VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur ....

80

Transcript of VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur ....

Page 1: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 2: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 3: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

i Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

VISI

Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah

maupun nasional.

MISI

Menjalankan kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang dan

kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang

inklusif dan berkesinambungan.

FUNGSI

1. Fungsi Statistik dan surveillance

2. Fungsi Kajian

3. Fungsi Komunikasi dan Pelaksanaan Program

4. Fungsi Sistem Pembayaran

5. Fungsi Manajemen Intern dan koordinasi Wilayah

TUGAS POKOK

1. Memberikan masukan kepada Dewan Gubernur kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya;

2. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, yang didukung dengan

penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian/riset serta memfasilitasi pengendalian inflasi, pemberdayaan sektor riil dan

UMKM.

3. Melaksanakan kegiatan perizinan dan pengawasan serta operasionalisasi sistem pembayaran tunai dan non tunai sesuai

dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya

4. Melaksanakan kebijakan stabilitas keuangan , program perluasan dan pemerataan akses dan keterjangkauan keuangan

untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif

5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung fungsi-fungsi utama.

Kalender Publikasi KEKR

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Mei Agustus November Februari

Penerbit :

Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan - Tim Ekonomi Moneter

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh

Jl. Cut Meutia No.15, Banda Aceh - Indonesia

Telp : 0651-33200 / Fax : 0651-34116

Publikasi KER secara online dapat diperoleh di:http://www.bi.go.id/web/id/DIBI1/Regional/Publikasi/

Page 4: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 ii

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karuniaNya sehingga buku

“Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Provinsi Aceh Periode Agustus 2017” ini akhirnya dapat dipublikasikan. Buku ini

memaparkan informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah, diantaranya pertumbuhan

ekonomi, perbankan, sistem pembayaran dan keuangan daerah yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi

internal maupun eksternal Bank Indonesia. Secara umum, hasil kajian atas perkembangan ekonomi regional Provinsi Aceh

periode triwulan laporan mendeskripsikan bahwa perekonomian Aceh menunjukkan kecenderungan sedikit menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku

ini. Harapan kami, kerja sama yang telah tercipta dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada masa yang akan datang.

Kami menyadari bahwa kualitas dan informasi yang disajikan masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran membangun dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan buku ini.

Kami berharap, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Banda Aceh, Agustus 2017

Kepala Perwakilan,

Ahmad Farid

Deputi Direktur

Page 5: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii

A. PDRB

PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha (Sektoral)

Sektoral

(Dalam Triliun)

2014 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II III IV I II

Pertanian, Kehutanan,

& Perikanan 7,17 7,51 7,68 7,30 7,58 7,66 8,02 7,87 7,98 7,92 8,24 8,23 8,23 8,41

Pertambangan

& Penggalian 3,43 3,36 3,20 2,95 2,49 2,39 2,33 2,08 2,28 1,70 2,07 2,03 2,03 2,15

Industri Pengolahan 2,18 2,21 2,07 1,77 1,58 1,64 1,70 1,51 1,53 1,43 1,68 1,47 1,48 1,46

Pengadaan Listrik, Gas 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,05

Pengadaan Air 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Konstruksi 2,54 2,56 2,62 2,68 2,43 2,49 2,61 3,15 2,85 2,91 3,09 3,31 2,77 2,46

Perdagangan Besar

& Eceran, & Reparasi Mobil

& Sepeda Motor

4,10 4,24 4,40 4,29 4,27 4,43 4,58 4,45 4,45 4,52 4,60 4,74 4,61 4,69

Transportasi

& Pergudangan 2,11 2,13 2,19 2,33 2,21 2,24 2,31 2,33 2,19 2,22 2,23 2,23 2,21 2,33

Penyediaan Akomodasi

& Makan Minum 0,29 0,30 0,30 0,31 0,31 0,31 0,32 0,33 0,34 0,34 0,35 0,36 0,36 0,39

Informasi & Komunikasi 1,00 1,02 1,04 1,05 1,03 1,05 1,06 1,07 1,04 1,04 1,05 1,07 1,07 1,09

Jasa Keuangan 0,43 0,44 0,44 0,45 0,45 0,41 0,46 0,48 0,48 0,49 0,55 0,47 0,50 0,55

Real Estate 0,95 0,97 0,99 1,00 1,02 1,03 1,05 1,06 1,09 1,13 1,13 1,15 1,18 1,22

Jasa Perusahaan 0,16 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,18 0,17 0,18 0,19 0,19 0,19 0,18

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan & Jaminan

Sosial Wajib

2,07 2,02 2,14 2,25 2,16 2,21 2,34 2,35 2,18 2,75 2,51 2,51 2,35 2,72

Jasa Pendidikan 0,55 0,55 0,57 0,64 0,58 0,60 0,63 0,65 0,63 0,71 0,67 0,73 0,68 0,76

Jasa Kesehatan & Kegiatan

Sosial 0,69 0,71 0,70 0,73 0,73 0,75 0,77 0,79 0,77 0,85 0,78 0,83 0,80 0,89

Jasa lainnya 0,34 0,34 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,37 0,38 0,38 0,39 0,40 0,40 0,42

PDRB 28,05 28,57 28,90 28,32 27,42 27,80 28,75 28,71 28,41 28,61 29,57 29,80 29,36 29,76

PDRB Non-Migas 24,83 25,45 26,13 26,11 25,76 26,29 27,18 27,35 26,77 27,52 28,21 28,63 27,83 28,37

Sumber: BPS Provinsi Aceh, Diolah

Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

Page 6: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

ix Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

PDRB Berdasarkan Pengeluaran

Komponen

(Rp Triliun)

2014 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II III IV I II

Pengeluaran Konsumsi

Rumah Tangga 15,34 15,45 15,73 15,83 15,78 15,89 16,27 16,34 16,35 16,56 16,67 16,76 16,77 17,14

Pengeluaran Konsumsi

LNPRT 0,53 0,54 0,49 0,50 0,49 0,49 0,49 0,50 0,51 0,53 0,54 0,56 0,58 0,57

Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah 4,53 5,08 5,73 7,82 4,30 5,20 5,94 9,06 4,04 5,44 5,28 7,75 4,20 5,45

Pembentukan Modal Tetap

Bruto 9,23 9,07 9,27 9,36 9,18 9,12 9,59 10,72 9,62 9,85 10,32 10,72 9,86 9,33

Perubahan Inventori -0,09 0,12 -0,04 0,05 -0,05 0,02 -0,05 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 -0,03 -0,01

Ekspor Luar Negeri 0,81 1,53 1,11 1,26 0,44 0,29 0,60 0,34 0,39 0,17 0,19 0,32 0,41 0,35

Impor Luar Negeri 0,28 0,33 0,26 0,37 0,87 0,66 0,48 0,44 0,35 0,41 0,32 0,30 0,29 0,45

Net Ekspor Antar Daerah -1,99 -2,98 -3,07 -6,15 -1,85 -2,54 -3,61 -7,80 -2,16 -3,53 -3,12 -6,02 -2,15 -2,62

P D R B 28,05 28,57 28,90 28,32 27,42 27,80 28,75 28,71 28,41 28,61 29,57 29,80 29,36 29,76

PDRB Non-Migas 24,83 25,45 26,13 26,11 25,76 26,29 27,18 27,35 26,77 27,52 28,21 28,63 27,83 28,37

Sumber: BPS Provinsi Aceh, Diolah

B. Inflasi

Inflasi

(% YoY)

2014 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II III IV I II

Banda Aceh 5,40 6,12 4,30 1,27 5,40 6,12 4,30 1,27 3,10 2,01 3,17 3,13 3,08 3,94

Lhokseumawe 5,44 6,36 4,55 2,44 5,44 6,36 4,55 2,44 4,63 3,03 4,79 5,60 3,61 4,10

Meulaboh 5,67 6,47 2,86 0,58 5,67 6,47 2,86 0,58 3,12 2,19 3,81 3,77 4,72 4,32

Aceh 5,45 6,24 4,19 1,53 5,45 6,24 4,19 1,53 4,45 2,34 3,73 3,95 3,45 4,03

Sumber: BPS Provinsi Aceh, Diolah

Kota

Kelompok (%, yoy)

Bahan

Makanan Kesehatan

Makanan Jadi,

Minuman,

Rokok dan

Tembakau

Pendidikan,

Rekreasi dan

Olah Raga

Perumahan, Air,

Listrik, Gas dan

Bahan Bakar

Sandang Transpor, Komunikasi dan

Jasa Keuangan Total

Banda Aceh 2,48 2,39 5,02 2,30 4,43 3,87 4,98 3,94

Lhokseumawe 4,35 3,51 2,30 0,95 5,58 5,44 4.03 4,10

Meulaboh 0,23 5,29 6,22 3,57 8,55 1,97 5,20 4,32

Aceh 2,77 3,09 4,38 2,07 5,31 4,09 4,74 4,03

Sumber: BPS Provinsi Aceh, Diolah

Page 7: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 x

C. Perbankan (Berdasarkan Lokasi Bank)

Indikator Umum

Indikator 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II Total Aset (Rp Triliun) 41,27 45,79 48,70 43,49 45,76 46,75 43,65 45,23 45,25 51,22

Pertumbuhan (yoy)% 9,66 9,64 8,82 3,04 10,88 2,09 -10,37 4,01 -1,14 9,55

Pertumbuhan (mtm)% 4,46 1,09 13,36 (9,51) 4,31 -8,98 -10,66 -1,09 6,37 2,09

DPK (Rp Triliun) 27,84 31,42 34,62 31,05 31,65 33,27 33,41 32,37 31,12 36,93

Pertumbuhan (yoy)% 19,85 19,78 23,10 16,34 13,66 5,87 -3,49 4,24 -1,67 10,98

Pertumbuhan (mtm)% 5,59 3,20 15,15 (9,11) 3,09 -4,36 -3,88 -7,02 2,85 2,33

Pembiayaan (Rp Triliun) 25,37 26,35 26,37 27,22 27,54 28,62 29,09 29,95 30,74 31,88

Pertumbuhan (yoy)% 6,52 6,68 7,06 7,92 8,53 8,60 10,31 10,01 11,61 11,39

Pertumbuhan (mtm)% 1,45 2,00 0,80 1,92 1,78 1,60 0,96 0,66 2,76 1,29

FDR % 91,14 83,88 76,18 87,68 87,03 86,04 87,07 92,53 98,78 86,35

NPL-gross % 4,62 4,38 4,30 3,64 3,84 3,72 3,48 2,63 2,66 2,53

NPL-Nominal (Rp Triliun) 1,17 1,15 1,13 0,99 1,06 1,06 1,01 0,79 0,82 0,81

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Diolah

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (Simpanan)

SIMPANAN 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II

Total (Rp Triliun) 27,84 31,42 34,62 31,05 31,65 33,27 33,41 32,37 31,12 36,93

Pertumbuhan (yoy)% 19,85 19,78 23,1 16,34 13,66 5,87 -3,49 4,24 -1,67 10,98

Giro (Rp Triliun) 7,00 9,07 11,12 6,10 7,30 7,27 7,91 5,51 6,82 9,75

Pertumbuhan (yoy)% 4,86 12,32 17,4 10,07 4,2 -19,83 -

28,88 -9,72 -6,59 33,96

Tabungan (Rp Triliun) 12,57 12,64 13,65 17,02 14,56 15,65 15,73 18,51 16,06 16,98

Pertumbuhan (yoy)% 12,11 12,33 16,31 15,91 15,84 23,75 15,20 8,75 10,32 8,49

Deposito (Rp Triliun) 8,27 9,70 9,84 7,92 9,78 10,34 9,77 8,35 8,24 10,20

Pertumbuhan (yoy)% 54,86 40,71 42,47 22,69 18,37 6,61 -0,72 5,32 -15,85 -1,41

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Diolah

Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaan

PINJAMAN 2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II

Total Pembiayaan (Rp Triliun) 25,37 26,35 26,37 27,22 27,54 28,62 29,09 29,95 30,74 31,89

Pertumbuhan (yoy) % 6,52 6,68 7,06 7,92 8,53 8,6 10,31 10,01 11,61 11,39

Modal Kerja (Rp Triliun) 7,41 7,80 7,64 8,04 7,97 8,45 8,57 8,84 9,09 9,97

Pertumbuhan (yoy)% -5,77 -3,48 -2,04 2,08 7,44 8,31 12,18 9,93 13,99 17,92

Investasi (Rp Triliun) 2,67 2,90 2,90 3,10 3,24 3,43 3,67 3,81 3,91 3,76

Pertumbuhan (yoy)% 17,86 23,22 24,41 24,39 21,12 18,01 26,53 22,79 20,62 9,68

Konsumsi (Rp Triliun) 15,28 15,64 15,82 16,07 16,33 16,74 16,83 17,30 17,75 18,16

Pertumbuhan (yoy)% 11,70 9,70 9,17 8,26 6,86 7,00 6,60 7,58 8,66 8,44

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Diolah

Page 8: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

xi Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

Indikator

(Dalam Triliun)

2015 2016 2017

I II III IV I II III IV I II

Pertanian 1,64 1,91 1,89 2,05 2,12 2,21 2,27 2,36 2,39 2,51

Pertambangan 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02

Industri Pengolahan 1,27 1,27 1,26 1,38 1,47 1,48 1,75 1.93 2,22 2,63

Listrik Gas dan Air 0,11 0,10 0,09 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,17

Konstruksi 0,65 0,82 0,86 0,90 0,74 0,78 0,78 0,78 0,66 0,76

Perdagangan 5,49 5,65 5,55 5,74 5,79 6,11 6,10 6,15 6,14 6,31

Pengangkutan 0,09 0,10 0,10 0,10 0,12 0,13 0,14 0,14 0,15 0,17

Jasa Dunia Usaha 0,23 0,22 0,20 0,20 0,22 0,26 0,31 0,30 0,29 0,30

Jasa Sosial Masy. 0,53 0,54 0,51 0,49 0,49 0,65 0,67 0,74 0,91 0,83

Lainnya 15,32 15,70 15,86 16,11 16,36 16,76 16,85 17,31 17,76 18,16

Total 25,37 26,35 26,37 27,22 27,54 28,62 29,09 29,95 30,74 31,89

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Diolah

Page 9: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 10: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah xii

Ringkasan Eksekutif

Gambaran Umum Perekonomian Aceh

• Secara umum perekonomian Aceh pada triwulan kedua tahun 2017

mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari

sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor luar

negeri menjadi lokomotif utama pendorong pertumbuhan. Sementara

itu, dari sisi sektoral kinerja perekonomian masih ditopang oleh

peningkatan kinerja sektor pertanian dan pertambangan.

• Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Aceh terhadap APBD

mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun

sebelumnya, namun demikian dari sisi realisasi belanja mengalami

penurunan.

• Tekanan inflasi tahunan Provinsi Aceh pada akhir Triwulan-II 2017

tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan periode

triwulan I-2017 maupun triwulan yang sama di tahun sebelumnya.

Namun demikian masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan rata-

rata inflasi year on year pada triwulan II dalam tiga tahun terakhir (2014-

2016). Inflasi tahunan Aceh sepanjang triwulan II-2017 disumbang oleh

komoditas dari kelompok administered prices dan core.

• Risiko Stabilitas Keuangan daerah di Aceh cenderung mengalami

penurunan, yang tercermin dari penurunan NPL kredit korporasi dan

UMKM, sementara NPL kredit perseorangan cenderung stabil. Namun

demikian terjadi penurunan kinerja penyaluran kredit perbankan di

kelompok korporasi dan UMKM.

• Pada Triwulan II-2017, Pengedaran Uang Kartal Di Provinsi Aceh

Mengalami Net Cash Outflow, sedangkan transaksi ritel melalui SKNBI

mengalami penurunan.

Page 11: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

xiii Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

• Pada bulan Februari 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun

dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, namun Tingkat

Kemiskinan Provinsi Aceh pada bulan Maret 2017 meningkat.

• Berdasarkan perkembangan terkini, Perekonomian Aceh pada tahun

2017 diperkirakan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2016,

namun disertai risiko peningkatan inflasi

Asesmen Makro Ekonomi Regional

Pertumbuhan Ekonomi

Aceh Pada Triwulan II-

2017 Tercatat Tumbuh

Sebesar 4,01%(Yoy), Lebih

Baik Jika Dibandingkan

dengan Triwulan

Sebelumnya yang Tumbuh

Sebesar 3,33%(Yoy).

• Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II-2017 tercatat tumbuh

sebesar 4,01%(yoy), lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,33%(yoy) maupun dengan periode

yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 2,67%(yoy).

• Secara sektoral, kinerja perekonomian Aceh masih ditopang oleh

peningkatan kinerja sektor pertanian dan pertambangan. Sektor

pertanian pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 6,20%(yoy),

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh

sebesar 5,47%(yoy). Peningkatan di sektor pertanian didorong oleh

kegiatan panen raya padi dan peningkatan hasil produksi perkebunan,

khususnya komoditas kelapa sawit dan kopi. Peningkatan permintaan

menjadi faktor pendorong peningkatan kinerja pada komoditas tersebut

yang ditopang oleh tanaman hasil replanting yang sudah dapat dipanen

pada triwulan laporan. Sementara itu, pertumbuhan signifikan yang

terjadi di sektor pertambangan dapat terjadi karena adanya peningkatan

hasil produksi dan membaiknya harga batu bara dan harga biji besi.

• Dilihat dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi Aceh pada triwulan II-2017

ditopang oleh komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor luar

negeri. Konsumsi rumah tangga tercatat meningkat dari 2,62%(yoy) pada

triwulan sebelumnya menjadi 3,47%(yoy) pada triwulan laporan.

Peningkatan dalam komponen ini didorong oleh berbagai kegiatan besar

di Aceh, khususnya Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Di samping itu, adanya pencairan gaji ke-14 dan Perayaan menyambut

Ramadhan serta Idul Fitri juga menjadi kontributor pengeluaran

konsumsi masyarakat yang mampu mendorong pertumbuhan

komponen ini pada triwulan laporan. Di sisi lain, peningkatan yang sangat

signifikan terjadi pada komponen ekspor luar negeri. Komponen

tersebut tercatat tumbuh sebesar 110,11%(yoy), jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang

Page 12: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah xiv

sebesar 5,94%(yoy). Adanya peningkatan pada komponen tersebut

seiring dengan peningkatan ekspor hasil barang tambang dan penggalian

nonmigas berupa batu bara dan logam besi pada triwulan laporan.

Asesmen Keuangan Daerah

Pada Triwulan II-2017,

Realisasi Pendapatan

Provinsi Aceh Mengalami

Peningkatan. Sementara

Itu, Realisasi Belanja

Mengalami Penurunan

Dibandingkan Realisasi

Tahun Sebelumnya.

• Persentase realisasi pendapatan daerah terhadap target APBA pada

Triwulan II 2017 mencapai 36,89%, lebih tinggi dibandingkan periode

yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 35,67%. Peningkatan

realisasi pendapatan APBA terutama bersumber dari nominal realisasi

Pendapatan Perimbangan/Transfer.

• Sementara itu, persentase Belanja Pemerintah Provinsi Aceh pada

Triwulan II 2017 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Realisasi belanja APBA mencapai Rp2.797,94 miliar atau

24,71% dari pagu anggaran tahunan 2017 senilai Rp 11.324,34 Miliar,

lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya

dengan realisasi mencapai Rp 3.224,53 miliar atau 32,81% dari target

belanja APBD senilai Rp 9.829,07 Miliar. Turunnya realisasi belanja APBA

terutama bersumber dari menurunnya realisasi Belanja Operasi.

Asesmen Inflasi Daerah

Inflasi Aceh pada Triwulan

II-2017 Mengalami

Peningkatan Sebagai

Imbas Meningkatnya

Tekanan Inflasi Kelompok

Administered Prices dan

Core.

• Tekanan inflasi tahunan Aceh pada Triwulan-II 2017 mencapai 4,03%(yoy)

atau mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan inflasi pada

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,45%(yoy). Inflasi tersebut

juga tercatat meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun

sebelumnya yang mencapai 2,34%(yoy). Namun demikian, capaian

tersebut masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata

inflasi year on year pada Triwulan-II dalam tiga tahun terakhir (2014-2016)

yaitu sebesar 4,68%. Peningkatan tekanan inflasi pada periode ini

didorong oleh serta kenaikan tarif listrik serta peningkatan harga

komoditas hasil laut seperti ikan tongkol dan bandeng akibat hujan deras

dan angin kencang serta menurunnya aktivitas kegiatan melaut di bulan

Ramadhan.

• Berdasarkan disagregasinya, Inflasi Aceh sepanjang Triwulan II-2017

terutama disumbang oleh kelompok administered prices dan core

sedangkan kelompok volatile foods sedikit menahan laju inflasi tersebut.

Pada Triwulan-II 2017, laju inflasi untuk komoditas volatile foods secara

year on year masing-masing tercatat mengalami inflasi sebesar

Page 13: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

xv Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

2,56%(yoy), menurun signifikan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 4,44%(yoy). Penurunan

inflasi tersebut bersumber dari melimpahnya komoditas buah-buahan

bumbu-bumbuan seiring dengan lancarnya pasokan sayuran dan buah-

buahan dari Sumatera Utara.

Di sisi lain, Inflasi kelompok core tercatat sebesar 2,58%(yoy) di triwulan

laporan, atau mengalami sedikit peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 2,46%(yoy). Inflasi kelompok core

tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga tarif pulsa ponsel seiring

dengan penyesuaian tarif paket ponsel menjelang bulan Ramadhan dan

Idul Fitri, serta peningkatan tarif jasa tukang bukan mandor seiring

dengan Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh untuk tahun 2017

menjadi sebesar Rp2.500.000,-.

Sedangkan untuk kelompok administered prices tercatat mengalami inflasi

sebesar 11,67%(yoy), dan mengalami kenaikan yang signifikan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 5,66%(yoy).

Adanya tekanan inflasi administered prices yang signifikan tersebut

disebabkan oleh kenaikan harga rokok secara bertahap sebagai dampak

kenaikan cukai rokok yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 serta

pencabutan subsidi listrik untuk tarif pengguna listrik berdaya ≥ 900 volt

ampere (VA) untuk pelanggan kategori rumah tangga mampu.

• Secara berturut-turut kelompok barang dan jasa yang memiliki andil

terbesar terhadap inflasi tahunan pada triwulan II-2017 yaitu kelompok

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (1,30%), Kelompok Bahan

Makanan (0,78%) dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan (0,78%).

Asesmen Perbankan, Stabilitas Keuangan

Daerah, dan Pengembangan UMKM

Risiko Stabilitas Keuangan

Daerah di Aceh Relatif

Mengalami Penurunan

• Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2017 belum

sepenuhnya berimbas pada membaiknya kinerja di seluruh sektor

korporasi, penyaluran kredit sektor korporasi mengalami penurunan

kinerja setelah mulai tumbuh pada triwulan sebelumnya, namun demikian

pada triwulan laporan terjadi penurunan risiko yang tercermin dari

penurunan non performing loan (NPL) kelompok korporasi

• Konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2017 mulai mengalami

peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian

Page 14: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah xvi

Aceh. Membaiknya daya beli masyarakat secara umum di triwulan II

tercermin dari hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Dalam survei tersebut, Indeks Penghasilan, Indeks Kondisi Ekonomi, dan

Indeks Keyakinan Konsumen tercatat mengalami peningkatan di triwulan

II-2017. Peningkatan konsumsi rumah tangga terutama terjadi seiring

dengan masuknya bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri. Hal

ini berimbas pada meningkatnya Kredit rumah tangga yang tumbuh

sebesar 39,51% (yoy) pada triwulan II 2017 atau meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 35,71% (yoy). Kredit perseorangan

yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan yaitu KPR dan KKB, sementara

pertumbuhan multiguna mengalami penurunan. Risiko kredit rumah

tangga pada triwulan II 2017 tercatat stabil sebesar 0,74%, angka tersebut

masih jauh berada dibawah ambang atas 5%.

• Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM sedikit menurun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya. Dilihat dari resikonya, NPL kredit UMKM

mengalami penurunan, namun berada di atas level wajar 5%. Berdasarkan

skala usahanya, pangsa penyaluran kredit sektor UMKM didominasi oleh

kredit UMKM skala kecil dengan penyaluran mencapai Rp5,05 triliun

(47,57%), diikuti oleh UMKM skala mikro sebesar Rp3,39 triliun (31,96%),

dan skala menengah Rp2,17 triliun (20,47%), sehingga secara total

eksposur UMKM mencapai 30,28% dari total kredit.

• Selain melakukan pengembangan UMKM dalam kerangka pengendalian

inflasi daerah, Bank Indonesia juga mengembangkan potensi daerah untuk

meningkatkan perekonomian daerah. Beberapa kegiatan pengembangan

UMKM yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh

sepanjang triwulan II-2017 antara lain kegiatan pemberian bantuan alat

pengelasan kepada penghuni Lapas Kelas II A Banda Aceh.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Dan Pengelolaan Uang Rupiah

Pada Triwulan II 2017,

Posisi Pengedaran Uang

Kartal di Bank Indonesia

Mengalami Net Cash

Outflow.

• Pada triwulan II-2017, posisi pengedaran uang kartal di Bank Indonesia

mengalami net cash outflow, atau aliran uang kartal dari Bank Indonesia

ke sistem perbankan (outflow) lebih besar daripada aliran uang kartal dari

perbankan dan masyarakat ke Bank Indonesia (inflow). Net cash outflow

mencapai Rp3,62 triliun, sementara pada triwulan sebelumnya tercatat

net cash inflow sebesar Rp651,36 miliar. Pola net cash outflow tersebut

merupakan siklus tahunan seiring dengan pembayaran proyek baik

Page 15: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

xvii Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Aktivitas Kliring

Menunjukan Penurunan

Dibandingkan Triwulan

Sebelumnya, Baik Dari Sisi

Volume Maupun Nominal.

swasta maupun pemerintah. Aliran uang kartal yang masuk ke Bank

Indonesia (inflow) mengalami perlambatan sebesar 61,7%(qtq) dari

sebesar Rp1,92 triliun pada triwulan I-2017 menjadi Rp735,2 miliar pada

triwulan II-2017. Sebaliknya, aliran uang kartal dari Bank Indonesia

menuju perbankan dan masyarakat (outflow) pada triwulan pelaporan

tercatat sebesar Rp4,35 triliun atau meningkat 243,2% dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar Rp1,27 triliun. Posisi net outflow yang tinggi

saat triwulan II-2017 sejalan dengan pola historisnya. Hal ini didorong

oleh peningkatan aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke

perbankan/masyarakat seiring dengan aktivitas ekonomi yang timbul di

Bulan Ramadhan serta pembayaran proyek pemerintah dan swasta.

• Secara triwulanan, pada triwulan II-2017 penyelesaian transaksi ritel

melalui SKNBI tercatat sebanyak 79.007 Data Keuangan Elektronik (DKE)

atau menurun sebesar 3,18% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebanyak 81.600 DKE. Nilai transaksi yang diproses melalui SKNBI

sebesar Rp2,95 triliun atau sedikit menurun 0,03%(qtq) dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar Rp 3,06 triliun. Penurunan transaksi kliring

tersebut didorong oleh beberapa faktor, diantaranya keterlambatan

realisasi anggaran pemerintah, khususnya belanja modal dan pola

serapan belanja APBA yang umumnya masih rendah di awal tahun.

Secara tahunan, volume transaksi ritel melalui SKNBI pada periode

triwulan II-2017 tercatat menurun sebesar 13,91% dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 91.770 DKE. Selain itu,

nilai transaksi yang diproses melalui SKNBI sedikit menurun sebesar

0,03%(yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar

Rp4,62 triliun.

Asesmen Ketenagakerjaan Dan

Kesejahteraan

Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) dan Tingkat

Kemiskinan Provinsi Aceh

Menurun Dibandingkan

• Tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Aceh hingga bulan

Februari 2017 mencapai 65,59%, atau meningkat dibanding bulan

Februari 2016 yang mencapai 64,24%. Sementara itu, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) di Aceh berada pada level 7,39%,

menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar

8,13%. Di sisi lain, jumlah angkatan kerja tercatat sebesar 2,33 juta

orang, atau meningkat sebanyak 95 ribu orang dari jumlah angkatan

Page 16: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah xviii

Periode yang Sama di

Tahun Sebelumnya.

kerja di bulan Februari 2016 sebanyak 2,23 juta orang. TPT yang

menurun tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah penduduk

yang bekerja, sementara jumlah pengangguran menurun. Jumlah

partisipasi angkatan kerja meningkat sebesar 1,35% sementara jumlah

pengangguran menurun sebesar -0,74% dibandingkan periode yang

sama pada tahun sebelumnya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa

pertumbuhan jumlah angkatan kerja selama periode tahun 2016

hingga tahun 2017 masih dapat diserap oleh pasar tenaga kerja

terkait dengan peningkatan berbagai aktivitas ekonomi dan proyek di

Aceh.

• Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh berdasarkan data terakhir bulan

Maret 2017 tercatat sebesar 16,89%. Angka tersebut mengalami

peningkatan 0,16% dibandingkan dengan kondisi kemiskinan pada bulan

Maret 2016 yang mencapai 16,73%. Peningkatan tingkat kemiskinan di

Aceh tersebut diakibatkan oleh adanya peningkatan tingkat kemiskinan

di daerah pedesaan sebesar 1,64% dan peningkatan tingkat kemiskinan

di daerah perkotaan sebesar 8,06%.

Prospek Perekonomian

Pada Triwulan IV-2017

Tingkat Pertumbuhan

perekonomian Aceh

Diperkirakan Berpotensi

Lebih Rendah

Dibandingkan dengan

Triwulan Sebelumnya.

• Berdasarkan perkembangan indikator perekonomian terkini,

perekonomian Aceh pada triwulan IV-2017 diperkirakan akan tumbuh

pada kisaran 2,67%-3,67% dengan didorong Konsumsi Rumah Tangga,

Investasi, dan Konsumsi Pemerintah. Namun demikian, tingkat

pertumbuhan ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan III-

2017 dikarenakan terdapat indikasi peningkatan konsumsi seiring

dengan pencairan gaji PNS ke-13 pada bulan Juli 2017. Pertumbuhan

pada triwulan IV-2017 diperkirakan didorong oleh realisasi APBA,

khususnya belanja modal untuk pembayaran proyek konstruksi

pemerintah pada triwulan IV-2017. Selain itu pengeluaran pemerintah

yang sebelumnya sempat tertunda pada triwulan I-2017 diharapkan

dapat direlokasikan dan direalisasikan pada triwulan IV-2017.

• Di sisi lain, pada akhir tahun 2017, inflasi Aceh berpotensi mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2016 namun mengalami penurunan

jika dibandingkan triwulan III-2017. Perkiraan laju inflasi Provinsi Aceh

pada triwulan IV-2017 berada pada kisaran 3,76%-4,76%(yoy) dengan

tekanan inflasi bersumber dari komponen administered prices (AP) dan

Page 17: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

xix Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

volatile foods (VF). Sumber tekanan administered prices yang berpotensi

mendorong tekanan inflasi di tahun 2017 meliputi kenaikan harga cukai

rokok, peningkatan harga BBM non subsidi pada bulan Januari 2017 serta

peningkatan TDL sepanjang tahun 2017, sedangkan tekanan inflasi

volatile food diperkirakan bersumber dari risiko cuaca buruk.

Page 18: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 19: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

1 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah Secara umum perekonomian Aceh pada triwulan kedua tahun 2017

mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II-2017 tercatat tumbuh sebesar 4,01%(yoy), lebih baik

jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,33%(yoy) maupun dengan

periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 2,67%(yoy).

Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri menjadi lokomotif

utama pendorong pertumbuhan. Sementara itu, dari sisi sektoral kinerja perekonomian masih

ditopang oleh peningkatan kinerja sektor pertanian dan pertambangan.

1. Gambaran Umum

Pada triwulan II-2017, kinerja perekonomian

Aceh tercatat meningkat baik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya maupun dengan

tahun sebelumnya. Apabila ditinjau dari sisi

pengeluaran, perbaikan ekonomi terutama

disumbang oleh komponen konsumsi rumah

tangga dan ekspor luar negeri. Sementara itu, dari

sisi sektoral, perbaikan ekonomi didorong oleh

pertumbuhan di sektor pertanian dan

pertambangan.

ertumbuhan yang signifikan dari

komponen ekspor luar negeri menjadi

salah satu faktor pendorong utama dalam

peningkatan ekonomi. Dalam beberapa triwulan

sebelumnya pertumbuhan ekspor terus mengalami

kontraksi, khususnya pada periode tahun 2015 dan

2016. Adanya peningkatan pada komponen

tersebut seiring dengan peningkatan ekspor hasil

barang tambang dan penggalian nonmigas berupa

batu bara dan logam besi pada triwulan laporan.

Selain di sektor perdagangan, peningkatan juga

terjadi di komponen paling besar dalam

perekonomian, yakni konsumsi rumah tangga.

Peningkatan dalam komponen ini didorong oleh

berbagai kegiatan besar di Aceh, khususnya Pekan

Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA),

pencairan gaji ke-14, momen bulan Ramadhan serta

Idul Fitri 1438 Hijriah.

Ditinjau dari sisi sektoral, akselerasi perekonomian

didorong oleh pertumbuhan di sektor pertanian

dan pertambangan. Peningkatan yang terjadi di

sektor pertambangan cukup signifikan

dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Kenaikan permintaan yang ditopang oleh produksi

dan harga batu bara dan biji besi menjadi faktor

yang mendorong peningkatan di sektor tersebut.

Sementara itu, peningkatan di sektor pertanian

didorong oleh kegiatan panen raya padi dan

peningkatan hasil produksi perkebunan, khususnya

komoditas kelapa sawit dan kopi. Peningkatan

permintaan menjadi faktor pendorong peningkatan

P

Page 20: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 2

kinerja pada komoditas tersebut di samping

tanaman hasil replanting yang sudah dapat dipanen

pada triwulan laporan. Sektor pertanian pada

triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar

6,20%(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar

5,47%(yoy).

Memasuki triwulan III-2017, berbagai indikator

ekonomi terkini memperlihatkan adanya indikasi

penurunan.

Penurunan tersebut terindikasi dari hasil Indeks

Ekspektasi Konsumsi hingga bulan Juli 2017 yang

tercatat mengalami penurunan. Di samping itu, efek

realisasi APBA pada triwulan III-2017 diperkirakan

masih akan berada di bawah target yang ditetapkan.

Tercatat sampai dengan bulan Agustus 2017,

realisasi APBA baru mencapai 37%, lebih rendah

dibandingkan dengan target awal yang

diproyeksikan dapat terealisasi sebesar 55%.

Namun demikian, penurunan tersebut diperkirakan

dapat tertahan oleh kinerja komponen ekspor yang

masih positif seiring dengan adanya jadwal ekspor

barang-barang tambang nonmigas. Pencairan gaji

ke-13 pada bulan Juli 2017 juga diperkirakan akan

mampu meningkatkan konsumsi masyarakat pada

triwulan III-2017.

Dari sisi sektoral, adanya pergeseran masa panen di

Aceh yang diakibatkan oleh serangan hama yang

menyerang tanaman padi sehingga terjadi

penurunan kinerja sektor pertanian. Kinerja sektor

perdagangan juga diperkirakan akan mengalami

penurunan seiring dengan tidak adanya event yang

signifikan pada triwulan III-2017 selain Meugang dan

Hari Raya Idul Adha. Efisiensi di sektor administrasi

pemerintahan juga diperkirakan masih menjadi

risiko seiring dengan adanya pengurangan kegiatan

dinas dan sosialisasi.

Namun demikian, penurunan di beberapa sektor

tersebut diperkirakan dapat tertahan oleh adanya

peningkatan di sektor pertambangan dan

konstruksi. Beberapa proyek infrastruktur

pemerintah telah mulai kembali berjalan.

Sementara itu, ekspor batu bara dan biji besi

kembali akan dilakukan pada triwulan III-2017

sehingga hasil yang positif masih dapat menopang

penurunan di beberapa sektor utama lainnya.

2. Sisi Pengeluaran

Pada triwulan II-2017, kinerja perekonomian dari

sisi pengeluaran ditopang oleh komponen

konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor

luar negeri tercatat meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah

tangga tercatat meningkat dari 2,62%(yoy) pada

triwulan sebelumnya menjadi 3,47%(yoy) pada

triwulan laporan. Di sisi lain, peningkatan yang

sangat signifikan terjadi pada komponen ekspor luar

negeri. Komponen tersebut tercatat tumbuh

sebesar 110,11%(yoy), jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan

sebelumnya yang sebesar 5,94%(yoy).

Grafik 1.1. Pertumbuhan dan Kontribusi

Ekonomi Aceh dari Sisi Pengeluaran

Sumber: BPS Aceh

Dari sisi kontribusinya, komponen konsumsi rumah

tangga dan ekspor luar negeri pada tercatat

memberikan andil masing-masing sebesar 2,01%

2,01

0,16 0,03

-1,83

0,640,15

-4,00

-2,00

0,00

2,00

4,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

Konsumsi RT KonsumsiLNPRT

KonsumsiPemerintah

Investasi(PMTB)

Ekspor LuarNegeri

Impor LuarNegeri

Pertumbuhan (%, yoy, kiri) Kontribusi Pertumbuhan (%, kanan)

Page 21: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

3 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

dan 0,64% terhadap total pertumbuhan ekonomi.

Andil tersebut tercatat naik dari triwulan

sebelumnya yang masing-masing berkontribusi

sebesar 1,51% dan 0,08%. (Grafik 1.1).

Dengan capaian pertumbuhan sebesar 4,01%(yoy)

tersebut kinerja perekonomian Aceh masih berada

di bawah level pertumbuhan ekonomi Sumatera

dan Nasional. Perekonomian Sumatera tercatat

tumbuh sebesar 4,05%(yoy) sedangkan nasional

tumbuh sebesar 5,01%(yoy) (Grafik 1.2).

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Badan Pusat Statistik

Konsumsi Rumah Tangga

Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh

3,47%(yoy), naik dibandingkan tingkat

pertumbuhan di triwulan sebelumnya sebesar

2,62%(yoy). Namun demikian, capaian tersebut

juga tercatat lebih rendah dibandingkan tingkat

pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar

4,29%(yoy).

Peningkatan dalam komponen ini didorong oleh

berbagai kegiatan besar di Aceh, khususnya Pekan

Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Kegiatan yang melibatkan sekitar 35 ribu peserta

tersebut mampu meningkatkan kegiatan konsumsi

masyarakat dan tamu yang hadir sehingga

perekonomian Aceh kembali meningkat. Di samping

itu, adanya pencairan gaji ke-14 juga menjadi

kontributor pengeluaran konsumsi masyarakat yang

mampu mendorong pertumbuhan komponen ini

pada triwulan laporan. Perayaan menyambut

Ramadhan dan Idul Fitri juga mampu meningkatkan

konsumsi domestik masyarakat pada triwulan

laporan. (Grafik 1.3).

Grafik 1.3 Pertumbuhan Konsumsi Rumah

Tangga

Sumber: Badan Pusat Statistik

Namun demikian, peningkatan yang terjadi pada

triwulan laporan belum didukung oleh konsumsi

masyarakat di daerah pedesaan. Tercatat, terdapat

penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan II-

2017 yang tercatat sebesar 94,72 atau lebih rendah

dibandingkan NTP triwulan sebelumnya sebesar

95,11.

Adanya faktor penurunan harga komoditas pangan

akibat dari panen raya di tingkat nasional serta

banyaknya tanaman yang terserang hama di tingkat

provinsi menjadi salah satu penyumbang

penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan

laporan (Grafik 1.4).

Grafik 1.4 Nilai Tukar Petani

Sumber: Badan Pusat Statistik

Penurunan yang terjadi pada NTP tersebut juga

terjadi pada pergerakan harga di subsektor

26

27

28

29

30

-4

-2

0

2

4

6

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

PDRB Aceh (triliun, kanan) gAceh (%, yoy, kiri)

gSumatera (%, yoy, kiri) gNasional (%, yoy, kiri)

15

16

17

18

0,00

2,00

4,00

6,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Konsumsi RT (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

92

94

96

98

100

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Nilai NTP

Page 22: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 4

perkebunan yang masih menunjukkan tren

penurunan. Sampai dengan triwulan II-2017, harga

beberapa komoditas perkebunan unggulan utama

Aceh tercatat mengalami penurunan (Grafik 1.5)

Grafik 1.5 Harga Komoditas

Sumber: Bank Indonesia

Namun demikian, menurunnya NTP tersebut masih

dapat ditahan oleh kemampuan daya beli

masyarakat yang masih kuat. Dari hasil Survei

Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia

pada triwulan II-2017, Indeks Penghasilan, Indeks

Kondisi Ekonomi, dan Indeks Keyakinan Konsumen

tercatat mengalami peningkatan di triwulan laporan

(Grafik 1.6).

Grafik 1.6 Indeks Keyakinan Konsumen,

Kondisi Ekonomi, dan Penghasilan

Sumber: Bank Indonesia

Seperti yang ditunjukkan oleh Grafik 1.6,

peningkatan konsumsi tersebut terkonfirmasi

dengan naiknya Indeks Penghasilan Konsumen,

Indeks Keyakinan Konsumen, dan Indeks Kondisi

Ekonomi Saat Ini yang semakin menunjukkan

optimisme dan peningkatan.

Pada triwulan III-2017, konsumsi rumah tangga

diperkirakan masih akan mengalami peningkatan.

Grafik 1.7 Proyeksi Pertumbuhan

Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: Bank Indonesia

Pada triwulan III-2017, diperkirakan komponen

konsumsi rumah tangga dapat tumbuh sebesar

6,06%(yoy) atau meningkat dibandingkan dengan

capaian triwulan laporan yang sebesar 3,47%(yoy).

Peningkatan konsumsi masyarakat pada triwulan

ketiga tahun 2017 diperkirakan akan didukung oleh

peningkatan penghasilan sebagai akibat dari adanya

peningkatan realisasi anggaran pendapatan dan

belanja pemerintah berupa pencairan gaji PNS yang

ke-14 pada akhir bulan Juli. Adanya momentum Idul

Adha dan hari-hari Meugang yang mengiringinya

menjadi faktor lain yang diperkirakan akan

meningkatkan konsumsi masyarakat.

Peningkatan pada triwulan III-2017 juga didukung

oleh adanya realisasi proyek yang sempat tertunda

di triwulan II-2017.

Ekspektasi Konsumsi Masyarakat pada bulan

pertama di triwulan III tahun 2017 juga

menunjukkan peningkatan. Indeks Ekspektasi

Konsumen rata-rata pada bulan Juli tahun 2017

tercatat lebih besar dibandingkan dengan posisi

triwulan II-2017. Angka Indeks Ekspektasi pada

0,00

1,00

2,00

3,00

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017Harga Kopi Arabica (BRL/bag, kiri)Harga Sawit (USD/metric ton, kiri)Harga Karet (USD/kg, kanan)Harga Kopi Robusta (USD cent/pound, kanan)

100

110

120

130

140

I II III IV I II

2016 2017

Nilai Indeks

Indeks Penghasilan

Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE)

14

15

16

17

18

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Konsumsi RT (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 23: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

5 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

bulan Juli tahun 2017 tercatat masing-masing

sebesar 129,71 (Grafik 1.8).

Grafik 1.8 Indeks Ekspektasi Konsumen

Sumber: Bank Indonesia

Perkiraan meningkatnya ekspektasi konsumsi juga

tercermin dari porsi penggunaan pendapatan untuk

konsumsi pada bulan Juli 2017 yang menunjukkan

peningkatan, yakni sebesar 73,00%. Angka tersebut

juga tercatat lebih tinggi jika dibandingkan dengan

proporsi rata-rata pada 3 (tiga) bulan di triwulan I-

2017 yang sebesar 70,50%.

Grafik 1.9 Indeks Penghasilan, Kondisi

Usaha, dan Ketersediaan Tenaga Kerja

Sumber: Bank Indonesia

Namun demikian, momentum optimisme tersebut

perlu untuk terus dipantau. Hasil Survei Bank

Indonesia Provinsi Aceh pada triwulan III-2017

mengindikasikan persepsi masyarakat terkait

dengan adanya penurunan kinerja usaha dan

kondisi lapangan kerja. Hasil survei Bank Indonesia

sampai dengan bulan Juli 2017 memperlihatkan

adanya penurunan Indeks Tingkat Kinerja Usaha

dan Indeks Ketersediaan Lapangan Usaha. Namun

demikian, Indeks Tingkat Penghasilan masih

memperlihatkan optimisme dan peningkatan di

triwulan III-2017 (Grafik 1.9).

Konsumsi Pemerintah

Kinerja komponen konsumsi pemerintah pada

triwulan laporan tercatat mengalami penurunan.

Setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh

sebesar 3,80%(yoy), pada triwulan laporan

komponen ini mengalami kontraksi sebesar

0,15%(yoy).

Penurunan belanja pemerintah yang terjadi pada

triwulan laporan disebabkan oleh adanya efisiensi

anggaran pemerintah daerah dalam bentuk

pengurangan realisasi kegiatan dinas dan sosialisasi

di setiap SKPD. Realisasi belanja pada triwulan

laporan tercatat baru sebesar 37%, jauh rendah

dibandingkan dengan target yang telah ditargetkan

sebelumnya yakni sebesar 55%.

Pertumbuhan pada triwulan laporan juga tercatat

lebih rendah dibandingkan dengan capaian

pertumbuhan pada periode yang sama di tahun

sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar

6,99%(yoy) (Grafik 1.10).

Grafik 1.10 Pertumbuhan Konsumsi

Pemerintah Daerah

Sumber: Badan Pusat Statistik

115,00

120,00

125,00

130,00

135,00

I II III IV I II Juli

2016 2017

Nilai Indeks

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

I II III IV I II Juli

2016 2017

Nilai Indeks

Indeks PenghasilanIndeks Kinerja UsahaIndeks Ketersediaan Tenaga Kerja

0

2

4

6

8

10

-21

-14

-7

0

7

14

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Konsumsi Pemerintah (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 24: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 6

Pada triwulan III-2017, konsumsi pemerintah

diperkirakan akan sedikit mengalami peningkatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Jumlah APBA Aceh selaku pendorong utama

ekonomi Aceh pada tahun 2017 tercatat lebih besar

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah

APBA Aceh tercatat sebesar 14,76 triliun.

Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan

APBA 2016 yang sebesar Rp12,8 triliun. Peningkatan

sebesar Rp2 triliun tersebut berasal dari pengalihan

dana guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan

adanya pengalihan dana guru PNS dimaksud,

diprediksikan akan meningkatkan realisasi anggaran

belanja pegawai pada triwulan III-2017.

Peningkatan realisasi konsumsi pemerintah dalam

APBA tersebut sebagian besar diperkirakan akan

berasal dari pengeluaran belanja modal. Belanja

tersebut diperkirakan akan semakin besar

realisasinya seiring dengan telah mulai

beroperasinya kegiatan pembangunan fisik di Aceh

pada triwulan III-2017, khususnya perbaikan jalan,

sarana Pendidikan, irigasi pertanian, dan jembatan

(Grafik 1.11).

Grafik 1.11 Proyeksi Pertumbuhan

Konsumsi Pemerintah

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Pembentukan Modal Tetap Bruto (Investasi)

Komponen PMTB pada triwulan laporan

mengalami kontraksi sebesar 5,31%(yoy), lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 2,58%(yoy).

Capaian tersebut juga tercatat lebih rendah

dibandingkan dengan capaian di triwulan yang sama

di tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar

9,01%(yoy) (Grafik 1.12).

Penurunan PMTB secara tahunan terjadi seiring

dengan telah masuknya periode akhir penyelesaian

proyek multiyears yang mulai dilaksanakan sejak

awal tahun 2015. Beberapa proyek yang sudah

selesai dan berada pada tahap akhir penyelesaian

pembangunan antara lain pembangunan Masjid

Raya dan beberapa infrastruktur jalan dan

jembatan, antara lain Jembatan Lamnyong,

Jembatan Syiah Kuala, dan jalan provinsi.

Adanya pergeseran waktu persetujuan APBA juga

berdampak pada kegiatan pembangunan di mana

pada triwulan laporan berbagai rencana proyek

infrastruktur terpaksa harus mengalami penundaan

pembangunan, seperti pembangunan jalan serta

tugu Nol Kilometer.

Grafik 1.12 Pertumbuhan Investasi

Sumber: Badan Pusat Statistik

0

2

4

6

8

10

-21

-14

-7

0

7

14

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Konsumsi Pemerintah (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri) 8

10

12

-7

0

7

14

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Investasi (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 25: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

7 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Pembangunan berbagai macam infrastruktur

tersebut diperkirakan akan dimulai kembali secara

fisik pada triwulan III-2017 setelah kegiatan

pengadaan dan lelang selesai dilaksanakan.

Grafik 1.13 Realisasi Investasi Aceh

Sumber: Badan Investasi Aceh

Berdasarkan sumbernya, penurunan pertumbuhan

investasi pada triwulan II-2017 terlihat dari PMDN

(Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA

(Penanaman Modal Asing) yang terealisasi di Aceh.

Pada triwulan II-2017, tercatat investasi di Aceh

mengalami penurunan jumlah investasi. Pada

triwulan laporan, investasi PMDN mengalami

penurunan dari Rp650 miliar pada triwulan

sebelumnya menjadi Rp531 miliar pada triwulan

laporan. Proporsi PMDN sebesar 81,77% sedangkan

PMA memiliki proporsi sebesar 18,23% terhadap

total investasi di Aceh. Namun demikian, penurunan

PMDN tersebut masih dapat tertahan oleh kinerja

PMA yang naik dari Rp3 miliar pada triwulan

sebelumnya menjadi sebesar Rp115 miliar pada

triwulan laporan (Grafik 1.13).

Grafik 1.14 SKDU Konstruksi

Sumber: Bank Indonesia

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank

Indonesia juga ikut mengonfirmasi adanya

penurunan investasi yang tercermin dari kinerja

perusahaan. Pada triwulan II-2017 kinerja

perusahaan konstruksi mengalami penurunan dari

0,40%(yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi

tumbuh sebesar 0,00%(yoy) (Grafik 1.14).

Selain itu, indikator utama sektor konstruksi lainnya,

yakni konsumsi semen juga tercatat mengalami

penurunan pertumbuhan dibandingkan dengan

triwulan yang sama di tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan konsumsi semen pada triwulan

laporan tercatat terkontraksi sebesar 23,22%(yoy),

lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang

sama di tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar

3,21%(yoy). (Grafik 1.15).

Grafik 1.15 Konsumsi Semen

Sumber: Kemenperin dan Kemendag

Dari sisi dukungan pembiayaan, tercatat

pertumbuhan kredit untuk sektor konstruksi juga

masih mengalami perbaikan dengan kontraksi

sebesar 2,79%(yoy), sedikit lebih baik dibandingkan

dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang

sebesar 11,08%(yoy) (Grafik 1.16).

0

2.000

4.000

6.000

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017PMA (Miliar) PMDN (Miliar) TOTAL INVESTASI (Miliar)

-1,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Realisasi (%) Perkiraan (%)

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

-40

-20

0

20

40

60

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Konsumsi Semen (Ton, kanan)

Page 26: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 8

Grafik 1.16 Kredit Konstruksi

Sumber: Bank Indonesia

Memasuki triwulan ketiga tahun 2017, investasi di

Aceh diperkirakan masih akan berada dalam tren

peningkatan.

Komponen investasi diperkirakan akan tumbuh

pada angka 11,04%(yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar

5,31%(yoy). Peningkatan tersebut diperkirakan

masih akan berasal dari PMDN yang terealisasi

dalam bentuk investasi fisik atau infrastruktur

(Grafik 1.17).

Grafik 1.17. Proyeksi Pertumbuhan

Investasi

Sumber: Bank Indonesia

Beberapa faktor utama peningkatan tersebut

adanya kegiatan belanja modal dari APBA yang

terealisasi dalam bentuk kelanjutan pembangunan

infrastruktur yang sebagian besar akan berakhir

sampai dengan akhir tahun 2017. Beberapa

program pembangunan tersebut antara lain

pembangunan Jembatan Lamnyong dan fly over

Simpang Surabaya di Banda Aceh. Pada bulan Mei

2017, pemerintah Aceh dan para stakeholders

menandatangani lebih dari 450 kontrak kerja yang

dananya berasal dari APBA 2017 senilai Rp980

miliar. Melalui kegiatan tersebut, realisasi belanja

modal yang sempat tertunda pada triwulan I dan II

di tahun 2017 sebagian besar diperkirakan dapat

terealisasi pada triwulan III-2017 s.d akhir tahun

2017.

Ekspor-Impor

Kinerja ekspor Aceh tercatat mengalami perbaikan

yang cukup signifikan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya.

Setelah pada triwulan sebelumnya tercatat tumbuh

sebesar 5,94%(yoy), kinerja ekspor Aceh tercatat

mengalami pertumbuhan sebesar 110,11%(yoy).

Capaian pertumbuhan tersebut juga tercatat lebih

baik dibandingkan dengan periode yang sama di

tahun sebelumnya yang terkontraksi sebesar

41,27%(yoy) (Grafik 1.18).

Grafik 1.18. Pertumbuhan Nilai Ekspor

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sebanyak 83,87% total nilai ekspor Aceh pada

triwulan laporan berasal dari sektor pertambangan

dan penggalian, khususnya dari subsektor

nonmigas, yaitu batu bara dan beberapa jenis biji

besi.

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

0,00

200,00

400,00

600,00

800,00

1000,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017Kredit Konstruksi (Miliar, kiri)

0

2

4

6

8

10

12

14

-7

0

7

14

I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017

Investasi (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

-

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Ekspor (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 27: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

9 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Komoditas batu bara menjadi satu-satunya

lokomotif peningkatan ekspor Aceh seiring dengan

peningkatan permintaan komoditas tersebut dari

India. Pada tahun ini tercatat nilai total batu bara

yang diekspor tercatat sebanyak USD 16,22 juta,

naik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang sebesar 11,85 juta, Sementara pada tahun

sebelumnya hampir tidak mengirimkan ekspor

komoditas tersebut.

Peningkatan ekspor batu bara tersebut tidak

terlepas dari adanya peningkatan harga komoditas

tersebut. Sampai dengan triwulan II-2017, harga

batu bara di pasar internasional tercatat USD

52,44/metric ton atau naik dibandingkan dengan

posisi triwulan yang sama di tahun sebelumnya yang

berada pada level 50,12/metric ton (Grafik 1.20).

Grafik 1.20. Harga Batubara

Sumber: Bank Indonesia

Kinerja pertumbuhan impor sampai dengan

triwulan II-2017 tercatat kembali mengalami

peningkatan.

Grafik 1.21 Pertumbuhan Nilai Impor

Sumber: Badan Pusat Statistik

Jenis barang impor yang mendominasi pada

triwulan laporan masih didominasi oleh mesin-

mesin, kapal laut, dan impor garam, belerang, dan

kapur. Impor barang-barang tersebut digunakan

untuk keperluan industri pengolahan di Aceh.

Pada triwulan III-2017, pertumbuhan ekspor dan

impor diproyeksikan akan sedikit mengalami

sedikit penurunan.

Penurunan ekspor tersebut masih didorong

proyeksi penurunan harga komoditas pertanian.

Penurunan harga tersebut seiring dengan

meningkatnya penawaran yang ditopang oleh

membaiknya kuantitas hasil produksi dari

komoditas-komoditas tersebut di Aceh.

Tabel 1.1. Proyeksi Harga Komoditas Pertanian

Kopi

(cts/lb)

CPO

($/MT)

Karet

(cts/lb)

2016Q3 98,50 647,00 76,10

2017Q3 106,20 612,20 77,60

2017 105,5 599,9 77,80

Sumber : IMF

Namun demikian, penurunan ekspor tersebut

diperkirakan dapat tertahan oleh hasil ekspor

komoditas pertambangan nonmigas (batu bara)

yang diperkirakan akan terus naik seiring dengan

target ekspor sebanyak 2,73 juta metric ton sampai

dengan akhir tahun 2017.

Tabel 1.2. Proyeksi Harga Komoditas Batu Bara

Komoditas Satuan 2016Q3 2017Q3*

Batu Bara $/MT 70,70 88,20

Sumber: IMF

Proyeksi dari International Monetary Fund (IMF)

memperlihatkan masih akan adanya peningkatan

harga batu bara hingga triwulan III-2017. Namun

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

55,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

(USD/Metric Ton)

-

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Impor (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 28: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 10

demikian, peningkatan tersebut dikhawatirkan akan

terhenti pada triwulan IV-2017. Tren kenaikan harga

masih akan berpengaruh signifikan terhadap

kenaikan ekspor Aceh pada triwulan III-2017 (Grafik

1.22 dan Grafik 1.23).

Grafik 1.22 Proyeksi Pertumbuhan Ekspor

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Grafik 1.23 Proyeksi Pertubuhan Impor

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

3. Sisi Sektoral

Sektor pertanian dan sektor pertambangan

menjadi dua lokomotif pendorong pertumbuhan

ekonomi pada triwulan laporan.

Pertumbuhan pada sektor pertanian tercatat masih

memberikan kontribusi paling besar terhadap

kinerja perekonomian. Sektor tersebut memberikan

sumbangsih sebesar 1,71% terhadap pertumbuhan

perekonomian. Kontribusi tersebut mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang sebesar 1,51%.

Di samping sektor pertanian, kontribusi dari sektor

pertambangan juga memberikan kontribusi yang

signifikan dalam perekonomian. Setelah beberapa

tahun sebelumnya memberikan kontribusi yang

negatif terhadap perekonomian, pada triwulan

laporan, sektor pertambangan tercatat memberikan

kontribusi pertumbuhan sebesar 1,55%, lebih tinggi

dibandingkan dengan kontribusi triwulan

sebelumnya yang sebesar 0,00% (Grafik 1.24)

Grafik 1.24 Pertumbuhan dan Kontribusi

Ekonomi Aceh dari Sisi Sektoral

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Secara tahunan kinerja sektor pertanian pada

triwulan II-2017 meningkat dibandingkan tahun

dan triwulan sebelumnya.

Sektor pertanian pada triwulan II-2017 tumbuh

sebesar 6,20%(yoy) atau meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar

5,47%(yoy). Capaian tersebut juga tercatat lebih

tinggi dibandingkan dengan capaian pada triwulan

yang sama di tahun sebelumnya yang tumbuh

sebesar 2,85%(yoy) (Grafik 1.25)

-

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Ekspor (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

-

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Impor (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

1,71 1,55

0,08 0,00 0,00

-1,57

0,580,38

0,16 0,18 0,24 0,300,01-0,08

0,18 0,14 0,13

-2

-1

0

1

2

-5

0

5

10

15

20

25

30

Pe

rta

nia

n

Pe

rta

mb

an

ga

n

Ind

ust

ri…

Pe

ng

ad

aa

n L

istr

ik

Pe

ng

ad

aa

n A

ir

Ko

nst

ruk

si

Pe

rda

ga

ng

an

Tra

nsp

ort

asi

Ako

mo

da

si

Ko

mu

nik

asi

Jasa

Ke

ua

ng

an

Re

al E

sta

te

Jasa

Pe

rusa

ha

an

Ad

m. P

erm

eri

nta

h

Jasa

Pe

nd

idik

an

Jasa

Ke

seh

ata

n

Jasa

lain

nya

Pertumbuhan (%, yoy, kiri)

Kontribusi Pertumbuhan (%, kanan)

Page 29: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

11 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Grafik 1.25 Pertumbuhan Sektor

Pertanian

Sumber: Badan Pusat Statistik

Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian

tersebut juga dikonfirmasi oleh hasil SKDU sektor

pertanian yang menunjukan peningkatan kinerja

usaha.

Hasil SKDU sektor pertanian menunjukkan adanya

kenaikan hasil usaha dari 4,90%(yoy) pada triwulan

sebelumnya menjadi 5,81%(yoy), pada triwulan

laporan.

Grafik 1.26 Realisasi SKDU Pertanian

Sumber: Bank Indonesia

Kenaikan ini terutama didorong oleh adanya

kenaikan kapasitas utilisasi hampir di seluruh

subsektor bahan pangan dan perkebunan.

Kenaikan kapasitas utilisasi tersebut didorong oleh

adanya masuknya masa panen gadu untuk

komoditas padi dan tanaman sela hortikultura.

Meskipun musim tanam gadu terkendala dengan

musim kemarau cukup panjang, dan terdapat areal

sawah yang gagal panen karena kekeringan

khususnya sawah tadah hujan, namun di areal yang

dialiri irigasi masih dapat berproduksi dengan baik

Meningkatnya kinerja sektor pertanian juga

terindikasi dari peningkatan kredit pada sektor

tersebut. Kredit sektor pertanian pada triwulan II-

2017 tercatat tumbuh sebesar 13,27%(yoy), lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

12,54%(yoy). (Grafik 1.27).

Grafik 1.27 Kredit Sektor Pertanian

Sumber: Bank Indonesia

Peningkatan kinerja sektor pertanian pada triwulan

laporan didorong oleh naiknya hasil produksi

komoditas pangan dan perkebunan.

Seiring telah dimulainya kegiatan panen pada bulan

Maret dan peningkatan hasil produksi perkebunan,

menyebabkan adanya perbaikan di sisi produksi

sektor pertanian. Peningkatan hasil perkebunan

tercatat terjadi pada perkebunan kelapa sawit dan

kopi. Berdasarkan hasil lliaison ke produsen kopi dan

kelapa sawit, penyebab peningkatan produksi adalah

karena adanya hasil panen dari tanaman replanting.

Pada triwulan III-2017, sektor pertanian

diproyeksikan akan mengalami penurunan dari

6,20%(yoy) menjadi 2,14%(yoy).

7

8

8

9

-

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Pertanian (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

-4,00

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

SKDU Sektor Pertanian (%,yoy)

Pertumbuhan Sektor Pertanian (%,yoy)

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

0,00

500,00

1000,00

1500,00

2000,00

2500,00

3000,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017Kredit Pertanian (Miliar, kanan)

Pertumbuhan (%, yoy, kiri)

Page 30: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 12

Grafik 1.28 Proyeksi Pertumbuhan Sektor

Pertanian

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Penurunan di sektor pertanian diperkirakan

bersumber dari adanya penurunan di subsektor

tanaman pangan dan perkebunan.

Penurunan di subsektor pertanian pada triwulan III-

2017 diperkirakan akan diakibatkan oleh curah

hujan tinggi dan mengakibatkan areal sawah

terendam banjir luapan di sejumlah kabupaten dan

mengakibatkan beberapa petani melakukan panen

dini. Serangan hama juga ditemukan di beberapa

sentra pangan Aceh seperti di kabupaten Aceh

Barat Daya dan Aceh Barat.

Kondisi penurunan tersebut juga diperkirakan akan

terjadi pada subsektor perkebunan, khususnya dari

komoditas kopi, kelapa sawit, dan karet dikarenakan

mengalami penurunan harga jual sampai dengan

triwulan IV-2017.

Harga komoditas kelapa sawit pada triwulan III-2017

diperkirakan juga akan mengalami penurunan

sebagai akibat dari peningkatan kinerja produksi

dari Malaysia pasca menurunnya produksi akibat

curah hujan yang menerpa kawasan perkebunan di

negara tersebut.

Tabel 1.3 Proyeksi Harga Komoditas

Pertanian

Kopi

(cts/lb)

CPO

($/MT)

Karet

(cts/lb)

2016Q3 98,50 647,00 76,10

2017Q3 106,20 612,20 77,60

2017 105,5 599,9 77,80

Sumber : IMF

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Sektor perdagangan pada triwulan laporan

tercatat mengalami sedikit penurunan kinerja

usaha dibandingkan dengan periode triwulan

sebelumnya.

Pada periode laporan ini, sektor perdagangan

tumbuh sebesar 3,65%(yoy), menurun

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang sebesar 3,66%(yoy). Namun

demikian, angka tersebut tercatat lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian di periode yang sama

tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar

1,83%(yoy).

Penurunan di sektor perdagangan tersebut dapat

tertahan oleh transaksi masyarakat pada saat

perayaan bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul

Fitri. Di samping itu, telah mulai masuknya tahun

ajaran baru di beberapa wilayah juga ikut

membantu mendorong aktivitas konsumsi dan jual

beli masyarakat terhadap berbagai komoditas

perdagangan yang terkait dengan produk sandang

(Grafik 1.29).

7

8

8

9

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Pertanian (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 31: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

13 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Grafik 1.29 Pertumbuhan Sektor

Perdagangan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada triwulan III-2017 sektor perdagangan

diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,92%(yoy),

lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,65%(yoy).

Grafik 1.30 Proyeksi Pertumbuhan Sektor

Perdagangan

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Faktor pendorong peningkatan sektor perdagangan

sebagian besar bersumber dari berbagai kegiatan

konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa

pada saat hari Meugang dan hari Raya Idul Adha

1438 Hijriah. Di samping itu, efek dari tahun ajaran

baru pada awal triwulan III-2017 diperkirakan akan

membantu mendorong sektor perdagangan,

khususnya untuk barang-barang keperluan

pendidikan.

Kondisi tersebut juga didukung oleh Indeks

Penghasilan dari Survei Konsumen KPwBI Provinsi

Aceh tercatat mencapai 131,70 pada bulan Juli 2017,

naik dibandingkan dengan posisi di triwulan II-2017

yang tercatat sebesar 130,30. Faktor lain yang

diperkirakan akan meningkatkan kinerja sektor

perdagangan adalah adanya realisasi gaji ke 14

pegawai negeri sipil.

Sektor Konstruksi

Secara tahunan, pertumbuhan sektor konstruksi

menurun secara signifikan baik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya maupun dengan

periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kinerja sektor konstruksi pada triwulan laporan

tercatat terkontraksi sebesar 15,46%(yoy) atau lebih

dalam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang terkontraksi sebesar 2,58%(yoy).

Capaian tersebut juga tercatat lebih rendah

dibandingkan dengan kinerja di triwulan yang sama

tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar

16,42%(yoy). Dengan pertumbuhan tersebut, sektor

konstruksi dapat memberikan kontribusi negatif

sebesar 1,57%(yoy) (Grafik 1.31)

Grafik 1.31 Pertumbuhan Sektor

Konstruksi

Sumber: Badan Pusat Statistik

Faktor utama penyebab terjadinya penurunan di

sektor ini adalah terkait dengan realisasi anggaran

pemerintah daerah yang mengalami keterlambatan.

Hal tersebut berdampak pada bergesernya rencana

pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang

bersifat multiyears maupun yang nonmultiyears.

Selain itu, pada triwulan II-2017, beberapa proyek

4

5

5

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Perdagangan (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

4

4

5

5

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Perdagangan (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

0

1

2

3

4

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Konstruksi (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 32: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 14

infrastruktur utama di Aceh telah memasuki tahap

akhir pembangunan.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya

penurunan aktivitas ekonomi di sektor ini. Beberapa

proyek yang telah selesai adalah pembangunan

Masjid Raya Baiturrahman dan Jembatan

Lamnyong.

Kondisi penurunan sektor konstruksi ini juga

terkonfirmasi dari menurunnya pertumbuhan

konsumsi semen pada triwulan II-2017

dibandingkan dengan periode yang sama di tahun

sebelumnya. Laju pertumbuhan konsumsi semen

pada triwulan laporan tercatat terkontraksi sebesar

23,22%(yoy), lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan yang sama di tahun sebelumnya yang

tumbuh sebesar 3,21%(yoy). (Grafik 1.32).

Grafik 1.32 Pertumbuhan Konsumsi

Semen

Sumber: Kementerian Perindustrian

Sektor Konstruksi pada triwulan III-2017

diperkirakan akan mengalami peningkatan

kinerja perekonomian seiring telah dimulainya

berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur

fisik.

Pada triwulan III-2017, sektor konstruksi

diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,75%(yoy), lebih

tinggi dibandingkan realisasi pada triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 14,46%(yoy).

Grafik 1.33 Proyeksi Pertumbuhan Sektor

Konstruksi

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

Peningkatan capaian pertumbuhan tersebut

terutama didorong oleh realisasi dari berbagai

proyek pembangunan infrastruktur baru dan

lanjutan pembangunan infrastruktur multiyears,

termasuk pembangunan jalan, tugu, dan flyover.

Sektor Pertambangan Dan Penggalian

Pada triwulan laporan, kinerja sektor

Pertambangan dan Penggalian tercatat mengalami

peningkatan yang sangat signifikan.

Sektor ini tercatat tumbuh sebesar 26,10%(yoy),

naik signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi

sebesar 0,06%(yoy). Berdasarkan komponen

penyusunnya , peningkatan sektor ini berasal dari

adanya peningkatan komoditas nonmigas yang

mengalami pertumbuhan sebesar 139,53%(yoy),

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,02%(yoy).

Sementara itu, subsektor komoditas migas tercatat

tumbuh sebesar 31,07%(yoy), naik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

sebesar 8,66 (Grafik 1.34).

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

-40

-20

0

20

40

60

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Konsumsi Semen (Ton, kanan)Pertumbuhan (%,yoy,kiri)

0

1

2

3

4

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I II III IV I II III IV I II III*

2015 2016 2017

Konstruksi (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy, kiri)

Page 33: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

15 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Grafik 1.34 Pertumbuhan Sektor

Pertambangan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Grafik 1.35 Harga Batubara (USD/Metric

Ton)

Sumber: Bank Indonesia

Peningkatan kinerja sektor pertambangan dan

penggalian non migas terutama didorong oleh

adanya peningkatan produksi batu bara yang masih

akan terus diekspor hingga periode akhir tahun. Hal

tersebut sejalan dengan hasil liaison ke perusahaan

penghasil batu bara yang menginformasikan akan

adanya penambahan jumlah ekspor sampai dengan

akhir tahun 2017.

Total ekspor batu bara hingga akhir tahun 2017

sebanyak 2,73 juta metric ton. Angka ekspor

tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan

realisasi ekspor tahun 2015 yang sebanyak 55 ribu

metric ton dan tahun 2016 yang tercatat sebesar

1,08 juta metric ton. Target ekspor ini juga didukung

oleh masih adanya tren peningkatan harga batu

bara di pasar dunia.

Ekspor komoditas batu bara menjadi komoditas

non-pertanian yang menjadi andalan Aceh pasca

habisnya gas Arun pada akhir tahun 2014.

Pada triwulan III-2017 sektor pertambangan dan

penggalian diperkirakan akan mengalami

perbaikan kinerja meskipun masih mengalami

kontraksi.

Sektor ini diperkirakan akan menurun dan tumbuh

pada angka 1,27%(yoy), atau lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang.

Penurunan kinerja ini khususnya diperkirakan akan

bersumber dari penurunan kinerja komponen

barang migas yang terus mengalami peningkatan

produksi dan permintaan.

Grafik 1.36 Proyeksi Pertumbuhan Sektor

Pertambangan

Sumber: Bank Indonesia

Namun demikian, penurunan tersebut diperkirakan

dapat tertahan oleh ekspor nonmigas dari

komoditas batu bara yang masih mengalami

peningkatan permintaan dari India. Kondisi tersebut

juga masih didukung oleh kondisi harga komoditas

batu bara yang masih berada dalam tren kenaikan.

Kondisi tren kenaikan harga tersebut diperkirakan

akan terus mengalami peningkatan hingga triwulan

III-2017.

Tabel 1.4. Proyeksi Harga Komoditas Batu

Bara

Komoditas Satuan 2016Q3 2017Q3*

Batu Bara $/MT 55,56 81,33

Sumber: IMF

0

1

1

2

2

3

3

-45,00

-30,00

-15,00

0,00

15,00

30,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Pertambangan (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy,kiri)

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

55,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

(USD/Metric Ton)

0

1

2

3

-40,00

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Pertambangan (triliun, kanan) Pertumbuhan (%,yoy,kiri)

Page 34: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

POTENSI DAN TANTANGAN AGROINDUSTRI ACEH

Sampai dengan triwulan II-2017, sektor pertanian masih menjadi sektor paling besar dalam struktur

ekonomi Aceh. Proporsi sektor tersebut mencapai 28,24% dari total perekonomian Aceh yang

bernilai sekitar 29,76 triliun pada triwulan laporan. Selain menjadi sektor terbesar, sektor pertanian

juga memiliki andil yang stabil dalam perekonomian Aceh dengan rata-rata pertumbuhan sebesar

sebesar 4,07%(yoy) dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Namun demikian, potensi sektor pertanian belum dapat dioptimalkan seiring dengan karakteristik

pertanian yang ada di Aceh masih tergolong tradisional. Hal tersebut tercermin dari mayoritas

produk pertanian berasal dari perkebunan rakyat, kemudian produk pertanian yang dijual juga

masih dalam bentuk raw material sehingga belum mampu menghasilkan nilai tambah (value added)

dan kesejahteraan bagi masyarakat. Melihat pada kondisi tersebut, Pengembangan hilirisasi

produk-produk pertanian di Aceh menjadi suatu hal yang krusial untuk segera dilakukan.

Berdasarkan Tambunan (2003), kegiatan industrialisasi, merupakan salah satu proses kunci dari

keberhasilan ekonomi yang ditandai dengan perubahan struktur perekonomian. Dalam penelitian

yang lain, Todaro (2004) menyampaikan bahwa salah satu karakteristik pertumbuhan ekonomi

ada;aj tingkat transformasi struktur ekonomi yang tinggi, khususunya dari sektor primer ke sektor

sekunder dan primer. Di sisi lain, penambahan nilai tambah sektor industri juga terbukti

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di suatu kawasan seiring

dengan naiknya nilai tambah yang ditawarkan (Robiani, 2005).

Terkait dengan hal pentingnya keberadaan industri, khususnya industri di sektor pertanian

tersebut, pemerintah Aceh saat ini sudah memiliki arah kebijakan untuk pembangunan sektor

agroindustri. Arah kebijakan tersebut diantaranya adalah untuk fokus dalam peningkatan hasil

produksi, produktivitas, dan nilai tambah produk pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan,

dan kehutanan. Dari berbagai komoditas pertanian yang tersebar di 1,05 juta hektar, tercatat ada

10 (sepuluh) komoditas utama yang menjadi fokus pengembangan untuk dijadikan komoditas

prioritas hilirisasi di Aceh, yakni padi, kelapa sawit, kopi, kakao, rotan, karet, ikan laut, garam, minyak

atsiri, gula aren, dan padi.

Untuk mengembangkan agroindustri dari berbagai komoditas utama, pada dasarnya Aceh sudah

memiliki modal yang cukup baik, seperti tersedianya sumber daya alam, kondisi keamanan dan

politik yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi infrastruktur

ruas jalan yang baik juga menjadi penunjang industri existing maupun keberadaan industri ke

depan.

Page 35: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

17 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

POTENSI DAN TANTANGAN AGROINDUSTRI ACEH

Namun demikian, meskipun terdapat potensi-potensi yang sudah ada tersebut, terdapat pula

beberapa kendala dan juga tantangan yang dihadapi Aceh dalam mengembangkan potensi

agroindustri yang dimilikinya, antara lain:

1. Infrastruktur primer pendukung hilirisasi agroindustri yang belum memadai, khususnya

listrik dan air.

2. Tenaga kerja, pengupahan, dan sumber daya manusia yang belum kompetitif.

3. Keamanan dan kenyamanan, termasuk stagnannya produksi hasil pertanian dikarenakan

adanya permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak.

4. Upaya pelayaann perizinan 1 (satu) pintu yang belum optimal.

5. Produktivitas tanaman perkebunan yang menurun akibat belum dilakukannya replanting,

khususnya tanaman sawit, kopi, dan kakao sehingga diperlukan rehabilitasi untuk

peremajaan buah dan mempertahankan kualitas buah dalam menghadapi perubahan

iklim.

Berdasarkan kendala dan tantangan tersebut di atas, terdapat beberapa rekomendasi perbaikan

yang dapat menjadi pertimbangan bagi pemangku kepentingan dan regulator kebijakan di Aceh.

Salah satu kebijakan yang strategis usaha mengakselerasi agroindustri di Aceh antara lain dengan

percepatan pembangunan kawasan industri sebagai sumber ekonomi baru. Pembangunan

kawasan industri tersebut dapat difokuskan pada tiga lokasi, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Lhokseumawe, Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, serta kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera

(PPS) Lampulo. Sementara itu, sebagai alternatif quick win pusat pertumbuhan ekonomi baru di

Aceh, pemerintah daerah dapat mengembangkan pembangunan di sektor pariwisata yang telah

ditopang dengan kekayaan sumber destinasi wisata di Aceh yang sangat potensial, baik dalam

bentuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata bahari, wisata sejarah, maupun wisata

kuliner.

Page 36: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 37: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

17 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

KEUANGAN PEMERINTAH Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Aceh terhadap APBD mengalami

peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,

namun demikian dari sisi realisasi belanja mengalami penurunan.

• Tingkat Realisasi pendapatan terhadap pagu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah

Provinsi Aceh pada Triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun

sebelumnya. Peningkatan realisasi pendapatan tersebut bersumber dari peningkatan nominal pendapatan

pajak daerah dan pendapatan perimbanga/transfer.

• Realisasi belanja terhadap pagu APBD mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun

sebelumnya. Penurunan realisasi belanja APBD terutama didorong oleh peningkatan realisasi belanja bantuan

sosial dan belanja barang & jasa. Sedangkan belanja APBN mengalami peningkatan dan bersumber dari pos

belanja bantuan sosial.

2.1. Penerimaan Pemerintah Provinsi

Persentase realisasi pendapatan daerah terhadap

target APBA pada Triwulan II 2017 mencapai

36,89%, lebih tinggi dibandingkan periode yang

sama pada tahun 2016 yang mencapai 35,67%.

ealisasi pendapatan pada Triwulan II 2017

mencapai Rp 5.271,83 Miliar atau mencapai

36,89% dari target pendapatan APDB senilai Rp

14.291 Miliar. Sementara pada triwulan II 2016,

realisasi pendapatan tercatat sebesar Rp4.477,18

Miliar atau 35,67% dari pagu Rp 12.551 Miliar.

Peningkatan realisasi pendapatan APBA terutama

bersumber dari nominal realisasi Pendapatan

Perimbangan / Transfer. Sementara Pendapatan

Asli Daerah menurun dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya

Pendapatan Perimbangan/Transfer mencapai

36,86% dari pagu, meningkat dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya yang mencapai

34,82% dari pagu.

Realisasi PAD mencapai 37,38% dari pagu, menurun

dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yaitu 40,19%. Penurunan realisasi PAD

terutama terjadi pada pos Pendapatan Retribusi

Daerah yang mencapai 43,92% atau menurun

dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang

mencapai 46,63%.

REALISASI PENDAPATAN APBA Pendapatan Asli Daerah

37,38%

Transfer Pusat 36,86%

Lain-Lain 36,89%

Penurunan realisasi PAD terutama terjadi pada pos

pendapatan retribusi yang mencapai 27,18% dari

pagu, atau memiliki persentase realisasi yang lebih

rendah dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yaitu sebesar 33,50% .

R

Page 38: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Keuangan Pemerintah 18

Tabel 2.1 Pendapatan APBA Triwulan II 2017

Sumber : Dinas Keuangan Aceh

Berdasarkan struktur APBD 2017, porsi

Pendapatan perimbangan/transfer mendominasi

pendapatan APBD Pemerintah Provinsi.

Hal ini tercermin dari porsi pendapatan perimbangan

sebesar 84,28% dibandingkan Pendapatan Asli

Daerah yang hanya sebesar 15,58%.

2.2.Belanja Pemerintahan Provinsi

Persentase Belanja Pemerintah Provinsi Aceh

pada Triwulan II 2017 lebih rendah dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya.

Realisasi belanja APBA mencapai Rp2.797,94 Miliar

atau 24,71% dari pagu anggaran tahunan 2017

senilai Rp 11.324,34 Miliar, lebih rendah

dibandingkan periode yang sama pada tahun

sebelumnya dengan realisasi mencapai Rp 3.224,53

Miliar atau 32,81% dari target belanja APBD senilai

Rp 9.829,07 Miliar.

REALISASI BELANJA APBA

Belanja Operasi 5,45%

Belanja Tidak Terduga 1,35%

Penurunan persentase realisasi belanja APBD

terutama bersumber dari Belanja Operasi.

Realisasi belanja operasi tercatat sebesar 26,12%,

lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada

tahun 2016 sebesar 36,10%. Penurunan tersebut

terutama bersumber dari Belanja Bantuan Sosial dan

Belanja Barang & Jasa.

Realisasi Belanja Bantuan Sosial tercatat sebesar

46,89% atau menurun dibandingkan periode yang

sama pada tahun sebelumnya yang tercatat 82,73%

sedangkan belanja Barang & Jasa tercatat sebesar

13,96%, menurun dibandingkan periode yang sama

pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar

46,76%.

2016 2017 2016 2017 2016 2017

Pendapatan Asli Daerah 2.057,48 2.227,06 826,80 832,58 40,19 37,38

Pendapatan Pajak Daerah 1.219,99 1.299,74 568,90 570,84 46,63 43,92

Pendapatan Retribusi Daerah 11,80 10,07 3,95 2,74 33,50 27,18

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 201,09 227,98 - - - -

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

Sah 624,61 689,26 253,96 259,00 40,66 37,58

Pendapatan Perimbangan/Transfer 10.484,85 12.044,81 3.650,33 4.439,25 34,82 36,86

Lain-lain Pendapatan yang Sah 8,84 20,07 0,05 - 0,00 -

Total Pendapatan 12.551,17 14.291,94 4.477,18 5.271,83 35,67 36,89

PENDAPATAN APBD Provinsi

Aceh

Pagu Anggaran Tahunan (Rp

Miliar)

Realisasi Akumulasi Realisasi

(Rp Miliar) (%)

Page 39: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

19 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Tabel 2.1 Belanja APBA Triwulan II 2017

Sumber : Dinas Keuangan Aceh

Penurunan realisasi Belanja Bantuan Sosial, Belanja

Barang & Jasa dan Belanja Pegawai mendorong

penurunan realisasi Belanja Operasi secara umum.

Grafik 2.1. Struktur Belanja Daerah

Pemerintah Provinsi Aceh

Sumber: Dinas Keuangan Aceh

Berdasarkan strukturnya, belanja daerah

Pemerintah Provinsi Aceh didominasi oleh belanja

operasi/rutin.

Hal ini ditunjukkan oleh tingginya pangsa Belanja

Operasi (72,36%) dibandingkan Belanja Modal

(22,33%). Adapun porsi pagu belanja modal telah

menunjukkan penurunan pada tahun 2017 yaitu

sebesar Rp 2,53 triliun dibandingkan tahun 2016

yang sebesar Rp 2,58 triliun.

2.3.Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja APBN Provinsi Aceh pada

Triwulan II 2017 lebih tinggi dibandingkan periode

yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada Triwulan II 2017, penyerapan APBN mencapai

Rp28.125,70 Milyar yaitu 46,07% terhadap target

belanja APBN tahunan senilai Rp61.044,55 Milyar,

lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 42,84% dari target belanja

APBN senilai Rp47.995,19 Milyar.

Meningkatnya realisasi APBN pada triwulan

laporan disebabkan oleh meningkatnya realisasi

Dana Perimbangan dan Belanja Barang.

REALISASI BELANJA APBN

Belanja Negara 36,53%

Transfer 48,48%

Pada Tw II 2017, terdapat peningkatan realisasi

anggaran pada setiap komponen/pos belanja

negara. Namun, penurunan justru terjadi pada

realisasi anggaran Belanja Pegawai dan Dana

Desa.

Pos dengan peningkatan realisasi tertinggi adalah

pos Belanja Bantuan Sosial yang pada Tw II 2017

tumbuh sekitar 15,97% lebih tinggi dibandingkan

periode yang sama di tahun sebelumnya. Disisi lain,

Realisasi Belanja Pegawai dan Dana Desa

menunjukkan penurunan signifikan yaitu masing-

masing menurun 3,64% dan 2,56% dibandingkan

periode yang sama di tahun sebelumnya.

2016 2017 2016 2017 2016 2017

Belanja Operasi 6.543,36 8.194,50 2.361,85 2.140,24 36,10 26,12

Belanja Pegawai 1.025,14 2.423,73 479,35 958,14 46,76 39,53

Belanja Barang & Jasa 4.226,83 4.886,02 1.107,38 681,91 26,20 13,96

Belanja Hibah 1.044,16 677,19 570,59 403,49 54,65 59,58

Belanja Bantuan Sosial 247,23 206,25 204,53 96,71 82,73 46,89

Belanja Modal 2.582,42 2.529,21 458,90 265,89 17,77 10,51

Belanja Tidak Terduga 43,50 30,00 - 0,41 - 1,35

Transfer 659,79 570,63 403,79 391,40 61,20 68,59

Total Belanja & Transfer 9.829,07 11.324,34 3.224,53 2.797,94 32,81 24,71

BELANJA APBD

Provinsi Aceh

Pagu Anggaran Tahunan (Rp

Miliar)

Realisasi Akumulasi Realisasi

(Rp Miliar) (%)

73%

22%

5%

BELANJA OPERASI

BELANJA MODAL

TRANSFER

Page 40: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Keuangan Pemerintah 20

Tabel 2.3 Pengeluaran APBN Di Provinsi Aceh Triwulan II 2017

Sumber : Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Aceh

2016 2017 2016 2017 2016 2017

Belanja Negara 12.708,12 12.293,63 4.559,22 4.490,78 35,88 36,53

Belanja Pegawai 5.083,52 5.270,83 2.605,94 2.509,92 51,26 47,62

Belanja Barang 4.389,20 4.097,83 1.207,93 1.179,17 27,52 28,78

Belanja Modal 3.167,60 2.853,18 739,42 783,94 23,34 27,48

Belanja Bantuan Sosial 67,81 71,80 5,94 17,75 8,76 24,72

Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 35.287,07 48.750,92 16.001,72 23.634,29 45,35 48,48

Transfer ke Daerah 31.457,32 43.858,35 13.714,75 20.837,85 43,60 47,51

a. Dana Perimbangan 23.449,74 35.109,44 11.239,91 18.045,41 47,93 51,40

b. Dana Otonomi Khusus dan 8.007,57 8.748,91 2.474,84 2.792,44 30,91 31,92

Transfer Dana Desa 3.829,75 4.892,57 2.286,97 2.796,44 59,72 57,16

Total Belanja 47.995,19 61.044,55 20.560,94 28.125,07 42,84 46,07

BELANJA APBN

Provinsi Aceh

Pagu Anggaran Tahunan (Rp

Miliar)

Realisasi Akumulasi Realisasi

(Rp Miliar) (%)

Page 41: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 42: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Inflasi Daerah 20

Perkembangan Inflasi Daerah Tekanan inflasi tahunan Provinsi Aceh pada Triwulan-II 2017 cenderung meningkat namun

relatif terkendali

• Tekanan inflasi tahunan Provinsi Aceh pada akhir Triwulan-II 2017 tercatat mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan periode triwulan I-2017 maupun triwulan yang sama

di tahun sebelumnya, namun demikian masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan

rata-rata inflasi year on year pada triwulan II dalam tiga tahun terakhir (2014-2016). Inflasi

tahunan Aceh sepanjang Triwulan-II 2017 disumbang oleh komoditas dari kelompok

administered prices dan core.

• Tren perkembangan inflasi bulanan Aceh pada Triwulan-II 2017 sedikit meningkat

dibandingkan rata-rata inflasi bulanan di periode yang sama pada tahun sebelumnya

maupun dibandingkan triwulan sebelumnya.

• Pada Triwulan-III 2017 telah dilaksanakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah

(TPID) Provinsi Aceh yang terus menghimbau dan menekankan berbagai upaya untuk

meredam dan menjaga stabilitas inflasi. Beberapa upaya yang masih terus dilakukan antara

lain meliputi strategi intervensi pasar, distribusi barang, komunikasi kebijakan, koordinasi,

dan menjaga kecukupan pasokan.

3.1. Inflasi Tahunan

Tekanan inflasi tahunan Provinsi Aceh pada

Triwulan-II 2017 mencapai 4,03 % (yoy) atau

mengalami peningkatan baik dibandingkan

dengan inflasi pada triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 3,45 % (yoy), meningkat

dibandingkan periode yang sama di tahun

sebelumnya yang mencapai 2,34 % (yoy), namun

masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan

rata-rata inflasi year on year pada Triwulan-II dalam

tiga tahun terakhir (2014-2016) yaitu sebesar

4,68%.

eningkatan tekanan inflasi pada periode ini

didorong oleh serta kenaikan tarif listrik serta

peningkatan harga komoditas hasil laut seperti ikan

tongkol & bandeng akibat hujan deras & angin

kencang serta menurunnya aktivitas kegiatan

melaut di bulan Ramadhan.

Inflasi Aceh dihitung berdasarkan kenaikan Indeks

Harga Konsumen (IHK) di tiga kota pantauan inflasi,

yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Meulaboh

dengan nilai masing-masing sebesar 3,94 %(yoy),

4,10 %, dan 4,32 % pada Triwulan-II 2017.

Grafik 3.1: Pergerakan Laju Inflasi

Tahunan Kota Pantauan Aceh

Sumber: BPS, diolah

Laju inflasi tersebut lebih rendah dengan realisasi

inflasi tahunan Sumatera di triwulan yang sama

0

2

4

6

8

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

% Y

oY

Banda Aceh Lhokseumawe

Meulaboh AcehP

Page 43: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

21 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

yang tercatat sebesar 4,65 % (yoy). Jika dibandingkan

dengan kondisi 23 kota pantauan inflasi di kawasan

Sumatera, angka inflasi pada Kota Meulaboh,

Lhokseumawe, Kota Banda Aceh, dan Kota

Meulaboh masing masing tercatat berada pada

peringkat 14,16, dan 17.

Capaian inflasi tahunan kota Banda Aceh pada

Triwulan-II 2017 tersebut meningkat bila

dibandingkan dengan inflasi tahunan kota tersebut

di periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,01

% (yoy). Pencapaian Inflasi tahunan kota

Lhokseumawe di Triwulan-II 2017 juga tercatat

meningkat bila dibandingkan dengan inflasi tahunan

kota tersebut di periode yang sama tahun

sebelumnya yaitu 3,03 % (yoy). Sementara itu, inflasi

kota Meulaboh mengalami peningkatan signifikan

dibandingkan dengan inflasi tahunan kota tersebut

di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya

sebesar 2,19 % (yoy).

Perkembangan Inflasi Berdasarkan Disagregasi

Inflasi Aceh sepanjang Triwulan-II 2017 terutama

disumbang oleh kelompok administered prices dan

core sedangkan kelompok volatile Foods sedikit

menahan laju inflasi tersebut.

Pada Triwulan-II 2017, laju inflasi untuk komoditas

volatile foods secara year on year masing-masing

tercatat mengalami inflasi sebesar 2,56 % (yoy) yaitu

menurun signifikan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 4,44 %

(yoy).

Penurunan inflasi tersebut bersumber dari

melimpahnya komoditas buah-buahan bumbu-

bumbuan seiring dengan lancarnya pasokan

sayuran dan buah-buahan dari Sumatera Utara.

Inflasi kelompok core tercatat sebesar 2,58 % (yoy)

di triwulan laporan, atau mengalami sedikit

peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 2,46 (yoy).

Inflasi kelompok core tersebut dipengaruhi oleh

kenaikan harga tarif pulsa ponsel seiring dengan

penyesuaian tarif paket ponsel menjelang bulan

Ramadhan & Idul Fitri, serta peningkatan tarif jasa

tukang bukan mandor seiring dengan Kenaikan

Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh untuk tahun

2017 menjadi sebesar Rp2.500.000,-.

Grafik 3.2: Perkembangan Inflasi Tahunan

Sumber: BPS, diolah

Sedangkan untuk kelompok administered prices

tercatat mengalami inflasi sebesar 11,67 % (yoy),

dan mengalami kenaikan yang signifikan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya

sebesar 5,66 % (yoy).

Adanya tekanan inflasi administered prices yang

signifikan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga

rokok secara bertahap sebagai dampak kenaikan

cukai rokok yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2017

serta pencabutan subsidi listrik untuk tarif

pengguna listrik berdaya ≥ 900 volt ampere (VA)

untuk pelanggan kategori rumah tangga mampu.

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

% Y

oY

IHK Core Volatile Adm Price

Page 44: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Inflasi Daerah 22

Tabel 3.1: Komoditas Inflatoir (Andil %

yoy)

No Inflatoir Yoy

(%)

Andil

(%)

Volatile foods

1 Ikan Tongkol 13,59 0,19

2 Bandeng/Bolu 23,07 0,14

3 Tomat Sayur 47,91 0,13

Administered Prices

1 Tarip Listrik 39,04 0,99

2 Rokok Kretek Filter 10,28 0,29

3 Angkutan Udara 33,47 0,24

Core

1 Tarip Pulsa Ponsel 6,28 0,11

2 Nasi Dengan Lauk 7,86 0,10

3 Tukang Bukan Mandor 1,59 0,06

Sumber: BPS, diolah

Menurut kontribusinya tekanan inflasi tertinggi

disumbang oleh kelompok Admnistred Price dengan

andil sebesar 1,88% (yoy).

Tiga komoditas pada kelompok ini yang

memberikan andil inflasi tertinggi secara year on

year antara lain Tarif Listrik (0,99%), Rokok Kretek

Filter (0,29%), Angkutan Udara (0,24%).

Selain itu, inflasi tahunan Aceh pada triwulan

laporan juga disumbang beberapa komoditas dari

kelompok volatile food dengan andil sebesar 0,59%

(yoy) yaitu Ikan Tongkol (0,19%), Bandeng/Bolu

(0,14%) dan Tomat Sayur (0,13%)

Tabel 3.2: Komoditas Deflatoir (Andil

%yoy)

No Deflatoir Yoy (%) Andil

(%)

Volatile foods

1 Bawang Merah (28,70) (0,19)

2 Cabai Merah (46,86) (0,16)

3 Apel (22,27) (0,14)

Administered Prices

1 Bahan Bakar Rumah

Tangga

(0,72) (0,01)

2 Tarif Air Minum PAM (0,00) (0,00)

3 Tarif Puskesmas (0,00) (0,00)

Core

1 Gula Pasir (12,20) (0,07)

2 Televisi Berwarna (7,77) (0,02)

3 Lada/Merica (20,73) (0,01)

Sumber: BPS, diolah.

Berdasarkan Kelompok Barang

Komoditas kelompok Bahan Makanan

memberikan andil terbesar pada inflasi di

Triwulan-II 2017

Berturut-turut kelompok barang dan jasa yang

memiliki andil terbesar terhadap inflasi tahunan

pada Tw II 2017 yaitu kelompok Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau (1,30%), Kelompok

Bahan Makanan (0,78%) dan Kelompok Transpor,

Komunikasi dan Jasa Keuangan (0,78%).

Tabel 3.3: Inflasi Kelompok Barang

Kelompok Barang

dan Jasa Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Bahan Makanan 4,31 1,10 2,77 0,78

Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan

Tembakau

5,16 0,91 4,38 1,30

Sandang 3,21 0,80 5,31 0,32

Pendidikan, Rekreasi,

dan Olahraga 3,65 0,27 4,09 0,12

Kesehatans 3,00 0,12 3,09 0,10

Perumahan, Air, Listrik,

Gas dan Bahan Bakar 2,17 0,11 2,07 0,70

Transport, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 0,83 0,13 4,74 0,78

Inflasi Umum 3,45 4,03

Sumber: BPS, diolah

Inflasi Kelompok Bahan Makanan menurun dari

4,31 % (yoy) pada Triwulan-I 2017 menjadi 2,77 %

(yoy) pada Triwulan-II 2017, dengan andil inflasi yang

sedikit mengalami penurunan yaitu dari 1,10% (yoy)

pada triwulan I 2017 menjadi 0,78% (yoy) pada

triwulan laporan.

BAHAN MAKANAN INFLASI TAHUNAN (% yoy)

TW I 2017 4,31 TW II 201 2,77

Komoditas Bahan

Makanan

Ikan Tongkol

Bandeng/Bolu

Tomat Sayur

Tw I 2017 Tw II 2017 Inflasi (%

yoy)

Andil (%

yoy)

Inflasi (%

yoy)

Andil

(% yoy)

4,24

16,34

-4,39

0,15

0,13

-0,01

13,59 0,19

23,07

47,91

0,14

0,13

Page 45: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

23 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Tabel 3.4. Inflasi Bahan Makanan

Kelompok Bahan

Makanan

Tw I 2017 Tw II 2017 Inflasi

(% yoy)

Andil

(% yoy)

Inflasi (%

yoy)

Andil

(% yoy)

Padi-padian, Umbi-

umbian, dan Hasilnya

1,66 0,08 1,62 0,06

Daging dan hasil-

hasilnya

10,82 0,32 3,11 0,09

Ikan Segar 11,00 0,76 12,48 0,83

Ikan Diawetkan 27,90 0,11 22,76 0,09

Telur, Susu, dan Hasil-

hasilnya

1,31 0,02 (0,41) -0,01

Sayur-sayuran (0,58) -0,02 2,26 0,05

Kacang-kacangan 0,82 0,01 (0,30) 0,00

Buah-buahan 5,42 0,12 (6,16) -0,17

Bumbu-bumbuan (20,48) -0,46 (18,70) -0,38

Lemak dan Minyak 9,92 0,14 9,35 0,13

Bahan Makanan

Lainnya

5,05 0,01 5,31 0,01

Inflasi Kelompok 4,31 1,10 2,77 0,71

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan andilnya, sumber inflasi kelompok

bahan makanan terutama bersumber dari sub

kelompok Ikan Segar. Komoditas utama yang

meningkatkan inflasi tahunan yaitu Tongkol/Ambu-

ambu dan Bandeng/Bolu .

Harga untuk Ikan Tongkol dan Cumi-cumi pada Tw II

2017 sedang mengalami penyesuaian kembali yang

signifikan akibat aktivitas nelayan yang menurun

pada bulan Ramadhan, mengakibatkan kelangkaan

pasokan ikan.

Tabel 3.5. Inflasi Kelompok Makanan Jadi,

Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok Makanan

Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau

Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Tembakau dan

Minuman Beralkohol

11,03 0,48 8,29 0,42

Makanan Jadi 3,05 0,38 4,19 0,36

Minuman yang Tidak

Beralkohol

2,75 0,11 (0,21) 0,00

Inflasi Kelompok 5,16 0,91 4,38 0,78

Di sisi lain, inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman,

Rokok, dan Tembakau menurun dari 5,16% (yoy)

pada awal tahun 2017 menjadi 4,38% (yoy) pada

triwulan laporan dengan andil inflasi juga menurun

dari 0,91% menjadi 0,78%.

MAKANAN JADI,

MINUMAN, ROKOK,

DAN TEMBAKAU INFLASI TAHUNAN (% yoy)

TW I 2017 5,16 TW II 2017 4,38

Penurunan andil tersebut terjadi pada sub

kelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol

serta Makanan Jadi. Komoditas yang menyebabkan

penurunan andil inflasi kelompok tersebut yaitu

Rokok Kretek Filter dan Rokok Kretek yang

sebelumnya telah mengalami peningkatan yang

cukup siginifikan di awal tahun 2017 sebagai

dampak peningkatan tarif cukai rokok.

PERUMAHAN, AIR,

LISTRIK, GAS DAN

BAHAN BAKAR INFLASI TAHUNAN (% yoy)

TW I 2017 3,21 TW II 2017 5,31

Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Dan

Bahan Bakar meningkat signifikan dari 3,21% (yoy)

pada Triwulan I-2017 menjadi 5,31% (yoy) di

Triwulan laporan dengan andil inflasi yang

meningkat pula dari 3,65% ke 4,09% (yoy).

Peningkatan andil yang signifikan terjadi pada sub

kelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air yaitu

dari 9,85% pada awal tahun 2017 menjadi 21,26%

pada Triwulan laporan.

Tembakau dan

Minuman

Beralkohol

Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Inflasi

(%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Rokok Kretek Filter

Rokok Kretek

Rokok Putih

13,90

6,23

12,01

0,36

0,10

0,07

10,28

4,06

11,11

0,29

0,07

0,06

Perumahan, Air,

Listrik, Gas Dan

Bahan Bakar

Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(% yoy)

Andil

(% yoy)

Inflasi (%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Tarip Listrik

Tukang Bukan

Mandor

Sewa RUmah

18,26

1,59

0,97

39,04

0,06

0,05

13,90

1,59

0,97

0,99

0,05

0,05

Page 46: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Inflasi Daerah 24

Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil

inflasi pada kelompok tersebut yaitu Tarip Listrik.

Tekanan inflasi tersebut merupakan dampak

pencabutan subsidi listrik untuk tarif pengguna

listrik berdaya ≥ 900 volt ampere (VA) untuk

pelanggan kategori rumah tangga mampu yang

menyebabkan kenaikan harga listrik pada golongan

tertentu.

SANDANG INFLASI TAHUNAN (% yoy)

TW I 2017 3,65 TW II 2017 4,09

Inflasi Kelompok Sandang mengalami peningkatan

dari 3,65 % (yoy) pada triwulan I-2017 menjadi 4,09

% (yoy) di Triwulan laporan dengan andil inflasi yang

meningkat dari 3,65% ke 4,09%.

Komoditas

Sandang

Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(% yoy)

Andil

(% yoy)

Inflasi

(% yoy)

Andil

(% yoy)

Baju Kaos

Berkerah 11,68 0,00 6,78 0,03

Blus 0,43 0,00 9,20 0,02

Baju Anak Stelan 3,98 0,01 8,09 0,02

Peningkatan andil inflasi terbesar bersumber dari

sub kelompok sandang anak-anak yaitu dari 0,04%

di akhir tahun 2016 menjadi 0,10% (yoy) di Triwulan

laporan.

Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil

inflasi terbesar pada kelompok tersebut yaitu Baju

Kaos Berkerah, Blus dan Setelan Anak sebagai

dampak perayaan hari raya Idul Fitri.

TRANSPOR,

KOMUNIKASI DAN

JASA KEUANGAN INFLASI TAHUNAN (% yoy)

TW I 2017 0,83 TW II 2017 4,74

Inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa

Keuangan mengalami peningkatan signifikan dari

sebesar 0,83 % (yoy) di awal tahun 2017 menjadi

4,74 % (yoy) di triwulan laporan dengan andil inflasi

yang meningkat pula dari 0,13% menjadi 0,70%.

Peningkatan andil inflasi terbesar bersumber dari

sub komoditas Komunikasi dan Pengiriman yaitu

dari 0,12% di awal tahun 2017 menjadi 0,13% (yoy)

di Triwulan laporan.

Komoditas yang menyebabkan peningkatan andil

inflasi terbesar pada kelompok tersebut yaitu

Angkutan udara dan Tarip Pulsa Ponsel sebagai

dampak musiman kenaikan harga menjelang Idul

Fitri.

Pada triwulan II 2017, inflasi Aceh diproyeksikan

akan mencapai 3,17%- 4,17% (yoy). Tekanan inflasi

tersebut diperkirakan masih akan bersumber dari

kelompok administered prices dan volatile foods.

3.2. Inflasi Bulanan

Tren rata-rata IHK bulanan Aceh pada Triwulan-II

2017 mengalami inflasi sebesar 0,41 %, meningkat

dibandingkan rata-rata inflasi bulanan di triwulan

sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar

0,06%.

Meningkatnya tekanan inflasi bulanan pada periode

ini disumbang oleh inflasi kelompok Sandang

(1,35%), Perumahan, Listrik, Air dan Gas (0,70%), dan

Transpor (0,54%).

Penyebab inflasi tersebut terutama bersumber dari

perayaan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri

yang mengakibatkan permintaan masyarakat akan

produk sandang meningkat. Selain itu, Pekan

Transpor,

Komunikasi dan

Jasa Keuangan

Tw I 2017 Tw II 2017

Inflasi

(% yoy)

Andil

(% yoy)

Inflasi (%

yoy)

Andil

(%

yoy)

Angkutan Udara

Bensin

Tarip Pulsa Ponsel

13,87

-3,88

6,29

0,13

0,10

-0,17

33,47

5,06

6,28

0,70

0,24

0,20

Page 47: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

25 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Nasional KTNA yang dilaksanakan pada bulan Mei

2017 mengakibatkan jumlah kunjungan ke Provinsi

Aceh meningkat dan berimbas pada peningkatan

harga tiket angkutan udara.

INFLASI APRIL 2017

-0,33 % KOMODITAS INFLATOIR (Andil %mtm) - Tarip Listrik 0,21 - Angkutan Udara 0,09 - Nasi dengan Lauk 0,08

Tekanan inflasi pada bulan April 2017 mengalami

peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang

mengalami deflasi sebesar 0,51% (mtm) maupun

jika dibandingkan inflasi pada periode yang sama

tahun sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar

0,76%.

Sumber terjadinya inflasi pada bulan laporan

berasal dari kelompok administered price yang

memberikan andil inflasi bulanan (mtm) sebesar

0,31% kemudian diikuti oleh kelompok core yang

memberikan andil inflasi sebesar 0,18%.

Adapun komoditas utama yang menghambat

tekanan inflasi adalah dari kelompok volatile foods

yang memberikan andil deflasi bulanan sebesar

0,82%, khususnya pada komoditas daging ayam ras,

beras, udang basah dan tongkol.

Penurunan harga komoditas daging ayam ras dan

tongkol terjadi akibat cuaca yang cukup baik juga

meningkatkan daging ayam ras dan pasokan ikan

tongkol yang sempat terganggu di bulan

sebelumnya.

Secara bulanan angka capaian inflasi komoditas

administered price tercatat meningkat dari inflasi

bulan sebelumnya yang sebesar 0,06%(mtm)

menjadi 0,21% (mtm) pada April 2017. Penyebab

inflasi bulanan komoditas administred price pada

periode ini adalah karena adanya kenaikan tarif

dasar listrik khusus untuk pelanggan 900 Va non

subsidi serta kenaikan harga BBM non subsidi pada

bulan laporan.

INFLASI MEI 2017

0,77% KOMODITAS INFLATOIR (Andil %mtm)

- Angkutan Udara 0,17 - Daging Ayam Ras 0,11 - Tomat Sayur 0,09

Secara bulanan, capaian inflasi di Aceh pada bulan

Mei 2017 tercatat meningkat secara signifikan

apabila dibandingkan bulan sebelumnya yang

mengalami deflasi sebesar 0,33% (mtm) dan lebih

tinggi daripada inflasi bulanan periode yang sama

tahun sebelumnya sebesar 0,54% (mtm).

Sumber inflasi bulanan tersebut berasal dari

kelompok volatile food yang memberikan andil

deflasi sebesar 0,38%(mtm) kemudian diikuti oleh

kelompok administered price dan core yang masing-

masing memberikan andil inflasi sebesar 0,35% dan

0,04%.

Sumber inflasi bulanan pada kelompok Volatile

Foods bersumber dari peningkatan harga komoditas

Daging Ayam Ras, Tomat Sayur dan Cumi-Cumi.

Inflasi terjadi akibat meningkatnya permintaan

komoditas bahan makanan menjelang Ramadhan &

Idul Fitri serta untuk mencukupi kebutuhan logistik

peserta Penas KTNA yang mencapai 35.000 orang.

Sedangkan sumber inflasi bulanan pada kelompok

Administered Prices bersumber dari kenaikan harga

Angkutan Udara seiring dengan pelaksanaan Pekan

Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan yang

dilaksanakan di kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Page 48: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Inflasi Daerah 26

INLASI JUNI 2017

0,79%

KOMODITAS INFLATOIR (Andil %mtm) - Tarip Listrik 0,19 - Udang Basah 0,09 - Ikan Kembung 0,06

Secara bulanan, tingkat inflasi di Aceh pada bulan

Juni 2017 tercatat sedikit lebih tinggi apabila

dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami

inflasi sebesar 0,79% (mtm) namun lebih rendah

daripada capaian inflasi pada bulan Juni tahun

sebelumnya yang mencapai 0,89%(mtm).

Sumber inflasi bulanan tersebut berasal dari

kelompok core yang memberikan andil inflasi

bulanan sebesar 0,40%(mtm) kemudian diikuti oleh

kelompok volatile food dan administred price yang

masing-masing memberikan andil inflasi sebesar

0,29% dan 0,01%.

Sumber inflasi bulanan pada kelompok core

bersumber dari peningkatan harga komoditas baju

kaos berkerah dan emas perhiasan.

Peningkatan harga komoditas baju dan emas

perhiasan merupakan tren musiman yang terjadi

menjelang hari raya Idul Fitri.

Sumber inflasi bulanan pada kelompok volatile food

terjadi akibat peningkatan harga pada komoditas

hasil laut seperti udang basah dan ikan kembung

akibat menurunnya aktivitas nelayan pada bulan

Ramadhan.

Sedangkan sumber inflasi bulanan pada kelompok

Administered Prices bersumber dari kenaikan harga

tarif listrik akibat pencabutan subsidi listrik kenaikan

tarif listrik berdaya ≥ 900 volt ampere (VA) untuk

pelanggan kategori rumah tangga mampu (RTM).

3.3.Aktivitas Tim

Pengendalian Inflasi (TPID)

Untuk menyusun program pengendalian inflasi

Aceh menghadapi Idul Adha 1438 H dan risiko inflasi

di akhir tahun, telah dilaksanakan kegiatan Rapat

Koordinasi Tim Teknis TPID pada tanggal 9 Agustus

2017 bertempat di Kabupaten Bireun. Forum

tersebut menekankan pada pentingnya upaya

untuk memitigasi inflasi akibat meningkatnya

permintaan menjelang Idul Adha 1438 H dan akhir

tahun 2017. Adapun beberapa program TPID Aceh

di semester II-2017 yang akan dilaksanakan

diantaranya meliputi:

A. Diseminasi Data & Informasi

1. Monitoring data & harga pangan melalui

pengembangan situs hargapanganaceh.com

2. Monitoring cuaca & potensi banjir untuk

mitigasi risiko gangguan alam.

B. Koordinasi Antar Institusi

1. Menjajaki kerjasama perdagangan antar

wilayah baik antar provinsi maupun intra

provinsi.

2. Melaksanakan rapat high level TPID

3. Berkoordinasi dengan satgas pangan Aceh

untuk memonitor kecukupan stok barang

kebutuhan pokok.

4. Meningkatkan komitmen pelaporan TPID

Kabupaten / Kota.

C. Kelancaran Distribusi

1. Menjaga kualitas kondisi jalan

2. Melakukan penataan terhadap jalur rawan

longsor dan rawan banjir

3. Melaksanakan monitoring lalu lintas barang

Page 49: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

27 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

D. Kecukupan Pasokan

1. Inspeksi pasar , pedagang besar & gudang

distributor untuk mencegah penimbunan,

khususnya komoditas semen

2. Memastikan ketersediaan stok ternak

menjelang Idul Adha

E. Stabilitas Harga

1. Melaksanakan program Rastra sebagai

acuan floor level harga beras.

2. Melaksanakan program Toko Tani Indonesia

& Rumah Pangan Kita.

Page 50: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 51: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

27 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017

Stabilitas Keuangan Daerah &

Pengembangan Akses Keuangan Dan UMKM Risiko Stabilitas Keuangan Daerah di Aceh Relatif Mengalami Penurunan

• Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2017 belum sepenuhnya berimbas pada membaiknya

kinerja penyaluran kredit di kelompok korporasi. Penyaluran kredit kelompok korporasi mengalami

penurunan kinerja setelah mulai tumbuh pada triwulan sebelumnya namun demikian terjadi penurunan

risiko yang tercermin dari penurunan non performing loan (NPL),

• Kinerja penyaluran kredit kelompok rumah tangga pada triwulan II-2017 mengalami peningkatan seiring

dengan peningkatan pertumbuhan perekonomian Aceh. Namun demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perseorangan di Perbankan mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya, sedangkan risiko

kredit rumah tangga yang tercermin dari NPL tercatat stabil, namun masih di bawah ambang batas NPL 5%.

• Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM sedikit menurun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Dilihat dari resikonya, NPL kredit UMKM mengalami penurunan, namun berada di atas 5%.

4.1.Ketahanan Sektor Korporasi

Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan

II-2017 belum berimbas pada membaiknya kinerja

sektor korporasi.

amun demikian, hasil Survei Kegiatan Dunia

Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank

Indonesia menunjukkan potensi peningkatan

kinerja korporasi di sektor pertanian sebagai sektor

paling besar di Aceh.

Hasil SKDU sektor pertanian menunjukkan adanya

kenaikan hasil usaha dari 4,90%(yoy) pada triwulan

sebelumnya menjadi 5,81%(yoy), pada triwulan

laporan.

Kenaikan ini terutama didorong oleh adanya

kenaikan kapasitas utilisasi hampir di seluruh

subsektor bahan pangan dan perkebunan.

Kenaikan kapasitas utilisasi tersebut didorong oleh

masuknya masa panen gadu untuk komoditas padi

dan tanaman sela hortikultura. Meskipun musim

tanam gadu terkendala dengan musim kemarau

cukup panjang, dan terdapat areal sawah yang gagal

panen karena kekeringan khususnya sawah tadah

hujan, namun di areal yang dialiri irigasi masih dapat

berproduksi dengan baik.

Membaiknya kinerja sektor pertanian juga

terindikasi dari peningkatan kredit pada sektor

tersebut. Kredit sektor pertanian pada triwulan II-

2017 tercatat tumbuh sebesar 13,27%(yoy),

mengalami kenaikan dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar 12,54%(yoy).

Grafik 4.1. Realisasi SKDU Pertanian

Sumber: Bank Indonesia

Kondisi kinerja korporasi di sektor kedua terbesar di

Aceh, yakni sektor perdagangan mengalami

peningkatan. Tercatat kinerja sektor perdagangan

berdasarkan hasil SKDU mengalami kenaikan

-4,00

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

SKDU Sektor Pertanian (%,yoy)

Pertumbuhan Sektor Pertanian (%,yoy)

N

Page 52: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 28

menjadi sebesar 1,57% (yoy) dibandingkan periode

triwulan sebelumnya yang terkonstraksi sebesar

0,63% (yoy).

Grafik 4.2. Realisasi SKDU Perdagangan

Sumber: Bank Indonesia

Selain hal tersebut di atas, kinerja sektor korporasi

juga dapat dilihat dari hasil SKDU Bank Indonesia

terkait dengan akses kredit. Responden SKDU yang

menyatakan bahwa akses kredit yang berkategori

‘Baik’ dan ‘Cukup’ sedikit meningkat dari total 86,71%

pada triwulan sebelumnya menjadi 87,48% pada

triwulan laporan.

Kondisi akses kredit yang cukup baik tersebut, juga

cukup membawa pengaruh terhadap perbaikan

kondisi keuangan korporasi, khususnya di sisi

kemampuan likuiditas. Kemampuan likuiditas

tersebut menunjukkan ketahanan korporasi dalam

hal pembiayaan kegiatan korporasi dalam jangka

pendek.

Hasil SKDU mencatat terjaganya penilaian likuiditas

yang memiliki predikat ‘Baik’ dari 41,19% pada

triwulan sebelumnya menjadi 41,99% pada triwulan

laporan.

Sementara itu, dari sisi kemampuan rentabilitas

yang menggambarkan kemampuan korporasi

dalam hal pembiayaan kegiatan perusahaan dalam

1 Indikator SKDU Akses kredit tidak mencerminkan pertumbuhan

kredit yang diterima korporasi namun lebih ke arah jumlah

nominal korporasi yang menerima kredit.

jangka panjang tercatat masih berada dalam posisi

yang stabil. Tercatat sebanyak 44,34% responden

menyampaikan bahwa kondisi rentabilitas berada

dalam predikat ‘Baik’, lebih baik dibandingkan

dengan kondisi triwulan sebelumnya yang sebesar

42,86%

Grafik 4.3. Realisasi SKDU Kondisi

Keuangan

Sumber: Bank Indonesia

Eksposur Perbankan di Sektor Korporasi

Kredit perbankan kepada sektor korporasi di Aceh

mengalami penurunan risiko yang tercermin dari

penurunan rasio Non Performing Loan (NPL), disisi

lain penyalurannya juga mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kredit korporasi triwulan II 2017 kembali

terkontraksi sebesar 3,96% (yoy), setelah triwulan

sebelumnya mulai mengalami perbaikan dan

tumbuh sebesar 0,29% (yoy).

Dilihat dari strukturnya, kredit korporasi Aceh

terkonsentrasi pada tiga sektor utama yaitu sektor

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (31,20%),

sektor Industri Pengolahan (5,17%), dan sektor

Perdagangan Besar dan Eceran (13,57%). Secara

-4,00

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

SKDU Sektor Perdagangan (%,yoy)

Pertumbuhan Sektor Perdagangan (%,yoy)

Page 53: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

29 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017

sektoral, penurunan penyaluran kredit korporasi

terutama didorong oleh perlambatan kontraksi

kredit pada sektor perdagangan serta perlambatan

sektor pertanian, sedangkan peningkatan

pertumbuhan pada sektor industri pengolahan

ternyata belum mampu mendongkrak tingkat

pertumbuhan kredit korporasi.

Grafik 4.4. Pangsa Kredit Korporasi

Sektoral

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Pertumbuhan kredit korporasi di sektor

perdagangan menurun cukup signifikan, yaitu

terkontraksi sebesar 34,44% (yoy) atau terkontraksi

lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya

yang terkontraksi 22,67% (yoy). Penurunan kredit di

sektor ini terjadi seiring dengan konfirmasi sebagian

kontak liaison bahwa pelaku usaha memperoleh

modal kerja dan investasi dari modal sendiri dan

joint venture.

Grafik 4.5. Pertumbuhan Kredit Korporasi

Sektoral

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Selanjutnya, Kredit korporasi di Sektor Pertanian

terkontraksi sebesar 3,09% (yoy), atau mengalami

perbaikan pertumbuhan dibandingkan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 32,74% (yoy).

Kredit korporasi sektor Industri Pengolahan

mengalami pertumbuhan sebesar 63,50% (yoy),

kondisi ini mencerminkan kenaikan yang signifikan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar 26,82% (yoy). Berdasarkan

hasil liaison KPw BI Provinsi Aceh, salah satu faktor

yang mendorong peningkatan pertumbuhan kredit

sektor industri adalah beberapa aktivitas investasi di

perusahaan pada sektor industri pengolahan sawit

yang berupaya untuk melakukan ekspansi lahan

perkebunan sawit dan pengadaan mesin pengolah

minyak sawit serta kebutuhan investasi untuk

peningkatan produksi.

Sejalan dengan penurunan penyaluran kredit

korporasi, risiko kredit juga tercatat mengalami

penurunan. Rasio Non Performing Loan (NPL) kredit

korporasi berada di bawah ambang batas NPL 5%,

yaitu berada di angka 4,97%, menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar

5,12%.

Grafik 4.6. NPL Kredit Korporasi

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Penurunan risiko kredit korporasi terjadi pada

ketiga sektor utama. Di antara ketiga sektor

tersebut, yang mencatatkan penurunan NPL

terbesar adalah sektor Perdagangan Besar &

Eceran, dimana pada triwulan sebelumnya NPL di

12%

12%

43%

33%PERDAGANGAN

INDUSTRI PERTANIAN

LAINNYA

-

1.000

2.000

I II III IV I II III IV I

2015 2016 2017

Rp

Milia

r

Kredit Ke Perdagangan

Kredit Ke Industri Pengolahan

0

3

6

9

12

15

18

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

%

NPL PHR NPL Industri Pengolahan NPL Pertanian

Page 54: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 30

sektor ini mencapai 7,20%, namun pada triwulan II

2017 menurun hingga mencapai 5,87%. Meskipun

demikian, NPL pada sektor ini perlu menjadi

perhatian karena masih berada di atas ambang

batas NPL, yaitu sebesar 5%.

Tren penurunan suku bunga kredit korporasi yang

terjadi sejak awal tahun 2016 sedikit terhenti,

karena pada triwulan laporan, suku bunga kredit

korporasi berada pada level 11,53% atau sedikit

meningkat dibandingkan suku bunga triwulan

sebelumnya sebesar 11,02%.

4.2.Ketahanan Sektor Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2017

mulai mengalami peningkatan seiring dengan

meningkatnya pertumbuhan perekonomian Aceh

Membaiknya daya beli masyarakat secara umum di

triwulan II tercermin dari hasil Survei Konsumen

yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Dalam survei

tersebut, Indeks Penghasilan, Indeks Kondisi

Ekonomi, dan Indeks Keyakinan Konsumen tercatat

mengalami peningkatan di triwulan II-2017.

Peningkatan konsumsi rumah tangga memasuki

bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri.

Menggeliatnya aktivitas ekonomi memasuki

perayaan hari besar keagamaan ini cukup mampu

menstimulus perekonomian Aceh, kondisi ini turut

dirasakan oleh konsumen.

Peningkatan konsumsi tersebut terkonfirmasi

dengan naiknya Indeks Kondisi Ekonomi yang

menguat tipis namun secara bersama mampu

mengangkat nilai indeks pada periode ini. IKE

periode Juni 2017 meningkat 4,4 poin dibandingkan

triwulan lalu, yaitu tercatat berada pada level 112.8.

Peningkatan ini tidak lepas dari menguatnya indeks

pendukung IKE, yaitu indeks penghasilan, indeks

pengeluaran konsumsi, dan indeks ketersediaan

lapangan kerja.

Indeks Penghasilan Konsumen tercatat meningkat

dari 122,86 di triwulan sebelumnya menjadi 130,29

pada triwulan laporan. Sementara itu, Indeks Kinerja

Usaha saat Ini tercatat naik sebesar 22,29 poin

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen naik

dari 118,57 pada triwulan sebelumnya menjadi

119,86 pada triwulan laporan. (Grafik 4.7, Adapun

detail penjelasan tentang Perkembangan Sektor

Rumah Tangga dijelaskan pada bab 1).

Grafik 4.7 Indeks Keyakinan Konsumen,

Kondisi Ekonomi, dan Penghasilan

Sumber: Bank Indonesia

DPK Perseorangan di Perbankan

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perseorangan di Perbankan mengalami

penurunan.

DPK perseorangan tercatat tumbuh sebesar 14,13%

(yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelum

yang tercatat sebesar 22,23% (yoy). Perlambatan

bersumber dari kontraksi giro dan perlambatan

pertumbuhan deposito.

100

110

120

130

140

I II III IV I II

2016 2017

Nilai Indeks

Indeks Penghasilan

Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE)

Page 55: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

31 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017

Grafik 4.8. Komposisi DPK Perseorangan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Dengan pangsa sebesar 73,09% dari total DPK

perseorangan, pertumbuhan Tabungan pada

triwulan I 2017 tercatat sebesar 9,93% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 8,23% (yoy). Pertumbuhan

deposito mencapai 8,67% (yoy), menurun signifikan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh

65,80%. Sedangkan pertumbuhan giro terkontraksi

sebesar 73,87% (yoy), atau mengalami penurunan

kontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi 80,16% (yoy). Namun demikian, pangsa

Giro terhadap total DPK perorangan hanya sebesar

6,76%.

Grafik 4.9. Pertumbuhan DPK

Perseorangan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Seiring dengan perlambatan pertumbuhan

perekonomian Aceh dan keterlambatan realisasi

anggaran pemerintah di awal tahun, beberapa

Rumah Tangga Aceh diindikasikan cenderung

merubah preferensi DPKnya dari investasi (produk

deposito) menjadi DPK untuk berjaga-jaga (produk

tabungan).

Kredit Perseorangan di Perbankan

Penyaluran kredit kepada sektor perseorangan di

Aceh mengalami sedikit peningkatan

pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya, adapun tingkat risiko yang tercermin

dari NPL masih relatif terjaga.

Grafik 4.10. Pangsa Kredit Perseorangan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Grafik 4.11. Pertumbuhan Kredit

Perseorangan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Kredit rumah tangga kembali tumbuh sebesar

39,51% (yoy) pada triwulan II 2017, meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar

35,71% (yoy). Kredit perseorangan yang

menunjukkan kenaikan pertumbuhan yaitu KPR dan

6,76%

73,09

%

20,16

%

GIRO

TABUNGAN

DEPOSITO

-100%

0%

100%

200%

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Giro Perseorangan (YoY)

Tabungan Perseorangan (YoY)

14%

10%

73%

3%

MULTIGUNAKPRKKB

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Kredit Perorangan (triliun, kiri)

Kredit Total (triliun, kiri)

Page 56: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 32

KKB, sementara pertumbuhan multiguna

mengalami penurunan.

KPR tercatat tumbuh sebesar 12,19% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 10,48% (yoy) sementara kredit KKB tumbuh

signifikan dari 43,37% (yoy) di triwulan sebelumnya

menjadi 69,45% (yoy) di triwulan II 2017. Sedangkan

kredit multiguna tercatat mengalami pertumbuhan

yang menurun dibanding triwulan sebelumnya yang

tumbuh 48,02%.

Grafik 4.12. Pertumbuhan Kredit

Perseorangan Berdasarkan Jenis

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Risiko kredit rumah tangga relatif terjaga. Risiko

kredit rumah tangga pada triwulan II 2017 tercatat

stabil sebesar 0,74%, angka tersebut masih jauh

berada dibawah ambang atas 5%.

Grafik 4.13. NPL Kredit Perseorangan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Kondisi tersebut ditopang oleh stabilnya risiko

kredit diseluruh sektor (KPR, KKB, Multiguna,

lainnya). NPL KPR tercatat sebesar 2,32%,

selanjutnya NPL KKB, dan Multiguna masing-masing

tercatat sebesar 0,44%, 0,23%.

4.3. Eksposur Perbankan Di Sektor UMKM

Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM sedikit

menurun dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Dilihat dari resikonya, NPL kredit

UMKM mengalami penurunan, namun berada di

atas level wajar 5%.

Grafik 4.14. Pangsa Kredit UMKM

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Berdasarkan skala usahanya, pangsa penyaluran

kredit sektor UMKM didominasi oleh kredit UMKM

skala kecil dengan penyaluran mencapai Rp 5,05

Triliun (47,57%), diikuti oleh UMKM skala mikro

sebesar Rp 3,39 Triliun (31,96%), dan skala

menengah Rp 2,17 Triliun (20,47%), sehingga secara

total eksposur UMKM mencapai 30,28% dari total

kredit.

Grafik 4.15. Pertumbuhan Kredit UMKM

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Pertumbuhan yoy KPR (kanan)

Pertumbuhan yoy KKB (kanan)

Pertumbuhan yoy Multiguna (kanan)

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

%

NPL KPR NPL KKB NPL Multiguna

21%

47%

32%

MIKRO

KECIL

MENENGAH

0%

5%

10%

15%

20%

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Total Pembiayaan UMKM (triliun, kiri)

Page 57: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

33 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Kredit UMKM tercatat tumbuh sebesar 11,51% (yoy),

sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 11,85% (yoy). Komposisi

kredit UMKM terbesar pada posisi kredit kecil

sebesar Rp5,05 Triliun pada triwulan laporan.

Grafik 4.16. NPL Kredit UMKM

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

NPL UMKM pada triwulan I 2017 tercatat sebesar

6,55%, relatif sama dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar 6,96%. Penurunan NPL UMKM

terjadi pada Kredit UMKM skala keci dan menengah,

namun NPL kredit UMKM skala mikro meningkat.

Walaupun mengalami sedikit penurunan, NPL kredit

UMKM masih berada di atas level wajar 5%.

NPL kredit UMKM skala menengah pada triwulan II

2017 tercatat sebesar 7,31%, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 11,1%.

Sedangkan NPL kredit mikro meningkat dari 2,84%

pada triwulan sebelumnya menjadi 3,06% pada

triwulan laporan dan NPL kredit skala kecil menurun

menjadi 8,18% dari 8,47% pada triwulan

sebelumnya.

Pada triwulan laporan, outstanding Kredit Untuk

Rakyat (KUR) tercatat sebesar Rp1,85 triliun dengan

jumlah debitur sebanyak 94.433 debitur. Angka ini

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar Rp1,63 triliun dengan jumlah debitur

sebanyak 87.444 debitur.

4.4. Pengembangan UMKM

Selain melakukan pengembangan UMKM dalam

kerangka pengendalian inflasi daerah, Bank

Indonesia juga mengembangkan potensi daerah

untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Beberapa kegiatan pengembangan UMKM yang

dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Aceh sepanjang triwulan II-2017 antara

lain kegiatan pemberian bantuan alat pengelasan

kepada penghuni Lapas Kelas II A Banda Aceh.

Menyandang status mantan narapidana membawa

konsekuensi tersendiri bagi narapidana, mulai dari

penyesuaian diri untuk kembali ditengah keluarga

dan masyarakat, hingga kebutuhan untuk mencari

pekerjaan. Oleh karena itu, pembinaan kepada

narapidana mutlak diperlukan, agar setelah bebas

dapat memulai hidup baru yang lebih baik, demi

masa depannya.

Sebagai warganegara yang masih memiliki potensi

produktif bagi pembangunan bangsa, narapidana

perlu dibekali dengan ketrampilan tertentu dan

kewirausahaan, sehingga mereka dapat hidup

mandiri dan memberikan kontribusi dalam

pembangunan.

Upaya pembinaan mental dan pelatihan

keterampilan kepada narapidana harus dilakukan

dengan terencana dan sistematis. Dengan bekal

tersebut, diharapkan setelah selesai menjalani masa

hukuman, mereka dapat kembali membaur dan

bahkan berperan secara positif ditengah

-

3

6

9

12

15

18

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

%

NPL Kredit Mikro NPL Kredit Kecil

NPL Kredit Menengah

Page 58: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 34

masyarakat menjadi insan yang berguna bagi

lingkungan, negara dan bangsa.

Pemikiran inilah yang mendasari KPwBI Provinsi

Aceh melakukan penyaluran bantuan PSBI kepada

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Banda

Aceh. Bantuan PSBI yang diberikan adalah berupa

peralatan dan material pengelasan, untuk

pengembangan usaha las binaan mandiri Lapas

Kelas II A Banda Aceh. Pemberian bantuan ini

bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan

keterampilan, serta mendorong kemandirian

narapidana dan klien pemasyarakatan di Lapas

Kelas II A Banda Aceh.

Penyerahan bantuan diberikan secara simbolik

pada hari Kamis, tanggal 4 Mei 2017 di Lapas Kelas

II A Banda Aceh. Penyerahan dilakukan oleh Kepala

Perwakilan BI Prov. Aceh, Ahmad Farid kepada

perwakilan warga binaan Lapas. Turut hadir

menyaksikan acara ini yaitu Kepala Kanwil

Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Aceh, Kepala

Lapas Kelas II A Banda Aceh, unsur Forum

Komunikasi Pimpinan Kecamatan Ingin Jaya, Aceh

Besar, serta media massa.

Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenkum HAM

Provinsi Aceh menyatakan apresiasinya dan terima

kasih atas kesediaan Bank Indonesia memberikan

perhatian terhadap pemberdayaan warga binaan

Lapas. Sementara KaKPw BI Provinsi Aceh dalam

kesempatannya menyatakan bahwa pemberian

bantuan tersebut selain memiliki makna sosial, juga

diharapkan dapat memberikan dampak positif dari

aspek perekonomian. Melalui bantuan tersebut,

diharapkan para narapidana yang telah bebas pada

waktunya nanti, dapat menjadi

wirausahawan/UMKM di bidang pengelasan atau

bidang usaha lainnya, yang pada akhirnya akan

memberikan kontribusi terhadap perekonomian

Aceh serta membuka lapangan pekerjaan bagi

masyarakat lain.

Page 59: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

35 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017

DAMPAK PENURUNAN SUKU BUNGA ACUAN (BI 7-DAY REVERSE

REPO) TERHADAP PEREKONOMIAN ACEH

Suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate turun sebesar 25 basis poin dari 4,75% menjadi 4,5%.

Penurunan suku bunga acuan tersebut diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia

yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2017. Selain menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate,

RDG Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility

masing-masing 25 bps menjadi 3,75% dan 5,25% secara berurutan.

Kebijakan penurunan suku bunga acuan tersebut konsisten dengan adanya ruang pelonggaran kebijakan

moneter yang didorong oleh situasi perekonomian terkini yang menjadi dasar pertimbangan, diantaranya

adalah :

1. Inflasi terkendali pada level yang lebih rendah dari perkiraan semula, sehingga mendukung

pencapaian sasaran inflasi sebesar 4,0+1% pada tahun 2017. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK)

Juli 2017 tercatat 2,60% (ytd) atau secara tahunan mencapai 3,88% (yoy). Terjaganya inflasi ini adalah

karena terkendalinya inflasi administered prices, inflasi inti, dan inflasi volatile food yang tercatat

lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi pada periode pascalebaran tiga tahun terakhir.

2. Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2017 tumbuh lebih rendah dari perkiraan semula.

Pertumbuhan ekonomi tercatat di angka 5,01%(yoy), lebih rendah dari periode yang sama pada

2016 sebesar 5,18% (yoy). Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh meningkatnya kinerja

investasi, namun tertahan dengan melemahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga,

melemahnya kinerja ekspor luar negeri, dan terkontraksinya konsumsi pemerintah seiring dengan

adanya pergeseran pengeluaran.

3. Rupiah bergerak cukup stabil ditopang oleh tetap tingginya kepercayaan terhadap stabilitas

makroekonomi Indonesia. Secara rata-rata, rupiah menguat sebesar 0,30% menjadi Rp 13.309 per

dolar AS pada triwulan II-2017, hal tersebut ditopang oleh aliran dana masuk yang tetap kuat seiring

dengan prospek imbal hasil yang positif dan diikuti oleh tingginya pasokan valas korporasi di pasar

valas domestik.

4. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2017 tercatat surplus 0,7 miliar dolar AS

ditopang oleh surplus transaksi modal dan keuangan sebesar 5,9 miliar dolar AS melebihi defisit

neraca transaksi berjalan sebesar 5,0 miliar dolar AS atau senilai dengan 1,96% PDB. Posisi cadangan

devisa pada akhir Juli 2017 sebesar 127,8 miliar dolar AS atau cukup untuk membiayai 8,7 bulan

impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional

sekitar 3 bulan impor.

Perubahan suku bunga acuan yang terjadi akan berdampak terhadap kinerja perekonomian dan sektor

riil, dimana penurunan suku bunga acuan diharapkan mampu untuk mendorong aktivitas ekonomi, baik

ekonomi nasional maupun daerah. Bagi Aceh, penurunan suku bunga acuan tersebut bagaikan sebuah

Page 60: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah 36

DAMPAK PENURUNAN SUKU BUNGA ACUAN (BI 7-DAY REVERSE

REPO) TERHADAP PEREKONOMIAN ACEH

pedal gas untuk dapat mendorong perekonomian Aceh melaju lebih kencang, karena pada triwulan II-

2017 tercatat ekonomi Aceh tumbuh sebesar 4,01%(yoy), lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,33%(yoy) maupun dengan periode yang sama di tahun sebelumnya

yang sebesar 2,67%(yoy).

Dengan turunnya suku bunga acuan, Perekonomian Aceh diharapkan dapat didorong untuk tumbuh

lebih tinggi lewat beberapa skema jalur atau transmisi, jalur tersebut antara lain:

1. Perubahan BI 7-day Reverse Repo Rate akan mempengaruhi suku bunga kredit yang pada akhirnya

akan mempengaruhi permintaan kredit, baik itu kredit rumah tangga maupun kredit korporasi. Pada

triwulan II-2017, kredit korporasi di Aceh mengalami kontraksi sebesar 3,96% (yoy) sedangkan kredit

rumah tangga tumbuh sebesar 39,51% (yoy) atau hanya mengalami sedikit peningkatan

pertumbuhan dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya di angka 35,71% (yoy).

Turunnya BI 7-day Reverse Repo Rate, dapat mengakibatkan menurunnya suku bunga kredit yang

pada akhirnya akan meningkatkan permintaan kredit rumah tangga dan korporasi di Aceh. Sehingga

tingkat konsumsi dan produksi akan meningkat dan mendorong perekonomian ke titik yang lebih

tinggi.

2. Pada triwulan II-2017, tercatat nilai PMDN ke Aceh senilai Rp531 miliar atau turun dari triwulan

sebelumnya yang sebesar Rp650 miliar. Sehingga penurunan suku bunga acuan diharapkan mampu

akan mengurangi cost of capital perusahaan sehingga tingkat Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) atau investasi akan mengalami peningkatan dan akan berdampak ke berbagai variabel,

seperti meningkatnya permintaan tenaga kerja dan konsumsi masyarakat Aceh meningkat.

3. Nilai ekspor Aceh pada triwulan-II 2017 mengalami pertumbuhan 110,11% (yoy), meningkat

signifikan dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 5,94% (yoy). Penurunan suku bunga

acuan yang terjadi akan membuat nilai tukar rupiah cenderung terdepresiasi dan akan membuat

barang-barang Aceh akan relatif lebih murah bagi masyarakat luar negeri, sehingga akan lebih

banyak barang-barang Aceh yang di ekspor ke luar negeri, yang pada akhirnya akan meningkatkan

perekonomian Aceh dan Indonesia.

Page 61: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 62: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

37 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Dan Pengelolaan Uang Rupiah Pengedaran Uang Kartal Di Provinsi Aceh Mengalami Net Cash Outflow,

sedangkan transaksi ritel melalui SKNBI mengalami penurunan.

• Net cash outflow pada Triwulan II 2017 mencapai Rp 3,62 triliun, berbeda arah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tercatat mengalami net cash inflow sebesar Rp 651,36 miliar.

• Pada triwulan II-2017 penyelesaian transaksi ritel melalui SKNBI tercatat sebesar 79.007. Data Keuangan

Elektronik (DKE) menurun sebesar 3,18% (qtq) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 81.600

DKE. Nilai transaksi yang diproses melalui SKNBI sebesar Rp 2,95 triliun atau menurun 0,03% (qtq)

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp 3,06 triliun.

5.1. Sistem Pembayaran Tunai

Pada triwulan II 2017, posisi pengedaran uang

kartal di Bank Indonesia mengalami net cash

outflow, atau aliran uang kartal dari Bank

Indonesia ke sistem perbankan (outflow) lebih

besar daripada aliran uang kartal dari perbankan

dan masyarakat ke Bank Indonesia (inflow).

et cash outflow mencapai Rp 3,62 triliun,

sementara pada triwulan sebelumnya tercatat

net cash inflow sebesar Rp 651,36 miliar. Pola net

cash outflow tersebut merupakan siklus tahunan

seiring dengan pembayaran proyek baik swasta

maupun pemerintah.

Aliran uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia

(inflow) mengalami perlambatan sebesar 61,7% (qtq)

dari sebesar Rp 1,92 triliun pada triwulan I 2017

menjadi Rp 735,2 miliar pada triwulan II 2017.

Sebaliknya, aliran uang kartal dari Bank Indonesia

menuju perbankan dan masyarakat (outflow) pada

triwulan pelaporan tercatat sebesar Rp 4,35 triliun

atau meningkat 243,2% dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar Rp 1,27 triliun.

Posisi net outflow yang tinggi saat triwulan II 2017

sejalan dengan pola historisnya. Hal ini didorong

oleh peningkatan aliran uang keluar dari Bank

Indonesia ke perbankan/masyarakat seiring dengan

aktivitas ekonomi yang timbul di Bulan Ramadhan

serta pembayaran proyek pemerintah dan swasta.

Grafik 5.1. Netflow Kas

Sumber: Bank Indonesia

Secara tahunan, pertumbuhan posisi inflow pada

triwulan laporan mengalami perlambatan dari

118,3% (yoy) pada triwulan I 2017 menjadi sebesar

76,0% (yoy) pada triwulan II 2017. Namun demikian

-5000

-3000

-1000

1000

3000

I II III IV I II III IV I

2015 2016 2017

Mili

ar

Outflow Inflow Netflow

N

Page 63: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Dan Pengelolaan Uang Rupiah 38

pertumbuhan posisi outflow sebesar 243,2% (yoy)

tidak sebesar periode yang sama tahun sebelumnya

yang mencapai 262,7% (yoy).

Tabel 5.1. Netflow Uang Kartal

Tahun 2017

(Rp Miliar)

Pertumbuhan

(% yoy)

Triwulan I II I II

Inflow 1.920,53 735,2 118,3 76,0

Outflow 1.269,18 4.355,21 104,84 99,2

Netflow 651,36 -3.620,04 157,5 105,8

Sumber: Bank Indonesia

Selain menjaga dan memelihara kestabilan nilai

Rupiah, Bank Indonesia juga berupaya menjaga

kualitas uang yang beredar di masyarakat (clean

money policy and fresh for circulation). Dalam rangka

meningkatkan kualitas uang beredar di masyarakat,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh

secara rutin melaksanakan kegiatan kas keliling baik

di dalam kota (Banda Aceh dan sekitarnya), luar kota,

maupun remote area (daerah terpencil).

Sepanjang triwulan II Tahun 2017 telah dilaksanakan

kegiatan kas keliling di Banda Aceh dan Aceh Besar

sebanyak 5 kali kegiatan, yaitu pada tanggal 6 April

2017 di Pasar Lambaro Aceh Besar, tanggal 11 April

2017 di Pasar Keutapang Banda Aceh, tanggal 18

April 2017 di Pasar Peunayong Banda Aceh, Tanggal

6 - 10 Mei 2017 di Kegiatan Penas, Tanggal 5 – 22

Juni 2017 di Mal Barata.

Dan kas keliling luar kota triwulan II Tahun 2017

telah dilaksanakan 3 kali kegiatan yaitu pada Tanggal

30 Maret s.d 4 April 2017 Kas Keliling simultan di

Subulusalam dan Singkil, Tanggal 25 April s.d 1 Mei

2017 Kas Keliling Sinabang dan Simeulue, Tanggal

25 s.d 28 April 2017 Kas Keliling di Kota Meulaboh.

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan uang layak

edar masyarakat di wilayah pesisir barat Aceh,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh

juga telah membuka kas titipan sejak 25 Februari

2016 bertempat di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk,

Cabang Blangpidie.

Jumlah uang rupiah palsu yang dilaporkan ke Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh & Kota

Lhokseumawe pada triwulan II 2017 menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya. Sepanjang

triwulan II 2017, Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Aceh & Lhokseumawe menerima laporan

uang palsu sebanyak 3 lembar, menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat

sebanyak 4 lembar.

Grafik 5.2. Uang Palsu (Lembar)

Sumber: Bank Indonesia

5.2. Sistem Pembayaran Non Tunai

Baik secara triwulanan maupun tahunan,

penyelesaian transaksi ritel melalui SKNBI pada

triwulan II-2017 tercatat mengalami penurunan

Kegiatan sistem pembayaran nontunai yang

diselenggarakan Bank Indonesia melalui Sistem

Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan

sebelumnya, baik dari sisi volume maupun nominal

(Grafik 5.3).

27 71 11844 2 10 17

1.196

4 3

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

Le

mb

ar

Page 64: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

39 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Grafik 5.3. Volume Kliring

Sumber: Bank Indonesia

Secara triwulanan, pada triwulan II-2017

penyelesaian transaksi ritel melalui SKNBI tercatat

sebesar 79.007 Data Keuangan Elektronik (DKE)

atau menurun sebesar 3,18% dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 81.600 DKE. Nilai

transaksi yang diproses melalui SKNBI sebesar Rp

2,95 triliun atau sedikit menurun 0,03% (qtq)

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp 3,06

triliun.

Penurunan transaksi kliring tersebut didorong oleh

beberapa faktor, diantaranya keterlambatan

realisasi anggaran pemerintah, khususnya belanja

modal dan pola serapan belanja APBA yang

umumnya masih rendah di awal tahun.

Grafik 5.4. Nominal Kliring

Sumber: Bank Indonesia

Secara tahunan, volume transaksi ritel melalui

SKNBI pada periode triwulan II-2017 tercatat

menurun sebesar 13,91% dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya sebesar

91.770 DKE. Selain itu, nilai transaksi yang diproses

melalui SKNBI sedikit menurun sebesar 0,03% (yoy)

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

sebesar Rp4,62 triliun.

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

%

Volume (kiri)

g_VolKliring(QtQ)

g_VolKliring(YoY)

-1

0

1

2

3

4

0

2.000

4.000

6.000

I II III IV I II III IV I II

2015 2016 2017

%

Rp

Mili

ar

Nominal (Kiri) g_NomKliring(QtQ) g_NomKliring(YoY)

Page 65: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 66: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan 40

Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun dibandingkan periode yang sama di tahun

sebelumnya, namun Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh meningkat

• Tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Aceh hingga bulan Februari 2017 mencapai 65,59%, atau

meningkat dibanding bulan Februari 2016 yang mencapai 64,24%. Sementara itu, Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) di Aceh berada pada level 7,39%, menurun dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 8,13%.

• Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh berdasarkan data terakhir bulan Maret 2017 tercatat sebesar 16,89%.

Angka tersebut mengalami peningkatan 0,16% dibandingkan dengan kondisi kemiskinan pada bulan Maret

2016 yang mencapai 16,73%. peningkatan tingkat kemiskinan di Aceh tersebut diakibatkan oleh adanya

meningkatnya tingkat kemiskinan di daerah pedesaan sebesar 1,64%, sementara itu tingkat kemiskinan di

daerah perkotaan cenderung meningkat sebesar 8,06%.

6.1. Ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Aceh

menurun dibandingkan periode yang sama pada

tahun sebelumnya

ingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi

Aceh pada Februari 2017 mencapai 7,39%,

menurun dibandingkan TPT bulan Februari 2016

sebesar 8,13%. Sementara itu, jumlah angkatan

kerja tercatat sebesar 2,33 juta orang, atau

meningkat sebanyak 95 ribu orang dari jumlah

angkatan kerja di bulan Februari 2016 sebanyak

2,23 juta orang.

TINGKAT PENGANGGURAN

Februari 2016 8,13

Februari 2017 7,39

TPT yang menurun tersebut didorong oleh

meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja,

sementara jumlah pengangguran menurun.

Jumlah partisipasi angkatan kerja meningkat

sebesar 1,35% sementara jumlah pengangguran

menurun sebesar -0,74% dibandingkan periode

yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini juga

mengindikasikan bahwa pertumbuhan jumlah

angkatan kerja selama periode tahun 2016 hingga

tahun 2017 masih dapat diserap oleh pasar tenaga

kerja terkait dengan peningkatan berbagai aktivitas

ekonomi dan proyek di Aceh.

Tabel 6.1. Tingkat Pengangguran Terbuka

PENGANGGURAN 2016 2017

Februari Februari

Jumlah Angkatan Kerja (orang, dalam ribuan)

Bekerja 1436 1528

Pengangguran 182 172

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Persentase TPAK (%) 64,24 65,59

Tingkat Pengangguran Terbuka

TPT (%) 8,13 7,39

Perkembangan ketenagakerjaan hingga triwulan I

2017 masih tertahan.

T

Page 67: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

41 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Kondisi ini tercermin dari hasil Liaison Tw I 2017, di

mana jumlah contact yang mengkonfirmasi kenaikan

maupun penurunan tenaga kerja berimbang.

Hasil Likert Scale Liaison mengindikasikan adanya

penurunan realisasi tenaga kerja dibandingkan

triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan

dengan hasil SKDU Tw IV 2016 yang menunjukkan

penurunan realisasi tenaga kerja. Realisasi tenaga

kerja tercatat terkontraksi sebesar -1,93% (yoy),

menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang

sebesar -1,85% (yoy).

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016,

maka jumlah penduduk yang bekerja pada Februari

2017 di Sektor Industri Pengolahan tercatat

menurun sebanyak 26 ribu jiwa, Sektor Jasa-Jasa

tercatat meningkat sebanyak 22 ribu dan Sektor

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan,

dan Perikanan yang tercatat meningkat sebanyak

109 ribu jiwa.

Tabel 6.2. Tenaga Kerja Berdasarkan

Sektor (%)

SEKTOR Februari 2017

Pertanian 39,25

Industri Pengolahan 12,65

Jasa-jasa 48,1

Sektor Jasa-jasa menyerap tenaga kerja dengan

porsi terbesar yaitu 48,1%, sementara penyerapan

tenaga kerja pada Sektor Industri Pengolahan hanya

sebesar 12,65%. Peningkatan ini dapat disebabkan

karena beralihnya pekerja di sektor pertanian ke

sektor perdagangan dan jasa kemasyarakatan.

Sebagian besar tenaga kerja di Provinsi Aceh masih

didominasi oleh tenaga kerja dengan pendidikan

yang rendah yaitu setingkat SD ke bawah.

Penduduk yang bekerja di Provinsi Aceh pada

Februari 2017 masih didominasi oleh pekerja yang

berpendidikan SD kebawah yang mencapai 687 ribu

orang (31,84%). Jumlah tersebut mengalami

penurunan apabila melihat periode Februari 2016

yang mencapai 707 ribu orang (34,42%).

Tabel 6.3. Tenaga Kerja Menurut

Pendidikan (%)

Pendidikan Tertinggi

(Februari) 2016 2017

SD ke bawah 34,42 31,84

Sekolah Menengah Pertama 18,70 18,51

Sekolah Menengah Atas 24,81 25,91

Sekolah Menengah Kejuruan 5,53 5,18

Diploma I/II/III 4,16 5,00

Universitas 12,38 13,57

Berdasarkan status pekerjaannya, sektor

Buruh/Karyawan/Pegawai menyerap tenaga kerja

dengan porsi terbesar yaitu sekitar (37,86%),

Tabel 6.4. Tenaga Kerja Berdasarkan

Pekerjaan

Status

Pekerjaan

Agustus

2016 2017

Porsi (%) Porsi (%)

Berusaha

Sendiri 19,56 19,65

Berusaha

dibantu buruh

tidak tetap

15,89 16,87

Berusaha

dibantu buruh

tetap

4,31 4,31

Buruh/Karyawan 35 37,86

Pekerja bebas 8,94 8,67

Pekerja

keluarga/tak

dibayar

11,21 12,7

Page 68: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan 42

Nilai Tukar Petani1 pada akhir Triwulan-II 2017

mengalami penurunan dibandingkan NTP pada

triwulan sebelumnya.

Nilai Tukar Petani pada akhir Triwulan-II 2017

tercatat sebesar 94,72, atau mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar 95,11. Nilai Tukar Petani pada triwulan

laporan masih berada dalam tekanan (di bawah

100). NTP di bawah 100 mengindikasikan bahwa

petani mengalami defisit dalam usahanya sebab

penerimaan atas hasil produksi petani lebih rendah

dibandingkan dengan pengeluaran petani.

Penurunan NTP bersumber dari seluruh sektor

kecuali Sektor Hortikultura, Peternakan, dan

Perikanan.

NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Triwulan-I 2017 95,11

Triwulan-II 2017 94,72

Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya di

wilayah Sumatera, NTP Aceh berada di posisi ke-2

terendah setelah Provinsi Sumatera Selatan.

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada Triwulan-II

2017 tercatat sebesar 104,09, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 102,91.

NTUP menggambarkan keuntungan yang diperoleh

petani dari selisih antara indeks harga pengeluaran

yang terkait dengan keperluan produksi dan

penambahan barang modal (BPPBM) dengan indeks

harga yang diterimanya. NTUP di atas 100

menunjukkan bahwa petani telah memperoleh

keuntungan dalam menjalankan usahanya.

1 Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga

yang diterima petani dengan indeks harga yang

dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai

6.2. Kemiskinan

Posisi kemiskinan pada Maret 2017 meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu meningkat

dari 16,73% menjadi 16,89%. Peningkatan

persentase penduduk miskin tersebut terjadi baik

perdesaan maupun di perkotaan. Secara nominal,

jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh pada

Maret 2017 sebesar 872 ribu orang meningkat

dibandingkan periode Maret 2017 sebesar 848 ribu

orang.

Peningkatan tingkat kemisikinan ini terutama

didorong oleh keterlambatan penyaluran Beras

Sejahtera (Rastra) yang diakibatkan oleh konsolidasi

data warga miskin penerima Rastra.

Dengan memperhatikan komponen Garis

Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan

Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan

Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi

makanan masih jauh lebih besar dibandingkan

peranan komoditi bukan makanan (perumahan,

sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Pada Maret 2017, sumbangan GKM terhadap GK

sebesar 76,03% sementara sumbangan GKBM

terhadap GK sebesar 23,97%. Beberapa komoditas

utama yang memberikan sumbangan besar

terhadap kenaikan Garis Kemiskinan baik di

perdesaan maupun perkotaan yaitu beras, rokok

kretek filter, dan daging sapi (perkotaan) / ikan

tongkol (pedesaan).

KEMISKINAN (%) MAR 2016

16,73

MAR 2017 16,89

tukar petani merupakan salah satu indikator dalam

menentukan tingkat kesejahteraan petani.

Page 69: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

43 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN MAR 2016

3,48

MAR 2017 2,98

INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN MAR 2016

1

MAR 2017 0,81

Sementara itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada

Maret 2017 penurunan penurunan dibandingkan

dengan Maret 2016.

P1 mengalami penurunan dari 3,48% pada Maret

2016 menjadi 2,98% pada Maret 2017. Sementara

P2 mengalami penurunan dari 1% pada Maret 2016

menjadi 0,81 pada Maret 2017. Penurunan nilai

indeks P1 mengindikasikan bahwa rata-rata

pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin

mendekati garis kemiskinan. Sementara penurunan

nilai indeks P2 menunjukkan bahwa ketimpangan

pengeluaran di antara penduduk miskin semakin

kecil.

Tabel 6.5. Indeks Kemiskinan (P1 dan P2)

Daerah

2016 2017

MAR MAR

P1 P2 P1 P2

Perkotaan 2,30 0,70 1,55 0,35

Pedesaan 3,96 1,12 3,59 1,00

Perkotaan+Pedesaan 3,48 1,00 2,98 0,81

Page 70: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 71: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017 44

Prospek Perekonomian Daerah Berdasarkan perkembangan terkini, Perekonomian Aceh pada tahun 2017

diperkirakan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2016, namun

disertai risiko peningkatan inflasi

• Perekonomian Aceh sepanjang tahun 2017 diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,11-4,11% atau berpotensi

lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2016 sebesar 3,31%. Pada triwulan IV-2017 tingkat

pertumbuhan Aceh diperkirakan akan berada pada kisaran 2,67% - 3,67% (yoy) atau berpotensi lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan III-2017 yang diperkirakan tumbuh sebesar 3,44% - 4,44% (yoy).

• Pada akhir tahun 2017, inflasi Aceh diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan 2016. Inflasi Aceh

diperkirakan berada pada kisaran 3,76-4,76% (yoy) atau berpotensi meningkat dibandingkan realisasi inflasi

tahun 2016 sebesar 3,95%.

7.1. Prospek Makroekonomi

Pada triwulan IV 2017 pertumbuhan ekonomi Aceh

diperkirakan berpotensi menurun dibandingkan

triwulan III 2017. Namun, berdasarkan indikator

terkini, perekonomian ekonomi Aceh pada tahun

2017 diperkirakan berpotensi tumbuh lebih tinggi

dibandingkan tahun 2016.

Tabel 7.1 Perkiraan Pertumbuhan

Ekonomi

YoY 2017Q3p 2017Q4p 2017 p

3,44-4,44% 2,67%-3,67% 3,11%-4,11%

Sumber: Proyeksi Bank Indonesia

erdasarkan perkembangan indikator

perekonomian terkini, perekonomian Aceh

pada triwulan IV 2017 tumbuh pada kisaran 2,67%-

3,67% dengan didorong Konsumsi Rumah Tangga ,

Investasi dan Konsumsi Pemerintah.

Namun demikian, tingkat pertumbuhan ini

diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan III

2017 dikarenakan terdapat indikasi peningkatan

konsumsi seiring dengan pencairan gaji PNS ke-13

pada bulan Juli 2017.

Pertumbuhan pada triwulan IV 2017 diperkirakan

didorong oleh realisasi APBA, khususnya belanja

modal untuk pembayaran proyek konstruksi

pemerintah pada triwulan IV 2017 . Selain itu

pengeluaran pemerintah yang sebelumnya sempat

tertunda pada triwulan I-2017 diharapkan dapat

direlokasikan dan direalisasikan pada triwulan IV-

2017.

Namun demikian, tren penurunan komoditas mulai

terjadi hingga akhir tahun 2017 dikhawatirkan dapat

menghambat pertumbuhan perekonomian Aceh,

khususnya pada sektor utama pertanian dan

perkebunan.

Indeks kopi dunia pada triwulan IV 2017

diperkirakan mengalami penurunan indeks hingga

mencapai 153,0 cts/lb Kondisi tersebut menurun

dibandingkan indeks harga rata-rata sebelumnya

B

Page 72: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

45 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

sebesar 175,3 ct/lb pada triwulan IV 2016.

Penurunan harga tersebut tidak terlepas dari

peningkatan pasokan akibat cuaca baik di mayoritas

negara penghasil kopi.

Selain kopi, penurunan harga juga diproyeksikan

terjadi pada komoditas minyak kelapa sawit. Sejak

sempat meningkat pada triwulan I 2017, index harga

minyak kelapa sawit dunia pada triwulan IV 2017

diperkirakan mencapai 599,0 $/MT, menurun

dibandingkan tahun sebelumnya 677,7$/MT.

Penurunan harga rata-rata TBS tersebut tidak

terlepas dari perbaikan pasokan CPO Malaysia yang

sebelumnya sempat menurun karena tingginya

curah hujan di awal tahun 2017. Namun demikian,

membaiknya pasar CPO domestik untuk

permintaan biodiesel B20 diharapkan mampu

menahan laju perlambatan harga CPO, khususnya

di tingkat lokal.

Tabel 7.2 Perkiraan Harga Komoditas

Kopi

(cts/lb)

CPO

($/MT)

Karet

(cts/lb)

2016Q4 175,3 677,7 87,3

2017Q3 147,2 612,2 77,6

2017Q4 153,0 599,0 77,8

Sumber: IMF

Namun demikian hasil liaison pada beberapa

korporasi swasta yang bergerak di bidang usaha

perkebunan sawit mencatat bahwa penjualan,

investasi dan tenaga kerja sampai dengan triwulan

IV tahun 2017 diperkirakan akan terus mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut di samping

karena produksi yang akan meningkat dengan

adanya hasil tanaman replanting baru, juga didorong

oleh adanya peningkatan permintaan dari

pemerintah terkait program biofuel dari kelapa

sawit.

Selain itu, perkiraan membaiknya permintaan pasar

CPO domestik didorong regulasi PermenESDM No

26/2016 tanggal 12/10/2016 yang menetapkan

bahwa tidak ada lagi pembedaan perlakuan antara

biosolar subsidi maupun non subsidi, sehingga

semua solar yang dicampur biodiesel akan

mendapatkan subsidi yg dikelola BPDP Kelapa Sawit.

Ekspektasi konsumsi rumah tangga pada triwulan IV

2017 masih terjaga. Perbaikan pendapatan rumah

tangga seiring dengan kebijakan kenaikan UMP

tahun 2017. UMP Aceh tahun 2017 tercatat sebesar

Rp 2.500.000 atau meningkat 18% dibandingkan

tahun 2016. Selain itu, beberapa iniasi event

pariwisata diharapkan turut mendukung

peningkatan kegiatan konsumsi pada triwulan IV

2017 , antara lain: Festival Pulo Aceh, Banda Aceh

Cofee Festival, Wisata Camping Nusantara, Aceh

Diving Championship.

Namun demikian investasi yang bersumber dari

pembiayaan pemerintah diperkirakan menurun

seiring dengan penurunan anggaran pagu belanja

modal baik yang bersumber dari APBN yang

menurun dari Rp3,08 triliun pada tahun 2016

menjadi Rp2,62 triliun pada tahun 2017 maupun

APBA yang sedikit menurun dari Rp2,58 triliun

menjadi Rp2,57 triliun.

Perekonomian Aceh sepanjang tahun 2017

diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,11%-4,11%

atau berpotensi lebih tinggi dibandingkan

pencapaian tahun 2016 sebesar 3,31%. Potensi

peningkatan pertumbuhan perekonomian

disebabkan karena perbaikan ekspor di sektor

tambang, khususnya untuk komoditas batu bara.

7.2. Prospek Inflasi

Pada akhir tahun 2017, inflasi Aceh berpotensi

mengalami peningkatan dibandingkan 2016.

Namun pada triwulan IV 2017 , tren inflasi Aceh

Page 73: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017 46

diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan

triwulan sebelumnya.

Tabel 7.2 Perkiraan Inflasi

2016 2017Q3p 2017 p

YoY 3,95% 2,91%-3,91% 3,76%-4,76%

Sumber: Proyeksi Bank Indonesia

Perkiraan laju inflasi Provinsi Aceh pada triwulan IV

2017 berada pada kisaran 3,76%-4,76% (yoy)

dengan tekanan inflasi bersumber dari komponen

administred prices (AP) dan volatile foods (VF).

Tarif listrik, BBM, angkutan serta ikan dan bumbu-

bumbuan diperkirakan menjadi komoditas

administred prices yang mendorong tekanan inflasi

pada bulan September-Desember 2017.

Sesuai dengan pola historis dalam tiga tahun

terakhir, kenaikan harga semen dan bahan

bangunan umumnya terjadi pada bulan September

hingga November. Sedangkan sumber tekanan

inflasi pada bulan Desember 2017 secara musiman

bersumber dari harga komoditas ikan laut dan

bumbu-bumbuan

Tekanan administred prices berpotensi meningkat

seiring dengan tren kenaikan harga minyak dunia.

Kondisi ini diperkirakan akan memberikan pengaruh

pada kenaikan harga energi domestik pada triwulan

IV 2017 .

Tabel 7.3 Perkiraan Harga Minyak Dunia

2016Q4 2017Q3p 2017 p

USD/bbl 49,1 46,6 47,1

Sumber: IMF

Selain itu beberapa komoditas ikan dan bumbu-

bumbuan, secara pola siklus panennya berpotensi

mengalami penurunan pasokan pada triwulan IV

2017 , yaitu: Tongkol, Cabai Merah dan Bawang

Merah.

Sementara itu, laju inflasi inti diperkirakan masih

dapat dikendalikan. Faktor utama pencetus

stabilitas inflasi inti adalah menguatnya kurs Rupiah

terhadap Dolar AS sebagai respon pasar atas

predikart investment grade yang diberikan oleh

lembaga rating Standard & Poor terhadap

Indonesia. Namun demikian, beberapa faktor yang

dikhawatirkan dapat memberikan tekanan terhadap

inflasi inti Aceh antara lain: peningkatan ekspektasi

masyarakat seiring dengan kenaikan harga

komoditas, risiko ketidakpastian perekonomian

global yang bersumber dari kebijakan ekonomi

Amerika Serikat yang diperkirakan berdampak pada

nilai tukar Rupiah kedepan dan memberikan

dampak pada perkembangan imported inflation.

Pada akhir tahun 2017, inflasi Aceh berpotensi

mengalami peningkatan dibandingkan 2016.

Namun pada triwulan III 2017, tren inflasi Aceh

diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan

triwulan sebelumnya. Proyeksi inflasi triwulan III

2017 Aceh diperkirakan menurun dan berada

pada kisaran 2,47-3,47% (yoy) sedangkan pada

akhir tahun 2017 diperkirakan meningkat

dibandingkan akhir tahun 2016 yaitu berada pada

kisaran 3,44-4,44% (yoy)

Sumber tekanan inflasi Aceh sampai dengan akhir

tahun 2017 diperkirakan berasal dari komoditas

administered price sementara inflasi inti dan volatile

food relatif terjaga.

Sumber tekanan administered prices yang

berpotensi mendorong tekanan inflasi di tahun

2017 meliputi kenaikan harga cukai rokok,

peningkatan harga BBM non subsidi pada bulan

Januari 2017 serta peningkatan TDL sepanjang

tahun 2017.

Page 74: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

47 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Pada tanggal 1 Januari 2017 cukai rokok meningkat

sebesar 10,54% yang memberikan kontribusi inflasi

tahunan Aceh pada bulan Juli 2017 sebesar 0,03%.

Pada bulan Juli 2017, kontribusi inflasi komoditas

bensin mencatatkan nilai 0,14%. Hal ini terjadi

karena Tren kenaikan harga minyak dunia hingga

akhir tahun 2017 dapat mendorong risiko

peningkatan harga BBM pada semester II 2017.

Tarif listrik memberikan kontribusi inflasi tahunan

Aceh pada bulan Juli 2017 sebesar 0101% dan

masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini

terjadi akibat pencabutan subsidi pelanggan listrik

1.300 VA dan 2.200 VA disertai dengan dampak

lanjutan peralihan pelanggan listrik rumah tangga

dari golongan 900 VA menjadi 1.300 VA.

Diberlakukan kenaikkan TDL bertahap setiap 2

bulan, yaitu 1 Januari 2017 (30%), 1 Maret 2017

(30%), 1 Mei 2017 (30%) dan pada 1 Juli 2017 (30%)

untuk golongan tarif R-1/900 VA.

7.3. Rekomendasi Kebijakan

Beberapa rekomendasi kebijakan yang perlu

ditempuh dalam upaya mempertahankan arah

pertumbuhan ekonomi Aceh dan stabilitas inflasi

yaitu :

Pertumbuhan Ekonomi

1. Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi

Khusus Lhokseumawe melalui:

• Kemudahan kegiatan perijinan, legalitas,

dan kegiatan administrasi dalam

pembentukan KEK Lhokseumawe yang

dapat ditempuh melalui peningkatan

koordinasi antar instansi dan antarlevel

pemerintahan, baik di tingkat kabupaten,

provinsi, hingga tingkat nasional.

• Penyediaan infrastruktur primer

khususnya listrik dan air.

2. Penambahan kapasitas serta percepatan

perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan

utama Aceh, seperti pelabuhan Malahayati dan

Pelabuhan Krueng Geukeuh. Perbaikan

pelabuhan tersebut dapat berbentuk program-

program sebagai berikut:

• Perbaikan infrastruktur pelabuhan,

termasuk luas pelabuhan untuk

menambah kapasitas dan menarik para

eksportir/importir luar negeri dan luar

daerah.

• Perbaikan konektivitas darat dari dan

menuju ke pelabuhan.

• Penambahan sumber daya manusia untuk

peningkatan service dalam hal dwelling

time

• Promosi penggunaan pelabuhan di Aceh

ke berbagai pelaku usaha di Aceh dan luar

Aceh sebagai pelabuhan alternatif di

samping pelabuhan Belawan di Sumatera

Utara.

3. Pembangunan konektivitas darat trans Aceh:

• Pembangunan jalur alternatif baru serta

perbaikan dan perluasan jalan yang

menghubungkan kawasan Aceh bagian

Tengah (Penghasil kopi) dengan wilayah

Aceh bagian Timur (Jalur bisnis utama

Aceh).

• Perbaikan jalan yang menghubungkan

Aceh bagian barat (Penghasil kekapa sawit

dan karet) dengan wilayah bagian timur

(Jalur Bisnis Utama Aceh)

4. Pengembangan kualitas sumber daya manusia,

khususnya dalam hal produktivitas dan

Page 75: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Mei 2017 48

kompetensi melalui program wajib wajib

belajar 12 tahun, penyediaan beasiswa

pendidikan bagi para siswa kurang mampu,

perbaikan fasilitas sarana dan prasaran

pendidikan di daerah remote, pengembangan

Sekolah Menengah Kejuruan, peningkatan

kualitas guru/ dosen, program pelatihan

keterampilan, sertifikasi keahlian.

5. Memberikan stimulus perekonomian berupa

percepatan realisasi APBA, tren peningkatan

pertumbuhan pengeluaran pemerintah

terutama untuk proyek pembangunan harus

dipertahankan karena merupakan sumber

utama penopang pertumbuhan Aceh.

6. Merumuskan kebijakan untuk menurunkan

defisit neraca perdagangan Aceh, diantaranya

melalui upaya pembuatan model kerjasama

perdagangan antar daerah baik di tingkat

provinsi maupun kabupaten / kota yang

memprioritaskan pemenuhan komoditas

strategis dari Aceh sendiri, selain itu percepatan

pembangunan pabrik-pabrik pengolahan harus

dilakukan agar produk dengan nilai tambah

yang terbesar berada di Aceh.

7. Melakukan penguatan daya saing daerah. Tren

peningkatan ekspor non migas Aceh saat ini

harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan

melalui upaya: (i) Peningkatan nilai tambah

komoditas pertanian dan perkebunan seperti

gabah, kopi, CPO, karet, dan kokoa melalui

integrasi dengan industri pengolahan pertanian

sebagai sektor unggulan baru Aceh; (ii)

Meningkatkan kemudahan dalam berusaha

dan berinvestasi di Aceh melalui pembentukan

kawasan khusus seperti kawasan industri

maupun kawasan ekonomi khusus; (iii)

Menumbuhkan sektor perdagangan &

akomodasi melalui peningkatan infrastruktur,

regulasi maupun tata kelola pariwisata

potensial di Aceh; (iv) pembentukan forum

peningkatan daya saing daerah dan Regional

Investment Relation Unit untuk meningkatkan

awareness Aceh sebagai daerah berpotensi,

baik dan terpercaya.

Perkembangan Inflasi

1. Potensi kenaikan inflasi pada Triwulan III-2017

didorong oleh peningkatan harga musiman

pasca Idul Fitri serta menjelang tahun ajaran

baru. Sedangkan Potensi kenaikan inflasi pada

akhir tahun didorong peningkatan harga

komoditas administred price meliputi BBM dan

tarif listrik.

2. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka

perlu mengoptimalkan peran dan fungsi Tim

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui

pelaksanaan program:

• Senantiasa memonitor perkembangan

harga, stok dan produksi komoditas bahan

makanan sebagai dasar dalam

pelaksanaan intervensi pengendalian

harga melalui program operasi pasar,

beras sejahtera dan pasar murah.

• Sinergi program kerja SKPA untuk

pengendalian inflasi di Aceh sesuai dengan

dokumen roadmap TPID Aceh.

• Pengalokasian APBN dan APBD dalam

memperbaiki konektivitas perhubungan

dan energi untuk mendukung kelancaran

distribusi barang dan mendukung

peningkatan ketersediaan pasokan.

• Mendorong upaya pengembangan

infrastruktur dan antisipasi kerusakan

infrastruktur khususnya infrastruktur yang

mendukung produksi bahan pangan dan

Page 76: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

49 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

terkait transportasi untuk menjamin

kelancaran pasokan barang.

• Melakukan diseminasi dan komunikasi

terkait inflasi untuk menjaga ekspektasi

harga di masyarakat.

• Meningkatkan kelancaran distribusi barang

ke masyarakat melalui pasar alternatif,

seperti Toko Tani Indonesia atau

optimalisasi pasar induk.

• Pencegahan upaya penimbunan

kebutuhan pokok melalui koordinasi

dengan aparat penegak hukum.

• Melakukan upaya untuk meningkatkan

kecukupan dan kemandirian pangan Aceh

melalui upaya pengembangan

agroindustri, pemanfaatan bibit unggul,

serta aplikasi metode dan teknologi tepat

guna.

• Melaksanakan kerjasama perdagangan

antar provinsi/kabupaten/kota terkait

pemenuhan stok komoditas strategis di

Aceh secara tepat waktu dan tepat guna.

• Mendorong peningkatan stok untuk

menjaga ekspektasi pasar, salah satunya

melalui optimalisasi program Sistem Resi

Gudang (SRG) dan pemanfaatan cold

storage serta cold chain.

Page 77: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh
Page 78: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

49 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

Lampiran

DAFTAR ISTILAH

Administered price Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur

oleh pemerintah.

Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat

inflasi secara keseluruhan.

APBA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah Aceh

yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan

dengan peraturan daerah.

Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara

keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap

komoditas tersebut.

Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan

kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Faktor Fundamental Faktor fundamental adalah faktor pendorong inflasi yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan

moneter, yakni interaksi permintaan-penawaran atau output gap, eksternal, serta ekspektasi

inflasi masyarakat

Faktor Non Fundamental Faktor non fundamental adalah faktor pendorong inflasi yang berada di luar kewenangan

otoritas moneter, yakni produksi maupun distribusi bahan pangan (volatile foods), serta harga

barang/jasa yang ditentukan oleh pemerintah (administered price)

Indeks Ekspektasi Konsumen Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap

ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1–100.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Indeks Kondisi Ekonomi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap

kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1–100.

Indeks Keyakinan Konsumen

(IKK)

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan

ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1–100.

Page 79: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

Lampiran 50

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.

Inflasi inti Inflasi inti adalah inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental

Liaison Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif

yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi

mengenai perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan

didokumentasikan dalam bentuk laporan

Migas Minyak dan gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan

gas.

Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.

PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil

kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah,

retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Perceived risk Persepsi risiko yang dimiliki oleh investor terhadap kondisi perekonomian sebuah negara

Qtq Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Sektor ekonomi dominan Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh

dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan.

Volatile food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat

bergejolak karena faktor-faktor tertentu.

Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Page 80: VISI - Bank Indonesia · Banda Aceh, Agustus 2017 Kepala Perwakilan, Ahmad Farid Deputi Direktur . Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017 viii ... Meulaboh

51 Kajian Ekonomi Keuangan Regional Provinsi Aceh Edisi Agustus 2017

TIM PENYUSUN

PENANGGUNG JAWAB

Ahmad Farid

KOORDINATOR PENYUSUN

Handoko

EDITOR

Akhmad Ginulur

TIM PENULIS

Akhmad Ginulur

Tutut Tiana

Ridwan Sobirin

Nidia Riska

Ridha Subagja

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI ACEH

JL. Cut Mutia No.15, Banda Aceh

Telp. (0651) 32320 ext. 8205| Fax. (0651) 34116

Softcopy dapat diunduh pada tautan:

http://www.bi.go.id/web/id/publikasi/ ekonomi_regional/aceh/