eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja...

23
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): 614 - 628 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2014 PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. PUTRA KALTIM DI SAMARINDA Dian Murnawantika 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Pengawasan langsung (X 1 ) dan Pengawasan tidak langsung (X 2 ) serta variabel dependen adalah Produktivitas Kerja (Y). Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X 1 + (-0,165) X 2 . Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,686 atau 68,6% artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas (X 1 dan X 2 ) terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,471 artinya variabel pengawasan langsung dan pegawasan tidak langsung memberikan pengaruh sebesar 47,1% terhadap produktivitas kerja (Y). Uji simultan (uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda membuktikan bahwa secara simultan variabel Pengawasan Langsung (X 1 ) dan Pengawasan Tidak Langsung (X 2 ), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 9,351 > F tabel 3,470 dengan nilai Sig sebesar 1 Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] 614

Transcript of eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja...

Page 1: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (4): 614 - 628ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2014

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. PUTRA KALTIM DI

SAMARINDA

Dian Murnawantika1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Pengawasan langsung (X1) dan Pengawasan tidak langsung (X2) serta variabel dependen adalah Produktivitas Kerja (Y). Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2. Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,686 atau 68,6% artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,471 artinya variabel pengawasan langsung dan pegawasan tidak langsung memberikan pengaruh sebesar 47,1% terhadap produktivitas kerja (Y). Uji simultan (uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda membuktikan bahwa secara simultan variabel Pengawasan Langsung (X1) dan Pengawasan Tidak Langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 9,351 > F tabel 3,470 dengan nilai Sig sebesar 0,001 < 0,05. Uji parsial (uji T) menunjukkan bahwa dari kedua variabel bebas hanya variabel pengawasan langsung yang secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) yang dibuktikan dengan nilai thitung 4,313 > ttabel 2,079 dan tingkat signifikansi 0,00< 0,05.

Kata kunci : Pengawasan, produktivitas kerja

1 Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

PendahuluanPeranan manusia dalam organisasi sangat penting maka perlu adanya

kerja sama yang baik dalam melaksanakan suatu tujuan organisasi. Berapapun banyaknya rencana yang dibuat oleh manajer, tanpa didukung oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, maka tujuan yang hendak dicapai tidak akan tercapai. Agar karyawan selalu bekerja giat dan dengan semangat kerja yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja maka diperlukan sesuatu yang dapat memotivasi para karyawan, yaitu salah satunya dengan pengawasan yang dalam hal ini sebagai perwujudan fungsi kontrol dalam manajemen.

Dalam upaya meningkatkan produktivias kerja karyawan, pimpinan dapat melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung; seperti melakukan pengamatan ditempat kerja, memberikan laporan baik tertulis maupun lisan, dan sebagainya. Pengawasan juga menyebabkan karyawan bekerja secara lebih hati-hati, karena pimpinan selalu melakukan evaluasi, terutama untuk pengawasan langsung. Lebih lanjut Siagian (2002:258) menyatakan bahwa pengawasan adalah sebagai proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Masalah produktivitas ini hampir dialami oleh semua organisasi besar maupun yang tergolong sedang berkembang. Agar produktivitas yang dihasilkan meningkat maka organisasi dapat dengan cara melakukan pengawasan terhadap proses, kegiatan, serta hasil kerja agar sesuai dengan standar yang diharapkan. Dengan adanya peningkatan produktivitas tentunya akan mendapat manfaat yang besar yang diperoleh oleh perusahaan.

Produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan yaitu dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

CV. Putra Kaltim sudah melakukan pengawasan, yaitu dengan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Dalam Inspeksi langsung dilakukan pemeriksaan oleh atasan kepada grup leader masing-masing bagian dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang sedang berlangsung. Observasi ditempat yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pimpinan serta masing-masing grup leader untuk mengetahui cara kerja serta hasil kerja karyawan. Laporan ditempat dilakukan oleh atasan serta masing-masing bagian grup leader dengan cara melihat hasil kerja dalam bentuk laporan hasil kerja apakah sesuai dengan SPK.

Dari hasil pengamatan sementara diketahui bahwa terdapat indikasi yang mengarah pada rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut 615

Page 3: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

terlihat dari: kurangnya semangat bekerja serta kurangnya konsentrasi saat bekerja sehingga rentan unuk melakukan kesalahan, penggunaan waktu pada saat jam kerja yang tidak efektif, tidak terpenuhinya target dan realisasi pekerjaan yang ada dan masih terdapat karyawan yang terlambat datang ke tempat kerja dan meninggalkan kantor sebelum waktunya.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian untuk membahas masalah pengawasan demi peningkatan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim dengan mengambil judul penelitian : “Pengaruh Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Putra Kaltim di Samarinda”.

Rumusan Masalah1. Apakah variabel pengawasan yang terdiri dari pengawasan langsung dan

pengawasan tidak langsung berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ?

2. Variabel pengawasan manakah yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ?

Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja

karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.2. Untuk mengetahui vaiabel pengawasan mana yanag paling berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori Pengawasan

Menurut Siagian (2003:125) dalam bukunya “Filsafat Administrasi” memberikan definisi tentang pengawasan sebagai proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya menurut Manullang (2004:173) menyatakan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana semula.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Siagian (2008:115) membagi dalam dua macam teknik, yaitu: pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. 1. Pengawasan Langsung yang terdiri dari :

616

Page 4: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

a) Inspeksi langsungb) Observasi di tempatc) Laporan di tempat

2. Pengawasan Tidak Langsung yang terdiri dari :a) Laporan lisanb) Laporan tertulis

Produktivitas KerjaMenurut Sedarmayanti (2001:185), mengatakan “Produktivitas kerja

memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan yaitu dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Dengan memahami pengertian di atas, maka dalam pengertian produktivitas itu terkandung adanya kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dengan efesiens dan efeksitas sumber yang digunakan selama produksi berlangsung. Namun demikian di antara semua sumber daya tersebut, faktor manusia memegang peranan paling penting atau utama dalam meningkatkan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi serta modal merupakan hasil karya dari manusi itu sendiri.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas KerjaRavianto (2002:20) merinci faktor yang dapat mempengaruhi

produktivitas kerja yaitu:1. Motivasi, merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang

kearah pencapaian tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.

2. Disiplin, merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.

3. Etos kerja, merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja, karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik.

4. Keterampilan, faktor keterampilan baik keterampilan teknis maupun manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas kerja.

5. Pendidikan, tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan melalui jalur pendidikan formal maupun informal.

617

Page 5: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

6. Pengawasan, mengingat eratnya hubungan pengendalian dengan produktivitas kerja maka pengendalian mempunyai peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif.

7. Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong karyawan agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Beberapa faktor yang dinyatakan sebagai indikator dari produktivitas kerja (Agus, 2004:276) antara lain:

1. Kualitas PekerjaanKualitas pekerjaan menyangkut mutu yang dihasilkan. Seorang karyawan dituntut untuk mengutamakan kualitas dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Seorang karyawan sebagai sumber daya yang menjalankan dan melaksanakan manajemen di suatu organisasi harus memiliki kehidupan kerja yang berkualitas.

2. Kuantitas PekerjaanPerkembangan organisasi menuntut adanya kuantitas pekerjaan. Kuantitas pekerjaan menyangkut pencapaian target, hasil kerja yang sesuai dengan rencana organisasi.

3. Ketepatan WaktuKaryawan harus memiliki paham yang memandang waktu sebagai sumber daya yang harus benar-benar dipergunakan dengan tepat dan mempraktekkan pada tugas-tugasnya yaitu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan orang tepat pada waktu yang ditentukan serta mengutamakan prinsip efisien.

4. Semangat KerjaSemangat kerja berhubungan dengan semangat kerja menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, dan kegembiraan.

5. Disiplin KerjaDalam melaksanakan disiplin kerja, disiplin yang baik dapat diukur dalam wujud: a. Pimpinan atau pegawai datang dan pulang kantor tepat pada waktu

yang ditentukan. b. Menghasilkan pekerjaan baik kuantitas maupun kualitas yang

memuaskan. c. Melaksanakan tugas penuh dengan semangat.

618

Page 6: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

Metode PenelitianUji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).

Dimana: Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung) ∑x = Skor variabel independen ∑y = Skor variabel dependen ∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total n = Jumlah responden

Uji ReliabilitasSPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).

Dimana: a = Koefisien reliabilitas r = Korelasi antar item k = Jumlah item

Uji Asumsi Klasik1. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2009:91) mengatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk membuktikan atau menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikorelasi antara variabel bebas. Dalam output SPSS, masalah multikolinearitas ditujukan lewat

619

Page 7: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

tabel Coefficient di mana nilai Variance inflated Factor (VIF) < 10 dan nilai Tolerance > 0,10.

2. Uji HeteroskedastisitasGhozali (2009:105) mengatakan bahwa uji heteroskedatitas bertujuan untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedatitas dengan ditunjukkan oleh grafik scatterplot pada titik-titik yang tidak membentuk pola yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

3. Uji AutokorelasiTujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Ghozali (2005:111).

4. Uji NormalitasGhozali (2009:110) mengatakan bahwa salah satu uji persyaratan

yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis yaitu uji normalitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Regresi Linear BergandaRumus persamaan regresi ganda untuk dua variabel menurut Sugiyono

(2010:275) adalah sebagai berikut :Y= a + b1X1 + b2X2 + e......Dimana :Y = Produktivitasa = Konstantab1, b2 = Koefisien RegresiX1 = Pengawasan LangsungX2 = Pengawasan Tidak Langsunge = Faktor Penggangu

Koefisien korelasi (R)

620

Page 8: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Berikut rumus perhitungan koefisien korelasi menurut Rangkuti (2003:264) perhitungan ini dinyatakan dengan rumus :

R =

Koefisien Determinasi (R2)Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Menurut Rangkuti (2003:68), semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua variabel. Dalam menghitung R2 dapat digunakan rumus sebagai berikut :

R2 = ......................

Keterangan :SSR = Regression Sum of SquaresSST = Total Sum of Squares

Uji F (uji serentak)Menurut Ghozali (2005:84) pengujian secara serentak adalah untuk

mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependent. Untuk mengetahui hasil uji F ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut:

Fh =

Di mana :Fh = Fisher TestR = Koefisien Korelasi bergandak = Jumlah Variabeln = Jumlah SamplePembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (ά) 5%Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan menerima Ha

621

Page 9: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan menolak Ha

Uji t ( uji parsial)Selanjutnya menurut Ghozali (2005:84) untuk menguji secara parsial dari

koefisien masing-masing variabel di gunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

thitung =

Dimana :

bi : Koefisien regresiSbi : Standart Error

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha sebesar 5 % dan derajat kebebasan (n-2) . Kemudian dibandingkan antara fhitung dengan ftabel maka :Apabila fhitung > ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterimaApabila fhitung < ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Validitas

Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1a, X1b, X1c, X1d, X1e, X1f, X2a, X2b, X2c, X2d, Ya, Yb, Yc, Yd, Ye, Yf, Yg dan Yh), mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r tabel untuk N=24 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,388). Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.

Uji ReliabilitasKemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel

memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliable dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.

Uji Asumsi KlasikHasil uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.

Regresi linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

622

Page 10: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

B Std. Error Beta

1(Constant) 1.844 .526 3.503 .002x1 .651 .151 .741 4.313 .000x2 -.165 .122 -.234 -1.359 .189

Sumber: data diolah dari data SPSS 2014

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel pengwasan langsung (X1) dan pengawasan tidak langsung (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) adalah sebagai berikut :

Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2

1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

EstimateDurbin-Watson

1 .686a .471 .421 .31468 1.581

Sumber: data diolah dari data SPSS 2014

Dalam output SPSS pada tabel Model Summaryb di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,686 yang berarti tingkat hubungan antar variabel pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2 terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.

Dalam output SPSS diperoleh pada tabel Model Summaryb di atas nilai koefisien determinasi (R2) didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 47,1%. Sedangkan sisanya yaitu 52,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.

2. Uji F (Simultan)Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen

yang terdiri dari pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen produktivitas kerja Y pada CV. Putra Kaltim di Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dan melihat nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:

ANOVAb

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

1 Regression 1.852 2 .926 9.351 .001a

623

Page 11: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Residual 2.079 21 .099Total 3.931 23

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014

Berdasarkan perhitungan Fhitung pada tabel di atas, diperoleh hasil uji F sebesar 9,351 sedangkan Ftabel 3,470. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka dapat terlihat bahwa Fhitung > Ftabel (yaitu 9,351 > 3,470) dan tingkat signifikansi diperoleh hasil (0,001 < 0,05) dengan demikian menunjukkan bahwa pengawasan yang terdiri dari pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja sehingga dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Uji T (Parsial)Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen

yang terdiri dari (pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung) berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) pada CV. Putra Kaltim di Samarinda dengan cara membandingkan Thitung dengan Ttabel

dengan tingkat kepercayaan sebesar sebesar 95% (α = 0,05).

Hasil Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 x1 .090 .127 .105 .711 .481x2 .318 .118 .397 2.700 .010

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014

Untuk lebih jelasnya, maka akan dijelaskan mengenai pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut :a. Variabel Pngawasan Langsung X1

Pada variabel pengawasan langsung (X1), diperoleh thitung > ttabel (4,313 > 2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel pengawasan langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra kaltim di Samarinda.

b. Variabel Pengawasan Tidak Langsung X2

Pada variabel pengawasan tidak langsung (X2), diperoleh thitung < ttabel (-1,359 < 2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, variabel pengawasan tidak langsung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.

624

Page 12: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

PembahasanHasil uji statistic regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi

untuk setiap variabel dalam penelitian dengan persamaan regresi Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2 dengan taraf Signifikan α = 0,05 atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat hubungan antar variabel independen terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang kuat. Dalam koefisien determinasi R2

menunjukkan variabel pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda sebesar 47,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian seperti pemberian kompensasi, motivasi, disiplin kerja. Sesuai dengan pendapat Ravianto (2002:20) bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kedisiplinan, pengawasan dan lingkungan kerja.

Dari hasil analisis uji F (simultan) variabel pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja. Sesuai dengan teori Siagian yang menyatakan bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan agar hasil yang ingin dicapai sesuai apa yang diharapkan perusahaan (Siagian, 2008:116).

Pada uji T (Parsial) hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua variabel independen tersebut, hanya terdapat satu variabel yang secara terpisah berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda yaitu variabel pengawasan langsung. Adapun pembahasan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut :

a. Pengawasan langsung (X1)Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengawasan langsung

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda, penerapan pengawasan langsung ditunjukkan pimpinan salah satunya dengan selalu melakukan pemantauan kepada grup leader masing-masing bagian dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang sedang berlangsung. Selain itu dalam pelaksanaan tugasnya pimpinan tidak segan untuk terjun langsung membantu karyawan, karyawan juga diberikan kebebasan dalam menyampaikan ide, saran, ataupun kritik mengenai pekerjaanya, sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama oleh pimpinan dan karyawan.

Penerapan pengawasan langsung memang dirasakan paling efektif untuk meningkatkan produktivitas. Tetapi, jangan melakukan pengawasan yang terlalu ketat terhadap karyawan, berikan kelonggaran yang memungkinkannya mengambil inisiatif dalam bekerja dan mengambil keputusan, selagi keputusan

625

Page 13: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

dan inisitaif tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dan kinerja perusahaan. Cara ini mengandung kelemahan, menimbulan kesan kepada bawahan bahwa mereka diamati secara keras dan kuat sekali. Namun, ada yang berpendapat bahwa cara inilah yang terbaik, karena melakukan kontak langsung antara atasan dan bawahan dapat dipererat. Serta kesukaran dalam praktek dapat dilihat langsung (Manullang, 2004:178).

b. Pengawasan tidak langsung (X2)Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengawasan tidak

langsung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan tidak langsung dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan tidak langsung dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda diterima, berarti variabel pengawasan tidak langsung (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y).

Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan (Siagian, 2008:116). Penutup

Dari hasil analisis uji simultan variabel pengawasan langsung (X1) dan pengawasan tidak langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y) pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.

Dari hasil analisi uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel pengawasan langsung (X1) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) sedangkan pengawasan tidak langsung (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda. Persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2

Mengingat variabel pengawasan langsung merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya, maka perusahaan disarankan untuk tetap mempertahankan pengawasan langsung dengan selalu memantau kerja karyawan sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan, karena semakin tinggi pengawasan yang dilakukan maka semakin tinggi kinerja suatu perusahaan.

Untuk variabel pengawasan tidak langsung yang tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, maka perusahaan harus memperhatikan pengawasan tidak langsungnya dan lebih di tingkatkan lagi guna mencapai tujuan perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui masih ada faktor lain

626

Page 14: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 4, 2014:614-628

yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan seperti: kompensasi tidak langsung, kedisiplinan, motivasi kerja, lingkungan dan iklim kerja serta kesempatan pengakuan diri. Sehingga dapat diharapkan kepada pimpinan CV. Putra Kaltim untuk memperhatikan dan meningkatkan faktor tersebut yang dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Daftar PustakaBohari, H. 2001. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta : Seminar ICW.Dharma, Agus. 2004. Manajemen Supervisi. Cetakan Keenam. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi

2. Yogyakarta : BPFE.…………………….2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Edisi 2 Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : BPFE.Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT. Bumi Aksara.Jalil Abdul. 2008. Teologi Buruh. Cetakan Pertama. Yogyakarta : LKiSLubis, S. B. dan M. Husaeni.1987. Teori Organisasi Suatu Pendekatan Makro.

Jakarta : PAU UIManullang, M. 2004. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.Mansoer, Hamdan. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta : Depdikbud.Moekijat. 2009. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Mandar Maju.Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.Ranupandojo, Heidjrachman. 2001. Tanya jawab Manajemen. Yogyakarta : AMP

YKPN.Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1997. Manajemen Personalia,

Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.Saksono Slamet. 2001. Pengukuhan Produktivitas. Jakarta : Bumi AksaraSedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan

Kedua. Bandung : Mandar Maju.Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga

Jakarta : Bumi Aksara. Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara.Simanjuntak, Payaman. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi

Revisi. Jakarta.Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara.627

Page 15: eJournalejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content... · Web viewProduktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan

Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan ( Dian )

Soekarno, K. 2000. Dasar Dasar Manajemen. Cetakan XIV. Jakarta : Miswar.Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kesepuluh. Bandung :

Alfabet.Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keenambelas. Bandung :

Alfabeta.Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.Terry, R. George. 2002. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia.

Cetakan Pertama. Bandung : Mandar Maju.Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Jakarta :

Graha Pustaka Utama.Usman, Husaini dan Akbar, Setiadi Purnomo, R. 2003. Pengantar Statistika. Cetakan Ketiga. Jakarta : Bumi Aksara.

628