repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web...

154
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan di keluarkannya Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 pasal 1 butir n, kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah kota di bawah kecamatan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelurahan tidak bisa terlepas dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah kabupaten (termasuk pembinaan dan pengawasan aparatnya).Begitu juga dengan pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi daerah itu sendiri. Konsekuensi dari hal tersebut pemerintah kelurahan dituntut memiliki kemampuan yang semakin tinggi untuk menjawab tantangan tugas yang semakin berat. Karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah kelurahan baik

Transcript of repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web...

Page 1: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan di keluarkannya Undang-undang Nomor 12 tahun 2008

pasal 1 butir n, kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai

perangkat daerah kabupaten atau daerah kota di bawah kecamatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kelurahan tidak bisa terlepas

dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah kabupaten

(termasuk pembinaan dan pengawasan aparatnya).Begitu juga

dengan pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan merupakan bagian

dari pelaksanaan otonomi daerah itu sendiri.

Konsekuensi dari hal tersebut pemerintah kelurahan dituntut

memiliki kemampuan yang semakin tinggi untuk menjawab tantangan

tugas yang semakin berat. Karena itu, diperlukan upaya untuk

meningkatkan kemampuan pemerintah kelurahan baik kemampuan

dalam mengambil inisiatif, prakarsa, perencanaan, pelaksanaan

maupun pengawasan, sehingga diperoleh kinerja pemerintah yang

baik.

Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah

kabupaten di bawah kecamatan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada camat.Kelurahan mempunyai tugas dan

fungsi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

oleh Camat serta melaksanakan tugas pemerintahan lainnya sesuai

Page 2: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

2

ketentuan perundangan yang berlaku.  Hubungan kerja kecamatan

dengan kelurahan bersifat hierarki. Pembentukan kelurahan ditujukan

untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan

kelurahan secara berdayaguna, berhasilguna dan pelayanan

terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemajuan pembangunan.

Kalau pengertian desa merujuk pada suatu wilayah di

pedalaman/luar kota, maka pengertian kelurahan lebih pada wilayah

perkotaan. Dalam UU No. 34 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Propinsi Daerah Ibukota Negara Republik Indonesia, Bab V, pasal 24

dan pasal 27 disebutkan bahwa pemerintah kelurahan terdiri dari

Pemerintahan Kelurahan dan Dewan Kelurahan. Pemerintahan

Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus pegawai

negeri sebagai eksekutif pemerintahan. Dalam tugas sehariu-harinya,

lurah dibantu perangkat kelurahan yang juga berstatus pegawai

negeri. Lurah diangkat oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini

Gubernur.Kedudukan lurah cukup kuat.Ia tak bertanggung-jawab

kepada Dewan Kelurahan, tapi kepada atasannya, yaitu camat,

bupati/walikota dan gubernur. Sementara itu, Dewan Kelurahan

merupakan badan legislatif. Keanggotaannya adalah wakil-wakil

masyarakat yang berada di tiap rukun warga.

Kedudukan Dewan Kelurahan dan Pemerintahan Kelurahan

yang demikian sangat berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Page 3: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

3

Sebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat.

Lurah bisa saja mengabaikan begitu saja saran atau usul Dewan

Kelurahan terhadap suatu masalah yang kiranya akan merugikan

kepentingannya. Ia tidak takut untuk “dipecat” karena ia berpedoman

pada kepatuhan sebagai pegawai negeri yang harus tunduk kepada

atasannya. Selain itu juga, Dewan Kelurahan tidak mempunyai

kekuatan politik apa-apa seandainya saran atau usul kurang/ tidak

diperehatikan lurah. Dengan demikian, lurah sebetulnya

berkedudukan sebagai perpanjangan tangan pemerintah di atasnya,

ia tak harus tunduk pada dewan Kelurahan.

Sementara itu, tumbuh kesan. Dewan Kelurahan ada, namun

tak mempunyai kekuatan politik dalm ikut menentukan jalannya

pemerintahan kelurahan. Disisi lain, Dewan Kelurahan juga lemah

kedudukannya karena tidak bisa menentukan anggaran

pembangunan. Masalah anggaran sepenuhnya berada di tangan

lurah. Pengawasan terhadap lurah dalam maslah anggaran juga tak

bisa dilakukan. Sebab lurah hanya bisa bertanggung jawab kepada

atasannya, bukan kepada Dewan Kelurahan. Dengan demikian,

hadirnya Dewan Kelurahan yang dimaksudkan untuk kemandirian

dan partisipasi masyarakat di era otonomi ini belum tercapai secara

maksimal. Dalam penelitian selama ini, masih banyak ditemukan

keluhan warga masyarakat dalam hal pelayanan yang mereka

peroleh dari pemerintah baik secara langsung dari masyarakat

Page 4: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

4

maupun melalui pemberitaan pada media massa lokal, tentang masih

rendahnya kualitas pelayanan (dalam hal ketepatan,

kecepatan,biaya,mutu dan keadilan) yang diberikan pemerintah

kelurahan sehingga mengecewakan masyarakat. Hal ini seperti

dikemukakan oleh Sukmaningsih (1997:5) bahwa “hampir segala

bentuk layanan yang disediakan oleh birokrasi pemerintah dalam

kehidupan sehari-hari, baik itu PAM, listrik, telepon, KTP, IMB, dan

lain-lain sering berakhir dengan kekecewaan”.

Kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya

kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan

perkembangan di lembaga tempat dia bekerja. Dengan demikian

diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal dari bagian

organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di embannya. Kinerja

suatu organisasi sangat penting, oleh karena dengan adanya kinerja

maka tingkat pencapaian hasil akan terlihat sehingga akan dapat

diketahui seberapa jauh pula tugas yang telah dipukul melalui tugas

dan wewenang yang diberikan dapat dilaksanakan secara nyata dan

maksimal. Kinerja organisasi yang telah dilaksanakan dengan tingkat

pencapaian tertentu tersebut seharusnya sesuai dengan misi yang

telah ditetapkan sebagai landasan untuk melakukan tugas yang

diemban. Dengan demikian kinerja (performance) merupakan tingkat

pencapaian hasil atau the degrees of accomplishment.

Page 5: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

5

Dalam rangka membangun kualitas kinerja pemerintahan yang

efektif dan efisien, diperlukan waktu untuk memikirkan bagaimana

mencapai kesatuan kerjasama sehingga mampu meningkatkan

kepercayaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan otonomi serta

kebebasan dalam mengambil keputusan mengalokasikan sumber

daya, membuat pedoman pelayanan, anggaran, tujuan, serta target

kinerja yang jelas dan terukur. Kelurahan sebagai organisasi

pemerintahan yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan

masyarakat merupakan ujung tombak keberhasilan pembangunan

kota khususnya otonomi daerah, dimana kelurahan akan terlibat

langsung dalam perencanaan dan pengembalian pembangunan

serta pelayanan. Dikatakan sebagai ujung tombak karena kelurahan

berhadapan langsung dengan masyarakat, oleh karena itu kelurahan

harus mampu menjadi tempat bagi masyarakat untuk diselesaikan

atau meneruskan aspirasi dan keinginan tersebut kepada pihak yang

berkompeten untuk ditindak lanjuti. Disamping itu peran kelurahan di

atas menjembatani program-program pemerintah untuk di

sosialisasikan kepada masyarakat sehingga dapat dipahami dan

didukung oleh masyarakat. Adapun yang berpengaruh dengan

permasalahan tersebut adalah dalam hal pemberian kesempatan

meningkatkan kemampuan dan pemberian wewenang secara

proporsional sehingga dapat menentukan baik-buruknya kinerja

pemerintah kelurahan. Karena itu, kinerja aparat membutuhkan

Page 6: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

6

kemampuan dan motivasi baik dalam pencapaian hasil pelaksanaan

tugas maupun dalam usaha pemberian layanan yang berkualitas

kepada masyarakat.

Pada era reformasi sekarang ini, kinerja pemerintah mendapat

sorotan tajam dari masyarakat. Dengan adanya kebebasan dalam

menyampaikan pendapat (aspirasinya), banyak ditemukan kritikan

yang pedas terhadap kinerja pemerintah, baik itu secara langsung

(melalui forum resmi atau bahkan demonstrasi) maupun secara tidak

langsung (melalui tulisan atau surat pembaca pada media massa).

Kritikan tersebut tanpa terkecuali mulai dari pemerintah pusat sampai

ke pemerintahan terendah yaitu pemerintah kelurahan. Dari

penelitian selama ini, pelayanan yang diberikan pemerintah

kelurahan Kappuna di Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara

terlihat masih adanya keluhan yang disampaikan masyarakat baik

secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terlihat dari masih

rendahnya produktifitas kerja dan disiplin dari pegawai tersebut, serta

masih kurangnya sarana kerja yang memadai. Pelayanan yang

berkualitas seringkali mengalami kesulitan untuk dapat dicapai

karena aparat tidak selalu memahami bagaimana cara memberikan

pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan oleh masih

rendahnya kemampuan profesional aparat dilihat dari latar belakang

pendidikan dan etos kerja sumber daya manusia (aparat kelurahan)

serta kewenangan yang dimiliki oleh aparat yang bersangkutan.

Page 7: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

7

Semakin kritis masyarakat terhadap tuntutan kualitas layanan

menunjukkan karakter masyarakat kita dewasa ini yang telah

memiliki sikap mandiri, terbuka dan mampu berdemokrasi.

Hal ini berarti bahwa pelayanan publik oleh pemerintah semakin

hari semakin bertambah dan harus lebih ditingkatkan kualitasnya.

Apalagi kabupaten luwu utara adalah kota yang telah terbentuk

selama 11 tahun. Dan alasan mendasar yang menentukan wilayah

ini sebagai objek kajian adalah wilayah ini secara geografis

merupakan wilayah yang berada tepat di pusat kota masamba,

dimana semua aktifitas yang berlangsung baik aktifitas sosial,

ekonomi, dan politik di pusatkan di wilayah ini. Konsekuensi lebih

lanjut dari tuntutan ini mengharuskan pemerintah menyediakan

aparat yang memiliki dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas

pengabdian yang penuh pada tugas yang menjadi tanggung

jawabnya dan berorientasi pada pelayanan masyarakatsebagai abdi

negara dan abdi masyarakat.

Dalam melaksanakan kinerja, pihak pemerintah kelurahan harus

terlebih dahulu melihat semua faktor kemungkinan yang ada, baik itu

kesempatan, peluang maupun tantangan serta hambatan apa yang

ada dalam era otonomi ini serta penyelenggaraan pemerintahan

haruslah pula menjawab serta memenuhi kehendak pelanggan yaitu

masyarakat di kelurahan yang memerlukan pelayanan secara

optimalagar tercipta suatu keadaan yang menggambarkan good

Page 8: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

8

governance di Kelurahan Kappuna. Berdasarkan kondisi di atas

maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian dengan judul “

Analisis kinerja aparat kelurahan dalam penyelenggaraan

pemerintahan di Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba

Kabupaten Luwu Utara”

1.2. Rumusan Masalah

1) Bagaimana kinerja aparat Pemerintah Kelurahan( pada periode

2011) dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan

Kappuna Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu utara ?

2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja aparat

Pemerintah Kelurahan ?

1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah di maksudkan untuk :

1) Untuk mengetahui sejauh mana kinerja aparat Pemerintah

Kelurahan Kappuna(pada periode 2011)

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

aparat Kelurahan Kappuna

Penelitian ini pada hakekatnya berguna untuk :

1) Dari Aspek Keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya khasanah kajian tentang kinerja Pemerintah

Kelurahan.

Page 9: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

9

2) Dari Aspek Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu

Utara dalam mewujudkan kinerja pemerintah kelurahan yang

baik, yang memenuhi aspirasi, tuntutan dan kebutuhan

masyarakat,

1.4. Kerangka konsep

Kinerja secara umum dapat dipahami besarnya kontribusi yang

diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di

lembaga tempat dia bekerja. Kinerja adalah keseluruhan unsur dan

proses terpadu dalam suatu organisasi, yang didalamnya

terkandung kekhasan masing-masing individu, perilaku pegawai

dalam organisasi secara keseluruhan dan proses tercapainya tujuan

tertentu. Kinerja instansi pemerintah adalah gambaran tingkat

pencapaian sasaran atau instansi pemerintah sebagai gambaran dari

visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengidentifikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah merupakan

tanggung jawab utama seorang pemimpin, dimana pimpinan

membantu karyawannya agar berprestasi lebih baik. Penilaian

kinerja dilakukan dengan memberi tahu pegawai apa yang

diharapkan untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu

sama lain. Penilaian harus mengenali prestasi, serta membuat

Page 10: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

10

rencana meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian,

sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan

dengan kinerja institusi.

Dengan kata lain, jika kinerja pegawai baik kemungkinan besar

kinerja institusi juga akan baik. Kinerja seseorang akan lebih baik jika

dia mempunyai harapan masa depan yang lebih baik. Gaji dan

harapan, merupakan aspek penting yang memotivasi pegawai

sehingga bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang

lebih baik. Jika sekelompok pegawai dan atasannya mempunyai

kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja pegawai yang

baik pula.

Dalam rangka membangun kualitas kinerja pemerintahan yang

efektif dan efisien diperlukan waktu untuk memikirkan bagaimana

mencapai kesatuan kerjasama sehingga mampu menigkatkan

kepercayaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan otonomi serta

kebebasan dalam mengambil keputusan mengalokasikan sumber

daya, membuat pedoman pelayanan, anggaran, tujuan, serta target

kinerja yang jelas dan terukur.

Kenyataan menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya pemerintah kelurahan menghadapi

beberapa kendala. Salah satu diantaranya adalah rendahnya

kemampuan profesional aparat, sehingga kinerja pemerintah

kelurahan belum dapat berjalan dengan baik. Tercapainya tujuan

Page 11: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

11

yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah kelurahan

tersebut hanya dimungkinkan karena upaya para aparat yang ada

pada pemerintah kelurahan sejalan dengan pendapat

Prawirosentono (1999:3) bahwa ”tercapainya tujuan lembaga/

perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang

terdapat pada organisasi lembaga/perusahaan tersebut”.

Page 12: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

12

Gambar kerangka konsep :

Kinerja Aparat Pemerintah

Kelurahan kappuna di antaranya

adalah :

Produktifitas kerja, indikatornya

yaitu sikap aparat, kemampuan

aparat dan semangat kerja

Ketaatan aparat, indikatornya

yaitu tarif pelayanan, ketepatan

waktu, dan tata cara pelayanan

Kedisiplinan, indikatornya yaitu

kehadiran aparat, transparansi

proses pelayanan, dan hasil

pelayanan

Jenis-jenis pelayanan publik

di kantor Kelurahan Kappuna

Kartu tanda Pendudk

(KTP)

Kartu keluarga (KK)

IMB

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja yaitu

Kemampuan Sumber Daya

Sarana dan prasarana

Page 13: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

13

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu

kualitatif. Pada lazimnya suatu penulisan karya ilmiah, biasanya

dengan suatu penelitan, hal ini dipandang sangat panting karena

tanpa suatu penelitian, data yang dikemukakan akan sulit

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta penelitian ini di dukung

oleh kuantitatif.

1.5.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kelurahan Kappuna Kecamatan

Masamba Kabupaten Luwu Utara.

1.5.3. Informan

Seluruh Pegawai Negeri Sipil Kelurahan Kappuna yaitu :

Kepala Kelurahan Kappuna = 1 orang

Staf Kelurahan Kappuna = 13 orang

Total = 14 orang

Responden dalam penelitian ini yaitu :

Masyarakat Kelurahan Kappuna ( termasuk tokoh masyarakat )

yang telah terlayani = 14 orang

1.5.4. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

Page 14: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

14

1) Data Primer, yakni data yang diperoleh langsung melalui

penelitian lapangan (wawancara) dan responden melalui

kuesioner

2) Data Sekunder, yakni data yang diperoleh dari teknik

dokumentasi dengan memanfaatkan sumber-sumber yang

berkaitan dan dapat mendukung obyek yang akan di teliti.

1.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui

beberapa teknik sebagai berikut :

1) Studi Kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-buku

literatur, peraturan perundang-undangan dan dokumen-dokumen

lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

2) Studi Lapangan, yaitu mengumpulkan data dan fakta empirik

secara langsung di lapangan guna mendapatkan data-data

primer, melalui :

o Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab kepada sasaran

penelitian untuk memperoleh data yang lebih akurat dari

informan dan responden melalui kuesioner.

o Pengamatan langsung (observasi ), yaitu melakukan

pengamatan secara langsung kinerja aparat kelurahan serta

faktor-faktor yang mempengaruhi aparat kelurahan di

Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara.

Page 15: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

15

1.7. Definisi Operasional

Untuk mengarahkan pengumpulan, pengolahan dan analisis data

dalam penelitian ini sejumlah definisi operasional berikut.

1) Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam pencapain tujuan

terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kinerja

Pegawai Kelurahan diukur dengan menggunakan dua kelompok

indikator yang terdiri dari :

Produktifitas kerja yang memiliki ukuran pokok di antaranya :

- Sikap aparat, dimana dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para pegawai

untuk bekerja secara efektif dan efisien.

- Kemampuan aparat yang merupakan hasil yang diperoleh

dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugasnya sebagai abdi masyarakat dan

abdi negara.

- Semangat kerja, yang dapat diartikan sebagai sikap mental

para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana

sikap mental ini di tunjukkan oleh adanya kegairahan dalam

melaksanakan tugas.

Ketaatan aparat secara garis besar terdapat beberapa ukuran

pokok yaitu tarif pelayanan, ketepatan waktu, dan tata cara

pelayanan

Page 16: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

16

kedisiplinan memiliki ukuran pokok yang harus ada yaitu

kehadiran aparat, transparansi proses pelayanan, dan hasil

pelayanan.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparat Kelurahan

Kappuna yaitu :

Kemampuan sumber daya manusia ( aparat )

Sarana dan prasarana

1.8. Analisa Data

Teknik Analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

yaitu metode Kualitatif untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Serta

dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif seperti angka-angka,

semata-mata dimaksudkan untuk mengukur kontinuitas masalah.

Nilai = Frekwensi X Nilai bobot Rata-rata skor = Nilai

N

Rata-rata persen = Rata-rata skor X 100Klarifikasi

Atau

P = F X 100 N

Page 17: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

17

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Bernardin dan  Russel  (dalam  Ruky,  2002:15) memberikan

pengertian atau kinerja sebagai berikut : “performance is defined as

the record of outcomes produced on a specified job function or

activity during time period.  Prestasi atau kinerja adalah catatan

tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-

fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan  selama  kurun  waktu.

Menurut Gibson, dkk (2003: 355), job performance adalah hasil dari

pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja

kefektifan kinerja lainnya. Sementara menurut Ilyas (1999: 99),

kinerja adalah penampilan hasil kerja personil maupun dalam suatu

organisasi. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil

yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga

kepada keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi.

Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman

Simanjuntak (2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat

pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.Kinerja

perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah

keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

Page 18: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

18

perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing

individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

Menurut Irawan (2002:11), bahwa kinerja (performance) adalah

hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur.

Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan

unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam

kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja unit, dan kinerja

pegawai.Dessler (2000:87) berpendapat : Kinerja (prestasi kerja)

karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan

prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang

diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan

sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya

dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga

dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya.

Berdasarkan beberapa teori tentang kinerja dan prestasi kerja

dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja

mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang.

Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan

cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang.

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang 

karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara(2000:67) mengemukakan

pengertian kinerja sebagai berikut : Kinerja adalah hasil kerja

Page 19: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

19

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikanya.

Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok

kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

personel yang menduduki jabatan fungsional maupun struktural,

tetapi juga pada keseluruhan jajaran personel dalam organisasi.

Selanjutnya peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi

kinerja pegawai menurut Bernandin & Russell (1993:135) yang

dikutip olehPerformansi adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi

suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu

tertentu.

Sedangkan Veithzal Rivai (2006:309) mengatakan bahwa

kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang

sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas

mengungkapkan bahwa dengan hasil kerja yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi

tingkat kinerja pegawainya, maka  kinerja karyawan harus dapat

ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang

dicapai organisasi. Deskripsi dari kinerja menyangkut dua komponen

yaitu tujuan dan ukuran, penentuan tujuan dari setiap unit organisasi

merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan

Page 20: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

20

memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya

perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel.

2.1.1. Ukuran Dan indikator

1) Dimensi Kinerja Pemerintah Kelurahan yaitu :

Produktifitas kerja yang memiliki ukuran pokok di antaranya :

- Sikap Aparat, dimana dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para pegawai

untuk bekerja secara efektif dan efisien.

- Kemampuan, dimana aparatur memiliki skill dalam

melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya.

- Semangat kerja, yang dapat diartikan sebagai sikap mental

para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dimana

sikap mental ini di tunjukkan oleh adanya kegairahan dalam

melaksanakan tugas.

Ketaatan aparat secara garis besar terdapat beberapa ukuran

pokok yaitu pengenaan biaya, ketepatan waktu, dan tata cara

pelayanan yang terintegrasi sehingga manfaatnya besar.

Kedisiplinan memiliki ukuran pokok yang harus ada yaitu

kehadiran aparat, transparansi proses pelayanan, dan hasil

pelayanan

2). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparat memiliki ukuran

yaitu :

Page 21: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

21

Kemampuan sumber daya manusia ( aparat )

Sarana dan prasarana

2.1.2. Kinerja Pegawai

Kinerja dapat diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi.

Menurut Dessler (1997), kinerja merupakan prosedur yang meliputi

(1) penetapan standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai

dalam hubungan dengan standar-standar ini; (3) memberi umpan

balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut

untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih

tinggi lagi.

Otonomi Daerah yang sarat dengan isu strategi berupa

kelembagaan, sumber daya manusia berupa aparatur pelaksana,

jaringan kerja serta lingkungan kondusif yang terus berubah

merupakan sebuah tantangan bagi Kelurahan Kappuna untuk

menanggapi serta mensiasatinya dengan tanggap dan cepat agar

tidak ketinggalan dari kelurahan-kelurahan lainnya dalam memacu

gerak pembangunan. Dengan demikian diperlukan kinerja yang lebih

intensif dan optimal dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang

tugas yang diembannya. Kinerja suatu organisasi sangat penting,

oleh karena dengan adanya kinerja maka tingkat pencapaian hasil

Page 22: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

22

akan terlihat sehingga akan dapat diketahui seberapa jauh pula tugas

yang telah dipikul melalui tugas dan wewenang yang diberikan dapat

dilaksanakan secara nyata dan maksimal. Kinerja organisasi yang

telah dilaksanakan dengan tingkat pencapaian tertentu tersebut

seharusnya sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai

landasan untuk melakukan tugas yang diemban.

Menurut Siagian (1985:210) Pemikiran yang matang dalam

konteks kinerja aparat dalam hal kebijaksanaan yang mantap dan

kegiatan pengembangan yang berkelanjutan itu biasanya mencakup

hal-hal sebagai berikut :

Pertama, Perencanaan tenaga kerja (manpower planning)

dengan telah mengetahui misi, tugas pokok, fungsi dan kegiatan

organisasi, akan relatif lebih muda untuk mengetahui jumlah tenaga

kerja yang diperlukan, jenis pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan, jenjang kepangkatan dan jabatan yang harus tersedia

dan tergambar dalam pormasi jenis kelamin dan sebagainya. Tanpa

perencanaan tenaga kerja yang mantap, dua kondisi negatif yang

bisa timbul, yaitu : (1) tidak tersedianya tenaga yang dibutuhkan

untuk melaksanakan tugas fungsional organisasi, dan (2) tenaga

kerja yang ada meskipun jumlahnya cukup akan tetapi persyaratan

dan tuntutan kualitatif tidak terpenuhi. Kondisi negatif demikian sudah

barang tentu tidak akan mendukung usaha mewujudkan

Page 23: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

23

Profesionalisme dan spesialisasi yangg didambakan demi

penyelenggaraan pemerintahan di daerah secara efektif dan efisien.

Kedua : Pengembangan sumber daya insani. Asumsi dasar

dalam mengembangkan Profesionalisme dan spesialisasi ialah

bahwa pada hakikatnya manusia secara normal mempunyai

kemauan dan untuk secara kualitatif terus tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian maka berdasarkan suatu perencanaan tenaga

kerja yang mantap, tenaga kerja yang ada harus terus dikembangkan

dengan program pengembangan yang terarah, sistematik dan

programmatik sehingga kekurangan yang ada mulanya dirasakan

dan dapat diatasi. Jelaslah bahwa kebijakan yang menyangkut

pengembangan sumber daya insani merupakan bagian yang amat

penting dari usaha menumbuhkan dan memelihara Profesionalisme

dan Spesialisasi dikalangan aparatur pemerintah.

Ketiga : Cara pengetahuan dan keterampilan (skills profile),

perdefinisi spesialisasi berati keterampilan khusus yang tercermin

dalam pengetahuan yang sangat mendalam mengenai sesuatu.

Keterampilan khusus dan pengetahuan yang mendalam itu dapat

diperoleh dengan berbagai cara seperti perolehan pengalaman

operasional dilapangan dan jalur formal dalam bentuk latihan. Yang

paling tepat ditempuh adalah jalan menggabungkan kedua jalur

tersebut. Akan tetapi sebelum menempuh jalur pengembangan yang

Page 24: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

24

demikian, gambaran yang jelas tentang citra keterampilan yang

dibutuhkan harus ada terlebih dahulu.

Keempat : Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional dalam

birokrasi yang modern, lumrah untuk menentukan dua jenis utama

jabatan.Lebih lanjut kinerja aparatur merupakan kriteria utama

terhadap penilaian keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan

segenap tugas dan kegiatan sesuai program atau misinya. Menurut

Baharuddin (1999:4) Kinerja adalah gambaran mengenai

sejauhmana suatu kegiatan/program/pelaksanaan tugas telah

dilaksanakan dalam mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi. Adapun menurut Gordon B. Devis (1993:346) kinerja

adalah penampakan kemampuan seseorang dalam menghasilkan

sesuatu yang tercermin dari hasil pekerjaannya.

Pengertian kinerja sebagai hasil dan fungsi suatu pekerjaan

atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu. Sesuai

pengertian ini ada tiga aspek yang perlu dipahami setiap pegawai

dan atau pimpinan suatu organisasi/unit kerja yakni : (a) kejelasan

tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya (b) kejelasan

hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi, dan (c) waktu

yang diperlukan menyelesaikan suatu pekerjaan agar hasil yang

diharapkan dapat terwujud.

Berdasarkan pengertian kinerja tersebut, dapat dikatakan

bahwa kinerja pada dasarnya adalah tingkat pencapaian hasil atas

Page 25: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

25

pelaksanaan sesuatu tugas, tingkat keberhasilan seseorang dalam

menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan, hasil (keluaran) dari

pekerjaan seseorang sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi,

hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok

orang dalam organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawab

masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan. Dengan demikian, kinerja seseorang baru akan

diketahui apabila orang tersebut telah menghasilkan atau

menyelesaikan pekerjaannya sesuai standar yang telah ditetapkan

oleh organisasi dimana ia bekerja.

Instansi pemerintah yang berhasil dalam pengukuran kinerja,

pada umumnya menerapkan dua hal. Pertama, mengembangkan

pengukuran kinerja berdasarkan empat karateristik, yaitu: (a)

mengacu pada tujuan program dan menunjukkan tingkat pencapaian

hasil yang diinginkan,(b) terbatas kepada suatu pendapat yang

penting untuk menghasilkan data bagi pengambilan keputusan, (c)

respon terhadap berbagai prioritas, dan (d) pertanggung jawaban

dikaitkan dengan pembentukan akuntabilitas hasil. Kedua,

menyesuaikan sistem pengukuran kinerja yang ideal pertimbangan

dunia nyata.Kinerja sebagai hasil kerja atau kemampuan kerja yang

diperlihatkan seseorang, sekelompok orang (organisasi) atas suatu

pekerjaan, pada waktu tertentu dapat berupa produk akhir atau

berbentuk perilaku, kecakapan, kompetensi, sarana dan

Page 26: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

26

keterampilan spesifik yang dapat mendukung pencapain tujuan,

sasaran organisasi.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja aparat kelurahan

Tinggi rendahnya kinerja pegawai tergantung kepada faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini Jones (2002:92)

mengatakan bahwa “Banyak hal yang menyebabkan terjadinya

kinerja yang buruk, antara lain: (1) kemampuan pribadi, (2)

kemampuan manajer, (3) kesenjangan proses, (4) masalah

lingkungan, (5) situasi pribadi, (6) motivasi”. Kinerja merupakan

penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun

kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

kelompok (Ilyas, 1993). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi

yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam

organisasi.

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (determinan)

kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja.

Secara umum faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi.

Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi

pegawai dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan

mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik. Pada

kesempatan ini pembahasan kita fokuskan pada lingkungan non-fisik,

yaitu kondisi-kondisi yang sebenarnya sangat melekat dengan sistem

manajerial instansi.

Page 27: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

27

Menurut Prawirosentono (1999) kinerja seorang pegawai akan

baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk

bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan

masa depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang

mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel

individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Kelompok

variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan ketrampilan,

latar belakang pribadi dan demografis. Menurut Gibson (1987),

variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan

variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.

Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap,

kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini menurut

banyakdipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja

sebelumnya dan variabel demografis.

Menurut Kopelman (1986), variabel imbalan akan berpengaruh

terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsung

mempengaruhi kinerja individu. Kelompok pegawai yang tidak diberi.

Menurut Mitchell dan Timpe (1999), motivasi bersifat individual,

dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh

hingga berbagai tingkat. Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan

kinerja individu dalam organisasi, menuntut para atasan untuk

mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui

Page 28: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

28

suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih

propduktif. Suasana ini tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor

organisasi dalam bentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain

pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek

kepemimpinan yang mendorong rasa saling percaya.

Faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja

individu dalam organisasi menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

(2005:16-17) adalah sebagai berikut:

a) Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang

memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan

fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara

fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi

diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakanmodal utama

individu manusia untu mampu mengelola dan mendayagunakan

potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau

aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

b) Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi

individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi

yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang

memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja

efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis,

Page 29: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

29

peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Dari

pendapat di atas dapat dijelaskan, bahwa faktor individu dan faktor

lingkungan organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Kenyataan menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya pemerintah kelurahan menghadapi

beberapa kendala. Salah satu diantaranya adalah rendahnya

kemampuan profesional dan etos kerja sumber daya manusia

(aparat) kelurahan. Sehingga kinerja pemerintah kelurahan belum

dapat berjalan dengan baik. Pemerintah kelurahan sebagai suatu

lembaga dalam mencapai tujuan yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya digerakkan oleh sekelompok orang (group of humanbeing)

dalam hal ini adalah aparat kelurahan yang berperan aktif sebagai

pelaku (actors). Tercapainya tujuan yang menjadi tugas dan

tanggung jawab pemerintah kelurahan tersebut hanya dimungkinkan

karena upaya para aparat yang ada pada pemerintah kelurahan

tersebut.

Untuk mengharapkan kinerja pemerintah kelurahan yang baik,

maka sebelumnya diperlukan kinerja aparat kelurahan yang baik

pula. Kinerja aparat akan baik apabila mempunyai kemampuan

berupa keahlian dan adanya sarana prasarana yang menggerakkan.

Menurut Mangkunegara (2000:67), bahwa faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan

(ability) dan faktor motivasi (motivation).

Page 30: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

30

Kinerja aparatur pemerintah kelurahan dalam memberikan

pelayanan pada gilirannya akan semakin optimal. Semakin baik

kinerja aparatur pemerintah daerah semakin baik pula

penyelenggaraan pemerintahan tersebut. Karena itu kinerja aparatur

pemerintah kelurahan yang mencakup kemampuan dan sarana

prasarana merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di

teliti.

Aparat kelurahan yang mengisi wadah sekaligus melaksanakan

rangkaian kegiatan pemerintah kelurahan adalah manusia, padahal

manusia adalah mahkluk hidup yang mempunyai perilaku (bihavior)

maka dengan sendirinya kinerja pemerintah kelurahan itu banyak

tergantung pada perilaku manusia (aparat) yang terdapat

didalamnya. Dari uraian tersebut diketahui bahwa faktor kemampuan

sumber daya manusia (aparat) yang berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah kelurahan, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi yaitu

sumber daya manusia sebagai aktor, motivasi ( gaji dan harapan

masa depan). Dari kedua faktor tersebut yang menarik perhatian

penulis untuk meneliti/ mengkaji yaitu faktor manusia (aparat) karena

berkaitan dengan kemampuan dalam menterjemahkan,

memanfaatkan, sumber daya dan melaksanakan tugas sesuai

dengan kewajiban dan tanggung jawabnya.

Page 31: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

31

Faktor ini dipandang sebagai determinan utama dalam

keberhasilan kinerja pemerintah kelurahan sebab kemampuan

sumber daya aparat kelurahan sebagai pelaksana tugas dan

tanggung jawab pemerintah kelurahan menempati posisi strategis.

Kemampuan SDM sebagaimana dijelaskan di atas sangat

menentukan lancar tidaknya dan efektif tidaknya mekanisme

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah kelurahan yang

pada gilirannya sangat mempengaruhi kinerja organisasi pemerintah

kelurahan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.

Page 32: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

32

BAB 3

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Kondisi Geografis

Masamba, dengan luas wilayah 1.068,85 Km2, berada di

tengah wilayah Kabupaten Luwu Utara. Posisi yang strategis ini

menjadikan Masamba sebagai kecamatan yang ideal untuk dijadikan

ibukota kabupaten.Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan

Rampi di bagian Utara, Kecamatan Mappedeceng dan Kecamatan

Malangke merupakan batas di bagian Timur dan Selatan. Sedangkan

di bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Baebunta.

Pemerintah Kecamatan Masamba membawahi 4 kelurahan, 15

desa. Kecamatan ini berada pada wilayah dengan topografi yang

beragam. Sebagian desa berada pada wilayah dengan topografi

yang datar dan sebagian lainnya berada pada wilayah dengan

topografi berbukit-bukit. Keseluruhan wilayah Kecamatan Masamba

berada pada ketinggian antara 50 sampai 300 meter di atas

permukaan laut. Kelurahan Kappuna adalah salah satu kelurahan

yang ada di kecamatan masamba dengan luas wilayah 21,56 KM2.

Batas Desa/Kelurahan :

- Sebelah Utara : Desa Kamiri

- Sebelah Selatan : Desa Laba

- Sebelah Timur : Kelurahan Bone

Page 33: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

33

- Sebelah Barat : Kecamatan Baebunta

Secara geografis desa/kelurahan ini merupakan kawasan

mayoritas penduduknya memiliki latar belakang sebagai petani.

Dalam perkembangannya sawah-sawah yang menjadi areal

pertanian mereka berubah menjadi hamparan bangunan dan tanah

yang sebagian sudah tidak terjamah. Alasannya beragam, misalnya,

di Desa Laba hampir semua lahan pertanian berupa sawah sudah

ditinggalkan oleh pemiliknya. Menurut sebagian petani yang sempat

diwawancara penulis bahwa keadaan sawah yang tergantung

terhadap kebutuhan air hujan. Kini kondisi ini semakin menyulitkan

mereka untuk mengolah sawah secara optimal. Selain karena

mahalnya biaya produksi, ketiadaan irigasi atau saluran pengairan

menjadi kendala utama. Para petani menjadi kesulitan untuk

mengembangkan tanaman persawahan mereka karena tidak ada

jaminan untuk keberhasilan tanaman pertanian mereka. Pilihan kerja

alternatif yang mereka bisa jangkau agar tetap bisa bertahan hidup

adalah menjadi tukang ojek.

Pekerjaan ini kemudian berkembang pesat, hampir separuh

pemuda dan masyarakat laba melakukan aktifitas ini untuk bisa

bertahan hidup. Sehubungan dengan upaya pemerintah Kab. Luwu

Utara untuk meningkatkan pembangunan khususnya diwilayah

Masamba sebagai ibu kota kabupaten, maka dibentuk 4 kelurahan

dan salah satu diantaranya adalah Kelurahan Kappuna. Kelurahan ini

Page 34: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

34

dibentuk pada tahun 2005 dimana sebelumnya merupakan Desa

Kappuna.Jumlah penduduk Kelurahan Kappuna berjumlah 4.764 jiwa

dengan jumlah penduduk laki-laki 2.446 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan 2.318 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh

faktor kelahiran, kematian, dan migrasi yang masuk maupun keluar

dari wilayah kelurahan Kappuna.

Adapun kondisi pembangunan Kelurahan Kappuna pada tahun

2009 tidak jauh berbeda dengan kondisi saat ini, peningkatan

pembangunan yang terjadi di Kelurahan Kappuna hingga tahun 2010

sebagian besar adalah pembangunan fisik antara lain pembangunan

jalan masyarakat dan pembangunan sarana umum masyarakat, baik

sarana pelayanan masyarakat hingga sarana untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat terutama dalam pada sektor pertanian.

3.2. Struktur Organisasi Kelurahan Kappuna di Kabupaten Luwu

Utara

Berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Luwu Utara Nomor 12

Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Kelurahan di kabupaten

luwu Utara, struktur organisasi Kelurahan terdiri dari :

1. Pimpinan adalah Lurah

2. Pembantu Pimpinan adalah Sekertaris kelurahan

3. Pelaksana adalah seksi-seksi dengan struktur organisasi

Page 35: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

LURAH KAPPUNAILFAN NASRUDDIN,S.STP

SEKLURHENGKY, S.STP

KASI PEMERINTAHANA.MUH.SAKTIAR,S.SI

KASI PEMB & KESRAERNA, S.IP

KASI PELY.UMUMNIRWANA, S.E

LINGKUNGAN

35

Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara

Page 36: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

36

Kelurahan merupakan perangkat kecamatan yang dipimpin

oleh kepala kelurahan disebut Lurah dan bertanggungjawab kepada

Camat. Lurah beserta para jajarannya mempunyai tugas melakukan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan umum.

3.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Lurah yaitu

Tugas Pokok Lurah adalah mengkoordinasikan dan

mempertanggung jawabkan penyelenggaraan, pemerintahan

pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan

dalam rangka urusan pemerintahan umum atas

penyelenggaraan pemerintahan umum, dan urusan pemerintah

daerah diwilayah kerjanya.

Fungsi Lurah :

Menyusun rencana dan program kerja dibidang

pemerintahan, pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan sebagai pedoman kerja.

Membagi petunjuk dan arahan kepada sekertaris, Seksi

dan bawahan lainnya sesuai dengan bidangnya masing-

masing agar pelaksanaan tugas sesuai tujuan yang

hendak dipakai

Membagi tugas kepada sekertaris, Seksi dan bawahan

lainnya sesuai dengan bidangnya masing-masing agara

pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar

Page 37: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

37

Menilai hasul kerja Sekertaris Seksi dan Bawahan

lainnya dengan cara mengevaluasi pelaksanaan tugas

Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam

rangka penyelenggaraan pe,merintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku

Melaksanakan usaha dalam rangka menggerakkan dana

menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dan

usaha gotong royong masyarakat untuk mempererat rasa

kebersamaan, persatuan dan kesatuan sesuai denagn

ketentuan yang berlaku

Melaksanakan kegiatan dalam rangka melaksanakan

pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah sesuai

denga progaram yang ditetapkan guna meningkatkan

Melaksanakan pembinaan terhadap organisasi

kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan lainnya

dalam wilayah Kelurahan

Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam

ranglka penggalian potensi di Wilayah Kelurahan guna

meningkatkan pendapatan asli Daerah

Memelihara dan meningkatkan hasil-hasil pembangunan

di wilayah Kelurahan

Page 38: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

38

Melakukan pemantauan dan evaluasi atas tugas umum

pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan

masyarakat

Melaksanakan funsi-fungsi lain yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan untuk

menunjang tercapainya tujuan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan

Melakukan pembinaan kesejahteraan sosial

kemasyarakatan yang ,meliputi pembinaan keagamaan,

pendidikan, keterampilan masyarakat, kesehatan

masyarakat, dan sarana sosial kemasyarakatan lainnya

Melakukan pembinaan kebersihan, keindahan dan

pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat

Melaksanakan pembinaan administrasi bidang umum

kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk

menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Memberikan saran alternatif kepada Camat untuk

kelancaran pelaksanaan tugas

Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan

evaluasi

Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasan

Page 39: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

39

3.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekertaris Lurah

Tugas pokok Sekertaris Lurah adalah menyusun rencana dan

program, melaksanakan tugas-tugas Kesekretariatan yang

meliputi Administrasi Kepegawaian, Keuangan, Umum dam

membuat laporan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung

jawab

Fungsi Sekertaris Lurah :

Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugasnya

Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan

tugas dapat berjalan lancar

Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi

hasil pelaksanaan tugas

Menilai prestasi kerja bawahan untuk pembinaan karier

Melaksanakan dan engolah manajemen kesekretariatan

Kelurahan untuk kelancaran tugas

Melaksanakan Administrasi kepegawaian, keuangan

daministrasi umum untuk menunjang tugas pokok dan

fungsi

Memberikan layanan Teknis Administrasi kepada Lurah,

Seksi-seksi dan seluruh staf untuk kelancaran tugas

Menginventarisasi, mengelola dan mengevaluasi data

baik pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

Page 40: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

40

serta informasi untuk pembinaan penyelenggaraan tugas

umum, penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan

Memberikan saran alternatif kepada Lurah untuk

kelancaran pelaksanaan tugas

Membuat laporan sebagai bahan pertanggung jawaban

dan evaluasi pelaksanaan tugas

Mengkoordinasikan tugas-tugas seksi agar dalam

pelaksanaannya dapat berjalan lancar

Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

oleh atasannya

3.2.3. Tugas dan Fungsi Kasi Pemerintahan

Tugas pokok Kasi Pemerintahan adalah menyusun rencana dan

program atas penyelenggaraan pemerintahan umum,

pemerintahan Kelurahan, Pembinaan ketentraman dan

ketertiban serta mebuat laporan atas pelaksanaan tugas kepada

atasan.

Fungsi Kasi Pemerintahan

Menyusun rencana dan program sebagai pedoman kerja

Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugasnya

Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan

tugas dapat berjalan lancar

Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi

hasil pelaksanaan tugas

Page 41: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

41

Menilai prestasi kerja bawahan untuk pembinaan karier

Mempersiapkan bahan dan data untuk penyelenggaraan

pemerintahan umum dan pemerintahan Kelurahan

Mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi data bidang

pemerintahan, ketentraman, dan ketertiban

Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang

pemerintahan, ketentraman dan ketertiban sesuai

ketentuan yang berlaku

Melaksanakan tugas-tugas bidang keagrariaan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku

Membantu kelancaran pelaksanaan dan pengawasan

penyelenggraan pemilihan umum

Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi

pertahanan sipil

Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan

dengan pembinaan kerukunan warga

Melaksanakan pembinaan idiologi Negara Kesatuan

bangsa dan peningkatan partisipasi politik masyarakat

Memberikan saran alternatif kepada Lurah untuk

kelancaran pelaksanaan tugas

Membuat laporan sebagai bahan pertanggung jawaban

pelaksanaan tugas

Page 42: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

42

Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan

atasan

3.2.4. Tugas dan Fungsi Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan

Rakyat

Tugas Pokok Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

adalah menyusun rencana dan program kerja dalam rangka

pembinaan pelaksanaan pembangunan fisik,

penataanlingkungan hidup, pembinaan perekonomian dan

peningkatan rakyat serta membuat laporan atas pelaksanaan

tugas kepada atasan.

Fungsi Kasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat :

Menyusun rencana dan program sebagai pedoman kerja

Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugasnya

Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan

tugas dapat berjalan lancar

Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi

hasil pelaksanaan tugas

Menilai prestasi kerja bawahan untuk pembinaan karier

Mengumpulkan, mengolah, mengevaluasi data bidang

pembangunan

Melakukan kegiatana pembinaan terhadapa

perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan

perekonomian lainnya

Page 43: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

43

Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan

swadaya dan partisipasi masyarakat dalam

meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan

pembangunan

Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan

pelestarian lingkungan hidup dan pemeliharaan

kebersihan

Membantu membina dan penyiapan bahan-bahan dalam

rangka pelaksanaan Musbang di Kelurahan

Melakukan pelayanan kepada masyarakat dibidang

kesejahteraan rakyat yang sesuai ketentuan yang

berlaku

Melakukan pembinaan dalam bidang kesehatan,

keagamaan, pendidikan, Keluarga Berencana dan

pendidikan kemasyarakatan sesuia ketentuan yang

berlaku

Membantu pelaksanaan kegiatan pembinaan dan

kesejahteraan keluarga

Membantu pelaksanaan kegiatan karang taruna

Membuat laporan sebagai bahan pertanggung jawaban

pelaksanaan tugas

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan

Page 44: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

44

3.2.5. Tugas dan Fungsi Kasi Pelayanan Umum

Tugas Pokok Kasi Pelayanan Umum adalah menyusun rencana

dan program, dalam rangka pembinaan penyelenggaraan

pelayanan umum dan perizinan serta membuat laporan

pelaksanaan tugas.

Fungsi Kasi Pelayanan Umum adalah :

Menyusun rencana dan program sebagai pedoman kerja

Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugasnya

Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan

tugas dapat berjalan lancar

Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi

hasil pelaksanaan tugas

Menilai prestasi kerja bawahan untuk pembinaan karier

Melaksanakan pembinaan pelayanan administrasi

kependudukan dan catatan sipil

Melaksanakan kegiatan administrasi dn pelayanan

bidang perizinan dan rekomendasi kepada masyarakat

Memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat

terhadap pelayanan yang diberikan

Melaksanakan sosialisasi setiap kebijakan pemerintah

yang berkaitan dengan pelayanan umum

Page 45: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

45

Membantu tugas-tugas di bidang pajak bumi dan

bangunan dan retribusi Daerah

Membuat lapotan sebagai bahan pertanggung jawaban

pelaksanaan tugas

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan

3.3. Kepegawaian

Reformasi di bidang kepegawaian yang merupakan

konsekuensi dari perubahan di bidang politik, ekonomi dan sosial

yang begitu cepat terjadi sejak paruh pertama tahun 1998 ditandai

dengan berlakunya Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Pokok-pokok kepegawaian. Peraturan perundang-undangan yang

merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1974 dengan pokok bahasan yang sama tersebut,

kemudian diikuti dengan berbagai peraturan pelaksanaannya, baik

yang berupa Peraturan Pemerintah (PP) maupun Keputusan

Presiden (Keppres), untuk menjamin terlaksananya Undang-undang

Nomor 43 Tahun 1999 ini secara baik dan terarah.

Pada dasarnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di negara manapun

mempunyai tiga peran yang serupa. Pertama, sebagai pelaksana

peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan pemerintah.Untuk

mengemban tugas ini, netralitas PNS sangat diperlukan.Kedua,

melakukan fungsi manajemen pelayanan publik.Ukuran yang dipakai

Page 46: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

46

untuk mengevaluasi peran ini adalah seberapa jauh masyarakat puas

atas pelayanan yang diberikan PNS. Apabila tujuan utama otonomi

daerah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,

sehingga desentralisasi dan otonomi terpusat pada pemerintah

kabupaten dan pemerintah kota, maka PNS pada daerah-daerah

tersebut mengerti benar keinginan dan harapan masyarakat

setempat. Ketiga, PNS harus mampu mengelola pemerintahan.

Artinya pelayanan pada pemerintah merupakan fungsi utama PNS.

Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus dapat dimengerti

dan dipahami oleh setiap PNS sehingga dapat dilaksanakan dan

disosialisasikan sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. Dalam

hubungan ini maka manajemen dan administrasi PNS harus

dilakukan secara terpusat, meskipun fungsi-fungsi pemerintahan lain

telah diserahkan kepada pemerintah kota dan pemerintah kabupaten

dalam rangka otonomi daerah yang diberlakukan saat ini.

Otonomi daerah yang telah berlangsung selama lebih dari

delapan tahun ini tentunya memberikan implikasi tertentu pada

sistem kepegawaian di Indonesia. Pada mulanya, sebelum

dilaksanakannya era otonomi, sistem kepegawaian terpusat dalam

arti segala kebijakan kepegawaian ada pada pemerintah pusat,

daerah hanya menerima jatah dari pemerintah pusat sesuai dengan

permintaan dan ketersediaan pegawai yang ada di pusat. Dan

pegawai dari satu tempat dapat berpindah ke tempat lain sesuai

Page 47: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

47

dengan keputusan atasan, dan hal ini tentunya sangat berbeda

dengan adanya kebijakan desentralisasi yaitu pegawai sulit

berpindah antar satu tempat dengan tempat yang lain.  Kebijakan

kepegawaian yang demikian tentu saja memberikan implikasi yang

positif maupun negatif bagi sistem kepegawaian dan kinerja

organisasi pada khususnya.

Kinerja dan keberhasilan Pemerintahan Kabupaten/kota dalam

melaksanakan Visi, Misi dan berbagai fungsi Pembangunan,

peningkatan kemandirian pemerintahan daerah serta menggali

berbagai sumber daya alam maupun manusia dalam rangka

kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat, sangat dipengaruhi oleh arus informasi yang terjadi

secara lintas organisasi, internal organisasi maupun eksternal

organisasi pemerintahan. Informasi yang tersedia secara tepat

waktu, tepat tempat dan tepat guna merupakan hal yang mutlak

diperlukan dalam rangka penyusunan kebijaksanaan, pembuatan

keputusan dalam berbagai bidang yang merupakan tugas pokok

pemerintahan.

Kepegawaian dalam era otonomi daerah merekomendasikan

manajemen kepegawaian yang diarahkan untuk menjamin

penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara

berdaya guna dan berhasil guna. Pada era otonomi daerah ini

ditegaskan sistem pembinaan karir tertutup dalam arti negara.

Page 48: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

48

Dengan demikian Pegawai Negeri Sipil dilihat sebagai satu kesatuan,

yang hanya berbeda tempat pekerjaannya. Dalam sistem ini

dimungkinkan perpindahan dari suatu departemen/lembaga/provinsi/

kabupaten/ kota ke departemen/ lembaga /provins i/ kabupaten / kota

lainnya.

Berhasilnya suatu proses pencapaian tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sangat bergantung pada unsur manusia yakni

pegawai yang memimpin dan yang melaksanakan tugas-tugas serta

kegiatan-kegiatan kebijakan dalam usaha yang bersangkutan.

Berkaitan dengan hal tersebut pegawai kelurahan saat ini terdiri dari

14 orang. Adapun jumlah pegawai yang bekerja pada Kantor Lurah

Kappuna dengan daftar nama sesuai pada table dibawah ini:

No. N A M A JABATANJenis

kelaminGolongan

1. ILFAN NASRUDDIN, S.STP Lurah L III/c

2. HENGKY, S.STP Seklur L III/a

3. A. MUH. SAKTIAR, S.SI Kasi Pemerintahan P III/a

4. ERNA, S.IP Kasi Pemb.& Kemsy P III/b

5. NIRWANA, SE Kasi Pelayanan Umum P III/a

6. ASMAWATI, SE Staf P II/b

7. UMI KALSUM, S.SOS Staf L II/b

8. SYAFRULLAH Staf L II/a

9. MALIANA Staf P II/a

10. EBIT Staf L II/a

11. NURTANG Staf P II/a

12. St. ALDIANA Staf P II/a

13. SUMARNI Staf P II/a

14. ZAINAL ABIDIN Staf L II/a

Page 49: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

49

Dalam perkembangan keadaan saat ini, diperkirakan akan

timbul berbagai masalah yang menyangkut kepegawaian sebagai

dampak berlakunya otonomi daerah. Dari berbagai permasalahan

yang ada, akan menonjol berbagai persoalan utama yang meliputi:

a) Dengan adanya desentralisasi kewenangan yang diberikan

kepada daerah, ada kemungkinan jumlah dan struktur PNS di

daerah menjadi tidak terkendali. Apalagi bila dalam

pengangkatan pegawai baru dan promosi serta mutasi tidak

mengikuti prinsip “merit sistem” tetapi lebih pada “marriage

sistem (sistem kekeluargaan)” yang dianut oleh pemerintah

pusat selama ini. Karena sulit meninggalkan paradigma lama

yang telah berakar selama 33 tahun itu, kewenangan yang

besar kepada daerah tersebut dimungkinkan dengan terbitnya

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 yang

memungkinkan Gubernur, Bupati dan Walikota mengangkat dan

memberhentikan PNS di daerahnya mulai dari pangkat I/a

sampai dengan golongan IV/e, Pembina Utama. Suatu

kewenangan yang sebelum terbit Peraturan Pemerintah ini,

hanya dimiliki oleh Presiden dan dilakukan secara terpusat.

b) Kualitas PNS daerah akan sangat bervariasi antara daerah

yang satu dengan daerah lainnya. Akibat dari kewenangan

dalam butir (a) tersebut. Apalagi kalau mobilitas PNS antar

daerah terhambat sebagai akibat dari “Daerah sentrisme”.

Page 50: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

50

Tanpa kualitas memadai serta mobilitas yang tidak

dimungkinkan ini, maka pembinaan karier PNS yang selama ini

telah terjaga dan terjamin baik, kemungkinan besar akan

terkorbankan. Apalagi dengan pemerintahan koalisi yang multi

partai, pemimpin pemerintahan di daerah tidak akan terlepas

dari “sindrom” kepartaian.

c) Dalam waktu lima tahun kedepan, manajemen kepegawaian di

daerah masih perlu banyak pembenahan. Namun sebagai

akibat dari butir (b) tersebut kapasitas kelembagaan daerah

untuk menyelenggarakan manajemen kepegawaian ini masih

menjadi pertanyaan besar. Karena manajemen kepegawaian

yang baik harus dilaksanakan oleh suatu badan yang netral,

tidak terimbas pengaruh politik dan tunduk pada salah satu

kekuatan politik. Ditambah dengan daya serap daerah yang

masih sangat terbatas, kerancuan dan kekacauan manajemen

kepegawaian diperkirakan menimbulkan masalah sisi lain dari

otonomi dan desentralisasi, apabila manajemen dan

administrasi kepegawaian tidak dikembalikan terpusat. Paling

tidak untuk lima tahun kedepan.

Akar permasalahan buruknya kepegawaian negara di Indonesia

pada prinsipnya terdiri dari dua hal penting: (1) persoalan internal

sistem kepegawaian negara itu sendiri, (2) persoalan eksternal yang

mempengaruhi fungsi dan profesiolisme kepegawaian negara. Dan

Page 51: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

51

situasi problematis terkait dengan persoalan internal sistem

kepegawaian dapat dianalisis dengan memperhatikan subsistem

yang membentuk kepegawaian negara.

Subsistem kepegawaian negara terdiri dari:

(1) rekrutmen,

(2) penggajian dan reward,

(3) pengukuran kinerja,

(4) promosi jabatan,

(5) pengawasan.

Kegagalan pemerintah untuk melakukan reformasi terkait

dengan subsistem-subsistem tersebut telah melahirkan birokrat-

birokrat yang dicirikan oleh kerusakan moral (moral hazard) dan juga

kesenjangan kemampuan untuk melakukan tugas dan

tanggungjawabnya (lack of competencies). Persoalan rekrutmen

merupakan persoalan utama bagi manajemen kepegawaian di

Indonesia. Rekrutmen yang tidak tepat akan berakibat pada

pemborosan anggaran dan menghambat kinerja organisasi untuk

waktu yang akan datang.

Sistem penggajian dan reward juga memegang peran yang

penting bagi sinergitas organisasi pada umumnya dan kinerja

instansi pada khususnya. Apalagi dengan adanya standar penilaian

kinerja yang harus di-up to date, dalam arti standar penilaian yang

sudah ada (DP3) sudah tidak relevan lagi digunakan untuk seluruh

Page 52: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

52

satuan kerja instansi pemerintah dalam semua lingkup kerja. Standar

penilaian kerja perlu diperbaharui agar sesuai dengan tuntutan dan

kemajuan dunia kerja. 

Promosi jabatan dengan netralitas kepegawaian sehingga

berakibat rasa keadilan bagi seluruh PNS merupakan salah satu

upaya yang dapat mewujudkan kinerja kepegawaian yang maksimal.

Dan persoalan yang tidak kalah penting adalah persoalan

pengawasan. Dalam manajemen kepegawaian pengawasan

dimaksudkan untuk menjamin berlangsungnya iklim kerja yang

kondusif dan responsif terhadap segala jenis perubahan baik

perubahan dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

organisasi.

3.4. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

3.4.1. Visi

Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin

diwujudkan, dan secara potensi untuk terwujud menuju kemana dan

apa yang diwujudkan suatu organisasi dimasa depan, visi haruslah

visi bersama yang mampu menarik dan menggerakkan anggota

organisasinya untuk komitmen terhadap visi tersebut, dan harus

konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Karena itu,

perumusan pernyataan visi perlu secara intensif dikomunikasikan

kepada segenap anggota organisasi sehingga semuanya merasa

memiliki visi tersebut.

Page 53: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

53

Dalam perumusan visi, hendaknya :

Bukan fakta tetapi gambaran pandangan ideal masa depan

yang ingin dicapai;

Dapat memberikan arahan dan mendorong anggota organisasi

menunjukkan kinerja yang baik;

Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan;

Menjembatani masa kini dan masa mendatang;

Ganbaran yang realisitis dan kridibel, dengan masa depan yang

menarik;

Sifatnya tidak statis dan tidak selamanya.

Dalam upaya mewujudkan harapan dan aspirasi stakeholders

serta melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka penyataan

Visi Kelurahan Kappuna adalah “ mewujudkan pelayanan yang

prima serta tertib administrasi dalam rangka menjadikan

masyarakat yang partisipatif terhadap pembangunan “

Visi tersebut mengandung makna adanya keinginan untuk

mewujudkan pelayanan yang cepat, murah, profesional dan

bertanggung jawab dengan maksud agar tercipta penghargaan dari

masyarakat kepada pemerintah Kelurahan sehingga dapat

menumbuhkan partisipasi masyarakta dalam pembangunan daerah.

3.4.2. Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi

pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi

Page 54: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

54

membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan

mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana

melakukannya. Misi adalah sesuatu yang dilaksanakan/ diemban

oleh instansi pemerintah, sebagi penjabaran dari visi yang telah

ditetapkan.

Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai pihak

yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan

mengetahui peran dan programnya serta hasil yang diperoleh dimasa

mendatang. Pernyataan misi yang jelas, akan memberikan arahan

jangka panjang dan stabilitas dalam manajemen dan kepemimpinan

Kelurahan Kappuna.

Adapun misi Kelurahan Kappuna adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan yang murah, cepat, tepat, efektif dan

efisien kepada masyarakat;

b. Meningkatkan pembangunan khususnya pada sektor pertanian;

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan.

3.4.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5

(lima) tahun.

Page 55: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

55

Tujuan yang telah ditetapkan oleh Kelurahan Kappuna

adalah :

1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

2. Meningkatkan pembangunan di Kelurahan Kappuna;

3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat Kelurahan Kappuna

Sasaran yang telah ditetapkan oleh Kelurahan Kappuna

adalah :

1. Terciptanya pelayanan prima bagi masyarakat untuk

pencapaian tertib administrasi kependudukan serta adanya

ketentraman bagi masyarkat di Kelurahan Kappuna.

2. Meningkatnya pembangunan diberbagai sector serta sarana

dan prasarana umum masyarakat di Kelurahan Kappuna;

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat serta organisasi

kemasyarakatan dikelurahan Kappuna.

Page 56: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

56

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kinerja Pegawai Negeri Sipil

Kelurahan Kappuna sebagai salah satu instansi pemerintah

daerah sesuai dengan bidang tugasnya melaksanakan urusan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, berkewajiban

juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan agar

dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan

kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan

lingkungan strategis baik lokal, nasional, maupun global.

Sejalan dengan tuntutan tersebut diatas, perlu segera

diupayakan beberapa langkah strategis dan tindakan-tindakan

operasional untuk merealisasikannya. Salah satu langkah yang perlu

dan harus dikembangkan saat ini adalah mewujudkan suatu

pemerintahan yang baikn (good governance) yang memiliki elemen

dasar transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Sebagai aplikasi

dari uraian diatas, maka perlu dibuat Rencana Kinerja yang memuat

rencana kerja dan kegiatan tahunan, lima tahunan yang akan

dituangkan dalam rencana strategis yang dikenal dengan

(RENSTRA) Kelurahan Kappuna Tahun 2010-2015.

Rencana strategis tersebut harus mempunyai kebijakan, strategi

dan program pembangunan yang dapat mensinergikan sumber daya

dan potensi dengan peluang pengembangan wilayah yang

Page 57: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

57

dimiliki.Sumber daya tersebut bersifat spesifik lokal yang meliputi

sumber daya alam, sumber daya manusia, serta sumber-sumber

pendapatan daerah yang potensial. Di era otonomi daerah ini,

kemampuan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara didalam mengelola

seluruh potensi yang ada akan sangat menentukan perkembangan

Kabupaten Luwu Utara ke arah yang diinginkan.

Rencana strategis tersebut kemudian wajib dikomunikasikan ke

seluruh elemen yang terlibat untuk membantu mengarahkan semua

kegiatan yang dilakukan oleh elemen tersebut untuk memajukan

kegiatan pengelolaan sumber daya di wilayah kelurahan Kappuna.

Selanjutnya, sangat pula dibutuhkan adanya iklim dan lingkungan

yang kondusif yang didukung oleh penegakan hukum dan

diterapkannya prinsip-prinsip good governance di lingkungan

masyarakat maupun lingkungan pemerintahan untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat.

Dalam usaha meningkatkan kinerja aparaturnya, pemerintah

menetapkan program manajemen kepegawaian berbasis kinerja.

Salah satu peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk tujuan

tersebut  adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Yang dimaksud dengan kinerja instansi pemerintah adalah

gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan

Page 58: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

58

instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan rencana

strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai

dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Untuk mengukur

kinerja aparat kelurahan terdapat 3 aspek yang menjadi pedoman

yaitu Produktifitas Kerja, Ketaatan Aparat, dan Kedisiplinan.

4.1.1 Produktifitas kerja

Produktifitas kerja pegawai merupakan hubungan antara

kualitas yg dilakukan untuk mencapai hasil dimana produktifitas

adalah kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu yang

bersifat materil maupun non materil yang menggambarkan

kemampuan aparatur dalam bekerja. Untuk mewujudkan dan

melaksanakan segala tugas yang dimaksud di perlukan aparatur

pemerintah Kelurahan yang profesional dalam bidangnya.

Produktivitas kinerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara

efisien dan efektif, sehingga pada akhirnya sangat diperlukan dalam

pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.

Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental/perilaku

dan kemampuan yang berorientasi pada perbaikan berkelanjutan

(continuous improvement), dan mempunyai pandangan bahwa

kinerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan kinerja hari esok

harus lebih baik dari prestasi hari ini. Pola perilaku yang demikian

Page 59: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

59

akan mendorong bawahan untuk senantiasa terus berusaha

meningkatkan kerja, sebagai stimulus untuk selalu berbuat yang baik.

Dari hasil penelitian di lapangan terungkap bahwa pegawai

Kelurahan Kappuna cukup memiliki skill dalam menjalankan tugas-

tugasnya. Data yang di peroleh menunjukkan bahwa untuk menjadi

pegawai cukup menjadi jaminan untuk mampu bekerja secara

profesional. Meningkatkan produktivitas kinerja yang tinggi serta

meningkatkan profesionalisme dalam bekerja, akan selalu terkait

dengan ukuran-ukuran atau standar kinerja.

Untuk mengukur Produktifitas Kerja aparat Kelurahan,

menggunakan beberapa indikator yaitu : Sikap mental/perilaku aparat

Kelurahan, Kemampuan, serta semangat kerja.

a. Sikap mental aparat kelurahan

Sikap tersebut berasal dari persepsi mereka mengenai

pekerjaannya dan hal ini tergantung pada tingkat outcomes intrinsik

maupun ekstrinsik dan bagaimana pekerja/pegawai memandang

outcome tersebut dan mencerminkan perasaaan mereka terhadap

pekerjaanya. Sikap mental merupakan kondisi mental yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja

secara maksimal. Pada tabel akan di ketahui tanggapan responden

tentang sikap aparat kelurahan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

Page 60: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

60

Tabel 1

Tanggapan responden tentang sikap aparat Kelurahan

Kappuna dalam memberikan pelayanan

No. Tanggapan responden Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Ramah

Cukup ramah

Kurang ramah

8

2

4

57,1

14,2

28,5

Jumlah 14 99,8

Sumber : hasil olahan data primer 2011

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 8 orang atau 57,1%

mengatakan bahwa dalam memberikan pelayanan sangat ramah

karena menurut mereka aparat kelurahan dalam memberikan

pelayanan selalu bersikap ramah yang disertai tutur kata yang baik

dalam melayani setiap masyarakat yang menginginkan pelayanan,

sedangkan 2 orang atau 14,2% Mengatakan sikap aparat cukup

ramah karena menurut mereka pelayanan yang mereka dapatkan

belum maksimal sesuai yang diinginkan dan yang mengatakan

kurang ramah sebanyak 4 orang atau 28,5% karena menurut mereka

pada saat membutuhkan pelayanan sering ada aparat terkesan

berbelit-belit sehingga memunculkan sikap yang kurang ramah

kepada masyarakat.

Rustam, salah satu tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa

“ umumnya para pegawai di Kelurahan Kappuna memiliki rasa malu apabila pelayanan yang diberikan kurang optimal namun

Page 61: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

61

berbeda dengan sikap yang ditunjukkan. Kadangkala arogan yang di tampakkan kepada warga masyarakat, ini disebabkan ada saja oknum aparat yang pilih kasih dalam tata cara melayani sehingga muncul kesan “tak kenal maka tak sayang”. ( hasil wawancara 5 April 2011 )

Hal senada juga di ungkapkan Nurmiaty, salah seorang warga mengatakan bahwa :

“ Saya merasa sikap aparat kelurahan sudah menunjukkan keramahan pada warga ini terbukti dari pelayanan yang di berikan, walaupun kadang kala ada perbedaan yang nampak namun pada dasarnya semua diberlakukan sama, itu tidak menjadi masalah selama masih bisa di tolerir”. ( hasil wawancara 5 April 2011)

Hal ini mendapat respon dari pihak kelurahan mengenai

tanggapan masyarakat mengenai pelayanan yang diterima, seperti

yang di ungkapkan oleh salah satu pegawai di Kelurahan Kappuna

Ebit, salah seorang staf kelurahan mengungkapkan bahwa :

“ Tidak benar kalau aparat disini banyak yang pilih kasih atau pandang bulu sebagaimana yang di maksudkan. Kami semua disini selalu memperlakukan mereka dengan sama tanpa ada perbedaan selama persyaratan yang diperlukan telah terpenuhi”. (hasil wawancara 5 April 2011)

Tanggapan warga yang beragam tentang sikap aparat dalam

pelayanan menunjukkan kepedulian dan keperhatinan, sebab akan

memunculkan berbagai pandangan. Tentunya hal itu sulit untuk di

hindari. Kenyataan menunjukkan bahwa warga cukup puas dengan

hasil yang mereka terima akan tetapi masih ada di dalam benak

mereka masing-masing tentang pelayanan yang tentunya tidak

semua dari warga merasa puas. Hal ini tentunya tidak bisa di hindari,

sebab publik lah yang menilai.

Page 62: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

62

Hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Kappuna mengungkapkan bahwa :

“ Saya sebagai pemimpin di Kelurahan ini merasa bertanggung jawab terhadap segala sesuatunya yang terjadi pada masyarakat saya. Tetapi tidak terlepas dari kenyataan yang ada bahwa saya beserta para staf telah memberikan pelayanan yang secara optimal kepada masyarakat. Namun saya akui sikap para pegawai tidak dapat secara keseluruhan dapat di kontrol, hanya kepercayaan dan kesadaran diri dari para pegawai yang biasa di atasi sendiri oleh masing-masing”. ( hasil wawancara 5 April 2011).

Tanggapan dari kepala kelurahan tersebut memberikan

gambaran bahwa sikap dan perilaku para staf dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya membutuhkan kesadaran dari masing-

masing pihak yang bersangkutan agar tercipta suasana yang

kondusif demi kelancaran kinerja dalam melayani masyarakat.

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh Umi Kalsum, S.SOS

bahwa :

“ memang terasa sekali bagaimana seorang pemimpin selalu mengarahkan dan membimbing kami para bawahannya untuk memiliki dedikasi dan melaksanakan tugas secara all out. Hal ini memang di butuhkan untuk memperbaiki citra kantor ini”. ( hasil wawancara 5 April 2011 )

Aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik seringkali

masih menerapkan standar nilai atau norma pelayanan secara

sepihak, seperti pemberian pelayanan yang hanya berdasarkan pada

juklak (petunjuk dan pelaksanaan) sehingga kecenderungan yang

terjadi adalah lemahnya komitmen aparat birokrasi untuk akuntabel

terhadap masyarakat yang dilayaninya. Selama ini aparat birokrasi

telah terbiasa lebih mementingkan kepentingan pimpinan daripada

Page 63: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

63

kepentingan masyarakat pengguna jasa. Birokrasi tidak pernah

merasa bertanggung jawab kepada publik, melainkan bertanggung

jawab kepada pimpinan atau atasannya.

b. Kemampuan Aparat

Suatu organisasi pemerintah daerah menuntut adanya aparatur

atau perangkat daerah yang memiliki kemampuan dalam hubungan

dengan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal.

Adanya berbagai keluhan dan rasa ketidakpuasan masyarakat

terhadap pelayanan yang diterima atau yang diberikan oleh

pemerintah merupakan salah satu cerminan ketidakmampuan atau

merupakan indikasi kurang baiknya kinerja pemerintah. Semakin

banyak keluhan masyarakat semakin buruk ukuran kemampuan

kinerja dari pemerintah yang melayani masyarakat tersebut.

Di bawah ini tanggapan responden terhadap kemampuan

aparat dalam memberikan informasi pelayanan kepada masyarakat

Tabel 2

Kemampuan Pegawai dalam memberikan pelayanan

No Pendapat responden Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Cepat

Cukup cepat

Kurang cepat

8

4

2

57,1

28,5

14,2

Jumlah 14 99,8

Sumber: hasil olahan data primer 2011

Page 64: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

64

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa 8 orang atau 57,1%

menyatakan bahwa kemampuan aparat kelurahan dalam

menyampaikan informasi pelayanan kepada masyarakat sangat

cepat hal ini dikarenakan informasi yang disampaikan kepada

masyarakat semuanya cepat direspon oleh masyarakat, 4 orang atau

28,5% menyatakan cukup cepat karena menurut mereka tidak semua

informasi yang disampaikan oleh pihak kelurahan dalam hal ini

aparat kepada masyarakat setempat dapat dipahami secara cepat

sedangkan 2 orang atau 14,2% menyatakan kurang cepat atau

informasi yang diberikan kepada masyarakat tidak dimengerti sama

sekali.

Tangsiang, salah satu warga mengungkapkan bahwa :

“ saya melihat kemampuan aparat dalam melaksanakan kinerja pelayanan publik pada umumnya sama, akan tetapi dalam mengarahkan atau menjelaskan tentang prosedur kepada warga kurang, ini disebabkan kemampuan aparat berbeda-beda”. ( hasil wawancara 7 April 2011).

Hal senada juga di sampaikan oleh Reni, salah seorang warga yang mengungkapkan bahwa :

“ saya melihat para pegawai di kelurahan kappuna ini tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menangani kami selaku pengguna pelayanan publik, kayaknya sih dari latar belakang pendidikan. Sebab ada yang terampil dan cukup cepat tetapi ada juga yang lamban”.

Dewasa ini masyarakat sudah paham mengenai kinerja

pemerintah, baik itu berupa sikap dan perilaku aparat sendiri maupun

kemampuan dalam melakukan pelayanan. Penelitian di lapangan

membuktikan bahwa pada kinerja aparat telah mendapat respon

Page 65: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

65

yang beragam, baik itu melalui media massa maupun secara

langsung.

Beberapa warga masyarakat lainnya mengungkapkan bahwa

mereka sering salah menafsirkan penjelasan dari aparat kelurahan

padahal menurut mereka dalam memberikan pelayanan publik butuh

kesabaran dan kemampuan aparat agar tercipta suasana yang

kondusif dan pelayanan publik dapat secara efektif dan efisien

terlaksana. Hal ini mendapat respon dari aparat kelurahan seperti

yang di ungkapkan oleh

Sumarni, salah satu staf kelurahan menyatakan bahwa:

“Informasi yang diberikan oleh aparat kelurahan kepada masyarakat betul-betul informasi yang dapat diterima secara cepat oleh masyarakat adapun masyarakat yang masih tidak mengerti tentang informasi yang diberikan lebih didasarkan pada tingkatan pendidikan yang berbeda-beda oleh setiap anggota masyarakat”. ( hasil wawancara 7 April 2011).

Hal senada juga di sampaikan oleh Ebit, salah seorang staf

Kelurahan Kappuna yang mengungkapkan bahwa :

“ saya melihat dari waktu ke waktu masyarakat yang telah kami layani cukup puas. Hal ini tentunya membuat kami termotivasi agar kedepannya kemampuan dalam memberikan pelayanan seperti menjelaskan prosedur dapat secara optimal berjalan dengan baik dan adapun masyarakat yang masih belum mengerti itu bukan sepenuhnya salah kami selaku aparat pemerintah, karena tugas dan tanggung jawab telah di jalankan sesuai dengan standar yang berlaku. ( hasil wawancara 7 April 2011 )

Dari penelitian selama ini yang di dapat dari kelurahan Kappuna

dapat disimpulkan bahwa kemampuan pegawai akan menentukan

kinerja organisasi. Dengan kata lain semakin tinggi kemampuan

Page 66: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

66

pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya maka semakin tinggi

kinerja pegawai. Karena keterbatasan pengetahuan, waktu, dan

tenaga yang dimilki, pimpinan dapat memberikan wewenang kepada

bawahan. Pemberian wewenang kepada bawahan sangat penting

dalam rangka efesiensi dan efektifitas kerja organisasi, dengan

adanya pelimpahan sebagian wewenang dari pimpinan kepada

pegawai diharapkan tugas pekerjaan dalam penyelesaiannya dapat

tercapai dengan baik.

c. Semangat kerja

Tabel 3 semangat kerja

karakteristik responden menurut umur

Umur Frekwensi Presentase

< 29 8 57,1

30-39 2 14,2

40-49 3 21,4

>50 1 7,14

Jumlah 14 99,84

Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa responden menurut umur

yang paling dominan adalah < 29 tahun berjumlah 8 orang 57,1%,

kemudian responden dengan umur 30-39 berjumlah 2 orang atau

14,2% dan responden dengan umur 40-49 tahun berjumlah 3 orang

atau 21,4% sedangkan >50 tahun 1 orang atau 7,14 % merupakan

Page 67: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

67

responden dengan jumlah terkecil pada semua interval umur. Jumlah

responden yang berusia < 29 tahun lebih besar, ini menunjukkan

bahwa aparatur pemerintah yang ada pada kantor Kelurahan

Kappuna sebagian besar tergolong muda.

Dengan umur yang muda tentunya masih memiliki semangat kerja

yang tinggi, inovasi, dan kreatifitas dalam mentransfer keahlian

dalam bidang kerjanya. Selain umurnya yang dimaksud bukan

berarti tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, inovasi dan

kreatifitas dalam mentransfer keahlian dalam bidang kerjanya, akan

tetapi usia muda identik dengan hal tersebut dan diperkuat lagi

dengan tingkat presentase yang lebih besar dibandingkan dengan

interval umur yang lainnya.

4.1.2 Ketaatan terhadap peraturan

Sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat aparat pemerintah

dituntut untuk dapat menaati segala peraturan yang berlaku.

Ketaatan aparat terhadap aturan akan membantu terlaksananya

suatu pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Dalam rangka

penegakan kode etik dibentuk komisi kehormatan Pegawai Negeri

Sipil yang mempunyai fungsi untuk menjabarkan lebih lanjut kode

etik pegawai negeri sipil, didalam implementasi penugasannya

melakukan pemantauan dan pengendalian perilaku pegawai negeri

sipil yang melanggar kode etik serta merekomendasikan pada

Page 68: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

68

pejabat pembina kepegawaian dalam rangka pembinaan pegawai

negeri sipil yang bersangkutan selanjutnya.

Untuk itu pada saat ini sedang disusun Rencana Peraturan

Pemerintah tentang Penilaian Pegawai Berbasis Kinerja dengan

tujuan untuk :

1. Memperoleh gambaran langsung tentang kinerja seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas pokoknya;

2. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat kinerja, baik yang

berasal dari individu maupun unit kerja lain atau instansinya, yang

dapat digunakan sebagai input bagi perbaikan atau peningkatan

kinerja pegawai negeri sipil yang bersangkutan sekaligus bagi

penyerpurnaan aspek manajemen dan organisasi dari unit kerja

atau instansi dimana pegawai negeri sipil itu bekerja.

3. Memberikan gambaran tentang kinerja unit kerja dan instansi

dimana Pegawai Negeri Sipil tersebut bekerja, dan mencari jalan

keluar untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja unit kerja

dan instansinya.

Jenis-jenis pelayanan yang terdapat di Kelurahan Kappuna

berdasarkan tugas pokok dan fungsi antara lain :

1. Mengumpulkan, menyusun evaluasi data dan perumusan

program serta petunjuk teknis pembinaan penyelenggraan

pemerintahan kelurahan, pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat;

Page 69: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

69

2. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,

kearsipan, urusan dalam, perlengkapan, inventaris dan

penyusunan laporan serta pelayanan teknis dan administratif

kepada seluruh perangkat kelurahan;

3. Membantu melakukan pembinaan dibidang kesehatan meliputi

penyakit menular, infeksi, kesehatan mental dan perilaku hidup

sehat;

4. Membantu melakukan pembinaan dan pengawasan dalam upaya

preventif timbulnya epidemi penyakit (manusia dan hewan)

terutama didaerah endemis;

5. Pembinaan Posyandu, Imunisasi, UKS dan PMI serta mendorong

terwujudnya kelurahan Siaga;

6. Membantu melakukan pembinaan pelaksanaan Dokter dan Bidan

praktek, dukun Bayi dan lembag terapi/ penyembuhan alternatif

yang ada dimasyarakat;

7. Pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah

dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan

kehidupan perekonomian rakyat;

8. Memberikan pelayanan masyarakat dibidang perekonomian dan

pembangunan;

9. Memberikan pelayanan administrasi perekonomian dan

pembangunan;

Page 70: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

70

10.Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dan/bantuan

terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya;

11.Membantu melaksanakan pemebrdayaan lembaga

kemasyaraktan PKK dan Organisasi kemasyarakatan lainnya;

12.Membina kegiatan pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh;

13.Membantu memberikan pelayanan administrasi dan koordinasi

dengan instansi terkait dalam urusan pernikahan dan perceraian;

14.Membantu pengawasan dan penyaluran beras miskin;

15.Pembinaan lembaga RT dan Rw;

Untuk mengukur ketaatan aparat Kelurahan Kappuna terhadap

peraturan di gunakan beberapa indikator : pengenaan biaya/tarif

pelayanan, ketepatan waktu pelayanan dan prosedur atau tata cara

pelayanan.

Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih

banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi

kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih

adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui

media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik

terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah

adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satunya adalah pelayanan

kartu tanda penduduk atau KTP di kelurahan.

Page 71: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

71

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah nama resmi kartu identitas

seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia di

atas 17 tahun. KTP berlaku selama lima tahun dan tanggal

berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang

bersangkutan. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke

atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang

setiap lima tahun sekali. KTP berisi informasi mengenai sang pemilik

kartu, termasuk: nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.),

alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, golongan darah,

kewarganegaraan, foto, tanda tangan atau cap jempol.

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai besarnya

biaya pembayaran yang ditentukan oleh aparat dalam pengurusan

KTP dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4

Tanggapan responden terhadap biaya pengurusan KTP

No

.

Biaya Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Rp. 35.000

Rp. 40.000

Rp. 15.000

3

1

10

21,4

7,14

71,4

Jumlah 14 99,94

Sumber : hasil olahan data primer 2011

Page 72: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

72

Berdasarkan tabel di atas yang menyatakan biaya pengurusan

KTP Rp.35.000 sebanyak 3 orang atau 21,4% yang menyatakan

bahwa biaya pengurusan KTP Rp. 40.000 sebanyak 1 orang atau

7,14% yang menyatakan bahwa biaya pengurusan KTP Rp.15.000

sebanyak 10 orang atau 71,4%. Beragamnya biaya yang harus

dikeluarkan oleh masyarakat di sebabkan karena tidak sedikit

masyarakat untuk mendapatkan pengantar dari RT ataupun dari RW,

tetapi ada pula masyarakat yang tidak membayar untuk mendapat

pengantar RT ataupun RW karena ada hubungan pertemanan atau

hubungan keluarga.

Tanggapan Masyarakat secara umum terhadap pelayanan

pembuatan KTP yaitu Tidak adanya kesesuaian waktu selesainya

pembuatan KTP sesuai dengan yang di janjikan. Padahal diperlukan

waktu yang tidak lama, namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang

diharapkan apalagi ada dana yang harus dikeluarkan yang tidak

sesuai dengan ketentuan pembuatan KTP sebenarnya.

Hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan mengungkapkan

bahwa :

“ Saya menilai kinerja para pegawai saya sudah memenuhi standar yang diinginkan oleh masyarakat, namun pelayanan yang diberikan apabila tidak sesuai dengan keinginan masyarakat merupakan tanggung jawab saya sebagai atasan di Kelurahan Kappuna, bukan sepenuhnya kesalahan para pegawai. ( hasil wawancara 8 April 2011).

Upaya yang perlu dilakukan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya adalah berusaha, baik melalui aktifitas sendiri

Page 73: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

73

maupun secara tidak langsung melalui aktifitas orang lain. Kecepatan

dalam pelayanan birokrasi adalah hal yang sangat penting karena

merupakan suatu kepuasan. Kecepatan pelayanan juga ditentukan

oleh prosedural yang berlaku, jika prosedur tidak berbelit maka

pengurusan suatu kepentingan menjadi cepat.

Sehubungan dengan efektifitas pelayanan dan efesiensi kerja

maka dapat disimpulkan bahwa prosedur yang biasanya ditempuh

secara berliku-liku dengan biaya yang tinggi yang umumnya

melesuhkan kegairahan dan kadang-kadang mematikan kreatifitas

tersebut perlu ditinjau dan ditata menjadi prosedur yang tidak bertele-

tele sehingga memberikan kemudahan.

Adapun waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan KTP yang

sangat penting untuk diketahui, waktu pelayanan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah tenggang waktu yang dihabiskan oleh

masyarakat untuk mengurus KTP di Kelurahan untuk mengetahui

lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan KTP dapat kita

lihat pada tabel di berikut

Tabel 5

Tanggapan responden terhadap waktu pengurusan KTP

No. Waktu Frekwensi Persentase

1.

2.

1-2 hari

3-4 hari

9

5

64,2

35,7

Jumlah 14 99,9

Page 74: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

74

Sumber : hasil olahan data primer 2011

Tabel di atas menunjukkan responden yang menunggu 1-2 hari

sebanyak 9 orang atau 64,2% sedangkan 3-4 hari sebanyak 5 orang

atau 35,7%. Kalaupun menunggu sampai 4 hari itu disebabkan

karena terjadinya antri oleh masyarakat atau di sebabkan juga

karena tidak adanya lurah di kantor.

Sesuai dengan hasil penelitian di lapangan, di wilayah

Kelurahan Kappuna Beberapa keluhan tersebut menyangkut

masalah layanan dalam kepengurusan kependudukan. Adapun

prosedur pelayanan yang harus di lalui oleh masyarakat pengguna

jasa layanan pemerintah dirasakan masih berbelit-belit dan

memakan waktu yang lama bahkan tidak jarang masyarakat harus

datang berulang kali ke kelurahan sehingga menyulitkan masyarakat

karena tidak efisien dan pada akhirnya masyarakat menjadi enggan

untuk mengikuti prosedur yang seharusnya.

Hal ini sesuai dengan penuturan, Kasim salah seorang warga

yang mengatakan bahwa :

“ kita sering kecewa sewaktu melakukan pengurusan KTP. Waktu yang diperlukan oleh aparat kelurahan terkadang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Misalnya dalam pengurusan perpanjangan KTP, idealnya prosesnya dapat selesai dalam waktu 3 hari. Namun pada kenyataannya di lapangan, perpanjangan KTP bisa selesai melebihi waktu yang seharusnya. Dilema yang terjadi, masyarakat ingin agar waktu penyelesaiannya sesegera mungkin, sedangkan aparat tidak dapat memenuhinya”. ( hasil wawancara 7 April 2011 )

Page 75: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

75

Dalam hal ini pihak kelurahan tidak memungkiri kondisi tersebut

dan juga tidak membenarkannya secara keseluruhan. Dalam proses

pengurusan kependudukan yang dilaksanakan di tingkat kelurahan

pada dasarnya membutuhkan waktu terutama yang berhubungan

pelayanan yang berkaitan dengan kecamatan. Untuk masalah ini

pihak kelurahan melalui bapak lurah Kappuna memberikan

penjelasan bahwa :

“ banyak hal yang tidak dapat dimengerti atau tidak diketahui masyarakat tentang proses pengurusan KTP yang sebenarnya, sehingga atas dasar tersebut sering melahirkan preseden buruk terhadap aparat kelurahan yang memberikan pelayanan. Proses pelaksanaan pengurusan KTP dalam pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan masamba dimulai dari kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pelayanan administrasi kependudukan. Masyarakat datang ke kantor kelurahan di lingkungan tempatnya tinggal dengan membawa persyaratan sesuai dengan kebutuhan administrasi yang di butuhkan. Selanjutnya aparat kelurahan membawa berkas-berkas tersebut ke kantor camat untuk selanjutnya data tersebut dientri dan dikirimkan ke dinas kependudukan. Jika tidak ada masalah ( misalnya terjadinya biodata ganda, dimana yang bersangkutan telah terdaftar di kecamatan lain ) maka berkas yang telah dientri tersebut dapat dicetak untuk selanjutnya ditandatangani oleh camat. Berkas yang telah selesai di proses tersebut selanjutnya diambil oleh aparat kelurahan untuk kemudian dapat diambil oleh yang masyarakat bersangkutan. Kondisi tersebut tentunya membutuhkan waktu dan hal inilah yang sering kurang di pahami masyarakat. ( hasil wawancara 7 April 2011 )

Dalam hal proses penyelenggaraan pelayanan kepengurusan

KTP sering terjadi suatu hal kondisional dan diluar perhitungan

sehingga masyarakat sering terlambat menerima pelayanan dari

pihak kelurahan. Kondisi ini sangat sensitif dan mampu menimbulkan

Page 76: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

76

persepsi buruk masyarakat dengan beranggapan kinerja aparat

kelurahan sangat lamban dan terkadang mempersulit pelayanan.

Kartu Keluarga (KK)

Kartu keluarga adalah kartu yang memuat nama-nama anggota

keluarga yang secara kemasyarakatan menjadi tanggung jawab

kepala keluarga diberikan atau di keluarkan oleh lurah. Menurut

informasi dari salah seorang aparat Kelurahan, diketahui bahwa

persyaratan pengurusan Kartu keluarga (KK) yaitu:

a. Mengambil surat pengantar dari kepala lingkungan

b. Membawa kartu keluarga lama

c. Membawa kartu akta perkawinan/perceraian

d. Membawa akta kelahiran

Untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai besarnya

biaya pembayaran yang ditentukan oleh aparat dalam pengurusan

kartu keluarga (KK) dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6

Tanggapan responden terhadap biaya pengurusan KK

No. Biaya Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

4.

Rp. 5.000

Rp. 10.000

Rp. 15.000

Rp. 30.000

8

4

2

-

57,1

28,5

14,2

-

Page 77: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

77

Jumlah 14 99,8

Sumber : hasil olahan data primer 2011

Data pada tabel 6 menyatakan biaya pengurusan KK Rp.5.000

sebanyak 8 orang atau 57,1%, yang menyatakan bahwa biaya

pengurusan KK Rp.10.000 sebanyak 4 orang atau 28,5%, yang

menyatakan bahwa biaya pengurusan KK Rp.15.000 sebanyak 2

orang atau 14,2%.

Muh. Amin salah seorang tokoh masyarakat mengungkapkan

bahwa :

“Beragamnya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan KK, disebabkan karena tidak sedikit masyarakat untuk mendapatkan pengantar dari RT/RW. Serta adanya tindakan pilih kasih dalam pengurusan di kantor lurah tersebut. ( hasil wawancara 8 April 2011)

Beberapa warga lainnya menyatakan pengurusan KK telah

berjalan secara efektif dan efesien, adapun biaya yang harus di

keluarkan merupakan konsekuensi dari masyarakat asalkan tidak

memberatkan. Ini salah satu tanggung jawab masyarakat kepada

aparat agar pelayanan publik berjalan dengan lancar tanpa ada satu

kendala.

Hal ini juga disampaikan oleh Nirwana, SE. salah satu pegawai

Kelurahan Kappuna menyatakan bahwa :

Dalam pengurusan pelayanan publik yang dilakukan oleh para aparat kelurahan terhadap warga di kenakan biaya namun tidak sampai memberatkan, semuanya masih sebatas normal. (hasil wawancara 8 April 2011).

Page 78: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

78

Disamping masalah ketepatan dan kecepatan waktu layanan,

masyarakat juga sering mengeluhkan mengenai standarisasi

pembayaran biaya kepengurusan. Sistem yang ada selama ini tidak

member kepastian bagi masyarakat yang sedang melakukan

pengurusan. Keadaan ini memaksa masyarakat harus mengeluarkan

biaya tertentu di luar aturan resmi pemerintahan agar pelayanan dari

aparatur dapat terlaksana dengan cepat. Hal ini tentunya akan

membentuk opini negatif dari masyarakat terhadap citra aparatur

pelayanan dimana birokrasi pemerintah tidak pernah lepas dari

pungutan liar.

Hal ini sesuai dengan penuturan salah seorang anggota

masyarakat yaitu Suriany yang mengatakan bahwa :

“ kebiasaan yang terjadi kalau kita mengikuti prosedur dalam pengurusan biasanya akan makan waktu lama padahal dalam hal tertentu kita membutuhkan layanan yang cepat sehingga mau tidak mau kita harus memberikan dana lebih untuk untuk pengurusan, baru urusan kita cepat kelarnya”. ( hasil wawancara 8 April 2011 )

Dari pernyataan tersebut dapat menunjukkan potret buram

system pelayanan yang ada di negeri ini. Dalam menanggapi

keluhan tersebut diatas, pihak kelurahan kappuna telah berkomitmen

kuat untuk melakukan perubahan kearah perbaikan mutu pelayanan

dengan komitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Pelayanan prima tersebut mengandung unsur kecepatan,

kesederhanaan, dan kemudahan.

Page 79: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

79

Adapun waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan KK yang

sangat penting untuk diketahui dan untuk lebih jelasnya dapat kita

lihat pada tabel 7

Tabel 7

Tanggapan responden terhadap waktu pengurusan KK

No. Waktu Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

1 hari

2 hari

3 hari

6

8

-

42,8

57,1

-

Jumlah 14 99,9

Sumber : hasil olahan data primer

Tabel 6 menunjukkan responden yang mengurus KK 1 hari

sebanyak 6 orang atau 42,8%, yang mengurus KK 2 hari sebanyak 8

orang atau 57,1%.

Hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Kappuna

menyatakan bahwa :

Pengurusan KK dapat berjalan dengan lancar apabila data-data yang diinginkan oleh aparat kelurahan lengkap, apabila dalam pengurusannya lebih dari sehari maka masyarakat berhak kecewa ataupun berkecil hati namun kami sebagai aparat kelurahan telah memberikan pelayanan yang baik, kepuasan dan kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat tidak dapat dihindarkan. (hasil wawancara 8 April 2011)

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Nirwana, SE sebagai

kasi pelayanan umum mengungkapkan bahwa adapun biaya yang

Page 80: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

80

dikenakan kepada masyarakat semata-mata demi kelancaran

pelayanan publik itu sendiri. “ kita punya daftar kebutuhan biaya

untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kami selaku

pemerintah kelurahan akan tetapi itu sebatas konsep yang masih

umum. ( hasil wawancara 8 April 2011)

Biaya merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia,

dalam pemenuhan setiap kebutuhan kita tidak bsa lepas dari yang

namanya uang atau biaya. Begitu juga dalam sektor pemerintahan

biaya merupakan faktor penentu dalam setiap rencana

pembangunan yang akan direalisasikan, sehingga sangat wajar

sekali bila suatu rencana program kerja juga disertakan rencana

pembiayaan yang diperlukan dalam rangka suksesi program

tersebut.

Tabel 8

Tanggapan responden tentang prosedur atau tata cara

pelayanan

No. Pendapat responden Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Cepat

Cukup cepat

Kurang cepat

4

9

1

28,5

64,2

7,14

Jumlah 14 99,84

Sumber : hasil data primer 2011

Page 81: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

81

Dari tabel 8 di lihat bahwa responden yang menjawab tentang

prosedur pelayanan di Kelurahan Kappuna sebanyak 4 orang atau

28,5% berjalan cepat, karena menurut mereka aparat Kelurahan

sudah profesional menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang

berlaku. 9 orang atau 64,2% menyatakan bahwa prosedur pelayanan

di kantor Kelurahan Kappuna berjalan cukup cepat, hal ini menurut

mereka prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparat Kelurahan

tidak terlalu memberatkan masyarakat. Sedangkan responden yang

menjawab kurang cepat sebanyak 1 orang atau 7,14% karena

menurut mereka pelayanan yang mereka terima tidak memuaskan

dan cenderung berbelit-belit karena aparat Kelurahan melaksanakan

prosedur pelayanan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Muh.Amin, salah satu tokoh masyarakat mengungkapkan

bahwa:

“ saya melihat aparat Kelurahan Kappuna sudah menjalankan tugasnya sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, adapun warga yang mendapat perlakuan kurang memuaskan dari aparat itu sudah menjadi konsekuensi mereka sebagai aparat pemerintah”. (hasil wawancara 11 April 2011)”.

Hasil senada juga di ungkapkan oleh Kepala Kelurahan bahwa :

Jujur saya akui bahwa prosedur atau tata cara pelayanan yang ada di kantor saya telah mendapat respon yang beragam dari warga walaupun masih ada kekurangan yang dimiliki pada kantor saya namun kami selalu mengutamakan pelayanan yang baik agar wargapun merasa senang dan puas. ( hasil wawancara 11 April 2011).

Page 82: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

82

Hal ini juga di kemukakan oleh Zainal abidin, salah satu staf

kelurahan bahwa prosedur pelayanan yang kami terapkan telah

secara optimal mendapat sambutan yang baik dari warga

masyarakat walaupun ada juga yang masih belum dengan layanan

yang telah kami berikan itu bukan menjadikan batu sandungan

namun motivasi agar kedepannya pelayanan publik mendapatkan

respon yang menggembirakan dari semua kalangan. ( hasil

wawancara 11 April 2011)

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai dengan

struktur pemerintah kelurahan setiap pelaksanaan program yang

telah di jalankan oleh aparat kelurahan telah mendapat sambutan

yang positif maupun negatif dari semua kalangan masyarakat. Taat

memiliki arti selalu melaksanakan segala peraturan yang ditetapkan.

Ketaatan terhadap peraturan yang dilaksanakan dengan sungguh

sungguh akan mewujudkan ketertiban dan ketentraman dalam

kehidupan bermasyarakat.Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan

secara bersama-sama sebab peraturan tersebut merupakan hasil

kesepakatan bersama. Ketaatan juga merupakan modal yang utama

bagi setiap orang untuk mewujudkan keadilan masyarakat secara

keseluruhan.

4.1.3 Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan salah satu tolak ukur untuk melihat

kinerja aparat pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya

Page 83: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

83

khususnya dalam melayani masyarakat. Seorang aparat yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi secara otomatis akan memiliki rasa

tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan yang di embangnya

sehingga mereka mampu menempatkan dirinya sebagai seorang

pelayan yang baik yang senantiasa memberikan teladan terhadap

masyarakat yang dilayaninya.

Kedisiplinan merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai

kinerja aparat kelurahan dalam menjalankan tugas-tugasnya

khususnya dalam melayani masyarakat. Seorang aparat yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi secara otomatis akan memiliki rasa

tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan yang di embannya

sehingga mereka mampu menempatkan dirinya sebagai seorang

pelayan yang baik yang senantiasa memberikan teladan terhadap

masyarakat yang di layaninya. Dalam rangka usaha untuk mencapai

tujuan Nasional, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil

sebagaiunsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi masyarakat

yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepadaPancasila, Undang-

Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah serta yang bersatu

padu, bermentalbaik, berwibawa, berdaya guna, berhasil guna,

bersih, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggungjawabnya untuk

menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.Untuk

membina Pegawai Negeri Sipil yang demikian itu, antara lain

diperlukan adanya PeraturanDisiplin yang memuat pokok-pokok

Page 84: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

84

kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati, atau

larangan dilanggar. Tanggapan penulis mengenai hasil penelitian di

lapangan yaitu Permasalahan kinerja pegawai dapat dilihat dari

masih adanya pegawai yang keluar kantor di waktu jam kerja dengan

kepentingan pribadinya. Rendahnya disiplin pegawai dari hasil

pengamatan di lapangan menunjukkan rendahnya tingkat

kedisiplinan aparat terlihat dari ada saja oknum pegawai yang masuk

kerja siang ( jam 08.30 WIB ) dan pulangnya awal ( sebelum jam

14.15 WIB ) dari ketentuan masuk kerja jam 08.00 WIB dan jam

pulang 14.15 WIB. Disamping hal tersebut juga menurunnya disiplin

pegawai yang ditandai dengan absensi kehadiran apel pagi dan

siang. Pelaksanaan tugas rutin seperti apel pagi dan siang yang

mengikuti hanya sedikit. Seperti terlihat dalam tabel berikut tentang

rata-rata kegiatan apel pagi dan siang sebagai berikut :

Tabel 9

Rata-rata kegiatan apel pagi dan siang pegawai kelurahan

kappuna

No

.

Kategori Jml pegawai Yg

mengiktui

Yg tidak

mengikuti

persentase

hadir tidak hadir

1. Apel pagi 14 orang 6 8 42,8 57,1

2. Apel siang 14 orang 7 7 50 50

Sumber : Kelurahan kappuna

Page 85: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

85

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat

kehadiran pegawai pada pelaksanaan apel pagi dan apel siang yang

merupakan salah satu indikator yang dijadikan rujukan dalam

pengukuran disiplin hanya mencapai 42,8 % untuk apel pagi dan 50

untuk apel siang. Artinya angka tersebut menunjukkan bukti tidak

disiplinnya pegawai dalam mematuhi salah satu aturan yang

semestinya ditaati sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk mengukur Kedisiplinan aparat Kelurahan Kappuna maka

penulis menggunakan 3 sub indikator : Kehadiran aparat kelurahan,

Transparansi proses pelayanan, Hasil pelayanan yang sesuai

dengan keinginan masyarakat. Di bawah ini tanggapan responden

mengenai tingkat kehadiran aparat kelurahan

Tabel 10

Kehadiran aparat kelurahan

No Pendapat responden Frekwensi Persentase

1 Tepat waktu 7 50 %

2 Kurang tepat waktu 3 21,4%

3 Tidak tepat waktu 4 28,5%

Jumlah 14 99,9%

Sumber : hasil data primer 2011

Dari tabel 10 maka dapa dilihat bahwa responden yang

menjawab aparat hadir tepat waktu sebanyak 7 orang atau 50%, hal

ini menurut mereka karena setiap mereka membutuhkan pelayanan

Page 86: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

86

aparat kelurahan selalu ada di tempat. Responden yang menjawab

kurang tepat waktu sebanyak 3 orang atau 21,4%, karena menurut

mereka dalam membutuhkan pelayanan di kantor kelurahan kappuna

kadangkala aparatnya ada, kadangpula tidak ada. Sedangkan yang

menjawab tidak tepat waktu sebanyak 4 orang atau 28,5 %, menurut

mereka pada saat membutuhkan pelayanan aparat yang dibutuhkan

tidak ada ditempat.

Alimin, salah seorang warga mengatakan bahwa :

“ kedisiplinan aparat kelurahan menjadi modal utama dalam kinerja agar pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar. (hasil wawancara 12 April 2011)

Hal senada juga di ungkapkan oleh Rustam, salah satu tokoh

masyarakat mengungkapkan bahwa :

“ kedisiplinan bukan hanya dimiliki oleh aparat pemerintah namun harus ada pada diri setiap manusia. Hanya saja aparat pemerintah sebagai abdi masyarakat dan abdi Negara dapat dijadikan contoh bahwa kedisiplinan itu perlu di tegakkan agar kinerja dapat berjalan secara efektif dan efesien”. (hasil wawancara 12 April 2011)

Hasil wawancara dengan Hengky sebagai Seklur Kappuna

mengungkapkan bahwa :

Rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang ada pada diri aparat berbeda-beda, ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam mengendalikan diri sehingga ada saja oknum yang tidak patut untuk di contoh ( hasil wawancara 12 April 2011)

Pernyataan dari Seklur Kappuna di dukung oleh, Zainal abidin

selaku staf yang mengungkapkan bahwa :

“ kedisiplinan yang tinggi harus ditingkatkan oleh masing-masing personil aparat pemerintah pusat maupun pemerintah

Page 87: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

87

daerah agar dapat terciptanya suasana yang kondisif”. ( hasil wawancara 12 April 2011)

Kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam

pelaksanaan kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai

tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik

walaupun tanpa diatasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin

tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal yang tidak

ada kaitannya dengan pekerjaan. Di bawah ini tanggapan responden

mengenai transparansi dalam proses pelayanan

Tabel 11

Transparansi proses pelayanan

No Pendapat responden Frekwensi Persentase

1 Transparan 8 57,1%

2 Kurang transparan 4 28,5%

3 Tidak transparan 2 14,2%

Jumlah 14 99,8%

Dari tabel 11 maka dapat dilihat bahwa responden yang

menjawab proses pelayanan masyarakat di kantor kelurahan

kappuna bersifat transparan sebanyak 8 orang atau 57,1%, hal ini

menurut mereka karena dalam memberikan pelayanan aparat selalu

melayani dengan baik secara terbuka serta memberikan penjelasan

yang mendetail kepada masyarakat tentang produk layanan yang

akan diberikan. Responden yang menjawab kurang transparan

Page 88: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

88

sebanyak 4 orang atau 28,5%, karena menurut mereka tidak semua

produk layanan yang diberikan oleh aparat kelurahan kappuna di

sampaikan secara transparan, khususnya lagi yang berhubungan

dengan prosedur layanan itu sendiri. Sedangkan responden yang

menjawab tidak transparan sebanyak 2 orang atau 14,2 %, menurut

mereka aparat kelurahan kappuna tidak menyampaikan secara

langsung prosedur pelayanan yang akan diberikan sehingga mereka

hanya mendapatkan pelayanan tanpa mengetahui bagaimana

sebenarnya prosedur layanan itu diperoleh.

Muslimin, salah seorang warga mengatakan bahwa :

Setidaknya ada penjelasan yang akurat dari aparat kelurahan dan tidak berbeli-belit dalam menyampaikan kepada kami selaku pengguna layanan publik. ( hasil wawancara 13 April 2011).

Beberapa warga masyarakat lainnya mengungkapkan bahwa

perlu adanya transparansi data dari aparat kelurahan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan kejelasan yang mudah dipahami. Sebab

tidak sedikit dari warga memiliki latar belakang pendidikan yang

beragam sehingga seringkali keterbukaan aparat dalam hal

transparansi di salah artikan.

Hasil wawancara dengan Asmawati salah seorang staf

Kelurahan Kappuna mengatakan bahwa :

Prosedur pelayanan yang terjadi di Kelurahan tidak menyimpang dari apa yang ditetapkan namun masyarakat sendiri yang kurang peka dengan penjelasan dari aparat. ( hasil wawancara 13 April 2011)

Page 89: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

89

Dari pernyataan tersebut kemudian dapat dipahami bahwa

transparansi merupakan hal yang penting, di butuhkan kejujuran dan

penjelasan yang akurat agar tidak di salah artikan. Tanggung jawab

oleh semua kalangan aparat agar bekerja sama dengan masyarakat

dalam hal pelayanan publik.

Tabel 12

Hasil pelayanan yang sesuai dengan masyarakat

No Pendapat responden Frekwensi Persentase

1 Sesuai 9 64,2%

2 Cukup sesuai 4 28,5%

3 Tidak sesuai 1 7,14%

Jumlah 14 99,84%

Sumber : hasil data primer 2011

Dari tabel 12 maka dapat dilihat bahwa responden yang

mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan dengan harapan

mereka sebanyak 9 orang atau 64,2% hal ini menurut mereka karena

layanan yang diberikan sesuai dengan prosedur, tidak berbelit-belit

serta sesuai dengan waktu yang ditentukan. Responden yang

menjawab cukup sesuai sebanyak 4 orang atau 28,5%, hal ini

menurut mereka karena tidak selamanya hasil layanan yang

diberikan itu sesuai dengan prosedur karena seringnya atau

kadangkala juga berbelit-belit serta tidak sesuai dengan waktu yang

ditentukan dalam artian bersifat relatif. Sedangkan responden yang

Page 90: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

90

menjawab tidak sesuai sebanyak 1 orang atau sebesar 7,14%,

karena menurut mereka hasil layanan sering tidak tepat waktu,

sehingga menghambat tugas-tugas atau urusan yang akan mereka

kerjakan.

Rustam, salah seorang warga mengatakan bahwa :

“Saya cukup puas dengan hasil pelayanan dari aparat Kelurahan Kappuna karena prosedur yang dapat dimengerti dan keramahan yang nampak serta tidak berbelit-belitnya dalam pengurusan”. ( hasil wawancara 14 April 2011 )

Demi kelancarannya pelayanan publik aparat pemerintah harus

mengupayakan sikap dan kemampuan mereka dalam melayani

masyarakat, dengan cara meningkatkan kedisiplinan terhadap

prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan standar yang berlaku.

Hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Kappuna

mengungkapkan bahwa :

“ Saya sebagai pemimpin di Kelurahan ini merasa senang dengan kinerja aparat dalam melayani masyarakat, sebab tidak sedikit yang menyampaikan kepada saya secara langsung hasil dari pelayanan yang di lakukan oleh aparat telah sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tapi saya juga tetap berbesar hati menerima kenyataan-kenyataan seperti adanya keluhan langsung dari warga terhadap hasil pelayanan dari para staf saya, ini menjadikan saya termotivasi agar kedepannya dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif lagi. ( hasil wawancara 14 April 2011).

Hal senada juga di ungkapkan oleh A.Saktiar, salah satu aparat

Kelurahan Kappuna bahwa :

Hasil pelayanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat telah dijalankan dengan baik oleh semua aparat tanpa terkecuali,

Page 91: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

91

keinginan masyarakat dapat dipenuhi tepat waktu menjadikan kami lebih berusaha lagi meningkatkan efektifitas kinerja.

Terkait dengan hal tersebut diatas, maka sudah menjadi tugas

dan tanggung jawab seluruh aparat Kelurahan tanpa terkecuali agar

lebih meningkatkan kinerjanya dalam pelayanan kepada masyarakat.

Berdasarkan pendapat-pendapat responden terhadap

kedisiplinan aparat kelurahan di atas maka untuk mengetahui

seberapa besar hasil persentasenya dan termasuk kategori yang

mana dapat di lihat dari skor berikut ini :

Di bawah ini Rekapitulasi hasil perhitungan skor indikator

No.

pertanyaa

n

Frekwensi Fx skor Jumlah Nilai

%A B C A B C

1 7 3 4 21 6 4 31

2 8 4 2 32 8 2 42

3 9 4 1 27 8 1 36

Jumlah nilai total 109

Total Nilai 36,3

Skor nilai rata-rata 2,59

Dari tabel rekapitulasi terlihat bahwa kedisiplinan aparat

kelurahan kappuna berada pada kategori cukup baik dengan skor

rata-rata = 2,59

Kolom 1,2, dan 3 menunjukkan jumlah pertanyaan atau

tanggapan dari responden. Pada kolom A,B, dan C pada kolom

Page 92: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

92

frekwensi jawaban menunjukkan dari pada jumlah tanggapan yang

diberikan oleh responden. Sedangkan pada kolom FX skor A,B, dan

C adalah hasil dari perkalian dari kolom frekwensi jawaban. Dengan

kolom FX skor A,B, dan C akan menghasilkan jumlah nilai

keseluruhan (nilai total) yang dihasilkan dari jumlah kolom FX skor

A,B, dan C

Sehingga dengan perhitungan tersebut diperoleh batas

intervalnya sebagai berikut :

Sangat baik = 3,26-4,00

Baik = 2,76-3,25

Cukup = 2,26-2,75

Kurang = 1,75-2,25

Berdasarkan hasil perhitungan skor kinerja aparat pemerintah

kelurahan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja aparat kelurahan

kappuna dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berada

pada kategori cukup baik. Namun penulis sendiri menambahkan

bahwa kategori baik ini masih bersifat relatif karena berdasarkan

pengamatan penulis masih ada kekurangan yang dimiliki oleh aparat

kelurahan kappuna dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat, baik itu kemampuan personil aparat maupun teknis

pelaksanaan dan hal itu sendiri juga disampaikan oleh beberapa

responden.

Page 93: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

93

Apabila di tinjau dari segi kualitas maka secara umum dapat

dikategorikan cukup baik, karena kalau kita lihat tingkat pendidikan

aparat kelurahan kappuna ini sebagian besar adalah lulusan SMA

yaitu sebanyak 7 orang, sedangkan sisanya yaitu 7 orang adalah

lulusan sarjana. Namun berdasarkan hasil wawancara penulis

dengan aparat kelurahan kappuna sebagian besar mengatakan

bahwa tingkat pendidikan yang tinggi bukan merupakan jaminan

bahwa seseorang dapat melayani masyarakat dengan baik.

Hal ini menurut mereka karena teori-teori yang didapat pada

saat mengikuti pendidikan formal tersebut tidak berhubungan dengan

bidang tugas yang dipukul, selain itu pendidikan dan pelatihan yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas pemerintah jarang atau

tidak sama sekali mereka ikuti . Sehingga dalam pelaksanaan tugas

pelayanan mereka hanya mengacu pada kebiasaan atau rutinitas

yang mereka lakukan, padahal rutinitas itu mungkin sudah tidak

relevan lagi dengan keadaan dilapangan.

4.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI

4.2.1. Kemampuan Sumber Daya Manusia ( aparat )

Dalam konteks pemerintahan daerah, di era otonomi luas di

tuntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, ketanggapan, dan

kreatifitas dari segenap jajaran aparatur pemerintah daerah. Dalam

dunia yang penuh dengan kompetitif, sangat diperlukan kemampuan

Page 94: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

94

birokrasi dan sumber daya aparatur untuk memberikan tanggapan

atau responsive terhadap berbagai tantangan secara akurat,

bijaksana, adil dan efektif.

Sehubungan dengan aparatur pemerintah daerah, dalam hal ini

adalah kelurahan, St Aldiana mengungkapkan bahwa :

“ salah satu atribut penting yang memadai suatu daerah otonom adalah memiliki apartur tersendiri yang terpisah dari aparatur pemerintah pusat yang mampu menyelenggarakan urusan rumah tangganya. Sebagai unsur pelaksana, aparatur pemerintah daerah menduduki posisi vital dalam keseluruhan proses penyelenggaraan Otonomi daerah. Oleh karena itu tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan aparatnya. (hasil wawancara 18 April 2011)

Ini mengarah pada suatu konsepsi bahwa kemampuan yang

dipunyai seorang aparat ditunjukkan dengan kesanggupannya

sesuai dengan tingkat pengetahuannya dan keterampilan yang

diperolehnya melalui pendidikan dan pengalamannya. Tersedianya

modal pengetahuan dan keterampilan inilah yang merupakan salah

satu faktor untuk mempertimbangkan penempatan seorang calon

pegawai, modal ini biasanya dimiliki oleh mereka yang

berpendidikan.

Untuk mengukur indikator sumber daya aparat kelurahan,

menggunakan 2 sub indikator yaitu Tingkat Pendidikan, dan

pengalaman kerja

Tingkat pendidikan

Page 95: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

95

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

aparatur Kelurahan khususnya dalam memberikan pelayanan umum

kepada masyarakat. Kelurahan Kappuna sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikan yang dimiliki oleh aparat itu sendiri, olehnya itu

semakin berat atau meluasnya tanggung jawab aparat kelurahan

yang harus dilaksanakan maka dibutuhkan aparat yang memiliki

sumber manusia yang berkualitas pula.

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini

mengenai tingkat pendidikan aparat Kelurahan Kappuna

Tabel 13

Tingkat pendidikan aparat Kelurahan Kappuna

Tingkat pendidkan

SLTP SLTA SARJANA

Aparat Kelurahan - 7 7

Jumlah - 7 7

Sumber : hasil data primer 2011

Dari tabel 13 maka dapat dijelasakan bahwa aparat Kelurahan

yang memiliki pendidikan yang paling tinggi adalah sarjana yaitu

sebanyak 7 orang atau 50%, sedangkan yang tamatan SLTA

sebanyak 7 orang atau 50% serta tamatan SLTP yang mengabdi di

Kelurahan Kappuna tidak ada.

Asmawati, SE. salah seorang aparat Kelurahan Kappuna

menyatakan bahwa

Page 96: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

96

latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda-beda tidak menjadikan sebuah hambatan dalam melayani masyarakat sebab dengan pengalaman kerja dapat dijadikan pegangan untuk bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. (hasil wawancara 18 April 2011)

Hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Kappuna

mengungkapkan bahwa :

Dapat kita katakan bahwa tingkat pendidikan aparat kelurahan kappuna telah ada peningkatan karena pada umumnya adalah sarjana. Dengan melihat tingkat pendidikan aparat Kelurahan, maka jelas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai aparat kelurahan khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara umum dapat terlaksana dengan baik secara efektif dan efisien. Sebab dalam memberikan pelayanan umum kepada masyarakat, aparat kelurahan bisa saling mengisi dan saling membantu. Dalam artian bisa kita percaya untuk memberikan pelayanan umum kepada masyarakat apabila kebetulan aparat kelurahan yang bertanggung jawab tersebut kebetulangan berhalangan. ( hasil wawancara 18 April 2011).

Hal senada juga disampaikan Muh.Amin, salah satu tokoh

masyarakat bahwa:

“saya melihat latar pendidikan yang ada di Kelurahan Kappuna bukan menjadi kendala utama, namun untuk mendapatkan posisi di instansi para aparat pada umumnya berlomba

Dari penjelasan tersebut sebetulnya hal itu bukan sebagai

kendala yang memberatkan, sebab yang terjadi pada kenyataannya

latar belakang pendidikan bukan modal utama dalam bekerja.

Namun dari pengalaman kerja seseorang dapat mengetahui kualitas

dari apa yang dia kerjakan meskipun perbedaab tetap ada tapi itu

bukan kendala utama.

Page 97: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

97

Pada tabel berikut tanggapan responden mengenai mengenai

peluang aparat dalam mengikuti pendidikan formal

Tabel 14

Tanggapan responden mengenai peluang aparat dalam

mengikuti pendidikan formal

No. Tanggapan responden Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Sangat berpeluang

Berpeluang

Kurang berpeluang

4

8

2

28,5

57,1

14,2

Jumlah 14 99,8

Sumber : hasil olahan data primer 2011

Responden yang menjawab berpeluang berjumlah 4 orang atau

28,5% dengan alasan bahwa di Kelurahan Kappuna atau aparat di

berikan kebebasan dalam melanjutkan pendidkan formal dan

responden yang menjawab sangat berpeluang berjumlah 8 orang

atau 57,1% dengan alasan bahwa peluang yang diberikan kepada

aparat dalam melanjutkan pendidikan sangat lebar, dimana hasil

yang diperoleh sudah banyak aparat yang ada di Kantor Kelurahan

Kappuna telah berhasil meraih gelar Strata 1 (S1). Sedangkan

Page 98: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

98

responden yang menjawab kurang berpeluang berjumlah 2 orang

atau 14,2% dengan alasan bahwa peluang dalam melanjutkan

pendidikan bagi aparat sama sekali tidak diberikan, nyatanya banyak

aparat hanya berkutat pada titel itu saja dan tidak ada

perkembangannya, dan tidak meratanya peluang yang diberikan

kepada aparat dalam melanjutkan pendidikan.

Mengenai tingkat pendidikan Kepala Kelurahan mengatakan

bahwa masalah pendidikan di Kelurahan Kappuna merupakan hal

yang paling urgen untuk dipikirkan dan ditindak lanjuti secara kontinu,

salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka penigkatan

kemampuan aparat dalam mengembangkan pengetahuan yang

dimilkinya melalui pendidikan adalah pendanaan atau biaya studi

dimana pemerintah daerah kurang peka terhadap hal tersebut. ( hasil

wawancara 19 April 2011)

Pengalaman kerja

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi

masyarakat, maka kemampuan aparat juga sangat dipengaruhi oleh

lamanya bekerja atau dalam hal pengalaman kerja. Tetapi persoalan

lamanya bekerja tidak dapat dijadikan tolak ukur bahwa keberhasilan

aparat Kelurahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya termasuk memberikan pelayanan umum kepada

masyarakat Kelurahan Kappuna yang memuaskan tetapi setidaknya

dapat kita liha jadikan pembanding apakah dengan lamanya bekerja

Page 99: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

99

di Kelurahan Kappuna akan berpengaruh terhadap kemampuan yang

dimiliki aparat Kelurahan.

Dengan demikian sebagai aparat Kelurahan yang merasa

sudah lama mengabdi atau sudah lama bekerja harus berusaha

untuk mengembangkan apa yang memberikan pelayanan yang

memuaskan kepada masyarakat.

Kepala Kelurahan tidaklah cukup hanya menyandang status

sebagai pemimpin melainkan sangat perlu memainkan peranannya

yang dibutuhkan, karena Kepala Kelurahan memiliki cukup pengaruh

terhadap kehidupan sosial politik masyarakat. Meskipun pengalaman

kerja yang dimilikinya belum dikatakan maksimal namun latar

belakang pendidikannya yang membuat di segani oleh masyarakat.

Tabel 15

Lamanya bekerja sebagai Aparat Kelurahan Kappuna

No. Aparat Kelurahan Jabatan Golongan Lamanya bekerja

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.

ILFAN NASRUDDIN, S.STPHENGKY, S.STPA.MUH.SAKTIAR, S.SIERNA, S.IPNIRWANA, SEASMAWATI, SEUMI KALSUM, S.SOSSYAFRULLAHMALIANAEBITNURTANGSt. ALDIANASUMARNIZAINAL ABIDIN

LURAHSEKLUR

KASI PEMKASI PEMB & KEMASY

KASI PEL UMUMSTAFSTAFSTAFSTAFSTAFSTAFSTAFSTAFSTAF

III/cIII/aIII/aIII/bIII/aII/bII/bII/aII/aII/aII/aII/aII/aII/a

2 thn2 thn4 thn4 thn4 thn4 thn6 thn6 thn8 thn7 thn7 thn7 thn8 thn

Page 100: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

100

Dengan demikian, maka untuk menilai sejauh mana

kemampuan yang dimiliki aparat Kelurahan Kappuna masih

diperlukan waktu sebab untuk menilai sejauh mana kemampuan

yang dimiliki aparat pemerintah kelurahan terletak pada kepala

kelurahan. Maka sebagai kepala kelurahan diperlukan waktu untuk

menilai apakah waktu yang cukup dalam memberikan pelayanan

umum kepada masyarakat kelurahan kappuna dapat di manfaatkan

dengan sebaik-baiknya sehingga kemampuan aparat kelurahan

dapat berpengaruhi terhadap lamanya bekerja di Kelurahan Kappuna

Masamba.

4.2.2. Sarana dan Prasarana

Sarana pelayanan adalah segala jenis peralatan, perlengkapan

kerja, dan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu

dalam pelaksanaan pekerjaan. Peranan sarana pelayanan sangat

penting disamping peran unsur manusianya sendiri. Salah satu yang

juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan

publik adalah faktor sarana pelayanan karena dengan adanya sarana

pelayanan beraneka ragam jenis dan fungsinya bisa membuat

pelayanan pada masyarakat dapat lebih efisien dan efektif. Sarana

pelayanan yang memadai di tandai dengan jumlahnya yang

mencukupi dan kondisinya yang memadai. Sedangkan sarana

pelayanan yang buruk ditandai dengan jumlahnya yang tidak

mencukupi dan kondisinya yang tidak memadai.

Page 101: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

101

Berikut tanggapan responden tentang sarana pelayanan yang

ada di Kelurahan Kappuna.

Tabel 16

Tanggapan responden tentang sarana pelayanan

No. Pendapat responden Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

Memadai

Kurang memadai

Tidak memadai

3

9

2

21,4

64,2

14,2

Jumlah 14 99,8

Sumber : hasil data primer 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa 3 orang atau 21,4% yang

menyatakan bahwa sarana pelayanan di kantor Kelurahan sangat

memadai, yang menyatakan kurang memadai sebanyak 9 orang atau

64,2% disebabkan karena misalnya rusaknya komputer atau mesin

ketik dalam pelayanan Administrasi membuat urusan masyarakat

tertunda karena alat tersebut dan masyarakat melihat aparat kurang

memperhatikan perawatannya. Oleh karena itu sarana pelayanan

yang ada hendaknya diperhatikan perawatannya, sehingga proses

Page 102: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

102

pelayanan menjadi lebih lancar lagi. Dan 2 orang atau 14,2% yang

menyatakan sarana pelayanan di kantor Kelurahan Kappuna tidak

memadai.

Fasilitas tidak sekedar peralatan kerja yang menjadi tanggung

jawab pimpinan untuk pengadaannya.Fasilitas yang menjadi

tanggung jawab pimipinan yang terpenting diantaranya adalah usaha

dalam memperkecil hambatan-hambatan yang mengganggu

kelancaran pekerjaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

diketahui bahwa Kepala Kelurahan Kappuna selalu berusaha

memenuhi fasilitas pekerjaan bawahannya, namun dengan

ketersediaannya anggaran yang masih terbatas, maka belum

semuanya fasilitas kantor dapat dipenuhi. Kondisi ini dipertegas dari

hasil wawancara di ketahui banyak keluhan dari masyarakat maupun

staf mengenai kurangnya sarana dan prasarana seperti meja dan

kursi yang sudah reot, mesin tik yang masih saling pinjam, serta

kondisi kantor yang kurang memadai. Hal ini apabila berlarut akan

berdampak pada kinerja dan kewibawaan aparatur pemerintah

kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

4.3. Pembahasan

Dalam Undang-undang ini pemberian kewenangan Otonomi

kepada Daerah Kabupaten/ Kota didasarkan kepada azas

desentralisasi saja dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

bertanggung jawab. Dalam kewenangan otonomi yang luas ini

Page 103: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

103

tercakup keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan

pemerintahan yang meliputi kewenangan bidang pemerintahan

kecuali kewenangan di bidang polilik luar negeri, pertahanan

keamanan, peradilan, moneter data fiskal, serta kewenangan bidang

lainnya yang akan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Disamping itu keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan

yang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan

evaluasi. Pemberian kewenangan pemerintahan yang luas kepada

daerah membawa konsekuensi langsung berkurangnya kewenangan

Pemerintah Pusat terhadap daerah dan penambahan tanggung

jawab kepada daerah.

Keluhan masyarakat terhadap attitude dan pelayanan

pemerintah Kelurahan Kappuna terhadap masyarakat merupakan hal

yang sudah dimaklumi. ”Gerakan Disiplin Nasional” akhirnya

diplesetkan menjadi ”Gerakan Diselipin Nasional” agar urusan segera

beres dengan staf kelurahan. Pelayanan publik oleh aparatur

pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga

belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini

ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang

disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan

citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat

fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka

Page 104: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

104

pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.

Salah satunya adalah pelayanan kartu tanda penduduk atau KTP.

Padahal dalam menunjukkan kinerja pelayanan pada masyarakat

seharusnya disesuaikan dengan prosedur dan janji Pegawai Negeri,

sehingga tidak ada lagi embel-embel uang pelican. Hal ini

menunjukkan tidak adanya komitmen moral aparat dan kurangnya

profesionalisme aparat dalam menjalankan kinerjanya dalam

melayani masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa,

pada prinsipnya setiap pelayanan umum ini senantiasa harus selalu

di tingkatkan kinerjanya sesuai dengan keinginan masyarakat

pengguna jasa.

Page 105: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

105

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1) Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Analisis Kinerja Aparat

Kelurahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kelurahan

Kappuna Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara, penulis

dapat menyimpulkan bahwa aparatur pemerintah kelurahan telah

siap untuk menghadapi Otonomi Daerah, hal ini terlihat pada

tercapainya secara optimal dari tiga aspek substansi sebagai

indikator kesiapan kinerja aparat. Produktifitas aparat kelurahan

sudah cukup baik dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya

komitmen dan kesungguhan aparat dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintah di kelurahan kappuna.

Serta responsibilitas aparat kelurahan sudah cukup baik dimana hal

ini dapat dilihat dari kemampuan aparat, sikap, dan kedisiplinan yang

di tunjukkan kepada masyarakat.

Page 106: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

106

2) Kemampuan SDM ( aparat ) adalah faktor yang mempengaruhi

kinerja aparat. Masalah kualitas SDM pemerintah kelurahan

merupakan masalah penting dalam pelaksanaan Otoda. Oleh karena

itu, peningkatan SDM pemerintah kelurahan merupakan hal

mendesak harus dilakukan, agar pelaksanaan Otoda dapat berjalan

sesuai diharapkan. Umumnya prilaku staf pemerintah Kelurahan

Kappuna kepada masyarakat lebih banyak mempersulit, ketimbang

melayani. Dari hasil penelitian di lapangan terhadap staf-staf

pemerintah kelurahan menunjukan masih rendahnya kualitas. Serta

sarana dan prasarana di kantor Kelurahan yang belum memadai

yang menjadi aspek penting dalam mempengaruhi kinerja aparat.

5.2. Saran

1) Agar kedepannya pihak kelurahan lebih meningkatkan kinerja dalam

melaksanakan tugas.

2) Dibutuhkan adanya pembinaan yang intens bagi aparat pemerintah

kelurahan untuk mendukung terciptanya aparat yang professional

dan bertanggung jawab serta memiliki kepekaan sosial dan mampu

memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

3) Pihak kelurahan diharapkan lebih proaktif dalam mengupayakan

peningkatan pelayanan publik.

4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya hendaknya pihak

pemerintah secara umum dan pihak pemerintah kelurahan secara

Page 107: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

107

khusus untuk lebih menanamkan nilai-nilai professional,

akuntabilitas, responsivitas, responsibilitas pada pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dharma, 2003. Manajemen Supervisi, Rajawali Pers, Jakarta.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta

Edy Soepriady, 2001. Pemberdayaan Aparat Kelurahan, Program Pasca Sarjana. Unpad, Bandung

Gibson, 2003. Perilaku Manajemen Organisasi, erlangga

Irawan, 2001. Manajemen Konflik. Salemba

John M.Ivancevich. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Erlangga

Prawirosentono, 1999. Bahasa Komphrehensif Strategi Pengambilan Keputusan, Bumi Aksara

Prof.Drs.Haw.Widjaja. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia

Prof.Dr.Wibowo,S.E.,M.Phil. Manajemen Kinerja, Rajawali Pers

Prof.Dr.J.Winardi,S.E. Manajemen Perilaku Organisasi

Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pemerintahan Daerah, Graha Ilmu

Siagian S.P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta

Page 108: repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/.../handle/123456789/214/SKRIPSI.docx · Web viewSebab, lurah sebagai pegawai negeri, kedudukannya sangat kuat. Lurah bisa saja mengabaikan

108

Sinungan, M., Produktivitas: Apa dan Bagaimana, Edisi Ke-2, Cetakan Ke-3, Bumi Aksara, Jakarta, 1997.

Suradinata, E., Manajemen Sumber Daya Manusia: Suatu Tinjauan Wawasan Masa Depan, Cetakan Pertama, Ramadan, Bandung, 1996.

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi : Konsep Dasar Aplikasinya

Veithzal Rivai, 2006. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali pers

Sumber Lainnya :

Undang-undang RI Nomor : 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerahsebagaimana telahdirubah Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2008.

Bungin Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali Pers, Jakarta.

Buku Pedoman Penelitian Usulan Penulisan dan Skripsi.Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jur. Ilmu Pemerintahan