VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ......

13
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA DINAS PERTANIAN 2016-2021

Transcript of VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ......

Page 1: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 103

08 Fall

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA

08 Fall

D I NA S P E R TA NI A N

2016-2021

Page 2: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 104

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dinas Pertanian sesuai dengan fungsinya yaitu pembangunan

pertanian di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang

dilaksanakan dan diarahkan untuk mengoptimalkan segenap potensi yang

ada. Proses pembangunan tersebut tidak terlepas dari vis i dan misi yang

sudah ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih, adapun visi dan

misinya ialah sebagai berikut :

4.1. Visi dan Misi

Visi yang ditetapkan merupakan cita-cita yang ingin dicapai selama

5 tahun kedepan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih:

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan

Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan

Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.

Adapun misi-misi yang dibuat sebagai turunan dari visi yang ada

ialah sebagai berikut:

1. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan

pendidikan

2. Misi Kedua : Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan

kesehatan

3. Misi Ketiga : Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang

terpadu tata ruang wilayah dengan memperhatikan aspek

kebencanaan

4. Misi Keempat : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

5. Misi Kelima : Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang

memiliki keunggulan kompetitif

6. Misi Keenam : Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup

7. Misi Ketujuh : Meningkatkan Kemandirian Desa

8. Misi Kedelapan : Meningkatkan reformasi birokrasi

9. Misi Kesembilan : Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban

Wilayah

Dimana Misi yang sejalan dan harus didukung oleh Dinas Pertanian

sesuai dengan kewenangan dan TUPOKSI-nya ialah misi nomor 5 yaitu

Page 3: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 105

“Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan

kompetitif”.

4.2. Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi ke-5 yang telah

ditetapkan tersebut di atas sebagai acuan pembangunan pertanian yaitu

“Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan

kompetitif”, diperlukan adanya kerangka yang jelas, menyangkut tujuan

dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaran yang akan

dijalankan, akan memberikan arah bagi pelaksanaan setiap kegiatan baik

urusan peningkatan SDM aparatur dan SDM pelaku usaha pertanian

maupun urusan pilihan untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat pertanian. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan misi ke-5,

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Tahun 2016–2021

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upaya optimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah

1. Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan

Persentase ketersediaan pangan utama (Skor PPH ketersediaan)

2. Meningkatnya daya

saing komoditas

pertanian

Jumlah komoditas pertanian yang

memiliki daya saing berskala

nasional (jenis)

3. Meningkatkan

Kesejahteraan Petani

Jumlah kelompok tani yang

berpredikat utama

Hasil Reviu Internal Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam

penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja

Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategis instansi pemerintah. Sebagaimana hasil evaluasi

terhadap IKU yang telah tersusun oleh Perangkat Daerah, Sekretariat

Daerah memfasilitasi Perangkat Daerah melalui Reviu internal terhadap

kinerja dan indikator kinerja sebagai upaya perbaikan penetapan kinerja

Page 4: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 106

Perangkat Daerah (Renstra), agar dapat sejalan dengan tujuan dan

sasaran RPJMD.

Hasil reviu internal terdapat beberapa perubahan terhadap sasaran

dan IKU Dinas Pertanian yang telah ditetapkan. Perubahan IKU Dinas

Pertanian Kabupaten Bandung sebagai berikut:

Tabel 4.2 Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 sebelum dan setelah Review

Tujuan Sebelum Tujuan Setelah Review

Meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upaya optimalisasi kontribusi sektor ekonomi terhadap pembangunan daerah

Meningkatnya ketersediaan pangan, promosi dan mutu produk sebagai upaya peningkatan pendapatan petani

Meningkatnya Kapasitas dan kapabilitas ASN Internal Dinas

Tabel 4.3 Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 sebelum dan setelah Review

Sasaran Sebelum Sasaran Setelah Review

Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan

Meningkatnya produksi pangan

Meningkatnya daya saing komoditas pertanian

Meningkatnya promosi dan mutu hasil produksi pertanian

Meningkatnya kesejahteraan petani

Meningkatnya Penyuluhan Pertanian

- Meningkatnya tata kelola pemerintahan

Tabel 4.4 Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 sebelum dan setelah Review

Indikator Sebelum Indikator Setelah Review

Persentase ketersediaan pangan utama

Jumlah produksi pertanian

Jumlah populasi ternak

Jumlah komoditas pertanian yang memiliki daya saing berskala nasional

Persentase peningkatan pasca panen produk unggulan pertanian

Jumlah Kelompok Tani Kelas Utama

Persentase kelompok tani terbina

- Nilai AKIP

- Persentase asset dalam kondisi baik

Page 5: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tabel. Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Kabupaten Bandung setelah Review InternaI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan/Alasan/ Formulasi Perhitungan

1 Meningkatnya produksi pangan

1. Jumlah produksi pertanian (ton) Menjumlahkan produksi komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

a) Jumlah Produksi komoditiTanaman Pangan (Ton)

Menjumlahkan produksi padi, Jagung, Ubikayu dari tiap kecamatan

b) Jumlah Produksi Hortikultura Unggulan (Ton)

Menjumlahkan produksi bawang merah, cabe, Kubis, Kentang, Tomat, Jeruk, Alpukat, Strawberry, jambu air dan jambu biji bulanan dari tiap kecamatan

c) Jumlah Produksi komoditi perkebunan (Ton)

Menjumlahkan produksi kopi, cengkeh dan tembakau dari tiap kecamatan

2. Jumlah populasi ternak (ekor) Menjumlahkan populasi ternak ruminansia besar, ruminansia kecil dan unggas tiap kecamatan

a) Jumlah Populasi Ternak Ruminansia Besar (Ekor)

Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan

b) Jumlah Populasi Ternak Ruminansia Kecil (Ekor)

Menjumlahkan populasi ternak domba dan kambing tiap kecamatan

c) Jumlah Populasi Ternak Unggas (Ekor)

Menjumlahkan populasi ternak ayam ras pedaging, Ayam buras, Ayam ras petelur dan itik tiap kecamatan

2 Meningkatnya promosi dan mutu hasil produksi pertanian

Persentase peningkatan pasca panen produk unggulan pertanian (%)

Jumlah Kelompok terbina dlm penerapan teknologi pasca panen x 100% Jumlah total kelompok pertanian

3 Meningkatnya Penyuluhan Pertanian

Persentase kelompok tani terbina (%)

Jumlah kelompok terbina penyuluhan x 100% Total kelompok pertanian kabupaten

Page 6: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.3 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian

4.3.1 Strategi Pembangunan Pertanian

Berdasarkan strategic foresight dan identifikasi kesenjangan sektor

pertanian di Kabupaten Bandung, proses pembangunan pertanian dapat

dibagi menjadi tiga jangka waktu dalam tiga dimensi pembangunan; yaitu

dimensi produk, pasar dan institusional. Secara umum, pengembangan

subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan

diarahkan pada terciptanya komoditas dan produk yang memiliki standar

global. Pencapaian standar tersebut ditujukan untuk memperbesar

peluang pasar produk tersebut; meskipun mungkin pada faktanya produk

tersebut belum dapat menembus pasar global tetapi barriers to entry

terhadap pasar internasional telah dapat dieliminasi. Pencapaian standar

tersebut dapat dicapai dengan mengikuti pola produksi komoditas dan

proses pembentukan produk yang juga terstandarisasi internasional;

beberapa diantaranya adalah good agricultural practices dan good

manufacturing practices yang telah diratifikasi pada tingkat internasional.

Selain itu, khusus untuk beberapa komoditas utama seperti beras dan

daging diarahkan dalam upaya pencapaian food security mengingat

semakin tingginya permintaan dan semakin terbatasnya sumber

penyediaan akan produk tersebut.

Dalam jangka pendek, strategi-strategi yang disusun untuk setiap

dimensi bersifat penentuan dan identifikasi komponen pengembangan

untuk masing-masing subsektor. Strategi identifikasi sangat dibutuhkan

sebagai dasar untuk strategi berikutnya; atau untuk perubahan (dan

migrasi) strategi pada jangka waktu berikutnya. Pada subsektor tanaman

pangan, penentuan komoditas pertanian yang akan menjadi fokus

pengembangan dan pemetaan pelaku usaha dalam komoditas tersebut

(beserta stakeholders-nya) dirasakan sangat relevan sebagai dasar

pengembangan selanjutnya. Selain dari komoditas, wilayah dimana

komoditas tersebut dapat dikembangkan juga menjadi dasar dari

pengembangan komoditas. Sebagai justifikasi, pengembangan suatu

komoditas memerlukan keterkaitan antara aspek spasial dengan jaringan

usahatani komoditas tersebut. Keunggulan komoditas dapat dicapai

dengan memanfaatkan dampak tumpahan (spillover effect) yang

cenderung terjadi pada wilayah-wilayah sentra produksi pertanian yang

berkelompok membentuk cluster.

Strategi identifikasi tersebut selanjutnya dilengkapi dengan upaya-

upaya mengembangkan pola produksi yang konvergen pada konsep good

Page 7: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 104

agricultural practices (GAP). GAP harus dijadikan dasar pada proses

pembangunan pertanian karena konsep ini memuat pola produksi yang

bersifat holistik dan dapat diterapkan secara spesifik pada setiap jenis

sistem agroekologis. Pengadopsian konsep ini dapat dilakukan setelah

wilayah dan komoditas utama telah teridentifikasi. Selanjutnya diperlukan

proses penerjemahan prinsip-prinsip GAP tersebut sesuai dengan

karakteristik wilayah dan komoditas yang bersangkutan.

Strategi jangka pendek juga akan diwarnai dengan upaya-upaya

mengembangkan mekanisme supply chain (SCM) pada setiap komoditas.

SCM merujuk pada kegiatan manajerial (koordinasi) antar pelaku dan

lembaga yang terlibat dalam sektor pertanian (produksi, distribusi dan

pemasaran) dengan tujuan mengahasilkan produk yang diminta oleh

konsumen. Yang menjadi penekanan pada mekanisme ini adalah proses

kolaborasi perencanaan dan keterkaitan antar pelaku usahatani tersebut.

Strategi ini sangat relevan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung

yang berfungsi sebagai fasilitator pembangunan pertanian.

Di dalam dimensi pasar, competitive intelligence (CI) menjadi kunci

dari strategi-strategi jangka pendek. Strategi CI mencakup proses-proses

yang berkaitan dengan mengumpulkan, menganalis, dan mengaplikasikan

informasi yang diperoleh berkaitan dengan komoditas dan produk. Dalam

operasionalisasinya, CI dapat dilakukan dengan membentuk jaringan

formal dengan stakeholders yang terlibat dalam sektor pertanian. Dalam

konteks ini, CI lebih ditekankan kepada penggalian informasi mengenai

pasar komoditas dan produk pertanian. Pada gilirannya, informasi-

informasi yang diperoleh akan diterjemahkan sebagai input dalam

melakukan penyesuaian rencana strategis ketika pasar pertanian

mengalami dinamika. Informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

Kabupaten Bandung terntunya berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan

sektor pertanian serta peluang-peluang yang dapat dieksploitasi.

Kerangka keterkaitan strategi dan migrasi stretegi disajikan pada Gambar

10.

Sebagai hasil dari jangka pendek, terdapat beberapa komponen dasar

strategi yang harus diterapkan. Pada jangka menengah diharapkan telah

terciptanya arah menuju pola produksi komoditas dan pasar yang bersifat

kontrak (contract based). Sebagai justifikasi, pasar yang bersifat kontrak

akan memberikan peluang yang lebih besar terhadap usahatani berskala

kecil untuk dapat berpartisipasi dalam pasar. Meskipun begitu, pola ini

memerlukan jaringan usaha yang relatif telah terbangun; dimana usaha-

usaha untuk membangun jaringan tersebut telah diinisiasi pada strategi

jangka pendek. Selanjutnya, lingkungan yang dapat mendorong usahatani

Page 8: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 105

kecil untuk dapat memenuhi standar dalam pola kontrak harus

dikembangkan

Page 9: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 106

Gambar 4.1 Kerangka Migrasi Strategi Pembangunan Sektor Pertanian Kab. Bandung

Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

PA

SA

RK

ELE

MB

AG

AA

NP

RO

DU

K

5 Penerapan Integral Chain Care selanjutnya (penekanan pada good manufacturing practices, HACCP dan sistim traceability).

6 Adopsi teknologi yang tersedia untuk pengembangan komoditas menjadi produk derivatif;.

1 Pemetaan komoditas aktual dan potensi.2 Penentuan fokus pengembangan komoditas.3 Inventarisasi dan inisisasi pemanfaatan teknologi yang

tersedia pada tingkat nasional dan internasional.4 Penyesuaian dan penerapan standar komoditas dan

terdiferensiasi. Sosialisasi dan inisiasi penerapan Integral Chain Care tahap awal (penekanan pada sektor budidaya; good agricultural practices, good pesticide practices).

6 Penetrasi pasar nasional untuk komoditas terfokus beserta produk dan produk derivatifnya. Pemanfaatan peluang pasar global (extenderization).

12 Pemanfaatan kekuatan kolaborasi dan SCNM untuk menciptakan co-innovation pada produk. Pengembangan sistem inovasi agribisnis.

13 Proses regenerasi dan suksesi pada generasi muda agripreneur.

7 Pengembangan industri pertanian di sektor hilir.

7 Pemetaan cluster komoditas dan produk.8 Pengembangan sistem informasi cluster.9 Pengarahan dan pemanfaatan dana corporate

social responsibility untuk pembentukan cluster.

10 Menciptakan iklim kondusif untuk merangsang pembentukan aliansi strategis antar pelaku usaha dan stakeholders. Pengembangan biopartnership pada industri agrofarmaka.

11 Pengembangan collaborative decision making.

4 Transformasi perilaku pasar yang informal (open negotiation based) menjadi formal (contract based).

5 Penetrasi pasar (penekanan pada niche market dan pasar industri).

1 Competitive intelligent. Pemetaan karakteristik dan perilaku pasar.

2 Inventarisasi kendala barriers to entry pada pasar.3 Pengembangan promosi generik. Inisiasi penetrasi pasar

(penekanan pada pasar ritel moderen).

1 Inisiasi untuk mentransformasi kelembagaan petani berbasis produksi menjadi berbasis pasar (nilai).

2 Pengembangan aglomerasi di sektor pertanian. 3 Pemetaan dan identifikasi keterkaitan di antara jaringan

pelaku usaha dan stakeholders di sektor pertanian.4 Menginisiasi pembentukan forum pada (3.) dan

merancang proses kolaborasi di dalam rantai pasokan. 5 Pemetaan industri penunjang komoditas dan produk.6 Inisiasi pembentukan klaster agribisnis pangan dan

perkebunan. Pengembangan supply chain and network management (SCNM).

Page 10: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 107

Salah satu prasyarat bagi terciptanya pasar kontrak adalah adanya

standarisasi komoditas atau produk pertanian. Pada jangka pendek,

upaya-upaya standarisasi telah diinisiasi salah satunya melalui strategi

adopsi konsep GAP; dan pada jangka menengah dikembangkan lebih

lanjut dengan mengadopsi konsep traceability. Konsep ini merujuk pada

kelengkapan informasi pada setiap tahap produksi komoditas pertanian.

Konsep ini sangat perlu diadopsi mengingat bahwa preferensi konsumen

telah berubah ke arah makanan yang aman dan sehat; dimana perhatian

konsumen terhadap proses produksi akan semakin besar pada masa

mendatang. Isu-isu mengenai penggunaan komoditas pertanian

transgenik dan bahan kimia akan memperbesar tekanan konsumen

terhadap produsen. Sejalan dengan konsep traceability, secara paralel

konsep HACCP (hazard analysis and critical control points)harus dapat

diterapkan. HACCP merupakan suatu pendekatan yang sistematik

terhadap keamanan pangan yang dilakukan pada setiap tahap produksi

pangan tersebut. Pendekatan ini dianggap sangat perlu mengingat bahwa

selama ini inspeksi pangan lebih sering dilakukan pada tahap akhir

produksi.

Pada sisi kelembagaan, pembangunan jangka menengah harus

diwarnai dengan pengembangan kolaborasi pengambilan keputusan

usaha (collaborative decision making) diantara pelaku pada sektor

pertanian untuk menjamin efektivitias dari serangkaian strategi-strategi

yang telah dilakukan sebelumnya. Pengambilan keputusan usahatani

secara kolaboratif merupakan strategi lanjutan dari strategi SCM; dimana

kolaborasi menunjukkan bentuk hubungan antar pelaku dan lembaga

dalam sektor pertanian yang bersifat partnership.

Dalam jangka panjang merupakan pengembangan dari strategi-

strategi yang telah disusun pada jangka pendek dan jangka menengah.

Dalam jangka menengah, strategi-strategi akan mengalami perubahan

(penyesuaian) terhadap tujuan yang akan dicapai pada jangka panjang.

Paradigma baru dalam pembangunan pertanian menyaratkan keseluruhan

dimensi mendapatkan proporsi pengembangan yang seimbang.

Pembangunan pertanian di dalam dimensi kelembagaan melalui aktivitas-

aktivitas yang bersifat co-innovation, collaborative decision making dan

beragam skema yang mengambil bentuk biopartnerships diharapkan akan

menjamin tercapainya target pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Adapun penggambaran akan Peluang, Ancaman, Kekuatan dan

kelamahan pada proses pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung

ialah seperti tersaji pada tabel dibawah ini:

Page 11: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 108

EKSTERNAL

INTERNAL

OPPORTUNITIES THREATS

- Perkembangan ekonomi Kota Bandung

yang semakin pesat turut memengaruhi

perekonomian Kabupaten Bandung

khususnya yang berbatasan langsung

- Tingginya kunjungan wisatawan ke area

agrowisata dari luar Kabupaten Bandung

tinggi

- Permintaan produk pertanian dari daerah

lain tinggi

- Kebijakan MEA yang mendukung pasar

ekspor

- Berkembangnya sarana promosi dan

pemasaran produk pertanian

- Terdapat banyak investor yang telah

menanamkan modalnya di sektor hulu dan

hilir

- Tingginya ancaman penyakit

pada komoditas pertanian

- Kebijakan Perdagangan Bebas

dan ekspor import yang kadang

tidak berpihak pada petani

- Fluktuasi harga produk dan

sarana budidaya pertanian yang

mengancam proses

pembangunan sektor pertanian

- Tingginya inflasi dan fluktuasi

harga komponen usaha pertanian

- Alih fungsi lahan mengancam

kelangsungan budidaya

STRENGTH Strength – Opportunity Strategies: Strength – Threat Strategies:

- Kabupaten Bandung merupakan sentra

penghasil produk pertanian yang

didukung oleh struktur kewilayah yang

baik

- Pada kondisi eksisting sudah terdapat

koperasi petani, kelambagaan pertanian

lainnya

- Berkembangnya agrowisata di kabupaten

1. Mengembangkan kawasan pertanian

2. Peningkatan kapasitas, kualitas dan

kelembagaan pada proses budidaya

pertanian

3. Pengembangan sentra produksi pertanian

dengan berbasis pada agribisnis dan

agrowisata

4. Peningkatan sarana dan prasarana supply

1. Peningkatan pengendalian dan

penanggulangan penyakit pada

komoditas pertanian

2. Pengembangan produk pertanian

dengan mutu pasar global

3. Mengembangkan ekonomi kreatif

pertanian

4. Memudahkan aksesibilitas

Page 12: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 109

Bandung

- Meningkatnya sarana distribusi produk

pertanian

- Lokasi wilayah Kabupaten Bandung yang

cukup strategis sebagai pendukung

wilayah bandung raya dan ibukota negara

- Adanya komoditas pertanian yang

menjadi produk unggulan di Kabupaten

Bandung

- Adanya Petugas penyuluhan pertanian

pada tingkat Kecamatan

chain produk pertanian yang sesuai

standar

5. Pengembangan diversifikasi usaha

pertanian

6. Optimalisasi petugas penyuluh dilapangan

sebagai upaya peningkatan produksi

peternakan

pemasaran produk- produk pertanian

5. Pengembangan mutu produk dan

keamanan produk pertanian

WEAKNESS Weakness – Opportunity Strategies: Weakness – Threat Strategies:

- Kualitas SDM lokal dibidang Pertanian

masih belum optimal

- Masih terbatasnya regulasi yang

mendukung akan keberlangsungan sektor

pertanian (alih fungsi lahan)

- Proses budidaya dan manajemen

pertanian pada sektor hulu sampi hilir

yang masih bersifat tradisional

- Proses budidaya pada produk tertentu

menjadi salah satu bahan pencemar

lingkungan

-

1. Peningkatan keahlian sikap dan

pengetahuan pelaku pada sektor pertanian

2. Menyusun regulasi yang mengatur dan

melindungi keberlanjutan pembangunan

sektor pertanian

3. Penerapan manajemen yang sesuai

standar, modern dan berorientasi pasar

pada sektor pertanian dari sektor hulu

sampai hilir (traceability).

4. Peningkatan Penerapan teknologi dan

manajemen budidaya pertanian yang

ramah lingkungan

5. Peningkatan pemanfaatan pemasaran

secara digital pada produk pertanian

1. Meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan pencegahan dan

pengobatan penyakit

2. Menurunkan tingkat ketergantungan

perekonomian terhadap industri

pengolahan

3. Meningkatkan jaminan/kepastian

mengenai harga dan kontinuitas

pasokan produk pertanian

4. Penyederhanaan prosedur investasi

Page 13: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN · PDF filesaing komoditas pertanian Jumlah ... Menjumlahkan populasi ternak sapi perah dan sapi potong tiap kecamatan b) ... Pengembangan

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA 2016-2021 IV - 110

4.3.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian

Sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung

terpilih dimana sebagaian turunan dari Visi Misi tersebut menjadi

keawjiban Dinas Pertanian dalam upaya mewujudkan sasaran yang telah

ditetapkan. Pada sub bab ini akan dibahas kebijakan-kebijakan besar

untuk mendukung strategi pembangunan sektor pertanian yang

dikelompokkan sesuai dengan dimensi pembangunan yang telah dibuat

sebelumnya.

Secara garis besar, strategi, kebijakan dan program yang disusun

untuk meningkatkan kesejahteraan petani bertujuan untuk memfasilitasi

peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan

akses terhadap sumberdaya usaha pertanian, pengembangan

kelembagaan, kemampuan, dan perlindungan terhadap petani.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan oleh bupati ialah (1) Penjaminan pada ketersediaan pangan

utama. (2) Peningkatan Jumlah komoditas pertanian yang memiliki daya

saing berskala nasional. (3) peningkatan kesejateraan petani

Matriks keterkaitan tujuan, sasaran strategi dan arah kebijakan

dapat digambarkan sebagai berikut:

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

5 Menciptakan

Pembangunan

Ekonomi yang

Memiliki

Keunggulan

Kompetitif

5.1. Tercapainya

Kondisi

Ketahanan

Pangan

1.1.1. Meningkatkan

ketahanan

pangan

1.1.1.1. Pemantapan

dan

kemandiria

n pangan

5.2. Meningkatnya

daya saing

komoditas

pertanian

1.2.1. Memperluas

jangkauan

pemasaran

komoditas

pertanian

unggulan

1.2.1.1. Peningkatan

pemasaran

produk

pertanian

unggulan

5.3. Meningkatnya

kesejahteraan

petani

1.3.1. Meningkatkan

kapasitas dan

kapabilitas

kelompok tani

1.3.1.1. Peningkatan

keberpihak

an kepada

petani

1.3.2. Meningkatkan

intensitas

penyuluhan

petani

1.3.2.1. Peningkatan

pemberday

aan

penyuluh

Sumber : RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021