Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

20
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4 Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 by Directorate General of Higher Education (DGHE), E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019 http: jim.unsyiah.ac.id/ekm 62 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Firlana Akbar 1 , Irham Fahmi 2 1) Mahasiwa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UniversitasSyiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Syiah Kuala 1) e-mail: [email protected] Abstract:This study aims to determine the effect of company size, profitability and liquidity on dividend policy and company value in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study uses a purposive sampling technique with several criteria to obtain 21 samples from companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2013-2017 period. The analytical method used in this study is multiple linear regression analysis. The results showed that company size had a positive and not significant effect on dividend policy, profitability had a positive and significant effect on dividend policy, liquidity had a positive and not significant effect on dividend policy, company size had a positive and not significant effect on firm value, profitability had a positive and significant effect on firm value, Liquidity has a negative and significant effect on firm value, and dividend policy has a positive and not significant effect on firm value. Keywords: Dividend policy, Firm value, Firm size, Profitability, and Liquidity. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan likuditas terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria sehingga diperoleh 21 sampel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen, Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen, Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan Kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci : Kebijakan dividen, Nilai perusahaan, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, dan Likuiditas. PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini, pasar modal mulai di incar oleh para investor yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan-perusahaan yang sudah go-public di pasar modal Indonesia. Karena tujuan utama dari para investor untuk menginvestasikan dananya adalah untuk memperoleh laba atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa capital gain(laba ditahan) maupun dividen yang akan dibagikan oleh pihak perusahaan kepada para investor. Bahkan, para investor mengharapkan tingkat pengembalian dividen dalam jumlah yang besar atau minimal relatif stabil untuk setiap tahunnya. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012: 140) dividen adalah pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang

Transcript of Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

Page 1: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

62

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN

LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Firlana Akbar1, Irham Fahmi2

1)Mahasiwa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UniversitasSyiah Kuala 2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Syiah Kuala

1)e-mail: [email protected]

Abstract:This study aims to determine the effect of company size, profitability and liquidity on

dividend policy and company value in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock

Exchange (IDX). This study uses a purposive sampling technique with several criteria to obtain 21

samples from companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2013-2017 period. The

analytical method used in this study is multiple linear regression analysis. The results showed that

company size had a positive and not significant effect on dividend policy, profitability had a positive

and significant effect on dividend policy, liquidity had a positive and not significant effect on

dividend policy, company size had a positive and not significant effect on firm value, profitability

had a positive and significant effect on firm value, Liquidity has a negative and significant effect on

firm value, and dividend policy has a positive and not significant effect on firm value.

Keywords: Dividend policy, Firm value, Firm size, Profitability, and Liquidity.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan

likuditas terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

dengan beberapa kriteria sehingga diperoleh 21 sampel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2013-2017. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen, Profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, Likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap kebijakan dividen, Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan, Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan Kebijakan dividen

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci : Kebijakan dividen, Nilai perusahaan, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, dan

Likuiditas.

PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, pasar

modal mulai di incar oleh para investor

yang ingin menginvestasikan dananya

pada perusahaan-perusahaan yang sudah

go-public di pasar modal Indonesia.

Karena tujuan utama dari para investor

untuk menginvestasikan dananya adalah

untuk memperoleh laba atau tingkat

pengembalian investasi, baik berupa

capital gain(laba ditahan) maupun

dividen yang akan dibagikan oleh pihak

perusahaan kepada para investor. Bahkan,

para investor mengharapkan tingkat

pengembalian dividen dalam jumlah yang

besar atau minimal relatif stabil untuk

setiap tahunnya. Menurut Darmadji dan

Fakhruddin (2012: 140) dividen adalah

pembagian sisa laba bersih perusahaan

yang didistribusikan kepada pemegang

saham atas persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang

Page 2: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

63

dibagikan dapat berbentuk tunai (cash

dividend) atau saham (stock dividend).

Dividen tunai mengacu pada dividen yang

diberikan emiten ke pemegang saham

dalam bentuk uang tunai.

Menurut Harmono (2011: 12)

kebijakan dividen adalah persentase laba

yang dibayarkan kepada para pemegang

saham dalam bentuk dividen tunai,

penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke

waktu, pembagian dividen saham, dan

pembelian kembali saham. Semakin besar

dividen yang dibayarkan kepada

pemegang saham, maka semakin kecil

laba yang ditahan, dan jika semakin kecil

dividen dibayarkan kepada pemegang

saham, maka semakin besar pula laba

yang ditahan oleh perusahaan (Sudana,

2015: 191). Bahkan menurut Nasser et al

(2013) menyatakan bahwa kebijakan

dividen juga sebagai mekanisme untuk

memberikan sinyal informasi perusahaan

ke dunia luar tentang prospek stabilitas

dan pertumbuhan perusahaan.

Signaling theory merupakan suatu

teori yang menyatakan bahwa investor

menganggap perubahan dividen sebagai

pertanda bagi perkiraan manajemen atas

laba (Hartanto dkk, 2018). Penjelasan di

atas sesuai dengan penelitian Miller dan

Modigliani (1961) dalam Hartanto dkk

(2018) yang menyatakan bahwa suatu

kenaikan dividen yang lebih besar

daripada yang diperkirakan merupakan

sinyal bagi para investor bahwa

manajemen perusahaan memperkirakan

peningkatan laba dimasa mendatang

sedangkan penurunan dividen merupakan

perkiraan laba yang rendah.

Menurut Jensen dan Meckling

(1976) teori keagenan pada manajemen

perusahaan menunjukkan hubungan

keagenan atau agency relationship,

dimana pemegang saham adalah principal

yang memberikan wewenang kepada

manajer sebagai agent untuk mengelola

perusahaan atas nama pemegang saham.

Akan tetapi, manajer memiliki tujuan

pribadi yang bersaing dengan tujuan

memaksimalkan kesejahteraan pemegang

saham. Margaretha (2011: 7) Hubungan

agensi lain yang bisa terjadi dalam

perusahaan salah satunya adalah

hubungan antara pemilik dan peminjam.

Menurut Sudana (2015: 26)

Dividen payout ratio (DPR) merupakan

rasio yang mengukur seberapa besar

bagian laba bersih setelah pajak yang

dibayarkan sebagai dividen kepada

pemegang saham. Semakin besar rasio ini

berarti semakin sedikit laba yang ditahan

untuk membelanjai investasi yang

dilakukan perusahaan. Nilai perusahaan

menggunakan proksi Price to Book Value

(PBV). Menurut Brigham dan Houston

(2011: 152), PBV adalah perbandingan

antara harga saham dengan nilai buku

perusahaan. Dimana nilai buku

perusahaan (book value share) adalah

perbandingan antara total ekuitas saham

perusahaan dengan jumlah saham yang

beredar.

Ukuran perusahaan di

indikatorkan sebagai Logaritma natural of

Total assets (Jabbouri, 2016). Menurut

Gultom dkk (2013) ukuran perusahaan

menunjukkan aktivitas perusahaan yang

dimiliki perusahaan. Semakin besar

ukuran perusahaan berarti semakin besar

aktiva yang bisa dijadikan jaminan untuk

memperoleh hutang sehingga hutang akan

meningkat. Perusahaan besar biasanya

mampu membayarkan rasio dividen yang

lebih tinggi dibandingkan perusahaan

kecil dan menaikkan nilai perusahaan

sehingga banyak investor yang tertarik

Page 3: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

64

untuk berinvestasi di perusahaan yang

memiliki prospek yang baik.

Menurut Sudana (2015: 25) untuk

profitabilitas digunakan proksi Returnon

Assets (ROA). ROA menunjukkan

kemampuan perusahaan dengan

menggunakan seluruh aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan laba setelah

pajak. Rasio ini penting bagi pihak

manajemen untuk mengevaluasi

efektivitas dan efisiensi manajemen

perusahaan dalam mengelola seluruh

aktiva perusahaan. Menurut Sudana

(2015: 24) likuditas memiliki tiga

pengukuran, yaitu current ratio, quick

ratio atau acid test ratio, dan cash ratio.

Indikator dari likuiditas adalah current

ratio. Current ratio mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar

utang lancar dengan menggunakan aktiva

lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio

ini berarti semakin likuid perusahaan.

Dalam penelitian ini objek yang

diambil adalah perusahaan manufaktur.

Perusahaan manufaktur adalah

perusahaan industri yang mengelola

bahan baku menjadi barang setengah jadi

ataupun barang jadi. Perusahaan

manufaktur identik dengan pabrik yang

mengaplikasikan mesin-mesin, peralatan,

teknik rekayasa dan tenaga kerja. Di

Indonesia terdapat banyak sekali

perusahaan manufaktur. Berikut ini

adalah sektor-sektor perusahaan

manufaktur yang sudah go public di Bursa

Efek Indonesia seperti Industri dasar dan

Kimia, Aneka Industri dan Industri barang

konsumsi (SahamOk.com).

Berdasarkan tabel diatas

menunjukkan bahwa rata-rata untuk

ukuran perusahaan Manufaktur pada

tahun 2013 sampai dengan 2017

mengalami kenaikan untuk setiap

tahunnya. Yang dimana pada tahun 2013

sampai 2017 kenaikannya sebesar

29,85%, 29,98%, 30,07%, 30,15% dan

30,22%. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar suatu ukuran perusahaan

maka semakin besar pula total aset

perusahaan dan semakin besar pula

ukuran suatu perusahaan. Rata-rata

profitabilitas yang diukur dengan

menggunakan return on assets (ROA)

pada perusahaan Manufaktur pada tahun

2013 hingga 2017. Rata-rata profitabilitas

perusahaan pada tahun 2013 dan 2015

mengalami penurunan dari

15,56%,13,89% dan 12,21%.

Tabel 1. Rata- Rata Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Dividend Payout

Ratio, dan Nilai Perusahaan

Variabel Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Ukuran Perusahaan

(Ln Total Aset) 29,85 29,98 30,07 30,15 30,22

Profitabilitas (%)

(ROA) 15,56 13,89 12,21 12,44 12,67

Likuiditas (%)

(Current Ratio) 249,39 256,92 265,95 237,66 240,53

DPR (%) 47,71 34,50 43,86 56,57 61,88

Nilai Perusahaan

(PBV) 7,38 8,33 6,49 7,42 8,35

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (Data diolah, 2018)

Page 4: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

65

Pada tahun 2016 sampai 2017

mengalami kenaikan sebesar 12,44% dan

12,67%. Rata-rata likuiditas yang diukur

dengan menggunakan current ratio (CR)

pada perusahaan Manufaktur pada tahun

2013 sampai 2015 mengalami kenaikan

yang cukup signifikan sebesar 249,39%,

256,92%, dan 265,95%. Dan pada tahun

2015 dan 2016 mengalami penurunan dari

265,95% ke 237,66% dan pada tahun

2017 naik sebesar 240,53%.

Berdasarkan tabel diatas rata-rata

kebijakan dividen yang diukur dengan

menggunakan dividend payout ratio

(DPR) pada perusahaan Manufaktur pada

tahun 2013 sampai 2017 mengalami

fluktuasi untuk setiap tahunnya. Pada

tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan

dari 47,71% ke 34,50%. Pada tahun 2015,

2016 dan 2017 mengalami kenaikan dari

43,86% , 56,57%, dan 61,88%. Rata-rata

nilai perusahaan dapat diukur dengan

price to book value (PBV) pada

perusahaan Manufaktur pada tahun 2013

sampai dengan 2017 terjadinya fluktuasi.

Pada tahun 2013 dan 2014 mengalami

kenaikan dari 7,38 menjadi 8,33. Pada

tahun 2014 dan 2015 mengalami

penurunan dari 8,33 ke 6,49 dan pada

2015 sampai 2017 mengalami kenaikan

secara bertahap setiap tahunnya dari 6,49,

7,42, dan 8,35.

Fenomena yang terjadi pada

perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk

mengeluarkan dividen tahun buku 2015

senilai Rp. 5,84 triliun atau Rp. 766 per

saham. Angka itu naik Rp. 14 per saham

atau hampir 2% dibandingkan dividen

tahun 2014. Meski laba tahun 2015

menurun, besaran dividen PT Unilever

Indonesia Tbk tetap naik. Pada tahun

2015, laba bersih UNVR menurun sebesar

1,92% menjadi Rp. 5,85 triliun. UNVR

kerpa menetapkan hampir seluruh labanya

menjadi dividen. Payout ratio dividen

tahun ini nyaris 100%. Sebagian dividen

sudah dibagikan sebagian dividen interm

pada Desember 2015, yakni Rp. 342 per

saham atau senilai total Rp. 2,61 triliun.

Bahkan untuk di kuartal I 2016,

pendapatan UNVR tumbuh 6% (yoy)

menjadi Rp. 10 triliun. Namun, laba bersih

masih menyusut 1,3% menjadi Rp. 1,35

triliun (Investasi.Kontan.Co.Id).

Labhane dan Mahkud (2016)

menyimpulkan bahwa likuiditas yang di

proksikan dengan current ratio

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kebijakan dividen. Diantini dan

Badjra (2016) menemukan bahwa

likuditas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan dividen.

Nilai current ratio yang tinggi

menunjukkan kemampuan pemanfaatan

aktiva lancar perusahaan serta

kemampuan likuidasi kewajiban lancar

yang optimal sehingga terdapat

keuntungan yang diperoleh perusahaan

yang biasa dibagikan dalam bentuk

dividen. Rachman (2016) menyimpulkan

bahwa likuiditas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, Wati dan

Darmayanti (2013) menyimpulkan juga

bahwa likuiditas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang dan

fenomena diatas, maka sangat menarik

untuk melakukan penelitian dengan judul

pengaruh ukuran perusahaan,

profitabilitas dan likuiditas terhadap

kebijakan dividen dan nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bursa efek Indonesia dengan

tujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh

ukuran perusahaan terhadap kebijakan

dividen pada perusahaan manufaktur yang

Page 5: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

66

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2)

Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas

terhadap kebijakan dividen pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. 3) Untuk

mengetahui pengaruh likuiditas terhadap

kebijakan dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. 4) Untuk mengetahui pengaruh

ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5)

Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas

terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. 6) Untuk

mengetahui pengaruh likuiditas terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. 7) Untuk mengetahui pengaruh

kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

TELAAH PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Ukuran perusahaan akan

menentukan pencapaian profitabilitas dan

stabilitas, akses yang lebih mudah ke

pasar modal, dan biaya transaksi yang

lebih kecil jika dibandingkan dengan

perusahaan kecil dan baru (Weston dan

Copeland, 1992). Perusahaan besar

cenderung menilai dividen yang lebih

tinggi daripada perusahaan kecil dan baru.

Lloyd et al. (1985) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan berperan untuk

menjelaskan rasio pembayaran dividen

perusahaan. Akses mudah ke berbagai

pendanaan eksternal, profitabilitas, dan

stabilitas dicatat yang dimiliki oleh

perusahaan besar. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mehta (2012), Awad

(2015), Labhane dan Mahakud (2016) dan

Yusof dan Ismail (2016) menyimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap pembayaran dividen.

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap kebijakan dividen

pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Dividen adalah bagian dari laba

bersih perusahaan yang dibagikan kepada

pemegang saham. Semakin tinggi

profitabilitas, semakin tinggi arus kas

perusahaan, dan perusahaan diharapkan

untuk membayar dividen yang lebih tinggi

(Jensen et al., 1992). Fama dan French

(2001) menemukan bahwa perusahaan

yang lebih besar dan lebih

menguntungkan membayar lebih banyak

dividen dibandingkan dengan perusahaan

yang lebih kecil dan menguntungkan

karena dividen dibayarkan dari laba

setelah pajak. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Nurhayati (2013), Alber

(2017), Labhane dan Mahakud (2016),

dan Junita, Erwin dan Bastari (2018)

menyimpulkan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen.

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Menurut Jariah (2016) likuiditas

menggambarkan kamampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi.

Likuiditas menjadi perhatian serius pada

perusahaan karena likuiditas memainkan

peranan penting dalam kesuksesan

perusahaan (Owolabi, 2012). Perusahaan

yang memiliki likuiditas yang baik maka

Page 6: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

67

akan dianggap memiliki kinerja yang baik

oleh investor. Jika semakin besar jumlah

kas yang tersedia maka dianggap baik

likuiditas perusahaan, dan semakin besar

pula kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen (Sudana, 2015: 195).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Maladjian (2014), Junita, Erwin dan

Bastari (2018), Mui dan Mazlina (2016),

Diantini dan Ida (2016), Mehta (2012),

Labhane dan Mahkud (2016)

menyimpulkan bahwa likuiditas yang di

proksikan berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen.

H3: Likuiditas berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Rizqia dkk (2013) menyimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Karena, Secara teoritis, itu

didasarkan pada kemudahan akses

perusahaan besar untuk mendapatkan

pendanaan eksternal. Biaya transaksi yang

dikeluarkan akan lebih sedikit jika

dibandingkan dengan perusahaan kecil

(Mollah, 2011). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Anggraini (2014),

Pardiyanto (2016), Putra dan Lestari

(2016), Eko dkk (2014) dan Wahyuni

(2013) menyimpulkan hal yang sama,

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Rizqia dkk (2013) jika perusahaan

dapat menghasilkan laba yang stabil dan

lebih tinggi, maka itu dilihat sebagai

sinyal positif oleh investor terkait dengan

kinerja perusahaan. Laba yang tinggi

memberikan indikasi prospek perusahaan

yang baik sehingga dapat memicu investor

untuk ikut meningkatkan permintaan

saham. Permintaan saham yang

meningkat menyebabkan nilai perusahaan

ikut meningkat juga (Nurhayati, 2013).

Rizqia dkk (2013), Nurhayati (2013),

Pardiyanto (2016), Mulyani (2017) Putra

dan Lestari (2016) Gamayuni (2015) dan

Anggraini (2014) menyimpulkan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

H5 : Profitabilitas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Menurut Jariah (2016) likuiditas

menggambarkan kamampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi.

Likuiditas menjadi perhatian serius pada

perusahaan karena likuiditas memainkan

peranan penting dalam kesuksesan

perusahaan (Owolabi, 2012). Perusahaan

yang memiliki likuiditas yang baik maka

akan dianggap memiliki kinerja yang baik

oleh investor. Tingginya likuiditas dapat

menunjukkan dana yang tersedia untuk

membayar dividen, membiayai operasi

perusahaan dan investasi sehingga

persepsi investor pada kinerja perusahaan

semakin baik. Hal ini di sebabkan

perusahaan yang memiliki tingkat

likuiditas yang tinggi mempunyai dana

internal yang besar, sehingga perusahaan

juga menggunakan dana internalnya

terlebih dahulu untuk membiayai

investasinya sebelum menggunakan

pembiayaan eksternal melalui hutang.

Bahkan dapat meningkatkan permintaan

Page 7: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

68

investor terhadap harga saham perusahaan

meningkat. Peningkatan permintaan

saham akan meningkatkan nilai

perusahaan tersebut (Putra dan Lestari,

2016). Hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Putra dan Lestari (2016),

Wati dan Darmayanti (2013), Rahcman

(2016) menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H6 : Likuiditas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Myron Gordon (1959) dan Lintner

(1956), berdasarkan Bird in The Hand

theory, kebijakan dividen berpengaruh

positif terhadap harga pasar saham atau

nilai perusahaan.Setiap kebijakan yang

dibuat dapat mencerminkan informasi

tentang kondisi dan kinerja perusahaan

(Miller dan Rock, 1985). Rizqia dkk

(2013) sinyal arus kas dan prospek

pendapatan masa depan terkandung dalam

informasi kebijakan dividen yang

menyebabkan kenaikan nilai

perusahaan.Putra dan Lestari (2016)

pembagian dividen yang dilakukan

perusahaan dianggap menjadi sinyal

positif oleh para investor untuk

menanamkan modal, karena investor lebih

suka pada return yang pasti pada

investasinya. Perusahaan yang

membagikan dividen akan menarik minat

investor untuk menanamkan modalnya.

Naser et al (2013) menyatakan bahwa

kebijakan dividen juga sebagai

mekanisme untuk memberikan sinyal

informasi perusahaan ke dunia luar

tentang prospek stabilitas dan

pertumbuhan perusahaan. Dengan

banyaknya investor yang membeli saham

maka akan menaikkan harga saham

sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Rizqia dkk (2013), Putra dan Lestari

(2016), Wati dan Darmayanti (2013),

Wahyuni dkk (2013), Herawati (2013),

Sukirni (2012) dan Rachman (2016),

menyatakan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

H7 : Kebijakan dividen berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2017.

Kerangka konseptual dalam

penelitian ini akan menjelaskan hubungan

antara masing-masing variabel dapat

dilihat pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan pada Bursa

Efek Indonesia, dengan objek penelitian

sektor manufaktur periode 2013 sampai

dengan 2017. Penelitian ini penarikan

sampel dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling, dimana

peneliti memberikan kriteria tertentu

dalam penarikan sampel. Adapun kriteria-

kriteria yang harus dipenuhi sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI), 2) Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2013 sampai dengan

2017, dan 3) Perusahaan yang

mempublikasi laporan keuangan lengkap

dan membagikan dividen selama periode

2013 sampai 2017. Serta variabel yang

terkait dalam penelitian yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan

nilai perusahaan. Sehingga berdasarkan

Page 8: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

69

H4

H1

H2 H7

H3

H6

H5

Gambar 1. Model Kerangka Teoritis

kriteria-kriteria diatas, maka jumlah

sampel yang didapatkan berjumlah 21

perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiarto (2017: 202) Data

sekunder merupakan data primer yang

diperoleh oleh pihak lain atau data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pengumpul data

primer atau oleh pihak lain dalam bentuk

tabel-tabel atau diagram-diagram.Data

tersebut didapatkan dari laporan keuangan

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada Periode 2013-

2017 yang memenuhi kriteria sampel

penelitian.Data laporan keuangan

diperoleh sebagai berikut 1) Indonesia

Stock Exchange (IDX) yang

dipublikasikan di www.idx.co.id, 2)

Saham Ok www.sahamok.com, 3) Yahoo

finance, dan 4) Profil perusahaan-

perusahaan yang mempublikasikan

laporan tahunan dan laporan keuangan

setiap tahunnya.

Metode Analisis

Metode analisis data melalui

regresi linier berganda dengan

menggunakan SPSS 22. Model pada

penelitian ini mengacu pada model regresi

data panel yang diperkenalkan oleh

Howles pada tahun 1950 (Winarno, 2009)

untuk menyelidiki pengaruh ukuran

perusahaan, profitabilitas dan likuiditas

terhadap kebijakan dividen dan nilai

perusahaan sebagai berikut:

DPR = α + β1 Sizeit + β2 ROAit +β3 CRit + e (1)

PBV = α + β1 Sizeit + β2 ROAit +β3 CRit + β4

DPRit+ e (2)

Keterangan:

DPR = Dividend Payout Ratio

PBV = Price to Book Value

i = 1,2,3,…,20 (jumlah perusahaan

manufaktur)

t = 1,2,3,4,5 (tahun 2013-2017)

α = Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi tiap variabel

independen

Size = Ukuran Perusahaan

ROA = Profitabilitas

CR = Likuiditas

Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen Profitabilitas

Likuiditas

Ukuran Perusahaan

Page 9: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

70

Variabel Operasional

Dalam penelitian ini variabel

operasional yang digunakan adalah:

1. Variabel Dependen

- Kebijakan Dividen

Rumus untuk menghitung kebijakan

dividen sebagai berikut:

SharePerEarning

ShareperDividenRatioPayoutDeviden

- Nilai Perusahaan

Rumus untuk menghitung nilai

perusahaan sebagai berikut:

SahamPerlembarBukuNilai

SahamLembarPerPasaraHValueBooktoice

argPr

BeredarSahamJumlah

SahamPemegangEkuitasSahamPerlembarBukuNilai

2. Variabel Independen

- Ukuran Perusahaan

Rumus untuk menghitung ukuran

perusahaan sebagai berikut:

Size = Log Total Assets

- Profitabilitas

Rumus untuk menghitung

profitabilitas sebagai berikut:

AssetsTotal

TaxesAfterEarningAssetOnturn Re

- Likuiditas

Rumus untuk menghitung likuditas

sebagai berikut:

LancargHu

LancarAktivaioCurrentRat

tan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 1 dapat

diketahui hasil perhitungan mean, standar

deviasi, serta nilai maksimum, dan

minimum dari setiap variabel. Dalam hasil

pengujian statistik deskriptif, rata-rata

(mean) dari variabel dividend payout ratio

(DPR) menunjukkan bahwa pembayaran

dividen rata-rata yang diperoleh investor

adalah sebesar 0.521869 (52,18%).

Pembayaran dividen tertinggi adalah

4.1354 (413.54%) yang terjadi pada

perusahaan Charoen Pokphand Indonesia

Tbk sedangkan pembayaran dividen yang

terendah adalah sebesar -0,6047 (-0.60%)

yang terjadi pada perusahaan Indomobil

Sukses Internasional Tbk. Variabel

dividend payout ratio (DPR) memiliki

nilai mean yang lebih kecil dari nilai

standar deviasinya yang sebesar

0,5918362 (59.18%). Hal ini

menunjukkan persebaran data yang

kurang baik.

Pada variabel price to book value

(PBV) memiliki rata-rata sebesar 7,5981,

standar deviasi sebesar 13,96299, karena

nilai rata-rata lebih kecil daripada standar

deviasinya, menunjukkan bahwa rata-rata

perolehan price to book value tidak

terdistribusi secara baik.

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Sumber: Data diolah dengan SPSS (2019)

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Size 150 26.56274840 33.32018391 30.0491322145 1.72746899114

ROA 150 .0009 .5300 .133585 .1187631

CR 150 .5100 12.9900 2.500945 1.9280080

DPR 150 -.6047 4.1354 .521869 .5918362

PBV 150 .10 82.44 7.5981 13.96299

Page 10: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

71

Adapun nilai maksimum yang

dihasilkan oleh variabel PBV adalah

sebesar 82,44, dan nilai minimumnya

sebesar 0,10. Nilai rata-rata PBV sebesar

7,5981. Variabel sizememperoleh nilai

minimumnya sebesar26,56274840, dan

nilai maksimumnya sebesar

33,32018391dengan rata-rata sebesar

30,04913221. Nilai rata-rata ini lebih

besar daripada nilai standar deviasinya

yang sebesar 1,72746899. Hal ini

menunjukkan data terdistribusi dengan

baik.

Variabel Return on Assets (ROA)

memperoleh nilai minimum sebesar

0,0009 (0,09%) dan nilai maksimumnya

sebesar 0,5300 (53,00%) dengan rata-rata

yang dihasilkan sebesar 0,133585

(13,35%). Nilai rata-rata ini lebih besar

daripada nilai standar deviasinya yang

sebesar 0,1187631 (11,87%). Hal ini

menunjukkan data terdistribusi dengan

baik.

Variabel Current Ratio (CR)

memperoleh nilai minimunya sebesar

0,5100 (51.00%) dan nilai maksimumnya

sebesar 12.9900 (1299,00%) dengan nilai

rata-rata sebesar 2,500945 (250,09%).

Nilai rata-rata ini lebih besar daripada

nilai standar deviasi yang sebesar

1.9440426 (194.40%). Hal ini

menunjukkan bahwa data terdistribusi

dengan baik.

Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data dalam

penelitian ini menggunakan metode

analisis regsresi linear berganda (Multiple

Linear Regression). Analisis ini dilakukan

untuk membuktikan apakah ada pengaruh

antar variabel bebas terhadap variabel

dengan persamaan kuadrat terkecil

(Ordinary Least Square). Pengujian

parsial bertujuan untuk melihat apakah

variabel independen berpengaruh dan juga

signifikan atau tidak secara parsial, maka

dapat dilihat dengan t parsial (pada tabel

ditunjukkan dengan t-Statistic).

Tabel 2 Hasil Pengujian t Statistik Persamaan I

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constants) -0.115 0.402 -0.286 0.775

Lag_Size 0.012 0.017 0.065 0.747 0.978

Lag_ROA 1.580 0.231 0.585 6.826 0.000

Lag_CR 0.001 0.014 0.003 0.037 0.971

Tabel 3 Hasil Pengujian t Statistik Persamaan I

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std.

Error Beta

2

(Constants) -4.532 3.797 -1.193 0.236

Lag_Size 0.274 0.213 0.049 1.287 0.202

Lag_ROA 86.824 3.717 0.891 23.359 0.000

Lag_CR -2.063 0.208 -0.378 -9.907 0.000

Lag_DPR 0.233 0.415 0.021 0.561 0.576 Sumber: Data diolah dengan SPSS (2019)

Page 11: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

72

Berikut adalah hasil pengujian t

dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Hubungan ukuran perusahaan terhadap

kebijakan dividen menunjukkan bahwa

nilai koefisiennya sebesar 0,012 yang

arahnya positif. Nilai signifikansinya

sebesar 0,978 > 0,05 menyatakan bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan.

Sehingga hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa hubungan antara

size dengan dividend payout ratio (DPR)

berpengaruh positif dan tidak signifikan.

Sehingga, H1 ditolak. Hal ini bertolak

belakang dengan penelitian Mehta (2012),

Awad (2015), Labhane (2016), dan Yusof

dan Ismail (2016) yang menemukan

hubungan ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap kebijakan

dividen.

Sinabutar dan Anggoro (2015)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan

yang diproksikan dengan log natural of

total asset berpengaruh positif namun

tidak signifikan terhadap dividend payout

ratio. Alasan mengapa ukuran perusahaan

tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap rasio pembayaran dividen karena

dalam industri barang konsumen total aset

perusahaan tidak menjadi masalah dalam

menentukan rasio pembayaran dividen.

Ini didukung secara empiris di mana ada

perusahaan dengan total aset kecil yang

mampu membayar dividen dalam rasio

tinggi. Sehingga ukuran perusahaan tidak

berpengaruh besar pada rasio pembayaran

dividen yang dilakukan oleh perusahaan.

Karena dalam menetapkan kebijakan

dividen perusahaan tidak terlalu

mempertimbangkan total asset yang

dimiliki. Melainkan mempertimbangkan

laba yang dihasilkan oleh perusahaan

dalam mendistribusikan pembayaran

dividen atau laba ditahan.

Hubungan profitabilitas terhadap

kebijakan dividen menunjukkan bahwa

nilai koefisiennya sebesar 1,580 dengan

arahnya positif, sedangkan nilai

signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05.

Sehingga hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa hubungan antara

return on asset (ROA) dengan dividend

payout ratio (DPR) berpengaruh positif

dan signifikan pada tingkat signifikansi

5%. H2 diterima. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati

(2013), Awad (2015), Labhane (2016),

Putri (2017), Arif dan Fatima (2013),

Imran (2011), dan Junita, Erwin dan

Bastari (2018) yang menemukan bahwa

hubungan profitabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap kebijakan

dividen. Hasil ini sesuai dengan teori

sinyal, yang dimana (Bhattacharya, 1979)

mengatakan bahwa semakin besar laba

yang dihasilkan oleh perusahaan maka

semakin besar pula dividen dibagikan

perusahaan kepada para pemegang saham.

Sehingga perusahaan dapat mengirimkan

sinyal positif kepada para investor melalui

laba bersih yang dihasilkan dan dividen

yang dibagikan kepada para pemegang

saham bahwasanya perusahaan tersebut

stabil secara finansial dan tetap

menguntukan untuk para investor. Miller

dan Modigliani (1961) menyatakan bahwa

suatu kenaikan dividen yang lebih besar

daripada yang diperkirakan merupakan

sinyal positif bagi para investor bahwa

manajemen perusahaan memperkirakan

peningkatan laba dimasa yang akan

mendatang.

Likuiditas yang diproksikan

sebagai current ratio (CR) memiliki

Page 12: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

73

pengaruh positif terhadap kebijakan

dividen karena nilai coefficient sebesar

0,001 dengan tingkat signifikansi yang

bernilai 0,971 > 0,05. Sehingga H3

ditolak. Hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Junita, Erwin dan Bastari (2018),

Mui dan Mazlina (2016), Diantini dan Ida

(2016), Mehta (2012), Labhane dan

Mahkud (2016) dan Sinabutar dan

Anggoro (2015) yang menyatakan bahwa

likuiditas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan dividen.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Maladjian (2014)

menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap

kebijakan dividen. Jensen dkk (1992),

Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984)

berpendapat bahwa perusahaan dengan

likuiditas tinggi harus membayar dividen

yang lebih tinggi untuk mengurangi

konflik keagenan antara manajer dan

pemegang saham. Akan tetapi, pada

penelitian ini likuiditas tidak salah satu

penentu dalam pembayaran dividen.Hasil

penelitian yang dilakukan oleh (Sinabutar

dan Anggoro, 2015) menyatakan bahwa

likuiditas berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen.

Karena current ratio hanya untuk

mengukur kemampuan perusahaaan untuk

membayar hutang jangka pendeknya.

Hubungan positif berarti bahwa jika

pertumbuhan rasio saat ini meningkat,

maka nilai rasio pembayaran dividen akan

cenderung meningkat. Karena hasilnya

menunjukkan bahwa likuiditas tidak

memiliki hubungan yang signifikan, maka

perubahan nilai likuiditas tidak banyak

berpengaruh pada rasio pembayaran

dividen. Hubungan yang tidak signifikan

dari pertumbuhan rasio lancar karena pada

dasarnya pertumbuhan rasio lancar tidak

secara langsung terkait dengan rasio

pembayaran dividen. Rasio lancar

mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar liabilitas saat ini dengan aset

lancar.

Ukuran perusahaan memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan karena nilai

coefficient sebesar 0,274 dengan tingkat

signifikansi yang bernilai 0,202 > 0,05.

Sehingga H4 ditolak. Hal ini bertolak

belakang dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rizqia dkk (2013),

Nurhayati (2013), Anggraini (2014),

Pardiyanto (2016) dan Putra dan Lestari

(2016) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh

(Patricia, Primsa dan Malem, 2018) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan yang besar belum bisa

menjamin nilai perusahaannya tinggi,

karena perusahaan yang besar memiliki

tanggungjawab financial dan pembuat

kematangan rencana keuangan yang harus

dibuat dengan memperhatikan aspek

mikro dan makro ekonomi, termasuk

persoalan sumber dana yang akan

digunakan oleh perusahaan.

Profitabilitas memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan karena nilai coefficient

sebesar 86,824 dengan tingkat

signifikansi yang bernilai 0.000 < 0,05.

Sehingga H5 diterima. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rizqia dkk (2013),

Nurhayati (2013), Anggraini (2014),

Page 13: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

74

Pardiyanto (2016) dan Putra dan Lestari

(2016) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

(Rizqia, Aisjah dan Sumiati, 2013)

menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hubungan

antara profitabilitas dan nilai perusahaan

didasarkan pada teori pensinyalan, jika

perusahaan dapat menghasilkan laba yang

stabil dan lebih tinggi, maka itu dilihat

sebagai sinyal positif oleh investor terkait

dengan kinerja perusahaan.Hasil ini

menunjukkan efek positif dari

profitabilitas pada nilai perusahaan.

Temuan ini mendukung Chen dan Steiner

(2000) dan Iturriaga dan Sanz (2001)

dalam (Rizqia dkk, 2013) yang

menyatakan profitabilitas yang lebih

tinggi (pengembalian aset) dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Likuiditas memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan karena nilai coefficient

sebesar -2,063 dengan tingkat signifikansi

yang bernilai 0,000 < 0,05. Sehingga H6

ditolak. Hasil ini tidak sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Putra dan Lestari (2016), Wati dan

Darmayanti (2013), Rahcman (2016)

yang menyatakan bahwa likuiditas

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Siddik dan

Mochammad (2017) menyatakan bahwa

terdapat hubungan current ratio terhadap

PBV yang negatif dan signifikan. Karena

likuiditas yang tinggi tidak memberikan

sinyal yang positif kepada investor.

Likuiditas yang tinggi dapat menjadi salah

satu indikasi sebuah perusahaan memiliki

aset lancar yang menganggur dan tidak

digunakan. Ditambah dengan objek

perusahaan properti, yang seharusnya

memiliki tingkat aset total yang tinggi.

Maka dari itu, investor melihat

peningkatan likuiditas sebagai sinyal

negatif atas tidak efektifnya pengelolaan

aset yang terlalu banyak menganggur.

Begitupun sebaliknya, likuiditas yang

rendah menandakan aset tetap yang lebih

tinggi, dan akan memberikan sinyal

positif kepada investor.

Kebijakan dividen memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan karena nilai

coefficient sebesar 0,233 dengan tingkat

signifikansi yang bernilai 0,576 < 0,05.

Sehingga H7 ditolak. Hal ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh

Wahyuni (2014), Wati dan Darmayanti

(2013), Rachman (2016) dan Herawati

(2013) yang menyatakan bahwa kebijakan

dividen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini sesuai dengan teori

Dividend Irrelevant, yang dimana Miller

dan Modigliani (1961) menyatakan bahwa

kebijakan dividen tidak memengaruhi

nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan

hanya ditentukan oleh kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan

pendapatan (earning power) dan resiko

bisnis, sedangkan bagaimana cara

membagi arus pendapatan menjadi

dividen dan laba ditahan tidak

memengaruhi nilai perusahaan. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nurhayati (2013) yang menyatakan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hubungan yang tidak

signifikan konsisten dengan penelitian

Page 14: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

75

yang dilakukan oleh Modigliani dan

Miller (1958) mengatakan bahwa

kebijakan dividen tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Mereka

berpendapat bahwa nilai perusahaan

hanya ditentukan oleh kemampuan

dasarnya untuk menghasilkan laba serta

risiko bisnisnya. Nurhayati (2013)

karenanya, nilai perusahaan lebih

bergantung pada kebijakan investasinya

(pendapatan yang dihasilkan oleh

aktivanya) dibandingkan dengan

bagaimana keuntungan dipisah antara

dividen dan laba ditahan. Perusahaan bisa

saja membagikan dividen yang besar

ataupun kecil asalkan dimungkinkan

pendapatan yang diperoleh bisa menutup

kekurangan sumber dana eksternal.

Pengujian koefisien determinasi (R2)

dilakukan untuk melihat seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen dalam model regresi.

Nilai R2 yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independennya

memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali,

2013).

Hasil perhitungan koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel 4.

Diketahui bahwa R2 sebesar 0.338,

menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan, profitabilitas dan likuiditas

menjelaskan variabel kebijakan dividen

sebesar 33,80%, sedangkan sisanya

sebesar 66.20% dijelaskan oleh variabel –

variabel lain diluar model yang dianalisis.

Pada persamaan 2 dapat dilihat pada Tabel

5 yang menunjukkan bahwa R2 sebesar

0.882, artinya bahwa variabel ukuran

perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan

kebijakan dividen menjelaskan variabel

nilai perusahaan sebesar 88,20%,

sedangkan sisanya sebesar 11,80%

dijelaskan oleh variabel – variabel lain

diluar model yang dianalisis.

PENUTUP

Penelitian ini menguji pengaruh

ukuran perusahaan, profitabilitas dan

likuiditas terhadap kebijakan dividen dan

nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama

periode 2013-2017. Berdasarkan

penelitian dan pembahasan yang sudah

dilakukan, maka peneliti dapat

memberikan kesimpulan dan saran seperti

dibawah ini:

1. Ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap

kebijakan dividen. Artinya, semakin

besar ukuran suatu perusahaan

maka semakin besar dividend

payout ratio yang dibagikan

perusahaan, namun tidak signifikan.

Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Persamaan I

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0.581a 0.338 0.316 .22818

Tabel 5. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Persamaan II

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

2 0.939a 0.882 0.876 2.43307 Sumber: Data diolah dengan SPSS (2019)

Page 15: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

76

2. Profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan

dividen. Artinya, semakin besar laba

bersih yang dihasilkan oleh

perusahaan maka semakin besar pula

dividend payout ratioyang akan

dibayarkan kepada para pemegang

saham. Dengan begitu, perusahaan

dapat memberikan sinyal positif

untuk para investor di luar sana akan

prospek kinerja perusahaan yang

semakin meningkat. Sesuai dengan

teori information content or signaling

hypothesis Modigliani dan Miller

(1958) yang menyatakan bahwa

kenaikan dividen merupakan suatu

sinyal kepada para investor bahwa

manajemen meramalkan suatu

penghasilan yang baik di masa yang

akan datang. ROA mengalami

peningkatan karena laba yang

dihasilkan berupa earning after tax

juga mengalami kenaikan, sehingga

berpengaruh terhadap kenaikan ROA.

3. Likuiditas berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap kebijakan

dividen. Artinya, semakin besar

likuiditas perusahaan maka semakin

besar dividend payout ratioyang

dibayarkan oleh perusahaan untuk

para pemegang saham. Namun tidak

berpengaruh signifikan terhadap

dividend payout ratio.

4. Ukuran berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Artinya, semakin besar ukuran

perusahaan maka semakin besar juga

nilai perusahaan tersebut. Namun

tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

5. Profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Artinya, semakin tinggi rasio return

on asset yang dihasilkan oleh

perusahaan maka semakin meningkat

pula nilai perusahaan. Hubungan

antara profitabilitas dan nilai

perusahaan didasarkan pada teori

pensinyalan, jika perusahaan dapat

menghasilkan laba yang stabil dan

lebih tinggi, maka itu dilihat sebagai

sinyal positif oleh investor terkait

dengan kinerja perusahaan. Dengan

rasio ROA yang tinggi akan menarik

minat para investor untuk

menanamkan modalnya di

perusahaan dan selanjutnya akan

mengakibatkan nilai perusahaan

(PBV) akan meningkat. Para analis

sekuritas dan pemegang saham

umumnya sangat memperhatikan

rasio ini. Semakin tinggi return yang

dihasilkan sebuah perusahaan, akan

semakin tinggi nilai perusahaan.

6. Likuiditas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Artinya, semakin besar likuiditas

maka semakin menurun nilai

perusahaan.Namun berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan.

likuiditas yang rendah dapat

berdampak pada penurunan harga

saham perusahaan namun jika terlalu

tinggi dapat mengurangi kemampuan

laba perusahaan karena banyaknya

dana yang menganggur. Adanya

piutang tak tertagih dan persediaan

yang belum dijual dapat

menyebabkan tingginya likuiditas.

Jika hal tersebut lebih mendominasi

komponen aktiva lancar lainnya

tentunya ini berdampak pada

likuiditas perusahaan akan tinggi dan

seolah-olah perusahaan berada dalam

kondisi yang likuid.

Page 16: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

77

7. Kebijakan dividen berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan. Artinya,

Meningkatnya nilai dividen tidak

selalu diikuti dengan meningkatnya

nilai perusahaan. Karena nilai

perusahaan ditentukan oleh

kemampuan perusahaan yang

menghasilkan laba dari aset-aset

perusahaan atau kebijakan

investasinya. Sesuai dengan teori

Dividend Irrelevant, yang dimana

Miller dan Modigliani (1961)

menyatakan bahwa kebijakan dividen

tidak memengaruhi nilai perusahaan.

Karena nilai perusahaan hanya

ditentukan oleh kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan

pendapatan (earning power) dan

resiko bisnis, sedangkan bagaimana

cara membagi arus pendapatan

menjadi dividen dan laba ditahan

tidak memengaruhi nilai perusahaan.

Hubungan yang tidak signifikan

konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Modigliani dan Miller

(1958) mengatakan bahwa kebijakan

dividen tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Mereka

berpendapat bahwa nilai perusahaan

hanya ditentukan oleh kemampuan

dasarnya untuk menghasilkan laba

serta risiko bisnisnya.

Guna kepentingan lebih lanjut, ada

beberapa saran yang diajukan oleh penulis

yang dapat dipertimbangkan oleh peneliti

selanjutnya dan pihak perusahaan, yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi investor, disarankan untuk

memperhatikan ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas dan nilai

perusahaan serta mempertimbangkan

rasio-rasio keuangan lainnya dalam

menginvestasikan modalnya agar

investor mendapatkan keuntungan

yang optimal.

2. Bagi akademisi dan penelitian

selanjutnya, disarankan agar

melakukan penelitian terhadap

kebijakan dividen dan nilai

perusahaan dengan faktor-faktor

lainnya seperti leverage, business

risk, PER dan growth dan sebagainya.

Sehingga untuk penelitian

selanjutnya lakukan masa

penelitiannya di atas 5 tahun agar

mendapatkan hasil yang bagus.

3. Bagi Emiten, disarankan sebelum

menentukan kebijakan dividen yang

akan dibagikan kepada pemegang

saham, sebaiknya memperhatikan

ukuran perusahaan, profitabilitas dan

likuiditas sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan

tersebut. Akan tetapi, yang paling

utama yang harus diperhatikan adalah

profitabilitas yang dihasilkan dari

laba sesudah pajak.

REFERENSI

Alber, N., & Alhabtour, A. (2017).

Determinants of dividend policy in

Saudi listed companies. Available

at SSRN 2909270.

Anggraini, Ratih. (2014). Analisis

Pengaruh Price Earning Ratio

(Per), Debt To Equity Ratio (Der),

Return On Asset (Roa), Current

Ratio (Cr) Dan Firm size Terhadap

Nilai Perusahaan (Pbv) Pada

Perusahaan Sektor Property, Real

Estate & Building Construction

Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tahun 2008-

2012.

Page 17: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

78

Awad, Bahaa. (2015). Determinants Of

Dividend Policy in Kuwait Stock

Exchange. International Journal of

Business and Management

Review. Vol.3(7), 72-78.

Bhattacharya, S. (1979). Imperfect

Information, Dividend Policy, and

‘The Bird in The Hand’ Fallacy.

Bell Journal of Economics, Vol.

10(1), 259-270.

Brigham, E.F, dan Houston, J.F. (2011).

Essentials of Financial

Management, Edisi 11. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Chen, C.R. & Steiner, T. L. (2000).

Tobin’s q, managerial ownership,

and analyst coverage : a non linear

simultaneous equations model.

Journal of Economics and

Business, Vol. 52, 365-382.

Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin,

Hendy M. (2012). Pasar Modal di

Indonesia: Pendekatan Tanya

Jawab Edisi 3. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Diantini, Olivia dan Badjra, Ida Bagus.

(2016). Pengaruh Earning Per

Share, Tingkat Pertumbuhan

Perusahaan dan Current Ratio

Terhadap Kebijakan Dividen”. E-

Jurnal Manajemen Unud, Vol.

5(11), 6795-6824

Easterbrook, F. H. (1984). Two Agency-

Cost Explanations On Dividends.

American Economic Review, 74,

650– 659.

Eko Prasetia, Ta’dir, Parengkuan Tommy,

Ivone S. Taerang. (2014). Struktur

Modal, Ukuran Perusahaan dan

Risiko Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan Otomotif yang

terdaftar di BEI. Jurnal EMBA.

Vol. 2(2), 879-889.

Fahmi, Irham. (2014). Manajemen

Keuangan Perusahaan Dan Pasar

Modal. Jakarta: Penerbit Mitra

Wacana Media.

Fama, E. F., & French, K. R. (2001).

Disappearing dividends: Changing

firm characteristics or lower

propensity to pay. Journal of

Financial economics, Vol. 60(1),

3–43.

Gamayuni, Rindu Rika. (2015).The Effect

Of Intangible Asset, Financial

Performance And Financial

Policies On The Firm Value.

International Journal Of Scientific

& Technology Research. Vol. 4(1)

Gordon, M. J. (1959). Dividens, Earnings

and Stock Prices. Review of

Economics and Statistics, Vol. 35

(2), 223-334.

Gultom, R, Agustina dan Sri Widia

Wijaya. (2013). Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan

Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,

Vol. 3, No. 1.

Harmono. (2011). Manajemen Keuangan:

Berbasis Balanced Scorecard,

Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartanto, Heru K, Diana, P dan Fathoni,

Aziz. (2018). The Effect Of

Profitability, Leverage, and

Liquidity to Dividend Policy With

Good Corporate Governance As

Intervening Variables ( In Textil

and Garment Company Listed in

BEI Period of 2012-2016).

Journal of Management, Vol.4 (4)

Herawati, Titin. (2013) Pengaruh

Kebijakan Dividen, Kebijakan

Hutang Dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan.

Page 18: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

79

Universitas Negeri Padang. Jurnal

Manajemen. Vol. 2(2), 1-18.

Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh

Profitabilitas, Size Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur Sub-Sektor Industri

Makanan dan Minuman Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal siasat bisnis

Vol. 16(2)

Issa, Ayman I. F. (2015). The

Determinants of Dividend Policy:

Evidence from Malaysian Firms.

Research Journal of Finance and

Accounting,Vol.6(1)

Iturriaga, F.J.L. & Sanz, J.A.R. (2001).

Ownership structure, corporate

value, and firm investment : a

simultaneous equations analysis of

spanish companies. Journal of

Management and Governance,

Vol. 5, 179-204.

Jabbouri, Imad. (2016). “Determinants of

Corporate Dividend Policy in

Emerging Markets: Evidence

From MENA Stock Markets”.

Research in International

Business and Finance. Vol. 37,

283-298.

Jariah, Ainun. (2016). Likuiditas,

Leverage, Profitabilitas

Pengaruhnya Terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur Di

Indonesia Melalui Kebijakan

Dividen. Riset Akuntansi dan

Keuangan Indonesia.

Jensen, M. C. dan W. Meckling. (1976).

The Theory of The Firm:

Managerial Behavior, Agency

Cost and Ownership Structure.

Journal of Financial Economics,

Vol. 3, 305-360.

Jensen, G.R., Solberg, D.P. & Zorn, T.S.

(1992). Simultaneous

determination of insider

ownership, debt, dan dividend

policies. Journal of Financial and

Quantitative Analysis, Vol. 27(2),

247-263.

Junita, Rahel, Erwin Abubakar dan

Bastari. (2018). Effect Of

Profitability, Liquidity, Leverage,

Growth And Measurement Of

Companies On Devidend Policy

On Manufacturing Company That

Registered On Idx 2014-2016.

Universitas Sumatra Utara.

Labhane, N. B., & Mahakud, J.

(2016). Determinants of Dividend

Policy of Indian Companies.

Paradigm, Vol. 20(1), 36–55.

Lloyd, W. P, Jahera, J. S dan Page, D. E.

(1985). Agency Costs and

Dividend Payout Ratios.

Quarterly Journal of Business and

Economics, Vol. 24, 19-29.

Mahendra Dj, Alfredo, Luh Gede Sri

Anita dan A.A Gede Suarjaya.

(2012). Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen,

Strategi Bisnis, dan

Kewirausahaan, Vol. 6(2)

Maladjian, Christopher, dan El Khoury,

Rim. (2014). Determinants Of the

Dividen Policy: An Empirical

Study on the Lebanese Listed

Banks. International Journal of

Economics and Finance, Vol.6 (4)

Margaretha, Farah. (2011). Manajemen

Keuangan Untuk Manajer

NonKeuangan. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Page 19: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

80

Mehta, Anupam. (2012). An Empirical

Analysis of Determinants of

Dividend Policy-Evidence from

the UAE Companies. Global

Review of Accounting and

Finance, Vol.3(1), 18-31.

Modigliani, F dan Merton H. Miller.

(1958). The Cost of Capital,

Corporation Finance, And The

Theory of Investment. The

American Economic Review, Vol.

48(3), 261-297.

Miller, M. H, dan Modigliani, F. (1961).

Dividend Policy, Growth and the

Valuation of Shares. Journal of

Business, Vol. 34(4), 411-433.

Miller, Merton H. dan Kevin Rock.

(1985). Dividend Policy Under

Asymetric Information. The

Journal of Finance & Accounting,

1031-1051.

Mulyani, S., Amboningtyas, D., &

Fathoni, A. (2017). The Influence

Of Liquidity, Profitability,

Leverage On Firm Value With

Capital Structure As Intervening

Variable (In Plantation Sub Sector

Company 2012-2016 Listed In

Bei). Journal of Management,

Vol. 3(3).

Mui, Yong Teck dan Mazlina Mustapha.

(2016). Determinants Of Dividend

Payout Ratio: Evidence From

Malaysian Public Listed Firms.

Journal Of Applied Environmental

And Biological Sciences, Vol,

6(1S)48-54

Nasser, Ali, Tabari, Yadollah Z and

Shahrokh Shirazi. (2013).

Examining The Determinants of

Dividend Policy in Listed

Companies in Tehran Stock

Exchange. Indian Journal of

Fundamental and Applied Life

Sciences ,Vol. 5 (3), 2375-2382.

Nurhayati, Mafizatun. (2013).

Profitabilitas, Likuiditas Dan

Ukuran Perusahaan Pengaruhnya

Terhadap Kebijakan Dividen Dan

Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa.

Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol.

5(2)

Owolabi, Ademola, B. (2012). Effect of

Organizational Justice and

Organizational\Environment on

Turn-Over Intention of Health

Workers in Ekiti State, Nigeria.

Journal of Research in World

Economy.Vol. 3(1)

Putra, AA Ngurah D.A, dan Lestari, Putu

V. (2016). Pengaruh Kebijakan

Dividen, Likuiditas, Profitabilitas,

dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan. Jurnal

Manajemen Unud, Vol. 5(7),

4044-4070

Patricia, Primsa Bangun dan Malem Ukur

Tarigan. (2018). Pengaruh

Profitabilitas, Likuiditas, Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Kinerja

Keuangan Sebagai Variabel

Intervening (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Manajemen

Bisnis, Vol.13(1)

Rachman, Nur Aidha. (2016). Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan PadaSektor Industri

Food And Beverages Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Pada Tahun 2011-2015.

Jurnal Pendidikan dan Ekonomi,

Vol. 5(5)

Page 20: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 62-81 E-ISSN: 2598-635X, P ...

81

Rizqia, Dwita Ayu, Aisjah, Siti, dan

Sumiati. (2013). Effect of

Managerial Ownership, Financial

Leverage, Profitability, Firm Size,

dan Investment Opportunity on

Dividend Policy and Firm Value.

Research Journal of Finance and

Accounting, Vol. 4(11)

Rozeff, M.S. (1982). Growth, Beta, And

Agency Costs As Determinants Of

Dividend Payout Ratios. The

Journal Of Financial Research,

5(3), 249-259.

Sartini, Luh Putu Novita dan Ida Bagus

Anom Purbawangsa. (2014).

Pengaruh Keputusan Investasi,

Kebijakan Dividen, Serta

Keputusan Pendanaan Terhadap

Nilai Perusahaan Manufaktur Di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Manajemen, Strategi Bisnis dan

Kewirausahaan, Vol. 8(2)

Siddik, Muhammad Hafiz dan

Mochammad Chabachib. (2015).

Pengaruh Roe, Cr, Size, Dan

Kepemilikan Institusional

Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Struktur Modal Sebagai

Variabel Intervening. Diponegoro

Journal Of Management, Vol. 6(4)

Sinabutar, Alexander dan Anggoro Budi

Nugroho. (2015). Dividend

Payout Ratio In Indonesian

Consumer Goods Industry: Panel

Analysis And Determinant Factors

In 2004-2013. Journal Of

Business And Management Vol.

4(4)

Sudana, I Made. (2015). Manajemen

Keuangan Perusahaan Teori dan

Praktik Edisi 2. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Sugiarto. (2017). Metodologi Penelitian

Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono, Arif. (2012). Manajemen

Keuangan untuk Praktisi

Keuangan. Jakarta : PT Grasindo.

Sukirni, Dwi. (2012). Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Kebijakan Deviden

Dan Kebijakan Hutang Analisis

Terhadap Nilai Perusahaan.

Accounting Analysis Journal

Journal 1 (2)

Wahyuni, Tri, Endang Ernawati dan

Werner R. Murhadi. (2013).

Faktor- Faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Di Sektor Property, Real Estate

and Building Contruction Yang

Terdaftar Di BEI Periode 2008-

2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya Vol. 2(1)

Wati, Ni Kadek Ari Lina dan Ni Putu Ayu

Darmayanti. (2013). Pengaruh

Kepemilikan Manajerial Dan

Kinerja Keuangan Terhadap

Kebijakan Dividen Dan Nilai

Perusahaan. Jurnal Universitas

Udayana.

Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis

Ekonometrika dan Statistika

dengan Eviews. Edisi Kedua.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yusof, Y., & Suhaiza Ismail. (2016).

Determinants of dividend policy

of public listed companies in

malaysia. Review of International

Business and Strategy, Vol. 26.

https://www.idx.co.id

https://www.sahamok.com/perusahaan-

manufaktur-di-bei/