Visum Ujian Ganturi!

download Visum Ujian Ganturi!

of 20

description

ganturi

Transcript of Visum Ujian Ganturi!

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Nomor : 1104/SK III/IX/2012

Jakarta, 15 Oktober 2012

Perihal : Hasil Pemeriksaan Bedah jenazah atas jenazah Mr.XLampiran: -

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUMSaya yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Anita Yolaningtyas, dokter yang bertugas di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr.Cipto Mangunkusumo, menerangkan bahwa berdasarkan permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading dengan suratnya No: 65/VER/X/2012/PMJ/Res JU/S GD, tertanggal 10 Oktober 2012, dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal lima belas oktober dua ribu dua belas, pukul delapan lebih empat puluh lima menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah mayat Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr.Cipto Mangunkusumo, telah melakukan pemeriksaan bedah mayat atas mayat dengan keterangan sebagai berikut :------------------------Nama

: Mr.X-------------- --------------------------------------------------------------Jenis kelamin: Laki-laki-------------------------------------------------------------------------

Umur

: 50 Tahun------------------------------------------------------------------------

Warga Negara: Indonesia------------------------------------------------------------------------

Agama

: Islam-----------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan: Gelandangan--------------------------------------------------------------------Alamat

: Tuna Wisma--------------------------------------------------------------------

Mayat belum diidentifikasi...DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 2 dari 11 halamanMayat belum diidentifikasi dan tidak didapatkan label mayat yang terikat pada tubuh mayat.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- HASIL PEMERIKSAAN ----------------------------------PEMERIKSAAN LUAR---------------------------------------------------------------------------------1. Label mayat : Tidak ada. ------------------------------------------------------------------------2. Tutup/bungkus mayat: satu buah kantung jenazah berbahan parasut berwarna orange dengan bertuliskan DINAS PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN PROVINSI DKI JAKARTA Tahun Anggaran 2011 dalam bentuk sablon berwarna hitam.--------3. Perhiasan mayat: Tidak ada perhiasan pada mayat.------------------------------------------4. Pakaian mayat: -----------------------------------------------------------------------------------a. Satu helai jaket bertudung, berbahan poliester warna hitam, tanpa merek dan ukuran dengan dua buah kantung pada masing-masing sisi, tanpa isi. Pada tangan kanan terdapat tempelan berwarna hitam dengan bahan parasut dengan sablonan bertuliskan FERRE Jeans berwarna putih. Pada bagian belakang tampak beberapa robekan.-------------------------------------- b. Satu helai kemeja lengan pendek berwarna putih dengan motif garis-garis berwarna merah muda, berbahan katun dengan satu buah kantung pada bagian depan sebelah kiri yang berisi empat buah sachet obat batuk KOMIX. Kemeja bermerek GENTLEMAN dengan ukuran lima belas.c. Satu helai celana panjang berbahan jeans berwarna hitam dengan empat buah kantung, dua pada bagian depan dan dua pada bagian belakang, pada kantung depan kanan berisi tiga buah anak kunci merek SECURITY dan uang logam pecahan seribu rupiah, dengan merek KENZO.----------------d. Satu helai celana panjang berbahan jeans berwarna hitam dengan tiga buah kantung di bagian depan dan dua buah kantung di bagian belakang. Pada kantung sisi depan kanan terdapat satu lembar uang kertas pecahan seribu rupiah dan satu lembar uang kertas pecahan lima ribu rupiah. Di bagian----dalam celana terdapat label..DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 3 dari 11 halamandalam celana terdapat label berwarna hitam putih dengan merek OUT JEANS berukuran dua puluh delapan.-------------------------------------------e. Pada bagian pinggang terpasang ikat pinggang berbahan kulit berwarna coklat dengan merek COUNTRY FIESTA. f. Kepala ikat pinggang berwarna krom berbahan logam dengan simbol huruf A.------------------------------------------------------------------------------------5. Benda di samping mayat: Terdapat satu pasang sandal berbahan karet berwarna hitam dengan merek COMIL dengan ukuran tiga puluh delapan.-----------------------6. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, sulit dilawan. Lebam mayat terdapat pada kedua telapak kaki dan tangan, berwarna merah keunguan, tidak hilang pada penekanan. Lebam mayat juga terdapat pada daerah tungkai bawah, berwarna merah keunguan, hilang dengan penekanan.----------------------------------------------------------7. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, berumur kurang lebih lima puluh hingga enam puluh tahun, warna kulit sawo matang, gizi kurang, panjang tubuh seratus enam puluh lima sentimeter, berat empat puluh kilogram, zakar disunat.-------8. Identifikasi khusus: ------------------------------------------------------------------------------a. Pada dahi kiri, empat koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, satu sentimeter diatas alis kiri, terdapat tahi lalat hitam menonjol dengan diameter nol koma lima sentimeter.---------------------------------------------------------------b. Pada lengan atas kiri sisi luar, delapan sentimeter dibawah puncak bahu, terdapat jaringan parut berwarna lebih gelap dari jaringan kulit sekitarnya, mencekung dengan ukuran dua koma lima kali nol koma lima sentimeter.------c. Pada lengan bawah kiri sisi depan, sebelas sentimeter dibawah lipat siku, terdapat tato berwarna hitam bertuliskan 234 dengan ukuran empat kali satu koma lima sentimeter.--------------------------------------------------------------------d. Pada sisi kanan tubuh, sepuluh sentimeter dari garis pertengahan depan, dan empat belas sentimeter dari puncak bahu, terdapat tahi lalat yang menonjol dan berwarna hitam dengan ukuran nol koma tujuh kali nol koma lima kali nol koma dua sentimeter.

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 4 dari 11 halamankoma dua sentimeter.---------------------------------------------------------------------e. Pada perut, tepat pada garis pertengahan depan, tepat diatas pusar, terdapat benjolan berwarna seperti kulit dengan konsistensi kenyal, berukuran nol koma lima kali nol koma tujuh kali nol koma dua sentimeter.---------------------9. Rambut berwarna hitam beruban, tumbuhnya bergelombang, panjang sepuluh sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya tipis, panjang nol koma delapan sentimeter.----Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma lima sentimeter.-------Kumis berwarna hitam beruban, tumbuhnya lebat, panjang lima belas millimeter.------

Jenggot berwarna hitam beruban, tumbuhnya sedang, panjang lima belas millimeter.--10. Mata kanan terbuka delapan millimeter, selaput bening mata jernih dan terdapat lingkaran berwarna putih yang mengelilingi selaput bening mata, teleng mata hitam bulat diameter empat millimeter, warna tirai mata cokelat, selaput bola mata putih, tampak pelebaran pembuluh darah, selaput kelopak mata tampak pucat.-----------------Mata kiri terbuka sembilan millimeter, selaput bening mata jernih dan terdapat lingkaran berwarna putih yang mengelilingi selaput bening mata, teleng mata hitam bulat diameter empat millimeter, warna tirai mata cokelat, selaput bola mata putih, tampak pelebaran pembuluh darah, selaput kelopak mata tampak pucat.-----------------

11. Hidung berbentuk mancung.--------------------------------------------------------------------Telinga berbentuk oval.---------------------------------------------------------------------------Mulut terbuka sepuluh millimeter, lidah tidak terjulur dan tidak tergigit.-----------------12. Gigi geligi :----------------------------------------------------------------------------------------Pada rahang atas bagian kanan, gigi ke tujuh tidak ada.-------------------------------------Pada rahang atas bagian kiri, gigi ke empat sisa akar.---------------------------------------- Pada rahang bawah bagian kanan, gigi lengkap.----------------------------------------------

Pada rahang bawah bagian kiri, gigi ke tujuh dan delapan sisa akar.----------------------- Jumlah gigi-geligi sebanyak..DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 5 dari 11 halamanJumlah gigi-geligi sebanyak dua puluh delapan buah.---------------------------------------Dari lubang mulut keluar cairan berwarna putih yang sudah mengering pada sudut kanan mulut.---------------------------------------------------------------------------------------- Dari lubang hidung keluar cairan kental berwarna putih.------------------------------------ Dari telinga kanan dan kiri tidak ada cairan yang keluar.------------------------------------ Dari lubang kemaluan keluar cairan kental berwarna putih.---------------------------------

Dari lubang pelepas tidak ada.-------------------------------------------------------------------13. Luka-luka:-----------------------------------------------------------------------------------------a. Pada leher terdapat luka lecet yang melingkari leher dari bawah depan ke atas belakang dengan keterangan sebagai berikut :----------------------------------------i. Pada bagian depan tepat pada garis pertengahan depan, satu sentimeter

diatas jakun dengan lebar dua belas millimeter.-----------------------------

ii. Pada sisi kanan, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan dan delapan sentimeter dibawah liang telinga dengan lebar enam millimeter, tampak gambaran alur-alur mencekung dengan arah kiri atas ke kanan bawah.------------------------------------------------------------

iii. Pada sisi kiri empat sentimeter dari garis pertengahan depan dan enam sentimeter dibawah liang telinga dengan lebar sebelas millimeter, tampak gambaran alur-alur mencekung.--------------------------------------

iv. Luka tersebut bertemu pada bagian belakang kepala tepat pada garis pertengahan belakang setinggi batas tumbuh rambut belakang dengan lebar lima belas millimeter.----------------------------------------------------

v. Pertemuan luka tersebut membentuk sudut seratus dua puluh derajat.---

b. Pada telapak kaki kanan sebelah dalam, dua belas sentimeter dibawah tumit, terdapat luka lecet berbentuk bular berwarna merah dengan kulit ari yang hilang berukuran diameter nol koma lima sentimeter.-------------------------------14. Patah tulang :--------------------------------------------------------------------------------------

a. tidak tampak dan tidakDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 6 dari 11 halamana. Tidak tampak dan tidak teraba patah tulang.----------------------------------------------15. Lain-lain: ------------------------------------------------------------------------------------------a. Darah berhasil diambil sebanyak tujuh milliliter, pada pencampuran darah dengan serum anti A tidak menggumpal dan dengan anti serum B menggumpal. Bergolongan darah B.------------------------------------------------------------------------b. Urin tidak berhasil di ambil.-----------------------------------------------------------------c. Jaringan kulit dibawah kuku-kuku jari tangan dan kaki tampak berwarna biru keunguan.--------------------------------------------------------------------------------------d. Pada perut bagian kanan bawah, sepuluh sentimeter dari garis pertengahan depan setinggi taju atas depan tulang usus tampak daerah kulit yang berwarna biru kehijauan seluas enam kali lima sentimeter.-----------------------------------------------e. Kelopak mata, pipi, dan perut tampak cekung.-------------------------------------------f. Kulit leher, dada, lengan, dan perut pada pencubitan lambat kembali.----------------g. Telapak kaki tampak kotor.------------------------------------------------------------------h. Bibir tampak kering.--------------------------------------------------------------------------i. Tes penyaring HIV merek ABON (LOT HIV 2060036, exp: 2014-5) hasil negatif.------------------------------------------------------------------------------------------j. Dilakukan uji kadar alkohol semi kuantitatif dengan metode mikrodifusi conway dengan hasil negatif.--------------------------------------------------------------------------

k. Dilakukan pengenceran darah sebanyak sepuluh kali dengan menggunakan NaCl nol koma sembilan persen dan dilakukan uji skreening NAPZA dengan alat uji cepat merek ABON dengan hasil :-------------------------------------------------------

LOT MET 2050007 EXP 2013-11 dengan hasil negatif------------------------ LOT MOP 1080039 EXP 2013-08 dengan hasil negatif.----------------------- LOT AMP 1120009 EXP 2013-12 dengan hasil negatif.----------------------- LOT BZO 1080038 EXP 2013-08 dengan hasil negatif.----------------------- LOT COC 10800041 EXP 2013-07 dengan hasil negatif.---------------------- LOT MDM 2020027 EXPDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 7 dari 11 halaman LOT MDM 2020027 EXP 2014-01 dengan hasil negatif.---------------------- LOT THC 2060008 EXP 2014-04 dengan hasil negatif.-----------------------PEMERIKSAAN DALAM -----------------------------------------------------------------------------16. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning kehijauan, daerah dada setebal tiga millimeter dan daerah perut tiga millimeter. Otot-otot berwarna merah kehijauan, kurang tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga keempat dan kiri setinggi sela iga kelima.------------------------------------------------------------------------------------ Tulang dada : utuh.------------------------------------------------------------------------------Iga-iga : Utuh.-------------------------------------------------------------------------------------

Dalam rongga dada kanan terdapat sedikit cairan berwarna merah, pada rongga dada kiri tidak terdapat cairan. Kandung jantung tampak lima jari diantara kedua paru berisi cairan encer berwarna merah sebanyak lima puluh milliliter. Terdapat perlengketan rongga dada kanan dan kiri. Lapang paru baik kanan maupun kiri, seluruh baga melekat pada sekat rongga badan.

17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher tidak terdapat resapan darah sepanjang jejas pada leher.-----------------------------------------------------------------------------------------

Otot leher terdapat resapan darah sepanjang jejas pada leher.------------------------------18. Selaput dinding perut berwarna kelabu, otot dinding perut berwarna merah kecoklatan, dalam rongga perut terdapat cairan encer berwarna merah sebanyak sepuluh milliliter.---------------------------------------------------------------------------------19. Lidah berwarna coklat kehijauan, penampang lidah berwarna coklat kehijauan.--------Tulang lidah patah dikedua sisi dengan jarak dua sentimeter dari ujung dan pada otot tulang lidah tampak resapan darah.-------------------------------------------------------------Rawan gondok utuh.------------------------------------------------------------------------------

Rawan cicin utuh.---------------------------------------------------------------------------------

Kelenjar gondok berwarna merah kehijauan, perabaan lunak, penampang berwarna merah, dengan berat dua..DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 8 dari 11 halamanmerah, dengan berat dua belas gram.---------------------------------------------------------- Kelenjar kacangan tidak ada.--------------------------------------------------------------------Kerongkongan berisi lendir warna coklat, dengan selaput lendir berwarna kelabu kehijauan.------------------------------------------------------------------------------------------Batang tenggorok berisi lendir berwarna coklat kehitaman, selaput lendir berwarna hijau.------------------------------------------------------------------------------------------------20. Jantung berukuran satu kali tinju kanan mayat, berwarna merah kehijauan, perabaan kenyal, ukuran lingkaran katub serambi kanan dua belas koma lima sentimeter, kiri sebelas sentimeter, pembuluh nadi paru enam koma lima sentimeter dan batang nadi enam sentimeter. Tebal otot bilik kanan tiga millimeter dan kiri enam millimeter. Pembuluh nadi jantung tidak terdapat penebalan dan penyumbatan, sekat jantung coklat merata, berat seratus sembilan puluh lima gram.------------------------------------- 21. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah kehijauan dengan bintik-bintik hitam di permukaan, perabaan kenyal berongga, penampang berwarna merah kehijauan dengan bercak kehitaman, pada pemijatan keluar cairan kental berwarna merah kehitaman, berat tujuh ratus sepuluh gram.-------------------------------------------Paru kiri terdiri atas dua baga berwarna merah kehijauan dengan bintik-bintik hitam di permukaan, perabaan kenyal berongga, penampang berwarna merah kehijauan dengan bercak kehitaman, pada pemijatan keluar cairan kental berwarna merah kehitaman. Berat empat ratus empat puluh gram.--------------------------------------------22. Limpa berwarna coklat kehijauan, permukaan keriput, perabaan lunak, penampang berwarna kehitaman, gambaran limpa tidak jelas dan pada pengikisan jaringan keriput, berat empat puluh dua gram.-------------------------------------------------------23. Hati berwarna hijau, permukaan licin, tepi tajam pada baga kiri dan tumpul pada baga kanan, perabaan kenyal, penampang berwarna merah kecoklatan, gambaran hati tidak jelas, berat enam ratus delapan puluh gram.--------------------------------------------24. Kelenjar empedu berisi sedikit lendir berwarna kuning, selaput lendir seperti beludru, Saluran empedu tidak dapat..DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 9 dari 11 halaman25. saluran empedu tidak dapat dinilai.------------------------------------------------------------26. Kelenjar liur perut berwarna merah kecoklatan, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal, penampang berwarna coklat kemerahan, gambaran kelenjar kurang jelas, berat tujuh puluh sembilan gram.---------------------------------------------------------------27. Lambung berisi cairan encer berwarna coklat, Selaput lendir coklat kehijauan.---------Usus dua belas jari berisi lendir kecoklatan, lumen tampak kelabu kehijauan.----------Usus halus secara keseluruhan lumen tampak kelabu kehijauan. Pada usus halus bagian atas tampak lendir berwarna kecoklatan, pada usus halus bagian bawah berisi massa padat coklat kekuningan.----------------------------------------------------------------Usus besar secara keseluruhan lumen tampak kelabu kehijauan. Usus besar bagian mendatar dan menaik berisi tinja yang lunak kecoklatan, usus besar bagian menurun berisi lendir berwarna kelabu28. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk tidak beraturan warna merah kecoklatan penampang berlapis berat lima gram.----------------------------------------------------------Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk tidak beraturan warna merah kecoklatan penampang berlapis berat empat gram.-------------------------------------------------------

29. Ginjal kanan simpai lemak tipis, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin warna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan, gambaran ginjal tidak jelas, piala ginjal kosong, saluran kemih tidak tersumbat, berat seratus dua puluh lima gram.----------------------------------------------------------------------------------

Ginjal kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan. Gambaran ginjal tidak jelas, piala ginjal kosong, saluran kemih tidak tersumbat. Berat seratus sembilan belas gram.-----------------------------------------------------------------------------------------

30. Kandung kemih berisi kosong, selaput lender berwarna kelabu.---------------------------31. Kulit kepala bagian dalam tidak terdapat trauma di kepala, tidak terdapat resapan darah pada kulit kepalaDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 10 dari 11 halamandarah pada kulit kepala bagian dalam.----------------------------------------------------Tulang tengkorak utuh.----------------------------------------------------------------------Selaput keras otak utuh.--------------------------------------------------------------------------Selaput lunak otak utuh dan tidak tampak pelebaran pembuluh darah.-------------------Otak besar: Pada permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah, pada penampang terdapat pelebaran pembuluh darah, batas antara daerah putih dan abu-abu jelas, warna kelabu kehijauan.--------------------------------------------------------------------Otak kecil: Pada permukaan dan penampang terdapat pelebaran pembuluh darah, konsistensi lembek, berwarna kelabu kehijauan.---------------------------------------------

Batang Otak : Pada permukaan dan penampang terdapat pelebaran pembuluh darah, pada perabaan teraba lunak.-----------------------------------------------------------------Bilik otak kosong.----------------------------------------------------------------------------Berat jaringan otak seluruhnya seribu dua ratus sepuluh gram.-------------------------32. Pemeriksaan laboratorium :---------------------------------------------------------------------Toksikologi: ---------------------------------------------------------------------------------------Tes penyaring HIV merek ABON (LOT HIV 2060036, exp: 2014-5) hasil negatif.------------------------------------------------------------------------------------------Dilakukan uji kadar alkohol semi kuantitatif dengan metode mikrodifusi conway dengan hasil negatif.--------------------------------------------------------------------------

l. Dilakukan pengenceran darah sebanyak sepuluh kali dengan menggunakan NaCl nol koma sembilan persen dan dilakukan uji skreening NAPZA dengan alat uji cepat merek ABON dengan hasil :-------------------------------------------------------1. LOT MET 2050007 EXP 2013-11 dengan hasil negatif------------------------2. LOT MOP 1080039 EXP 2013-08 dengan hasil negatif.-----------------------3. LOT AMP 1120009 EXP 2013-12 dengan hasil negatif.-----------------------4. LOT BZO 1080038 EXP 2013-08 dengan hasil negatif.-----------------------5. LOT COC 10800041 EXP 2013-07 dengan hasil negatif.----------------------6. LOT MDM 2020027 .DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl.Salemba Raya 6, Jakarta 10430 Telp. (021)3106197

Lanjutan Visum et Repertum Nomor 1104/SK III/IX/2012

Halaman 11 dari 11 halaman6. LOT MDM 2020027 EXP 2014-01 dengan hasil negatif.----------------------7. LOT THC 2060008 EXP 2014-04 dengan hasil negatif.-----------------------KESIMPULAN: -------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan mayat korban laki-laki, berusia sekita lima puluh hingga enam puluh tahun dan bergolongan darah B ini ditemukan satu buah luka lecet terbuka pada dada kiri akibat kekerasan tajam. Ditemukan jejas jerat yang melingkari leher dari depan bawah sampai belakang atas dan karakteristiknya sesuai dengan kasus gantung. Terdapat luka lecet pada telapak kaki kanan akibat kekerasan tumpul yang secara tersendiri tidak sebabkan kematian. Terdapat tanda-tanda pembendungan yang gambarannya sesuai dengan kasus gantung. Pada pemeriksaan dalam selanjutnya ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan bawah kulit leher dan otot lidah yang disertai dengan patahnya tulang lidah kada kedua sisi. Ditemukan pula tanda penyakit paru menahun dan gizi kurang.---------------------------------------------------

Sebab mati orang ini adalah akibat jejas jerat pada leher yang mengakibatkan patahnya tulang lidah dan mati lemas.---------------------------------------------------------------------------------Selanjutnya tidak ditemukan kandungan zat alkohol dalam darah yang menandakan korban tidak mengkonsumsi zat tersebut, juga tidak ditemukan pula kandungan penggunaan zat metamphetamine, ecstasy, benzodiazepin, amphetamin, marijuana, cocaine, dan morphine.---

Saat kematian diperkirakan delapan belas belas hingga dua puluh empat jam sebelum pemeriksaan luar yaitu pada pukul dua puluh satu lewat lima puluh lima menit Waktu Indonesia Barat pada tanggal sembilan oktober dua ribu dua belas Hingga pukul tiga lewat lima puluh lima tanggal sepuluh oktober tahun dua ribu dua belas.---------------------------------Demikianlah visum et repertum telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dengan menggunakan keilmuan Saya yang sebaik-baikya mengingat sumpah jabatan sesuai dengan Kitap Undang-undang Hukum Acara Perdata (KUHAP).--------------------------------------------

Jakarta, 15 Oktober 2012

Dr. Anita YolaningtyasBAB II

PEMBAHASANA. UMUM ASFIKSIA

Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernpasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbon dioksida (hiperkapnea). Dengan demikian organ tubuh mengalami kekurangan oksigen dan terjadi kematian.

Dari segi etiologi, asfiksia disebabkan oleh hal berikut :

a. Penyebab alamiah, misalnya penyakit yang menyumbat saluran pernapasan seperti laringitis difteri atau menimbulkan gangguan pergerakan paru seperti fibrosis paru

b. Trauma mekanik yang menyebabkan asfiksia mekanik, misalnya trauma yangmengakibatkan emboli udara vena, emboli lemak, pneumothorax bilateral, sumbatan atau halangan pada saluran napas dan sebagainya.

c. Keracunan bahan yang menimbulkan depresi pusat pernapasan misalnya barbiturat dan narkotika.

Asfiksia Mekanik

Asfiksia mekanik adalah mati lemas yang terjadi bial udara pernapasan terhalang memasuki saluran pernapasan oleh berbagai kekerasan, misalnya pembekapan, penyumbatan, penjeratan, pencekikan atau gantung. Dapat juga disebabkan oleh penekanan dada dari luar atau saluran pernapasan yang terisi air pada kasus tenggelam. Pada asfiksia gejala-gejalanya dibedakan menjadi 4 buah fase, yaitu

a. Fase dispnea, yaitu terjadinya penurunan kadar oksigen dalam sel darah merah dan penimbunan CO2 dalam plasma akan merangsang pusat pernapasan di medula oblongata sehingga amplitudo dan frekuensi pernapasan akan meningkat, nadi cepat, tekanan darah meninggi dan mulai tampak tanda sianosis terutama pada muka dan tangan.

b. Fase konvulsi. Akibat kadar CO2 yang naik maka akan timbul rangsangan terhadap susunan saraf pusat sehingga terjadi konvulsi atau kejang. Kejang yang timbul mula-mula berupa kejang klonik tetapi kemudian menjadi kejang tonik dan akhirnya timbul spasme opistotonik.

Pupil juga akan mengalami dilatasi, denyut jantung menurut, tekanan darah juga akan turun. Efek ini berkaitan dengan paralisis pusat yang lebih tinggi dalam otak akibat kekurangan oksigen.

c. Fase apnea. Pada fase ini depresi pusat penapasan menjadi lebih hebat, pernapasan akan melemah dan akhirnya dapat berhenti, kesadaran menurun dan akibat relaksasi sfingter dapat terjadi pengeluaran cairan sperma, urin dan tinja.

d. Fase akhir, terjadi paralisis pusat pernapasan yang lengkap. Pernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernapasan kecil pada leher. Pada fase ini jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernapasan berhenti.

Masa dari saat asfiksia timbul sampai terjadinya kematian sangat bervariasi. Umumnya berkisar antara 4-5 menit, tergantung dari tingkat penghalangan oksigen.

Pemeriksaan Jenazah

Perbendungan sistemik maupun pulmoner dan dilatasi jantung kanan merupakan tanda klasis pada kematian akibat asfiksia. Warna lebam mayat akan terlihat berwarna merah kebiruan gelap dan terbentuk lebih cepat. Biasanya pada kasus gantung lebam mayat terbentuk di ujung-ujung ekstremitas. Dapat ditemukan busa halus pada hidung dan mulut yang timbul akibat peningkatan aktivitas pernapasan pada fase 1 yang disertai sekresi selaput lendir saluran napas bagian atas. Keluar masuknya udara secara cepat pada saluran sempit akan menimbulkan busa yang kadang bercampur darah karena kapiler yang pecah. Gambaran perbendungan pada mata berupa pelebaran pembuluh darah konjunctiva bulbi dan palbebra yang terjadi pada fase 2. Akibatnya tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah meningkat terutama dalam vena, venula dan kapiler. Selain itu hipoksia dapat merusak endotel kapiler sehingga dinding kapiler yang terdiri dari selapis sel akan pecah dan timbul bintik-bintik perdarah yang disebut sebagai Tardieus spot.

Pada pembedahan jenasah ditemukan darah berwarna gelap dan lebih encer karena fibronolisin yang menigkat. Dalam saluran pernapasan dapat ditemukan busa halus. Terdapat perbendungan sirkulasi pada seluruh organ dalam tubuh sehingga organ menjadi lebih berat, berwarna lebih gleap dan pada pengirisan banyak mengeluarkan darah.

Dapat ditemukan petekie pada mukosa usus halus, epikardium pada bagian belakang jantung daerah aurikuloventrikular, subpleura viseralis paru terutama di lobus bawah pars diafragmatika dan fisura interlobaris, kulit kepala sebelah dalam terutama daerah otot temporal, mukosa epiglotis dan daerah subglotis.

Edema paru sering terjadi pada kematian hipoksia. Pada kasus gantung biasanya dapat ditemukan fraktur laring. Pada kasus gantung dapat terjadi beberapa mekanisme kematian yaitu :

Kerusakan pada batang otak dan medulla spinalis. Hal ini terjadi akibat dislokasi atau fraktur vertebra ruas leher. Biasanya terjadi pada hukum gantung.

Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara pernapasan

Iskemia otak akibat terhambatnya aliran arteri-arteri leher

Refleks Vagal. Terjadi akibat perangsangan pada reseptor nervus vagus pada corpus caroticus di percabangan arteri karotis interna dan eksterna, namun ini jarang terjadi.

Posisi korban pada kasus gantung diri biasanya kedua kaki dapat tidak menyentuh lantai (complete hanging), duduk berlutut (biasanya menggantung pada daun pintu), berbaring. Gantung diri dibagi menjadi dua yaitu typical hanging dan atypical hanging. Typical hanging adalah bila titik gantung terletak di daerah oksiput dan tekanan pada arteri karotis paling besar. Pada atypical hanging titik penggantungan terdapat di samping sehingga leher dalam posisi sanget miring (fleksi lateral). Hal ini akan mengakibatkan hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis, saat arteri terhambat korban akan segera tidak sadar. Selain dua diatas juga dapat ditemukan letak titik gantung di depan atau di dagu.

Bila jerat pada leher kecil dan keras maka kemungkinan terjadi hambatan total arteri sehingga muka akan tampak pucat dan tidak terdapat petekie pada kulit maupun konjunctiva. Bila jerat lebar dan lunak maka hambatan hanya terjadi pada saluran pernapasan dan pada aliran vena dari kepala dan leer, sehingga akan tampak perbendungan pada daerah sebelah atas ikatan. Kadang perbendungan akan dialirkan melalui plexus vena vertebralis yang tidak begitu mudah tertekan seperti sistem vena jugularis, meskipun pengikatan tetap atau tidak berubah. Pada keadaan diatas, darah tidak terkumpul di otak sedangkan pada kulit dan konjungtiva masih terdapat petekie yang merupakan akibat terkumpulnya darah ekstra vaskular.

Jejas jerat relatif terletak lebih tinggi pada leher dan tidak mendatar melainkan lebih meninggi di bagian simpul. Klulit mencekung ke dalam sesuai dengan bahan penjeratnya, berwarna coklat perabaan kaku dan akibat bergesekan dengan kulit leher maka pada tepi jejas dapat ditemukan luka lecet. Kadang pada tepi jejas jerat akan didapatkan sedikit perdarahan, sedangkan pada jarigna bawah kulit dan otot sebelah dalah telihat memar jaringan. Namun ini tidak selalu terjadi, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopik untuk melihat apakah jejas terjadi sebelum atau sesudah kematian.

Jejas jerat pada korban pembunuhan biasanya berjalan mendatar, sedangkan pada bunuh diri biasanya meninggi ke arah simpul. Pada pembunuhan juga akan ditemuka luka perlawanan biasanya di daerah leher.

Patah tulang lidah atau rawan gondok dapat ditemukan pada kasus gantung. Rawan gondok biasanya patah pada persambungan kornu superior dengan lamina sedangkan tulang lidah patah pada atau dekat persambungan taju dan korpus. Distribusi lebam pada kasus gantung mengarah ke bawah, yaitu kaki , tangan dan genitalia eksterna bila korban tergantung cukup lama. Pada korban wanita labium membesar dan terdapat lebam, sedangkan pada korban laki-laki hal ini terjadi pada skrotum. Penis dapat tampak seolah mengalami ereksi akibat terkumpulnya darah, sedangkan semen keluar karena relaksasi otot.B. KHUSUSa. Prosedur medikolegalPada kasus ini surat permintaan visum sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KUHAP pasal 133 ayat (2) yaitu secara tertulis dengan komponen-komponen sebagai berikut:

Institusi pengirim

: Kepolisian Sektor Kelapa Gading Nomor surat

: 65/VER/X/2012/PMJ/Res JU/ S GD Tujuan surat

: direktur RSCM Identitas

: nama, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir, umur, agama, kebangsaan, pekerjaan, dan alamat Dugaan sebab kematian: bunuh diri Perrmintaan penyidik

: pemeriksaan luar dan dalam atas jenazah, dan dibuatkan visum et repertum Jabatan pengirim

: atas nama KAPOLSEK Kelapa Gadingb. Pemeriksaan korbanJenazah korban diterima Instalasi Kamar Jenazah RSCM pada tanggal 10 Oktober 2012 pukul 09.55 WIB dengan lampiran surat permintaan visum dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Resor Metropolitan Jakarta Utara Sektor Metropolitan Kelapa Gading tertanggal 10 Oktober 2012, No.Pol 65/VER/X/2012/PMJ/Res JU/ S GD. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa korban ditemukan meninggal dunia di Jakarta dengan dugaan bunuh diri.c. Pemeriksaan luar mayatMayat diantarkan ke RSCM oleh polisi pada tanggal 10 Oktober 2012 dengan identitas tidak diketahui. Pemeriksaan luar mayat dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2012 pukul 09.55.Pada pemeriksaan luar ditemukan adanya lebam mayat pada telapak tangan dan telapak kaki kanan dan kiri berwarna merah keunguan tidak hilang pada penekanan. Sedangkan pada daerah tungkai bawah berwarna merah keunguan yang hilang pada saat penekanan. Lebam mayat mulai tampak dalam waktu 20-30 menit pasca kematian dan makin lama intensitasnya semakin bertambah dan menetap setelah waktu 8-12 jam setelah kematian. Pada mayat ini, lebam sudah tidak hilang saat penekanan, maka perkiraan kematian sudah lebih dari dua belas jam dari saat dilakukan pemeriksaan luar. Lebam mayat timbul karena eritrosit akan menempati tempat terbawah akibat gaya gravitasi, mengisi vena, dan venula, membentuk bercak warna merah ungu pada bagian terbawah tubuh kecuali pada bagian yang tertekan alas keras. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh dan sukar dilawan. Dapat diperkirakan waktu kematian lebih dari dua jam, karena kaku mayat mulai tampak kira-kira dua jam setelah kematian dan mulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam (sentripetal). Pada leher terdapat luka lecet tekan berwarna coklat, teraba keras dan mencekung yang berjalan melingkari leher dari bawah depan ke atas belakang. Luka ini khas pada kasus gantung diri.

Tampak jaringan kulit di bawah kuku jari tangan dan kaki tampak berwarna biru keunguan. Ini menandakan ada nya tanda perbendungan pada mayat ini. d. Pemeriksaan dalam mayate. Perencanaan