VISKOSITAS_CAIRAN

13
VISKOSITAS CAIRAN IRA NURPIALAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 Abstrak Pada zat cair, ukuran partikel menetukan tingkat kekentalan(viskositas) dari cairan itu sendiri. Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman fluida terhadap tegangan geser yang diterapkan pada fuida tersebut. Perbedaan viskositas pada zat cair menunjukkan fungsi zat cair tersebut. Contohnya saja viskositas air lebih rendah daripada oli, hal ini menyebabkan air dapat dikomsumsi oleh makhluk hidup sedangkan oli tidak. Masing-masing oli juga mempunyai viskositas yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi oli. Tujuan utama dari praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik viskositas oli, minyak tanah, etanol 70%, dan air. Oli yang digunakan adalah oli bekas yang diperoleh dari sisa- sisa pemakaian oli mesin. Cara menentukan viskositas suatu zat adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Terdapat beberapa macam tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain: viskometer kapiler(Ostwald), viskometer Hoppler, viskometer Cup and Bob, dan viskometer Cone and Plate. Kata kunci: viskositas, partikel, oli, dan viskometer

description

Pada zat cair, ukuran partikel menetukan tingkat kekentalan (viskositas)

Transcript of VISKOSITAS_CAIRAN

  • VISKOSITAS CAIRAN

    IRA NURPIALAWATI

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2014

    Abstrak

    Pada zat cair, ukuran partikel menetukan tingkat kekentalan(viskositas) dari

    cairan itu sendiri. Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman

    fluida terhadap tegangan geser yang diterapkan pada fuida tersebut. Perbedaan

    viskositas pada zat cair menunjukkan fungsi zat cair tersebut. Contohnya saja

    viskositas air lebih rendah daripada oli, hal ini menyebabkan air dapat dikomsumsi

    oleh makhluk hidup sedangkan oli tidak. Masing-masing oli juga mempunyai

    viskositas yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi oli. Tujuan utama dari

    praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik viskositas oli, minyak tanah,

    etanol 70%, dan air. Oli yang digunakan adalah oli bekas yang diperoleh dari sisa-

    sisa pemakaian oli mesin. Cara menentukan viskositas suatu zat adalah dengan

    menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Terdapat beberapa macam tipe

    viskometer yang biasa digunakan antara lain: viskometer kapiler(Ostwald),

    viskometer Hoppler, viskometer Cup and Bob, dan viskometer Cone and Plate.

    Kata kunci: viskositas, partikel, oli, dan viskometer

  • A. Pendahuluan

    Viskositas berasal dari

    perkataan Viscous (Soedojo,

    1986) (Dalam Jurnal Metode

    Penentuan Koefisien Ke

    kentalan Zat Cair dengan

    Menggunakan Regresi Linear

    Hukum Stokes, 2008).

    Zemansky mengatakan

    viskositas dapat dianggap

    sebagai gerakan di bagian

    dalam (internal) suatu fuida

    (Jurnal Rizky Hardiyatul

    Maulida dkk, 2010).

    Viskositas terdapat pada zat

    cair maupun gas dan pada

    intinya merupakan gaya

    gesekan antara lapisan-lapisan

    yang bersisian pada fluida saat

    lapisan-lapisan tersebut

    begerak melewati satu sama

    lainnya. Pada zat cair,

    viskositas terutama di

    sebabkan oleh gaya kohesi

    antara molekul. Sedangkan

    pada gas, viskositas muncul

    dari tumbukan antar molekul.

    Fluida yang berbeda memiliki

    besar viskositas yang berbeda

    dan zat cair pada umumnya

    jauh lebih kental daripada gas

    (Jurnal Rizky Hardiyatul

    Maulida dkk, 2010).

    Makin besar viskositas

    makin lambat aliran cairan.

    Viskositas cairan biasanya

    turun dengan meningkatnya

    suhu, dapat dianalogikan

    dengan sirup gula panas

    mengalir lebih cepat dari pada

    sirup gula dingin. Cairan yang

    mempunyai gaya antar

    molekul yang kuat memiliki

    viskositas yang lebih besar

    dibandingkan cairan yang

    memiliki gaya antarmolekul

    yang lemah. Air memiliki

    viskositas lebih besar

    dibandingkan kebanyakan

    cairan karena kemampuannya

    untuk membentuk ikatan

    hidrogen. Yang menarik,

    viskositas gliserol jauh lebih

    besar daripada semua cairan

    (Raymond Chang, 2005: 375).

    Sedangkan menurut

    Eko Budi Kuncoro viskositas

    adalah suatu sifat yang

    dipakai sebagai pengukur

    besarnya daya yang

    diperlukan untuk memisahkan

    molekul-molekul air agar

  • dapat dilewati (Dalam buku

    Akuarium Laut: 51).

    Hukum Stokes pada prisipnya

    adalah:

    Suatu bahan apabila

    dipanaskan sebelum menjadi

    cair terlebih dulu menjadi

    viscous yaitu menjadi lunak

    dan dapat mengalir pelan-

    pelan. Jika sebuah benda

    berbentuk bola dijatuhkan ke

    dalam fluida kental, misalnya

    kelereng dijatuhkan ke dalam

    kolam renang yang airnya

    cukup dalam, nampak mula-

    mula kelereng bergerak

    dipercepat. Tetapi beberapa

    saat setelah menempuh jarak

    cukup jauh, nampak kelereng

    bergerak dengan kecepatan

    konstan (bergerak lurus

    beraturan). Ini berarti bahwa

    di samping gaya berat dan

    gaya apung zat cair masih ada

    gaya lain yang bekerja pada

    kelereng tersebut. Gaya ketiga

    ini adalah gaya gesekan yang

    disebabkan oleh kekentalan

    fluida.

    Khusus untuk benda

    berbentuk bola, gaya gesekan

    fluida secara empiris

    dirumuskan sebagai

    Persamaan (1) (Sears, 1984).

    Fs= 6rv (1)

    dengan menyatakan

    koefisien kekentalan, r adalah

    jari-jari bola kelereng, dan v

    kecepatan relatif bola

    terhadap fluida. Persamaan

    (1) pertama kali dijabarkan

    oleh Sir George Stokes tahun

    1845, sehingga disebut

    Hukum Stokes.

    Dalam pemakaian

    eksperimen harus di

    perhitungkan beberapa syarat

    antara lain :

    1. Ruang tempat fluida

    jauh lebih luas

    dibanding ukuran

    bola.

    2. Tidak terjadi

    aliran turbulen

    dalam fluida.

    3. Kecepatan v tidak

    terlalu besar

    sehingga aliran

    fluida masih

    bersifat laminer.

    Sebuah bola padat

    memiliki rapat massa b dan

    berjari-jari r dijatuhkan tanpa

  • kecepatanawal ke dalam

    fluida kental memiliki rapat

    massa f, di mana b > f.

    Telah diketahui bahwa bola

    mula-mula mendapat per

    cepatan gravitasi, namun

    beberapa saat setelah bergerak

    cukup jauh bola akan bergerak

    dengan kecepatan konstan.

    Kecepatan yang tetap ini

    disebut kecepatan akhir VT

    atau kecepatan terminal yaitu

    pada saat gaya berat bola sama

    dengan gaya apung ditambah

    gaya gesekan fluida (Dalam

    Jurnal Metode Penentuan

    Koefisien Kekentalan Zat Cair

    dengan Menggunakan Regresi

    Linear Hukum Stokes, 2008).

    B. Metode dan Alat Bahan

    Cara Ostwald

    Alat Bahan

    Viskometer Aquades

    Gelas

    Kimia Etanol

    Stopwatch Minyak tanah/kerosin

    Mistar Oli

    Bulp

    Cara Falling Ball

    Alat Bahan

    Kelereng Aquades

    Gelas

    Kimia Etanol

    Stopwatch Minyak tanah/kerosin

  • Mistar Oli

    Pengukuran massa jenis

    Alat Bahan

    Picknometer Aquades

    Etanol

    neraca

    ohauss

    Minyak tanah/kerosin

    Oli

    - Memasukkan air ke dalam picknometer.

    - Kemudian menimbang picknometer berisi sampel tersebut di neraca ohauss.

    - Ulangi dengan mengganti sampel dengan etanol, minyak, dan oli.

    Metode Ostwald

    - Membersihkan viskometer dengan menggunakan pelarut yang sesuai (bisa

    dengan etanol).

    - Mengukur larutan air sebanyak 40 ml kemudian masukkan ke dalam

    viskometer.

    - Menandai tinggi larutan pada A dan B.

  • - Menyedot air menggunakan bulp yang diletakkan pada pipa B (selama

    proses penyedotan pipa B, tutup pipa A).

    - Melepas bulp pada pipa B sehingga air kembali ke posisi semula, mencatat

    waktu yang dibutuhkan air sampai ke posisi semula.

    - Mengulangi langkah 1-5 dengan sampel etanol, minyak, dan oli.

    Metode Falling Ball

    - Mrngukur panjang gelas kimia.

    - Mengukur jari-jari kelereng.

    - Memasukkan air ke dalam gelas kimia ukuran 100 ml (usahakan agar air

    penuh).

    - Memasukkan kelereng ke dalam gelas kimia tersebut.

    - Memutar gelas kimia 180 sehingga kelereng bergeser.

    - Mencatat waktu yang dibutuhkan kelereng jatuh ketika gelas kimia diputar

    180.

    C. Pembahasan

    Sampel picknometer

    kosong (gram)

    picknometer+sampel (gram)

    volume (ml) massa jenis

    (gr/ml)

    Aquades 22 46,35 30 0,81

    Etanhol 22 42,05 30 0,67

    Minyak

    tanah/kerosin 22 42,55 30 0,68

    Oli 22 43,6 30 0,72

    volume

    massa

    30

    2235,46 aquades

    = 0,81 gr/ml

  • 30

    2205,42tan

    ole

    = 0,67 gr/ml

    30

    2255,42min

    yak

    = 0,68 gr/ml

    30

    226,43 oli

    = 0,72 gr/ml

    Metode Ostwald

    Sampel Volume

    sampel (L)

    jari-jari pipa

    (cm)

    panjang pipa

    (cm)

    waktu

    (sekon)

    Aquades 0,03 0,85 12,2 6,54

    Etanhol 0,03 0,85 12,2 3,47

    Minyak

    tanah/kerosin 0,03 0,85 12,2 3,30

    Oli 0,03 0,85 12,2 62,0

    =koefisien viskositas

    R = jari-jari pipa (cm)

    t = waktu (detik)

    g = gravitasi (m/s2)

    V= volume (liter)

    L= panjang pipa (cm)

    P = tekanan (dyne/cm2)

    gVL

    tRP 4

  • gVL

    tRP aquadesaquades

    4

    )2,12)(03,0(10

    54,685,07

    22 4P

    = 0,054

    gVL

    tRP oleole

    tan

    4

    tan

    )2,12)(03,0(10

    47,385,07

    22 4P

    = 0,175 N s/m2

    gVL

    tRP yakyak

    min

    4

    min

    )2,12)(03,0(10

    30,385,07

    22 4P

    = 1,75 N s/m2

    gVL

    tRP olioli

    4

    )2,12)(03,0(10

    6285,07

    22 4P

    = 0, 143 N s/m2

    Metode Falling Ball

    Sampel jari-jari kelereng

    (cm) tinggi tabung (m)

    waktu

    (sekon)

    Aquades 1,5 0,232 1,12

    Etanhol 1,5 0,232 0,85

    Minyak

    tanah/kerosin 1,5 0,232 1,87

    Oli 1,5 0,232 2,04

  • v = kecepatan (cm/sekon)

    l = jarak (cm)

    t = waktu (detik)

    98,0

    232,0Aquades v = 0,236m/s

    87,1

    232,0sinTanah/KeroMinyak v = 0,124 m/s

    12,1

    232,0Oli v = 0,207 m/s

    3

    3

    4rvkelereng

    3)5,1.(

    7

    22.

    3

    4

    = 14,142857 cm3

    kelereng = 0,9 gr/m3

    v

    gddr bb

    9

    )(2 2

    )345323,8(9

    )95,0()5,1(2 2

    kelereng

    aquades

    = - 0,0029 N s/m2

    )345323,8(9

    )78,0()5,1(2 2

    tan

    kelereng

    ole

    = 0,0072 N s/m2

    )345323,8(9

    )85,0()5,1(2 2

    min

    kelereng

    yak

    = 0,002 N s/m2

    t

    lv

  • )345323,8(9

    )81,0()5,1(2 2

    kelereng

    aquades

    = 0,0054 N s/m2

    Viskositas(kekentalan

    ) berasal dari perkataan

    Viscous (Soedojo, 1986)

    (Dalam Jurnal Metode

    Penentuan Koefisien

    Kekentalan Zat Cair dengan

    Menggunakan Regresi Linear

    Hukum Stokes, 2008).

    Zemansky mengatakan

    viskositas dapat dianggap

    sebagai gerakan di bagian

    dalam(internal) suatu fuida

    (Jurnal Rizky Hardiyatul

    Maulida dkk, 2010).

    Viskositas terdapat pada zat

    cair maupun gas dan pada

    intinya merupakan gaya

    gesekan antara lapisan-lapisan

    yang bersisian pada fluida saat

    lapisan - lapisan tersebut

    begerak melewati satu sama

    lainnya. Pada zat cair,

    viskositas terutama di

    sebabkan oleh gaya kohesi

    antara molekul. Sedangkan

    pada gas, viskositas muncul

    dari tumbukan antar molekul.

    Fluida yang berbeda memiliki

    besar viskositas yang berbeda

    dan zat cair pada umumnya

    jauh lebih kental daripada gas

    (Jurnal Rizky Hardiyatul

    Maulida dkk, 2010).

    Makin besar

    viskositas, makin lambat

    aliran cairan. Viskositas

    cairan biasanya turun dengan

    meningkatnya suhu, dapat

    dianalogikan dengan sirup

    gula panas mengalir lebih

    cepat dari pada sirup gula

    dingin. Cairan yang

    mempunyai gaya antar

    molekul yang kuat memiliki

    viskositas yang lebih besar

    dibandingkan cairan yang

    memiliki gaya antarmolekul

    yang lemah. Air memiliki

    viskositas lebih besar

    dibandingkan kebanyakan

    cairan karena kemampuannya

    untuk membentuk ikatan

    hidrogen. Yang menarik,

    viskositas gliserol jauh lebih

  • besar daripada semua cairan

    (Raymond Chang, 2005: 375).

    Besaran gesekan antar

    molekul ini biasanya juga

    disebut derajat kekentalan zat

    cair. Pada percobaan

    viskositas dengan metode

    Ostwald, viskositas aquades

    yang didapat dari perhitungan,

    yaitu 0,053 N s/m2. Viskositas

    etanol yang didapat dari

    perhitungan, yaitu 0,175 N

    s/m2. Viskositas minyak yang

    didapat dari perhitungan,

    yaitu 1,75 N s/m2. Viskositas

    oli yang didapat dari

    perhitungan, yaitu 0,143 N

    s/m2. Semakin tinggi

    viskositas, semakin sulit suatu

    jenis cairan mengalir, semakin

    rendah viskositas, semakin

    mudah suatu jenis cairan

    mengalir. Oli dan minyak

    merupakan aliran laminar atau

    aliran kental karena laju aliran

    kecil melalui sebuah pipa

    dengan garis tengah kecil,

    sedangkan air dan etanol

    merupakan aliran turbulen

    karena laju aliran yang

    melalui pipa lebih besar dari

    laju aliran pada aliran laminar.

    Pada metode ini, tinggi pipa

    sukar dihitung. Hal ini

    menyebabkan tinggi pada

    pipa kurang teliti, pun juga

    mempengaruhi harga

    viskositasnya.

    Pada percobaan

    metode bola jatuh, metode ini

    dipengaruhi oleh adanya

    gravitasi pada kelereng.

    Kelereng yang telah

    dimasukkan ke dalam gelas

    kimia mengalami gaya

    gravitasi akibat gelas kimia

    diputar 180. Metode ini

    kurang tepat digunakan untuk

    menghitung nilai viskositas.

    Hal ini karena alat dan bahan

    sederhana yang digunakan

    pada metode ini menyebabkan

    nilai viskositas yang akan

    dicari kurang teliti, selain itu

    waktu yang dihitung selama

    kelereng jatuh akan tidak

    tepat. Oleh karena itu

    diperlukan pencatatan waktu

    otomatis yang akan mencatat

    waktu yang diperlukan

    kelereng untuk jatuh ketika

    diputar 180. Agar nilai

  • viskositas cairan (ketika

    menggunakan metode bola

    jatuh) dapat diketahui,

    diperlukan massa jenis

    kelereng, massa jenis zat

    cairan serta jari-jari kelereng

    yang digunakan.

    Pada metode bola

    jatuh, nilai viskositas yang

    didapat dari aquades, yaitu -

    0,0029 N s/m2. Etanol, yaitu

    0,0072 N s/m2. Minyak, yaitu

    0,002 N s/m2. Oli, yaitu

    0,0054 N s/m2. Hasil ini tidak

    valid karena berberda dengan

    ada pada literatur. Dalam

    buku Raymond Chang

    menyatakan bahwa viskositas

    dari air (H2O) adalah 0,00101

    N s/m2, sedangkan viskositas

    dari etanol (C2H5OH) adalah

    0,0012 N s/m2 (2005; 376).

    Perbedaan yang terjadi karena

    kurang ketelitian praktikan

    dalam mengamati percobaan

    dalam praktikum viskositas

    cairan ini.

    D. Kesimpulan

    Berdasarkan data hasil percobaan dan tujuan praktikum maka dapat

    disimpulkan bahwa:

    1. Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida

    yang bergerak atau benda padat yang bergerak di dalam fluida.

    2. Terdapat beberapa macam tipe viskometer yang biasa digunakan antara

    lain: viskometer kapiler (Ostwald), viskometer Hoppler, viskometer

    Cup and Bob, dan viskometer Cone and Plate.

    3. Pada percobaan viskositas dengan metode Ostwald, viskositas aquades

    yang didapat dari perhitungan, yaitu 0,053 N s/m2. Viskositas etanol

    yang didapat dari perhitungan, yaitu 0,175 N s/m2. Viskositas minyak

    yang didapat dari perhitungan, yaitu 1,75 N s/m2. Viskositas oli yang

    didapat dari perhitungan, yaitu 0,143 N s/m2.

    4. Pada metode bola jatuh, nilai viskositas yang didapat dari aquades, yaitu

    -0,0029 N s/m2. Etanol, yaitu 0,0072 N s/m2. Minyak, yaitu 0,002 N

    s/m2. Oli, yaitu 0,0054 N s/m2. Dalam buku Raymond Chang

  • menyatakan bahwa viskositas dari air (H2O) adalah 0,00101 N s/m2,

    sedangkan viskositas dari etanol (C2H5OH) adalah 0,0012 N s/m2 (2005;

    376).

    E. Daftar Pustaka

    Chang, Raymound. 2005.

    http://books.google.co.id/books?id=KzN5SOR1A-

    4C&pg=PA374&dq=tegangan+permukaan+adalah&hl=id&sa=X&ei=J4d

    LU-yrJsHMrQfp_IHgDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=viskositas&f=false

    diakses pada 16 April 2014

    Kuncoro, Eko Budi.

    http://books.google.co.id/books?id=hbHafEkjXQoC&pg=PA51&dq=visko

    sitas+adalah&hl=id&sa=X&ei=KohLU4PJAcmBrQfCzoBw&redir_esc=y

    #v=onepage&q=viskositas%20adalah&f=false diakses pada 16 April 2014

    Budianto, Anwar. 2008. METODE PENENTUAN KOEFISIEN

    KEKENTALAN ZAT CAIR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI

    LINEAR HUKUM STOKES. http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-

    content/uploads/2008/12/12-anwar157-166.pdf diakses pada 16 April 2014

    Maulida, Rizky. H dan Erika Rani. 2010. ANALISIS

    KARAKTERISTIK PENGARUH SUHU DAN KONTAMINAN

    TERHADAP VISKOSITAS OLI MENGGUNAKAN ROTARY

    VISCOMETER. ejournal.uin-

    malang.ac.id/index.php/NEUTRINO/article/download/.../pd...diakses pada 16 April 2014