempat, ketika menjadi korban pelecehan, anak-anak akan merasa malu, bersalah, dan takut. Orang tua harus mencegah hal itu dan memberi perhatian kepada anak; kelima, anak harus diberitahu tentang orang dewasa yang bisa mereka percayai demi keselamatan mereka karena dalam banyak kasus, pelaku pelecehan biasanya adalah orang yang mereka kenal.

    Di lingkungan sekolah, kualitas materi pendidikan agama dan budi pekerti di satuan pendidikan perlu ditingkatkan. Selain itu, persoalan tentang hak dan kewajiban anak, kesehatan reproduksi, dan pemberdayaan anak perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan. Pelindungan anak dari kejahatan seksual dilakukan oleh tenaga pengajar maupun pihak lain yang ada di lingkungan sekolah. Guru harus aktif mengikuti perkembangan anak didiknya. Kelalaian tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas ini perlu diberikan sanksi tegas.

    Sementara di lingkungan masyarakat, upaya pelindungan anak dari kejahatan seksual dilakukan dengan membentuk tim reaksi cepat pelindungan anak. Tim ini bertugas melakukan pencegahan dan deteksi dini kejahatan seksual di lingkungan tempat tinggalnya. Pembentukan tim bisa di tingkat desa atau lingkungan (RT) dengan melibatkan karang taruna, ketua RT, kepala desa, PKK maupun petugas keamanan lingkungan setempat. Mereka berperan dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan informasi tentang kesehatan reproduksi, dampak kejahatan seksual terhadap tumbuh kembang anak dan pemberdayaan anak diberikan secara berkala. Tujuannya untuk mengubah pandangan sebagian masyarakat yang masih menganggap seksualitas sebagai hal yang tabu. Terakhir, isu anak merupakan isu lintas disiplin ilmu. Karena itu diperlukan

  • - 12 -

    kesamaan persepsi akan pentingnya pelindungan anak dan sinergitas dalam pencegahan dan penanganan kejahatan seksual anak antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

    Penutup Maraknya kasus kejahatan seksual

    anak menunjukkan masih minimnya perhatian terhadap isu anak, yang masih sering tersubordinasi dibandingkan isu politik dan ekonomi. Lambannya inisiatif pemerintah dalam menguak kasus kejahatan seksual anak, ditambah dengan lemahnya penegakan hukum bagi pelaku, membuka peluang bagi pelaku untuk mengulangi aksinya. GN AKSA sebagai gerakan nasional diharapkan memperkuat berbagai upaya pelindungan terhadap anak. Kesamaan persepsi akan pentingnya pelindungan anak dan sinergitas dalam pencegahan dan penanganan kejahatan seksual anak antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha perlu diupayakan. Selanjutnya DPR RI bersama pemerintah perlu segera merevisi Undang-Undang Perlindungan Anak. Revisi Undang-Undang tersebut tidak hanya bersifat kasuistik saja, tetapi komprehensif dan harmonisasi dengan peraturan perundangan lain yang terkait. Perlindungan tidak bisa hanya mengandalkan aspek penanganan kasus dan rehabilitasi korban, namun lebih pada upaya komprehensif dengan menekankan aspek pencegahan.

    ReferensiCegah Pelecehan Seksual, Ajarkan Anak 5

    Hal Ini, http://www.tempo.co/read/news/2014/04/16/174571040/Cegah-Pelecehan-Seksual-Ajarkan-Anak-5-Hal-Ini, diakses tanggal 19 Juni 2014.

    Cegah Pencabulan Anak, Guru Diminta Tes Kejiwaan, http://www.tempo.co/read/news/2014/06/04/079582566/Cegah-Pencabulan-Anak-Guru-Diminta-Tes-Kejiwaan, diakses tanggal 17 Juni 2014.

    Guru Silat Cabuli 19 Bocah Di Surabaya, h t t p : / / r e g i o n a l . k o m p a s . c o m /read/2014/06/17/0844452/Guru.Silat.Cabuli.19.Bocah.di.Surabaya., diakses tanggal 23 Juni 2014.

    Hati-hati Kekerasan Seksual Pada Anak, http://www.parenting.co.id/article/ usia.sekolah/hatihati.kekerasan.seksual.pada.anak/001/004/385, diakses

    tanggal 17 Juni 2014.Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014

    tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak.

    Inter Parliamentary Union dan UNICEF. 2007. Menghapus Kekerasan Terhadap Anak. Jakarta: DPR RI dan UNICEF Indonesia.

    Ironi Kekerasan Seksual Pada Anak, http://nasional.sindonews.com/read/ 865342/18/ironi-kekerasan-seksual-pada-anak, diakses tanggal 19 Juni 2014.

    Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak Makin Mengkhawatirkan, http://Indonesia.ucanews.com/2014/05/08/kasus-pelecehan-seksual-terhadap-anak-makin-mengkhawatirkan/, diakses tanggal 17 Juni 2014.

    Kejahatan Seksual Terhadap Anak Marak, SBY Keluarkan Inpres, http://news.bisnis.com/read/20140614/16/235931/kejahatan-seksual-terhadap-anak-marak-sby-keluarkan-inpres, diakses tanggal 19 Juni 2014.

    .RQWURO 7HUKDGDS ,]LQ 7. -,6 /HPDK

    h t t p : / / w w w . t e m p o . c o / r e a d /n e w s / 2 0 1 4 / 0 4 / 1 8 / 0 6 4 5 7 1 5 0 8 /.HPHQGLNEXG.RQWUROWHUKDGDS,]LQ

    TK-JIS-Lemah, diakses tanggal 23 Juni 2014.

    Korban Kekerasan Anak Di Sukabumi Bertambah, http://www.b b c . c o . u k / I n d o n e s i a / b e r i t a _Indonesia/2014/05/140507_kekerasan_anak_sukabumi.shtml, diakses tanggal 17 Juni 2014.

    Penegakan Hukum Kejahatan Seksual Lemah, http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=art ic le&id=324892:penegakan-hukum-kejahatan-seksual-lemah-&catid=14:medan&Itemid=27, diakses tanggal 20 Juni 2014.

    Plan Indonesia Dorong Revisi Undang-Undang Perlindungan Anak, http://beritasore.com/2014/05/20/plan-Indonesia-dorong-revis i -undang-undang-perlindungan-anak/, diakses tanggal 19 Juni 2014.

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

  • - 13 -

    Info Singkat 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RIwww.dpr.go.idISSN 2088-2351

    Vol. VI, No. 12/II/P3DI/Juni/2014EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

    Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

    ALTERNATIF KEBIJAKAN PENGENTASANUTANG LUAR NEGERI

    3BmLB4BSJ

    Abstrak

    Semakin membengkaknya utang luar negeri (ULN) Indonesia menyebabkan semakin EHVDU GHVLW SHUGDJDQJDQ ,QGRQHVLD 8/1 ,QGRQHVLD SHU $SULO PHQFDSDLUSD276,6 miliar atau sekitar Rp3.300 triliun yang bersumber dari ULN publik sebesar USD131 miliar dan ULN swasta sebesar USD145,6 miliar, tumbuh 7,6 persen jika dibandingkan dengan April 2013. Rasio pembayaran utang Indonesia pada kuartal pertama (Q1) 2014 sudah mencapai 46,31 persen, melampaui ambang batas berdasarkan kesepakatan internasional sebesar 44 persen. Pemerintah dan Bank Indonesia perlu segera mengambil kebijakan dalam pengentasan utang luar negeri seperti pembatasan pinjaman baru, peningkatan penerimaan pajak, sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pengelolaan utang.

    PendahuluanMenjelang Pemilu Presiden (Pilpres), isu

    di bidang ekonomi yang diangkat oleh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baik pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) maupun pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dalam agenda dan programnya akan menjadi pedoman bagi banyak pihak khususnya pelaku bisnis untuk menentukan arah investasi di masa mendatang. Salah satu visi misi yang sama-sama dicanangkan oleh kedua pasangan capres dalam pilpres tahun 2014 adalah tekad mengurangi utang luar negeri.

    Pembangunan ekonomi diperlukan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkecil kesenjangan ekonomi dari negara lain. Namun demikian, keterbatasan

    sumber daya modal memaksa suatu negara mendatangkan aliran modal dari luar negeri berupa pinjaman untuk membiayai pembangunan yang cukup besar.

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2014 menyepakati belanja negara sebesar Rp1.842 triliun, naik 6,7 persen dari APBN 2013 sebesar Rp1.726 triliun. Belanja negara tersebut lebih besar dari pada penerimaan negara yang ditetapkan Rp1.667 triliun pada APBN Tahun 2014. Akibatnya SHPHULQWDK GLKDGDSNDQ ROHK GHVLW DQJJDUDQ

    yang memaksa pertumbuhan ekonomi tahun 2014 harus direvisi dari 6,4 persen menjadi NLVDUDQ SHUVHQ %HVDUQ\D GHVLW

    anggaran tahun 2014 salah satunya dipicu oleh lonjakan subsidi energi dan listrik. Terkurasnya uang negara untuk lonjakan subsidi ini membuat pemerintah pada pilihan, yakni

    *) Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi 3',6HNUHWDULDW-HQGHUDO'355,(PDLONDSDQMDLWDQ#\DKRRFRP

  • - 14 -

    Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa ULN Indonesia per April 2014 mencapai USD276,6 miliar atau sekitar Rp3.300 triliun, tumbuh 7,6 persen jika dibandingkan dengan April 2013. ULN sektor swasta per April 2014 mencapai 53 persen dari total ULN atau sebesar USD145,6 miliar. ULN sektor swasta melampaui ULN sektor publik yang hanya 47 persen dari total ULN atau sebesar USD131 miliar. Kondisi lebih tingginya nilai ULN sektor swasta dibandingkan sektor publik telah terjadi sejak akhir tahun 2012 dan dalam empat tahun terakhir, besarnya utang swasta meningkat dua kali lipat. Kenaikan ULN sektor swasta per April 2014 tidak terlepas dari perkembangan ULN di beberapa sektor utama, yakni sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan.

    didanai ULN berjangka pendek. Menurut Barsky et. al (1986) kenaikan ULN untuk membiayai pengeluaran pemerintah hanya menaikkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, EDJDLPDQDSXQ DNDQEHUGDPSDN VLJQLNDQ

    akibat adanya desakan keluar (crowding out), keadaan di mana terjadi over-heated dalam perekonomian yang menyebabkan investasi swasta berkurang yang pada akhirnya akan menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara Kelompok QHR.ODVLN PHQJDWDNDQ EDKZD GHVLW

    anggaran pemerintah yang dibiayai oleh ULN akan meningkatkan konsumsi, sementara pembayaran pokok utang dan cicilannya dalam jangka panjang akan membebankan

    mengandalkan utang sebagai salah satu cara XQWXNPHQXWXSGHVLWDQJJDUDQ

    Kondisi Utang Luar Negeri Utang merupakan bagian integral dari

    NHELMDNDQ VNDO GDODP NHUDQJND NHELMDNDQ

    pengelolaan ekonomi dan merupakan konsekuensi dari postur APBN yang mengalami GHVLW DQJJDUDQ 0HQXUXW %DQN ,QGRQHVLD

    Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral) serta ULN swasta. ULN pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri dari utang bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing, serta surat berharga yang diterbitkan di luar negeri dan dalam negeri yang dimiliki oleh bukan penduduk. ULN Bank Sentral adalah utang yang dimiliki oleh Bank Indonesia dalam rangka mendukung neraca pembayaran dan cadangan devisa. Sedangkan ULN swasta adalah ULN penduduk (selain pemerintah dan bank sentral) kepada bukan penduduk (bank dan bukan bank) dalam valuta asing dan atau rupiah berdasarkan perjanjian utang (loan agreement) atau perjanjian lainnya, simpanan, dan kewajiban lainnya.

    Pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan tercatat sebesar 14,2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ULN sektor pertambangan sebesar 12,1 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dilihat dari jenis peminjamnya, sebagian besar kelompok peminjam swasta adalah utang swasta nonbank. Sementara utang swasta bank hanya sebesar 18 persen dari total ULN Swasta. Sedangkan menurut kelompok peminjam publik, 94 persen dari ULN Publik merupakan utang pemerintah, dan sisanya 6 persen merupakan utang bank sentral.

    Apabila dilihat dari jangka waktu pinjaman, ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang, yaitu 83 persen dari total ULN atau sebesar USD229,7 miliar, terdiri dari USD124,6 miliar sektor publik dan USD105,1 miliar sektor swasta. Dari setiap sektor tersebut, diketahui bahwa 95 persen ULN sektor publik merupakan utang jangka panjang dan ULN sektor swasta berjangka panjang sebesar 72 persen.

    Tanpa adanya pengelolaan yang baik, semakin besar ULN Indonesia akan menimbulkan masalah maturity mismatch yakni ketika proyek jangka panjang banyak

    Tabel 1. Posisi ULN Menurut Kelompok Peminjam (USD miliar)2009 2010 2011 2012 2013 Apr 2014

    Total ULN 172,9 202,4 225,4 252,4 265,2 276,6 100%

    ULN Publik 99,3 118,6 118,6 126,1 123,6 131,0 47% 1. Pemerintah 90,9 106,9 112,4 116,2 114,3 122,6 2. Bank Indonesia 8,4 11,7 6,2 9,9 9,3 8,4ULN Swasta 73,6 83,8 106,7 126,2 142,0 145,6 53% 1. Bank 9,5 14,4 18,5 23,0 24,0 25,5 2. Bukan Bank 64,1 69,4 82,2 103,2 118,0 120,1

    Sumber: Bank Indonesia, Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, Juni 2014.

  • - 15 -

    hanya diperbolehkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang produktif, seperti pembangunan infrastruktur serta pengembangan pendidikan, dan kesehatan. Pembatasan tersebut dilakukan untuk mengurangi pinjaman yang bersifat program/hanya menghasilkan produk kebijakan, sehingga output pinjaman baru diharapkan dapat berpotensi memberikan multiplier effect yang tinggi di masa mendatang dan meningkatkan devisa negara. Di samping itu, perlu diberlakukan ketentuan terhadap pinjaman baru yang mengatur suku bunga yang lebih murah, masa pinjaman (tenor) lebih panjang, serta tidak ada persyaratan yang memberatkan pemerintah.

    Selain pembatasan sifat pinjaman, perlu pembatasan terhadap utang yang bersumber dari multilateral dan bilateral. Walaupun utang yang berasal dari multilateral dan bilateral tergolong murah, namun kerugian ekonomi yang ditimbulkan lebih besar karena persyaratan yang banyak mengikat dan yang tidak berhubungan dengan utang serta sering sekali digunakan oleh kelompok tertentu sebagai alat guna

    kenaikan pajak untuk generasi berikutnya. Oleh karena itu, pembengkakan ULN berjangka pendek saat ini harus diwaspadai kenaikannya terjadi ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia rendah.

    Membengkaknya ULN akan mendorong pembengkakan rasio pembayaran utang Indonesia (debt to service ratio/DSR). DSR adalah jumlah pembayaran bunga dan cicilan pokok ULN jangka panjang dibagi jumlah penerimaan ekspor. DSR Indonesia selama periode tahun 2013-2014 berada di kisaran 45-47 persen. Sementara DSR pada kwartal pertama (Q1) tahun 2014 sudah mencapai 46,31 persen. Angka ini sudah melampaui ambang batas yang harus diwaspadai berdasarkan kesepakatan internasional, yaitu sebesar 44 persen. DSR akan mempengaruhi tingkat kepercayaan asing terhadap kemampuan Indonesia dalam membayar utang. Pembengkakan DSR saat ini disebabkan karena semakin banyak utang yang disalurkan untuk kegiatan domestik, bukan untuk kegiatan berbasis ekspor yang dapat menambah devisa negara.

    Tabel 2. Indikator Beban Utang Indonesia (%)Q1 2013 Q2 2013 Q3 2013 Q4 2013 Q1 Y2014

    Rasio pembayaran utang 38,09 39,53 43,38 43,38 46,31Rasio utang terhadap PDB 29,01 29,57 30,37 30,37 32,30Rasio utang terhadap ekspor 119,02 121,87 122,50 122,5 128,41

    Sumber: Bank Indonesia, Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, Juni 2014.

    ULN Indonesia juga tidak terlepas dari gejolak nilai tukar mata uang asing, di mana sebagian besar nilai ULN Indonesia didenominasikan ke dalam mata uang dolar Amerika (USD) yang mencapai 69 persen dari total ULN atau sebesar USD190,5 miliar, seperti terlihat pada Gambar 1. Kondisi tersebut menyebabkan beban utang yang harus dibayar Indonesia pasa saat jatuh tempo membengkak pada saat rupiah mengalami depresiasi.

    Gambar 1. ULN Menurut Jenis Mata Uang per April 2014 (USD miliar)

    Sumber: Bank Indonesia, Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, Juni 2014

    Alternatif Kebijakan Pengentasan Utang Luar Negeri

    Dari Tabel 2 di atas diketahui bahwa rasio utang terhadap PDB pada kwartal pertama (Q1) tahun 2014 tercatat 32,3 persen, meningkat dari periode yang sama (Q1) tahun 2013 sebesar 29,01 persen. Untuk menekan semakin membengkaknya ULN Indonesia, maka diperlukan peran pemerintah dan Bank Indonesia melalui beberapa alternatif kebijakan sebagai berikut:

    1. Pembatasan Pinjaman BaruDalam jangka pendek ULN sangat

    membantu Indonesia dalam upaya menutup GHVLW$3%1DNLEDWSHPELD\DDQSHQJHOXDUDQ

    rutin dan pengeluaran pembangunan yang besar. Laju pertumbuhan ekonomi dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun dalam jangka panjang, ULN dapat menimbulkan persoalan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan kebijakan pembatasan pinjaman baru, yaitu

  • - 16 -

    mempertahankan kekuasaannya. Adapun ULN publik yang bersifat multilateral dan bilateral per April 2014 mencapai 41 persen dari total ULN publik atau sebesar USD53,7 miliar.

    2. Peningkatan Penerimaan Pajak (tax ratio)

    Target terhapusnya semua ULN Indonesia dirasakan cukup sulit dicapai apabila tidak didukung oleh upaya keras terhadap peningkatan penerimaan negara dari sektor pajak. Peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak dapat mengurangi ketergantungan ULN Indonesia. Adapun tax ratio Indonesia saat ini hanya sebesar 12-13 persen terhadap rasio PDB, jauh di bawah Filipina dan negara tetangga lainnya. Menurut Tony Prasetiantono, sebagai negara emerging market, idealnya tax ratio Indonesia mampu berada di angka 17-20 persen terhadap rasio PDB. Untuk itu, diperlukan pengembangan inovasi pendukung seperti inovasi dalam instrumen perpajakan, skema insentif-disinsentif dalam investasi, serta peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung kebijakan di bidang perpajakan.

    3. Sinergi BUMNSalah satu alternatif mengurangi ULN

    adalah dengan menggandeng BUMN dalam pengadaan infrastruktur tanpa mengandalkan investasi asing atau pinjaman dari luar negeri. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya dalam negeri yang dimiliki oleh BUMN, sehingga akan dapat meningkatkan kontribusi pajak dan deviden BUMN terhadap penerimaan negara. Untuk itu, diperlukan penataan kembali kinerja BUMN sehingga BUMN Indonesia dapat berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan negara.

    4. Pengelolaan UtangBeberapa alternatif yang dapat dilakukan

    untuk mengurangi beban ULN adalah sebagai berikut: Pertama, penundaan pembayaran angsuran pokok utang (debt rescheduling) dengan menjadwalkan kembali jatuh tempo pembayaran utang dan bunga. Kedua, pengalihan kewajiban membayar angsuran pokok utang menjadi kewajiban melaksanakan suatu program/proyek tertentu seperti misalnya yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat serta pemeliharaan lingkungan (debt swap). Terakhir adalah pembebasan atas seluruh atau sebagian utang (hair cut).

    PenutupBank Indonesia memandang bahwa

    perkembangan ULN sampai April 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal. Namun demikian, semakin besarnya ULN perlu diwaspadai untuk menghindari munculnya resiko stabilitas makroekonomi.

    Pertumbuhan ULN yang didominasi oleh sektor swasta sangat cepat, sementara kegiatan ekspor kurang memberikan kontribusi terhadap neraca perdagangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dalam menerapkan langkah strategis untuk memantau perkembangan ULN khususnya sektor swasta, dan mengantisipasi faktor pendorong peningkatan ULN swasta. Sejauh ini belum ada pengaturan terhadap batasan ULN sektor swasta, dan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia masih dalam kapasitas menghimbau sektor swasta untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pinjaman baru.

    Siapa pun presiden terpilih memiliki tantangan yang berat untuk mengatasi persoalan ULN dan diperlukan komitmen yang kuat untuk membangun kepercayaan masyarakat internasional dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif terutama pada kegiatan berbasis ekspor demi menambah devisa. Peran DPR sebagai wakil rakyat sangat diharapkan melalui kewenangannya dalam menentukan dan menyetujui pinjaman dari luar negeri agar bantuan pinjaman yang diterima oleh Indonesia tidak lagi menjadi bumerang bagi bangsa kita.

    ReferensiBank Indonesia, Statistik Utang Luar Negeri

    Indonesia, June 2014.Fiskal 2014 Menjadi Tumbal: Saat ini Bukan Saat

    Pemberian Stimulus Fiskal, Kompas, 19 Juni 2014, hal. 17.

    Pasar Uang: Tekad Mengurangi Utang Luar Negeri, Kompas, 19 Juni 2014, hal.17.

    Rupiah Tembus Rp.12.000: Pasar Menunggu Hasil Pemilu Presiden, Kompas, 19 Juni 2014, hal.20.

    Tapering Off Berlanjut, Rupiah Terus Tertekan, Koran Tempo, 19 Juni 2014, hal. 18

    Utang Luar Negeri Melambat, Republika, 19 Juni 2014, hal. 13

    Utang Mebengkak, Rupiah Terkapar, Neraca, 19 Juni 2014, hal. 1.

    Fery Firmansyah, Utang Luar Negeri: Waspadai Pembengkakan Rasio Pembayaran Utang, Koran Tempo, 18 Juni 2014, hal. 18.

    Satya Festiani, dkk, Debat Capres Harusnya Bahas Utang Luar Negeri, Republika, 17 Juni 2014, hal.8.

    Yuyun Pirngadi, Kebijakan Fiskal Terpenjara, Media Indonesia, hal.7.

  • - 17 -

    Info Singkat 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RIwww.dpr.go.idISSN 2088-2351

    Vol. VI, No. 12/II/P3DI/Juni/2014PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

    Kajian Singkat terhadap Isu-Isu Terkini

    MEMILIH DENGAN CERDASPADA PILPRES 2014

    Aryojati Ardipandanto*)

    Abstrak

    Kampanye Pilpres 2014 dinilai belum terlalu substantif, dalam arti masih cenderung bersifat pencitraan dan bahkan semakin menjurus kepada kampanye negatif, yaitu saling menjatuhkan masing-masing kandidat. Dengan demikian, memilih dengan cerdas menjadi syarat mutlak untuk dapat menghasilkan Pemimpin yang benar-benar mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh bangsa ini. Pihak Kandidat harus mengedepankan kampanye yang mendidik, sementara Bawaslu perlu semakin tegas dalam menyikapi kampanye negatif/hitam.

    PendahuluanPakar Komunikasi Politik dari Universitas

    Indonesia Ari Junaedi pernah memperkirakan kampanye yang dilakukan partai politik terutama parpol pengusung pada Pilpres 2014 masih akan lebih menampilkan pencitraan politik sang calon presiden (capres). Strategi kampanye yang dipakai dalam Pilpres masih WHUDUDK SDGD SHQFLWUDDQ JXU FDSUHV NDUHQD

    parpol masih melihat pasar pemilih pada 2014 lebih didominasi kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang cenderung melihat citra seorang capres dalam menentukan pilihan. Masyarakat kita yang kebanyakan kelas menengah ke bawah itu rasionalitas politiknya masih rendah, sehinga mereka memilih capres hanya melihat tampilan luarnya saja.

    Oleh karena itu, kata dia, parpol akan lebih mengandalkan citra sosok bakal capres yang baik sebagai senjata utama dalam kampanye Pilpres, daripada menonjolkan program kerja

    yang jelas untuk diimplementasikan bila capres terpilih nanti. Hal itu tercermin pada cara kampanye politik yang dilakukan beberapa bakal capres melalui media cetak maupun elektronik.

    Terkait program kerja yang ditawarkan dalam kampanye, dikatakan bahwa sebagian besar dari politisi yang sudah menyatakan diri sebagai bakal capres untuk Pilpres 2014 memiliki program yang masih berupa garis besar, dan belum memperlihatkan detail mengenai implemetasi dari program tersebut. Program kerja yang ditawarkan seringkali belum jelas karena mereka hanya menjanjikan pengentasan kemiskinan atau peningkatan mutu pendidikan tanpa menjabarkan hal-hal yang akan diimplementasikan untuk mencapai target itu. Program kerja yang belum jelas itu disebabkan para bakal capres dan parpolnya memang belum menyiapkan program hingga ke level penerapan kebijakan dan implementasi praktisnya, dengan demikian program yang

    *) Peneliti Pertama Politik pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI. E-mail: : [email protected]

  • - 18 -

    ditawarkan masih sebagai pelengkap untuk pencitraan politik. Ini kelemahan yang masih dimiliki oleh para capres.

    Masyarakat juga telah terjebak dalam Kampanye Hitam. Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden yang rencananya akan digelar pada 9 Juli 2014, kampanye hitam (black campaign) merebak di jagat maya, termasuk di media sosial. Setiap orang bisa menjadi sasaran kampanye hitam melalui dunia maya, terutama para pengguna media sosial di Twitter dan Facebook. Terlebih, banyak oknum yang menggunakan bahasa, kata-kata, dan ungkapan yang di luar kepatutan. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi para pengguna media sosial, terutama generasi muda yang dikhawatirkan akan menelan bulat opini negatif yang dilontarkan oknum tersebut.

    Kampanye hitam biasanya dilakukan untuk menjatuhkan lawan politik dengan kabar burung yang akurasinya tidak dapat dipercaya. Bisa dibilang strategi kampanye jenis ini merupakan sikap yang menghalalkan segala cara untuk merusak nama baik capres-cawapres tertentu.

    Pemberitaan dan Pengaruhnya terhadap Pemilih Cerdas

    Hari ini kita tentu melihat dan menyaksikan pemberitaan di media nasional sedang begitu giat dan gencar membahas tema pilpres 2014 ini, mulai dari pembahasan rekam jejak Capres, kehidupan pribadi Capres hingga pada tataran persiapan menjelang pilpres 2014. Tidak cukup sampai disitu, hal yang menarik juga adalah belakangan kita menemukan kesan media yang saling serang, menunjukkan DOLDVLQ\D DWDX EDKNDQPHQMDWXKNDQ SDVDQJDQ

    calon yang lainnya sehingga masyarakat dibuat bias antara fakta dan kampanye hitam yang sekarang marak tersebar. Melihat pada fakta ini, terbersit pertanyaan mendasar: apakah pemberitaan terkait pilpres hari ini sudah cukup memberikan pencerdasan kepada masyarakat dan bagaimana caranya menjadi pemilih cerdas dalam pilpres 2014 ini?

    Saat ini masyarakat sedang merasakan fenomena Banjir Informasi. Banyaknya pemberitaan yang hadir dalam keseharian kehidupan masyarakat sudah melewati kapasitas atau overload sehingga masyarakat cenderung enggan atau bahkan kesulitan menerima ide dan gagasan utama dari masing-masing Capres ini. Selain itu, fenomena pemberitaan beberapa media massa nasional yang masih harus dipertanyakan independensinya menjadi hal lain agar masyarakat menjadi tahu mana

    yang objektif dan sebaliknya. Kondisi inilah yang menimbulkan kerancuan informasi yang diterima masyarakat yang akhirnya peran media dalam mencerdaskan masyarakat tidak optimal. Sementara itu, penyebab masyarakat yang belum tercerdaskan adalah arus informasi terkait pemberitaan para kandidat yang belum masuk ke tataran ideologis dan grand design yang dibawa.

    Sampai hari ini, pemberitan di media umumnya hanya membahas bagian luar yang kurang relevansinya dengan konsep, ide dan gagasan yang dibawa kandidat untuk memimpin Indonesia. Sempitnya eksplorasi visi misi dari para calon presiden ini juga menyebabkan PDV\DUDNDW PDVLK WHUMHEDN GDODP JXULWDV

    dan belum memiliki kesadaran yang utuh tentang gagasan dan komitmen calon. Inilah yang menyebabkan masyarakat sampai hari ini belum tercerdaskan dan belum terdidik menjadi masyarakat yang objektif dalam menentukan pilihan.

    Menyaring arus informasi yang masuk haruslah menjadi langkah awal menjadi pemilih cerdas. Pemilih yang cerdas harus selektif mencari sumber informasi dan pemberitaan terkait kelebihan dan kekurangan para capres. Pemilih juga harus bisa memilih sumber informasi yang objektif, terpercaya, dan independen. Selain itu, pemilih harus menggali sebanyak mungkin ide, konsep, gagasan dan grand design yang dibawa oleh capres, mengingat hanya melalui ide dan gagasan itulah kita dapat menggambarkan bagaimana calon presiden memimpin negara dan menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

    Pada akhirnya, siapapun yang akan memenangkan pemilihan Presiden 2014 ini harus siap berkomitmen pada janji kampanyenya karena kontribusi yang paling penting bukanlah pada masa kampanye melainkan pada saat presiden memimpin nanti. Menjadi pemilih cerdas adalah kunci dari terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden yang berkualitas, siap memimpin negara Indonesia menjadi negara yang unggul, dan siap menyelesaikan permasalahan bangsa serta menjawab tantangan global untuk masa depan.

    Untuk mewujudkan Pilpres yang berkualitas, sangat dibutuhkan kecermatan, kejujuran, dan kecerdasan dari rakyat sebagai pemilih sekaligus penentu utama dalam pesta demokrasi yang akan datang. Untuk itulah menjadi sangat penting bagi kita agar kita menjadi pemilih yang cerdas dalam Pemilu Juli mendatang. Untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas, pemilih harus menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Memilih dengan

  • - 19 -

    cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti kita memilih dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dan lain-lain. Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya, dan keterampilan profesional yang dimilikinya. Ada cara yang tepat untuk memilih dengan cerdas dan berkualitas yaitu: kenali calonnya, ketahui visi misi dan programnya, pastikan pilihannya, dan awasi kinerjanya.

    Kecermatan dan kecerdasan pemilih dalam Pemilu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menentukan pilihan. Kesalahan

    menilai capres, visi, misi, dan program-program akan menimbulkan kesalahan dalam menentuan pilihan yakni terpilihnya orang yang tidak tepat untuk mengemban amanat rakyat. Kesadaran pemilih tentang perlunya mencermati secara cerdas calon pemimipin, menjadi kunci terpilihnya pemimipin yang dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Kesadaran harus terus dibangun oleh masyarakat, sehingga Pilpres sebagai instrumen pelaksanaan demokrasi benar-benar bermakna bagi perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesadaran kritis yang perlu dimiliki, bahwa Pilpres adalah persoalan penentuan orang yang akan menentukan nasib negara.

    Tanpa melihat hal itu, maka Pilpres sama saja dengan buang-buang uang untuk

    Tabel 1. Indikator Visi-Misi Capres/Cawapres 2014No. Indikator Prabowo-Hatta Jokowi-Jusuf Kalla1. Rumusan masalah

    dan daya cakup sektor korupsi

    Secara umum dikaitkan dengan transformasi bangsa untuk melanjutkan agenda reformasi dan percepatan pembangunan.Mencakup sektor Reformasi Birokrasi pusat dan daerah, Sektor Fiskal atau anggaran publik (APBN-APBD), sektor reformasi kebijakan dan dukungan terhadap lembaga penegakan hukum, dan keterbukaan informasi serta pemerintahan terbuka.

    Mengaitkan isu anti-korupsi dengan permasalahan kewibawaan negara dan pemulihan terhadap kepercayaan publik, juga isu korupsi yang melemahkan sektor perekonomian nasional.Mencakup sektor Reformasi Birokrasi pusat dan daerah, Sektor Fiskal atau anggaran publik (APBN-APBD), sektor reformasi kebijakan dan dukungan terhadap lembaga penegakan hukum, dan keterbukaan informasi serta pemerintahan terbuka.

    2. Target pencapaianprogram anti-korupsi

    7LGDNPHQ\HEXWQ\DVHFDUDVSHVLN

    Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa semua target capaian program adalah selama periode pemerintahan.

    7LGDNPHQ\HEXWQ\DVHFDUDVSHVLN'HQJDQ

    demikian dapat diasumsikan bahwa semua target capaian program adalah selama periode pemerintahan.

    3. Dukungan terhadap KPK

    Tidak memiliki program terkait kebijakan yang mendukung KPK akan tetapi secara VSHVLNPHQ\HEXWNDQSURJUDPGXNXQJDQ

    terhadap KPK dalam bentuk penambahan personil SDM dan anggaran, juga dukungan atas sinergi KPK dengan Polri dan Kejaksaan.

    Memiliki program terkait perubahan kebijakan terkait KPK dan program terkait sinergi KPK dengan Kepolisian dan Kejaksaan.

    4. Dukungan terhadap keberlanjutan program Stranas

    Mengaitkan programnya dengan Stranas di dalam implementasi program terkait 7 Kementerian Lembaga dan Pemda.

    Mencakupkan beberapa program yang berkaitan dengan 6 strategi Stranas PPK yang melingkupi 18 kementerian/Lembaga (K/L) serta Pemda dan menyebutkan secara khusu terkait penerapan Sistem Integritas Nasional (SIN).

    5. Korupsi politik Memiliki program yang menyangkut pencegahan korupsi di sektor pembelanjaan negara atau pengadaan barang dan jasa publik.

    Memasukan program yang terkait dengan reformasi Partai Politik dan UHIRUPDVLSDUOHPHQGHQJDQVSHVLN

    Memiliki program yang menyangkut pencegahan korupsi di sektor pembelanjaan negara atau pengadaan barang dan jasa publik.

  • - 20 -

    sesuatu yang tidak bermakna dan bernilai. Rakyat harus mencermati kapasitas, integritas, moralitas, kualitas, dan profesionalismenya. Bukan menjadi pemilih yang pragmatis dengan modal wani piro atau No Money No Choice. Untuk mewujudkan kualitas Pilpres, rakyat harus jujur menilai segala yang perlu dinilai. Rakyat dan suaranya tidak boleh terbeli oleh popularitas, uang, serta berbagai manipulasi politik lainnya. Selain itu rakyat juga harus ikut mengawasi berlangsungnya proses Pilpres. Karena bagaimanapun juga, Pilpres adalah pesta demokrasi rakyat yang harus berjalan demokratis.

    RekomendasiAda beberapa hal yang dapat

    direkomendasikan berkaitan dengan pentingnya menjadi pemilih cerdas Pilpres 2014. Pertama, sangat penting untuk disadari oleh kedua tim pasangan calon ini untuk menciptakan kampanye yang mendidik yang menekankan pada diskusi gagasan dari kedua pasang calon di arena publik.

    Kedua, Bawaslu bekerjasama dengan Polri harus bersikap tegas untuk dapat menjatuhkan sanksi kepada tim sukses maupun tim relawan pendukung yang melakukan kampanye hitam. Bawaslu juga diharapkan mempublikasikan tim sukses/relawan pendukung manakah yang paling sering melakukan aksi kampanye hitam, agar publik dapat menilai dan menjadi pembelajaran publik.

    ReferensiG.A. Guritno, Bernadetta Febriana, Edmiraldo Siregar,

    dan Arif Koes Hernawan. Dampak Kelam Kampanye Hitam, dalam Gatra Edisi 4 Juni 2014 | Hal. 12 15.

    "Menilai Visi Misi Pasangan Capres Cawapres 2014", dalam http://www.ti.or.id/index.php/press-release/2014/06/05/menilai-visi-misi-pasangan-capres-cawapres-2014, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    "Tips Agar Tak Terpengaruh Kampanye Hitam di Media Sosial", dalam http://tekno.liputan6.com/read/2062051/tips-agar-tak-terpengaruh-kampanye-hitam-di-media-sosial, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    "Kampanye Hitam Pilpres 2014: Prabowo Disebut Diktator", dalam http://www.kabar24.com/nasional/read/20140527/98/219660/kampanye-hitam-pilpres-2014-prabowo-disebut-diktator, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    "Setelah Tabloid Obor Rakyat, Jokowi Diserang Lewat Buku", dalam http://Indonesia-baru.liputan6.com/read/2064973/setelah-tabloid-obor-rakyat-jokowi-diserang-lewat-buku, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    "LSI: Serangan Kampanye Hitam Pengaruhi Elektabilitas Jokowi", dalam http://Indonesia-baru.liputan6.com/read/2063510/lsi-serangan-kampanye-hitam-pengaruhi-elektabilitas-jokowi, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    "Pengamat : Kampanye Pilpres 2014 Tonjolkan Citra Capres", dalam http://berita.plasa.msn.com/nasional/antara/pengamat-kampanye-pilpres-2014-tonjolkan-citra-capres, diakses tanggal 25 Juni 2014.

    No. Indikator Prabowo-Hatta Jokowi-Jusuf Kalla6. Korupsi sektor

    SHUL]LQDQ

    dan investasi

    Memangkas korupsi pada rantai birokrasi GDQLQVHQWLIVNDOXQWXNPHQGXNXQJ

    iklim usaha lewat kemitraan strategis pemerintah dengan bisnis.

    Memangkas korupsi pada rantai ELURNUDVLGDQLQVHQWLIVNDOXQWXN

    mendukung iklim usaha lewat kemitraan strategis pemerintah dengan bisnis. Pemangkasan lama pengurusan SHUL]LQDQPHQMDGLKDULGDQNHSDVWLDQ

    hukum sebagai pendukung program ekonominya.

    7. Korupsi di sektor sumberdaya alam

    Meningkatkan nilai tambah sektor SDA sebagai salah satu andalan program ekonominyaMemiliki komitmen kuat terhadap pelaku pengrusakan lingkungan.

    Mengaitkan SDA dengan penambahan pendapatan negara dengan penekanan kuat pada penegakan hukum atas pelaku ekonomi ilegal. Memiliki komitmen kuat terhadap pelaku pengrusakan lingkungan.

    8. Penerapan pemerintahanterbuka

    Menjalankan pemerintahan terbuka (disebutkan manajemen terbuka) sebagai bagian dari program anti-korupsinya.Program terkait dengan penegakan hukum dan penguatan sumber daya manusia.

    Menegakkan secara konsisten UU Keterbukaan Informasi Publik (UU No. 14 tahun 2008).Mendukung pembukaan ruang partisipasi publik yang luas bagi publik hingga pembentukan piagam masyarakat (citizen charter) di lingkup pelayanan publik.

    Sumber: Tulisan Teguh Setiono, Koordinator Program Democratic Governance, Transparency International Indonesia, dalam www.ti.or.id (akses 25 Juni 2014, diolah)