VIII. Lampiran

35
Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 15 VIII. Lampiran 1. Materi Paparan Kepala Bappeda DIY disampaikan Kepala Bidang Perencanaan, Ni Made Dwipanti, ST. MT. Pointer Workshop Penyusunan Strategi Pembiayaan Pembangunan 1. Latar belakang: kebutuhan pendanaan program/kegiatan pembangunan meningkat di sisi lain Pemda dihadapkan pada keterbatasan kemampuan fiskal fincancial gap membutuhkan sumber-sumber pembiayaan lain. 2. Perubahan lingkungan eksternal: Kebijakan Pemerintah Pusat → DAU bersifat tidak final → bisa menjadi ancaman terhadap berkurangnya sumber pendapatan jika keuangan daerah tidak terkelola dgn baik. Pemerintah Pusat mencangangkan lebih dari 200 Proyek Strategis Nasional di seluruh Indoensia → memberikan dampak pada keterbatasan Pusat dalam mendukung proyek-proyek besar di DIY 3. Rencana Pembangunan infrastruktur : Bandar Udara Kulonprogo, Tindaklanjut Pembangunan Tanjung Adikarto, Penyelesaian JJLS, Pengembangan Transportasi Umum Massal (Kereta Api Pendukung Bandara termasuk pembangunan Mono Rail Transport, Pengembangan Bus Rapid Transit), dan lain sebagainya. 4. Pembiayaan pembangunan dalam arti sempit adalah mengurangi defisit anggaran → optimalisasi pendapatan asli daerah, utang dalam arti luas dilakukan dengan melibatkan aktor-aktor lain → CSR perusahaan, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha 5. Peningkatan PAD melalui optimalisasi aset: Relatif mudah dilakukan karena terkait dgn aset yang dimiliki sendiri Memerlukan semangat entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi dari pengelola aset

Transcript of VIII. Lampiran

Page 1: VIII. Lampiran

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 15

VIII. Lampiran

1. Materi Paparan Kepala Bappeda DIY disampaikan Kepala BidangPerencanaan, Ni Made Dwipanti, ST. MT.

PointerWorkshop Penyusunan Strategi Pembiayaan Pembangunan

1. Latar belakang:

kebutuhan pendanaan program/kegiatan pembangunan meningkat di sisi

lain Pemda dihadapkan pada keterbatasan kemampuan fiskal → fincancial

gap → membutuhkan sumber-sumber pembiayaan lain.

2. Perubahan lingkungan eksternal:

Kebijakan Pemerintah Pusat → DAU bersifat tidak final → bisa menjadi

ancaman terhadap berkurangnya sumber pendapatan jika keuangan

daerah tidak terkelola dgn baik.

Pemerintah Pusat mencangangkan lebih dari 200 Proyek Strategis

Nasional di seluruh Indoensia → memberikan dampak pada keterbatasan

Pusat dalam mendukung proyek-proyek besar di DIY

3. Rencana Pembangunan infrastruktur :

Bandar Udara Kulonprogo, Tindaklanjut Pembangunan Tanjung

Adikarto, Penyelesaian JJLS, Pengembangan Transportasi Umum Massal

(Kereta Api Pendukung Bandara termasuk pembangunan Mono Rail

Transport, Pengembangan Bus Rapid Transit), dan lain sebagainya.

4. Pembiayaan pembangunan

dalam arti sempit adalah mengurangi defisit anggaran → optimalisasi

pendapatan asli daerah, utang

dalam arti luas dilakukan dengan melibatkan aktor-aktor lain → CSR

perusahaan, Kerjasama Pemerintah Badan Usaha

5. Peningkatan PAD melalui optimalisasi aset:

Relatif mudah dilakukan karena terkait dgn aset yang dimiliki sendiri

Memerlukan semangat entrepreneurship, kreatifitas dan inovasi dari

pengelola aset

Page 2: VIII. Lampiran

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 16

6. Pengerahan Dana CSR (Corporate Social Responsibility)

Memerlukan koordinasi intens dengan pihak swasta terutama sejak

perencanaan

Memerlukan basis data sasaran program CSR

Keterbatasan: CSR biasanya dilakukan pada bidang-bidang tertentu

sesuai dengan kebijakan perusahaan

7. Kerjasama Pemerintah Badan Usaha

Pada proyek-proyek yang layak secara ekonomi atau memberikan

pengembalian bagi pihak swasta

Perlu dukungan kajian kelayakan bisnis

8. Pemda DIY dapat memberi peluang pada swasta /investor untuk ikut serta

dalam pengembangan wilayah khususnya pembiayaan infrastruktur seperti

pembangunan jalan tol, Integrated System untuk Kota Cerdas, pembangunan

compact city, sebagai alternative pembiayaan non APBN dan APBD.

9. Tujuan dari Workshop ini adalah untuk merumuskan rekomendasi terkait

dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan dalam kerangka RPJMD DIY

2017-2022

10.Pembicara:

a. Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA. → Alternatif sumber-sumber

pembiayaan daerah dan Resiko-resiko dari setiap pilihan strategi

pembiayaan pembangunan

b. Arief Trihandoko, Kepala Bidang Perekonomian BAPPEDA Jawa Timur

→ praktek empiris pengelolaan sumber-sumber dana alternatif

Page 3: VIII. Lampiran

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 17

2. Materi Paparan Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.

Page 4: VIII. Lampiran

Laporan Pelaksanaan Workshop Fungsional Perencana | 18

3. Materi Paparan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur disampaikan KepalaBidang Ekonomi, Ir Arief Tri Hardjoko, MT.

Page 5: VIII. Lampiran

7/25/2017

1

Sumber-Sumber PembiayaanDaerah

Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A, Ak., CA.

Dari berbagai sumber

OtonomiDaerah

MeningkatkanPelayanan

KeterbatasanAnggaran

Latar Belakang

UU no. 22 Thn. 1999UU no. 32 Thn. 2004UU no. 23 Thn. 2014

Infrastruktur

ObligasiDaerah

Perjanjian Kerjasama(Public Private

Partnership)

SRM 2 Roby Aditiya

CSR

Page 6: VIII. Lampiran

7/25/2017

2

1. ObligasiPinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat dan diterbitkanmelalui pasar modal domestik dengan menggunakan mata uangrupiah.

Pinjaman daerah yang bersumber dari masyarakat berupa obligasidaerah yang diterbitkan melalui pasar modal.

Obligasi daerah diharapakan dapat mengurangi ketergantungandaerah terhadap dana transfer dari pusat dan provinsi denganmemanfaatkan dana dari masyarakat.

Karakteristik Obligasi Daerah (DJPK,2007)

Merupakan pinjaman jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang berasal darimasyarakat.

Diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modaldalam negeri.

Dikeluarkan dalam mata uang rupiah.

Hasil penjualan digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yangmenghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Nilai obligasi daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasidaerah pada saat diterbitkan.

Page 7: VIII. Lampiran

7/25/2017

3

Karakteristik Kegiatan yang Dapat Didanai dengan Obligasi Daerah(PMK no. 07 tahun 2012)

Karakteristik kegiatan yang dapat didanai dengan obligasi daerah, antara lain:

• Kegiatan investasi sarana dan prasarana dalam rangka penyediaan pelayanan publikdan menghasilkan penerimaan bagi APBD

• Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah

• Merupakan kegiatan baru atau pengembangan kegiatan yang sudah ada

• Dibiayai sepenuhnya atau sebagian dari obligasi daerah

• Kegiatan yang didanai dari obligasi daerah beserta barang milik daerah yang melekatdalam kegiatan tersebut dapat dijadikan jaminan obligasi daerah

Menurut DJPK (2007), beberapa jenis kegiatan yang dapat didanai dariobligasi daerah sebagai berikut:

• Pelayanan air minum• Penanganan limbah dan persampahan• Transportasi• Rumah sakit• Pasar tradisional• Tempat perbelanjaan• Pusat hiburan• Wilayah wisata dan pelestarian alam• Terminal dan sub-terminal• Perumahan dan rumah susun• Pelabuahan lokal dan regional

Page 8: VIII. Lampiran

7/25/2017

4

2. Perjanjian Kerjasama Pemerintah denganBadan Usaha (Public Private Partnership)

Perjanjian kerjasama pemerintah adalahkesepakatan tertulis untuk penyediaan infrastrukturantara Menteri/ Kepala lembaga/ Kepala daerahdengan Badan Usaha yang ditetapkan melaluipelelangan umum.

Tujuan Kerjasama PemerintahMencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam penyediaan

infrastruktur melalui pengerahan dana swasta

Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan sehat

Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur

Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang diterima, ataudalam hal-hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna

Page 9: VIII. Lampiran

7/25/2017

5

Jenis infrastruktur yang dapatdikerjasamakan dengan Badan Usaha

Infra

stru

ktur

Transportasi Pelabuhan, Bandara, Jaringan rel, StasiunKA

Jalan Jalan tol dan Jembatan tol

Pengairan Saluran membawa air baku

Air minumBangunan pengambilan air baku, jaringan

transmisi, jaringan distribusi, instalasipengelolaan air minum

Air limbah Instalasi pengelolan air limbah

Telekomunikasi Jaringan telekomunikasi

Ketenaga listrikan Pembangkit, transmisi tenaga listrik

Minyak dan gasbumi Pengelolaan, penyimpanan, pengangkutan

Page 10: VIII. Lampiran

7/25/2017

6

3. Coorporate Social Responsibility (CSR)

CSR adalah komitmen perseroan untukberperan serta dalam pembangunan ekonomiberkelanjutan guna meningkatkan kualitaskehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baikbagi perseroan sendiri, komunitas setempat,maupun masyarakat pada umumnya.

CSR juga merupakan kewajiban perseroan yangdianggarkan dan diperhitungkan sebagai biayaperseroan yang pelaksanaannya dilakukan denganmemperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Contoh:Taman kota di Kalijodo by Sinarmas, 14 Gedung SMK diKudus by Djarum Foundation Bakti Pendidikan,Pembangunan jembatan ploso,

Page 11: VIII. Lampiran

7/25/2017

7

• 2 alasan pemerintah harus terlibat dalam pengembangan danpelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu:

• Alasan defensive: langkah nyata pemerintah mengarahkanCSR untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungansekitar dan meminimalkan efek negative terhadap komunitaslokal, lingkungan, maupun pasar lokal.

• Alasan proaktif: memberikan dukungan mengenaipengembangan CSR melalui kebijakan pelaksanaan CSR.

Risiko Obligasi Daerah

Pemerintah daerah mengalami gagalbayar, baik bunga ataupun nilai jatuhtempo obligasi daerah

Berkurangnya fiscal space pemerintahdaerah akibat bertambahnya pengeluaranyang bersifat mandatory

Page 12: VIII. Lampiran

7/25/2017

8

Risiko Public Private PartnershipRisiko Politik Risiko Kinerja Proyek Risiko Permintaan

Pengertian Kebijakan sepihak daripemerintah/ negara yangsecara langsung dansignifikan berdampak padakerugian financial BadanUsaha

Risiko yang berkaitan denganpelaksanaan proyek

Risiko yang ditimbulkanakibat lebih rendahnyapermintaan atas barang/ jasayang dihasilkan oleh proyekkerjasama dibandingkandengan yang dijanjikan

Contoh Risiko pengambilalihanaset,Risiko perubahan peraturanperundang-undangan,Risiko pembatasankonversi mata uang danrepitalisasi dana

Risiko lokalisasi,Risiko operasional

Kebijakan pemerintah yangdipengaruhi olehperusahaan

Faktor-Faktor yang MempengaruhiPenerbitan Obligasi Daerah

Kemampuan atau kapasitas fiskal pemerintah daerah

Kesiapan SDM Pemerintah daerah yang yang memiliki kemampuanpengelolaan investasi dan utang

Tingkat partisipasi masyarakat

Page 13: VIII. Lampiran

7/25/2017

9

Faktor-Faktor Penghambat PenerbitanObligasi Daerah

Ketidaksiapan pemerintah daerah dalam pengelolaan utangsecara organisasi maupun administrasi

Prosedur panjang penerbitan obligasi daerah yang melibatkanbanyak pihak seperti DPRD, Kementerian Keuangan, dan OJK

Faktor-Faktor yang MempengaruhiPublic Private Partnership (PPP)

Daya tarik proyek yangakan dibiayai dengan PPP

Tingkat dukunganmasyarakat setempat

dengan dewanperwakilan dan

pemerintah

Page 14: VIII. Lampiran

7/25/2017

10

Faktor-Faktor Penghambat PublicPrivate Partnership (PPP)

KualitasSDM

pengelolaproyek

pemerintahyang belum

memadai

T E R I M A K A S I H

Page 15: VIII. Lampiran

25/07/2017

1

1

Disampaikan pada :“Workshop Strategi Pembiayaan Pembangunan Daerah“

Bappeda Prov, DIY

Oleh :Arief Tri H.

ProvinsiJawa Timur

22

Page 16: VIII. Lampiran

25/07/2017

2

3

6,1

6,5

6,235,58 5,02 4,88 5,02

6,316,44

6,646,08 5,86 5,44 5,55

02468

10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

GROWTH NASIONAL GROWTH JAWA TIMUR

Dalam (%)

SHARE 64.56 62.77 62.59 62.71 62.05 60.62 59.75GROWTH 4.86 4.49 5.48 6.57 6.33 3.36 2.76

PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI(Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Jawa Timur)

4

0

2

4

6

2011 2012 2013 2014 2015

ANGKA KRIMINALITAS PER 10.000 PENDUDUK -

5.000

10.000

15.000

20.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016*

JUMLAH TINDAK KEJAHATAN

-

500

1.000

1.500

2011 2012 2013 2014 2015 2016*

JUMLAH DEMO

Jumlah Tindak Kejahatan, AngkaKriminalitas Dan Demo Di Jawa Timur

Cenderung Mengalami Penurunan

Sumber : BPS RI dan Mabes POLRI, Statistik Kriminal 2016

Page 17: VIII. Lampiran

25/07/2017

3

5

3

4

5

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Agust-16

TINGKATPENGANGGURAN TERBUKA

0,30

0,32

0,34

0,36

0,38

0,40

0,42

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

INDEKS GINI Disparitas Versi Pemerataan pendapatan Bank Duniapenduduk berpendapatan 40% terbawah menikmati hasil

kegiatan ekonomi sebesar 18,77% ketimpangan rendah

636465666768697071

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

INDEKSPEMBANGUNAN MANUSIA11

12

13

14

15

16

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sep-16

TINGKAT KEMISKINAN

6

* The data is from 2014 secondary data from official sources and 2016 primary data based on ACI’s perception survey minus Bangka Belitung Islands)Source: Asia Competitiveness Institute

ekonomiTarik Thd Investasi

Dlm& JasaEkonomi

PerencanaanPemerintahan &

Institusi

PerencanaanPemerintahan &

Institusi

2

Persaingan Standar Regulasi &Penegakan Hukum Institusi, Pemerintahan &

Kepemimpinan Kebijakan Pemerintah &

Ketahanan Fiskal

Keuangan,Bisnis & Tenaga Kerja

Keuangan,Bisnis & Tenaga Kerja

3

Kinerja Prodduktifitas Fleksibilitas Pasar Tenaga

Kerja Kemampuan Finansial &

Efesiensi Bisnis

Kualitas Hidup& Pengembangan

Infrastruktur

Kualitas Hidup& Pengembangan

Infrastruktur

4

Infrastruktur Fisik Infrastruktur Teknologi Standar Hidup,

Pendidikan & StabilitasSosial

Page 18: VIII. Lampiran

25/07/2017

4

77

8

DINAMIKA GLOBAL

o SOLVABILITAS = KEMAMPUAN BANK UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS

2 X KENAIKAN0,75 %

RENCANA

Page 19: VIII. Lampiran

25/07/2017

5

9Sumber : BI, Surabaya

KINERJA PERBANKAN

KETERANGANBANK UMUM

Jan-15 Jan-16 Jan-17 (%)

• Total Aset (Miliar) 468.679 515.840 552.481 7,10• DPK (Miliar) 380.889 415.010 453.839 9,36• LDR (%) 88,20 87,80 85,62 -2,48• NPL (%) 2,05 2,08 2,89 39,35• Kredit (Miliar) 335.772 364.368 388.586 6,65

o Modal Kerja 199.358 213.696 221.250 3,53o Investasi 47.612 52.639 59.418 12,88o Konsumsi 88.802 98.033 107.918 10,08

Kredit UMKM (Miliar) 90.166 101.260 114.491 13,07NPL UMKM (%) 4,26 4,04 3,54 -12,31

10

SUKU BUNGADASAR KREDITData Posisi Akhir Nov. 2016

Sumber : BI, Surabaya 2017

Double Digit Usaha di sektor riil apa

yang keuntungannya lebihbesar dari Deposito danSuku Bunga Kredit tsb ? Jika terlalu tinggi resiko &

keuntungannya lebih kecildari bunga Deposito makasektor riil akan stagnan

Page 20: VIII. Lampiran

25/07/2017

6

11

SURVEY LITERASI KEUANGANJAWA TIMUR

Sumber : OJK, 2016 (Survey 2015 – KR3)

12

PROPORSI KREDIT PERTANIAN

INDUSTRI PENGOLAHANPERDAGANGAN BESAR & ECERANPENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHATRANS, PERGUDANGAN & KOMUNIKASISEKTOR LAINNYA

KREDIT SEKTOR

Page 21: VIII. Lampiran

25/07/2017

7

13

Sumber : BPS, 2016 (data diolah)Keterangan :Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi (government spending) adalahrealisasi / perhitungan APBD Provinsi pada tiap tahun anggaran

Pemerintah Provinsi

Kontribusi (APBN + APBD Prov dan Kab/Kota) di Jawa Timur Tahun 2015Sebesar 9,16% dari total PDRB Jawa Timur Share Kecil !!!!

14

Page 22: VIII. Lampiran

25/07/2017

8

15

C. FAKTA MANAJEMEN PENERIMAAN

870,99992,39

1.169,911.358,20

1.502,001.635,37

1.761,64 1.786,22 1.750,30

1.000,84 1.126,14

1.320,75

1.548,311.726,19

1.876,871.984,14 2.082,94 2.080,50

(129,84) (133,75) (150,84) (190,11) (224,19) (241,50) (222,51) (296,72) (330,20)

142,56 133,90 153,61 194,53 241,05 254,93 242,51 299,25 385,00

12,72 0,15 2,77 4,42 16,86 13,43 20,00 2,52 54,80

(500,00)

0,00

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

(Dalam Triliun)

Total Belanja

TotalPendapatan

PenerimaanPembiayaan

PengeluaranPembiayaan

Surplus(Defisit)

Angka Penerimaan 3 Tahun Terakhir Relitif STAGNAN Defisit Ditutup dari :

a) SBN berupa SUN & ORI (Dana Masyarakat)Mempengaruhi Likuiditas Perbankanb) Pinjaman Luar Negeri

Realisasi Pajak : 2015 : Defisit 239 T (81,51 %) 2016 : Defisit 250 T (81,55%)

Penerimaan Pembiayaan : Obligasi Pemerintah

Pengeluaran Pembiayaan : Penarikan Pinjaman LN Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN Penerusan Pinjaman

1. APBN TA. 2009-2017

16

4,63

6,38

8,479,39

10,38

13,09

14,90 14,62 14,90

2,05 2,41 2,412,83 3,17

3,65 3,60

9,24

13,03

0,01 0,05 0,062,88 2,84 2,85

3,75

0,07 0,010,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PENDAPATAN ASLI DAERAH :• Pajak Daerah;• Retribusi Daerah;• Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah YangDipisahkan;

• Lain-lain Pad Yang Sah

DANA PERIMBANGAN :• Dana Bagi Hasil

Pajak/Bukan Pajak;• Dana Alokasi Umum;• Dana Alokasi Khusus

LAIN-LAIN PENDAPATANDAERAH YANG SAH:• Pendapatan Hibah;• Dana Penyesuaian Dan

Otonomi Khusus;

PAD Prov. JATIMrelatif lebih mandiri

Selama 3 Tahunterakhir PAD Prov.JATIM RelitifSTAGNAN (dampakperlambatanekonomi)

Dampak penyerahanurusan (P3D) sepertiBOS, Gaji Guru,SMA/SMK (DAU)

(Dalam Triliun)

2. Penerimaan Provinsi Jawa Timur 2009-2017

Page 23: VIII. Lampiran

25/07/2017

9

17

3. Penerimaan Kabupaten/Kota Di Jawa Timur 2009-2017

(Dalam Triliun)

PENDAPATANASLI DAERAH

DANAPERIMBANGAN

LAIN-LAINPENDAPATANDAERAH YANGSAH

2,94 3,555,64 6,29 7,41

11,35 12,28 13,75

15,24

24,91 25,5427,53

32,9135,36

40,08

50,86 51,7254,02

1,87 3,01

9,936,98 8,07

15,1317,82

16,74

13,05

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

PENDAPATAN ASLI DAERAH :• PAJAK DAERAH;• RETRIBUSI DAERAH;• HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN

DAERAH YANG DIPISAHKAN• LAIN-LAIN PAD YANG SAH

DANA PERIMBANGAN :• DANA BAGI HASIL PAJAK/BUKAN PAJAK;• DANA ALOKASI UMUM;• DANA ALOKASI KHUSUS;• BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU;

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH:• HIBAH;• DANA DARURAT;• PENDAPATAN LAINNYA;• DANA PENYESUAIAN OTONOMI KHUSUS;• BANTUAN KEU DARI PROV/DANA DESA

Kab/Kota Masih tergantung danaTransfer

3 Tahun Terakhir RelatifSTAGNAN Tingkat Stimulus“G” Melambat

18

Page 24: VIII. Lampiran

25/07/2017

10

19

LOGICAL FRAME WORKEURO SCEPTISCISM

AS keluar TPP

FFR 2016 : 0,5 – 0,75

New Normally Vollatilitas Pasar

Keuangan Meningkat Pertumbuhan

Perdagangan & InvestasiMelambat

PROTEKSIONIS EKSPOR LN MELAMBAT

Slide Hal 11

CAPITAL OUTFLOW

Tekanan kurs SBITerpengaruh Suku Bunga

Bank Terpengaruh

Penerimaan Dalam Negeri RelatifStagnan (bahkan realisasi PAJAK2015 & 2016 TIDAK TERCAPAI)

DINAMIKA GLOBALEKSTERNAL

2017 Naik 3 X2019 : 3 %

SOLUSI (STRATEGI PEMBIAYAAN)

20

SEGMEN PELY.SOSIAL DASARPENDIDIKAN, KESEHATAN

(Fasilitasi) & POVERTY(afirmatif)

SEGMEN UMKM

SEGMENBESAR

SEKTOR PRODUKTIF

NON PRODUKTIF CharityPRODUKTIF PEMBERDAYAAN + PENDAMPINGAN

Non fiscal insentif/MOBILISASI

STIMULASIDagulir Penjaminan Kredit Tani Loan Agreement

BussinessForum

+Diplomasi

Listrik,Lahan,

Keamanan &Perijinan

JALINKESRA

JALINMATRA

493.004 RTSM2010 – 2014

Feminisasi Kemiskinan,Kerentanan Kemiskinan, BantuanRTSM Mulai 2015

Infrastruktur Agroinput Standardisasi Produk

Pembentukan LKMPembiayaan Bunga Kompetitif

SMK MINI,VOKASIONAL

PONKESDES,TAMAN POSYANDU

(PROMOTIF PREVENTIF)

B. MANAJEMEN GOVERNMENT SPENDING PROVINSI JATIM

TIMPENGEMBANGAN

PEMBIAYAANPEMBANGUNAN

Page 25: VIII. Lampiran

25/07/2017

11

21

LKM - KelompokFungsionalL M D H

KOPWAN

KOPKAR

a. MEMBENTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM)

STRATEGI FISKAL

KOPPONTREN

22

b. STRATEGI AKSES PERBANKAN

Page 26: VIII. Lampiran

25/07/2017

12

23

Penjaminan olehJAMKRIDA

• Pola: Penyertaan Modal• Dana Bergulir s.d 2016

Total plafon Rp. 916,98 M(16.719 Debitur UMKM)

Suku bunga : Kredit Pengadaan Pangan 3 %Kredit Produktif 4 % ( ≤ 100 Jt) & 6 % (>100–500

Jt)

• Pola : Penyertaan Modal• PT. BPR Jatim (BANK UMKM)Total Rp 200 M

Suku bunga 6 % + Penjaminan oleh PT. JAMKRIDARp. 25 Miliar

• Pola : Loan Agreement(Pemprov Jatim – PT. BANK JATIM)

2016 = Rp. 400 M2017 = Rp. 200 MLPDB = Rp. 425 M

Skema Bunga Kompetitif dan Penjaminan Resiko Kredit

Kredit Produktif/ Ekspor Kredit Tani Kredit Industri Primer

PENJAMINAN

24

LOAN AGREEMENT

1. Pinjaman Anggaran Pemprov Jatim ke Bank JatimRp 400 M (APBD Tahun Anggaran 2016)

2. Skema : Linkage Prog kepada BPR milik Pemkab/Kot

3. Sasaran UMKM Sektor Primer dengan :o Bunga Muraho Cara Mudah &o Layanan Cepat

4. Struktur Bunga :o Penempatan APBD Pemprov ke Bank Jatim bunga 2 % /Th

o Suku bunga Kredit Bank Jatim ke BPR 5 % efektif / Th (termasuk 2 % unt PEMPROV)

o Suku bunga Unit PT. Bank Jatim & BPR ke UMKM

(end-user) antara

Pergub Jawa Timur No. 37 Th 2016 tentang Perubahan atas Pergub JawaTimur No. 2 Th 2016 tentang Pemberian Pinjaman Pemerintah DaerahProvinsi Jawa Timur Kepada PT. BPD Jawa Timur Tbk.

Pengembangan UsahaIndustri Primer

PEMPROVJATIM

PEMPROVJATIM

BANKJATIMBANKJATIM

Unit PT. Bank Jatim,PT. BPR

Milik PT Bank UMKM &PT. BPR milik Kab/KotaUMKM

(Debitur Industri Primer)

Page 27: VIII. Lampiran

25/07/2017

13

25

SKPD MENANGANIUKM MANDIRI

EXPENDITURE REFORM (on going)

CHARITY STIMULUS FASILITASI

UPT. BerorientasiEkonomi (BLUD)

PelabuhanPerikanan, Balai

Benih

SKPD URUSANSOSIAL

(KEMISKINAN)

SKPD MENANGANIUKM START UP

BANKING SYSTEM

Rumah Sakit(BLUD)

BUMD

CORPORATE BONDSKPD URUSAN

SOSIAL(PENDIDIKAN,KESEHATAN)

26

KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA(KPS SPAM UMBULAN)

RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANAPENGEMBANGAN SPAM REGIONAL

DESKRIPSI PROYEK KPS-SPAM UMBULAN

Page 28: VIII. Lampiran

25/07/2017

14

27

PENGEMBANGAN PELABUHAN BARU – PROBOLINGGOOperator : PT. Delta Arta Bahari Nusantara (DABN) / anak perusahaan

PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) BUMD Provinsi Jawa Timur

Estimasi Pembiayaan Untuk Jetty 3 ± Rp. 1,95 T :o Dermaga 3 Rp. 1 To Peralatan (crane dll) Rp. 200 Mo Reklamasi & Pengerasan Rp. 750 M

(60 Ha sudah terlaksana ± 30 Ha)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)

28

INVESTOR : PT. WASKITA BUMI WIRA

Panjang (Km)

KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR : 38,290 KmSeksi I (Krian-Kedamean) : 8,700 KmSeksi II (Kedamean-Boboh) : 10,300 KmSeksi III (Boboh-Bunder) : 10,170 KmSeksi (Bunder-Manyar) : 9,030 Km

Status Project : Joint Venture :• Waskita Tol Road (WTR) 55 %• Energi Bumi Mining 25 %• PT. PWU 20 %

USULAN PEMPROV. JATIM :

a. Agar Pembiayaan Proyek Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyardimasukkan pada skema penugasan Pemth. mengurangi costtransport yg tinggi dr kawasan Industri ke Tanjung Perak

b. Agar Pembiayaan Proyek masuk pada skema penugasan (PT. SMI ;resiko dicover oleh PT. PII)

c. Menteri BUMN agar menyetujui Pemprov. Jatim menjadi pemegangsaham mayoritas (alasan : inisiator proyek ; berada pada teritoriJawa Timur)

TOL KRIAN-LEGUNDI-BUNDER-MANYAR

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)

Page 29: VIII. Lampiran

25/07/2017

15

29

PENGEMBANGAN KAWASAN PUSPA AGRO

SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN STOCK AGRO PRODUK

Lahan Terbangun ± 25 HaLahan Belum Terbangun ± 25 HaKebutuhan Investasi :a. Akses Tol Puspa Agro Ke KM 19 (Tol Sidoarjo) : Rp. 206.250.000.000,-b. Pengembangan Kawasan

(Pergudangan, DryPort, Ruko, Cold Storage) : Rp. 265.770.000.000,- +Total Kebutuhan Investasi : Rp. 472.020.000.000,-Modal Kerja Buffer Stock Pangan : Rp. 500.000.000.000,-

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (BUMD/PT B to B)

30

Skema : BLUD melakukan pinjaman langsungdengan PT. SMI

Penggunaan Pinjaman:o Infrastruktur gedung pelayanano Alat Kedokteran dan Kesehatan

Struktur Bunga : Suku Bunga dibawah suku bunga Bank Konvensional Tingkat suku bunga adalah sebesar imbal hasil Surat Berharga

Negara dengan tenor setara ditambahkan 0,75%

Dasar hukum : - Permendagri No. 61/2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan KeuanganBLUD

- Permendagri No. 13/2006 sebagaimana telah diubah denganPermendagri No. 21/2011 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

SKEMA PEMBIAYAAN melalui PINJAMAN BLUD

Page 30: VIII. Lampiran

25/07/2017

16

31

DASAR HUKUM

1. RSUD Dr. SOETOMO PROVINSI JAWA TIMUR

2. RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PROVINSIJAWA TIMUR

3. RSUD Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSIJAWA TIMUR

1. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :188/438/KPTS/013/2008 tentang PenetapanRSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timursebagai BLUD Tanggal 30 Desember 2008;

2. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :188/439/KPTS/013/2008 tentang PenetapanRSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi JawaTimur sebagai BLUD Tanggal 30 Desember2008;

3. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor :188/440/KPTS/013/2008 tentang PenetapanRSUD Dr. Saiful Soedono Madiun ProvinsiJawa Timur sebagai BLUD Tanggal 30Desember 2008;

BLUD

BLUD PROVINSI JAWA TIMUR

32

DASAR HUKUM

L A N J U T A N . . .

6. 6 (SEMBILAN) UPT pada Dinkes Prov. Jatimsebagai BLUD Penuh :

e. Balai Pemberantasan dan PencegahanPenyakiit Paru Surabaya;

f. Balai Kesehatan Mata MasyarakatSurabaya;

3 (Tiga) UPT pada Dinkes Prov. Jatim sebagaiBLUD Bertahap :

a. RS Khusus Paru-Paru Dungus Madiun;

b. Balai Pemberantasan dan PencegahanPenyakiit Paru Madiun;

c. Balai Pemberantasan dan PencegahanPenyakiit Paru Pamekasan

6. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 188/529/KPTS/013/2009 tentangPenetapan 9 (SEMBILAN) UPT padaDinkes Prov. Jatim sebagai BLUDTanggal 23 Desember 2009;

BLUD

Page 31: VIII. Lampiran

25/07/2017

17

33

3. SKEMA PEMBIAYAAN BARU KE DEPAN(BAHAN DISKUSI AKADEMISI, PEMERINTAH DAN LEMBAGA KEUANGAN)

KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA(UMBULAN WATER SUPLY PROJECT)

1. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP

HARGA AIR BERSIH UMBULAN, JIKA :

SWASTA = Rp. 7.000 / M3

PPP = Rp. 2.400 / M3

34

4. CORPORATED BOND

Page 32: VIII. Lampiran

25/07/2017

18

35

(Program Kemitraan Bina Lingkungan)

5. LOAN AGREEMENT BUMN – BUMD (PT BANK UMKM)

PT PELINDO III PT SEMEN INDONESIA

(Pinjaman Lunak) ( H i b a h )

PT Bank UMKM PRIMER - SEKUNDER PEMPROV – BANK JATIM

EXISTING : 400 M (2016),200 M (2017)

BUNGA : 7 – 9 % / THN

DI PEDESAANEXISTING : SHARE PERTANIAN THD PDRB = 13,31 %

Note : Pelaksanakan Program Kemitraan & Bina Lingkungan dapat dilaksanakan melalui BUMN atau Anak Perusahaan(PERMEN BUMN No. PER-09/MBU/07/2015) Perubahan PERMEN agar BUMD juga dapat melaksanakan PKBL

36

INOVASI INFRASTRUKTUR PEMBIAYAAN

COMPETITIVE

SUSTAINABILITY

INNER SATISFACTION

TRUST FACTOR

Kepuasan Batin

BANK

BANK

NEW FINANCING INFRASTRUCTURESYARIA MODELPe n j a m i n a n Re s i k o

( P T. J A M K R I D A )B U M D Pe m p r o v J a t i m

Penyertaan Modal Eksternal(Non APBD)

BANK

BANK

BANK

Page 33: VIII. Lampiran

25/07/2017

19

37

PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGTPENDAPATAN KAS ‘2011 – 2015’

3.133.976.000.000

2011 2012 2013 2014 2015

1.825.057.000.000

6.377.606.866.525

16.046.439.767.227

16.842.641.491.799

0

2500000000000

5000000000000

7500000000000

10000000000000

12500000000000

15000000000000

17500000000000

20000000000000

37

20152014201320122011

406.198.718.754

662.771.142.563

1.069.163.194.251

1.892.158.724.834

1.509.559.920.750

0

200000000000

400000000000

600000000000

800000000000

1000000000000

1200000000000

1400000000000

1600000000000

1800000000000

2000000000000

PERTUMBUHAN LIMA TAHUN KOP BMT UGTKEKAYAAN (ASSET) ‘2011 – 2015’

Sumber : Kop BMT UGT Sidogiri, 2016

38

Forum CSR Kabupaten/Kota(18 Forum CSR)Struktur Kelembagaan Forum Pelaksana CSR

Provinsi

Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN

Page 34: VIII. Lampiran

25/07/2017

20

39

Terdiri dari 30 perusahaan representasi BUMD, BUMS, BUMN

REKAPITULASI USULAN KEGIATAN NON APBD/APBNdari KAB/KOTA & SKPD PROV (Hasil Rakor Pendanaan Pembangunan 23 – 24 Februari2017 & Musrenbang Prov. )

1.698usulan

1656 usulan CSR ( 1333 dari Kab/Kota,323 dari OPD Provinsi)

23 usulan KPBU ( 12 usulan Kab/kota, 11usulan OPD Provinsi)

19 usulan Lembaga Pemerintah MitraPembangunan ( 15 Kab/Kota, 4 OPD Provinsi)

40

TRANSFER KEDAERAH STAGNAN

(KAB / KOTA)

PAJAK/PENERIMAAAN

NEGARA STAGNAN

SEKTOR RIILMELAMBAT

DOMESTIK

PENUTUPDINAMIKA

GLOBAL

SEKTORKEUANGAN

SEKTORPERDAGANGAN

SEKTORINVESTASI

Termasuk IndustriManufaktur

EKSTERNAL = PINJAMANINTERNAL SUN EKSES LIKUIDITAS PERBANKAN

ORI

PROVINSIPAD STAGNAN SOLUSI

STRATEGI PEMBIAYAAN APBD OPD BLUD NON APBD EXTERNAL FINANCING

• PROTEKSIONIS• NEW NORMALLY

Page 35: VIII. Lampiran

25/07/2017

21

41

TERIMA KASIH