Viskometer Oswald Dede

12
VISKOMETER OSWALD 1. TUJUAN PERCOBAAN Memahami aliran fluida dalam pipa kecil dan pengukuran viskositas relative fluida dengan metode aliran 2. ALAT-ALAT PERCOBAAN a. Viskometer Oswald dan statip untuk menjepit Viskometer b. Larutan NaCl c. Gelas piala untuk mencelupkan viskositas d. Gelas ukur e. Aerometer dengan daerah ukur sampai 1,10 g/cm 3 f. Stopwatch g. Pipa Karen untuk menghisap 3.TEORI DASAR Setiap fluida mempunyai kekentalan dan ukuran kekentalan dinyatakan dalam besaran fisika yang disebut koefisien viskositas µ. Smeakin tinggi koefisien viskositas, semakin kental fluida tersebut. Adanya kekentalan inimemberikan efek kepada aliran fluida yang melewati pipa. Semakin kental fluida tersebut semakin lambat alirannya. Dalam tubuh kita, darah mengalir melalaui pembuluh darah yang bertindak sebagai pipa, karena itu sifat aliran darah pada tubuh juga dipengaruhi oleh kekentalan darah. Kembali pada aliran fluida, besaran fisika yang bias digunakan untuk mengukur kecepatan aliran adalah debit atau laju aliran Q yaitu jumlah volume fluida yang mengalir pada suatu titik per satuan waktu. Satuan Q adalah m 3 /det atau satuan lain yang setara dengan itu. Untik aliran laminar, hubungan antara debit dengan koefisien viskositas dirumuskan oleh Poiseuille orang yang tertarik pada

description

akmal

Transcript of Viskometer Oswald Dede

Page 1: Viskometer Oswald Dede

VISKOMETER OSWALD

1. TUJUAN PERCOBAAN

Memahami aliran fluida dalam pipa kecil dan pengukuran viskositas relative fluida dengan metode aliran

2. ALAT-ALAT PERCOBAANa. Viskometer Oswald dan statip untuk menjepit Viskometerb. Larutan NaClc. Gelas piala untuk mencelupkan viskositasd. Gelas ukure. Aerometer dengan daerah ukur sampai 1,10 g/cm3

f. Stopwatchg. Pipa Karen untuk menghisap

3. TEORI DASAR

Setiap fluida mempunyai kekentalan dan ukuran kekentalan dinyatakan dalam besaran fisika yang disebut koefisien viskositas µ. Smeakin tinggi koefisien viskositas, semakin kental fluida tersebut. Adanya kekentalan inimemberikan efek kepada aliran fluida yang melewati pipa. Semakin kental fluida tersebut semakin lambat alirannya.

Dalam tubuh kita, darah mengalir melalaui pembuluh darah yang bertindak sebagai pipa, karena itu sifat aliran darah pada tubuh juga dipengaruhi oleh kekentalan darah. Kembali pada aliran fluida, besaran fisika yang bias digunakan untuk mengukur kecepatan aliran adalah debit atau laju aliran Q yaitu jumlah volume fluida yang mengalir pada suatu titik per satuan waktu. Satuan Q adalah m3/det atau satuan lain yang setara dengan itu. Untik aliran laminar, hubungan antara debit dengan koefisien viskositas dirumuskan oleh Poiseuille orang yang tertarik pada fisika lairan darah. Penjaban dan analisis terinci perumusan Poiseuille dapat dibaca pada buku Sears [1].

Q=dVdt

=πR 4¿¿

Dimana :V = volume fluida yang mengalir dalam interval waktu dt pada salah satu ujung pipa

R = jari-jari pipa aliran

P1&P 2 = tekanana pada permukaan fluida dikedua ujung pipa

L = Panjang kedua ujung pipa

µ = koevisien viskositas

Page 2: Viskometer Oswald Dede

jika persamaan (1) diintegrasi maak diperoleh

V=πR 4 (P 1−P 2)

8 µt

Dengan persamaan Poiseuille diaats kita akan mengukur viskositas relative suatu fluida. Viskositas relative adalah nisbah (ratio) antara viskositas fluida x dengan fluida standar. Jadi:

μrel=¿

μx

μs

¿

Dimana: µrel : koefisien viskositas relative fluida x yang akan dicari

µx : koefisien viskositas fluida x

µs : koefisien viskositas standar atau fluida yang diambil sebagai racun

Catatan : viskositas relative persamaan (2) sering dinyatakan dalam persen

Untuk merealisir maksud tersebut digunakan peralatan seperti gambar 2. Tabung berbentuk U tersebut diisi fluida yang diatur sedemikian rupa sehingga salah satu permukaannya di garis a dan salah satu lagi di c.

Page 3: Viskometer Oswald Dede
Page 4: Viskometer Oswald Dede

4. JALANNYA PERCOBAANa. Ambillah tabung U viscometer Oswald dan bersihkan pipa tabung tersebut dengan cara

meniup dan menghisap pada pipa karet dengan air suling, sehingga tidak ada penyumbatan pada saluran pipa.

b. Isilah viscometer dengan aquadestilata perlahan-lahan sampai batas c pipa kanan tabungc. Masukkan selang karet pada tabung kiri dan hisaplah perlahan-lahan sehingga fluida pipa

kiri naik. Hentikan hisapan saat fluida melewati batas a pipa kiri.d. Persiapkan stopwatch sambil mengamati gerak turunnya fluida pada pipa kiri. Hidupka

stopwatch saat melewati batras a pipa kiri.e. Amati terus dan matikan stopwatch saat melewati batas bf. Catatlah interfal waktu antara batas a dan b dan dilambangkan dengan tsuntuk

aquadestilatta dan tf larutan NaCl. Catat hasil pada data percobaang. Kosongkan Viskometer dari fluida yang adah. Buatlah lartan NaCl (kita anggap konsentrasinya 100%). Ukurlah densitasnya dengan

aerometer, hasil ini kita sebut px 100%, dan isikan pada table datai. Untuk larutan NaCl ini lakukan percobaan 2 s/d 7j. Ulangi percobaan 9 sekali lagik. Untuk percobaan 9 dan 10 untuk NaCl dengan konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20%` dan

kembali dengan aquadest. Perhatikan densitas larutan untuk masing-masing konsentrasi tidak perlu diukur tetapi dapat dihitung dari persamaan dibawah.

l. Ukurlah suhu ruangan Tkamar dan cata hasil pada table data

Catatan:

1. Massa aqudestilata tidak perlu diukur tapi dapat diperoleh dari table2. Untuk membuat larutan dari konsentrasi relative z% maka dapat dilakukan sebagai

berikut, masukkan Z cc atau x ml larutan 100% ke gelas pengukur. Kemudian tuangkan aquadestilata sehingga volumenya menjadi 100 ml

3. Dengan cara membuat larutan diatas, maka konsentrasi pada z% adalah

Pustaka

1. Sears, dan Zemansky, “Mekanika, Panas dan Bunyi”2. Keller, F.J. et al. “Physics Classical and Modern”,McGrHill, 2th ed. 1993, chapter 15.3. Giancoli, D.C., Physics, Principles with Application”, Prntice Hall International, Inc, 5 th

ed., 1995, chapter 10

Page 5: Viskometer Oswald Dede

Data Percobaan M-2 : Viskometer Oswald

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Februari 2011

Kelompok : A8

Fluida KonsentrasiRelatif

Interval Waktu t (detik) [g/cm3] Viskositas Relatif Terhadap Air (%)Percobaan 1 Percobaan II

H2O 0 % 5 5 1 1NaCl 100 % 6,5 6 1,3 1,4125NaCl 80 % 6 5,5 1,265NaCl 60 % 5,5 5,2 1,167NaCl 40 % 5,1 5 1,0908NaCl 20 % 5,3 5 1,1021NaCl 0 % 5,1 5 1,0706

Page 6: Viskometer Oswald Dede

LAPORAN PRATIKUM FAAL VISKOMETER OSWALD

BLOK CAIRAN

Di Susun Oleh

Kelompok : A8

ANNISA DIENDA AMANDA PS (1102010028)

ANNISA KARTIKA (1102010029)

ANNISHYA SARI PARMANA (1102010030)

FARAH FARHANA MAREN (1102010094)

FARIS WANANDI (1102010095)

FATHAN IHTIFAZHUDDIN (1102010096)

INDAH KUSUMO WARDANI.P (1102010129)

INEZ SORAYA (1102010130)

AKMAL NUGRAHA (1102009018)

ANANDA INDRAWAN P (1102009027)

DESRI WAHYUNI (1102009073)

Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI

Page 7: Viskometer Oswald Dede

CAIRAN TUBUH

TUJUAN

PAda akhir latihan ini, mahasiswa harus dapat :

Mengetahui dan menjelaskan perubahan bentuk sel darah merah akibat perbedaan konsentrasi ion natrium dalam tubuh

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

1. NaCl 1% dan 3%2. Aquadestilata3. Rak tabung dengan 10 buah tabung reaksi4. Jarum spuit 3 cc5. Kapas alcohol6. Pipet tetes7. Darah (diperoleh dari vena punksi atau darah hewan percobaan yang masih baru)

TATA KERJA

Tahanan Osmotik sel darah merah

1. Tabung reaksi diberi tanda no.1 sampai dengan no.102. Tabung no. 1 dimasukkan 40 tetes NaCl 3%

Tabung no. 2 dimasukkan 32 tetes NaCl 1% + 8 tetes aquadestilataTabung no. 3 dimasukkan 28 tetes NaCl 1% + 12 tetes aquadestilataTabung no. 4 dimasukkan 24 tetes NaCl 1% + 16 tetes aquadestilataTabung no. 5 dimasukkan 22 tetes NaCl 1% + 18 tetes aquadestilataTabung no. 6 dimasukkan 20 tetes NaCl 1% + 20 tetes aquadestilataTabung no. 7 dimasukkan 18 tetes NaCl 1% + 22 tetes aquadestilataTabung no. 8 dimasukkan 16 tetes NaCl 1% + 24 tetes aquadestilataTabung no. 9 dimasukkan 14 tetes NaCl 1% + 26 tetes aquadestilataTabung no. 10 dimasukkan 12 tetes NaCl 1% + 28 tetes aquadestilata

3. Pada masing-masing tabung tambahkan 1 tetes darah kemudian dicampur dengan cara membalikkan tabung dengan menggunakan ibu jari untuk menutup bagian atas tabung sehingga darah tercampur dengan larutan garam

4. Biarkan tabung selama 1 jam, selanjutnya periksa tabung5. Jika hemolisa tidak terjadi, sel darah merah membentuk endapan (sedimen) pada bagian

bawah tabung dan larutan dibagian atas berwarna jernih ( bening )6. Hemolisa sebagian akan membentuk sedikit endapan (sedimen) sel darah merah pada

bagian bawah tabung dan larutan garam diatasnya berwarna merah muda

Page 8: Viskometer Oswald Dede

7. Terjadi hemolisa sempurna jika larutan garam berwarna merah muda tanpa ada endapan (sedimen)

8. Cacat konsentrasi NaCl sewktu mulai terjadi hemolisa, hemolisa sebagian dan hemolisa sempurna- Apakah olahraga berat dapat menyebabkan perubahan fragilitas dari sel darah

merah?

`

Page 9: Viskometer Oswald Dede

Hasil Pratikum Cairan Faal

No Tabung Konsentrasi NaCl Hasil hemolisa1 Tabung 1 3%x40= M2X2 =3%

20Hemolisa Sebagian

2 Tabung 2 1%x32= M2X2=0,8% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

3 Tabung 3 1%x28= M2X2=0,7% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

4 Tabung 4 1%x24= M2X2=0,6% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

5 Tabung 5 1%x22=M2X2=0,55% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

6 Tabung 6 1%x20=M2X2=0,5% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

7 Tabung 7 1%x18=M2X2=0,45% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

8 Tabung 8 1%x16=M2X2=0,4% 20

Tidak Terjadi Hemolisa

9 Tabung 9 1%x14=M2X2=0,35% 20

Hemolisa Sempurna

10 Tabung 10 1%x12=M2X2=0,3% 20

Hemolisa Sempurna

Kesimpulan : Jika hemolisa tidak terjadi, sel darah merah membentuk endapan (sedimen) pada bagian bawah tabung dan larutan dibagian atas berwarna jernih ( bening )Hemolisa sebagian akan membentuk sedikit endapan (sedimen) sel darah merah pada bagian bawah tabung dan larutan garam diatasnya berwarna merah mudaTerjadi hemolisa sempurna jika larutan garam berwarna merah muda tanpa ada endapan (sedimen)

Tanggal :

Disetujui :