desalimpas.comdesalimpas.com/.../2017/03/Dokumen-RKPDesa-TA.-2017.docx · Web viewPembangunan Jalan...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) atau disebut juga Rencana Pembangunan

Tahunan Desa merupakan suatu Dokumen perencanaan pembangunan yang diamanatkan oleh

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. RKPDesa merupakan penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun,

yang memuat prioritas program, kegiatan dan anggaran pembangunan desa, baik yang dilaksanakan

langsung oleh pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat,

yang selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (RAPBDesa). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan ruang

yang cukup dan membawa perubahan paradigma pemerintahan yang mendasar dari sentralisasi

menjadi desentralisasi kepada Pemerintah Desa untuk lebih mengoptimalkan kondisi kewilayahan,

Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi sumber pendapatan yang

ada dalam menyusun perencanaan pembangunannya. Proses penyusunan RKPDesa Limpas

berdasarkan pada proses penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui forum Musyawarah

Perencanaan Pembangunan yang dimulai dari Musyawarah Dusun, Musyawarah Desa, Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) serta memperhatikan Hasil evaluasi Pelaksanaan

Pembangunan pada tahun sebelumnya yang selanjutya disinergikan dengan Prioritas Pembangunan

Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Disamping itu, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa juga mengamanatkan bahwa RKPDesa merupakan pedoman dalam penyusunan

RAPBDesa dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan pemerintahan sehingga

RKPDesa sebagai dokumen perencanaan operasional tahunan menjadi pedoman dalam penyusunan

RAPBDesa.

Sebagai dokumen resmi desa, RKPDesa Limpas Tahun 2017 mempunyai kedudukan yang

strategis untuk menjembatani antara perencanaan dan penganggaran Tahunan. RKP Desa Limpas

Tahun 2017 berfungsi sebagai penjabaran RPJM Desa Tahun 2015-2021.

Seiring dengan lahirnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa dan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 13.A. Tahun 2015 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja

Pemerintah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Pelaksanaan Pembangunan Desa di

Kabupaten Indramayu, maka penyusunan RKPDesa Limpas Tahun 2017 disusun dengan Peraturan

Desa.

RKPDes Desa Limpas Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Tahun 2017 1

1.2. DASAR HUKUM.

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5495);

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5717);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5864);

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);


g. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 1

Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan

Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

h. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pemerintahan

Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2015 Nomor 13);

i. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 13.A. Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja

Pemerintah Desa;

j. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 23 Tahun 2015 tentang kewenangan desa

berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa;

k. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 12.B.1 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan

Tanah Bengkok di Kabupaten Indramayu.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah

sebagai berikut :

1. MAKSUD

a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan

hukum tetap.

b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.

c. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa ( APB Desa ).

2. TUJUAN

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.

b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.

c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.

d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program

pembangunan supra desa.

e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.


1.4. VISI DAN MISI DESA

Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan dari Dokumen RPJMDes, maka seluruh

rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan

berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi – Misi Desa.

Visi – Misi Desa Limpas disamping merupakan Visi-Misi Calon Kepala Desa / Kuwu Terpilih,

juga diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunannya

dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun, Rt/ Rw, sampai tingkat Desa.

Adapun Visi Desa Limpas sebagai berikut :

“ Terbangunya tata kelola pemerintah desa limpas yang bersih dan berwibawa guna

mewujudkandesa limpas adil, makmur dan sejahtera “

Sedangkan Misi Desa Limpas adalah :

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang transparan, cepat, tepat, serta

memuaskan

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui sarana pendidikan yang

memadai

3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai umat beragama

4. Meningkatkan kesehatan masyarakat

5. Meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan sarana dan prasarana

6. Meningkatkan kualitas infrastruktur desa

M O T O :

“ B E R K I B A R “ (Bekerja sama, Erat, Rukun, Kuat, Iman, Berbudaya, Aman, dan Raharja)


1.5. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Dasar Hukum1.3. Maksud dan Tujuan1.4. Visi dan Misi1.5. Sistematika Penyusunan

BAB II GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA2.1. Kebijakan Pendapatan Desa2.2. Kebijakan Belanja Desa

BAB III EVALUASI PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN3.1. RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

3.1.1. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten3.1.2. Identifikasi Masalah berdasarkan RPJM Desa3.1.3. Identifikasi Masalah berdasarkan Keadaan Darurat

3.2. EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA3.2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa3.2.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa3.2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan3.2.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB IV RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Tahun 2017 bedasarkan RPJM Desa4.2. Program dan Kegiatan Pembangunan yang masuk ke Desa4.3. Prioritas Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan

BAB V PENUTUP

LAMPIRAN : 1. Format RKP Desa2. Daftar Usulan RKP Desa3. Berita Acara Musrenbang RKP Desa


BAB II

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan

yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa

merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,

pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa

lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan

perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan

tertib dan disiplin anggaran

Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang

berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat,

setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan

Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan transparan

yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum

BPD untuk penetapannya. RAPB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan

yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Kebijakan

pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran 2017 merupakan sistem pengelolaan keuangan

yang baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian – penyesuaian secara

menyeluruh sampai pada tehnis implementasinya.

1.1. KEBIJAKAN PENDAPATAN DESA

Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang

merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya

dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa,

Bagian Dana Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga.


Adapun asumsi Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 1.832.865.000,-

(Satu Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Lima Ribu rupiah),

yang berasal dari:

No Sumber Perkiraan Keterangan

1 Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 332.661.000,-

1. Hasil Usaha Desa

1.1. Pendapatan Tanah Kas Desa

1.1.1. Bengkok

1.1.2. Titisara

1.2. Bagi Hasil Bumdes

2. Hasil Aset Desa

3. Swadaya

4. Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah

Rp. 320.000.000,-

Rp. 315.000.000,-

Rp. 308.000.000,-

Rp. 7.000.000,-

Rp. 5.000.000,-

Rp. .................,-

Rp. 10.000.000,-

Rp. 2.661.000,-

II Pendapatan Transfer Desa Rp.1.500.204.000,-

1 DD Rp 828.084.000,-

2 Bagi Hasil Pajak Daerah Kabupaten Rp. 22.268.000,-

3 Bagi Hasil Retribusi Daerah Kabupaten Rp. 6.548.000,-

4 ADD Rp. 478.304.000,-

5 Bantuan Gubernur Rp. 165.000.000,-

6 Bantuan Keuangan dari Kabupaten Rp. ...................,-

7 Hibah Rp. ...................,-

8 Sumbangan Pihak Ketiga Rp. ...................,-

Total Pendapatan Rp.1.832.865.000,-

1.2. KEBIJAKAN BELANJA DESA

Belanja desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang

merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh desa. Belanja Desa sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun

2014 terdiri atas Kelompok :

a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan e. Belanja Tak Terduga.

Untuk Tahun Anggaran 2017 Total Belanja Desa Limpas sebesar Rp. 1.832.865.000,- RKPDes Desa Limpas Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Tahun 2017 7

(Satu Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Dua Juta Delapan Ratus Enam Puluh Lima Ribu rupiah),

dengan komposisi, sebagai berikut :

No Sumber Prakiraan Keterangan

A Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Rp. 701.596.000,-

B Pelaksanaan Pembangunan Desa; Rp. 890.853.000,-

C Pembinaan Kemasyarakatan Desa; Rp. 74.799.000,-

D Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan Rp. 165.617.000,-

E Belanja Tak Terduga Rp. ...................,-

Total Perkiraan Belanja Rp. 1.832.865.000,-

1.3. PEMBIAYAAN

Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud, meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa

Tahun 2017 ini, Pemerintah Desa Limpas belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan

disebabkan disamping sistem baru juga belum disusunnya perubahan dan atau perhitungan APB

Desa tahun sebelumnya.

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari:

1. Penerimaan Pembiayaan; dan

2. Pengeluaran Pembiayaan.

1. Penerimaan Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup:

a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya;

b. Pencairan Dana Cadangan;

c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan; dan

d. Penerimaan Pinjaman.

2. Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup:

a. Pembentukan Dana Cadangan;

b. Penyertaan Modal Desa; dan

c. Pembayaran Utang.

BAB III


EVALUASI PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN

3.1. RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata disebabkan

oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan,

kabupaten, provinsi maupun pemerintah. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala

tidak pernah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat

signifikasinya secara partisipatif. Ketidak cermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara

masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan program

pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.

Dalam RKP Desa tahun 2017 permasalahan Desa Limpas dikelompokan menjadi beberapa

permasalahan penting berdasarkan 3 aspek, sebagai berikut :

3.1.1. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

KABUPATEN

Prioritas program pembangunan Kabupaten merupakan program dan kegiatan pembangunan

yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa Limpas tetapi pemerintah desa tidak mampu

melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan bukan

kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya

terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa tidak tersedia secara mencukupi, baik

SDM maupun prasarana pendukung lainnya.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut akan dibawa

melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam)

oleh delegasi peserta Desa Limpas yang dipilih secara partisipatif pada forum musrenbangdes dan

ditetapkan dengan Keputusan Kuwu Desa Limpas.

Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :

1. Bidang Pengembangan Wilayah :

1.1. PEKERJAAN UMUM :

1.1.1. Pembangunan Jalan Hotmix blok Masjid Baitul Ghofur / Leter U;

1.1.2. Pembangunan Rabat beton blok Babusalam;

1.1.3. Pembangunan Rabat beton blok Karang Anyar;

1.1.4. Pembangunan Rabat beton blok Sawah Tengah;

1.1.5. Pembangunan Jalan Hotmix Blok Kedokan Wungu;

1.1.6. Pembangunan Jalan Hotmix Blok Bulu;


1.1.7. Pembangunan Saluran Air Limbah / Drainase. Rw 01 s/d 05.

1.2. PSDA-PE :

1.2.1. Normalisasi Saluran Pembuang Blok Kali Jero;

1.2.2. Pembanguan Fondasi Tersier blok Gamprit;

1.2.3. Pembanguan Fondasi Tersier blok Dongol;

1.2.4. Pembangunan DAM blok Blendung;

1.2.5. Pembangunan DAM blok Gamprit.

1.3. ESDM :

1.3.1. Penambahan Jaringan Listrik;

1.3.2. Penambahan Jaringan PJU.

1.4. DISTANHUT :

1.4.1. Pembangunan JITUT;

1.4.2. Pembangunan Jalan Usaha Tani.

1.5. BAPERMADES :

1.5.1. Bantuan Semen;

1.5.2. Bantuan Aspal.

1.6. NAKERTRANSOS:

2. Bidang Ekonomi:

2.3. Pertanian dan Kehutanan :

2.3.1. Normalisasai Saluran Sawah;

2.3.2. Pengadaan sarana produksi pertanian;

2.4. Paperla :

2.4.1. Bantuan bibit Ikan;

2.4.2. Bantuan Motor KWT;

2.4.3. Pengadaan Mesin Rajang Bawang.

2.5. Nakertansos :RKPDes Desa Limpas Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Tahun 2017 10

2.5.1. Pelatihan Pertukangan, Las, dan Menjahait;

2.5.2. Pelatihan Membuat Paving dan Batako.

2.6. Lingkungan Hidup :

2.6.1. Bantuan Bibit tanaman JABON;

2.6.2. Bantuan Bibit tanaman mangga;

2.6.3. Pengadaan Alat Pembuatanan BIOGAS.

2.7. Ketahanan Pangan :

2.7.1. Lumbung Desa.

2.8. Deperindagkop :

2.8.1. Pengadaan Mesin Jahit dan Bordir.

2.8.2. Pengadaan Alat Pertukangan, Las, dan Montir;

2.8.3. Bantuan Modal Usaha untuk Home Industri.

3. Bidang Sosial & Budaya :

3.3. Kesehatan :

3.3.1. Tempat Pembuangan Sampah Rw, 01 s/d 05

3.4. Dikpora :

3.4.1. Rehab Rutilahu 35 unit;

3.4.2. Pengadaan atau Pembangunan Saung Miting;

3.4.3. Pembangunan Pos Kamling 5 unit;

3.4.4. Rehab Kantor Desa.

3.5. Keagamaan (Setda – Kesra) :

3.5.1. Pembanguanan Tempat Ibadah.

3.6. Pariwisata :

3.6.1. Pengadaan alat kesenian rebana.

3.7. Badan PPKB :

3.7.1. Bantuan Modal UPPKS.

3.1.2. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN RPJM DESA


Dalam perjalananya, proses pembangunan akan menemukan berbagai masalah dan kendala

yang akan dihadapi. Agar masalah dan kendala yang akan menghadang dapat kita atasi dengan baik,

perlu dilakukan adanya inventarisasi permasalahan, agar dapat ditemukan pemecahannya secara

proporsional dan terpadu.

Setelah melakukan inventarisir dan kajian, kalender musim, dan diagram kelembagaan,

masalah yang dihadapai masyarakat Desa Limpas sungguh sangat komplek, dan memerlukan

penanganan yang serius. Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan di setiap dusun

ditemukan masalah sebagai berikut :

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Administrasi Kurang Tertib

SDM Aparatur Desa masih kurang

Sarana dan Prasarana Kantor Kurang lengkap

Aparatur Pemerintah belum disiplin

Kendaraan Dinas / Operasional Pemerintahan Desa

Arus informasi Kurang

Pelayanan kepada masyarakat kurang Optimal, karena kantor desa dan sarana prasarana

kantor serta mebeuler kurang lengkap

Pintu Gerbang dan Pagar keliling desa belum ada

Lemahnya kelembagaan tingkat desa

Penghasilan Aparatur Desa sangat minim

SDM RT/RW belum sesuai dengan yang diharapkan

Eksintensi RT dan RW kurang optimal

Perlu Penegasan batas antar desa dan blok

Lembaga desa baik BPD, LPM dan lainnya tidak mempunyai gedung/ruang kerja dan

sarana prasarana yang representative

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


Tidak ada Gedung serba Guna di Desa Limpas

Drainase di sepanjang Jl.utama desa Limpas sepanjang 3110 M tidak tertata dengan baik

sehingga banyak air yang masuk kejalan dan merusak jalan tersebut

Sarana prasarana umum seperti gapura desa, poskamling dan tempat pembuangan sampah

belum tersedia

Tugu batas desa belum ada

Jalan poros desa rusak dan berdebu

Drainase / SPAL mampat

Jalan setapak / gang masih berupa tanah

Bangunan pembagi irigasi banyak yang rusak, sehingga pengaturan air tidak lancer

Jembatan penghubung ke areal pesawahan sudah tidak layak

Saluran Irigasi Sawah tidak lancar

Perlu Dibangunya TPT di saluran air limbah Lokasi Panggang Welut

Penerangan Lampu Jalan yang terbatas

Pembuatan Jalan dan Jembatan Desa

Peningkatan Produksi Pertanian

Pembuatan Drainase jalan Desa

Pemeliharaan Drainase jalan Desa

Perkerasan jalan Desa

Pengaspalan / hotmix / rabat beton Jalan Desa

Pemeliharaan Tambal Sulam untuk Peningkatan Jalan Desa

Perkuatan Fondasi Bibir jalan Desa

Belum ada BUMDES

Pengembangan Usaha Lumbung Desa

Sektor Pertanian dan Perkebunan perlu di bantu permodalanya

Para pelaku usaha kecil perlu suntikan modal

Para Pengrajin Usaha Kecil seperti makanan ringan dan kerajinan kekurangan modal

Kegiatan Posyandu masih menumpang di rumah penduduk

Banyak sampah berserakan, karena masyarakat membuang sampah sembarangan

Desa Belum memliki Ambulan Desa

Masih ada warag yang belum mempunyai tempat buang ais besar yang layak

Lahan pembuangan sampah

Pembangunan sarana air bersih meliputi MCK

Pembangunan drainase ( pembuangan air limbah ) di sepanjang jalan desa dan

pemukiman


Normalisasi Saluran Panggang Welut

Kegiatan usaha masyarakat kurang maksimal, karena kurangnya modal dan pemasaran

Masih banyak rumah tidak layak huni dan tidak memiliki jamban keluarga

Minat Pemuda sangat tinggi akan olah raga Futsal tapi terbentur sarana yang belum ada

dan terpaksa menggunakan sarana di daerah lain atau kebun kosong

Petani banyak mengeluhkan mahal dan kekurangan Bibit Tanaman

Saluran Irigasi air dan bendungan Dangkal

Sarana pendukung pertanian masih kurang

Masyarakat pada musim kemarau ada yang tidak bisa bercocok tanam terutama padi,

karena debit air yang kurang

Pavingisasi halaman SD Negeri Limpas III serta revitalisasi mebeler dan sarana lainya

Halaman SD Negeri Limpas I memerlukan Pavingisasi halaman beserta perkerasanya dan

revitalisasi mebeler

Gedung SD Negeri Limpas II memerlukan rehab berat untuk ruang kelas dan guru beserta

pagar halaman dan perkerasanya

Madrasah Uswatun Hasanah memerlukan pengarugan, pavingisasi, pemagaran dan

pembangunan toilet.

Sarana dan Prasarana Kelengkapan Belajar PAUD perlu perbaikan

Jl. Lingkungan warga masih banyak yang belum diterangi listrik

Dibutuhkan tempat Posyandu yang layak dan memadai di setiap blok

Poskesdes memerlukan obat-obatan dan tenaga paramedic

Banyak sampah berserakan, karena masyarakat membuang sampah sembarangan

Panen padi dan sayuran berbarengan sehingga harga padi dan sayuran murah

Tanah Wakaf TPU perlu pengarugan

Tanah makam sempit

Tanah wakaf TPU perlu di pasang Senderan TPT, dan Pagar

Saluran Irigasi pertanian tidak berjalan optimal

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

Lingkungan kurang nyaman

Banyak Kenakalan remaja


SDM Linmas rendah

Kurangnya Kesadaran tentang keamanan

Tenaga Kesehatan Terbatas

Kegiatan Posyandu masih menumpang

Insentif kader posyandu minim

Operasional Kegiatan posyandu sangat terbatas

Kegiatan PKK belum optimal

Pengetahuan dan pemahaman terhadap Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

belum maksimal.

SDM Kelembagaan masih rendah

Kurangnya minat belajar PAUD dan keagamaan

Kurangnya Pelestarian kebudayaan adat istiadat

Perlu ada Pembinaan kerukunan umat beragama

Kegiatan PHBN dan PHBI Kurang Maksimal

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

SDM Aparatur Desa, Rt/Rw, dan BPD masih kurang

Banyak anak putus sekolah

Kurangnya perhatian terhadap orang tua jompo/Lansi dan Anak yatim piatu

Masih banyak pengangguran di Desa Limpas

Masih rendahnaya kesejahteraan masyarakat

Kesetaraan Gender

Kelemahan Kelembagaan Desa Limpas

Ketimpangan pendapatan masyarakat

Tingkat Pengetahuan Petani kurang

Kurangnya pengetahuan kader PKK

Kegiatan Belajar PAUD dan Belajar Mengaji masih kurang optimal

Sistem Peternakan masih tradisional

SDM Masyarakat kurang

Kurang terlatihnya para Kader-kader Desa

3.1.3. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN KEADAAN DARURAT

Identifikasi keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang

muncul secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila

tidak segera diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa


pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah mendesak

yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.

Masalah tersebut meliputi :

1. Bencana banjir yang terjadi hampir tiap tahun meskipun sejak tahun 2000 tidak Pernah

terjadi banjir yang signifikan oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut di wilayah kami

perlu segera dibangun :

1.1. Normalisasi saluran blok Gua sampai Gamprit;

1.2. Normalisasi saluran Panggang Welut;

1.3. Senderan atau Tembok Penahan Tanah disekitar Panggang Welut.

2. Kemungkinan wabah Penyakit seperti yang terjadi pada tahun 2011 maka perlu cara-cara

preventif untuk menanggulangi hal tersebut.

3.2. EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA

Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap

kesesuaian antara program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APBDesa tahun 2016

dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2016.

Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan masalah sebagai berikut :


3.2.1. BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

Pengetahuan SDM aparatur pemerintah Desa masih kurang;

Kapasitas Pelaksana Kegiatan belum memahami TUPOKSI nya;

Sarana dan Prasarana Kantor Desa belum memadai.

3.2.2. BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam partisifasi pembangunan di Desa;

Pembangunan jalan setapak belum seluruhnya terbangun;

Masalah Pembuatan / pengadaan / perkerasan / pengaspalan jalan (hotmix) Desa antar

permukiman ke wilayah pertanian;

Masih banyaknya rumah yang tidak layak huni.

3.2.3. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN

Pembinaan lembaga kemasyarakatan masih belum optimal;

Kurangnya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban di masyarakat desa;

Pengadaan sarana dan prasarana olah raga belum ada.

3.2.4. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Masih banyaknya pengganguran di Desa Limpas;

Masih rendahnya kesejahteraan masyarakat;

Derajat kesehatan yang masih rendah.

BAB IV

RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Limpas yang tersusun dalam RKP Desa

Tahun 2017 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam


rumusan masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2017 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi

permasalahan di masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap

kebutuhan hak – hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan

demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif

menanggulangi kemiskinan pada level desa.

Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Limpas secara detail dikelompokkan,

sebagai berikut :

4.1. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017 BERDASARKAN RPJM

DESA

Adapun Program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :

1. Penghasilan Tetap dan Tunjangan;

1. Kegiatan Pembayaran Penghasilan Tetap Kuwu dan Pamong Desa;

2. Kegiatan Pembayaran Tunjangan Kuwu dan Pamong Desa (ADD);

3. Kegiatan Jaminan Kesehatan Kuwu, Pamong Desa dan Keluarganya;

4. Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (Banprov);

5. Kegiatan Pembayaran Tambahan Penghasilan Kuwu dan Pamong Desa (Bengkok);

2. Kegiatan Operasional Pemerintah Desa;

3. Kegiatan Operasional dan Tunjangan BPD;

4. Kegiatan Operasional Rt/Rw;

5. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Desa

6. Kegiatan Pengelolaan Profil Desa;

7. Kegiatan Penyusunan dan Perubahan APBDesa;

8. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Desa :

9. Kegiatan Penyusunan RKPDesa.

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa :

1. Kegiatan Pembangunan Jalan Desa.

1. Pembangunan Rabat Beton Panjang 470 m (Blok Gg. Bulu/ Kiayi Ali)

2. Pembangunan Rabat Beton Panjang 200 m (Blok Bpk. Kuwu TATO)

3. Pembangunan Rabat Beton Panjang 127 m (Bpk. H. Narpan)


4. Pembangunan Rabat Beton Panjang 273 m (Blok Gg. Babusalam)

5. Pembangunan Rabat Beton Panjang 75 m (Blok Bpk. Sukardi)

6. Pembangunan Rabat Beton (Blok Karang Anyar)

7. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Kedokan Wungu)

8. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Gg. Masjid Baitul Ghofur/ Leter U)

9. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Bulu)

10. Pembangunan Rabat Beton / Hotmix (Blok Sawah Tengah)

11. Pembangunan Rabat Beton / Hotmix (Blok Bpk. Marno)

2. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Fisik Kantor Desa.

3. Kegiatan Pembangunan Sarana Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan.

4. Kegiatan Pembangunan Sarana Listrik (Pengadaan & Pemeliharaan Penerangan Lampu Jalan).

5. Kegiatan Pembangunan Jembatan Skala Desa.

1. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. NARIMAN)

2. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bulu)

3. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. KARMA)

4. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. EPON)

5. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Buyut Lijong)

6. Pembangunan Jembatan Plat Beton Blok Brebes

7. Pembangunan Jembatan (Blok Bpk. RASJI)

6. Kegiatan Pembangunan Jalan Pemukiman / Lingkungan.

1. Pembangunan Rabat Beton Panjang 105 m (Blok Bpk. Sopandi)

2. Pembangunan Rabat Beton Panjang 90 m (Blok Bpk. Suparman)

3. Pembangunan Pemeliharaan Jalan (Hotmix) Panjang 460 m (Desa Limpas)

4. Pembangunan Rabat Beton Panjang 220 m (Blok Bpk. H. Ali)

5. Pembangunan Rabat Beton Panjang 67 m (Blok Kedokan Wungu)

6. Pembangunan Perkerasan Jalan Panjang 360 m (Blok Bpk. Marno)

7. Pembangunan Rabat Beton Panjang 225 m (Blok Bpk Epon)

8. Pembangunan Pemeliharaan Jalan (Perkerasan Jalan)

7. Kegiatan Pembangunan Jamban Keluarga Tidak Mampu 10 KK.

8. Kegiatan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (5 KK).

9. Kegiatan Pembangunan TPT.

1. Pembangunan TPT Panjang 89 m (Blok Bpk. ANWARSADA)

2. Pembangunan TPT Panjang 353 m (Blok Karang Anyar)

3. Pembangunan TPT/Senderan Pembuang Lanjutan (Blok Panggang Welut)

4. Pembangunan TPT (Blok Sawah Tengah)


5. Pembangunan TPT (Blok Bpk. Atim)

10. Kegiatan Pembangunan Draenase Desa.

1. Pembangunan Draenase Panjang 200 m (Blok Bpk. Kuwu Tato)

2. Pembangunan Draenase Panjang 72 m (Blok Bpk. Mardianto)

3. Pembangunan Draenase Panjang 85 m (Blok Bpk. Sukardi)

11. Kegiatan Pemeliharaan Bangunan, Tempat dan Sarana Prasarana.

1. Pembangunan Saung Kebuyutan.

12. Pengadaan Mobil Siaga.

13. Pembangunan Batas Desa.

14. Normalisasi Saluran Blok Kali Jero.

15. Pembangunan DAM Parit.

16. Pembangunan Jitut Blok Bulu.

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan :

1. Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban.

2. Kegiatan Pembinaan Karang Taruna.

3. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan / TP. PKK.

4. Kegiatan Pembinaan Kesenian dan Sosial budaya.

1. Kegiatan Adat Mapag SRI.

2. Kegiatan Adat Sedekah Bumi.

3. Kegiatan Adat Ngunjung.

4. Kegiatan Peringatan Hari Jadi Desa Limpas.

5. Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama ( MUI )

6. Kegiatan Pembinaan LPM

7. Kegiatan Pembinaan PIK-KRR

8. Kegiatan Pembinaan Administrasi PEMDES

9. Kegiatan Pembinaan Kelompok Tani.

10. Kegiatan Pembinaan Fokorgaki.

11. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Olah raga.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Masyarakat / Kemasyarakatan Desa.

2. Kegiatan Pemberdayaan Posyandu, UP2K, BKB/PAUD, BKR, BKL.

1. Kegiatan Pemberdayaan Posyandu.

2. Kegiatan Pemberdayaan BKB/PAUD.


3. Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ( Penyertaan Modal Desa ).

4. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa ( SID ).

5. Kegiatan Pengembangan Perpustakaan Desa.

6. Kegiatan Pelatihan Pengurus BUMDesa.

7. Kegiatan Pelatihan Tata Kelola Keuangan Desa.

8. Kegiatan Pelatihan Kapasitas Pengurus Ketua Rt/Rw

5. Bidang Tak Terduga

1. Kegiatan Kejadian Luar Biasa.

4.2. PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG MASUK KE DESA


1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


1. Pembangunan, Pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan Desa.

1. Pembangunan Rabat Beton (Blok Karang Anyar)

2. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Kedokan Wungu)

3. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Gg. Masjid Baitul Ghofur/ Leter U)

4. Pembangunan Jalan Hotmix (Blok Bulu)

5. Pembangunan Jembatan (Blok Bpk. RASJI)

6. Pengadaan Mobil Siaga

7. Pembangunan Senderan Pembuang Lanjutan (Blok Panggang Welut)

8. Normalisasi Saluran Blok Kali Jero

9. Pembangunan DAM Parit

10. Pembangunan Jitut Blok Bulu

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


4.3. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

Prioritas program pembangunan sekala desa merupakan program pembangunan yang

sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan

anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa mempunyai sumber daya.



1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa :

1. Penghasilan Tetap dan Tunjangan;

1. Kegiatan Pembayaran Penghasilan Tetap Kuwu dan Pamong Desa;

2. Kegiatan Pembayaran Tunjangan Kuwu dan Pamong Desa (ADD);

3. Kegiatan Jaminan Kesehatan Kuwu, Pamong Desa dan Keluarganya;

4. Tambahan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (Banprov);

5. Kegiatan Pembayaran Tambahan Penghasilan Kuwu dan Pamong Desa (Bengkok);

2. Kegiatan Operasional Pemerintah Desa;

3. Kegiatan Operasional dan Tunjangan BPD;

4. Kegiatan Operasional Rt/Rw;

5. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Desa

6. Kegiatan Pengelolaan Profil Desa;

7. Kegiatan Penyusunan dan Perubahan APBDesa;

8. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Desa :

9. Kegiatan Penyusunan RKPDesa.


1. Kegiatan Pembangunan Jalan Desa.

1. Pembangunan Rabat Beton Panjang 470 m (Blok Gg. Bulu/ Kiayi Ali)

2. Pembangunan Rabat Beton Panjang 200 m (Blok Bpk. Kuwu TATO)

2. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Fisik Kantor Desa.

3. Kegiatan Pembangunan Sarana Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan.

4. Kegiatan Pembangunan Sarana Listrik (Pengadaan & Pemeliharaan Penerangan Lampu Jalan).

5. Kegiatan Pembangunan Jembatan Skala Desa.

1. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. NARIMAN)

2. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bulu)

3. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. KARMA)

4. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Bpk. EPON)

5. Pembangunan Jembatan Plat Beton (Blok Buyut Lijong)

6. Kegiatan Pembangunan Jalan Pemukiman / Lingkungan.

1. Pembangunan Rabat Beton Panjang 105 m (Blok Bpk. Sopandi)

2. Pembangunan Rabat Beton Panjang 90 m (Blok Bpk. Suparman)

3. Pembangunan Pemeliharaan Jalan (Hotmix) Panjang 460 m (Desa Limpas)

4. Pembangunan Rabat Beton Panjang 220 m (Blok Bpk. H. Ali)


5. Pembangunan Rabat Beton Panjang 67 m (Blok Kedokan Wungu)

6. Pembangunan Perkerasan Jalan Panjang 360 m (Blok Bpk. Marno)

7. Pembangunan Rabat Beton Panjang 225 m (Blok Bpk Epon)

8. Pembangunan Pemeliharaan Jalan (Perkerasan Jalan)

7. Kegiatan Pembangunan Jamban Keluarga Tidak Mampu 10 KK.

8. Kegiatan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (5 KK).

9. Kegiatan Pembangunan TPT.

1. Pembangunan TPT Panjang 89 m (Blok Bpk. ANWARSADA)

10. Kegiatan Pembangunan Draenase Desa.

1. Pembangunan Draenase Panjang 200 m (Blok Bpk. Kuwu Tato)

2. Pembangunan Draenase Panjang 72 m (Blok Bpk. Mardianto)

11. Kegiatan Pemeliharaan Bangunan, Tempat dan Sarana Prasarana.

1. Pembangunan Saung Kebuyutan

4. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan :

1. Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban.

2. Kegiatan Pembinaan Karang Taruna.

3. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan / TP. PKK.

4. Kegiatan Pembinaan Kesenian dan Sosial budaya.

1. Kegiatan Adat Mapag SRI.

2. Kegiatan Adat Sedekah Bumi.

3. Kegiatan Adat Ngunjung.

5. Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama ( MUI )

6. Kegiatan Pembinaan LPM

7. Kegiatan Pembinaan PIK-KRR

8. Kegiatan Pembinaan Administrasi PEMDES

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Masyarakat / Kemasyarakatan Desa.

2. Kegiatan Pemberdayaan Posyandu, UP2K, BKB/PAUD, BKR, BKL.

1. Kegiatan Pemberdayaan Posyandu.


2. Kegiatan Pemberdayaan BKB/PAUD.

3. Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ( Penyertaan Modal Desa ).

4. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Desa ( SID ).

5. Kegiatan Pelatihan Tata Kelola Keuangan Desa.


1. Kegiatan Kejadian Luar Biasa.

BAB V

P E N U T U P

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Desa Limpas Tahun 2017 ini merupakan acuan

dan pedoman dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa


(RAPBDesa) untuk Tahun Anggaran 2017.

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Desa Limpas Tahun 2017 ini disusun sebagai

pedoman dalam melaksanakan bidang pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat dapat terlaksana secara holistik dan berkelanjutan,

dengan menjalankan fungsi manajemen yang terintegrasi dan selalu mengutamakan koordinasi

demi terlaksananya pembangunan yang menyeluruh, berkesinambungan dan berkelanjutan serta

tepat sasaran. Koordinasi pembangunan tersebut dilakukan secara lintas sektoral dengan berpihak

pada pemangku kepentingan pembangunan serta berlandaskan pada prinsip untuk mencapai kinerja

yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Selain itu perencanaan pembangunan secara hirarki telah disusun dengan melibatkan

berbagai pihak yang berintikan proses komunikasi dengan pemangku kepentingan pembangunan

dilakukan melalui forum regular yang telah terprogram dalam Musyawarah Desa dan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa.

Apabila dalam pelaksanaan terjadi ketidaksesuaian terhadap target dan sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Desa

Limpas Tahun 2017 maka hal tersebut dapat dilakukan perubahan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Desa Limpas Tahun 2017 akan menjadi

ukuran kinerja bagi Pemerintah Desa dan semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang lain

agar pelaksanaan pembangunan dapat memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat serta dapat

memberikan pemecahan masalah mendesak bagi masyarakat pada tahun yang direncanakan untuk

mewujudkan visi misi Desa Limpas dalam kurun waktu yang telah direncanakan.

Ditetapkan di : Desa LimpasPada tanggal : 29 September 2016

KUWU LIMPAS

T A T O


desalimpas.comdesalimpas.com/.../2017/03/Dokumen-RKPDesa-TA.-2017.docx · Web viewPembangunan Jalan...

Documents

Transcript of desalimpas.comdesalimpas.com/.../2017/03/Dokumen-RKPDesa-TA.-2017.docx · Web viewPembangunan Jalan...