jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to...

25

Click here to load reader

Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to...

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER (WCT), DEBT RATIO (DR), FIXED AS-SETS TURNOVER (FAT), DAN QUICK RATIO (QR) TERHADAP RETURN ON INVEST-MENT(ROI) PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

ERWANI

100462201350

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015

ABSTRAK

Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah : Mengetahui Pengaruh Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR) , Fixed Assets Turnover (FAT), dan Quick Ratio (QR), ter-hadap Return On Investment (ROI) Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaaan sampel yang diperoleh melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). Variabel penelitian ini adalah Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR) , Fixed Assets Turnover (FAT), dan Quick Ratio (QR) sebagai variabel X,dan Return On Investment (ROI) sebagai variabel Y. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dimana perusahaan dipilih berdasarkan criteria tertentu. Jadi dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 25 perusahaa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengujian statistic deskriftif, uji asumsi klasik (normalitas, multikolonearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas), analisis regresi berganda, pengujian hipotesis (koefisien determinasi, uji T, dan uji F). Hasil penelitian ini me-nunjukan Working Capital Turnover tidak berpengaruh terhadap ROI, Debt Ratio berpengaruh terhadap ROI, Fixed Assets Turnover tidak berpengaruh terhadap ROI, dan Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap ROI.

Kata kunci: Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR) , Fixed Assets Turnover (FAT), Quick Ratio (QR), dan Return On Investment (ROI).

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah suatu alat yang dibuat untuk memperoleh informasi keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi keuan-gan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, yang tujuannya adalah untuk mem-berikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan tentang suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (uang). Untuk melakukan analisis laporan keuangan, kita bisa menghitung berdasarkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Rasio profitabili-tas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset

1

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

dan modal saham tertentu. Semakin baik rasio profitabilitasnya maka semakin baik gambaran ke-mampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas ini digambarkan den-gan ROI (Return On Investment), yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan meng-hasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset yang berarti semakin baik. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar ekuitas yang dimiliki perusahaan, semakin besar ekuitas yang dimiliki maka se-makin besar pula perusahaan tersebut.

Perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi modal kerjanya sehingga dica-pai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal. Modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal kerja konsep kualitatif yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar yang harus dibayar. Variabel efisiensi modal kerja ini diukur dengan melihat tingkat perputaran modal kerja (working capital turnover). Perputaran modal kerja (Working capital Turnover), mempunyai peranan sangat penting bagi setiap perusahaan, walaupun setiap perusahaan mempunyai peranan yang berbeda-beda. Adanya pengelolaan perputaran modal kerja (Working capital Turnover),yang efektif dan efisien akan memperlancar aktivitas dan kegiatan operasional perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola perputaran modal kerja secara tepat akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, tetapi apabila pengelolaan yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian.Oleh karena itu seorang manajer keuangan harus mampu dan tanggap untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan terutama yang menyangkut pengelolaan perputaran modal kerja yang di mulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap perputaran modal kerja itu sendiri. Sementara Debt Ratio (DR) atau Debt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat per-bandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total asset. Sedangkan Rasio Fixed Assets Turnover (FAT) di sebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan. (Fahmi Irham:2012:134-135).

Quick Rasio atau rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Penghasilan persedian ini karena persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk di konversi menjadi kas. Rasio ini merupakan rasio antar aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar, (Munawir,2010) dalam ( Sari,2012).

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis mencoba merumuskan masalah pada penelitian ini meliputi:

1. Apakah terdapat pengaruh antara Working Capital Turnover terhadap Return On In-vestment pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

2. Apakah terdapat pengaruh antara Debt Ratio terhadap Return on Investment pada pe-rusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peri-ode 2011-2013?

2

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

3. Apakah terdapat pengaruh Fixed Assets Turnover terhadap Return on Investment pada pe-rusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

4. Apakah terdapat pengaruh antara Quick Ratio terhadap Return on Investment pada pe-rusahaan Sektor Industri dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

5. Apakah terdapat pengaruh antara Working Capital Turnover, Debt Ratio, Fixed Assets Turnover, dan Quick Ratio, terhadap Return on Investment pada perusahaan Sektor In-dustri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Menurut Kasmir (2008:248) Modal kerja dalam praktiknya dana yang dimiliki oleh pe-rusahaan, baik dana pinjaman maupun modal sendiri, dapat digunakan untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk keperluan investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membeli atau membiayai aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang dapat digunakan secara berulang-ulang, seperti pembelian tanah bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva lainnya. Kedua, dana digunakan untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah,dan biaya-biaya operasional lainnya.

2.2 Pengertian Debt Ratio (DR)

Debt Ratio (DR) atau Debt to Total Asset dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total asset (Jumingan, 2011:127). Sedangkan Menurut Kasmir (2008:156), Debt Ratio (DR) atau Debt to Total Asset merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur per-bandingan antara total utang dengan total asset. Dengan kata lain , seberapa besar asset perusa-haan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelo-laan asset.

2.3 Pengertian Fixed Assets Turnover (FAT)

Menurut( Damanik dan Asima, 2013) perputaran aktiva tetap (Fixed Asset Turnover) yaitu rasio antara penjualan dengan aktiva tetap. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertahan pada harta tetap seperti pabrikdan peralatan, dalam rangka menghasilkan pen-jualan atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang di inves-tasikan pada aktiva tetap. Sedangkan Menurut Kasmir (2008:184), Fixed Assets Turnover meru-pakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

2.4 Pengertian Quick Ratio

Menurut Fahmi (2011:125-126), quick ratio (acit test ratio) sering disebut dengan istilah rasio cepat. Rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti dari pada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian

3

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

2.4 Pengertian Return On Investment (ROI)

Menurut Sutrisno (2007:222) dalam (Mashady Difky dkk, 2014), Return on Investment atau return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran diatas maka dihasilkan model penelitian sebagai berikut:

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang dapat diusulkan adalah :

H1= Terdapat pengaruh antara Working Capital Turnover terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI 2011-2013.

H2= Terdapat pengaruh antara Debt Ratio (DR) terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI 2011-2013.

4

Working Capital Turnover (X1)

Debt Ratio (X2)

Fixed Assets Turnover (X3)

Quick Ratio (X4)

Return On Investment

(Y)

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

H3= Terdapat pengaruh antara Fixed Assets Turnover terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI 2011-2013.

H4= Terhadap pengaruh antara Quick Ratio terhadap Return On Investment (ROI) pada pe-rusahaan Sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI 2011-2013.

H5= Terdapat pengaruh antara Working Capital Turnover, Debt Ratio, Fixed Assets Turnover, dan Quick Ratio terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI 2011-2013.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.1.1 Variabel dependen

1) Return On Investment (Y)

Return On Investment merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Aris:2012). Secara sistematis Return On Investment (ROI) dapat dirumuskan sebagai berikut:

ReturnOn Investment=Laba Setelah PajakTotal Asset

3.1.2 Variabel Independent

Terdapat empat variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam hubun-gannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap Return On Investment (ROI), yaitu: 1). Working capital Turnover (X1)

Working capital Turnover yaitu menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk setiap modal yang dikeluarkannya. Rumus dari Working Capital Turnover (WCT) adalah sebagai berikut :

WorkingCapital Turnover= PenjualanAset lancar−Hutang lancar

2). Debt Ratio (X2)

Debt Ratio /Debt to Total Assets Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur persentase jumlah pendanaan aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Adapun rumus Debt Ratio adalah sebagai berikut:

Debt Ratio=Total HutangTotal Ekuitas

3). Fixed Assets Turnover(X3)

5

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Menurut Fahmi (2012:134-135), Fexed Assets Turnover disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini melihat sejauh mana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan perusa-han. Adapun rumus Fixed Assets Turnover adalah sebagai berikut:

¿ Assetsturnover= PenjualanAssets Tetap Neto

4). Quick Ratio (X4)

menurut Fahmi (2012:125-126), quick ratio (acit test ratio) sering disebut dengan istilah rasio cepat. Rasio cepat adalah ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti dari pada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Adapun rumus Quick Ratio adalah:

Quick Ratio= Aset Lancar−PersediaanHutang Lancar

3.2 Populasi dan Sampel populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Sektor Industri

Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011 sampai dengan 2013. Sampel yang digunakan adalah 25 perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011 hingga 2013. Hal ini karena, dari 60 perusahaan Sek-tor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 35 diantaranya tidak memenuhi kriteria penulis.

3.3 Prosedur Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan sumber data yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2013. Data-data tersebut diperoleh dari website www.idx.co.id . 3.4 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi perangkat lunak (software) SPSS Statistics 20, dan menggunakan teknik atau metode analisis sebagai berikut: 1. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolonieritas 3. Uji Autokorelasi 4. Uji Heteroskedastisitas

2. Analisis Regresi Linear Berganda 3. Uji Hipotesis

1. Uji t atau Uji Parsial 2. Uji F atau Uji Simultan 3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

4.1 Deskripsi Unit Analisis / Observasi

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pihak yang bertindak menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Penelitian ini dilakukan pada perusa-haan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Pemilihan pe-rusahaan sektor industri dasar dan kimia karena jenis industri ini tergolong industri yang stabil dan tahan terhadap terhadap krisis dibandingkan dengan jenis industri lainnya.

4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Berikut ini merupakan statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Devia-

tionWCT 75 -92,75 581,64 26,7412 88,73793DR 75 ,00 ,84 ,4103 ,23360FAT 75 ,78 324,90 13,4640 48,89622QR 75 ,36 76,63 2,4875 8,79079ROI 75 ,00 ,32 ,0904 ,06802Valid N (listwise) 75

Sumber: Output SPSS 20

Berdasarkan table 4.1diatas maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel Working Capital Turnover (WCT) memiliki nilai minimum -92,75 dan nilai maximum 581,64 dengan mean (nilai rata-rata) Working Capital Turnover adalah 26,7412 dan standar deviasi variabel ini adalah 88,73793.

2. Variabel Debt Ratio memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maximum 0,84 dengan mean (nilai rata-rata) Debt ratio adalah 0,4103 dan standar deviasi variabel ini adalah 0,23360.

3. Variabel Fixed Assets Turnover memiliki nilai minimum 0,78 dan nilai maximum 324,90 dengan mean (nilai rata-rata) Fixed AssetsTurnover adalah 13,4640 dan standar deviasi variabel ini adalah 48,89622.

4. Variabel Quick Ratio meliliki nilai minimum 0,36 dan nilai maximum 76,63 dengan mean(nilai rata-rata) Quick Ratio adalah 2,4875 dan standar deviasi variabel ini adalah 8,79079.

5. Variabel ROI memiliki nialai minimum 0,00 dan nilai maximum 0,32 dengan mean (nilai rata-rata) ROI adalah 0,0904 dan standar deviasi variabel ini adalah 0,06802.

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas7

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Untuk mendeteksi normalitas data perlu dilakukan uji normalitas baik menggunakan kurva persebaran data berupa curve normal dan normal plot atau menggunakan uji kolmogorov-smirnov,dengan criteria jika p-value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal. Menurut Ghozali (2006:) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Tabel 4.2

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa,b Mean 0E-7Std. Deviation ,05688732

MostExtremeDifferencesAbsolute ,098Positive ,098Negative -,072

Kolmogorov-Smirnov Z ,847Asymp. Sig. (2-tailed) ,470a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.Sumber: Output SPSS 20

Berdasarkan table 4.2 dari hasil pengolahan data diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-smirnov adalah 0,847 dan signifikasi pada 0,470. Nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal terse-but juga dapat dilihat melalui grafik normal P-Plot data .

Grafik Normal P-Plot

Gambar 4.1Sumber:Output SPSS 20

Berdasarkan tampilan dari gambar 4.1 diatas,dapat disimpulkan bahwa pola grafik nor-mal terlihat titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukan bahwa data yang digunakan dalaam penelitian ini berdis-tribusi secara normal.

8

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

2) Uji Multikolinearitas

Uji mutikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (variabel Independen). Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multi-kolinearitas adalah sebagai berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi se-cara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terikat.

2) Menganalisis korelasi antara variabel bebas. Jika antara varibel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF-10 maka tinggat kolinearitas dapat ditoleransi.

4) Nilai Eigen volume sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol mem-berikan petunjuk adanya multikolinearitas.

Berasarkan aturan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance, maka apabila VIF melebihi angka 10 atau tolerance kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolineari-tas. Sebaliknya, apabila niali VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.3

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity StatisticsTolerance VIF

1

(Constant)WCT ,985 1,016DR ,892 1,121FAT ,937 1,067QR ,960 1,041

a. Dependent Variable: ROI

Sumber : Output SPSS 20

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa nilai VIF untuk variabel Working Capital Turnover adalah 1.016, nilai VIF untuk variabel Debt Ratio adalah 1.121, nilai VIF untuk variabel Fixed Assets Turnover adalah 1.067, dan nilai VIF untuk variabel Quick Ratio adalah 1.041.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multi-kolinearitas antara variabel independen, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan meng-gunakan model regresi linear berganda.3) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2006:95) menyatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t den-gan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dina-

9

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

makan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah auotokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Uji autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson (DW), hasil dari pengujian autokorelasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.4Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Wat-son

1 , 548a ,301 ,261 ,05849 2,171

a. Predictors: (Constant), QR, DR, WCT, FAT

b. Dependent Variable: ROI

Sumber :Output SPSS 20

Dari hasil perhitungan tabel 4.4 di atas, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tri-hendradi (2009:213) yang menyatakan bahwa nilai DW sebesar 2,171 berada pada range 1.65 < DW < 2.35, yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.

4) Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006:105), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi het-eroskedastisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan anali-sis grafik scatterplot, yaitu jika titik-titik yang berbentuk menyebar secara acak baik diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model yang digu-nakan. Dari output dibawah, dapat diketahui bahwa nilai korelasi keempat variabel independent dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

10

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Grafik Scatterplot

Gambar 4.2

Sumber :Output SPSS20

Dari grafik scatterplot diatas dapat dilihat bahwa data menyebar secara acak, tidak berat-uran ,dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah het-eroskedastisitas pada model regresi.

Sedangkan untuk mengetahui nilai signifikansinya apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak maka dilakukan uji Spearman’s rho. Jika signifikan korelasi nilai residual (unstan-dardized residual) dengan masing-masing variabel independen < 0.05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji Spearman’s rho sebagai berikut:

Tabel 4.5Hasil Uji Spearman’s rho (Uji Heteroskedastisitas)

Correlations

WCT DR FAT QR ABS_RES

Spearman's rho WCT Correlation Coeffi-cient

1,000 ,518** -,049 -,500** -,026

11

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Sig. (2-tailed) . ,000 ,674 ,000 ,825

N 75 75 75 75 75

DR

Correlation Coeffi-cient ,518** 1,000 ,048 -,604** -,319**

Sig. (2-tailed) ,000 . ,682 ,000 ,005

N 75 75 75 75 75

FAT

Correlation Coeffi-cient -,049 ,048 1,000 ,166 -,161

Sig. (2-tailed) ,674 ,682 . ,156 ,169

N 75 75 75 75 75

QR

Correlation Coeffi-cient

-,500**

-,604** ,166 1,000 ,100

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,156 . ,394

N 75 75 75 75 75

ABS_RES

Correlation Coeffi-cient -,026 -,31

9** -,161 ,100 1,000

Sig. (2-tailed) ,825 ,705 ,169 ,394 .

N 75 75 75 75 75

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Output SPSS 20 (2015)Dari hasil uji statistik di atas, dapat dilihat bahwa WCT terhadap residual (ABS_RES)

menghasilkan signifikansi 0.825. DR terhadap residual (ABS_RES) menghasilkan signifikansi 0.705. FAT terhadap residual (ABS_RES) menghasilkan signifikansi 0.169. QR terhadap resid-ual (ABS_RES) menghasilkan signifikansi 0.394. Karena korelasi nilai residual (unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen > 0.05 maka dapat disimpulkan pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

Berdasarkan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas, hasilnya menunjukkan bahwa semua persyaratan statistik terpenuhi pada analisis regresi linear yang dihasilkan.

4.2.2 Analisis Regresi Berganda

Untuk menguji hipotesis yang memperlihatkan pengaruh, Working Capital Turnover, Debt Ratio, Fixed Assets Turnover dan Quick Rati terhadap (ROI), maka digunakan analisis re-gresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan spss versi 20. Dalam analisis regresi,

12

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

selain megukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen.

Tabel 4.6Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standard-ized Coef-ficients

T Sig. Collinearity Sta-tistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,152 ,014 10,498 ,000WCT 7,657E-005 ,000 ,100 ,992 ,325 ,985 1,016DR -,157 ,031 -,539 -5,093 ,000 ,892 1,121FAT -2,259E-007 ,000 ,000 -,002 ,999 ,937 1,067QR -.000 ,001 ,050 ,486 ,629 ,960 1,041a. Dependent Variable: ROI

Sumber : Output SPSS 20

Berdasarkan tabel 4.6 maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,152 + 7,657E-005X1 – 0,157X2 – 2,259E-007X3 - 0,000X4 + eKeterangan:

1. Nilai konstanta (α) sebesar 0,152 menunjukkan bahwa apabila variabel independen berni-lai 0 atau ditiadakan, maka nilai (ROI) adalah 0,152.

2. B1 sebesar 7,657E-005 menunjukkan bahwa setiap penambahan Working Capital turnover sebesar 1 persen maka akan diikuti oleh peningkatan (ROI) sebesar 7,657E-005 dengan asumsi variabel lain tetap.

3. B2 sebesar -0,157 menunjukan bahwa setiap penambahan Debt Ratio sebesar 1 persen maka akan diikuti oleh penurunan nilai (ROI) sebesar 0,157 dengan asumsi veriabel lain tetap.

4. B3 sebesar -2,259E-007 menunjukkan bahwa setiap penambahan Fixed Assets Turnover sebesar 1 persen maka akan diikuti oleh penurunan nilai (ROI) sebesar 2,259E-007 den-gan asumsi variabel lain tetap.

5. B4 sebesar 0,000 menunjukkan bahwa setiap penambahan Quick Ratio sebesar 1 persen maka akan diikuti oleh peningkatan (ROI) sebesar 0.000 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.2.3 Pengujian Hipotesis1) Uji Adjusted R square

Adjusted R square adalah nilai yang telah disesuaikan. Untuk mengukur sumbangan pen-garuh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen digunakan Adjusted R2

sebagai koefisien determinasi. Sedangkan Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksi nilai Y. Berikut hasil uji Adjusted R Square:

Tabel 4.7

13

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Hasil Uji Adjusted R squareModel Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,548a ,301 ,261 ,05849a. Predictors: (Constant), QR, DR, WCT, FATb. Dependent Variable: ROI

Sumber: SPSS20Berdasarkan perhitungan nilai Adjusted R Square sebesar 0.261 atau 26,1%. Hasil ini

menunjukkan bahwa sebesar 26.1% ROI dapat dijelaskan oleh QR, FAT, WCT, dan DR sedan-gkan sisanya sebesar 73.9% ROI dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.2) Pengujian Parsial (Uji Statistik T)

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.8Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Co-efficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Sta-tistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,152 ,014 10,498 ,000WCT 7,657E-005 ,000 ,100 ,992 ,325 ,985 1,016DR -,157 ,031 -,539 -5,093 ,000 ,892 1,121FAT -2,259E-007 ,000 ,000 -,002 ,999 ,937 1,067QR -.000 ,001 ,050 ,486 ,629 ,960 1,041

a. Dependent Variable: ROISumber : Output SPSS20

Hasil pengujian statsistik t pada tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Nilai t-hitung untuk variabel Working Capital Turnover sebesar 0,992 sedangkan t tabel adalah 1,994 sehingga t-hitung < t-tabel (0,992 < 1,994), maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya Working Capital Turnover secara individual tidak mempengaruhi Return On In-vestment (ROI). Signifikansi 0.325 menyimpulkan bahwa signifikansinya > 0.05 (0.325 > 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Working Capital Turnover tidak berpen-garuh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

2) Nilai t-hitung untuk variabel Debt Ratio (DR) sebesar -5,093 sedangkan t tabel adalah 1,994 sehingga t-hitung berarah negative ˃ t-tabel (-5,093 ˃ -1,994), maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya Debt Ratio (DR) secara individual mempengaruhi Return On Invest-

14

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

ment (ROI). Signifikansi 0,000 menyimpulkan bahwa signifikansinya ˂ 0.05 (0,000 ˂ 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya Debt Ratio (DR) berpengaruh signifikan terhadap Return On investmen (ROI).

3) Nilai t-hitung untuk variabel Fixed Assets Turnover (FAT) sebesar -0,002 sedangkan t tabel adalah 1,994 sehingga t-hitung berarah negatif ˂ t-tabel (-0,002 ˂ -1,994), maka H0

diterima dah Ha ditolak artinya Fixed Assets Turnover (FAT) secara individual tidak mempengaruhi Return On investmen (ROI). Signifikansi 0.999 menyimpulkan bahwa signifikansinya ˃ 0.05 (0.999 ˃ 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya Fixed As-sets Turnover (FAT) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On investmen (ROI).

4) Nilai t-hitung untuk variabel Quick Ratio (QR) sebesar 0,486 sedangkan t tabel adalah 1,994 sehingga t-hitung ˂ t-tabel (0,486 < 1,994), maka H0 terima dah Ha ditolak artinya Quick Ratio (QR) secara individual tidak mempengaruhi Return On investmen (ROI). Signifikansi 0,629 menyimpulkan bahwa signifikansinya > 0.05 (0,629 > 0.05), maka H0

ditolak dan Ha diterima, artinya Quick Ratio (QR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

3) Pengujian Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik:

Tabel 4.9Uji Signifikasi F

ANOVAa

Model Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

1Regression ,103 4 ,026 7,523 ,000b

Residual ,239 70 ,003Total ,342 74

a. Dependent Variable: ROIb. Predictors: (Constant), QR, FAT, WCT, DRSumber : Output SPSS 20

Berdasarkan dari tabel 4.9 hasil uji ANOVA dia atas maka di peroleh F-hitung sebesar 7,523 dan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel sebesar 2,50 dengan signifikansi 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa, Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR), Fexed Assets Turnover (FAT), dan Quick Ratio (QR) berpengaruh secara simultan terhadap Return On Investment (ROI) karena F-hitung > F-tabel (7,523 ˃ 2,50) dan nilai signifikansinya < 0,05 (0,000 < 0,05). 5 Kesimpulan5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

15

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

1. Berdasarkan hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa Working Capital Turnover (WCT) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sek-tor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

2. Berdasarkan hasil pengujian H2 menunjukkan bahwa Debt Rasio (DR) berpengaruh sig-nifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor Industri dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

3. Berdasarkan hasil pengujian H3 menunjukkan bahwa Fixed Assets Turnover (FAT) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Sektor In-dustri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

4. Berdasarkan hasil pengujian H4 menunjukkan bahwa Quick Ratio (QR) tidak berpen-garuh signifikan terhadap Return On investment (ROI) pada perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

5. Berdasarkan hasil pengujian H5 menunjukkan bahwa Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR), Fixed Assets Turnover (FAT), dan Quick Ratio (QR), berpengaruh sig-nifikan terhadap Return On Investment (ROI) perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013.

5.2 SaranBeberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi perusahaan, investor dan calon investor dan bagi penelitian selanjutnya.

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan disarankan untuk menggunakan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap pengembalian investasi sebagai bahan pertimbangan dalam memproyeksikan kemampuan pe-rusahaan dalam pengembalian keuntungan dan dalam mengukur kinerja perusahaan.

2. Bagi Investor dan Calon InvestorInvestor atau calon investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap rasio keuangan terutama rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan pengembalian investasi karena be-sarnya pengembalian investasi yang diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya pengembalian atas asset yang dilakukan.

3. Bagi Peneliti SelanjutnyaPenelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang masih berbasis pada laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian sebelumnya serta diharapkan dapat menambahkan jumlah peri-ode dan menggunakan sampel yang lebih banyak agar hasil pengujiannya bisa lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKAArdiyos. (2010), Kamus Besar Akuntansi.Cetakan kelima.Jakarta.

Aris, Hardian. (2012), Pengaruh Net Working Capital dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On Investment pada perusahaan transportasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia peri-ode 2008-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Damanik Hormaingat dan Kristina Asima. (2013), Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Rumah Sakit Umum Herna Medan Pada Tahun 2006-2012. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Darma Agung.

16

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Dwi Prawesty, Ruly. (2012), Pengaruh Arus kas Operasi terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Fahmi, Irham.(2012), Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kedua. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2006), Aplikasi analisis multivarlate dengan program SPSS.Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hadi, Sutrisno. (2004), Statistik. Yogyakarta.

Helen, Sri. (2012), Analisis Current Ratio,Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ra-tio,Net Profit Margin, Return On Asset dalam mempengaruhi perubahan laba pada pe-rusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Julita Irma .(2012), Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Uni-versitas Negeri Padang.

Jumingan. (2011), Analisis Laporan Keuangan. Cetakan keempat. Jakarta.

Kasmir. (2008),Analisis Laporan Keuangan,.PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Kirana, Oki. (2012), Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),Cur-rent Ratio(CR),Debt to Equity Ratio, Book Value Per Share (BVPS) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Jasa Restoran,Hotel dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Kurniawan, Albert. (2009), Belajar Mudah Spss Untuk Pemula. Cetakan pertama. Yogyakatra.

Mashady Difky, Darminto, dan Ahmad Husaini. (2014), Pengaruh Working Capital Turnover (WCT), Current Ratio (CR), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadapReturn On Invest-ment (ROI) pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012.Jurnal Administrasi bisnis (JAB). Vol 7, No. 1, Januari 2014, Didownload tanggal 11 maret 2014.

Munawir. (2004), Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat: Yogyakarta.

Sari, Septiana. (2012), Pengaruh Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Net Working Capital (NWC), terhadap kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia aperiode 2007-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mar-itim Raja Ali Haji.

Sarwono Jonathan dan Tutty Martadiredja. (2008), Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputu-san.Yogyakarta.

Suharyadi dan Purwanto. (2009), Statistika untuk Ekonomi dan keuangan Modern. Jakarta: Salemba empat.

17

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SKRIPSI-ERWANI.docx · Web viewDebt to total Assets dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang

Supianto Dedy. (2012), Pengaruh Rasio Utang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.

Syahril. (2014), Analisis Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Rasio Lancar dan Rasio Cepat Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : CV.Andi Off-set.

Wijaya Ricky dan Rustam. (2012), Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Prof-itabilitas Emiten LQ-45Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jur-nal Administrasi bisnis .

18