Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan...

download Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan Multikulturalisme

of 4

Transcript of Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan...

  • 7/26/2019 Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan Multikulturalisme

    1/4

    voa-islam.com

    http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2015/06/19/37715/jin-meski-mengusung-islam-nusantara-sejatinya-kanibal-liberalisme-dan-

    multikulturalisme/

    JIN, Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme dan

    Multikulturalisme

    Jum'at, 19 Jumadil Akhir 1437 H / 19 Juni 2015 11:50 wi

    9.462 views

    Menggugat JIN : JEMAAT ISLAM NUSANTARA

    Sejak terbitnya Fatwa MUI pada tahun 2005 tentang

    kesesatan SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan

    Liberalisme), maka kalangan Sepilis sibuk mencari nama

    baru yang manipulatif sehingga mudah menipu,

    menjebak dan membodohi masyarakat awam.

    Akhirnya, mereka gonta-ganti nama, sebentar Islam

    Moderat, sebentar Islam Inklusif, sebentar lagi Islam

    Multikulturalisme, namun tetap tidak laku, karena masih

    ada aroma bahasa asing (Inggris), sehingga tetap dicurigai oleh masyarakat.

    Kini, mereka menggunakan nama yang bisa lebih akrab dengan masyarakat Indonesia, dengan aroma Kebangsaan dan

    Nasionalisme Indonesia, yaitu ISLAM NUSANTARA. Namun isinya tetap beraroma SEPILIS, karena jargonnya tetap

    sama, yaitu : Human Right, Freedom and Local Wisdom (HAM, Kebebasan dan Kearifan Lokal).

    aroma Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia, yaitu ISLAM NUSANTARA, Namun isinya tetap beraroma

    SEPILIS, karena jargonnya tetap sama, yaitu : Human Right, Freedom and Local Wisdom (HAM, Kebebasan

    dan Kearifan Lokal). Hanya saja kali ini, JIN lebih mengedepankan Misi Budaya.

    Atas nama Budaya Nusantara, JIN pelan tapi pasti ingin menggerus ajaran Islam. Saat ini, PROPAGANDA JIN, antar

    lain :

    1. ISLAM PENDATANG

    Bagi JIN bahwa Islam di Indonesia adalah "pendatang" dari Arab yang "numpang", bukan agama "asli" bangsa Indonesia.

    TANGGAPAN :Islam adalah agama asli yang turun dari Langit untuk seluruh penduduk Bumi, karena Islam datang dari Alla

    SWTSang Pemilik Alam Semesta, sehingga Islam dimana saja di atas Bumi Allah SWT akan selalu menjadi agama "Asli"

    yang "Pribumi", dan tidak akan pernah jadi "Pendatang". Jadi, Islam bukan dari Arab, tapi dari Langit yang diturunkan pertam

    kali di tengah orang Arab, kemudian disebarkan ke seluruh Dunia.

    2. PRIBUMISASI ISLAM

    Islam sebagai pendatang dari Arab harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku Pribumi, sehingga Islam harus siap

    "Dipribumisasikan" agar tunduk kepada Budaya setempat Karenanya, tidak boleh lagi ada istilah "Islamisasi Indonesia", tapi

    yang mesti dilaksanakan adalah "Indonesia-isasi Islam". Jadi, jangan pernah katakan "Indonesia Negara Islam", tapi

    katakanlah "Islam ada di Indonesia".

    TANGGAPAN :Jika pola pikir ini benar, maka Islam di China mesti di-Cina-isasi, dan Islam di India mesti di-India-isasi, serta

    Islam di Amerika juga mesti di-Amerika-isasi, dan seterusnya, sehingga Islam di Dunia jadi bermacam-macam dan berjenis-

    1

    http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2015/06/19/37715/jin-meski-mengusung-islam-nusantara-sejatinya-kanibal-liberalisme-dan-multikulturalisme/http://www.voa-islam.com/http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2015/06/19/37715/jin-meski-mengusung-islam-nusantara-sejatinya-kanibal-liberalisme-dan-multikulturalisme/http://www.voa-islam.com/
  • 7/26/2019 Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan Multikulturalisme

    2/4

    enis sesuai negerinya. Jika mundur lagi ke belakang, mestinya saat Islam ada di tengah masyarakat Jahiliyyah, maka Islam

    harus di-Jahiliyyah-isasi. Jelas, pola pikir di atas ngawur dan tidak ilmiah, bahkan sesat menyesatkan.

    3. TOLAK ARABISASI

    Islam yang ada di Indonesia selama ini adalah "Islam Arab", sehingga Budaya Nusantara terancam dan tergerus oleh

    Arabisasi. Karenanya, di Indonesia semua Budaya Arab yang menyusup dalam Islam harus diganti dengan Budaya

    Nusantara, sehingga ke depan terwujud "Islam Nusantara" yang khas bagi Bangsa Indonesia. Intinya, JIN menolak semua

    Budaya Islam yang beraroma Arab, karena dalam pandangan mereka semua itu adalah "Arabisasi Islam", sehingga perlu ad

    Gerakan "Indonesia-isasi Islam" di Nusantara.

    TANGGAPAN :Rasulullah SAW diutus di tengah Bangsa Arab untuk meng-Islam-kan Arab, bukan meng-Arab-kan Islam.

    Bahkan untuk meng-Islam-kan seluruh Bangsa-Bangsa di Dunia, bukan untuk meng-Arab-kan mereka. Jadi, tidak ada

    Arabisasi dalam Islam, yang ada adalah Islamisasi segenap umat manusia.

    4. AMBIL ISLAM BUANG ARAB

    Islam sebagai pendatang dari Arab tidak boleh mengatur apalagi menjajah Indonesia, tapi Islam harus tunduk dan patuh

    kepada Indonesia selaku Pribumi. Karenanya, Bangsa Indonesia boleh ambil Budaya Islam, tapi wajib tolak Budaya Arab,

    agar supaya Budaya Nusantara tidak terjajah dan tidak pula tergerus oleh Budaya Arab.

    TANGGAPAN :Ini adalah Propaganda Busuk JIN yang ingin menolak Budaya Islam dengan "dalih" Budaya Arab. Padaakhirnya nanti, semua ajaran Islam yang ditolak dan tidak disukai JIN, akan dikatakan sebagai "Budaya Arab". Dan

    propaganda ini sangat berbahaya, karena menumbuh-suburkan sikap RASIS dan FASIS, serta melahirkan sikap ANTI ARAB

    yang pada akhirnya mengkristal jadi ANTI ISLAM.

    5. AMBIL ISLAM BUANG JILBAB

    Menurut JIN bahwa Jilbab adalah Budaya Arab karena merupakan pakaian Wanita Arab, sehingga harus diganti dengan

    pakaian adat Nusantara.

    TANGGAPAN :JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, masyarakat Arab tidak kenal Jilbab, dan Wanita Arab tidak

    berjilbab. Bahkan Wanita Arab saat itu terkenal dengan pakaian yang umbar aurat dan pamer kecantikan, serta Tradisi Tari

    Perut yang buka puser dan paha. Lalu datang Islam mewajibkan Wanita Muslimah untuk berjilbab menutup Aurat, sehinggaWanita Muslimah jadi berbeda dengan Wanita Musyrikah. Dengan demikian, Jilbab adalah Busana Islam bukan Busana Ara

    dan Jilbab adalah Kewajiban Agama bukan Tradisi dan Budaya.

    6. AMBIL ISLAM BUANG SALAM

    Ucapan "Assalaamu 'Alaikum" adalah Budaya Arab, sehingga harus diganti dengan "Salam Sejahtera" agar bernuansa

    Nusantara dan lebih menunjukkan jatidiri Bangsa Indonesia.

    TANGGAPAN :Lagi-lagi JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, salam masyarakat Arab adalalah "Wa Shobaahaah

    bukan "Assalaamu 'Alaikum".

    Lalu datang Islam yang mengajarkan umatnya salam syar'i antar kaum muslimin, yaitu "Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah

    wa barokaatuh". Jadi, "Assalaamu 'Alaikum" adalah "Tahiyyatul Islam" bukan "Tahiyyatul 'Arab."

    7. AMBIL TILAWAH QUR'AN BUANG LANGGAM ARABNYA

    Termasuk Baca Al-Qur'an tidak perlu lagi dengan Langgam Arab, tapi sudah saatnya diganti dengan Langgam Nusantara

    seperti Langgam Jawa dan Sunda atau lainnya, agar supaya lebih Indonesia.

    TANGGAPAN :Membaca Al-Qur'an dengan Langgam Arab bukan kemauan orang Arab, akan tetapi perintah Allah SWT dan

    Rasulullah SAW.

    Dan karena Al-Qur'an diturunkan dalam Bahasa Arab, tentu membacanya harus dengan Langgam Arab, agar sesuai dengan

    intonasi makna dan arti. Dan itu pun tidak tiap Langgam Arab boleh untuk Tilawah Al-Qur'an.

    2

  • 7/26/2019 Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan Multikulturalisme

    3/4

    Langgam Gambus dan Langgam Qoshidah berasal dari Arab, tapi tidak boleh digunakan untuk Tilawah Al-Qur'an, karena

    keduanya adalah Langgam Seni dan Budaya serta Musik dan Hiburan.

    Apalagi Langgam Tari Perut yang merupakan Langgam Seni dan Budaya Arab untuk pertunjukan ma'siat, lebih tidak boleh

    digunakan untuk Tilawah Al-Qur'an.

    Karenanya, membaca Al-Qur'an dengan Langgam selain Arab tidak diperkenankan, karena memang tidak sesuai dengan

    pakem Bahasa Arab, sehingga tidak akan sesuai dengan intonasi makna dan arti.

    Apalagi dengan Langgam Seni dan Budaya selain Arab yang digunakan untuk hiburan dan pertunjukan, seperti Langgam

    Dalang Pewayangan, Langgam Sinden Jaipongan, Langgam

    Gambang Kromong, dan sebagainya, tentu lebih tidak boleh lagi.

    Allah SWT telah menganugerahkan Bangsa Indonesia kefasihan dalam Lisan Arab, sehingga dari Sabang sampai Merauke,

    orang dewasa maupun anak-anak, sangat fasih dalam mengucapkan lafzhul Jalalah "Allah" dan aneka Dzikir seperti

    "Subhanallah wal Hamdulillaah wa Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar." Dan mereka pun sangat fasih juga dalam membaca A

    Qur'an.

    Bahkan Bangsa Indonesia sangat Ahli dalam Ilmu Tajwid dan amat piawai dalam Tilawatil Al-Qur'an dengan Langgam Arab,

    sehingga di hampir setiap Musabaqoh Tilawatil Qur'an Internasional, para Qori Indonesia banyak sukses dan berhasil keluar

    adi Juara Dunia Tilawah.

    Karenanya, pembacaan Al-Qur'an dengan Langgam Dalang Pewayangan adalah "Kemunduran", dimana Bangsa Indonesia

    yang sudah sangat maju dalam Tilawatil Qur'an, hingga mengungguli Bangsa Arab sekali pun, lalu dibawa mundur jauh ke

    Alam Mitos Pewayangan di zaman Semar dan Petruk.

    8. AMBIL AL-QUR'AN BUANG BAHASA ARABNYA

    Baca Al-Qur'an tidak mesti dengan Bahasa Arab, tapi cukup dengan terjemah Indonesianya saja, agar umat Islam Indonesia

    bisa langsung menyimak dan memahami makna dan arti ayat-ayat yang dibaca.

    TANGGAPAN :Inilah tujuan sebenarnya dari Propaganda JIN yaitu menjauhkan Al-Qur'an dari umat Islam, karena mereka

    paham betul bahwa Ruh dan Jiwa Islam adalah Al-Qur'an.

    Bagi JIN, siapa ingin hancurkan dan lenyapkan Islam, hancurkan dan lenyapkanlah Al-Qur'annya.

    Jadi jelas sudah, bahwa yang diserang JIN sebenarnya bukan Arab, tapi Islam.

    Karenanya, selain yang sudah disebutkan di atas, JIN juga melakukan aneka ragam propaganda ANTI ARABISASI untuk

    merealisasikan tujuan busuknya, antara lain :

    a. Menolak istilah-istilah yang diambil dari Bahasa Arab, hingga sebutan Abi dan Ummi pun mereka kritisi, sehingga harus

    diganti dengan istilah-istilah Indonesia, tapi lucunya mereka alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih

    menggunakan istilah-istilah Barat.

    b. Menolak penamaan anak dengan nama-nama Islam yang diambil dari

    Bahasa Arab, sehingga anak Indonesia harus diberi nama Indonesia. Tapi lucunya mereka senang dan bangga dengan

    penamaan anak Indonesia dengan nama-nama Barat dengan dalih lebih modern, walau pun bukan nama Indonesia.

    c. Bahkan mulai ada rumor penolakan terhadap pengkafanan mayyit dengan Kain Putih karena beraroma Tradisi Arab,

    sehingga perlu diganti dengan Kain Batik agar kental aroma Indonesia. Bahkan mereka mulai tertarik dengan pakaian Jas da

    Dasi Barat buat mayyit sebagaimana pengurusan Jenazah Non Islam, dengan dalih jauh lebih keren dan rapih ketimbang

    "pocong", walau bukan Budaya Indonesia.

    FITNAH JIN

    Jika ada yang menolak gerakan JIN, maka serta merta dituduh dan difitnah : Tidak Nasionalis dan Tidak Pancasilais, serta A

    Kebangsaan dan Anti Nusantara, juga Intoleransi dan Fundamentalis, bahkan Ekstrimis dan Teroris.

    3

  • 7/26/2019 Voa-Islam.com-JIN Meski Mengusung Islam Nusantara Sejatinya Kanibal Liberalisme Dan Multikulturalisme

    4/4

    Padahal, Islam tidak mengenal RASIS dan FASIS. Siapa pun manusianya, apa pun suku bangsanya, selama mereka berima

    kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW maka mereka bersaudara.

    Dan umat Islam sangat menghargai Seni dan Budaya Bangsa-Bangsa di Dunia, selama tidak melanggar Syariat Islam.

    Karenanya, umat Islam di Indonesia sangat terbuka menggunakan Langgam aneka daerah dalam Da'wah melalui seni

    Qashidah dan Sholawat serta Syair Islam, sebagaimana pernah dilakukan para Wali Songo ketika menyebar-luaskan Islam

    seluruh Nusantara. Namun tidak untuk Tilawatil Qur'an.

    Lihat saja, aneka Syair Sholawat dan Dzikir serta Doa di berbagai daerah se-Nusantara, antara lain ;

    1. Sholawat PADANG BULAN dan LIR ILIR yang masyhur di masyarakat Jawa, dan sering dibawakan oleh Habib Syeikh bin

    Abdul Qodir Assegaf dari Solo. Lihat linknya di You Tube :

    PADANG BULAN - https://youtu.be/604Ji65mWB8

    LIR ILIR - https://youtu.be/wXaN-SqbHpc

    2. Dzikir ADUH GUSTI yang populer di masyarakat Sunda :

    Ilaahii Lastu Lil Firdausi Ahlan Wa Laa Aqwaa 'Alaa Naaril Jahiimi

    Fahablii Taubatan Waghfir Dzunuubii Fa Innaka Ghoofirudz Dzanbil 'Azhiimi ...

    Aduh Gusti, abdi sanes ahli Surga Namun hante kiat Nahan panas Neraka

    Mugi Gusti, kersa maparinan tobat

    Ngahampura dosa Abdi anu lepat

    KESIMPULAN

    JIN (Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta bukan dari ajaran Islam, sehingga waj

    ditolak dan dilawan serta diluruskan.

    JIN adalah Gerombolan RASIS dan FASIS yang ANTI ARAB, bahkan ANTI ISLAM. Jika mereka bisa mendapatkan jalan unt

    menolak KEARABAN bahasa Al-Qur'an atau KEARABAN suku bangsa Nabi Muhammad SAW dan Keluarga serta para

    Shahabatnya, niscaya akan mereka lakukan, saking bencinya terhadap Arab, dan dengkinya terhadap Islam.

    Na'uudzu Billaahi Min Dzaalik ..

    HABIB MUHAMMAD

    Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

    15 0

    Liberalism lainnya:

    4

    https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fyoutu.be%2FwXaN-SqbHpc&h=ZAQHWccms&enc=AZO-MPs3RxmVDlHbiqwBh-OmnIkBuF2vTDiTl2I_ab0DiEluPckf9XSsDNe3f1naLgOcu_UEVvSzNTXpMN0rD0WIZUvtScDBglsLNj-9r36YFxKACxlS2N4kbcRAWY_UJBPlPva2p9SG-xztMP1brE27hfEPQ1G9OeHP073U9P_R4z5JbGrfRWwPpWpFdK-jF9H2p8hlk9bYvem3bvM-XjzY&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fyoutu.be%2F604Ji65mWB8&h=XAQFHYZN2&enc=AZPjvpRCZ1WTS0gtRQM2JHMauYZdCE7tTMTmnS8n1_78SuRoS527ZNQUiEzruRNhCuLcdut2z6YvWSGWwN_KaxQPdDbh69ddMB-Y24uDkIbBAEu-om1SWLHav-tRT0HZOAO6hpujruYcQsdRLemqbT74dTJfuWz6hEvNZcKl823uNh6NIDLZSXV-kYayVY3x7uXK1gV_wqUsZwRGqY0gmoev&s=1