VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak...

52
VOL. 114 - Okt 2019

Transcript of VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak...

Page 1: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

VOL. 114 - Okt 2019

Page 2: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 3: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Sekapur Sirih

Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini.

Terima kasih sudah setia bersama kami selama ini. Relasi yang terjalin sungguh menjadi semangat bagi kami. Harapan-nya akan semakin banyak dari para pembaca yang mau berpartisipasi dengan mengirimkan tulisan

atau artikel. Redaksi menunggu.

Para murid Yesus, yaitu ke-12 rasul,sangat mengagumi sang Guru. Selama hampir tiga tahun, setiap hari mereka bersama dalam terik dan hujan, ikut kemana sang Guru melangkahkan kaki-Nya. Mereka sungguh takjub dengan berbagai mujizat dan pengajaran-Nya. Kagum pada sang Guru.

Apakah ke-12 rasul sungguh dekat dengan sang Guru yang mereka cintai ? Tunggu dulu. Kalau kita perhatikan, ternyata pada saat tertentu hanya ada tiga murid yang selalu ikut, yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes.Misal, saat Yesus dimuliakan di atas Gunung Tabor atau saat Yesus mengalami malam yang berat di Taman Getsemani. Mengapa ? Karena mereka punya relasi yang lebih dekat dibandingkan murid yang lain.

Maria, ibu Yesus juga adalah manusia yang punya relasi spesial dengan Yesus. Menjalin kedekatan sejak Roh Kudus tinggal dalam kandungannya. Relasi yang sangat erat sepanjang perjalanan Yesus di dunia, penderitaan, wafat di kayu salib, kebangkitan dan kenaikan ke Surga.

Dalam dunia saat ini yang hiruk pikuk dengan kemajuan tehnologi, persaingan dan supremasi, dan segala akibatnya, membuat manusia semakin egois lalu semakin dingin dalam berelasi. Hidup dengan gawai dan dunianya sendiri. Sampai pada ujungnya manusia melupakan Penciptanya. Bunda Maria menjadi panutan kita dalam menjalani hidup dengan ketaatan dan kesetiaan.

Bulan Oktober ini, kita diajak untuk berdevosi melalui Doa Rosario. Melalui Bunda Maria kita semakin mengenal Yesus lebih baik.

Ada banyak peristiwa penting di bulan September lalu di Paroki kita, yang liputannya mengisi lembar BK bulan ini. Ada ulang tahun Paroki ke-84, juga ulang tahun Adeka Pandu ke-10, selain ultah para Pastor penghuni Biara Pandu. Juga perayaan Imamat Pastor Yuwono dan Pastor Widyo ke-40 tahun. Dan tentu saja berbagai artikel lain.

Semoga para pembaca menjadi lebih senang setelah membaca BK kali ini. Selamat memasuki bulan Rosario.

1

Page 4: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Daftar Isi

Desain Sampul MukaDicky Wahyu

Sekretariat Paroki (Sdr. Mulyono)Jl. Pandu No. 4 BandungTelp. 022-6011138Setiap hari kerja07.30 - 12.00 Pagi16.00 - 19.00 SoreRabu dan Libur Nasional : Tutup

Alamat Redaksi :

Penanggung Jawab & Pembimbing:Pst. Yoyo Yohakim, OSC

Pemimpin Redaksi:Maria Sugianti

Para Kontributor:Anna K.Anita KarjoBoris S.Henny H.L. Danny K.Liana Dewi S.Maria Gorety S. YaningMaria K.Monika S.Nanny TjahjadiRani Novia S.Stefani Dedeh S.V.Waty S.HalimWiwit

Fotografer:Christine J.EvelynSebastian StandiklausStephanus Wijaya

Artistik: Dicky Wahyu

Distributor: Ign. Mulyono

evosi itu bukanlah liturgi, te-tapi merupakan suatu kebak-Dtian. Suatu sikap penyerahan

seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih. Terdapat berbagai devosi yang semuanya diatur sedemikian rupa supaya tetap bersumber dan mengantar umat pada hakekat liturgi kudus sejati yang mengungguli semua bentuk devosi. Devosi-devosi tersebut selalu dikaitkan dengan berbagai misteri iman atas berbagai peng-alaman dari pribadi-pribadi tertentu.

Devosi kepada Bunda Maria menca-kup berbagai bentuk seperti doa, amal saleh, puji-pujian, kagum, hor-mat, cinta, meneladani dan peng-ungkapan dalam seni visual, puisi dan musik yang didedikasikan untuk Bunda Maria.

Tahta Suci menekankan pentingnya perbedaan antara “devosi dan ado-rasi". Jelas ada lebih banyak gelar, perayaan, dan praktik devosional Maria didalam gereja Katolik Roma daripada dalam tradisi Kristen lainnya. Istilah hyperdulia/devosi (penghor-matan) menunjukkan pengabdian khusus kepada Maria itu lebih besar

Buah Pikiran

dari dulia biasa untuk orang-orang kudus lainnya. Tetapi devosi itu sama sekali berbeda dari latria atau adorasi (penyembahan) yang hanya ditujukan kepada Allah Tritunggal Maha Kudus!

Dalam agama Katolik penghormatan untuk Maria dan Mariologi terjadi bukan dari deklarasi resmi, tetapi dari tulisan-tulisan tentang Maria yang dibuat oleh para orang kudus, peng-hormatan umat dan dari "penam-pakan serta manifestasi Maria lain--nya" yang dilaporkan ke Takhta Suci.

Percaya pada inkarnasi Allah Putra melalui Maria adalah dasar di mana ia disebut Bunda Allah yang dinyatakan dalam dogma oleh Konsili Efesus pada tahun 431. dan dalam berbagai Konsili sampai Konsili Vatikan II. Ensiklik Ma-ter Redemptoris Paus Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa Maria adalah konsekuensi alami dari Kristologi: Yesus dan Maria adalah putra dan ibu, penebus dan yang ditebus. "Di pusat misteri ini, dari ke-ajaiban iman ini, adalah Maria. Seba-gai seorang Bunda Penebus, ia adalah orang pertama yang mengalaminya dengan takjub Allah Sang Pencipta untuk hidup di rahimnya demi misi

Devosi kepada Bunda MariaOleh: F. de P. Mammouth KAM

2 3

Sekapur Sirih .................................................................

Buah Pikiran - Devosi kepada Bunda Maria ............................................

Iman Katolik- Posisi Maria Dalam Devosi ..................................................

Mukjizat Santo Santa- Santa Hedwig (16 Oktober) .........................................

Dari Kita Untuk Kita- Misa Syukur 84 tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan dan

10 Tahun Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Paroki Pandu ........- Imamat adalah Rahmat Tuhan yang Luar Biasa ............- “Kebahagiaan dalam Kasih Persaudaraan” .................- Menjalani Dengan Syukur ...........................................- Workshop Merangkai Bunga .....................................- Family Gathering Marriage Encounter Distrik VI

Bandung ......................................................................- Pengurus Bersatu WKRI Maju .....................................- Kunjungan Ceria Legio Maria ......................................- Pertemuan Tahunan Kuria Bandung Barat 1: Cinta

dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner ................- Kapel Doa Adeka Pradipa Kumara ...............................

Cinta Kitab Suci- Bunda Maria sebagai Bunda dan Perantara Rahmat ..

Yang Muda Yang Bicara- She is so Wonderful! ...................................................

Umat Berbicara- Devosi Kepada Bunda maria ......................................

Jelajah Alkitab- Alam Semesta Sang Penyembuh .................................

Informasi- Fokus Pastoral tahun 2019 ..........................................- Ujud Doa Bulan Oktober 2019 ..................................- Petugas Koor dan Organis Oktober 2019 ...................- Jadwal Acara PDKK Pandu Oktober 2019 ...................- Lagu Bulan Oktober 2019 ............................................- Penanggalan Liturgi Bulan Oktober 2019 ....................- KSP Kopdit Pelangi kasih .............................................- Tarif Iklan Berita Kita....................................................

1

3

6

8

911151619

212426

2830

32

33

36

38

4040404141424344

Page 5: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Daftar Isi

Desain Sampul MukaDicky Wahyu

Sekretariat Paroki (Sdr. Mulyono)Jl. Pandu No. 4 BandungTelp. 022-6011138Setiap hari kerja07.30 - 12.00 Pagi16.00 - 19.00 SoreRabu dan Libur Nasional : Tutup

Alamat Redaksi :

Penanggung Jawab & Pembimbing:Pst. Yoyo Yohakim, OSC

Pemimpin Redaksi:Maria Sugianti

Para Kontributor:Anna K.Anita KarjoBoris S.Henny H.L. Danny K.Liana Dewi S.Maria Gorety S. YaningMaria K.Monika S.Nanny TjahjadiRani Novia S.Stefani Dedeh S.V.Waty S.HalimWiwit

Fotografer:Christine J.EvelynSebastian StandiklausStephanus Wijaya

Artistik: Dicky Wahyu

Distributor: Ign. Mulyono

evosi itu bukanlah liturgi, te-tapi merupakan suatu kebak-Dtian. Suatu sikap penyerahan

seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih. Terdapat berbagai devosi yang semuanya diatur sedemikian rupa supaya tetap bersumber dan mengantar umat pada hakekat liturgi kudus sejati yang mengungguli semua bentuk devosi. Devosi-devosi tersebut selalu dikaitkan dengan berbagai misteri iman atas berbagai peng-alaman dari pribadi-pribadi tertentu.

Devosi kepada Bunda Maria menca-kup berbagai bentuk seperti doa, amal saleh, puji-pujian, kagum, hor-mat, cinta, meneladani dan peng-ungkapan dalam seni visual, puisi dan musik yang didedikasikan untuk Bunda Maria.

Tahta Suci menekankan pentingnya perbedaan antara “devosi dan ado-rasi". Jelas ada lebih banyak gelar, perayaan, dan praktik devosional Maria didalam gereja Katolik Roma daripada dalam tradisi Kristen lainnya. Istilah hyperdulia/devosi (penghor-matan) menunjukkan pengabdian khusus kepada Maria itu lebih besar

Buah Pikiran

dari dulia biasa untuk orang-orang kudus lainnya. Tetapi devosi itu sama sekali berbeda dari latria atau adorasi (penyembahan) yang hanya ditujukan kepada Allah Tritunggal Maha Kudus!

Dalam agama Katolik penghormatan untuk Maria dan Mariologi terjadi bukan dari deklarasi resmi, tetapi dari tulisan-tulisan tentang Maria yang dibuat oleh para orang kudus, peng-hormatan umat dan dari "penam-pakan serta manifestasi Maria lain--nya" yang dilaporkan ke Takhta Suci.

Percaya pada inkarnasi Allah Putra melalui Maria adalah dasar di mana ia disebut Bunda Allah yang dinyatakan dalam dogma oleh Konsili Efesus pada tahun 431. dan dalam berbagai Konsili sampai Konsili Vatikan II. Ensiklik Ma-ter Redemptoris Paus Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa Maria adalah konsekuensi alami dari Kristologi: Yesus dan Maria adalah putra dan ibu, penebus dan yang ditebus. "Di pusat misteri ini, dari ke-ajaiban iman ini, adalah Maria. Seba-gai seorang Bunda Penebus, ia adalah orang pertama yang mengalaminya dengan takjub Allah Sang Pencipta untuk hidup di rahimnya demi misi

Devosi kepada Bunda MariaOleh: F. de P. Mammouth KAM

2 3

Sekapur Sirih .................................................................

Buah Pikiran - Devosi kepada Bunda Maria ............................................

Iman Katolik- Posisi Maria Dalam Devosi ..................................................

Mukjizat Santo Santa- Santa Hedwig (16 Oktober) .........................................

Dari Kita Untuk Kita- Misa Syukur 84 tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan dan

10 Tahun Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Paroki Pandu ........- Imamat adalah Rahmat Tuhan yang Luar Biasa ............- “Kebahagiaan dalam Kasih Persaudaraan” .................- Menjalani Dengan Syukur ...........................................- Workshop Merangkai Bunga .....................................- Family Gathering Marriage Encounter Distrik VI

Bandung ......................................................................- Pengurus Bersatu WKRI Maju .....................................- Kunjungan Ceria Legio Maria ......................................- Pertemuan Tahunan Kuria Bandung Barat 1: Cinta

dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner ................- Kapel Doa Adeka Pradipa Kumara ...............................

Cinta Kitab Suci- Bunda Maria sebagai Bunda dan Perantara Rahmat ..

Yang Muda Yang Bicara- She is so Wonderful! ...................................................

Umat Berbicara- Devosi Kepada Bunda maria ......................................

Jelajah Alkitab- Alam Semesta Sang Penyembuh .................................

Informasi- Fokus Pastoral tahun 2019 ..........................................- Ujud Doa Bulan Oktober 2019 ..................................- Petugas Koor dan Organis Oktober 2019 ...................- Jadwal Acara PDKK Pandu Oktober 2019 ...................- Lagu Bulan Oktober 2019 ............................................- Penanggalan Liturgi Bulan Oktober 2019 ....................- KSP Kopdit Pelangi kasih .............................................- Tarif Iklan Berita Kita....................................................

1

3

6

8

911151619

212426

2830

32

33

36

38

4040404141424344

Page 6: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

penebusan dari Allah kepada ma-nusia. Maria itu berkontribusi pada pemahaman yang lebih penuh tentang kehidupan Yesus. Maka Kristologi tanpa Maria itu tidak bisa dikatakan sebagai wahyu yang berdasar pada Alkitabiah. Jejak penafsiran paralel ini berasal dari masa-masa awal Kekristenan dan dari banyak kesaksian para orang kudus. Mariolog Gabriel Roschini menjelas-kan bahwa Maria tidak hanya berpartisipasi dalam kelahiran Yesus secara fisik, tetapi dengan konsepsi, masuk bersamanya dalam persatuan spiritual. Rencana keselamatan ilahi, tidak hanya menjadi materi, tetapi juga mencakup kesatuan rohani yang kekal dengan Kristus. Paus Benediktus XVI menulis: "Kita harus kembali kepada Maria jika kita ingin kembali kepada kebenaran tentang Yesus Kristus, kebenaran tentang Gereja dan kebenaran tentang manusia”.

Praktik memohon bantuan Bunda Kristus itu telah terjadi sedikit lebih awal daripada ekspresinya dalam tulisan-tulisan para Bapa Gereja awal. Kasih umat kristiani kepada Maria telah meminta perhatian para teolog karena munculnya praktik-praktik devosional ini sering mendahului deklarasi teologis formal dari Magis-terium Gereja Katolik. Jumlah gelar Maria terus meningkat sejak abad ketiga dan terus tumbuh terutama

Buah Pikiran

pada Abad Pertengahan.

Dari Injil Lukas 1:35-38 tentang Maria sebagai manusia pilihan Tuhan. Maria mulai bekerja sama dalam misi keselamatan sejak dia memberikan persetujuan kepada Inkarnasi Putra Allah sampai dia disambut dan dipuji baik oleh Elizabeth maupun oleh malaikat Gabriel. Pekerjaan Tuhan itu jauh lebih terang dalam dogma Maria di Gereja Katolik sebagai “Perawan yang lahir tanpa noda yang merupakan bagian dari tradisi kerasulan dan wahyu ilahi serta sentralitas partisipasinya dalam proses keselamatan dan penebusan. Injil Yohanes pun mencatat kehadiran Maria dalam masa Yesus hidup di dunia. Terutama Maria di hadapan Salib, ketika Yesus putranya yang sedang sekarat, menugaskan Maria menjadi ibu dari murid terkasih-Nya, Yohanes yang artinya juga kita semua orang Kristen dijadikan anak-anak Maria. Kisah Para Rasul secara jelas mencantumkan Maria berada didalam komunitas pertama yang menunggu Pentakosta.

Pada pesta pernikahan di Kana, Yesus membuat mukjizat pertamanya karena belas kasih Maria yang tak menginginkan orang kehilangan kebahagiaan. Karena belas kasih Maria itu, dia telah dihormati dengan sebutan "Bunda Allah yang penuh

belas kasih” bagi umat beriman yang meminta perlindungannya dari bahaya dan terpenuhinya kebutuhan mereka. Visi Katolik tentang Perawan Maria sebagai tempat perlindungan dan advokasi bagi orang berdosa, pelindung bahaya dan perantara yang kuat kepada Yesus, diekspresikan dalam berbagai rumusan teologi, doa, lukisan, nyanyian, patung, tulisan, renungan dan lain-lainnya.

Lumen Gentium No.62, keibuan Maria dalam tata rahmat berlangsung terus tanpa putus sampai kepada kesempurnaan abadi semua orang beriman. Karena setelah diangkat ke surga, Maria tidak meninggalkan tugas ini, melainkan melanjutkannya dengan memohonkan anugerah keselamatan abadi untuk kita. Karena itu Maria sungguh melebihi segala makluk di surga maupun di bumi, dan keunggulan ini sekaligus menjadi alasan bagi umat beriman untuk berdevos i , memuj i , mencinta, mengagumi dan menghormati Maria sambil meneladani dan memohon bantuan menyempurnakan doa kita kepada Allah.

Buah Pikiran

4 5

Page 7: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

penebusan dari Allah kepada ma-nusia. Maria itu berkontribusi pada pemahaman yang lebih penuh tentang kehidupan Yesus. Maka Kristologi tanpa Maria itu tidak bisa dikatakan sebagai wahyu yang berdasar pada Alkitabiah. Jejak penafsiran paralel ini berasal dari masa-masa awal Kekristenan dan dari banyak kesaksian para orang kudus. Mariolog Gabriel Roschini menjelas-kan bahwa Maria tidak hanya berpartisipasi dalam kelahiran Yesus secara fisik, tetapi dengan konsepsi, masuk bersamanya dalam persatuan spiritual. Rencana keselamatan ilahi, tidak hanya menjadi materi, tetapi juga mencakup kesatuan rohani yang kekal dengan Kristus. Paus Benediktus XVI menulis: "Kita harus kembali kepada Maria jika kita ingin kembali kepada kebenaran tentang Yesus Kristus, kebenaran tentang Gereja dan kebenaran tentang manusia”.

Praktik memohon bantuan Bunda Kristus itu telah terjadi sedikit lebih awal daripada ekspresinya dalam tulisan-tulisan para Bapa Gereja awal. Kasih umat kristiani kepada Maria telah meminta perhatian para teolog karena munculnya praktik-praktik devosional ini sering mendahului deklarasi teologis formal dari Magis-terium Gereja Katolik. Jumlah gelar Maria terus meningkat sejak abad ketiga dan terus tumbuh terutama

Buah Pikiran

pada Abad Pertengahan.

Dari Injil Lukas 1:35-38 tentang Maria sebagai manusia pilihan Tuhan. Maria mulai bekerja sama dalam misi keselamatan sejak dia memberikan persetujuan kepada Inkarnasi Putra Allah sampai dia disambut dan dipuji baik oleh Elizabeth maupun oleh malaikat Gabriel. Pekerjaan Tuhan itu jauh lebih terang dalam dogma Maria di Gereja Katolik sebagai “Perawan yang lahir tanpa noda yang merupakan bagian dari tradisi kerasulan dan wahyu ilahi serta sentralitas partisipasinya dalam proses keselamatan dan penebusan. Injil Yohanes pun mencatat kehadiran Maria dalam masa Yesus hidup di dunia. Terutama Maria di hadapan Salib, ketika Yesus putranya yang sedang sekarat, menugaskan Maria menjadi ibu dari murid terkasih-Nya, Yohanes yang artinya juga kita semua orang Kristen dijadikan anak-anak Maria. Kisah Para Rasul secara jelas mencantumkan Maria berada didalam komunitas pertama yang menunggu Pentakosta.

Pada pesta pernikahan di Kana, Yesus membuat mukjizat pertamanya karena belas kasih Maria yang tak menginginkan orang kehilangan kebahagiaan. Karena belas kasih Maria itu, dia telah dihormati dengan sebutan "Bunda Allah yang penuh

belas kasih” bagi umat beriman yang meminta perlindungannya dari bahaya dan terpenuhinya kebutuhan mereka. Visi Katolik tentang Perawan Maria sebagai tempat perlindungan dan advokasi bagi orang berdosa, pelindung bahaya dan perantara yang kuat kepada Yesus, diekspresikan dalam berbagai rumusan teologi, doa, lukisan, nyanyian, patung, tulisan, renungan dan lain-lainnya.

Lumen Gentium No.62, keibuan Maria dalam tata rahmat berlangsung terus tanpa putus sampai kepada kesempurnaan abadi semua orang beriman. Karena setelah diangkat ke surga, Maria tidak meninggalkan tugas ini, melainkan melanjutkannya dengan memohonkan anugerah keselamatan abadi untuk kita. Karena itu Maria sungguh melebihi segala makluk di surga maupun di bumi, dan keunggulan ini sekaligus menjadi alasan bagi umat beriman untuk berdevos i , memuj i , mencinta, mengagumi dan menghormati Maria sambil meneladani dan memohon bantuan menyempurnakan doa kita kepada Allah.

Buah Pikiran

4 5

Page 8: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Bunda Maria berarti mengikutsertakan Bunda kita dalam menyampaikan permo-honan kita kepada Allah. Seperti dalam perkawinan di Kana, Maria tahu bagai-mana cara yang tepat untuk menyam-paikan permohonan kepada Yesus, agar Yesus membawa permohonan itu kepada Bapa di surga.

Keempat, kadang-kadang ada ungkapan yang agak berlebihan berkaitan dengan peran Bunda Maria, seolah-olah Bunda Maria mengatasi dan mengatur Yesus dan Bapa di surga. Bahkan ada yang menga-takan bahwa jika permohonan kita kepada Bapa atau Yesus tidak dikabulkan, atau seolah Yesus segan mendengarkan permohonan itu, maka jalan keluarnya ialah meminta melalui Maria. Di sini Bun-da Maria dipertentangkan dengan Allah Bapa dan Yesus atau Allah Putra. Tentu

Iman Katolik

etika menghadapi berbagai per-masalahan, misalnya masalah Kuang sekolah anak, mencari peker-

jaan atau juga perselisihan di tempat kerja, kita meminta bantuan kepada Maria dan tidak langsung kepada Allah? Bukankah Maria itu tetap manusia, bukan Allah yang memberi kehidupan?

Ratna Herwijaya, Malang

Pertama, memang benar Maria adalah tetap manusia dan bukan Allah. Maria adalah manusia yang membutuhkan penebusan Kristus, Putranya, seperti kita semua. Kita memohon doa Bunda Maria sama seperti halnya kita memohon doa teman-teman atau para rohaniwan yang kita kenal pada saat kita membutuhkan bantuan rohani. Mereka ini bukan Allah tetap mereka bisa juga mendokan dan memohon kepada Allah untuk kepenting-an kita. Namun demikian, sejak awal Ge-reja, para murid percaya dan menghor-mati bahwa Maria adalah yang tersuci dan terbesar di antara semua orang ku-dus dan orang yang sangat dekat dengan Yesus, yang telah lahir dari rahim Maria.

Kedua, karena Yesus Kristus, Allah Putra yang menjelma menjadi manusia, dilahirkan dari rahim Bunda Maria, maka Maria menjadi Ibu Yesus. Maka semua orang yang percaya kepada Yesus juga menjadi anak-anak Maria. Maria adalah bunda kita, murid-murid Yesus. Sejak awal Gereja percaya akan hal ini ber-

dasarkan kata-kata Yesus kepada rasul Yohanes, murid yang dikasihi, ketika Dia tergantung di salib, "Inilah ibumu!" (Yoh 19:27). Sebagai ibu kita, Bunda Maria sangat mencintai, peduli, menyertai dan berdoa untuk kita sebagai putra-putrinya. Inilah sebabnya kita menyebutnya sebagai Bunda, Mama, Inang, dll.

Ketiga, Santo Paus Yohanes Paulus II menggaungkan kembali ajaran ini dalam ensikliknya Redemptoris Mater, yang ternyata adalah dokumen tentang Maria yang paling berorientasi Biblis dan ekumenis dalam sejarah Gereja. Bapa Suci berkata bahwa Gereja "memandang Maria secara keibuan hadir dan ikut ambil bagian pada banyak permasalahan rumit yang hari ini dihadapi oleh hidup orang perorang, keluarga-keluarga dan bangsa-bangsa' Gereja memandang dia (Maria) membantu orang-orang Kristiani yang berada dalam perjuangan terus-menerus antara baik dan buruk, untuk memastikan bahwa mereka "tidak jatuh ke dalam dosa", atau jika ternyata terjatuh, maka akan bangkit kembali." Kata-kata santo ini meneguhkan bahwa Maria peduli dan mau terlibat dalam setiap perjuangan hidup kita di dunia ini. Karena itu, adalah wajar dan sudah sepantasnya bila kita memohon doa Bunda kita dalam meng-hadapi permasalahan-permasalahan hidup kita. Hal ini tidak berarti meng-abaikan atau menyingkirkan Allah, karena tujuan doa Bunda Maria tetaplah di-arahkan kepada Allah Bapa. Doa kepada

Posisi Maria Dalam Devosi

Iman Katolik

6 7

saja ungkapan-ungkapan ini tidak tepat dan tidak mempunyai dasar dalam Kitab Suci. Maria pastilah tidak "mengatur" Allah atau Yesus Putranya. Kerendahan hati Maria menjamin pasti akan hal ini. Maria selalu mencari dan siap melakukan kehendak Allah, bukan memanipulasi Allah. Pandangan ini merendahkan Bunda Maria dan tidak sesuai dengan gambaran Maria yang kita lihat dalam Kitab Suci. Allah dan Yesus adalah sumber segala rahmat. Maria hanyalah penyalur rahmat yang datang dari Allah. Maria membantu mempersiapkan kita untuk menerima rahmat yang kita butuhkan.

HIDUP NO.42 2018, 21 Oktober 2018

https://www.hidupkatolik.com/2018/11/21/29263/posisi-maria-dalam-devosi/

Petrus Maria Handoko CM

Page 9: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Bunda Maria berarti mengikutsertakan Bunda kita dalam menyampaikan permo-honan kita kepada Allah. Seperti dalam perkawinan di Kana, Maria tahu bagai-mana cara yang tepat untuk menyam-paikan permohonan kepada Yesus, agar Yesus membawa permohonan itu kepada Bapa di surga.

Keempat, kadang-kadang ada ungkapan yang agak berlebihan berkaitan dengan peran Bunda Maria, seolah-olah Bunda Maria mengatasi dan mengatur Yesus dan Bapa di surga. Bahkan ada yang menga-takan bahwa jika permohonan kita kepada Bapa atau Yesus tidak dikabulkan, atau seolah Yesus segan mendengarkan permohonan itu, maka jalan keluarnya ialah meminta melalui Maria. Di sini Bun-da Maria dipertentangkan dengan Allah Bapa dan Yesus atau Allah Putra. Tentu

Iman Katolik

etika menghadapi berbagai per-masalahan, misalnya masalah Kuang sekolah anak, mencari peker-

jaan atau juga perselisihan di tempat kerja, kita meminta bantuan kepada Maria dan tidak langsung kepada Allah? Bukankah Maria itu tetap manusia, bukan Allah yang memberi kehidupan?

Ratna Herwijaya, Malang

Pertama, memang benar Maria adalah tetap manusia dan bukan Allah. Maria adalah manusia yang membutuhkan penebusan Kristus, Putranya, seperti kita semua. Kita memohon doa Bunda Maria sama seperti halnya kita memohon doa teman-teman atau para rohaniwan yang kita kenal pada saat kita membutuhkan bantuan rohani. Mereka ini bukan Allah tetap mereka bisa juga mendokan dan memohon kepada Allah untuk kepenting-an kita. Namun demikian, sejak awal Ge-reja, para murid percaya dan menghor-mati bahwa Maria adalah yang tersuci dan terbesar di antara semua orang ku-dus dan orang yang sangat dekat dengan Yesus, yang telah lahir dari rahim Maria.

Kedua, karena Yesus Kristus, Allah Putra yang menjelma menjadi manusia, dilahirkan dari rahim Bunda Maria, maka Maria menjadi Ibu Yesus. Maka semua orang yang percaya kepada Yesus juga menjadi anak-anak Maria. Maria adalah bunda kita, murid-murid Yesus. Sejak awal Gereja percaya akan hal ini ber-

dasarkan kata-kata Yesus kepada rasul Yohanes, murid yang dikasihi, ketika Dia tergantung di salib, "Inilah ibumu!" (Yoh 19:27). Sebagai ibu kita, Bunda Maria sangat mencintai, peduli, menyertai dan berdoa untuk kita sebagai putra-putrinya. Inilah sebabnya kita menyebutnya sebagai Bunda, Mama, Inang, dll.

Ketiga, Santo Paus Yohanes Paulus II menggaungkan kembali ajaran ini dalam ensikliknya Redemptoris Mater, yang ternyata adalah dokumen tentang Maria yang paling berorientasi Biblis dan ekumenis dalam sejarah Gereja. Bapa Suci berkata bahwa Gereja "memandang Maria secara keibuan hadir dan ikut ambil bagian pada banyak permasalahan rumit yang hari ini dihadapi oleh hidup orang perorang, keluarga-keluarga dan bangsa-bangsa' Gereja memandang dia (Maria) membantu orang-orang Kristiani yang berada dalam perjuangan terus-menerus antara baik dan buruk, untuk memastikan bahwa mereka "tidak jatuh ke dalam dosa", atau jika ternyata terjatuh, maka akan bangkit kembali." Kata-kata santo ini meneguhkan bahwa Maria peduli dan mau terlibat dalam setiap perjuangan hidup kita di dunia ini. Karena itu, adalah wajar dan sudah sepantasnya bila kita memohon doa Bunda kita dalam meng-hadapi permasalahan-permasalahan hidup kita. Hal ini tidak berarti meng-abaikan atau menyingkirkan Allah, karena tujuan doa Bunda Maria tetaplah di-arahkan kepada Allah Bapa. Doa kepada

Posisi Maria Dalam Devosi

Iman Katolik

6 7

saja ungkapan-ungkapan ini tidak tepat dan tidak mempunyai dasar dalam Kitab Suci. Maria pastilah tidak "mengatur" Allah atau Yesus Putranya. Kerendahan hati Maria menjamin pasti akan hal ini. Maria selalu mencari dan siap melakukan kehendak Allah, bukan memanipulasi Allah. Pandangan ini merendahkan Bunda Maria dan tidak sesuai dengan gambaran Maria yang kita lihat dalam Kitab Suci. Allah dan Yesus adalah sumber segala rahmat. Maria hanyalah penyalur rahmat yang datang dari Allah. Maria membantu mempersiapkan kita untuk menerima rahmat yang kita butuhkan.

HIDUP NO.42 2018, 21 Oktober 2018

https://www.hidupkatolik.com/2018/11/21/29263/posisi-maria-dalam-devosi/

Petrus Maria Handoko CM

Page 10: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

edwig adalah anak Pa-ngeran Berthold da-ri Andech di Bava-ria. HIa lahir tahun

1174. Ketika berumur 12 tahun, Hedwig m e n i ka h d e n ga n Pangeran Henry I dari Silesia dan dikaruniai tujuh anak. Kemenakan perempuannya adalah Elisabeth dari Hungaria, yang nantinya menjadi seorang santa. Hedwig bekerja merawat orang sakit tanpa mengenal lelah. Dia merawat mere-

ka sendirian, dan akhirnya men-dirikan rumah sakit.

Setelah kematian suami-nya, Hedwig menye-

rahkan seluruh kekaya-annya dan masuk biara di Tebnitz. Dia banyak berdoa untuk semua keturunnnya se-h i n g ga m e r e ka hidup dengan ru-kun dan damai. Hedwig meninggal dalam usia 69 tahun. Hidupnya penuh dengan ke-murahan hati, pe-ngabdian, dan tidk memikirkan diri sendiri.

Santa Hedwig(16 Oktober)

Santa Hedwig, engkau memberikan hidupmu untuk orang lain untuk

memikirkan materi. Dengan doa-doamu, bantulah kami menyingkirkan rasa

cemburu dalam hati kami. Mampukan kami bahagia bersama orang-orang

sekitar kami, dan selalu merasa puas dengan apa yang telah kami capai.

Semoga ami dapat terus melayani Tuhan, dan sesama dengan semangat

kedamaian. Amin.

Sumber: Buku Mukjizat Santo SAnta

Mukjizat Santo Santa Dari Kita Untuk Kita

inggu sore 15 September lalu telah diadakan Misa Syukur Matas penyertaan Tuhan pada

Paroki Bunda Sapta Kedukaan, Pandu. Misa yang dipimpin oleh Bapak Uskup di Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC didampingi Pastor Yoyo Yohakim, OSC sebagai Pastor Paroki dan dua pastor yang akan merayakan 40 tahun Imamat yaitu Pastor Matheus A. Joewono, OSC dan Pastor Yohanes Widyasuharjo, OSC.

Perkembangan dan kemajuan Paroki Pandu diusia 84 tahun sangat tampak dengan makin banyaknya keterlibatan dan pelayanan umat dalam berbagai kegiatan di Paroki. Pastor Yoyo dalam pembukaan misa juga bersyukur untuk 10 tahun berdirinya Kapel Adorasi Ekaristi Abadi dimana banyak umat yang berdoa,

menimba inspirasi dan memperoleh pertolongan dalam keheningan doa.

Dalam homilinya, Bapak Uskup meng-ingatkan begitu besar Kasih Allah pada manusia. Allah tidak mengingat kesalah-an dan dosa manusia yang bertobat. Terkadang manusia sendiri yang merasa putus asa, cape, sudah berulang kali bertobat, tetapi tetap jatuh di kesalahan yang sama. Sampai malu untuk memo-hon kemurahan Allah. Padahal Allah su-dah melupakan dosa manusia, membu-angnya jauh ke dasar lautan terdalam, jika manusia berdosa datang memohon pengampunan dosa.

Bacaan pertama diambil dari kitab Keluaran 32:7-11,13-14 Allah memaafkan bangsa Israel yang telah menyembah berhala. Pada bacaan ke dua 1 Tim 1:12-17 Allah pun mengasihi Paulus meski berdosa, setelah bertobat, dijadikan rasul. Allah tidak ingat dosa manusia. Justru manusia sendiri yang suka meng-ingat mengingat dosa dan mengungkit kesalahan sesama. Dalam bacaan injil Lukas 15:1-10 tentang pemungut cukai dan orang berdosa yang datang kepada Yesus. Namun orang Farisi dan ahli taurat bersungut-sungut atas perbuatan Yesus yang mau menerima orang berdosa bah-kan makan bersama. Yesus pun menyam-paikan perumpamaan tentang domba yang hilang, walaupun hanya seekor domba yang tersesat namun yang tetap dicari sang gembala. Ketika domba yang hilang itu ditemukan, sang gembala tentu

Misa Syukur 84 tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan dan 10 Tahun Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Paroki Pandu

Oleh: Liana Dewi

8 9

Page 11: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

edwig adalah anak Pa-ngeran Berthold da-ri Andech di Bava-ria. HIa lahir tahun

1174. Ketika berumur 12 tahun, Hedwig m e n i ka h d e n ga n Pangeran Henry I dari Silesia dan dikaruniai tujuh anak. Kemenakan perempuannya adalah Elisabeth dari Hungaria, yang nantinya menjadi seorang santa. Hedwig bekerja merawat orang sakit tanpa mengenal lelah. Dia merawat mere-

ka sendirian, dan akhirnya men-dirikan rumah sakit.

Setelah kematian suami-nya, Hedwig menye-

rahkan seluruh kekaya-annya dan masuk biara di Tebnitz. Dia banyak berdoa untuk semua keturunnnya se-h i n g ga m e r e ka hidup dengan ru-kun dan damai. Hedwig meninggal dalam usia 69 tahun. Hidupnya penuh dengan ke-murahan hati, pe-ngabdian, dan tidk memikirkan diri sendiri.

Santa Hedwig(16 Oktober)

Santa Hedwig, engkau memberikan hidupmu untuk orang lain untuk

memikirkan materi. Dengan doa-doamu, bantulah kami menyingkirkan rasa

cemburu dalam hati kami. Mampukan kami bahagia bersama orang-orang

sekitar kami, dan selalu merasa puas dengan apa yang telah kami capai.

Semoga ami dapat terus melayani Tuhan, dan sesama dengan semangat

kedamaian. Amin.

Sumber: Buku Mukjizat Santo SAnta

Mukjizat Santo Santa Dari Kita Untuk Kita

inggu sore 15 September lalu telah diadakan Misa Syukur Matas penyertaan Tuhan pada

Paroki Bunda Sapta Kedukaan, Pandu. Misa yang dipimpin oleh Bapak Uskup di Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC didampingi Pastor Yoyo Yohakim, OSC sebagai Pastor Paroki dan dua pastor yang akan merayakan 40 tahun Imamat yaitu Pastor Matheus A. Joewono, OSC dan Pastor Yohanes Widyasuharjo, OSC.

Perkembangan dan kemajuan Paroki Pandu diusia 84 tahun sangat tampak dengan makin banyaknya keterlibatan dan pelayanan umat dalam berbagai kegiatan di Paroki. Pastor Yoyo dalam pembukaan misa juga bersyukur untuk 10 tahun berdirinya Kapel Adorasi Ekaristi Abadi dimana banyak umat yang berdoa,

menimba inspirasi dan memperoleh pertolongan dalam keheningan doa.

Dalam homilinya, Bapak Uskup meng-ingatkan begitu besar Kasih Allah pada manusia. Allah tidak mengingat kesalah-an dan dosa manusia yang bertobat. Terkadang manusia sendiri yang merasa putus asa, cape, sudah berulang kali bertobat, tetapi tetap jatuh di kesalahan yang sama. Sampai malu untuk memo-hon kemurahan Allah. Padahal Allah su-dah melupakan dosa manusia, membu-angnya jauh ke dasar lautan terdalam, jika manusia berdosa datang memohon pengampunan dosa.

Bacaan pertama diambil dari kitab Keluaran 32:7-11,13-14 Allah memaafkan bangsa Israel yang telah menyembah berhala. Pada bacaan ke dua 1 Tim 1:12-17 Allah pun mengasihi Paulus meski berdosa, setelah bertobat, dijadikan rasul. Allah tidak ingat dosa manusia. Justru manusia sendiri yang suka meng-ingat mengingat dosa dan mengungkit kesalahan sesama. Dalam bacaan injil Lukas 15:1-10 tentang pemungut cukai dan orang berdosa yang datang kepada Yesus. Namun orang Farisi dan ahli taurat bersungut-sungut atas perbuatan Yesus yang mau menerima orang berdosa bah-kan makan bersama. Yesus pun menyam-paikan perumpamaan tentang domba yang hilang, walaupun hanya seekor domba yang tersesat namun yang tetap dicari sang gembala. Ketika domba yang hilang itu ditemukan, sang gembala tentu

Misa Syukur 84 tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan dan 10 Tahun Kapel Adorasi Ekaristi Abadi Paroki Pandu

Oleh: Liana Dewi

8 9

Page 12: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita

bersukacita. Demikian pula karena satu orang berdosa yang bertobat, maka ada sukacita di surga karena satu orang itu.

Sangat jelas perumpamaan Yesus dalam injil tentang dirham yang hilang, domba yang hilang dan juga anak yang hilang. Ada 3 macam orang hilang yang di umpamakan. Dirham itu orang yang tidak tahu dirinya hilang apalagi mencari jalan untuk kembali kepada Allah. Seekor domba tau bahwa dirinya hilang, tapi tidak tau jalan untuk kembali. Sedangkan anak yang hilang, tau dan sadar bahwa dia telah hilang , dia juga tahu jalan untuk pulang ke Rumah Bapanya. Ketiga Per-umpamaan itu menunjukkan bagaimana Allah yang digambarkan Yesus adalah Allah yang penuh belas kasih dan peng-ampunan. Semua orang bertobat, bagai-manapun kesalahan dan dosanya akan diampuni Allah. Bahkan diberi kesem-patan istimewa untuk hidup sebagai anak Allah. Orang Farisi menghakimi orang berdosa. Allah selalu mencari manusia yang berdosa yang mau bertobat, justru

kitalah yang seringkali menghambat orang yang mau berubah. Padahal diha-dapan Allah tidak ada sejengkal usahapun yang percuma. Allah memberi kesem-patan semua orang untuk mengalamin belas kasih-Nya. Allah tidak pernah lelah memberi pengampunan.

Setelah misa umat diundang untuk ramah tamah bersama di halaman Gereja. Disiapkan aneka jajanan dan juga hiburan lagu-lagu yang sangat meriah.

Semoga melalui Gereja Pandu dan juga Kapel Adorasi terus menjadi sarana pertobatan agar lebih banyak lagi orang yang sadar mencari Allah, bukan hanya mencari mukjizat namun yang terutama untuk kembali mengasihi Allah sehingga memperoleh belas kasih Allah dan dapat membagikan Kasih-Nya itu kepada sesama.

Selamat ulang tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan

Selamat ulang tahun Adeka ( Adorasi Ekaristi Abadi ) Pandu.

Dari Kita Untuk Kita

da yang berbeda saat Misa Sabtu sore 21 September lalu. Rupanya APerayaan Ekaristi yang dipersem-

bahkan oleh Provinsial OSC Pst Agustinus Agung Rianto, merayakan 40 tahun imamat Pst MA Juwono OSC dan Pst YD Widyosuhardjo OSC.

Puji Tuhan, 40 tahun bukan masa yang singkat tetapi ada rentang waktu yang panjang.

Gereja Pandu yang sekarang memakai pendingin ruangan, dipenuhi oleh umat dari berbagai usia.

Balkon juga penuh dengan anggota Pa-duan Suara dari Wilayah 1 dan wilayah 7, yang bernyanyi dengan semangat me-mandu umat untuk turut aktif bernyanyi dipimpin Pak Budiman.

Perarakan masuk terlihat megah dengan barisan para imam memakai kasula hijau, mengikuti para petugas liturgi yang bertugas pada hari itu, putra altar, lektor dan pemazmur.

Misa kali ini tidak ada asisten imam atau prodiakon yang membantu bertugas, ka-rena Pastornya sudah banyak, cukup tanpa bantuan asisten.

Ada 13 ( tiga belas ) imam yang ikut ber-selebrasi pada misa sore itu. Pst Agung, Pst Yoyo, Pst Yuwono dan Pst Widyo yang terlihat di depan altar, sementara para

imam yang lain mengambil posisi di kiri dan kanan altar. Ada Pst Hendra, Pst Harimanto, Pst Nono, Pst Arya, Pst Heru, Pst Tedjo, Pst Charles, Pst Febri, Pst Ferdinand.

Bacaan Injil hari itu diambil dari Lukas bab ke-16, perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Dalam homilinya yang singkat, Pst Agung menjelaskan Tuhan Yesus bukan memuji kelakuan si ben-dahara yang tidak jujur tetapi memuji kecerdikan sang bendahara yang dengan sangat cerdik menggunakan kesempatan untuk memperbaiki diri, agar layak di depan Tuannya. Jadi jangan gagal faham atau gak nyambung justru tidak boleh jadi bendahara tidak jujur. Kita jangan salah faham menangkap pesan bacaan Injil-nya. Manipulasi serapi apapun suatu saat pasti akan terbongkar.

Sebagai pribadi, pasti kita pernah me-lakukan kesalahan atau dosa di hadapan Allah. Tetapi hanya pribadi yang cerdik, yang bisa mempergunakan kesempatan untuk memperbaiki dirinya.

Ke-dua Pastor yang merayakan 40 tahun imamatnya adalah pribadi yang cerdik. Proficiat!

Misalnya, Pst Widyo dalam menghadapi berbagai masalah selalu rilex, sehingga dapat dengan tenang mendudukan setiap masalah pada tempatnya dan prioritas-

Imamat adalah Rahmat Tuhan yang Luar Biasa

Oleh: Anita K.

10 11

Page 13: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita

bersukacita. Demikian pula karena satu orang berdosa yang bertobat, maka ada sukacita di surga karena satu orang itu.

Sangat jelas perumpamaan Yesus dalam injil tentang dirham yang hilang, domba yang hilang dan juga anak yang hilang. Ada 3 macam orang hilang yang di umpamakan. Dirham itu orang yang tidak tahu dirinya hilang apalagi mencari jalan untuk kembali kepada Allah. Seekor domba tau bahwa dirinya hilang, tapi tidak tau jalan untuk kembali. Sedangkan anak yang hilang, tau dan sadar bahwa dia telah hilang , dia juga tahu jalan untuk pulang ke Rumah Bapanya. Ketiga Per-umpamaan itu menunjukkan bagaimana Allah yang digambarkan Yesus adalah Allah yang penuh belas kasih dan peng-ampunan. Semua orang bertobat, bagai-manapun kesalahan dan dosanya akan diampuni Allah. Bahkan diberi kesem-patan istimewa untuk hidup sebagai anak Allah. Orang Farisi menghakimi orang berdosa. Allah selalu mencari manusia yang berdosa yang mau bertobat, justru

kitalah yang seringkali menghambat orang yang mau berubah. Padahal diha-dapan Allah tidak ada sejengkal usahapun yang percuma. Allah memberi kesem-patan semua orang untuk mengalamin belas kasih-Nya. Allah tidak pernah lelah memberi pengampunan.

Setelah misa umat diundang untuk ramah tamah bersama di halaman Gereja. Disiapkan aneka jajanan dan juga hiburan lagu-lagu yang sangat meriah.

Semoga melalui Gereja Pandu dan juga Kapel Adorasi terus menjadi sarana pertobatan agar lebih banyak lagi orang yang sadar mencari Allah, bukan hanya mencari mukjizat namun yang terutama untuk kembali mengasihi Allah sehingga memperoleh belas kasih Allah dan dapat membagikan Kasih-Nya itu kepada sesama.

Selamat ulang tahun Paroki Bunda Tujuh Kedukaan

Selamat ulang tahun Adeka ( Adorasi Ekaristi Abadi ) Pandu.

Dari Kita Untuk Kita

da yang berbeda saat Misa Sabtu sore 21 September lalu. Rupanya APerayaan Ekaristi yang dipersem-

bahkan oleh Provinsial OSC Pst Agustinus Agung Rianto, merayakan 40 tahun imamat Pst MA Juwono OSC dan Pst YD Widyosuhardjo OSC.

Puji Tuhan, 40 tahun bukan masa yang singkat tetapi ada rentang waktu yang panjang.

Gereja Pandu yang sekarang memakai pendingin ruangan, dipenuhi oleh umat dari berbagai usia.

Balkon juga penuh dengan anggota Pa-duan Suara dari Wilayah 1 dan wilayah 7, yang bernyanyi dengan semangat me-mandu umat untuk turut aktif bernyanyi dipimpin Pak Budiman.

Perarakan masuk terlihat megah dengan barisan para imam memakai kasula hijau, mengikuti para petugas liturgi yang bertugas pada hari itu, putra altar, lektor dan pemazmur.

Misa kali ini tidak ada asisten imam atau prodiakon yang membantu bertugas, ka-rena Pastornya sudah banyak, cukup tanpa bantuan asisten.

Ada 13 ( tiga belas ) imam yang ikut ber-selebrasi pada misa sore itu. Pst Agung, Pst Yoyo, Pst Yuwono dan Pst Widyo yang terlihat di depan altar, sementara para

imam yang lain mengambil posisi di kiri dan kanan altar. Ada Pst Hendra, Pst Harimanto, Pst Nono, Pst Arya, Pst Heru, Pst Tedjo, Pst Charles, Pst Febri, Pst Ferdinand.

Bacaan Injil hari itu diambil dari Lukas bab ke-16, perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Dalam homilinya yang singkat, Pst Agung menjelaskan Tuhan Yesus bukan memuji kelakuan si ben-dahara yang tidak jujur tetapi memuji kecerdikan sang bendahara yang dengan sangat cerdik menggunakan kesempatan untuk memperbaiki diri, agar layak di depan Tuannya. Jadi jangan gagal faham atau gak nyambung justru tidak boleh jadi bendahara tidak jujur. Kita jangan salah faham menangkap pesan bacaan Injil-nya. Manipulasi serapi apapun suatu saat pasti akan terbongkar.

Sebagai pribadi, pasti kita pernah me-lakukan kesalahan atau dosa di hadapan Allah. Tetapi hanya pribadi yang cerdik, yang bisa mempergunakan kesempatan untuk memperbaiki dirinya.

Ke-dua Pastor yang merayakan 40 tahun imamatnya adalah pribadi yang cerdik. Proficiat!

Misalnya, Pst Widyo dalam menghadapi berbagai masalah selalu rilex, sehingga dapat dengan tenang mendudukan setiap masalah pada tempatnya dan prioritas-

Imamat adalah Rahmat Tuhan yang Luar Biasa

Oleh: Anita K.

10 11

Page 14: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk KitaDari Kita Untuk Kita

Pst Yuwono dilahirkan di Yogyakarta, 25 September 1952, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Putra dari pasutri Stefanus Soejena dan Margaretha Suti yang menjadi teladan iman pada awal kehidupannya. Kedua orang tuanya kini telah bahagia di Rumah Bapa.

Menurut Pst Yuwono perjalanan imamat-nya tidak selalu mulus seperti jalan tol. Ada juga masanya mengalami goncangan dan badai kehidupan. Tapi setelah menenangkan diri dalam refleksi iman, maka keputusannya saya harus berdamai dengan semua yang dihadapi. Mencoba menghayati panggilan imamatnya kem-bali, maka semangat lagi menjalaninya sampai saat ini. Menurutnya rahmat imamat bukan bagi semua orang, tidak dapat diterima oleh sembarang orang hanya yang terpilih. Kalau sudah dipilih ya jangan sampai berhenti di tengah jalan, mengambil jalan pintas.

Bagi Pst Yuwono panggilannya adalah kebahagiaannya. Saat ini Pst Yuwono merasa bahagia menjalani kehidupannya sebagai imam.

Oleh sebab itu Pst Yuwono merasa sangat bersyukur bisa masih menjadi imam sampai saat ini. Terima kasih atas kasih karunia dan rahmat Tuhan. Pasti Tuhan yang memampukannya.

Sampai saat ini Pst Yuwono setiap hari masih setia mendaraskan doa Rosario dengan ke-4 peristiwanya. Inilah salah satu kunci keberhasilan menjalankan hidup imamatnya.

Adik Pst Yuwono dari Krawang,

memberikan sedikit sudut pandang tentang kakaknya. Sebagai adik ia meng-agumi kakaknya. Ia kagum dengan ketegasan dan disiplin Pst Yuwono. Walaupun konsekuensinya pasti ada yang tidak suka dengan sikapnya ini.

Pst Yohanes Djino Widyasuhardjo OSC

Pst Widyo lahir di Yogyakarta 1 Januari 1951. Oleh ayahnya Pak Lukas Suwito Hardjo beliau diberi nama Djino, artinya Siji ono atau satu ada. Pst Widyo sangat mengagumi ayahnya yang tidak pernah marah. Teladan inilah yang rupanya juga menjadi karakternya hingga kini.

Pastor Widyo merasa sangat berterima kasih dengan Provinsial sebelumnya, Pst Hendra Kimawan OSC, yang masih memberikan kesempatan berkarya di Paroki St.Theodorus. Walaupun saat pindah ke Biara Pandu pertengahan 2017, Pst Widyo sudah siap untuk menjalani masa usia pensiunnya dengan damai. Paling tidak tenaganya masih diperlukan.

Pst Widyo menjalani imamatnya dengan bahagia. Suka dan duka pasti ada, tetapi pasti lebih banyak sukacita-nya. Terbukti dengan tubuhnya yang semakin mem-besar karena dimanjakan umat dengan berbagai hidangan yang enak. Pst Widyo sangat berterima kasih kepada umat yang memanjakan Pastornya. Apapun yang dikirimkan selalu diterima dengan rasa syukur. Wajah sumringah inilah yang selalu ada saat umat bertemu dengan Pst Widyo. Kebanyakan pelayanan Pst Widyo sekitar 7 ( tujuh ) tahun, di hampir berbagai Paroki tempatnya ditugaskan.

nya, untuk dapat mencari solusinya. Tenang Mas - itu katanya.

Contoh berikutnya adalah Pst Mateus Antara Yuwono, yang nampak kecerdikan iman nya dengan selalu berdoa Rosario setelah makan malam sambil berjalan mengelilingi biara. Sampai hari ini Pst Yuwono tekun berdoa Rosario, 4 peris-tiwa iman setiap malam. Kesetiaan devosi kepada Bunda Maria dan Putranya,yang patut diteladani oleh kita semua.

Semua orang pasti punya cara sendiri untuk menghadapi masalah kehidupan yang dihadapi.

Menghidupi kehidupan dengan cerdik seperti bendahara dalam perumpamaan di Injil hari ini, akan meningkatkan iman dan taqwa kepada Kristus Tuhan.

Mari kita semua terus mendoakan para Imam khususnya kedua Imam yang ima-matnya sedang dirayakan pada hari ini.

Aku dipilih-Nya, dalam panggilan-Nya, ku dipilih-Nya. Syair lagu yang dikumandang-kan oleh Paduan Suara, berbicara kepada hati umat yang hadir. Sama seperti kedua Imam tersebut, Pst Widyo dan Pst Yuwono, kita semua telah dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi keluarga Kerajaan Allah. Mari kita berlaku cerdik dalam iman, terus mempergunakan waktu untuk memperbaiki diri tiap hari.

Sehingga kita bisa terus setia men-jalankan tugas perutusan kita masing-masing sampai akhir hayat.

Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di Aula Paroki. Acara

meriah telah disiapkan oleh Panitia.

OMK membuka dengan lagu Kemesraan, lalu Ibu Nanu yang bertugas memandu acara, mengajak hadirin menyanyi Adoramus Te Domine dilanjutkan dengan doa pembukaan.

Pst Yoyo sebagai Prior dari Priorat Pandu, dan Pastor Paroki Pandu, memberikan sambutan. Bagi Pst Yoyo kedua Pastor adalah sebagai gurunya,waktu masih sekolah di Cigugur. Sampai saat ini ke-duanya masih terlihat sehat. Pengalaman Pst Yoyo kedua Pastor juga selalu men-jalankan tugas dengan baik tidak pernah menolak. Jika ditegur dapat menerima dengan lapang dada, cermin dari sikap rendah hati.

Pst Yoyo sangat berharap dengan adanya peristiwa ini akan semakin bertumbuh panggilan buat kaum muda di Paroki Pandu. Harapan ke depan, semoga senantiasa sehat dan setia sampai akhir.

Lalu Pst Febri menunjukan slide, meng-apa mau jadi Crossier. Tibalah giliran kedua Pastor yang mera-yakan imamat untuk berbagi kisah perjalanan imamatnya.

Pst Mateus Antara Yuwono OSC,

Walaupun terkesan garang jika berhomili, sesungguhnya Pst Yuwono adalah pribadi yang santun, simpatik dan kalem khas orang Jawa.Suaranya yang bernada bass, menjadi cirinya.Jika bertemu di depan pintu garasi Biara, tempat nya biasa ditemui setelah misa, maka Pst Yuwono akan tersenyum dengan ramah, kalau kita menyapanya.

12 13

Page 15: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk KitaDari Kita Untuk Kita

Pst Yuwono dilahirkan di Yogyakarta, 25 September 1952, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Putra dari pasutri Stefanus Soejena dan Margaretha Suti yang menjadi teladan iman pada awal kehidupannya. Kedua orang tuanya kini telah bahagia di Rumah Bapa.

Menurut Pst Yuwono perjalanan imamat-nya tidak selalu mulus seperti jalan tol. Ada juga masanya mengalami goncangan dan badai kehidupan. Tapi setelah menenangkan diri dalam refleksi iman, maka keputusannya saya harus berdamai dengan semua yang dihadapi. Mencoba menghayati panggilan imamatnya kem-bali, maka semangat lagi menjalaninya sampai saat ini. Menurutnya rahmat imamat bukan bagi semua orang, tidak dapat diterima oleh sembarang orang hanya yang terpilih. Kalau sudah dipilih ya jangan sampai berhenti di tengah jalan, mengambil jalan pintas.

Bagi Pst Yuwono panggilannya adalah kebahagiaannya. Saat ini Pst Yuwono merasa bahagia menjalani kehidupannya sebagai imam.

Oleh sebab itu Pst Yuwono merasa sangat bersyukur bisa masih menjadi imam sampai saat ini. Terima kasih atas kasih karunia dan rahmat Tuhan. Pasti Tuhan yang memampukannya.

Sampai saat ini Pst Yuwono setiap hari masih setia mendaraskan doa Rosario dengan ke-4 peristiwanya. Inilah salah satu kunci keberhasilan menjalankan hidup imamatnya.

Adik Pst Yuwono dari Krawang,

memberikan sedikit sudut pandang tentang kakaknya. Sebagai adik ia meng-agumi kakaknya. Ia kagum dengan ketegasan dan disiplin Pst Yuwono. Walaupun konsekuensinya pasti ada yang tidak suka dengan sikapnya ini.

Pst Yohanes Djino Widyasuhardjo OSC

Pst Widyo lahir di Yogyakarta 1 Januari 1951. Oleh ayahnya Pak Lukas Suwito Hardjo beliau diberi nama Djino, artinya Siji ono atau satu ada. Pst Widyo sangat mengagumi ayahnya yang tidak pernah marah. Teladan inilah yang rupanya juga menjadi karakternya hingga kini.

Pastor Widyo merasa sangat berterima kasih dengan Provinsial sebelumnya, Pst Hendra Kimawan OSC, yang masih memberikan kesempatan berkarya di Paroki St.Theodorus. Walaupun saat pindah ke Biara Pandu pertengahan 2017, Pst Widyo sudah siap untuk menjalani masa usia pensiunnya dengan damai. Paling tidak tenaganya masih diperlukan.

Pst Widyo menjalani imamatnya dengan bahagia. Suka dan duka pasti ada, tetapi pasti lebih banyak sukacita-nya. Terbukti dengan tubuhnya yang semakin mem-besar karena dimanjakan umat dengan berbagai hidangan yang enak. Pst Widyo sangat berterima kasih kepada umat yang memanjakan Pastornya. Apapun yang dikirimkan selalu diterima dengan rasa syukur. Wajah sumringah inilah yang selalu ada saat umat bertemu dengan Pst Widyo. Kebanyakan pelayanan Pst Widyo sekitar 7 ( tujuh ) tahun, di hampir berbagai Paroki tempatnya ditugaskan.

nya, untuk dapat mencari solusinya. Tenang Mas - itu katanya.

Contoh berikutnya adalah Pst Mateus Antara Yuwono, yang nampak kecerdikan iman nya dengan selalu berdoa Rosario setelah makan malam sambil berjalan mengelilingi biara. Sampai hari ini Pst Yuwono tekun berdoa Rosario, 4 peris-tiwa iman setiap malam. Kesetiaan devosi kepada Bunda Maria dan Putranya,yang patut diteladani oleh kita semua.

Semua orang pasti punya cara sendiri untuk menghadapi masalah kehidupan yang dihadapi.

Menghidupi kehidupan dengan cerdik seperti bendahara dalam perumpamaan di Injil hari ini, akan meningkatkan iman dan taqwa kepada Kristus Tuhan.

Mari kita semua terus mendoakan para Imam khususnya kedua Imam yang ima-matnya sedang dirayakan pada hari ini.

Aku dipilih-Nya, dalam panggilan-Nya, ku dipilih-Nya. Syair lagu yang dikumandang-kan oleh Paduan Suara, berbicara kepada hati umat yang hadir. Sama seperti kedua Imam tersebut, Pst Widyo dan Pst Yuwono, kita semua telah dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi keluarga Kerajaan Allah. Mari kita berlaku cerdik dalam iman, terus mempergunakan waktu untuk memperbaiki diri tiap hari.

Sehingga kita bisa terus setia men-jalankan tugas perutusan kita masing-masing sampai akhir hayat.

Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di Aula Paroki. Acara

meriah telah disiapkan oleh Panitia.

OMK membuka dengan lagu Kemesraan, lalu Ibu Nanu yang bertugas memandu acara, mengajak hadirin menyanyi Adoramus Te Domine dilanjutkan dengan doa pembukaan.

Pst Yoyo sebagai Prior dari Priorat Pandu, dan Pastor Paroki Pandu, memberikan sambutan. Bagi Pst Yoyo kedua Pastor adalah sebagai gurunya,waktu masih sekolah di Cigugur. Sampai saat ini ke-duanya masih terlihat sehat. Pengalaman Pst Yoyo kedua Pastor juga selalu men-jalankan tugas dengan baik tidak pernah menolak. Jika ditegur dapat menerima dengan lapang dada, cermin dari sikap rendah hati.

Pst Yoyo sangat berharap dengan adanya peristiwa ini akan semakin bertumbuh panggilan buat kaum muda di Paroki Pandu. Harapan ke depan, semoga senantiasa sehat dan setia sampai akhir.

Lalu Pst Febri menunjukan slide, meng-apa mau jadi Crossier. Tibalah giliran kedua Pastor yang mera-yakan imamat untuk berbagi kisah perjalanan imamatnya.

Pst Mateus Antara Yuwono OSC,

Walaupun terkesan garang jika berhomili, sesungguhnya Pst Yuwono adalah pribadi yang santun, simpatik dan kalem khas orang Jawa.Suaranya yang bernada bass, menjadi cirinya.Jika bertemu di depan pintu garasi Biara, tempat nya biasa ditemui setelah misa, maka Pst Yuwono akan tersenyum dengan ramah, kalau kita menyapanya.

12 13

Page 16: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk KitaDari Kita Untuk Kita

Mayoritas sebagai Pastor Paroki, rupanya meninggalkan jejak langkah yang dikenang manis oleh umat yang pernah dilayani seperti di St Monica BSD dan St Ignatius Cimahi. Terbukti masih ada saja umat dari sana yang mengunjunginya.

Selama masih menjadi anggota Priorat Pandu, Pastor Widyo selalu ikut dengan peraturan yang ada yaitu akan selalu pulang ke Pandu,tinggal di Biara Pandu bersama Komunitas, kecuali ada perubahan peraturan dari Priorat.

Harapannya ke depan Pst Widyo selalu sehat dan tetap setia sampai akhir.

Berikutnya acara tiup lilin dan dilanjutkan dengan acara menari Maumere bersama.

Tarian massal Maumere diikuti dengan

gembira oleh semua Pastor yang hadir, dipandu oleh Maria K dan teman-temannya. Suasana joged massal yang seru membuat perut lapar.

Acara berakhir dengan makan bersama hidangan yang tersedia. Soup kimlo, rujak penganten, soun goreng dan lainnya siap disantap.

Semoga kegembiraan malam ini tidak berhenti di situ saja, tetapi akan dibawa oleh Pst Yuwono dan Pst Widyo juga para Pastor yang lainnya sampai hari-hari yang akan datang. Mereka semua baik yang senior maupun para imam yang yunior bisa semakin dalam mencintai Tuhan dalam hidup imamatnya melalui hidup pastoral Gereja- Nya atau dimanapun mereka ditempatkan. Proficiat!

uasana kebahagiaan terpancar jelas di wajah Pastor Hadrianus STedjoworo OSC, malam hari itu.

Dalam kesibukannya melayani para tamu yang hadir, Pst Tedjo bersedia melu-angkan waktunya menjawab pertanyaan redaksi yang diwakili oleh Bapak Laurentius Danny K.

Penuh dengan keramahan, Pst Tedjo menjawab pertanyaan kami untuk mengungkapkan harapan dan kesannya, di hari jadinya.

Senin 16 September menjadi hari yang berkesan baginya. Hari itu Pst Tedjo bertambah usianya.

Pst Tedjo merasa sangat bahagia, merasa at home, merasa punya keluarga, dike-lilingi oleh orang yang mengasihinya dengan tulus, banyak sahabat, banyak teman juga Konfrater yang datang buatnya. Ia merasa diperhatikan dan dikasihi, rasanya hangat dalam hati.

Baginya kasih persaudaraan dan persaha-batan yang dimilikinya saat ini sungguh harta yang berharga dalam hidupnya.

Ungkapan hati yang sangat manusiawi dan sangat mendasar ( dijawab dengan senyum yang mengembang, di tengah keriuhan suara para tamunya )

Karunia Tuhan dalam hidupnya yang patut diucapkan syukur pada usianya ke-6 (enam) windu atau 48 tahun. Ternyata

penampilan tidak sebanding dengan usia-nya. Masih tampak muda. Keindahan ka-sih dalam keluarga Allah inilah yang men-jaga panggilannya untuk selalu teguh, dan semakin kokoh dari hari ke hari.

Malam hari itu yang hadir turut bersyukur merayakan pertambahan usianya, menu-rut Pst Tedjo adalah orang-orang di ling-karan terdekat yang membuatnya merasa at home ,yang sungguh mengasihinya sehingga meluangkan waktunya untuk datang dan berdoa bersama.

“Kebahagiaan dalam Kasih Persaudaraan”

Oleh: Anita K.

14 15

Tgl 20 Okt 2019 di SD Pandu

pk.08.00-12.00

Tgl 24 Nov 2019 di Aula Paroki Pandu

pk.08.00-12.00

Page 17: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk KitaDari Kita Untuk Kita

Mayoritas sebagai Pastor Paroki, rupanya meninggalkan jejak langkah yang dikenang manis oleh umat yang pernah dilayani seperti di St Monica BSD dan St Ignatius Cimahi. Terbukti masih ada saja umat dari sana yang mengunjunginya.

Selama masih menjadi anggota Priorat Pandu, Pastor Widyo selalu ikut dengan peraturan yang ada yaitu akan selalu pulang ke Pandu,tinggal di Biara Pandu bersama Komunitas, kecuali ada perubahan peraturan dari Priorat.

Harapannya ke depan Pst Widyo selalu sehat dan tetap setia sampai akhir.

Berikutnya acara tiup lilin dan dilanjutkan dengan acara menari Maumere bersama.

Tarian massal Maumere diikuti dengan

gembira oleh semua Pastor yang hadir, dipandu oleh Maria K dan teman-temannya. Suasana joged massal yang seru membuat perut lapar.

Acara berakhir dengan makan bersama hidangan yang tersedia. Soup kimlo, rujak penganten, soun goreng dan lainnya siap disantap.

Semoga kegembiraan malam ini tidak berhenti di situ saja, tetapi akan dibawa oleh Pst Yuwono dan Pst Widyo juga para Pastor yang lainnya sampai hari-hari yang akan datang. Mereka semua baik yang senior maupun para imam yang yunior bisa semakin dalam mencintai Tuhan dalam hidup imamatnya melalui hidup pastoral Gereja- Nya atau dimanapun mereka ditempatkan. Proficiat!

uasana kebahagiaan terpancar jelas di wajah Pastor Hadrianus STedjoworo OSC, malam hari itu.

Dalam kesibukannya melayani para tamu yang hadir, Pst Tedjo bersedia melu-angkan waktunya menjawab pertanyaan redaksi yang diwakili oleh Bapak Laurentius Danny K.

Penuh dengan keramahan, Pst Tedjo menjawab pertanyaan kami untuk mengungkapkan harapan dan kesannya, di hari jadinya.

Senin 16 September menjadi hari yang berkesan baginya. Hari itu Pst Tedjo bertambah usianya.

Pst Tedjo merasa sangat bahagia, merasa at home, merasa punya keluarga, dike-lilingi oleh orang yang mengasihinya dengan tulus, banyak sahabat, banyak teman juga Konfrater yang datang buatnya. Ia merasa diperhatikan dan dikasihi, rasanya hangat dalam hati.

Baginya kasih persaudaraan dan persaha-batan yang dimilikinya saat ini sungguh harta yang berharga dalam hidupnya.

Ungkapan hati yang sangat manusiawi dan sangat mendasar ( dijawab dengan senyum yang mengembang, di tengah keriuhan suara para tamunya )

Karunia Tuhan dalam hidupnya yang patut diucapkan syukur pada usianya ke-6 (enam) windu atau 48 tahun. Ternyata

penampilan tidak sebanding dengan usia-nya. Masih tampak muda. Keindahan ka-sih dalam keluarga Allah inilah yang men-jaga panggilannya untuk selalu teguh, dan semakin kokoh dari hari ke hari.

Malam hari itu yang hadir turut bersyukur merayakan pertambahan usianya, menu-rut Pst Tedjo adalah orang-orang di ling-karan terdekat yang membuatnya merasa at home ,yang sungguh mengasihinya sehingga meluangkan waktunya untuk datang dan berdoa bersama.

“Kebahagiaan dalam Kasih Persaudaraan”

Oleh: Anita K.

14 15

Tgl 20 Okt 2019 di SD Pandu

pk.08.00-12.00

Tgl 24 Nov 2019 di Aula Paroki Pandu

pk.08.00-12.00

Page 18: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

Hal ini dirasakannya sebagai wujud nyata dari relasi yang sehat dan suci, sebaga-imana ajaran kasih persaudaraan Kristus dalam Kitab Suci (pernah menjadi pokok bahasan di Jelajah Alkitab)

Sebagai biarawan Krosier salah satu spiritualitasnya adalah hidup bersama dalam komunitas OSC. Hal ini mengan-dung kebersamaan spiritualitas yang sangat dalam. Secara terbuka, Pst Tedjo bertutur bahwa dia tidak dapat hidup sendiri, dalam kebersamaan itulah Pst Tedjo merasakan kebersamaan dengan orang-orang yang saling menjaga panggi-lannya. Dengan perkataan lain sebagai manusia biasa, Pst Tedjo merasa membu-tuhkan orang-orang yang bisa mendu-kungnya, menjaga panggilannya. Bukan hanya di kalangan para imam saja, tetapi juga umat dalam komunitas pelayanan. Pst Tedjo bisa merasakan kalau ada umat yang menyayanginya. Hal tersebut mem-buatnya sangat bersyukur.

Pst Tedjo lahir dini hari di RS Panti Rapih Yogya, sebagai anak nomer 7 dari 8 bersaudara. Ia merasa mempunyai hu-bungan yang sangat dekat dengan ibunya. Sebagai anak lelaki yang kedua dan hampir paling kecil, menurutnya sangat disayang oleh sang Ibu, yang telah kembali ke Rumah Bapa, malam Kamis Putih 2014 yang lalu.

Kecintaannya kepada sang Ibunda inilah mungkin yang membuat Pst Tedjo bisa berkomunikasi dengan baik dengan para ibu. Sejak saat sang Ibunda berpulang, saat itulah menjadi babak baru bagi Pst Tedjo untuk berubah,memperbaiki

relasinya dengan ayahandanya. Hubung-an yang semula kurang akrab, karena keduanya memiliki karakter yang keras dan perfeksionis kini telah berubah men-jadi cair. Lebih mesra dan hangat layaknya sebagai anak dengan orang tuanya. Konon kini setiap pulang ke Yogya, Pst Tedjo akan memeluk ayahandanya dengan hangat. Kalau dulu, Pst Tedjo sering bertandang ke rumah Pst Widyo di Sleman, Kaliurang hanya untuk berbin-cang dengan Pak Wito, ayahanda Pst Widyo karena kurang akrab dengan ayahnya sendiri. Kisah lama yang menjadi kenangan.

Perjalanan Pst Tedjo sejak 2013 masuk di Biara Pandu sampai saat ini, penuh dengan suka dan duka. Ia sangat ber-syukur sebagai dosen masih boleh tinggal dan aktif di Paroki Pandu.

Merasakan kekeluargaan yang membuat-nya kerasan, seperti di rumah sendiri.

Menengok sedikit sejarah,Pst Tedjo ditahbiskan sebagai imam 16 Juni 1999, oleh Mgr Alexander di Paroki St Yusuf Cirebon. Saat itu Pst Widyo Suhardjo sebagai Pastor Parokinya. Sekarang tinggal bersama di Biara Pandu.

Saat ini Pst Tedjo mengajar di Fakultas Filsafat UNPAR. Juga sebagai Ketua Jurusan dan Ketua progam studi ( Kajur dan Kaprodi ). Menjadi editor utama jurnal internasional Melintas (jurnal filsafat & teologi ). Pst Tedjo juga melayani di Paduan suara SC (Sacrum Canticum), Beliau bersama dengan pak Benny PAW melatih Koor SC sejak 31 Januari 2016.

Harapannya untuk umat di Paroki Pandu, Bunda 7 Kedukaan, khususnya bidang kategorial yang didampinginya, yaitu supaya antar kategorial bisa saling bekerja sama untuk memajukan Gereja. Jangan hanya memajukan kelompoknya sendiri. Pst Tedjo merasa terusik dan prihatin jika dibentuk suatu kelompok lalu mengecualikan kelompok yang lain. Semoga bisa rukun dan saling bersinergi, pasti Gereja akan maju dan berkembang pesat.

Selamat ulang tahun Pastor Tedjoworo.

Semoga panjang usia dan sehat sejahtera

Semakin menjadi berkat bagi siapapun dan dimanapun. Dirgahayu!

Setiap minggu malam pukul 19.00 jika ada di Bandung.

Ada kebersamaan dan kasih persau-daraan yang indah di keluarga Paduan Suara SC.

Selain itu juga aktif di Komunitas doa Taize yang setiap bulan mengadakan kegiatan doa Taize bersama di Jln Nias.

Pst Tedjo juga ternyata seorang seniman. Selain pandai menyanyi ( liat saja kalau beliau memimpin Misa selalu menyanyi dengan suara yang merdu, tanpa nada fals ), Pst Tedjo juga menguasai beberapa alat musik. Hobinya yang lain adalah fotografi. Hasil fotonya layak ikut pameran.

Saat ditanya, apakah ada harapan yang belum tercapai ? Pst Tedjo menjawab dengan cepat, bahwa di usianya saat ini, ia merasa sudah mendapatkan semua yang diperlukannya. Sangat bersyukur pada kebaikan Tuhan di dalam hidupnya. Kerinduannya saat ini adalah melakukan tugasnya sebaik mungkin, memberikan yang terbaik yang ia bisa.

Contohnya karena sekarang aktif di UNPAR maka sudah menjadi ketetapan hatinya untuk meningkatkan kompe-tensinya dalam hal pengajaran teologi.

Menjadi tekadnya untuk memberikan apa yang sudah ia dapatkan dari Tuhan, mengembalikan kepada Ordonya, kepada komunitas konfrater, dan juga kepada umat Gereja yang melayani bersama.

16 17

Page 19: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

Hal ini dirasakannya sebagai wujud nyata dari relasi yang sehat dan suci, sebaga-imana ajaran kasih persaudaraan Kristus dalam Kitab Suci (pernah menjadi pokok bahasan di Jelajah Alkitab)

Sebagai biarawan Krosier salah satu spiritualitasnya adalah hidup bersama dalam komunitas OSC. Hal ini mengan-dung kebersamaan spiritualitas yang sangat dalam. Secara terbuka, Pst Tedjo bertutur bahwa dia tidak dapat hidup sendiri, dalam kebersamaan itulah Pst Tedjo merasakan kebersamaan dengan orang-orang yang saling menjaga panggi-lannya. Dengan perkataan lain sebagai manusia biasa, Pst Tedjo merasa membu-tuhkan orang-orang yang bisa mendu-kungnya, menjaga panggilannya. Bukan hanya di kalangan para imam saja, tetapi juga umat dalam komunitas pelayanan. Pst Tedjo bisa merasakan kalau ada umat yang menyayanginya. Hal tersebut mem-buatnya sangat bersyukur.

Pst Tedjo lahir dini hari di RS Panti Rapih Yogya, sebagai anak nomer 7 dari 8 bersaudara. Ia merasa mempunyai hu-bungan yang sangat dekat dengan ibunya. Sebagai anak lelaki yang kedua dan hampir paling kecil, menurutnya sangat disayang oleh sang Ibu, yang telah kembali ke Rumah Bapa, malam Kamis Putih 2014 yang lalu.

Kecintaannya kepada sang Ibunda inilah mungkin yang membuat Pst Tedjo bisa berkomunikasi dengan baik dengan para ibu. Sejak saat sang Ibunda berpulang, saat itulah menjadi babak baru bagi Pst Tedjo untuk berubah,memperbaiki

relasinya dengan ayahandanya. Hubung-an yang semula kurang akrab, karena keduanya memiliki karakter yang keras dan perfeksionis kini telah berubah men-jadi cair. Lebih mesra dan hangat layaknya sebagai anak dengan orang tuanya. Konon kini setiap pulang ke Yogya, Pst Tedjo akan memeluk ayahandanya dengan hangat. Kalau dulu, Pst Tedjo sering bertandang ke rumah Pst Widyo di Sleman, Kaliurang hanya untuk berbin-cang dengan Pak Wito, ayahanda Pst Widyo karena kurang akrab dengan ayahnya sendiri. Kisah lama yang menjadi kenangan.

Perjalanan Pst Tedjo sejak 2013 masuk di Biara Pandu sampai saat ini, penuh dengan suka dan duka. Ia sangat ber-syukur sebagai dosen masih boleh tinggal dan aktif di Paroki Pandu.

Merasakan kekeluargaan yang membuat-nya kerasan, seperti di rumah sendiri.

Menengok sedikit sejarah,Pst Tedjo ditahbiskan sebagai imam 16 Juni 1999, oleh Mgr Alexander di Paroki St Yusuf Cirebon. Saat itu Pst Widyo Suhardjo sebagai Pastor Parokinya. Sekarang tinggal bersama di Biara Pandu.

Saat ini Pst Tedjo mengajar di Fakultas Filsafat UNPAR. Juga sebagai Ketua Jurusan dan Ketua progam studi ( Kajur dan Kaprodi ). Menjadi editor utama jurnal internasional Melintas (jurnal filsafat & teologi ). Pst Tedjo juga melayani di Paduan suara SC (Sacrum Canticum), Beliau bersama dengan pak Benny PAW melatih Koor SC sejak 31 Januari 2016.

Harapannya untuk umat di Paroki Pandu, Bunda 7 Kedukaan, khususnya bidang kategorial yang didampinginya, yaitu supaya antar kategorial bisa saling bekerja sama untuk memajukan Gereja. Jangan hanya memajukan kelompoknya sendiri. Pst Tedjo merasa terusik dan prihatin jika dibentuk suatu kelompok lalu mengecualikan kelompok yang lain. Semoga bisa rukun dan saling bersinergi, pasti Gereja akan maju dan berkembang pesat.

Selamat ulang tahun Pastor Tedjoworo.

Semoga panjang usia dan sehat sejahtera

Semakin menjadi berkat bagi siapapun dan dimanapun. Dirgahayu!

Setiap minggu malam pukul 19.00 jika ada di Bandung.

Ada kebersamaan dan kasih persau-daraan yang indah di keluarga Paduan Suara SC.

Selain itu juga aktif di Komunitas doa Taize yang setiap bulan mengadakan kegiatan doa Taize bersama di Jln Nias.

Pst Tedjo juga ternyata seorang seniman. Selain pandai menyanyi ( liat saja kalau beliau memimpin Misa selalu menyanyi dengan suara yang merdu, tanpa nada fals ), Pst Tedjo juga menguasai beberapa alat musik. Hobinya yang lain adalah fotografi. Hasil fotonya layak ikut pameran.

Saat ditanya, apakah ada harapan yang belum tercapai ? Pst Tedjo menjawab dengan cepat, bahwa di usianya saat ini, ia merasa sudah mendapatkan semua yang diperlukannya. Sangat bersyukur pada kebaikan Tuhan di dalam hidupnya. Kerinduannya saat ini adalah melakukan tugasnya sebaik mungkin, memberikan yang terbaik yang ia bisa.

Contohnya karena sekarang aktif di UNPAR maka sudah menjadi ketetapan hatinya untuk meningkatkan kompe-tensinya dalam hal pengajaran teologi.

Menjadi tekadnya untuk memberikan apa yang sudah ia dapatkan dari Tuhan, mengembalikan kepada Ordonya, kepada komunitas konfrater, dan juga kepada umat Gereja yang melayani bersama.

16 17

Page 20: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

iang yang terik tidak menjadi penghalang untuk hadir di biara Priorat Pandu. Hari itu SRabu 25 September akan diadakan kegiat-

an bersama umat untuk sebuah perayaan se-derhana. Pastor Matheus Antoro Joewono, OSC bertambah usia. Dibuka dengan doa pukul 12.00 dan dipimpin oleh Pastor Y.D. Widya-suhardja, OSC. Beliau adalah teman sejalan yang telah menjalani imamat selama 40 tahun, tepat-nya pada pada tanggal 19 September. Diantara umat hadir pada siang itu para imam OSC dan Provinsial OSC, Pastor Agung Rianto, OSC.

Setelah doa bersama para hadirin menyanyikan lagu selamat ulangtahun dan ditiuplah ulang-tahun ke-67 Sebuah tradisi mengenang masa yang sudah dijalani. Kemudian pastor memo-tong cake ulangtahun dan memberikannya pada Pastor Yoyo Yohakim OSC.

"Saya bersyukur" demikian Pastor Joe menyam-paikan dalam wawancaran singkat. Bukan hanya sekedar kata-kata tapi sungguh merupakan ung-kapan rasa dari kedalaman hati Beliau. Pastor dilahirkan di Yogyakarta di daerah yang berna-ma desa Wiyono, Banguntapan, Bantul. Kela-hiran yang merupakan rahmat membuat pastor senantiasa bersemangat dalam tugas-tugas pelayanan sebagai imam.

Menjadi Katolik yang militan adalah semangat yang senantiasa dikobarkan dalam khotbah dan dan beberapa kesempatan saat mengajar katekismus. Pada senyumnya terdapat jiwa se-derhana yang apa adanya. Walau Beliau terlihat garang tetapi banyak umat yang menyampaikan bahwa Pastor Joewono penuh perhatian, ini terbukti setelah misa pastor selalu berada di

halaman gereja menyapa umat. Proficiat pastor semoga selalu di-berkati, semangat dan sehat selalu saat menggembala umat Allah. Amin.

ada tanggal 10 Agustus 2019, kelompok perangkai bunga PYasmine mengadakan Workshop

merangkai bunga, yang ditawarkan bagi umat Paroki Pandu.

Selain berbagi ilmu, kelompok Yasmine mengusakan mencari generasi perangkai bunga paroki. Menghias altar gereja, selain senang merangkai, juga diperlukan jiwa pelayanan sebagai petugas liturgi.

Pada acara workshop tersebut, kami mengadakan demo merangkai bunga yang dibawakan oleh Ibu Janty dan Ibu Vivin.Rangkaian yang dibuat adalah bentuk segitiga dan bundar, karena

rangkaian tersebut yang sering diterapkan di Gereja. Kami berusaha menyampaikan materi diantaranya tentang jenis bunga , cara merangkai daun, memasang foam bunga.

Peserta workshop sebanyak 15 orang, dan mereka merasa cukup puas dengan apa yang mereka dapat.Beberapa peserta ada yang mengaku, baru pertama kali ini merangkai bunga, tapi hasilnya cukup baik.Mayoritas peserta dapat mengikuti acara ini dengan baik. Setelah selesai merangkai, satu persatu peserta maju kedepan dan mendapat kesempatan menerima evaluasi dari rangkaian yang dibuat. Acara ditutup dengan foto bersama

Menjalani Dengan SyukurOleh: Wiwit

Workshop Merangkai BungaOleh : Tim Yasmine

18 19

Page 21: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

iang yang terik tidak menjadi penghalang untuk hadir di biara Priorat Pandu. Hari itu SRabu 25 September akan diadakan kegiat-

an bersama umat untuk sebuah perayaan se-derhana. Pastor Matheus Antoro Joewono, OSC bertambah usia. Dibuka dengan doa pukul 12.00 dan dipimpin oleh Pastor Y.D. Widya-suhardja, OSC. Beliau adalah teman sejalan yang telah menjalani imamat selama 40 tahun, tepat-nya pada pada tanggal 19 September. Diantara umat hadir pada siang itu para imam OSC dan Provinsial OSC, Pastor Agung Rianto, OSC.

Setelah doa bersama para hadirin menyanyikan lagu selamat ulangtahun dan ditiuplah ulang-tahun ke-67 Sebuah tradisi mengenang masa yang sudah dijalani. Kemudian pastor memo-tong cake ulangtahun dan memberikannya pada Pastor Yoyo Yohakim OSC.

"Saya bersyukur" demikian Pastor Joe menyam-paikan dalam wawancaran singkat. Bukan hanya sekedar kata-kata tapi sungguh merupakan ung-kapan rasa dari kedalaman hati Beliau. Pastor dilahirkan di Yogyakarta di daerah yang berna-ma desa Wiyono, Banguntapan, Bantul. Kela-hiran yang merupakan rahmat membuat pastor senantiasa bersemangat dalam tugas-tugas pelayanan sebagai imam.

Menjadi Katolik yang militan adalah semangat yang senantiasa dikobarkan dalam khotbah dan dan beberapa kesempatan saat mengajar katekismus. Pada senyumnya terdapat jiwa se-derhana yang apa adanya. Walau Beliau terlihat garang tetapi banyak umat yang menyampaikan bahwa Pastor Joewono penuh perhatian, ini terbukti setelah misa pastor selalu berada di

halaman gereja menyapa umat. Proficiat pastor semoga selalu di-berkati, semangat dan sehat selalu saat menggembala umat Allah. Amin.

ada tanggal 10 Agustus 2019, kelompok perangkai bunga PYasmine mengadakan Workshop

merangkai bunga, yang ditawarkan bagi umat Paroki Pandu.

Selain berbagi ilmu, kelompok Yasmine mengusakan mencari generasi perangkai bunga paroki. Menghias altar gereja, selain senang merangkai, juga diperlukan jiwa pelayanan sebagai petugas liturgi.

Pada acara workshop tersebut, kami mengadakan demo merangkai bunga yang dibawakan oleh Ibu Janty dan Ibu Vivin.Rangkaian yang dibuat adalah bentuk segitiga dan bundar, karena

rangkaian tersebut yang sering diterapkan di Gereja. Kami berusaha menyampaikan materi diantaranya tentang jenis bunga , cara merangkai daun, memasang foam bunga.

Peserta workshop sebanyak 15 orang, dan mereka merasa cukup puas dengan apa yang mereka dapat.Beberapa peserta ada yang mengaku, baru pertama kali ini merangkai bunga, tapi hasilnya cukup baik.Mayoritas peserta dapat mengikuti acara ini dengan baik. Setelah selesai merangkai, satu persatu peserta maju kedepan dan mendapat kesempatan menerima evaluasi dari rangkaian yang dibuat. Acara ditutup dengan foto bersama

Menjalani Dengan SyukurOleh: Wiwit

Workshop Merangkai BungaOleh : Tim Yasmine

18 19

Page 22: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 23: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 24: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 25: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 26: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

penyelenggara.

Semoga dengan diadakannya acara ini

semakin banyak yang ingin terlibat dalam menghias altar gereja kita. Amin.

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

da begitu banyak alasan untuk bersukacita dan bergembira di acara Having Fun Together yang Adiadakan Marriage Encounter

(ME) Dis-trik VI Bandung, dengan Koordinator Distrik pasutri Laurent-Dewi dari Paroki St. Mikael Waringin dan pasangan eklesialnya Pastor Joseph Souw, OSC. Acara ini diadakan di hari minggu yang cerah tanggal 1 September 2019, berlokasi di Taman Lembah Dewata, Lembang dan diikuti hampir 100 keluarga (sekitar 420 peserta) dari semua paroki di Bandung, termasuk yang paling utara yaitu Paroki Karmel sampai yang paling selatan yakni Paroki Dayeuh Kolot. Peserta dari Paroki Pandu dan St. Theodorus ada 77 orang dengan Koordinator Distrik ME Parokinya pasutri Hendra-Ulin yang ikut terlibat dalam kepanitiaan. Mereka aktif mengajak umat Paroki Pandu dan St. Theodorus yang belum mengikuti ME un-tuk ikut acara ini. Acara ini terselenggara juga karena peran serta Bapak Hermanto dan keluarga dari Paroki Pandu sebagai pemilik lokasi acara. Beliau yang meran-cang pembangunan panggung di pinggir danau, khusus untuk misa pagi sekaligus digunakan untuk acara hiburan di siang harinya.

Diawali dengan misa bersama Bapak Uskup Mgr. Anton Subianto Bunjamin,

OSC didampingi Pastor Joseph Souw, OSC, dan Pastor St. Ferry Sutrisna Wijaya, Pr. seluruh peserta diajak turut serta me-nikmati udara sejuk dan sangat segar. Keheningan alam membuat suasana misa di pinggir danau berlangsung dengan hikmat dan hangat, sehangat sapaan mentari pagi. Misa ini dilayani oleh koor Harmony Choir dari Paroki St. Mikael, Waringin.

Dalam keseharian, basa-basi bukan sesuatu yang baru dan juga bukan suatu yang tabu. Basa-basi biasa dilakukan un-tuk sopan santun dan tata krama per-gaulan. Orang berusaha melakukan basa-basi agar perkataan dan perbuatan tidak menjadi batu sandungan, tidak menyakiti

Family Gathering Marriage Encounter Distrik VI Bandung

Oleh : Liana Dewi

20 21

Perpustakaan Paroki Pandu

Buka setiap hari Minggu,

pk.09.30-11.30

Di Lantai 2 Gedung DPP

PENGUMUMAN

Page 27: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

penyelenggara.

Semoga dengan diadakannya acara ini

semakin banyak yang ingin terlibat dalam menghias altar gereja kita. Amin.

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

da begitu banyak alasan untuk bersukacita dan bergembira di acara Having Fun Together yang Adiadakan Marriage Encounter

(ME) Dis-trik VI Bandung, dengan Koordinator Distrik pasutri Laurent-Dewi dari Paroki St. Mikael Waringin dan pasangan eklesialnya Pastor Joseph Souw, OSC. Acara ini diadakan di hari minggu yang cerah tanggal 1 September 2019, berlokasi di Taman Lembah Dewata, Lembang dan diikuti hampir 100 keluarga (sekitar 420 peserta) dari semua paroki di Bandung, termasuk yang paling utara yaitu Paroki Karmel sampai yang paling selatan yakni Paroki Dayeuh Kolot. Peserta dari Paroki Pandu dan St. Theodorus ada 77 orang dengan Koordinator Distrik ME Parokinya pasutri Hendra-Ulin yang ikut terlibat dalam kepanitiaan. Mereka aktif mengajak umat Paroki Pandu dan St. Theodorus yang belum mengikuti ME un-tuk ikut acara ini. Acara ini terselenggara juga karena peran serta Bapak Hermanto dan keluarga dari Paroki Pandu sebagai pemilik lokasi acara. Beliau yang meran-cang pembangunan panggung di pinggir danau, khusus untuk misa pagi sekaligus digunakan untuk acara hiburan di siang harinya.

Diawali dengan misa bersama Bapak Uskup Mgr. Anton Subianto Bunjamin,

OSC didampingi Pastor Joseph Souw, OSC, dan Pastor St. Ferry Sutrisna Wijaya, Pr. seluruh peserta diajak turut serta me-nikmati udara sejuk dan sangat segar. Keheningan alam membuat suasana misa di pinggir danau berlangsung dengan hikmat dan hangat, sehangat sapaan mentari pagi. Misa ini dilayani oleh koor Harmony Choir dari Paroki St. Mikael, Waringin.

Dalam keseharian, basa-basi bukan sesuatu yang baru dan juga bukan suatu yang tabu. Basa-basi biasa dilakukan un-tuk sopan santun dan tata krama per-gaulan. Orang berusaha melakukan basa-basi agar perkataan dan perbuatan tidak menjadi batu sandungan, tidak menyakiti

Family Gathering Marriage Encounter Distrik VI Bandung

Oleh : Liana Dewi

20 21

Perpustakaan Paroki Pandu

Buka setiap hari Minggu,

pk.09.30-11.30

Di Lantai 2 Gedung DPP

PENGUMUMAN

Page 28: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ataupun menyinggung orang lain. Dalam homilinya, Bapak Uskup mengingatkan kita agar melakukan kebiasaan berbasa-basi positif, yang selalu disertai ketu-lushatian dan tanpa pamrih. Demikian juga di dalam keluarga, basa-basi itu perlu untuk menjaga perasaan dan relasi yang baik antarsuami-istri maupun antarorang tua dan anak. Orang yang bisa berbasa basi merupakan pribadi yang bisa me-ngendalikan diri, hormat kepada sesama, dan juga kepada dirinya. Seperti dalam bacaan pertama disebutkan makin tinggi seseorang maka diharapkan makin ren-dah hati orang itu di hadapan Tuhan dan kian tulus di hadapan sesama (Sir 3:17-18.20.28-29) Rendahkanlah dirimu, supaya kau dapat karunia di hadapan Tuhan.

Dikisahkan dalam injil Luk 14:1, 7-14, Yesus menegur orang Farisi yang sering menyombongkan diri dengan berbuat sesuatu kebaikan namun mengharapkan pamrih, memperoleh balasan material yang lebih besar, dan agar diketahui orang lain. Orang Farisi menganggap diri terpen-ting hingga tidak membuka diri kepada sesama dan kepada Allah yang hadir dalam diri Yesus. Yesus mengajarkan kita agar melayani sesama terutama bagi mereka yang tak mungkin memberi ba-lasan apapun. "Kalau engkau mengun-dang, undanglah yang miskin, cacat, lumpuh yang tidak dapat membalas". Di situlah basa-basi diuji apakah tulus atau ada pamrih.

(Khotbah Misa ME Distrik VI Bandung dapat dilihat di

- komsos keuskupan https://youtu.be/

taWC204z4p4

Bandung).

Dalam kata sambutannya, koordinator acara Family Gathering yaitu pasutri Benny Silvi dari Paroki St. Mikael mengatakan bahwa semangat sukacita keluarga pasutri yang telah mengikuti weekend ME kiranya dapat disebarkan kepada keluarga lain dengan bermain dan bergembira bersama. Selain itu, acara ini sebagai ajang temu kangen peserta weekend ME dari angkatan 1 tahun 1976 hingga angkatan 148 (Agustus 2019) sekaligus mengenalkan tentang weekend ME dan nilai-nilai ME bagi pasutri yang belum mengikuti weekend ME. Persiapan acara cukup singkat (sekitar 2 bulan). Hal ini berkat kerjasama para Koordinator Distrik ME di Paroki masing-masing yang membantu segala persiapan sehingga acara dapat berjalan dengan lancar dan meriah bertaburan hadiah.

Setelah misa, kepada para peserta dibagikan makan pagi dan kemudian mereka diajak untuk berjalan santai sambil bermain bersama. Peserta dibagi dalam 10 kelompok yang diberi nama hewan-hewan peliharaan seperti ayam betina, ayam jantan, kambing, bebek dan sebagainya. Setiap kelompok terdiri keluarga dari berbagai paroki. Tiap kelompok membuat yel-yel yang dinyanyikan berdasarkan nama hewan di kelompoknya. Para peserta diajak bekerja sama dalam kelompok dengan bermain games di tiap pos yang berada disekeliling danau seperti rantai hula hop, joget balon dan perlombaan memindahkan air dengan menggunakan piring. Kelompok yang cepat menyelesaikan lomba dan

dengan hasil yang terbaik akan mendapat nilai yang tinggi. Terakhir, para peserta pun berjalan dan bermain di labirin yang berada di Taman Lembah Dewata. Alangkah serunya acara yang diikuti anak-anak hingga oma opa. Mereka dengan antusias berjalan mengikuti arahan panitia dan sesuai dengan judul acara Fun Walk Together, bersama berjalan mengelilingi danau dan area lain dengan penuh kegembiraan.

Tak terasa hari pun telah siang. Peserta berkumpul kembali di tempat misa pagi yang telah dirubah menjadi panggung untuk acara hiburan. Sambil makan siang, para peserta disuguhi penampilan krea-tivitas dan kesenian dari masing-masing paroki. Makin siang, acara bertambah meriah. Ada nyanyi-nyanyian, ada tari-

tarian, dan juga pengumuman pemenang lomba fun walk serta yang ditunggu-tunggu yaitu pembagian berbagai macam hadiah yang diundi dari nomor tiket peserta. Acara berakhir hingga seluruh hadiah baik dari sponsor maupun donatur habis dibagikan. Namun peserta masih bisa menggunakan kesempatan untuk berswafoto di lokasi yang indah itu maupun menikmati senja di sana.

Lengkaplah sudah kebahagiaan keluarga di acara familiy gathering ME. Seperti harapan Bapak Uskup, semoga acara ini dapat membuat relasi satu lain khu-susnya dalam keluarga makin dekat, makin akrab, dan makin tulus ikhlas satu sama lain. Dengan demikian Tuhan akan semakin mempercayakan rahmat-Nya kepada kita untuk dibagikan tanpa pamrih.

22 23

Page 29: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ataupun menyinggung orang lain. Dalam homilinya, Bapak Uskup mengingatkan kita agar melakukan kebiasaan berbasa-basi positif, yang selalu disertai ketu-lushatian dan tanpa pamrih. Demikian juga di dalam keluarga, basa-basi itu perlu untuk menjaga perasaan dan relasi yang baik antarsuami-istri maupun antarorang tua dan anak. Orang yang bisa berbasa basi merupakan pribadi yang bisa me-ngendalikan diri, hormat kepada sesama, dan juga kepada dirinya. Seperti dalam bacaan pertama disebutkan makin tinggi seseorang maka diharapkan makin ren-dah hati orang itu di hadapan Tuhan dan kian tulus di hadapan sesama (Sir 3:17-18.20.28-29) Rendahkanlah dirimu, supaya kau dapat karunia di hadapan Tuhan.

Dikisahkan dalam injil Luk 14:1, 7-14, Yesus menegur orang Farisi yang sering menyombongkan diri dengan berbuat sesuatu kebaikan namun mengharapkan pamrih, memperoleh balasan material yang lebih besar, dan agar diketahui orang lain. Orang Farisi menganggap diri terpen-ting hingga tidak membuka diri kepada sesama dan kepada Allah yang hadir dalam diri Yesus. Yesus mengajarkan kita agar melayani sesama terutama bagi mereka yang tak mungkin memberi ba-lasan apapun. "Kalau engkau mengun-dang, undanglah yang miskin, cacat, lumpuh yang tidak dapat membalas". Di situlah basa-basi diuji apakah tulus atau ada pamrih.

(Khotbah Misa ME Distrik VI Bandung dapat dilihat di

- komsos keuskupan https://youtu.be/

taWC204z4p4

Bandung).

Dalam kata sambutannya, koordinator acara Family Gathering yaitu pasutri Benny Silvi dari Paroki St. Mikael mengatakan bahwa semangat sukacita keluarga pasutri yang telah mengikuti weekend ME kiranya dapat disebarkan kepada keluarga lain dengan bermain dan bergembira bersama. Selain itu, acara ini sebagai ajang temu kangen peserta weekend ME dari angkatan 1 tahun 1976 hingga angkatan 148 (Agustus 2019) sekaligus mengenalkan tentang weekend ME dan nilai-nilai ME bagi pasutri yang belum mengikuti weekend ME. Persiapan acara cukup singkat (sekitar 2 bulan). Hal ini berkat kerjasama para Koordinator Distrik ME di Paroki masing-masing yang membantu segala persiapan sehingga acara dapat berjalan dengan lancar dan meriah bertaburan hadiah.

Setelah misa, kepada para peserta dibagikan makan pagi dan kemudian mereka diajak untuk berjalan santai sambil bermain bersama. Peserta dibagi dalam 10 kelompok yang diberi nama hewan-hewan peliharaan seperti ayam betina, ayam jantan, kambing, bebek dan sebagainya. Setiap kelompok terdiri keluarga dari berbagai paroki. Tiap kelompok membuat yel-yel yang dinyanyikan berdasarkan nama hewan di kelompoknya. Para peserta diajak bekerja sama dalam kelompok dengan bermain games di tiap pos yang berada disekeliling danau seperti rantai hula hop, joget balon dan perlombaan memindahkan air dengan menggunakan piring. Kelompok yang cepat menyelesaikan lomba dan

dengan hasil yang terbaik akan mendapat nilai yang tinggi. Terakhir, para peserta pun berjalan dan bermain di labirin yang berada di Taman Lembah Dewata. Alangkah serunya acara yang diikuti anak-anak hingga oma opa. Mereka dengan antusias berjalan mengikuti arahan panitia dan sesuai dengan judul acara Fun Walk Together, bersama berjalan mengelilingi danau dan area lain dengan penuh kegembiraan.

Tak terasa hari pun telah siang. Peserta berkumpul kembali di tempat misa pagi yang telah dirubah menjadi panggung untuk acara hiburan. Sambil makan siang, para peserta disuguhi penampilan krea-tivitas dan kesenian dari masing-masing paroki. Makin siang, acara bertambah meriah. Ada nyanyi-nyanyian, ada tari-

tarian, dan juga pengumuman pemenang lomba fun walk serta yang ditunggu-tunggu yaitu pembagian berbagai macam hadiah yang diundi dari nomor tiket peserta. Acara berakhir hingga seluruh hadiah baik dari sponsor maupun donatur habis dibagikan. Namun peserta masih bisa menggunakan kesempatan untuk berswafoto di lokasi yang indah itu maupun menikmati senja di sana.

Lengkaplah sudah kebahagiaan keluarga di acara familiy gathering ME. Seperti harapan Bapak Uskup, semoga acara ini dapat membuat relasi satu lain khu-susnya dalam keluarga makin dekat, makin akrab, dan makin tulus ikhlas satu sama lain. Dengan demikian Tuhan akan semakin mempercayakan rahmat-Nya kepada kita untuk dibagikan tanpa pamrih.

22 23

Page 30: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ada hari Senin, 2 September 2019 WKRI Cabang Pandu dan Sukawar-na Pmengadakan Rekoleksi yang di-

bawakan oleh Pst. Bayu, PR bertempat di Biara Fermentum Jl.Regency II. Peserta-nya pengurus dan anggota koor WKRI cabang Pandu dan Sukawarna. Dengan lincahnya Ibu Nanuk, sebagai MC membuat kami riang gembira.

Dalam pembukaan rekoleksi ini, Pst.Bayu mengatakan bahwa kami pengurus adalah “Akulah Pengurus”, EGO SUM VIA VENITAS. Paparan Pst.Bayu pada sessi pertama me-ngajak kami untuk memahami dan memba-ca Kitab Suci. Pastor menjelaskan dalam Injil Yohanes dengan bahasa Latin : Yoh 6:35; Yoh 8:12: Yoh 10:11; Yoh 11:25; Yoh 4:6. Semuanya terdapat kata EGO SUM yang diucapkan oleh Yesus “Aku adalah”

Hubungan di antara dua wanita dalam Kitab:

1. Perjanjian Lama disebutkan Rut dan Naomi, cerita tentang wanita. Harap membaca Kitab Rut yang berjumlah 4 bab. Ini surat cinta Tuhan untuk ibu-ibu. Dalam kehidupan zaman kuno ialah Patriachal.

2. Perjanjian Baru. Hubungan di antara wanita yang saling menguatkan, yang membuat nyaman. Sebagai pola, saling menguatkan, saling mengurusi sebagai teladan Bunda Maria dan Bunda Elizabeth.

Hendaknya antara pengurus WKRI nyaman, bukan saja mengurusi yang material tetapi saling mengurus satu dengan yang lain. Inspirasi WK sebaiknya seperti Bunda Maria dan Bunda Elizabeth dalam Alkitab. Dahulu perempuan yang mandul menjadi masalah besar. Bunda Maria sendiri juga bukan bebas dari masalah. Jangan mempunyai alasan mempunyai beban, tetapi harus merawat relasi satu dengan yang lain.

Akulah Pengurus : Ibu-ibu sebagai identitas pengurus bukan penguras (bisa bermacam-macam artinya), membuat temannya terkuras meskipun maksudnya yang baik persaudaraan.

Ego Sum: Aku pengurus. Seperti Bunda Maria mengunjungi Elizabeth sampai ting-gal 3 bulan. Bunda Maria dan Elizabeth sangat rukun, saling membantu dan tidak bergosip. Hendaknya mempunyai hubung-an antara pengurus untuk pelayanan yang maju, berguna meskipun ada hal-hal yang baik dan yang buruk. Pengalaman-penga-laman hendaknya direfleksikan, dipertim-bangkan dan direnungkan.

Beberapa sharing diajukan dalam sesi per-tama yang menyangkut hal-hal yang berhu-bungan dengan pengurus dan anggota. Pa-da sesi kedua, sharing mengenai pengala-man yang memberikan semangat, apa yang membuat aku betah berada di sini. Meng-gembirakan, mambahagiakan, saling mem-bangun dan menguatkan.

Makna Rohani: Kita yang beriman kepada Yesus Kristus sebagai orang Katolik. Kita menyelami, bela rasa dan berkehendak yang baik. Kita harus sebagai OASIS ber-

sama. Hendaknya gambaran WKRI sebagai OASIS adalah satu ceruk sumber air yang digunakan bersama. Semua orang di seki-tarnya menimba air untuk kehidupan. Se-mua orang sekaligus mempunyai kewajiban moral menjaga mata air itu tetap ada dan bersih serta layak dikonsumsi.

Seperti para Rasul ketika Yesus naik ke Sur-ga. Roh Kudus turun bersama murid Yesus. Pewartaan Injil sampai ke seluruh dunia. Pengurus hendaknya melihat ke dalam (intropeksi) dan melakukan pengecekan berkala ke luar.Hindarkan dari perkataan: “Aku luar biasa dan istimewa, jadi aku layak diperlakukan istimewa, aku penting.” Ini merupakan racun yang mudah sekali menghancurkan “OASIS bersama”.

Jadi pelayanan pengurus hendaknya sam-bung rasa, menghormati yang senior, tidak mengekang yang muda, menjaga dan me-mahami satu sama lain, sehingga iman kita dikuatkan dan dibangun. “Rahmatku cukup untukmu. Tidak pernah kurang” (St.Paulus).

Rekoleksi berakhir pukul 14.00 dilanjutkan foto bersama. Peserta merasa gembira dan bahagia memperoleh pencerahan yang ber-harga dari Pst.Bayu. Terima kasih banyak Pst.Bayu.

Pengurus Bersatu WKRI MajuOleh: Nanny Tjahjadi

24 25

Page 31: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ada hari Senin, 2 September 2019 WKRI Cabang Pandu dan Sukawar-na Pmengadakan Rekoleksi yang di-

bawakan oleh Pst. Bayu, PR bertempat di Biara Fermentum Jl.Regency II. Peserta-nya pengurus dan anggota koor WKRI cabang Pandu dan Sukawarna. Dengan lincahnya Ibu Nanuk, sebagai MC membuat kami riang gembira.

Dalam pembukaan rekoleksi ini, Pst.Bayu mengatakan bahwa kami pengurus adalah “Akulah Pengurus”, EGO SUM VIA VENITAS. Paparan Pst.Bayu pada sessi pertama me-ngajak kami untuk memahami dan memba-ca Kitab Suci. Pastor menjelaskan dalam Injil Yohanes dengan bahasa Latin : Yoh 6:35; Yoh 8:12: Yoh 10:11; Yoh 11:25; Yoh 4:6. Semuanya terdapat kata EGO SUM yang diucapkan oleh Yesus “Aku adalah”

Hubungan di antara dua wanita dalam Kitab:

1. Perjanjian Lama disebutkan Rut dan Naomi, cerita tentang wanita. Harap membaca Kitab Rut yang berjumlah 4 bab. Ini surat cinta Tuhan untuk ibu-ibu. Dalam kehidupan zaman kuno ialah Patriachal.

2. Perjanjian Baru. Hubungan di antara wanita yang saling menguatkan, yang membuat nyaman. Sebagai pola, saling menguatkan, saling mengurusi sebagai teladan Bunda Maria dan Bunda Elizabeth.

Hendaknya antara pengurus WKRI nyaman, bukan saja mengurusi yang material tetapi saling mengurus satu dengan yang lain. Inspirasi WK sebaiknya seperti Bunda Maria dan Bunda Elizabeth dalam Alkitab. Dahulu perempuan yang mandul menjadi masalah besar. Bunda Maria sendiri juga bukan bebas dari masalah. Jangan mempunyai alasan mempunyai beban, tetapi harus merawat relasi satu dengan yang lain.

Akulah Pengurus : Ibu-ibu sebagai identitas pengurus bukan penguras (bisa bermacam-macam artinya), membuat temannya terkuras meskipun maksudnya yang baik persaudaraan.

Ego Sum: Aku pengurus. Seperti Bunda Maria mengunjungi Elizabeth sampai ting-gal 3 bulan. Bunda Maria dan Elizabeth sangat rukun, saling membantu dan tidak bergosip. Hendaknya mempunyai hubung-an antara pengurus untuk pelayanan yang maju, berguna meskipun ada hal-hal yang baik dan yang buruk. Pengalaman-penga-laman hendaknya direfleksikan, dipertim-bangkan dan direnungkan.

Beberapa sharing diajukan dalam sesi per-tama yang menyangkut hal-hal yang berhu-bungan dengan pengurus dan anggota. Pa-da sesi kedua, sharing mengenai pengala-man yang memberikan semangat, apa yang membuat aku betah berada di sini. Meng-gembirakan, mambahagiakan, saling mem-bangun dan menguatkan.

Makna Rohani: Kita yang beriman kepada Yesus Kristus sebagai orang Katolik. Kita menyelami, bela rasa dan berkehendak yang baik. Kita harus sebagai OASIS ber-

sama. Hendaknya gambaran WKRI sebagai OASIS adalah satu ceruk sumber air yang digunakan bersama. Semua orang di seki-tarnya menimba air untuk kehidupan. Se-mua orang sekaligus mempunyai kewajiban moral menjaga mata air itu tetap ada dan bersih serta layak dikonsumsi.

Seperti para Rasul ketika Yesus naik ke Sur-ga. Roh Kudus turun bersama murid Yesus. Pewartaan Injil sampai ke seluruh dunia. Pengurus hendaknya melihat ke dalam (intropeksi) dan melakukan pengecekan berkala ke luar.Hindarkan dari perkataan: “Aku luar biasa dan istimewa, jadi aku layak diperlakukan istimewa, aku penting.” Ini merupakan racun yang mudah sekali menghancurkan “OASIS bersama”.

Jadi pelayanan pengurus hendaknya sam-bung rasa, menghormati yang senior, tidak mengekang yang muda, menjaga dan me-mahami satu sama lain, sehingga iman kita dikuatkan dan dibangun. “Rahmatku cukup untukmu. Tidak pernah kurang” (St.Paulus).

Rekoleksi berakhir pukul 14.00 dilanjutkan foto bersama. Peserta merasa gembira dan bahagia memperoleh pencerahan yang ber-harga dari Pst.Bayu. Terima kasih banyak Pst.Bayu.

Pengurus Bersatu WKRI MajuOleh: Nanny Tjahjadi

24 25

Page 32: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ari Minggu, 15 September 2019 kami dari Legio Maria Penghibur HOrang Berduka Cita (POB), Stella

Maries (SM), dan Benteng Gading Junior (BG Jr.) memiliki kesempatan untuk kun-jungan ceria bersama. Kami bersembilan bersama dengan Fr. Tio dan Fr. Toni mengunjungi Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah yang terletak di jalan Veteran. Walau ada legioner yang belum bisa bergabung untuk kunjungan ceria, kami tetap semangat dan berangkat bersama sekitar pukul 09.00. Sesam-painya di sana kami disambut dengan hangat oleh Bapak pengurus dan anak-anak. Terdapat 31 anak laki-laki mulai kelas 4 SD – SMA yang tinggal di panti asuhan ini. Anak perempuan lokasinya

terpisah yaitu di Jln. Babakan Ciamis dan Cibunut.

Acara diawali dengan perkenalan dari kami dan dari anak-anak panti asuhan. Setelah itu untuk memulai keceriaan bersama kami bermain berbagai per-mainan yang telah disiapkan sebelumnya. Permainan pertama tujuannya untuk lebih mengenal satu sama lain yaitu dengan mengurutkan barisan sesuai dengan yang diminta seperti usia terkecil hingga terbesar, nama berdasarkan alphabet, dll. Suasana yang mulai mencair dilanjutkan dengan permainan lain yaitu mengoper bola pingpong dengan corong kertas, estafet kelereng, pesan berantai, bakiak karet dan tebak

Kunjungan Ceria Legio MariaOleh: Linda Gitta

gambar. Permainan terakhir yang tidak kalah seru kami mainkan bersama-sama yaitu lempar bola dan menjaganya tidak keluar dari lingkaran.

Tidak terasa waktu berlalu dengan berbagai permainan yang kami lakukan. Di setiap permainan teman-teman selalu antusias dan dapat tertawa bersama. Teman-teman panti asuhan juga diajak untuk tidak saling menyalahkan saat ada yang melakukan kesalahan karena hanya permainan. Acara kami tutup dengan makan siang bersama dan tidak lupa untuk berfoto bersama.

Kami senang dapat berkunjung ke panti asuhan ini dan berharap dapat berbagi keceriaan dengan teman-teman di sana. Legioner dari BG Jr. juga diberi kesempatan untuk melihat-lihat ke kamar dan ruangan lain sehingga bisa lebih

memahami kondisinya dan bisa lebih bersyukur. Acara ini juga dapat mengembangkan kemampuan legioner BG Jr. dalam kepercayaan diri dan kreatifitas dalam memimpin permainan. Semoga kunjungan ceria ini dapat menjadi berkat bagi teman-teman di panti asuhan dan menjadi hal positif untuk perkembangan pribadi legioner.

26 27

Page 33: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ari Minggu, 15 September 2019 kami dari Legio Maria Penghibur HOrang Berduka Cita (POB), Stella

Maries (SM), dan Benteng Gading Junior (BG Jr.) memiliki kesempatan untuk kun-jungan ceria bersama. Kami bersembilan bersama dengan Fr. Tio dan Fr. Toni mengunjungi Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah yang terletak di jalan Veteran. Walau ada legioner yang belum bisa bergabung untuk kunjungan ceria, kami tetap semangat dan berangkat bersama sekitar pukul 09.00. Sesam-painya di sana kami disambut dengan hangat oleh Bapak pengurus dan anak-anak. Terdapat 31 anak laki-laki mulai kelas 4 SD – SMA yang tinggal di panti asuhan ini. Anak perempuan lokasinya

terpisah yaitu di Jln. Babakan Ciamis dan Cibunut.

Acara diawali dengan perkenalan dari kami dan dari anak-anak panti asuhan. Setelah itu untuk memulai keceriaan bersama kami bermain berbagai per-mainan yang telah disiapkan sebelumnya. Permainan pertama tujuannya untuk lebih mengenal satu sama lain yaitu dengan mengurutkan barisan sesuai dengan yang diminta seperti usia terkecil hingga terbesar, nama berdasarkan alphabet, dll. Suasana yang mulai mencair dilanjutkan dengan permainan lain yaitu mengoper bola pingpong dengan corong kertas, estafet kelereng, pesan berantai, bakiak karet dan tebak

Kunjungan Ceria Legio MariaOleh: Linda Gitta

gambar. Permainan terakhir yang tidak kalah seru kami mainkan bersama-sama yaitu lempar bola dan menjaganya tidak keluar dari lingkaran.

Tidak terasa waktu berlalu dengan berbagai permainan yang kami lakukan. Di setiap permainan teman-teman selalu antusias dan dapat tertawa bersama. Teman-teman panti asuhan juga diajak untuk tidak saling menyalahkan saat ada yang melakukan kesalahan karena hanya permainan. Acara kami tutup dengan makan siang bersama dan tidak lupa untuk berfoto bersama.

Kami senang dapat berkunjung ke panti asuhan ini dan berharap dapat berbagi keceriaan dengan teman-teman di sana. Legioner dari BG Jr. juga diberi kesempatan untuk melihat-lihat ke kamar dan ruangan lain sehingga bisa lebih

memahami kondisinya dan bisa lebih bersyukur. Acara ini juga dapat mengembangkan kemampuan legioner BG Jr. dalam kepercayaan diri dan kreatifitas dalam memimpin permainan. Semoga kunjungan ceria ini dapat menjadi berkat bagi teman-teman di panti asuhan dan menjadi hal positif untuk perkembangan pribadi legioner.

26 27

Page 34: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ada hari Minggu 22 September 2019, Legio Maria Kuria Bandung PBarat 1 mengadakan Pertemuan

Tahunan yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Agustinus, Cimahi. Pertemu-an Tahunan kali ini bertemakan "Cinta dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner". Kegiatan dimulai dengan re-gistrasi pada pukul 08.30, lalu dilanjutkan dengan tesera bersama. Setelahnya, Pst. Hadrianus Tedjoworo, OSC. selaku Pemimpin Rohani Kuria Bandung Barat memberikan renungan singkat.

Renungan tersebut diambil dari Buku Pegangan hal 15, yang membahas

mengenai bagaimana membina hubung-an baik dengan sesama dengan kasih dan simpati. Pst. Hadrianus Tedjoworo, OSC. mengungkapkan, sebagai legioner kita harus mengenal rekan perwira, anggota, auxilier, dan ajutorian dengan baik. Seperti pepatah katakan, "Tak kenal, maka tak sayang." Supaya kita bisa mengenal rekan dan sesama kita, kita harus memulainya dengan persahabatan. Dengan adanya persahabatan, maka akan tumbuh afeksi dalam diri kita secara natural.

Mungkin ketika kita membina hubungan, akan ada ketidakcocokan. Tapi hal

tersebut, bukanlah hal yang harus di-hindari. Melainkan kita harus belajar berkompromi agar bisa memiliki hu-bungan yang harmonis. Selain itu, sebagai legioner, kita pun harus menunjukan cinta dan perhatian kita terhadap sesama dalam bentuk lain. Misalnya, mengun-jungi auxilier dan ajutorian presidium masing-masing. Karena berkat merekalah yang mendoakan, presidium bisa tetap bertahan. Jangan sampai, karena kesi-bukan ataupun ketidakcocokan, hu-bungan legioner dengan sesama menjadi terputus.

Setelah renungan singkat, acara pun di-lanjutkan oleh sesi games. Di permainan pertama, para peserta acara bermain

menyusun dan menyanyikan lirik lagu secara berkelompok. Ada yang menda-patkan lagu rohani maupun lagu dangdut. Selanjutnya, mereka bermain menyusun puzzle gambar Bunda Maria dengan tulisan SS MATER BONI CONSILI ORA PRO NOBIS JESUM FILIUM TUUM' yang memiliki arti Bunda Maria Penasihat yang Baik. Acara Pertemuan Tahunan ini pun ditutup oleh doa syukur dan makan siang Bersama.

Semoga kita sebagai legioner, semakin bersemangat dan tekun dalam melak-sanakan tugas pelayanan kita. Selain itu, kita pun bisa semakin menunjukkan cinta dan perhatian yang kita miliki terhadap sesama kita. Tuhan memberkati. Amin.

Pertemuan Tahunan Kuria Bandung Barat 1:

Cinta dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner

Oleh: Monika S.

28 29

Page 35: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ada hari Minggu 22 September 2019, Legio Maria Kuria Bandung PBarat 1 mengadakan Pertemuan

Tahunan yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Agustinus, Cimahi. Pertemu-an Tahunan kali ini bertemakan "Cinta dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner". Kegiatan dimulai dengan re-gistrasi pada pukul 08.30, lalu dilanjutkan dengan tesera bersama. Setelahnya, Pst. Hadrianus Tedjoworo, OSC. selaku Pemimpin Rohani Kuria Bandung Barat memberikan renungan singkat.

Renungan tersebut diambil dari Buku Pegangan hal 15, yang membahas

mengenai bagaimana membina hubung-an baik dengan sesama dengan kasih dan simpati. Pst. Hadrianus Tedjoworo, OSC. mengungkapkan, sebagai legioner kita harus mengenal rekan perwira, anggota, auxilier, dan ajutorian dengan baik. Seperti pepatah katakan, "Tak kenal, maka tak sayang." Supaya kita bisa mengenal rekan dan sesama kita, kita harus memulainya dengan persahabatan. Dengan adanya persahabatan, maka akan tumbuh afeksi dalam diri kita secara natural.

Mungkin ketika kita membina hubungan, akan ada ketidakcocokan. Tapi hal

tersebut, bukanlah hal yang harus di-hindari. Melainkan kita harus belajar berkompromi agar bisa memiliki hu-bungan yang harmonis. Selain itu, sebagai legioner, kita pun harus menunjukan cinta dan perhatian kita terhadap sesama dalam bentuk lain. Misalnya, mengun-jungi auxilier dan ajutorian presidium masing-masing. Karena berkat merekalah yang mendoakan, presidium bisa tetap bertahan. Jangan sampai, karena kesi-bukan ataupun ketidakcocokan, hu-bungan legioner dengan sesama menjadi terputus.

Setelah renungan singkat, acara pun di-lanjutkan oleh sesi games. Di permainan pertama, para peserta acara bermain

menyusun dan menyanyikan lirik lagu secara berkelompok. Ada yang menda-patkan lagu rohani maupun lagu dangdut. Selanjutnya, mereka bermain menyusun puzzle gambar Bunda Maria dengan tulisan SS MATER BONI CONSILI ORA PRO NOBIS JESUM FILIUM TUUM' yang memiliki arti Bunda Maria Penasihat yang Baik. Acara Pertemuan Tahunan ini pun ditutup oleh doa syukur dan makan siang Bersama.

Semoga kita sebagai legioner, semakin bersemangat dan tekun dalam melak-sanakan tugas pelayanan kita. Selain itu, kita pun bisa semakin menunjukkan cinta dan perhatian yang kita miliki terhadap sesama kita. Tuhan memberkati. Amin.

Pertemuan Tahunan Kuria Bandung Barat 1:

Cinta dan Perhatian Menjadi Semangat Legioner

Oleh: Monika S.

28 29

Page 36: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ungkin ada yang bertanya apakah Adeka itu ? M

Adeka adalah kepanjangan dari Adorasi Ekaristi Abadi, artinya tempat doa adorasi terhadap Sakramen Mahakudus yang ditahtakan selama 24 jam, tiap hari. Abadi selamanya. Selama hosti kudus ditahtakan, selalu harus ada umat yang berjaga di dalam doa.

Adorasi kepada Sakramen Mahakudus mu-lai semarak saat abad ke-XI, saat ada se-rangan yang mempertanyakan kepercayaan Gereja Katolik kepada kehadiran Kristus dalam hosti yang telah dikonsekrasi. Iman Gereja Katolik percaya bahwa hosti berubah essensinya menjadi Tubuh Kristus setelah Imam mendoakannya dalam Doa Syukur Agung. Transubstantiasi perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut maka Gereja menggali iman berbagai praktek devosi terhadap Sakramen Maha-kudus ini. Seperti Adorasi, Visitasi, Per-arakan Sakramen Mahakudus dan prosesi ungkapan iman yang lain.

Semuanya bersumber pada Ekaristi atau Misa kudus, sebagai sumber dan puncak iman kristiani. Jadi Adorasi tidak bisa dipisahkan dari Ekaristi yang menjadi sumbernya. Oleh sebab itulah di Paroki Pandu ini setiap dua minggu sekali dilakukan Misa pergantian hosti, agar umat selalu ingat dan memelihara imannya terhadap Sakramen Mahakudus, bersum-

ber di Ekaristi. Rasa syukur yang demikian besar atas pemberian keselamatan melalui kurban penebusan Kristus, memberikan kesempatan untuk terus menyembah-Nya dan menyatakan rasa cinta melalui adorasi Ekaristi. Jadi perpanjangan waktu untuk duduk berdiam dalam doa hening menya-pa Tuhan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kebaikan Allah dalam Ekaristi.

St. Agustinus mengatakan menerima Tubuh Kristus dalam Ekaristi, berarti menyembah Dia yang kita terima. Tidak seorangpun menyantap Tubuh-Nya tanpa lebih dulu menyembah-Nya, kita berdosa kalau tidak mengakui-Nya dan menyembah -Nya.

Tanpa terasa sudah sepuluh tahun kapel Adeka Pradipa Kumara berdiri. Banyak umat yang merasakan jamahan atau sentuhan rahmat Tuhan dalam keheningan doa di kapel tersebut.

Pradipa Kumara artinya tempat terang atau tempat cahaya ilahi, diambil dari bahasa Sansekerta. Di dalam tempat Terang, Allah, Sang Terang itu hadir. Tubuh Kristus dalam Hosti kudus yang ditahtakan dalam Mons-trans keemasan. Pst Agustinus Sudarno, OSC memberi nama Pradipa Kumara atas usulan dari Pst CH Suryanugraha OSC.

Berdirinya kapel Adeka ini memang tidak dapat dipisahkan dari Pst Sudarno yang pada saat itu menjadi Pastor Paroki. Dengan direstui penuh oleh Bapak Uskup Bandung pada waktu itu Mgr Pujasumarta.

Awal 2008 beberapa umat mengajukan usul untuk melakukan devosi kepada

Sakramen Mahakudus setelah Misa Jumat pertama.

Pastor Paroki menyetujuinya. Maka selama hampir setahun dilakukan pentahta-an Sakramen Mahakudus. Waktunya dari setelah Misa pagi sampai sebelum Misa sore. Petugas yang berdoa dihadapan montrans yang berisi hosti kudus, adalah umat lingkungan, secara bergilir, bergan-tian setelah jadwal.

Minggu pertama Agustus 2009, Paroki Pandu kedatangan tamu dari Perth Aus-tralia, Pst Douglas Harris, Pr, waktu itu Pastor di Katedral Perth. Beliaulah yang menantang team pendoa saat itu (Sr Emma OSU, Dr Irene, Pak Irwan, Ibu Olly dan pe-nulis) untuk berani memulai membuat tempat berdoa untuk Adorasi Sakramen Mahakudus. Kejadian bersejarah tersebut terjadi di ruang tamu kediaman Uskup, Green House sebutannya saat itu, karena gedungnya berwarna hijau apel.

Atas usul Ibu Laurent yang waktu itu menjadi penerjemah Pst Harris kami meminta ijin kepada Pastor Paroki. Saat itu juga melalui sambungan telpon dengan Dr Irene, Pst Sudarno yang sedang mengajar para suster di Lembang langsung memberi izin untuk memakai salah satu ruangan di Pastoran sementara di Pandu 27. Biara Pandu saat itu sedang direnovasi besar menjadi 3 tingkat, sehingga Gereja me-makai rumah keluarga Pak Hogi sebagai Pastoran sementara.

Pada 8 September 2009, tepat hari kelahiran St Maria Bunda Penebus, hanya dalam waktu 3 minggu kemudian mulailah dipergunakan ruang bekas praktek dokter gigi di Pandu 27 sebagai ruang doa untuk

Adorasi Ekaristi.

Setelah Misa, Sakramen Mahakudus diarak dari Gereja Pandu ke kapel doa tersebut. Sepanjang jalan Pandu umat berdiri mem-bawa lilin yang menyala, menyanyikan lagu Bless The Lord.

Setelah ruang doa Pradipa Kumara di lantai 3 Gedung Pastoral Pandu siap, maka 10 Juni 2010 dilakukan pemindahan pentahtaan Montrans. Di dahului dengan perarakan Sakramen Mahakudus dari Kapel doa Pandu 27 ke ruang doa Pradipa Kumara oleh Uskup Bandung pada waktu itu Mgr Johannes Pujasumarta.

Itu sekilas sejarah berdirinya ruang Adeka pertama di Keuskupan Bandung. Saat ini sudah ada lagi di Paroki St. Paulus Kebon Kelapa dan di Paroki St. Maria Cirebon.

Sejak didirikan sampai saat ini telah banyak mujizat terjadi melalui doa syukur yang dipanjatkan di tempat tersebut.

Mungkin para pembaca ada yang belum pernah berdoa hening di Kapel doa tersebut, silahkan datang dan merasakan kehadiran Allah yang nyata di sana. Pengalaman spiritual yang indah di hadapan Sakramen Mahakudus.

Yesus sungguh hadir.

Tanpa terasa Adeka di Paroki Pandu sudah berjalan selama 10 tahun dan akan terus. Banyak para adorer dan juga pengurus yang baru pada saat ini. Regenerasi terus ber-langsung, pasti Tuhan akan terus mengi-rimkan para adorer untuk berdoa di ruang Adeka. Selamat untuk para pengurus Adeka.

Satu dasawarsa sudah berlalu, kita menuju dasawarsa selanjutnya.

Kapel Doa Adeka Pradipa Kumara

Oleh: Anita K

30 31

Page 37: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Dari Kita Untuk Kita Dari Kita Untuk Kita

ungkin ada yang bertanya apakah Adeka itu ? M

Adeka adalah kepanjangan dari Adorasi Ekaristi Abadi, artinya tempat doa adorasi terhadap Sakramen Mahakudus yang ditahtakan selama 24 jam, tiap hari. Abadi selamanya. Selama hosti kudus ditahtakan, selalu harus ada umat yang berjaga di dalam doa.

Adorasi kepada Sakramen Mahakudus mu-lai semarak saat abad ke-XI, saat ada se-rangan yang mempertanyakan kepercayaan Gereja Katolik kepada kehadiran Kristus dalam hosti yang telah dikonsekrasi. Iman Gereja Katolik percaya bahwa hosti berubah essensinya menjadi Tubuh Kristus setelah Imam mendoakannya dalam Doa Syukur Agung. Transubstantiasi perubahan roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.

Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut maka Gereja menggali iman berbagai praktek devosi terhadap Sakramen Maha-kudus ini. Seperti Adorasi, Visitasi, Per-arakan Sakramen Mahakudus dan prosesi ungkapan iman yang lain.

Semuanya bersumber pada Ekaristi atau Misa kudus, sebagai sumber dan puncak iman kristiani. Jadi Adorasi tidak bisa dipisahkan dari Ekaristi yang menjadi sumbernya. Oleh sebab itulah di Paroki Pandu ini setiap dua minggu sekali dilakukan Misa pergantian hosti, agar umat selalu ingat dan memelihara imannya terhadap Sakramen Mahakudus, bersum-

ber di Ekaristi. Rasa syukur yang demikian besar atas pemberian keselamatan melalui kurban penebusan Kristus, memberikan kesempatan untuk terus menyembah-Nya dan menyatakan rasa cinta melalui adorasi Ekaristi. Jadi perpanjangan waktu untuk duduk berdiam dalam doa hening menya-pa Tuhan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kebaikan Allah dalam Ekaristi.

St. Agustinus mengatakan menerima Tubuh Kristus dalam Ekaristi, berarti menyembah Dia yang kita terima. Tidak seorangpun menyantap Tubuh-Nya tanpa lebih dulu menyembah-Nya, kita berdosa kalau tidak mengakui-Nya dan menyembah -Nya.

Tanpa terasa sudah sepuluh tahun kapel Adeka Pradipa Kumara berdiri. Banyak umat yang merasakan jamahan atau sentuhan rahmat Tuhan dalam keheningan doa di kapel tersebut.

Pradipa Kumara artinya tempat terang atau tempat cahaya ilahi, diambil dari bahasa Sansekerta. Di dalam tempat Terang, Allah, Sang Terang itu hadir. Tubuh Kristus dalam Hosti kudus yang ditahtakan dalam Mons-trans keemasan. Pst Agustinus Sudarno, OSC memberi nama Pradipa Kumara atas usulan dari Pst CH Suryanugraha OSC.

Berdirinya kapel Adeka ini memang tidak dapat dipisahkan dari Pst Sudarno yang pada saat itu menjadi Pastor Paroki. Dengan direstui penuh oleh Bapak Uskup Bandung pada waktu itu Mgr Pujasumarta.

Awal 2008 beberapa umat mengajukan usul untuk melakukan devosi kepada

Sakramen Mahakudus setelah Misa Jumat pertama.

Pastor Paroki menyetujuinya. Maka selama hampir setahun dilakukan pentahta-an Sakramen Mahakudus. Waktunya dari setelah Misa pagi sampai sebelum Misa sore. Petugas yang berdoa dihadapan montrans yang berisi hosti kudus, adalah umat lingkungan, secara bergilir, bergan-tian setelah jadwal.

Minggu pertama Agustus 2009, Paroki Pandu kedatangan tamu dari Perth Aus-tralia, Pst Douglas Harris, Pr, waktu itu Pastor di Katedral Perth. Beliaulah yang menantang team pendoa saat itu (Sr Emma OSU, Dr Irene, Pak Irwan, Ibu Olly dan pe-nulis) untuk berani memulai membuat tempat berdoa untuk Adorasi Sakramen Mahakudus. Kejadian bersejarah tersebut terjadi di ruang tamu kediaman Uskup, Green House sebutannya saat itu, karena gedungnya berwarna hijau apel.

Atas usul Ibu Laurent yang waktu itu menjadi penerjemah Pst Harris kami meminta ijin kepada Pastor Paroki. Saat itu juga melalui sambungan telpon dengan Dr Irene, Pst Sudarno yang sedang mengajar para suster di Lembang langsung memberi izin untuk memakai salah satu ruangan di Pastoran sementara di Pandu 27. Biara Pandu saat itu sedang direnovasi besar menjadi 3 tingkat, sehingga Gereja me-makai rumah keluarga Pak Hogi sebagai Pastoran sementara.

Pada 8 September 2009, tepat hari kelahiran St Maria Bunda Penebus, hanya dalam waktu 3 minggu kemudian mulailah dipergunakan ruang bekas praktek dokter gigi di Pandu 27 sebagai ruang doa untuk

Adorasi Ekaristi.

Setelah Misa, Sakramen Mahakudus diarak dari Gereja Pandu ke kapel doa tersebut. Sepanjang jalan Pandu umat berdiri mem-bawa lilin yang menyala, menyanyikan lagu Bless The Lord.

Setelah ruang doa Pradipa Kumara di lantai 3 Gedung Pastoral Pandu siap, maka 10 Juni 2010 dilakukan pemindahan pentahtaan Montrans. Di dahului dengan perarakan Sakramen Mahakudus dari Kapel doa Pandu 27 ke ruang doa Pradipa Kumara oleh Uskup Bandung pada waktu itu Mgr Johannes Pujasumarta.

Itu sekilas sejarah berdirinya ruang Adeka pertama di Keuskupan Bandung. Saat ini sudah ada lagi di Paroki St. Paulus Kebon Kelapa dan di Paroki St. Maria Cirebon.

Sejak didirikan sampai saat ini telah banyak mujizat terjadi melalui doa syukur yang dipanjatkan di tempat tersebut.

Mungkin para pembaca ada yang belum pernah berdoa hening di Kapel doa tersebut, silahkan datang dan merasakan kehadiran Allah yang nyata di sana. Pengalaman spiritual yang indah di hadapan Sakramen Mahakudus.

Yesus sungguh hadir.

Tanpa terasa Adeka di Paroki Pandu sudah berjalan selama 10 tahun dan akan terus. Banyak para adorer dan juga pengurus yang baru pada saat ini. Regenerasi terus ber-langsung, pasti Tuhan akan terus mengi-rimkan para adorer untuk berdoa di ruang Adeka. Selamat untuk para pengurus Adeka.

Satu dasawarsa sudah berlalu, kita menuju dasawarsa selanjutnya.

Kapel Doa Adeka Pradipa Kumara

Oleh: Anita K

30 31

Page 38: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Cinta Kitab Suci

ulan Oktober merupakan bulan Ro-sario. Devosi-devosi kepada Bunda BMaria diadakan. Salah satunya

adalah devosi kepada Santa Perawan Maria sebagai perantara rahmat, karena Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus, pangkal segala rahmat. Kristus merupakan pene-busan yang menyatakan kasih karunia Allah. Kristus merupakan satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia.

Kita mengimani bahwa Bunda Maria dipi-lih Allah untuk mengandung Yesus dan pu-la sebagai pengantara kita memperoleh rahmat berkat pengantara Maria yang men-jadi perantara doa bagi kita. Bunda Maria mendoakan kita di hadapan Allah. Maria memohon agar Allah mencurahkan lebih banyak rahmat atas kita sebagai umat-Nya.

Bagi kita Maria juga dengan penuh per-hatian mendengarkan doa-doa kita karena Bunda Maria mendengarkan Sabda Allah. Ceritanya sebagai Ibu, Ibu Yesus dan Ibu kita menjadi pengantara. Bunda Maria membesarkan dan mendidik Yesus. Kita sebagai orang Katolik menghormati Bunda Maria. Kita telah dibaptis dan dipersatukan dengan Tubuh Kristus. Kita memperoleh kelimpahan rahmat dari Tuhan berkat bantuan Bunda Maria.

Peran Bunda Maria dapat kita baca dari Injil Yoh 2: 1-11 : ibu Yesus ada di sana-para murid percaya kepada Yesus.

Sekali peristiwa ada pernikahan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka keku-rangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-

Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya, "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu ? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang dise-diakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu "Isilah tempayan-tempayan itu dengan air" Dan mereka mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, "Se-karang, cedoklah dan bawalah kepada pe-mimpin pesta." Lalu merekapun memba-wanya. Setelah pemimpin pesta itu me-ngecap air yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tau dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu mengetahuinya, ia memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya, "setiap orang menghidangkan anggur yang baik da-hulu dan sesudah orang puas minum, baru-lah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemulian-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Marilah kita mohon bantuan Bunda Maria sebagai pengantara agar kita diberi per-lindungannya bila kita ditimpa kesusahan dan mara bahaya. Kita mohon dengan rendah hati akan bantuan Santa Perawan Maria agar kita semakin erat berpaut pada Yesus dan semakin setia melayani misteri penyelamatan-Nya. Amin.

Oleh: Nanny Tjahjadi

Bunda Maria sebagai Bunda dan Perantara Rahmat

Yang Muda Yang bicara

da yang bisa aku bantu lagi, Ma?” Mama menggeleng lalu Amengucapkan terima kasih-nya.

Dara tersenyum senang sambil memandang Mama yang tampak bersemangat walau-pun sibuk sejak pagi. Mama sudah menyiapkan hidangan-hidangan terbaiknya. Gado-gado, Ayam Goreng dan Sop Buah sudah siap dibawa dalam kontainer ma-sing-masing. Dara tahu, saudara-saudara Mama juga menyiapkan hidangan-hidangan lainnya. Sudah terbayang olehnya acara makan siang keluarga dengan menu gotong royong anak-anak Oma. Ya, hari ini memang istimewa. Mereka semua sepakat untuk membuat kejutan buat Oma. Semua anak dan cucu Oma akan berkumpul untuk merayakan ulang tahun Oma.

Dara menyadari, semua anak Oma selalu ingin membahagiakan Oma di hari tuanya. Mereka semua amat menghormati dan menyayangi Oma. Dari cerita Mama Dara mengetahui kalau Oma sungguh merupakan seorang Ibu yang sangat baik hati dan bijaksana. Oma juga selalu ingin memberi yang terbaik untuk anak-anak-nya. Ketika Oma berusia 36 tahun, Opa meninggal dunia. Saat itu anak-anak Oma masih kecil. Yang sulung berusia 13 tahun dan yang bungsu berusia 21 bulan. Dalam dukanya, Oma

berusaha tegar dan mengambil alih tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga. Dengan gigih Oma berjuang untuk mengantarkan semua anak-anaknya ke gerbang keberhasilan.

Keteladanan hidup Oma membuat anak-anak dan cucu-cucunya sangat terins-pirasi. Mereka semua amat menyayangi, mengagumi dan meng-hormati Oma. Mereka begitu bangga dan amat bersyukur memiliki seorang ibu yang luar biasa hebatnya. Dara amat memahami, mengapa anak-anak Oma selalu berusaha membahagiakan Oma di hari tuanya. Karena Oma tidak hanya sekedar menjadi seorang ibu yang melahirkan dan merawat anak-anak-nya. Oma telah mengajarkan kepada mereka bagaimana me-ngerjakan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Bagi anak-anak dan cucu-cucunya, Oma lebih pantas disebut sebagai seorang pahlawan bagi keluarganya.

Pengalaman dicintai secara luar biasa telah membuat anak-anak Oma selalu membanggakan dan mengasihi Oma. Mereka mengungkapkannya dengan berbagai cara. Apakah para sahabat remaja pernah mengalami hal yng serupa?

Secara iman, kita semua juga memiliki seorang IBU yang luar biasa. Namanya

She is so Wonderful!Oleh: V. Waty S.Halim

32 33

Page 39: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Cinta Kitab Suci

ulan Oktober merupakan bulan Ro-sario. Devosi-devosi kepada Bunda BMaria diadakan. Salah satunya

adalah devosi kepada Santa Perawan Maria sebagai perantara rahmat, karena Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus, pangkal segala rahmat. Kristus merupakan pene-busan yang menyatakan kasih karunia Allah. Kristus merupakan satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia.

Kita mengimani bahwa Bunda Maria dipi-lih Allah untuk mengandung Yesus dan pu-la sebagai pengantara kita memperoleh rahmat berkat pengantara Maria yang men-jadi perantara doa bagi kita. Bunda Maria mendoakan kita di hadapan Allah. Maria memohon agar Allah mencurahkan lebih banyak rahmat atas kita sebagai umat-Nya.

Bagi kita Maria juga dengan penuh per-hatian mendengarkan doa-doa kita karena Bunda Maria mendengarkan Sabda Allah. Ceritanya sebagai Ibu, Ibu Yesus dan Ibu kita menjadi pengantara. Bunda Maria membesarkan dan mendidik Yesus. Kita sebagai orang Katolik menghormati Bunda Maria. Kita telah dibaptis dan dipersatukan dengan Tubuh Kristus. Kita memperoleh kelimpahan rahmat dari Tuhan berkat bantuan Bunda Maria.

Peran Bunda Maria dapat kita baca dari Injil Yoh 2: 1-11 : ibu Yesus ada di sana-para murid percaya kepada Yesus.

Sekali peristiwa ada pernikahan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka keku-rangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-

Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya, "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu ? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang dise-diakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu "Isilah tempayan-tempayan itu dengan air" Dan mereka mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, "Se-karang, cedoklah dan bawalah kepada pe-mimpin pesta." Lalu merekapun memba-wanya. Setelah pemimpin pesta itu me-ngecap air yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tau dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu mengetahuinya, ia memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya, "setiap orang menghidangkan anggur yang baik da-hulu dan sesudah orang puas minum, baru-lah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemulian-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Marilah kita mohon bantuan Bunda Maria sebagai pengantara agar kita diberi per-lindungannya bila kita ditimpa kesusahan dan mara bahaya. Kita mohon dengan rendah hati akan bantuan Santa Perawan Maria agar kita semakin erat berpaut pada Yesus dan semakin setia melayani misteri penyelamatan-Nya. Amin.

Oleh: Nanny Tjahjadi

Bunda Maria sebagai Bunda dan Perantara Rahmat

Yang Muda Yang bicara

da yang bisa aku bantu lagi, Ma?” Mama menggeleng lalu Amengucapkan terima kasih-nya.

Dara tersenyum senang sambil memandang Mama yang tampak bersemangat walau-pun sibuk sejak pagi. Mama sudah menyiapkan hidangan-hidangan terbaiknya. Gado-gado, Ayam Goreng dan Sop Buah sudah siap dibawa dalam kontainer ma-sing-masing. Dara tahu, saudara-saudara Mama juga menyiapkan hidangan-hidangan lainnya. Sudah terbayang olehnya acara makan siang keluarga dengan menu gotong royong anak-anak Oma. Ya, hari ini memang istimewa. Mereka semua sepakat untuk membuat kejutan buat Oma. Semua anak dan cucu Oma akan berkumpul untuk merayakan ulang tahun Oma.

Dara menyadari, semua anak Oma selalu ingin membahagiakan Oma di hari tuanya. Mereka semua amat menghormati dan menyayangi Oma. Dari cerita Mama Dara mengetahui kalau Oma sungguh merupakan seorang Ibu yang sangat baik hati dan bijaksana. Oma juga selalu ingin memberi yang terbaik untuk anak-anak-nya. Ketika Oma berusia 36 tahun, Opa meninggal dunia. Saat itu anak-anak Oma masih kecil. Yang sulung berusia 13 tahun dan yang bungsu berusia 21 bulan. Dalam dukanya, Oma

berusaha tegar dan mengambil alih tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga. Dengan gigih Oma berjuang untuk mengantarkan semua anak-anaknya ke gerbang keberhasilan.

Keteladanan hidup Oma membuat anak-anak dan cucu-cucunya sangat terins-pirasi. Mereka semua amat menyayangi, mengagumi dan meng-hormati Oma. Mereka begitu bangga dan amat bersyukur memiliki seorang ibu yang luar biasa hebatnya. Dara amat memahami, mengapa anak-anak Oma selalu berusaha membahagiakan Oma di hari tuanya. Karena Oma tidak hanya sekedar menjadi seorang ibu yang melahirkan dan merawat anak-anak-nya. Oma telah mengajarkan kepada mereka bagaimana me-ngerjakan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Bagi anak-anak dan cucu-cucunya, Oma lebih pantas disebut sebagai seorang pahlawan bagi keluarganya.

Pengalaman dicintai secara luar biasa telah membuat anak-anak Oma selalu membanggakan dan mengasihi Oma. Mereka mengungkapkannya dengan berbagai cara. Apakah para sahabat remaja pernah mengalami hal yng serupa?

Secara iman, kita semua juga memiliki seorang IBU yang luar biasa. Namanya

She is so Wonderful!Oleh: V. Waty S.Halim

32 33

Page 40: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Doa Salam Maria yang kita kenal sekarang ini berasal dari Salam Malaikat Gabriel (Lk 1:28) dan pujian Elisabet (Lk 1:42. Pada abad ke-VI untuk pertama kalinya di Gereja Timur (Yunani) yang kita kenal "Salam Malaikat Gabriel dan pujian Elisabeth" digabungkan: "Salam Maria penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah Engkau di antara semua wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus". Beberapa tahun kemudian, doa ini disatukan dengan doa permohonan Gereja (umat beriman): "Santa Maria Bunda Allah, doakan kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin."

Pada abad IV ini hari Sabtu juga dipersembahkan kepada Maria untuk memperingati kedukaan Maria yang sangat dalam atas kematian PuteraNya Yesus Kristus.

Dalam tradisi iman Katolik bulan Mei merupakan Bulan Maria dan bulan Oktober sebgai bulanRosario. Bulan Mei masih merupakan bagian dari musim semi di Eropa. Umat Eropa mempersembahkan bulan Mei kepada Maria dan merenungkan kelimpahan harta rohani Bunda Maria. Seperti bunga-bunga musim semi menghiasi

Maria. Ia seorang perempuan biasa yang berani membuat keputusan secara luar biasa. Dan ia berkomitmen untuk me-ngemban tugasnya tanpa mengeluh.

Perjalanan hidup Maria luar biasa mengagumkan. Teladannya patut diikuti. Sebagai gadis belia, Bunda Maria menunjukkan sikap taatnya kepada Tuhan. Ia rela menanggung resiko menjadi ibu Yesus. Ia rela menanggung segala kesusahan hati yang harus dialaminya. Ketika akan melahirkan bayi Yesus, tempat yang tersedia hanya di kandang hina. Belum lama melahirkan, Maria perlu meng-ungsi ke Mesir untuk menghindari kejaran tentara Firaun. Maria me-nyimpan dengan bijak semua yang dialami ketika Yesus beranjak remaja, yaitu ketika Ia hilang di Bait Allah. Ketika Yesus menjadi dewasa dan mulai dengan karya mujizatnya yang pertama di perjamuan perkawinan di Kana., Bunda Maria terus mendampingi dan mendukung Yesus untuk berkarya. Maria menunjukkan sikap yang tetap setia mendampingi Yesus, walau harus menanggung kesedihan mendalam menyaksikan putranya menderita. Maria tetap setia mendampingi Yesus ketika Ia memanggul salibNya. Bunda Maria tetap setia berdiri di kaki salib-Nya... menyambut dalam pangkuan cintanya jenazah Yesus yang amat dicintanya... Dan Bunda Maria terus mendampingi dan berdoa bersama murid-murid Yesus. Bahkan sebelum

Roh Kudus turun atas para Rasul, Bunda Maria masih berdoa bersama mereka (Kis 1:14). Betapa dahsyatnya teladan Bunda Maria.. Bahkan ia terus mendoakan kita sampai hari ini... Hal ini menyebabkan Gereja memberi penghormatan dengan berdevosi kepada Bunda Maria.

Devosi merupakan suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih. Dalam tradisi iman Katolik kita mengenal devosi kebaktian khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu. Antara lain devosi kepada sengsara Yesus, devosi kepada Hati Yesus, devosi kepada Sakramen Mahakudus, devosi kepada Maria

Devosi Marial (hyperdulia) adalah seluruh kebaktian kepada Maria Ibu Yesus dari Nazaret dalam bentuk puji-pujian, kagum, hormat dan cinta dengan meneladani cara hidupnya sambil memohon bantuan peng-antaraan doanya bagi Gereja yang masih sedang dalam perjalanan ziarah menuju persatuan dengan Allah di tanah air surgawi (bdk.LG No. 66)

Jadi ada tiga elemen yang membentuk kesatuan inti devosi kepada Maria, yaitu: memuji Maria, mencontoh Maria dan memohon bantuan pengantaraan doa Maria.

Yang Muda Yang bicaraYang Muda Yang bicara

34 35

bumi, demikian juga umat beriman diharapkan secara alamiah bagai bunga-bunga bersemi menghormati Tuhan dan menghormati Maria.

Paus Leo XIII secara resmi secara resmi menetapkan bulan Oktober sebagai bulan rosario. Menurut beliau, "Kepada Bunda Surgawi ini kita telah persem-bahkan kembang-kembang mawar pada bulan Mei, maka kepadanya kita juga hendak mempersembahkan panen buah-buahan yang berlimpah bulan Oktober.”

Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, Bunda Maria terus setia mendoakan kita yang masih berziarah di dunia ini sampai hari ini... Yuk, kita berdevosi dan meniru teladan Bunda Maria bukan hanya di bulan Mei dan Oktober saja, tetapi setiap hari selama hidup kita. Mari kita belajar menghadirkan kasih, teladan kesetiaan dan iman yang teguh di dalam keluarga dan lingkungan mana pun kita berada. Yuk, kita warnai dunia dengan rona kasih bagi orang-orang di sekitar kita, keluarga, lingkungan, bahkan dunia! Agar bumi ini menjadi tempat yang menyenangkan karena dipenuhi oleh tebaran kasih. Jadi, jangan tunda lagi. Yuk, kita mulai!

Page 41: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Doa Salam Maria yang kita kenal sekarang ini berasal dari Salam Malaikat Gabriel (Lk 1:28) dan pujian Elisabet (Lk 1:42. Pada abad ke-VI untuk pertama kalinya di Gereja Timur (Yunani) yang kita kenal "Salam Malaikat Gabriel dan pujian Elisabeth" digabungkan: "Salam Maria penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah Engkau di antara semua wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus". Beberapa tahun kemudian, doa ini disatukan dengan doa permohonan Gereja (umat beriman): "Santa Maria Bunda Allah, doakan kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin."

Pada abad IV ini hari Sabtu juga dipersembahkan kepada Maria untuk memperingati kedukaan Maria yang sangat dalam atas kematian PuteraNya Yesus Kristus.

Dalam tradisi iman Katolik bulan Mei merupakan Bulan Maria dan bulan Oktober sebgai bulanRosario. Bulan Mei masih merupakan bagian dari musim semi di Eropa. Umat Eropa mempersembahkan bulan Mei kepada Maria dan merenungkan kelimpahan harta rohani Bunda Maria. Seperti bunga-bunga musim semi menghiasi

Maria. Ia seorang perempuan biasa yang berani membuat keputusan secara luar biasa. Dan ia berkomitmen untuk me-ngemban tugasnya tanpa mengeluh.

Perjalanan hidup Maria luar biasa mengagumkan. Teladannya patut diikuti. Sebagai gadis belia, Bunda Maria menunjukkan sikap taatnya kepada Tuhan. Ia rela menanggung resiko menjadi ibu Yesus. Ia rela menanggung segala kesusahan hati yang harus dialaminya. Ketika akan melahirkan bayi Yesus, tempat yang tersedia hanya di kandang hina. Belum lama melahirkan, Maria perlu meng-ungsi ke Mesir untuk menghindari kejaran tentara Firaun. Maria me-nyimpan dengan bijak semua yang dialami ketika Yesus beranjak remaja, yaitu ketika Ia hilang di Bait Allah. Ketika Yesus menjadi dewasa dan mulai dengan karya mujizatnya yang pertama di perjamuan perkawinan di Kana., Bunda Maria terus mendampingi dan mendukung Yesus untuk berkarya. Maria menunjukkan sikap yang tetap setia mendampingi Yesus, walau harus menanggung kesedihan mendalam menyaksikan putranya menderita. Maria tetap setia mendampingi Yesus ketika Ia memanggul salibNya. Bunda Maria tetap setia berdiri di kaki salib-Nya... menyambut dalam pangkuan cintanya jenazah Yesus yang amat dicintanya... Dan Bunda Maria terus mendampingi dan berdoa bersama murid-murid Yesus. Bahkan sebelum

Roh Kudus turun atas para Rasul, Bunda Maria masih berdoa bersama mereka (Kis 1:14). Betapa dahsyatnya teladan Bunda Maria.. Bahkan ia terus mendoakan kita sampai hari ini... Hal ini menyebabkan Gereja memberi penghormatan dengan berdevosi kepada Bunda Maria.

Devosi merupakan suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih. Dalam tradisi iman Katolik kita mengenal devosi kebaktian khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu. Antara lain devosi kepada sengsara Yesus, devosi kepada Hati Yesus, devosi kepada Sakramen Mahakudus, devosi kepada Maria

Devosi Marial (hyperdulia) adalah seluruh kebaktian kepada Maria Ibu Yesus dari Nazaret dalam bentuk puji-pujian, kagum, hormat dan cinta dengan meneladani cara hidupnya sambil memohon bantuan peng-antaraan doanya bagi Gereja yang masih sedang dalam perjalanan ziarah menuju persatuan dengan Allah di tanah air surgawi (bdk.LG No. 66)

Jadi ada tiga elemen yang membentuk kesatuan inti devosi kepada Maria, yaitu: memuji Maria, mencontoh Maria dan memohon bantuan pengantaraan doa Maria.

Yang Muda Yang bicaraYang Muda Yang bicara

34 35

bumi, demikian juga umat beriman diharapkan secara alamiah bagai bunga-bunga bersemi menghormati Tuhan dan menghormati Maria.

Paus Leo XIII secara resmi secara resmi menetapkan bulan Oktober sebagai bulan rosario. Menurut beliau, "Kepada Bunda Surgawi ini kita telah persem-bahkan kembang-kembang mawar pada bulan Mei, maka kepadanya kita juga hendak mempersembahkan panen buah-buahan yang berlimpah bulan Oktober.”

Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, Bunda Maria terus setia mendoakan kita yang masih berziarah di dunia ini sampai hari ini... Yuk, kita berdevosi dan meniru teladan Bunda Maria bukan hanya di bulan Mei dan Oktober saja, tetapi setiap hari selama hidup kita. Mari kita belajar menghadirkan kasih, teladan kesetiaan dan iman yang teguh di dalam keluarga dan lingkungan mana pun kita berada. Yuk, kita warnai dunia dengan rona kasih bagi orang-orang di sekitar kita, keluarga, lingkungan, bahkan dunia! Agar bumi ini menjadi tempat yang menyenangkan karena dipenuhi oleh tebaran kasih. Jadi, jangan tunda lagi. Yuk, kita mulai!

Page 42: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

enurut penanggalan liturgi Gereja setiap awal tahun, Mpada 1 Januari dirayakan

Pesta Maria Bunda Allah; yang mem-punyai makna sepanjang tahun Gereja dipercayakan kepada perlindungan Bunda Maria. Maria mendampingi kita dengan doa-doanya.

Bunda Maria adalah bunda dari Yesus Kristus, Sang Penebus dosa umat manusia.

Di dalam Gereja Katolik mendapat tempat penghormatan khusus, oleh karena kesediaannya menjawab pang-gilan Allah dalam karya keselamatan.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu ( Lukas 1:38 ) Itulah jawaban ketaatan seorang anak dara muda dari Nazareth, bernama Maria kepada Malaikat Gabriel, utusan Allah yang mewartakan kabar baik.

Jawaban yang berani, heroik sekali kalau kita renungkan,melihat situasinya waktu itu, jawaban penuh iman. Langkah iman Maria.

Bulan Oktober, disebut bulan Ro-sario,biasanya dilakukan penghormatan khusus kepada Bunda Penebus dalam doa Rosario.

Dari Magisterium Pius ke XII, dalam Ad Caeli Reginam (Oktober 1954) menya-

takan bahwa Maria memiliki peran yang sangat besar dalam karya keselamatan Allah.

Doa Rosario terdiri dari doa batin dan doa vokal ( yaitu doa yang diucapkan atau didaraskan ) Doa batin dilakukan saat kita merenungkan tentang misteri kehidupan Yesus Kristus dan Maria, bunda-Nya. Ada empat peristiwa saat ini. Peristiwa gembira ( kehidupan ), peristiwa sedih ( kematian ), peristiwa mulia (kebangkit-an), peristiwa terang ( pertobatan dan ekaristi )

Doa rosario dirangkai dari Doa Bapa kami yang merupakan doa yang diajarkan Yesus, dan Salam Maria, yang merupakan gabungan salam malaikat Gabriel ( Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu ) dan juga kata-kata Elisabeth saat ia dipenuhi Roh Kudus, terpujilah engkau di antara wanita dan buah tubuhmu Yesus; jadi sebenarnya kata-kata itu dari Allah sendiri. Maria seorang yang dipenuhi rahmat Allah dan disertai Tuhan. Mengandung oleh Roh Kudus dan dipilih dari antara para perempuan, untuk menjadi Bunda Allah, Sang Penebus.

Bait ke-2 ditambahkan kemudian. Gereja yakin bahwa Maria mendoakan kita Gereja yang sedang berjuang untuk tetap setia kepada Allah sampai akhir.

Baru pada 1214 Gereja menerima dan mengakui doa rosario ini, yang di-

dapatkan oleh St Dominikus, pendiri Ordo Pengkhotbah. Menurut catatan Gereja, beliau menerima penglihatan langsung dari Bunda Maria, sebagai sarana untuk mempertobatkan kaum bida'ah pada masa itu. Dan sampai saat inipun keampuhan doa ini bisa mem-pertobatkan jiwa-jiwa sesat melalui penginjilan tentang kabar baik dari Allah. Doa yang kita kenal saat ini disusun di Spanyol 1488, dengan penetapan 15 peristiwa. Ditetapkan oleh Paus Pius ke V, Rosario sebagai doa Gereja yang sah. Pada 2002 melalui surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, Paus Yohanes Paulus ke II mengusulkan Peristiwa Cahaya, sehingga jumlah peristiwa yang bisa direnungkan menjadi 20 peristiwa. Merenungkan peristiwa-peristiwa karya keselamatan Allah, kasih- Nya kepada manusia.

Banyak yang bisa direnungkan dari kehidupan seorang anak dara dari keturunan Lewi ini. Sikap batin yang pasrah, menyerah penuh pada kehendak Allah, taat dan percaya pada rencana-Nya, seorang yang rendah hati mengikuti perjalanan Sang Putera Allah sampai akhir dengan menyimpan segala sesuatu dalam hatinya. Sikap hidup yang meditatif. Perenungan tentang hal Ilahi yang waktu itu tidak dimengerti. ( Lukas 2:19 ). Maria menyimpan segala perkara dalam hatinya dan merenungkannya. Namun terus dengan tekun dan setia dijalani.

Maria mengajarkan tentang rasa syukur atas anugerah-Nya. Anugerah Allah

dalam hidupnya. Yang diungkapkan dalam Nyanyian pujian Maria, dalam Injil Lukas.

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.

Maria yang pada saat itu dipenuhi oleh Roh Kudus, sebagai tabernakel Yesus Kristus, saat mengandung oleh kuasa Roh Kudus.

Adanya relasi yang dekat dengan Allah menghasilkan batin yang terbuka pada rencana Allah. Sungguh pengalaman indah tak terkira.

Kiranya kita semakin rajin berdevosi kepada Bunda Penebus yang penuh rahmat Allah, dengan tekun mendaras-kan Doa Rosario. Per Mariam ad Jesum.

Berikut adalah pendapat umat tentang tema bahasan tersebut :

Monic Pres. SM : menurut saya, devosi kepada Bunda Maria adalah salah satu bentuk ibadah kita kepada Bunda Maria. Ketika kita berdevosi, kita pun belajar untuk taat, sabar dan menunggu jawab-an terbaik dari Allah, dengan perto-longan permohonan oleh Bunda Maria.

Maria Martini Pres. MBK : devosi ke bunda Maria bentuk penghormatan kita kepada bunda Maria yg selalu me-nyalurkan rahmat Illahi utk kita semua khususnya untuk para legioner.

Umat Berbicara

Devosi kepada Bunda MariaOleh: Anita K.

Umat Berbicara

36 37

Page 43: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

enurut penanggalan liturgi Gereja setiap awal tahun, Mpada 1 Januari dirayakan

Pesta Maria Bunda Allah; yang mem-punyai makna sepanjang tahun Gereja dipercayakan kepada perlindungan Bunda Maria. Maria mendampingi kita dengan doa-doanya.

Bunda Maria adalah bunda dari Yesus Kristus, Sang Penebus dosa umat manusia.

Di dalam Gereja Katolik mendapat tempat penghormatan khusus, oleh karena kesediaannya menjawab pang-gilan Allah dalam karya keselamatan.

Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu ( Lukas 1:38 ) Itulah jawaban ketaatan seorang anak dara muda dari Nazareth, bernama Maria kepada Malaikat Gabriel, utusan Allah yang mewartakan kabar baik.

Jawaban yang berani, heroik sekali kalau kita renungkan,melihat situasinya waktu itu, jawaban penuh iman. Langkah iman Maria.

Bulan Oktober, disebut bulan Ro-sario,biasanya dilakukan penghormatan khusus kepada Bunda Penebus dalam doa Rosario.

Dari Magisterium Pius ke XII, dalam Ad Caeli Reginam (Oktober 1954) menya-

takan bahwa Maria memiliki peran yang sangat besar dalam karya keselamatan Allah.

Doa Rosario terdiri dari doa batin dan doa vokal ( yaitu doa yang diucapkan atau didaraskan ) Doa batin dilakukan saat kita merenungkan tentang misteri kehidupan Yesus Kristus dan Maria, bunda-Nya. Ada empat peristiwa saat ini. Peristiwa gembira ( kehidupan ), peristiwa sedih ( kematian ), peristiwa mulia (kebangkit-an), peristiwa terang ( pertobatan dan ekaristi )

Doa rosario dirangkai dari Doa Bapa kami yang merupakan doa yang diajarkan Yesus, dan Salam Maria, yang merupakan gabungan salam malaikat Gabriel ( Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu ) dan juga kata-kata Elisabeth saat ia dipenuhi Roh Kudus, terpujilah engkau di antara wanita dan buah tubuhmu Yesus; jadi sebenarnya kata-kata itu dari Allah sendiri. Maria seorang yang dipenuhi rahmat Allah dan disertai Tuhan. Mengandung oleh Roh Kudus dan dipilih dari antara para perempuan, untuk menjadi Bunda Allah, Sang Penebus.

Bait ke-2 ditambahkan kemudian. Gereja yakin bahwa Maria mendoakan kita Gereja yang sedang berjuang untuk tetap setia kepada Allah sampai akhir.

Baru pada 1214 Gereja menerima dan mengakui doa rosario ini, yang di-

dapatkan oleh St Dominikus, pendiri Ordo Pengkhotbah. Menurut catatan Gereja, beliau menerima penglihatan langsung dari Bunda Maria, sebagai sarana untuk mempertobatkan kaum bida'ah pada masa itu. Dan sampai saat inipun keampuhan doa ini bisa mem-pertobatkan jiwa-jiwa sesat melalui penginjilan tentang kabar baik dari Allah. Doa yang kita kenal saat ini disusun di Spanyol 1488, dengan penetapan 15 peristiwa. Ditetapkan oleh Paus Pius ke V, Rosario sebagai doa Gereja yang sah. Pada 2002 melalui surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, Paus Yohanes Paulus ke II mengusulkan Peristiwa Cahaya, sehingga jumlah peristiwa yang bisa direnungkan menjadi 20 peristiwa. Merenungkan peristiwa-peristiwa karya keselamatan Allah, kasih- Nya kepada manusia.

Banyak yang bisa direnungkan dari kehidupan seorang anak dara dari keturunan Lewi ini. Sikap batin yang pasrah, menyerah penuh pada kehendak Allah, taat dan percaya pada rencana-Nya, seorang yang rendah hati mengikuti perjalanan Sang Putera Allah sampai akhir dengan menyimpan segala sesuatu dalam hatinya. Sikap hidup yang meditatif. Perenungan tentang hal Ilahi yang waktu itu tidak dimengerti. ( Lukas 2:19 ). Maria menyimpan segala perkara dalam hatinya dan merenungkannya. Namun terus dengan tekun dan setia dijalani.

Maria mengajarkan tentang rasa syukur atas anugerah-Nya. Anugerah Allah

dalam hidupnya. Yang diungkapkan dalam Nyanyian pujian Maria, dalam Injil Lukas.

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.

Maria yang pada saat itu dipenuhi oleh Roh Kudus, sebagai tabernakel Yesus Kristus, saat mengandung oleh kuasa Roh Kudus.

Adanya relasi yang dekat dengan Allah menghasilkan batin yang terbuka pada rencana Allah. Sungguh pengalaman indah tak terkira.

Kiranya kita semakin rajin berdevosi kepada Bunda Penebus yang penuh rahmat Allah, dengan tekun mendaras-kan Doa Rosario. Per Mariam ad Jesum.

Berikut adalah pendapat umat tentang tema bahasan tersebut :

Monic Pres. SM : menurut saya, devosi kepada Bunda Maria adalah salah satu bentuk ibadah kita kepada Bunda Maria. Ketika kita berdevosi, kita pun belajar untuk taat, sabar dan menunggu jawab-an terbaik dari Allah, dengan perto-longan permohonan oleh Bunda Maria.

Maria Martini Pres. MBK : devosi ke bunda Maria bentuk penghormatan kita kepada bunda Maria yg selalu me-nyalurkan rahmat Illahi utk kita semua khususnya untuk para legioner.

Umat Berbicara

Devosi kepada Bunda MariaOleh: Anita K.

Umat Berbicara

36 37

Page 44: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Jelajah AlkitabJelajah Alkitab

etika Pastor Ferry Sutrisna Wijaya,Pr diminta membawakan tema “Alam KSemesta Sang Penyembuh”, Beliau

pertama-tama mencari buku konkordasi terlebih dahulu, mencari kata penyem-buhan. Ditemuilah orang kusta, wanita pendarahan, yang bisu, yang tuli yang disembuhkan. Selain fisik juga ada Zakeus yang disembuhkan secara emosi. Zakeus sanggup mengembalikan 50% hartanya. Siapa yang menyembuhkan? Jelas Tuhan. Pastor Ferry merasa agak terjebak oleh sang sepupu yakni Triawan sekaligus penggagas Jelajah Alkitab tersebut. Dima-na tentang alam semesta yang menyem-buhkan? Sedangkan menurut Triawan, Beliaulah yang sangat kental dengan ling-kungan hidup. Karena mengelola Eco Camp yang terletak di Dago Pakar. Akhirnya Pastor Ferry menemukan satu-satunya ayat di Wahyu 22:2 Ditengah-tengah jalan kota itu, yaitu di sebrang menyebrang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbu-ah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali dan daun-daun pohon itu dipakai untuk me-nyembuhkan bangsa-bangsa.. Kita disem-buhkan oleh daun-daun.

Dalam kitab kejadian 1, Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya selama enam hari dalam keadaan baik. Pada hari ketujuh Tuhan berhenti bekerja, Tuhan beristirahat. Sesungguhnya saat ini sudah memasuki hari keberapakah? Hari keenam (=13,7 milyar tahun) Namun keadaan di bumi tidak baik seperti dulu dihari ke enam penciptaan. Sehingga Tuhan belum bisa beristirahat.

Sesungguhnya sejak kisah Kejadian sampai Wahyu, Tuhan menciptakan seluruh alam raya bagi kita semua. Jika mau sehat harus berhubungan dengan alam. Makanlah makanan yang tumbuh di bumi, bukan yang di toko. Tapi alam juga sudah terce-mar dari bahan kimia sehingga dari bayi sudah tercemar.

Dalam Laudato si no 12 Santo Fransiskus, yang setia kepada alkitab mengajak kita untuk melihat alam sebagai sebuah kitab yang sangat indah. Di dalamnya Allah berbicara kepada kita sekilas pandang tentang keindahan dan kebaikanNYa tanpa batas. “Dari kebesaran dan keindahan benda-benda ciptaan, tampaklah gambar-an tentang Khalik mereka” (keb 13:5) menurut Fransiskus, alkitab itu adalah alam semesta. Karena melihat alam semesta melihat kebesaran Allah.

Semakin jadi bagian dari alam seharusnya kita semakin sehat. Beliau dalam usia 58 tahun sering ditanyakan orang apa resep-nya? Padahal tidak makan daging. Jawab-nya: “Gajah juga tidak makan daging, gemuk” umat tertawa. Pastor mengurangi makan daging, 10 tahun sekali. Sejauh mana alam dapat menyembuhkan kita? Fransiskus Asisi katakan marilah kita memandang alam sebagai saudara. Sau-dara ikan, saudara ayam, saudara babi. Semua ciptaan Tuhan adalah saudara. Masakan saudara dimakan? Bahkan maut juga dianggapnya saudara. Beliau meninggal di usia 44 tahun. Dia katakan : “ Saudara maut silahkan jemput saya”

Dalam sebuah buku yang berjudul Mandi Hutan karangan Sindrin Yoke, dikatakan jika kita sering jalan-jalan di hutan akan lebih sehat, daripada jalan-jalan di mall. Pohon –pohon selain menghasilkan buah-buahan, oksigen juga essensial oil yang memiliki fungsi kesembuhan. Alam menyediakan berbagai hal untuk kesembuhan.selain itu dengan menikmati alam, pohon dan burung membuat kita lebih bahagia, dan tidak mudah khawatir. Burung –burung hidup dipelihara Tuhan. Makanan sudah tersedia (Mat6: 25-26). Jika tidak bisa setiap hari, seminggu 1 atau 2 jam cukup. Sinar matahari akan menyehatkan tubuh. Beberapa waktu lalu di Eco Camp ada acara Nyawang Bulan (Moon Cake). Pertemuan budaya Sunda dan Cina. Santrinya ber-nyanyi bahasa Mandarin. Mereka meman-dang keindahan bulan dan bintang, Semua itu memberikan kesehatan.

Fransiskus katakan seluruh alam itu sebagai alkitab. Diputarkan film tentang beberapa astronot ke luar angkasa. Mereka terdiri dari ras, agama yang berbeda-beda. Me-lihat keindahan alam semesta di bumi. Bu-mi adalah planet istimewa yang diketahui sebagai satu-satunya planet yang menye-lenggarakan kehidupan, begitu indahnya terlihat di luar angkasa. Hal itu mengubah cara pandang mereka terhadap bumi. Mereka jadi lebih menghormati keindahan alam ciptaan Tuhan. Jadi alkitab itu ada dua, yang berupa teks dan alam semesta. Pada keduanya kita berjumpa dengan Tuhan. Walau kita berbeda-beda tetapi kita ada dalam planet yang sama yang harus dirawat.

Tuhan menyayangi semua ciptaan. Supaya pikiran kita terbuka, sangat penting untuk melihat alam. Jika anda menyayangi

keluarga, pergilah ke alam terbuka. Biar mereka tumbuh lebih sehat. Semakin dekat dengan alam semakin dekat dengan pencitanya.

Akar dari dosa, krisis, permasalahan adalah keterpisahan. Di Eco Camp, kami mandi tanpa sabun. Bukankah bumi itu ibu kita. Kita membersihkan diri lalu ibu kita sirami dengan air kotor dari sabun (kimia). Jika tidak mau mengotori bumi pakailah sesedikit mungkin sabunnya, atau lebih baik pakai lemon atau merang untuk keramas. Jika kita masih membuang sampah sembarangan berarti karena kita terpisah dari bumi. Merasa bukan di rumah sendiri. Masa membuang sampah di rumah sendiri? Jika membeli sesuatu bawalah tempat sendiri. Jika pohon itu saudara kita, tidak mungkin kita tebang semena-mena. Karena kita semuanya terkait, ada ketergantungan. Maz 28:2 jika kita memandang langit. Kita semua terkait. Dan jika kita percaya Tuhan, maka anda akan merawat bumi. Apakah anda Katolik? kalau tidak merawat bumi bukan Katolik. Seluruh ciptaan Tuhan adalah satu kelu-arga. Kalau keluarga, rawatlah. Tidak sulit. Apa yang bisa dilakukan hari ini, sendiri, tanpa modal. Fokuslah. Mau makan tanpa daging, lakukanlah. Mandi tanpa sabun, lakukanlah. Jika kita merawat bumi maka alam pun merawat kita, menyembuhkan .

Demikianlah acara Jelajah Alkitab edisi 19 September 2019. Acara ini juga diliput dan direkam oleh empat orang anak muda Katolik dari Katolik Media. agar melalui media sosial, seminar yang baik ini dapat dipublikasikan, ujar Tracy mewakili keempat temannya. Peliputan ini sudah yang keempat kalinya. Dua media yang lain adalah Katolik vigram dan Insta Katolik.

Alam Semesta Sang PenyembuhOleh: Henny Herawati

38 39

Page 45: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Jelajah AlkitabJelajah Alkitab

etika Pastor Ferry Sutrisna Wijaya,Pr diminta membawakan tema “Alam KSemesta Sang Penyembuh”, Beliau

pertama-tama mencari buku konkordasi terlebih dahulu, mencari kata penyem-buhan. Ditemuilah orang kusta, wanita pendarahan, yang bisu, yang tuli yang disembuhkan. Selain fisik juga ada Zakeus yang disembuhkan secara emosi. Zakeus sanggup mengembalikan 50% hartanya. Siapa yang menyembuhkan? Jelas Tuhan. Pastor Ferry merasa agak terjebak oleh sang sepupu yakni Triawan sekaligus penggagas Jelajah Alkitab tersebut. Dima-na tentang alam semesta yang menyem-buhkan? Sedangkan menurut Triawan, Beliaulah yang sangat kental dengan ling-kungan hidup. Karena mengelola Eco Camp yang terletak di Dago Pakar. Akhirnya Pastor Ferry menemukan satu-satunya ayat di Wahyu 22:2 Ditengah-tengah jalan kota itu, yaitu di sebrang menyebrang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbu-ah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali dan daun-daun pohon itu dipakai untuk me-nyembuhkan bangsa-bangsa.. Kita disem-buhkan oleh daun-daun.

Dalam kitab kejadian 1, Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya selama enam hari dalam keadaan baik. Pada hari ketujuh Tuhan berhenti bekerja, Tuhan beristirahat. Sesungguhnya saat ini sudah memasuki hari keberapakah? Hari keenam (=13,7 milyar tahun) Namun keadaan di bumi tidak baik seperti dulu dihari ke enam penciptaan. Sehingga Tuhan belum bisa beristirahat.

Sesungguhnya sejak kisah Kejadian sampai Wahyu, Tuhan menciptakan seluruh alam raya bagi kita semua. Jika mau sehat harus berhubungan dengan alam. Makanlah makanan yang tumbuh di bumi, bukan yang di toko. Tapi alam juga sudah terce-mar dari bahan kimia sehingga dari bayi sudah tercemar.

Dalam Laudato si no 12 Santo Fransiskus, yang setia kepada alkitab mengajak kita untuk melihat alam sebagai sebuah kitab yang sangat indah. Di dalamnya Allah berbicara kepada kita sekilas pandang tentang keindahan dan kebaikanNYa tanpa batas. “Dari kebesaran dan keindahan benda-benda ciptaan, tampaklah gambar-an tentang Khalik mereka” (keb 13:5) menurut Fransiskus, alkitab itu adalah alam semesta. Karena melihat alam semesta melihat kebesaran Allah.

Semakin jadi bagian dari alam seharusnya kita semakin sehat. Beliau dalam usia 58 tahun sering ditanyakan orang apa resep-nya? Padahal tidak makan daging. Jawab-nya: “Gajah juga tidak makan daging, gemuk” umat tertawa. Pastor mengurangi makan daging, 10 tahun sekali. Sejauh mana alam dapat menyembuhkan kita? Fransiskus Asisi katakan marilah kita memandang alam sebagai saudara. Sau-dara ikan, saudara ayam, saudara babi. Semua ciptaan Tuhan adalah saudara. Masakan saudara dimakan? Bahkan maut juga dianggapnya saudara. Beliau meninggal di usia 44 tahun. Dia katakan : “ Saudara maut silahkan jemput saya”

Dalam sebuah buku yang berjudul Mandi Hutan karangan Sindrin Yoke, dikatakan jika kita sering jalan-jalan di hutan akan lebih sehat, daripada jalan-jalan di mall. Pohon –pohon selain menghasilkan buah-buahan, oksigen juga essensial oil yang memiliki fungsi kesembuhan. Alam menyediakan berbagai hal untuk kesembuhan.selain itu dengan menikmati alam, pohon dan burung membuat kita lebih bahagia, dan tidak mudah khawatir. Burung –burung hidup dipelihara Tuhan. Makanan sudah tersedia (Mat6: 25-26). Jika tidak bisa setiap hari, seminggu 1 atau 2 jam cukup. Sinar matahari akan menyehatkan tubuh. Beberapa waktu lalu di Eco Camp ada acara Nyawang Bulan (Moon Cake). Pertemuan budaya Sunda dan Cina. Santrinya ber-nyanyi bahasa Mandarin. Mereka meman-dang keindahan bulan dan bintang, Semua itu memberikan kesehatan.

Fransiskus katakan seluruh alam itu sebagai alkitab. Diputarkan film tentang beberapa astronot ke luar angkasa. Mereka terdiri dari ras, agama yang berbeda-beda. Me-lihat keindahan alam semesta di bumi. Bu-mi adalah planet istimewa yang diketahui sebagai satu-satunya planet yang menye-lenggarakan kehidupan, begitu indahnya terlihat di luar angkasa. Hal itu mengubah cara pandang mereka terhadap bumi. Mereka jadi lebih menghormati keindahan alam ciptaan Tuhan. Jadi alkitab itu ada dua, yang berupa teks dan alam semesta. Pada keduanya kita berjumpa dengan Tuhan. Walau kita berbeda-beda tetapi kita ada dalam planet yang sama yang harus dirawat.

Tuhan menyayangi semua ciptaan. Supaya pikiran kita terbuka, sangat penting untuk melihat alam. Jika anda menyayangi

keluarga, pergilah ke alam terbuka. Biar mereka tumbuh lebih sehat. Semakin dekat dengan alam semakin dekat dengan pencitanya.

Akar dari dosa, krisis, permasalahan adalah keterpisahan. Di Eco Camp, kami mandi tanpa sabun. Bukankah bumi itu ibu kita. Kita membersihkan diri lalu ibu kita sirami dengan air kotor dari sabun (kimia). Jika tidak mau mengotori bumi pakailah sesedikit mungkin sabunnya, atau lebih baik pakai lemon atau merang untuk keramas. Jika kita masih membuang sampah sembarangan berarti karena kita terpisah dari bumi. Merasa bukan di rumah sendiri. Masa membuang sampah di rumah sendiri? Jika membeli sesuatu bawalah tempat sendiri. Jika pohon itu saudara kita, tidak mungkin kita tebang semena-mena. Karena kita semuanya terkait, ada ketergantungan. Maz 28:2 jika kita memandang langit. Kita semua terkait. Dan jika kita percaya Tuhan, maka anda akan merawat bumi. Apakah anda Katolik? kalau tidak merawat bumi bukan Katolik. Seluruh ciptaan Tuhan adalah satu kelu-arga. Kalau keluarga, rawatlah. Tidak sulit. Apa yang bisa dilakukan hari ini, sendiri, tanpa modal. Fokuslah. Mau makan tanpa daging, lakukanlah. Mandi tanpa sabun, lakukanlah. Jika kita merawat bumi maka alam pun merawat kita, menyembuhkan .

Demikianlah acara Jelajah Alkitab edisi 19 September 2019. Acara ini juga diliput dan direkam oleh empat orang anak muda Katolik dari Katolik Media. agar melalui media sosial, seminar yang baik ini dapat dipublikasikan, ujar Tracy mewakili keempat temannya. Peliputan ini sudah yang keempat kalinya. Dua media yang lain adalah Katolik vigram dan Insta Katolik.

Alam Semesta Sang PenyembuhOleh: Henny Herawati

38 39

Page 46: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Fokus Pastoral tahun 2019VISI MISI PAROKI

“Sehati Sejiwa Berbagi Sukacita, Menuju Hidup Sejahtera”

TEMA PASTORAL“Beriman Katolik Merubah Dunia”

FOKUS PASTORAL “Tahun Kepemudaan”

Ujud Doa Bulan Oktober 2019

Petugas Koor dan Organis 2019Oktober

Informasi

EVANGELISASI:

Musim panen karya misi di Gereja - Semoga napas Roh Kudus menyemaikan

dan menyuburkan Gerejadengan berseminya usaha dan karya-karya

kemisionarisan yang baru.

GEREJA INDONESIA:

Gereja di pedesaan - Semoga seiring dengan makin sedikitnya anak muda yang

mau tinggal di pedesaan, Gereja lokal menemukan program-program yang bisa

mengikat anak muda untuk memajukan desanya sendiri.

Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Caritas

Jumat I Sabtu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

17.30 17.30 05.30 07.15 09.15 17.30 07.00

04-10-2019 Wil 6

06-10-2019 Wil 5 JenyHenny

JesicaWKRI Stanis TM3

ArBiKres

Audrey

Cicendo/Gg.

Polisi

13-10-2019 Sejahtera JenyH.J.Murti

StanisMoh. Yunus Belcanto

Korles

Nasaba

Stanis

Kebon

Kawung

20-10-2019 Baltas ValensLegio M

MariaSD Pandu PDKK Koor Frater Rajiman Bwh

27-10-2019Pandu/BegSem

Audrey

Lena

Dewi

Campanella

VoceKoor SC

Sukajadi

JennyMoh. Yunus

Informasi

Keterangan:Bagi yang tergerak untuk melayani Tuhan melalui talenta alat musik & pujian. Silakan bergabung dengan kami di acara latihan, setiap hari Selasa, pk. 19.00 hubungi: Jimmy 0817-427-876

Jadwal Acara PDKK Pandu Oktober 2019

Lagu Bulan Oktober 2019

Tanggal Hari PBK PCK KML Maz BPI PSB KDS Bp Kami KOM PNT

04-10-2019 Jumat Pertama 330 690 391 Nyanyi LK LK

06-10-2019 Minggu Biasa XXVII 320233/

592356 854/36 960/444 376 394 Nyanyi 426 628

13-10-2019 Minggu Biasa XXVIII 331 354 807/269 955/445 378 393 Nyanyi 428 629

20-10-2019Minggu Biasa

XXIX/Minggu Misi334 352 805/446 953/447 379 392 Nyanyi 418 630

27-10-2019 Minggu Biasa XXX 333 350 816/448 958/449 380 391 Nyanyi 430 632

Rabu, 02-10-2019 Tema: Bertumbuh dalam Iman. Pembicara: Bpk. Rolland

Rabu, 09-10-2019 Tema: Kuasa Doa. Pembicara: Bpk. Prabowo S.

Rabu, 16-10-2019 Tema: Maukah Engkau Sembuh? Pembicara: Bpk.V. Aris.

Rabu, 23-10-2019 PW dari KEP Eve

Rabu, 30-10-2019 Tema: Saat Tuhana Menjawab Tidak. Pembicara: Christina Tin Tin

40 41

Page 47: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Fokus Pastoral tahun 2019VISI MISI PAROKI

“Sehati Sejiwa Berbagi Sukacita, Menuju Hidup Sejahtera”

TEMA PASTORAL“Beriman Katolik Merubah Dunia”

FOKUS PASTORAL “Tahun Kepemudaan”

Ujud Doa Bulan Oktober 2019

Petugas Koor dan Organis 2019Oktober

Informasi

EVANGELISASI:

Musim panen karya misi di Gereja - Semoga napas Roh Kudus menyemaikan

dan menyuburkan Gerejadengan berseminya usaha dan karya-karya

kemisionarisan yang baru.

GEREJA INDONESIA:

Gereja di pedesaan - Semoga seiring dengan makin sedikitnya anak muda yang

mau tinggal di pedesaan, Gereja lokal menemukan program-program yang bisa

mengikat anak muda untuk memajukan desanya sendiri.

Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Caritas

Jumat I Sabtu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

17.30 17.30 05.30 07.15 09.15 17.30 07.00

04-10-2019 Wil 6

06-10-2019 Wil 5 JenyHenny

JesicaWKRI Stanis TM3

ArBiKres

Audrey

Cicendo/Gg.

Polisi

13-10-2019 Sejahtera JenyH.J.Murti

StanisMoh. Yunus Belcanto

Korles

Nasaba

Stanis

Kebon

Kawung

20-10-2019 Baltas ValensLegio M

MariaSD Pandu PDKK Koor Frater Rajiman Bwh

27-10-2019Pandu/BegSem

Audrey

Lena

Dewi

Campanella

VoceKoor SC

Sukajadi

JennyMoh. Yunus

Informasi

Keterangan:Bagi yang tergerak untuk melayani Tuhan melalui talenta alat musik & pujian. Silakan bergabung dengan kami di acara latihan, setiap hari Selasa, pk. 19.00 hubungi: Jimmy 0817-427-876

Jadwal Acara PDKK Pandu Oktober 2019

Lagu Bulan Oktober 2019

Tanggal Hari PBK PCK KML Maz BPI PSB KDS Bp Kami KOM PNT

04-10-2019 Jumat Pertama 330 690 391 Nyanyi LK LK

06-10-2019 Minggu Biasa XXVII 320233/

592356 854/36 960/444 376 394 Nyanyi 426 628

13-10-2019 Minggu Biasa XXVIII 331 354 807/269 955/445 378 393 Nyanyi 428 629

20-10-2019Minggu Biasa

XXIX/Minggu Misi334 352 805/446 953/447 379 392 Nyanyi 418 630

27-10-2019 Minggu Biasa XXX 333 350 816/448 958/449 380 391 Nyanyi 430 632

Rabu, 02-10-2019 Tema: Bertumbuh dalam Iman. Pembicara: Bpk. Rolland

Rabu, 09-10-2019 Tema: Kuasa Doa. Pembicara: Bpk. Prabowo S.

Rabu, 16-10-2019 Tema: Maukah Engkau Sembuh? Pembicara: Bpk.V. Aris.

Rabu, 23-10-2019 PW dari KEP Eve

Rabu, 30-10-2019 Tema: Saat Tuhana Menjawab Tidak. Pembicara: Christina Tin Tin

40 41

Page 48: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Informasi

Informasi

Tgl 1, Selasa : Pesta S. Teresia dr Kanak-kanak Yesus, PrwPujG, Pld-Misi. Yes.

66:10-14c; Mat. 18:1-5.

Tgl 2, Rabu : Pw Para Malaikat Pelindung (P). Kel. 23:20-23a; Mat. 18:1-5,10.

Tgl 3, Kamis : Hari Biasa. Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Luk. 10:1-12.

Tgl 4, Jumat : Pw S. Fransiskus dr Assisi. Bar. 1:15-22; Luk. 10:13-16.

Tgl 5, Sabtu : Hari Biasa. Bar. 4:5-12,27-29; Luk. 10:17-24.

Tgl 6, Minggu : Hari Minggu Biasa XXVII. Hab. 1:2-3; 2:2-4; 2Tim. 1:6-8,13-

14; Luk. 17:5-10.

Tgl 7, Senin : Pw SP Maria, Ratu Rosario (P). Yun. 1:1-17; 2:10; Luk. 10:25-37.

Tgl 8, Selasa : Hari Biasa. Yun. 3:1-10; Luk. 10:38-42.

Tgl 9, Rabu : Hari Biasa. Yun. 4:1-11; Luk. 11:1-4.

Tgl 10, Kamis : Hari Biasa. Mal. 3:13-4:2a; Luk. 11:5-13.

Tgl 11, Jumat : Hari Biasa. Yl. 1:13-15;2:1-2; Luk. 11:15-26.

Tgl 12, Sabtu : Hari Biasa. Yl. 3:12-21; Luk. 11:27-28.

Tgl 13, Minggu : Hari Minggu BIasa XXVIII. 2Raj. 5:14-17; 2Tim. 2:8-13; Luk.

17:11-19.

Tgl 14, Senin : Hari Biasa. Rm. 1:1-7; Luk. 11:29-32.

Tgl 15, Selasa : Pw S. Teresia dr Yesus, PrwPujG (P). Rm. 1:16-25; Luk. 11:37-41.Tgl 16, Rabu : Hari Biasa. Rm. 2:1-11; Luk. 11:42-46.

Tgl 17, Kamis : Pw S. Ignasius dr Antiokhia, UskMrt. Rm. 3:21-30; Luk. 11:47-54.Tgl 18, Jumat : Pesta S. Lukas, PenInj. 2Tim. 4:10-17b; Luk. 10:1-9.

Tgl 19, Sabtu : Hari Biasa. Rm. 4:13,16-18; Luk. 12:8-12.

Tgl 20, Minggu : Hari Minggu BIasa XXIX. Kel. 17:8-13; 2Tim. 3:14 - 4:2; Luk.

18:1-8.

Tgl 21, Senin : Hari Biasa. Rm. 4:20-25; Luk. 12: 13- 21.

Tgl 22, Selasa : Hari Biasa. Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Luk. 12:35-38.

Tgl 23, Rabu : Hari Biasa. Rm. 6:12-18; Luk. 12:39-48.

Tgl 24, Kamis : Hari Biasa. Rm. 6:19-23; Luk. 12:49-53.

Tgl 25, Jumat : Hari Biasa. Rm. 7:8-25a; Luk. 12:54- 59.

Tgl 26, Sabtu : Hari Biasa. Rm. 8:1-11; Luk. 13:1-9.

Tgl 27, Minggu : Hari Minggu Biasa XXX. Sir. 35:12-14,16-18; 2Tim. 4:6-8,16-

18; Luk. 18:9-14.

Tgl 28, Senin : Pesta S. Simon dan Yudas, Ras (M). Ef. 2:19-22; Luk. 6:12-19.

Tgl 29, Selasa : Hari Biasa. Rm. 8:18-25; Luk. 13:18- 21.

Tgl 30, Rabu : Hari Biasa. Rm. 8:26-30; Luk. 13:22-30.

Tgl 31, Kamis : Hari Biasa. Rm. 8:31b-39; Luk. 13:31- 35.

Penanggalan Liturgi Bulan Oktober 2019

42 43

Page 49: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

Informasi

Informasi

Tgl 1, Selasa : Pesta S. Teresia dr Kanak-kanak Yesus, PrwPujG, Pld-Misi. Yes.

66:10-14c; Mat. 18:1-5.

Tgl 2, Rabu : Pw Para Malaikat Pelindung (P). Kel. 23:20-23a; Mat. 18:1-5,10.

Tgl 3, Kamis : Hari Biasa. Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Luk. 10:1-12.

Tgl 4, Jumat : Pw S. Fransiskus dr Assisi. Bar. 1:15-22; Luk. 10:13-16.

Tgl 5, Sabtu : Hari Biasa. Bar. 4:5-12,27-29; Luk. 10:17-24.

Tgl 6, Minggu : Hari Minggu Biasa XXVII. Hab. 1:2-3; 2:2-4; 2Tim. 1:6-8,13-

14; Luk. 17:5-10.

Tgl 7, Senin : Pw SP Maria, Ratu Rosario (P). Yun. 1:1-17; 2:10; Luk. 10:25-37.

Tgl 8, Selasa : Hari Biasa. Yun. 3:1-10; Luk. 10:38-42.

Tgl 9, Rabu : Hari Biasa. Yun. 4:1-11; Luk. 11:1-4.

Tgl 10, Kamis : Hari Biasa. Mal. 3:13-4:2a; Luk. 11:5-13.

Tgl 11, Jumat : Hari Biasa. Yl. 1:13-15;2:1-2; Luk. 11:15-26.

Tgl 12, Sabtu : Hari Biasa. Yl. 3:12-21; Luk. 11:27-28.

Tgl 13, Minggu : Hari Minggu BIasa XXVIII. 2Raj. 5:14-17; 2Tim. 2:8-13; Luk.

17:11-19.

Tgl 14, Senin : Hari Biasa. Rm. 1:1-7; Luk. 11:29-32.

Tgl 15, Selasa : Pw S. Teresia dr Yesus, PrwPujG (P). Rm. 1:16-25; Luk. 11:37-41.Tgl 16, Rabu : Hari Biasa. Rm. 2:1-11; Luk. 11:42-46.

Tgl 17, Kamis : Pw S. Ignasius dr Antiokhia, UskMrt. Rm. 3:21-30; Luk. 11:47-54.Tgl 18, Jumat : Pesta S. Lukas, PenInj. 2Tim. 4:10-17b; Luk. 10:1-9.

Tgl 19, Sabtu : Hari Biasa. Rm. 4:13,16-18; Luk. 12:8-12.

Tgl 20, Minggu : Hari Minggu BIasa XXIX. Kel. 17:8-13; 2Tim. 3:14 - 4:2; Luk.

18:1-8.

Tgl 21, Senin : Hari Biasa. Rm. 4:20-25; Luk. 12: 13- 21.

Tgl 22, Selasa : Hari Biasa. Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Luk. 12:35-38.

Tgl 23, Rabu : Hari Biasa. Rm. 6:12-18; Luk. 12:39-48.

Tgl 24, Kamis : Hari Biasa. Rm. 6:19-23; Luk. 12:49-53.

Tgl 25, Jumat : Hari Biasa. Rm. 7:8-25a; Luk. 12:54- 59.

Tgl 26, Sabtu : Hari Biasa. Rm. 8:1-11; Luk. 13:1-9.

Tgl 27, Minggu : Hari Minggu Biasa XXX. Sir. 35:12-14,16-18; 2Tim. 4:6-8,16-

18; Luk. 18:9-14.

Tgl 28, Senin : Pesta S. Simon dan Yudas, Ras (M). Ef. 2:19-22; Luk. 6:12-19.

Tgl 29, Selasa : Hari Biasa. Rm. 8:18-25; Luk. 13:18- 21.

Tgl 30, Rabu : Hari Biasa. Rm. 8:26-30; Luk. 13:22-30.

Tgl 31, Kamis : Hari Biasa. Rm. 8:31b-39; Luk. 13:31- 35.

Penanggalan Liturgi Bulan Oktober 2019

42 43

Page 50: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima

8.13

7.23cal 12

Informasi

Tarif Iklan Berita Kita

44

Page 51: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima
Page 52: VOL. 114 - Okt 2019 · VOL. 114 - Okt 2019. Sekapur Sirih Para pembaca BK, Kasih Allah tidak berkesudahan, tanpa terasa kita sudah berada di Oktober bulan ke-10 tahun ini. Terima