afihdf.files.wordpress.com file · Web viewPembinaan minat dan kebiasaan membaca harus dibina,...

download afihdf.files.wordpress.com file · Web viewPembinaan minat dan kebiasaan membaca harus dibina, dipupuk dan dikembangkan sejak dini yang dimulai dari lingkungan keluarga, ...

If you can't read please download the document

Transcript of afihdf.files.wordpress.com file · Web viewPembinaan minat dan kebiasaan membaca harus dibina,...

HAKIKAT PEMBINAAN MINAT BACA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembinaaan Minat Baca

Semester VI

Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Masduki Rahmad09140077

Nur Wahyuni10140059

Sakina10140092

Nurul Setyawati H.10140096

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

9

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI . i

BAB I PENDAHULUAN . 1

A. Latar Belakang .... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Makalah.... 2

BAB II PEMBAHASAN .. 3

A. Pengertian Pembinaan Minat Baca... 3

B. Fungsi Pembinaan Minat Baca . 5

C. Tujuan Pembinaan Minat Baca 7

BAB III PENUTUP .... 10

DAFTAR PUSTAKA ..... 11

i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era pembangunan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa in, sumber daya manusia sebagai asset masa depan bangsa perlu dikembangkan. Hal ini sangat diperlukan dalam mendukung dan mensukseskan pembangunan nasional.

Perlu disadari bahwa kegiatan membaca merupakan kgiatan yang sangat bermanfaat bagi semua orang. Karena seseorang yang kurang mampu atau sama sekali tidak dapat membaca dalam artiseseorang tidak dapat menggunakan waktunya untuk membaca dan memahamiapa yang dibaca, tentunya orang tersebut akan ketinggalan informasi dan ketinggalan dalam segala hal dalam kehidupan ini. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu ditingkatkan mutuny melalui pembinaan minat dan kebiasaan membaca.

Minat dan kebiasaan membaca merupakan ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dengan demikian, minat dan kebiasaan membaca bukan merupakan ketrampilan bawaan

Pembinaan minat dan kebiasaan membaca harus dibina, dipupuk dan dikembangkan sejak dini yang dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan dalam lingkungan masyarakat. Adapun pengertian, fungsi dan tujuan pembinaan minat baca akan dibahas dalam makalah.

B. Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian pembinaan minat baca?

2. Apakah fungsi dari pembinaan minat baca?

3. Apakah tujuan dari pembinaan minat baca?

C. Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai hakikat pembinaan minat baca.

BAB II

HAKIKAT PEMBINAAN MINAT BACA

A. Pengertian Pembinaan Minat Baca

Menurut Peraturan Pemerintahan No. 20 Tahun 2001, pasal 1 (7) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintahan atau wakil pemerintahan di daerah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dekdikbud, 1990 bahwa pengertian Pebinaan adalah Proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan atau penyempurnaan. Definisi lain menyebutkan bahwa pembinaan adalah usaha atau tindakan dari kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa pembinaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perubahan dan peningkatan kearah yang lebih baik dari sebelumnya.

Selanjutnya yang dimaksud dengan minat menurut Kamus Bahasa Inndonesia susunan W. J. S Poerwodarminto adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Dengan demikian minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca.

Perhatian atau kesukaan untuk membaca perlu dipupuk, dibina, diarahkan dan dikembangkan sejak dini sampai dewasa yang melibatkan peranan orang tua, sekolah dan masyarakat. Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar menambah ilmu pengetahuan melalui buku pelajaran maupun buku buku ilmu pengetahuan. Disamping itu untuk memperoleh kesenangan dengan mengisi waktu luang dengan membaca buku buku novel bermutu, mengikuti berita dan informasi dengan membaca majalah, surat kabar dan lain lain. Adapun faedah dari membaca, dapat berpengaruh bagi pribadi yang bersangkutan maupun bagi kepentingan perkembangan masyarakat.

1. Faedah membaca bagi pribadi yang bersangkutan antara lain sebagai berikut :

a. Dapat merupakan cara untuk mendalami sesuatu masalah dengan mempelajari sesuatu persoalan hingga dapat menambahkan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan kecakapan.

b. Dapat menambahkan pengetahuan umum tentang sesuatu persoalan.

c. Untuk mencari nilai nilai hidup untuk kepentingan pendidikan diri sendiri.

d. Untuk mengisi waktu luang dengan menikmati seni sastera ataupun cerita cerita fiksi yang bermutu.

2. Faedah membaca bagi perkembangan masyarakat antara lain, sebagai beikut :

a. Mengingkatkan pengetahuan umum masyarakat.

b. Meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk pengembangan diri.

c. Dapat digunakan sebagai media penerangan serta pengarahan terhadap perkembangan masyarakat.

d. Menumbuhkan sikap kritis sehingga mampu mengadakan koreksi mengenai adanya hal hal yang merugikan masyarakat.

e. Sebagai media penyampaina gagasan gagasan baru yang berguna untuk meningkatkan perkembangan masyarakat.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pembinaan minat baca adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan minat dan kebiasaaan membaca masyarakat dengan cara memperbanyak dan menyebarluaskan secara merata jenis jenis koleksi yang dipandang dapat meningkatkan minat dan kebiasaan membaca serta mendorong masyarakat untuk mendapatkan koleksi yang ada.

B. Fungsi Pembinaan Minat Baca

Para pustakawan kita dewasa ini baik secara sadar ataupun tidak telah melakukan semacam pembinaanterhadap minat baca para pengguna perpustakaan. Dalam kenyataannya, didalam hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan telah dilakukan kegiatan yang berupa pembinaan minat baca. Membantu seseorang untuk memilih bacaan yang diinginkan memberi layanan bercerita, menyelenggarakan pameran sampul buku baru, memberikan bimbingan cara membaca cepat, memberikan orientasi tentang situasi perpustakaan, mengadakan layanan pemutaran film, memilih buku-buku yang bernutu untuk para pengguna perpustakaan, dan bermacam-macam kegiatan lainnya yang dilakukan oleh pustakawan, merupakan upaya upaya untuk pembinaan minat baca. Kegiatan itu mungkin dilakukan secara tidak teratur dan sistematis. Tetapi bagaimanapun kegiatan-kegiatan itu telah menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan telah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.

Dalam keseluruhan proses transformasi informasi, pustakawan merupakan faktor utama. Dalam melaksanakan tugasnya, pustakawan banyak memegang peranan penting, yaitu suatu pila tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau profesi tertentu. Setiap jabatan atau profesi tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu. Tingkah laku itu merupakan ciri khas profesi itu. Dengan demikian peranan pustakawan adalah melakukan setiap pola perilaku yang merupakan ciri jabatan atau profesi yang harus dilakukan oleh pustakawan.

Beberapa jenis peranan pustakawan antara lain:

1. Pustakawan sebagai mediator informasi

1. Pustakawan sebagai mediator dalam belajar

1. Pustakawan sebagai mediator dalam pelestarian budaya, khususnya budaya yang tercetak dan terekam

1. Pustakawan sebagai pembimbing

1. Pustakawan sebagai mediator dalam penyediaan bahan rekreasi

1. Pustakawan sebagai mediator masa lampau, masa kini maupun masa depan lewat koleksi perpustakaan yang tersedia

1. Pustakawan sebagai pembina minat baca

Sehubungan dengan peranan yang terakhir dari pustakawan sebagai pembina minat baca, maka perlu dibahas lebih lanjut tentang fungsi pembinaan minat baca tersebut.

Mengingat pentingnya pembinaan minat baca untuk menumbuhkembangkan perhatian dan kesukaan membaca, maka fungsi pembinaan minat baca terutama sebagai:

1. Sumber terhadap pelaksanaan kegiatan menumbuhkembangkan minat baca

1. Pedoman atau referensi terhadap kegiatan yang dilakukan dalam menumbuhkembangkan minat baca

1. Tolak ukur atau parameter terhadap keberhasilan menumbuhkembangkan minat baca

Dengan demikian pembinaan minat baca sekurang-kurangnya mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan, dan sekaligus sebagai tolak ukur atau parameter terhadap keberhasilan upaya menumbuhkembangkan minat baca.

Agar fungsi pembinaan minat baca tersebut dapat diwujudkan, maka:

1. Penyusunan program agar dibuat secara komprehensif, yang meliputi sebagai aspek terkait.

1. Program tersebut perlu didukung kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, seperti dana, bahan bacaan, tenagayang membina, dan lain-lain

1. Program tersebut perlu dipantau pelaksanaannya, agar tidak menyimpang dari program yang telah direncanakan

1. Pelaksanaan program perlu diteliti dan dinilai apakah mencapai sasarannya atau tidak

C. Tujuan Pembinaan Minat Baca

Dalam era perkembangan serta perkembangan dan teknologi dewasa ini, sumber daya manusia sebagai aset masa depan bangsa perlunya di kembangkan. Hal ini sangat diperlukan dalam mendukung dalam mensukseskan pembangunan nasional. Seperti kita ketahui dalam kehidupan modern ini menbaca merupakan hal yang penting, karena barang siapa kurang mampu atau sama sekali tidak dapat membaca dalam arti seseorang tidak dapat menggunakan waktunya untuk kegiatan membaca dan memahami apa yang dibaca, tentunya orang tersebut akan ketinggalan informasi dan ketinggalan dalam segala hal dalam kehidupan ini. Maka dari itu sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang ditingkatkan mutunya melalui pembinaan minat baca dan kebiasaan membaca.

Pembinaan minat baca disini merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan minat baca. Pembinaan minat baca ini juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Pembinaan minat baca merupakan suatu proses yang berkelanjutan.

b. Pembinaan miant baca merupakan suatu proses untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan berkembang.

c. Pembinaan minat baca yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu adalah untuk meningkatkan minat bacanya, baik individu itu berupa anak-anak, remaja dan dewasa.

d. Pembinaan minat baca yang diberikan agar individu dapat mengembangkan minat baca secara maksimal.

e. Untuk pelaksanaannya pembinaan minat baca diperlukan adanya persoanal (petugas) baik pustakawan maupun petugas lainnya yang memilikikeahlian dan pengalaman khusus dalam pembinaan minat baca.

Bahwa dapat diketahui, pembinaan minat baca selain memiliki fungsi tertentu sebagai sumber pelaksanaan kegiatan, sebagai pedoman terhadap kegiatan yang dilakukan, serta tolok ukur keberhasilan program, juga memiliki tujuan tertentu. Bahwasanya Tujuan pembinaan minat baca dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca lewat layanan perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada semua lapisan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pembinaan minat baca yaitu:

1. Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembangkan minat baca yang sesuai kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan

2. Menyelenggarakan program penumbuhkembangan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan

3. Menumbuhkembangan minat baca semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi

4. Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan sesuai kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakekat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan kebiasaan membaca, sehingga akan merubah pola fikir dan menambah wawasan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, baik tujuan umum maupun khusus maka dalam pelaksanaan pembinaan minat baca perlu melibatkan semua pihak yang terkait, antara lain:

a. Pihak pemerintahan, baik perpustakaan departemen maupun lembaga pemerintah nondepartemen;

b. Pihak swasta, khususnya perpustakaan badan/lembaga swasta;

c. Penerbit-penerbit media cetak bik berupa buku, majalah, surat kabar, maupun penerbit berkala lainnya;

d. Toko buku dan bahan-bahan cetak lainnya, seperti agen majalah maupun surat kabar;

e. Penulis, penyadur, dan penerjemah;dan

f. Organisasi/lembaga sosial dan pendidikan.

Tujuan pembinaan minat baca akan tercapai jika dilaksanakan melalui kerjasama dengan semua pihak yang terkait. Sehingga pembinaan minat baca ini akan berhasil sesuai perencanaan untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat khususnya.

BAB III

PENUTUP

Pembinaan minat baca adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan minat dan kebiasaaan membaca masyarakat dengan cara memperbanyak dan menyebarluaskan secara merata jenis jenis koleksi yang dipandang dapat meningkatkan minat dan kebiasaan membaca serta mendorong masyarakat untuk mendapatkan koleksi yang ada.

Adapun fungsi pembinaan minat baca sekurang-kurangnya mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan, dan sekaligus sebagai tolak ukur atau parameter terhadap keberhasilan upaya menumbuhkembangkan minat baca.

Sedangkan salah satu tujuan pembinaan minat baca yaitu untuk mengembangkan masyarakat membaca lewat layanan perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada semua lapisan masyarakat.

Perhatian atau kesukaan untuk membaca perlu dipupuk, dibina, diarahkan dan dikembangkan sejak dini sampai dewasa yang melibatkan peranan orang tua, sekolah dan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Murjito. 2011. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka.

Perpusnas RI. 2002. Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Soekarman. 1998. Peranan Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat. Dalam Pedoman Pembinaan Minat Baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2002. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

11