Kembali Bergerak Pasar Sekunderbigcms.bisnis.com/file-data/1/1943/aa9752d9_Jun17-Astra...mengatakan,...

1
Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR I Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930 Telp : (021) 4616555 (Hunting) Fax : (021) 4616689 Email : [email protected] http://www.astra-agro.co.id ASET LANCAR Kas dan setara kas 511.485 531.583 Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 22.909 (31/12/2016: Rp 23.110) Pihak ketiga 93.107 43.047 Pihak berelasi 474.542 484.226 Piutang lain-lain Pihak ketiga 49.236 48.552 Pihak berelasi 3.512 3.301 Persediaan 2.211.302 2.097.204 Uang muka 214.491 181.536 Pajak dibayar dimuka 921.546 662.095 Total aset lancar 4.479.221 4.051.544 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada ventura bersama 219.210 271.687 Piutang jangka panjang Pihak ketiga 85.917 86.672 Pihak berelasi 364.431 367.632 Aset pajak tangguhan, bersih 1.005.596 1.021.615 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.932.274 (31/12/2016: Rp 1.775.210) 4.708.079 4.645.579 Tanaman belum menghasilkan 2.106.086 2.029.323 Aset hewan 71.213 45.283 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.733.773 (31/12/2016: Rp 4.325.739) 10.184.813 10.027.968 Goodwill 55.951 55.951 Perkebunan plasma 576.333 631.941 Tagihan restitusi pajak 682.280 878.711 Aset lain-lain 87.106 112.216 Total aset tidak lancar 20.147.015 20.174.578 TOTAL ASET 24.626.236 24.226.122 LIABILITAS JANGKA PENDEK Uang muka pelanggan Pihak ketiga 88.506 503.507 Pihak berelasi - 16.914 Utang usaha Pihak ketiga 925.104 905.834 Pihak berelasi 45.295 34.274 Liabilitas lain-lain Pihak ketiga 64.984 58.081 Pihak berelasi 386 3.934 Akrual 329.793 93.921 Utang pajak 268.090 272.697 Kewajiban imbalan kerja 68.592 68.592 Pinjaman bank jangka pendek 600.000 400.000 Bagian pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.678.397 1.585.213 Total liabilitas jangka pendek 4.069.147 3.942.967 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.041.651 2.115.811 Liabilitas pajak tangguhan, bersih 66.141 56.977 Kewajiban imbalan kerja 550.756 516.885 Total liabilitas jangka panjang 2.658.548 2.689.673 Total liabilitas 6.727.695 6.632.640 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan: Modal saham 962.344 962.344 Tambahan modal disetor 3.878.995 3.878.995 Komponen ekuitas lainnya (2.401) - Saldo laba: Dicadangkan 192.500 157.500 Belum dicadangkan 12.436.018 12.136.445 17.467.456 17.135.284 Kepentingan nonpengendali 431.085 458.198 Total ekuitas 17.898.541 17.593.482 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 24.626.236 24.226.122 Pendapatan bersih 8.546.154 6.344.601 Beban pokok pendapatan (6.484.481) (5.010.331) Laba bruto 2.061.673 1.334.270 Beban umum dan administrasi (378.835) (341.413) Beban penjualan (163.560) (173.173) Biaya pendanaan (56.440) (102.295) Keuntungan selisih kurs, bersih 21.974 259.910 Penghasilan bunga 13.122 10.443 Bagian atas hasil bersih ventura bersama (52.477) 26.568 Lain-lain, bersih 49.821 65.195 (566.395) (254.765) Laba sebelum pajak penghasilan 1.495.278 1.079.505 Beban pajak penghasilan (402.683) (264.623) Laba periode berjalan 1.092.595 814.882 Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasca kerja 4.227 7.133 Pajak penghasilan terkait (1.057) (1.783) 3.170 5.350 Total laba komprehensif 1.095.765 820.232 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 1.043.583 792.139 Kepentingan nonpengendali 49.012 22.743 1.092.595 814.882 Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 1.046.708 797.336 Kepentingan nonpengendali 49.057 22.896 1.095.765 820.232 Laba per saham dasar/dilusian (Rupiah penuh) 542,21 492,21 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Jakarta, 27 Juli 2017 PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk SE & O DIREKSI Catatan: Laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2017 ini tidak diaudit. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 8.080.761 6.022.230 Penerimaan penghasilan bunga, bersih 11.402 9.724 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (6.246.404) (4.590.120) Pembayaran pajak (197.929) (377.944) Pembayaran beban operasional lainnya (215.584) (228.419) Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.432.246 835.471 Arus kas dari aktivitas investasi Penambahan aset tetap (548.830) (623.407) Penambahan tanaman perkebunan (261.732) (379.646) Penambahan aset hewan (25.715) (39.155) Penambahan piutang pihak berelasi - (65.507) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (836.277) (1.107.715) Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank 900.000 635.340 Pembayaran pinjaman bank (659.305) (1.162.677) Pembayaran dividen kas (712.069) - Pembayaran biaya pendanaan (59.596) (110.490) Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham nonpengendali (75.571) (61.381) Pembayaran atas akuisisi saham pihak nonpengendali (3.000) - Penerimaan dari penawaran umum terbatas, bersih - 3.989.436 Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas pendanaan (609.541) 3.290.228 (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas (13.572) 3.017.984 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (6.526) (26.565) Kas dan setara kas pada awal tahun 531.583 294.441 Kas dan setara kas pada akhir periode 511.485 3.285.860 A S E T 30/06/2017 31/12/2016 30/06/2017 30/06/2016 30/06/2017 30/06/2016 LIABILITAS DAN EKUITAS 30/06/2017 31/12/2016 Bisnis Indonesia, 27 Juli 2017

Transcript of Kembali Bergerak Pasar Sekunderbigcms.bisnis.com/file-data/1/1943/aa9752d9_Jun17-Astra...mengatakan,...

Page 1: Kembali Bergerak Pasar Sekunderbigcms.bisnis.com/file-data/1/1943/aa9752d9_Jun17-Astra...mengatakan, bila melihat rasio utang luar negeri korporasi nonkeuangan memang ada kenaikan

23Kamis, 27 Juli 2017 P E R B A N K A N

�RISIKO SISTEM PERBANKAN

Posisi IndonesiaMasih Aman

JAKARTA – Sistem perbankan di Indonesia dinilai masih aman dari potensi risiko yang meningkat di Asia Pasifik, karena eksposur terhadappendanaan maupun kredit valuta asing tidak terlalu signifi kan.

Lembaga pemeringkat Moody’sdalam laporannya memaparkan sistem perbankan di Asia Pasifi k berpotensimengalami peningkatan risiko akibat tingkat utang korporasi yang cukupbesar. Hal itu terjadi karena banyak korporasi pada kawasan itu yangmengambil utang seiring dengan rezim bunga rendah pascakrisis ke-uangan 2008-2009.

Dalam laporan itu pun disebut-kan, beberapa negara di Asia Pasifi k seperti India, Indonesia, Singapura,dan China berpotensi terpapar risikokarena mengalami kenaikan porsiutang korporasi nonkeuangan. Potensi risiko itu semakin kuat seiring dengankebijakan moneter Amerika Serikatyang mulai melakukan pengetatanbeberapa waktu terakhir.

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandimengatakan, bila melihat rasio utangluar negeri korporasi nonkeuanganmemang ada kenaikan tajam padaperiode 2010-2014, sedangkan pada2014-2017 tidak tampak kenaikanyang terlalu banyak.

Kondisi tersebut, ditambah dengan arah kebijakan moneter AS yangcenderung mengetat, dinilai dapat meningkatkan risiko kenaikan bunga kredit kepada korporasi yang ber-hubungan langsung dengan sistem perbankan.

“Namun, bila kenaikan suku bungaacuan Federal Reserve hanya sekitar 25-50 basis points tidak akan terlalu mengejutkan pasar. Walaupun risikotetap ada,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (26/7).

Eric menjelaskan, potensi risikoporsi utang korporasi nonkeuangan terhadap sistem perbankan Indonesia sangat kecil. Pasalnya, penghimpunan dana valuta asing (valas) perbankan di Indonesia masih terbatas sehingga banyak korporasi cenderung mencari

pinjaman ke bank di luar negeri. Dalam kesempatan sebelumnya,

Direktur Utama PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmod-jo menyebutkan, permintaan kreditvalas belum terlalu besar sepanjangtahun berjalan ini.

Presiden Direktur PT Bank CentralAsia Tbk. Jahja Setiaatmadja jugamengatakan bahwa perseroan cen-derung membatasi penghimpunan dana dan penyaluran kredit dalam bentuk valas.

“Kami membatasi karena inginmenjaga dari potensi risiko nilaitukar kurs,” ujarnya.

Dalam laporan Moody’s berdasar-kan survey di Hong Kong, sistem perbankan Indonesia berada peringkatkeempat yang rentan terhadap risiko dan berada di bawah Malaysia yang berada di peringkat kedua, dan Fi-liphina di peringkat ketiga. Namun,pada survey Moody’s di Singapura,sistem perbankan Indonesia dise-butkan berada di peringkat keduayang paling rentan terhadap risiko.

Secara keseluruhan, Moody’s me-nilai kinerja perbankan Indonesia masih akan terus membaik pada masa mendatang.

Beberapa alasannya antara lain ada-lah lingkungan operasi dan kualitaskredit yang mulai membaik. Selain itu, penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga berada pada trenyang positif, serta peringkat obligasisub-debt yang juga positif.

Meskipun masih masih ada potensi risiko, tetapi Moody’s menilai prospekkredit perbankan Asia Pasifi k, terma-suk Indonesia masih positif. Hal itu selaras dengan dengan laporan pada awal Juli yang menaikkan prospek bank di Asia Pasifik dari negatif menjadi stabil.

Alasan positif kredit perbankanAsia Pasifik itu antara lain karena risiko kualitas aset yang sudah me-reda. Kualitas kredit perlahan mulaimembaik seiring ekonomi global danregional yang membaik serta hargakomoditas yang mulai terangkat.(Surya Rianto)

�KANTOR LAYANAN

Antara/Maman

Direktur Bisnis Bank DKI, Antonius Widodo (kiri) bersama Manager AreaSelatan PD.Pasar Jaya, Asrul Rizal (kedua kanan) dan Kepala PD Pasar Jaya BlokM Square, Istiawan Cahyo Adi (kanan), menyaksikan nasabah membuka rekeningtabungan di Bank DKI, Jakarta, Selasa (25/7). Sampai dengan Juli 2017, BankDKI telah mempunyai kantor layanan di pasar kelolaan PD Pasar Jaya sebanyak 24 unit, dan pembukaan kantor layanan di sejumlah pasar merupakan upayaBank DKI untuk meningkatkan kredit pada segmen UMKM dengan menjangkau lebih banyak pelaku dan pedagang UMKM di Jakarta sekaligus sebagai bentuk peningkatan sinergi BUMD.

�SURAT BERHARGA KOMERSIAL

Pasar SekunderKembali Bergerak

JAKARTA — Bank Indonesia mendorongdiaktifkannya kembali transaksi surat ber-harga komersial di pasar uang, setelah

sempat vakum sejak 1998.

Krizia P. Kinanti & Ropesta [email protected]

Kepala Departemen Pengem-bangan Pendalaman Pasar Ke-uangan BI Nanang Hendarsahmengatakan upaya pendalam-an pasar keuangan tersebut dilakukan melalui penerbitan regulasi baru yakni Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.19/9/PBI/2017 tentang Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial di Pasar Uang.

Regulasi mengenai surat ber-harga komersial (SBK) atau dikenal sebagai commercialpaper tersebut memberikan peluang kepada perusahaan nonbank untuk menerbitkan surat berharga komersial un-tuk mendapatkan pembiayaan jangka pendek melalui pasar uang. Nilai penerbitan SBK ditetapkan minimal Rp10 miliaratau US$1 juta.

“Surat berharga komersial ini hanya akan diterbitkan untuk perusahaan yang credit quality-nya bagus, minimum memilikiperingkat investment grade,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu(26/7).

BI, lanjut Nanang, saat ini sedang mempersiapkan aturan teknis untuk pengaturan lem-baga pendukung yang akan memberikan jasa penerbitan dan perdagangan SBK, sepertikantor hukum, kantor akuntan, lembaga rating, bank, dan pi-alang pasar uang.

Bank sentral juga tengah me-nyiapkan aturan teknis untuk

penerbit instrumen tersebut.

KREDIT PERBANKANDihubungi terpisah, Direktur

Keuangan dan Treasuri PT BankTabungan Negara (Persero) Tbk.Iman Nugroho Soeko menya-takan bahwa peraturan baruini mempermudah perusaha-an yang memiliki rating baik akan memiliki akses langsung ke pasar uang sehingga tidak hanya mengandalkan pinjaman dari perbankan.

Namun demikian, menurut Iman, hal tersebut tidak akanserta merta menurunkan permin-taan terhadap kredit perbankankarena sebagian besar perusa-haan belum memiliki rating yang disyaratkan sehingga tidakdiizinkan menerbitkan ataupun memperjualbelikan SBK di pasar sekunder.

“Mayoritas perusahaan di In-

donesia kan unrated sehinggamasih perlu kredit dari bank.”

Sementara itu, Direktur Trea-suri dan Internasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Panji Irawan menyambut baikkehadiran kembali SBK di pasaruang karena menambah opsipenempatan dana bank pada instrumen likuid berjangka pendek.

"BNI menyambut baik ke-hadiran kembali SBK di pasar uang karena menambah opsipenempatan dana bank pada instrumen likuid berjangka pendek," ujar Panji.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Parwati Surjauda-ja menambahkan pengaktifan kembali transaksi SBK di pasar uang akan memberikan pilihan baru untuk kegiatan investasi bank. Selain itu, aturan tersebut juga memberikan kesempatankepada korporasi nonbank yang memenuhi syarat untuk meng-himpun dana jangka pendek di pasar uang.

“Hal ini sejalan dengan ini-siatif untuk pendalaman pasar uang. Kami masih akan mem-pelajari prosesnya lebih lanjut, sambil menunggu sosialisasi PBI ini,” ujarnya kepada Bisnis.

Adapun, sejumlah hal yang diatur dalam regulasi baru yang diterbitkan BI pada 25 Juli 2017tersebut adalah mengenai per-syaratan korporasi yang dapat menerbitkan SBK, kriteria SBK yang dapat diterbitkan, kewa-jiban penerbit SBK untuk men-daftarkan rencana penerbitanSBK kepada BI, prinsip-prinsipketerbukaan informasi mengenaikorporasi yang akan menerbit-kan SBK serta struktur SBK, prinsip-prinsip dalam penawaran SBK kepada calon investor, danprinsip-prinsip dalam penerbitan dan penatausahaan SBK.

Dalam PBI, ditetapkan kewa-

jiban korporasi/lembaga terkait untuk mendaftarkan diri keBank Indonesia. Hal ini berlaku dalam persiapan penerbitan SBK,pelaksanaan transaksi, maupunpenyelesaian dan penatausahaan transaksi.

Selain itu, pengaturan da-lam PBI juga diharapkan dapatmendukung terciptanya pasar SBK yang kredibel. Untuk itu, diatur mengenai prinsip-prinsip pelaksanaan transaksi SBK sertakewajiban penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemenrisiko bagi penerbit SBK.

Pengaturan juga dilakukanterhadap pelaku transaksi yang berperan dalam perdagangan SBK, serta lembaga pendukung yang melakukan kegiatan di pasar SBK.PBI ini mulai berlaku sejak tanggal 4 September 2017.Aturan mengenai pendaftaranSBK akan diberlakukan pada 2 Januari 2018.

Pemberian tenggang waktu pemberlakuan aturan-atur-an tersebut antara lain guna memberikan waktu bagi bank,perusahaan efek dan lemba-ga/profesi pendukung lainnyayang memenuhi persyaratan untuk mengurus permohonan pendaftaran sebagai lembagapendukung di pasar SBK kepadaBank Indonesia.

Penerbitan PBI SBK ini diha-rapkan dapat melengkapi in-strumen pasar uang yang telahada, sehingga pelaku ekonomiyang membutuhkan pembiaya-an jangka pendek mempunyai alternatif sumber pendanaan selain dari kredit perbankan.

Setelah pasar SBK terbangun dan likuiditas pasar telah ter-cipta dengan baik, diharapkanpembiayaan dunia usaha akan lebih efisien sehingga dapat memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan per-ekonomian nasional.

�BI mengizinkan korporasi nonbank menerbitkan com-mercial paper untuk menghimpun dana dari pasar uang.

�Permintaan terha-dap kredit perbankan tidak terpengaruh karena sebagian besar perusaha-an belum memiliki rating sehingga tidak berhak menerbitkan commercial paper.

Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR I Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930Telp : (021) 4616555 (Hunting) Fax : (021) 4616689 Email : [email protected] http://www.astra-agro.co.id

ASET LANCAR Kas dan setara kas 511.485 531.583 Piutang usaha,

setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 22.909 (31/12/2016: Rp 23.110)

Pihak ketiga 93.107 43.047 Pihak berelasi 474.542 484.226

Piutang lain-lain Pihak ketiga 49.236 48.552

Pihak berelasi 3.512 3.301 Persediaan 2.211.302 2.097.204 Uang muka 214.491 181.536 Pajak dibayar dimuka 921.546 662.095

Total aset lancar 4.479.221 4.051.544

ASET TIDAK LANCAR Investasi pada ventura bersama 219.210 271.687 Piutang jangka panjang

Pihak ketiga 85.917 86.672 Pihak berelasi 364.431 367.632 Aset pajak tangguhan, bersih 1.005.596 1.021.615 Tanaman perkebunan

Tanaman menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.932.274 (31/12/2016: Rp 1.775.210) 4.708.079 4.645.579

Tanaman belum menghasilkan 2.106.086 2.029.323 Aset hewan 71.213 45.283 Aset tetap,

setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 4.733.773 (31/12/2016: Rp 4.325.739) 10.184.813 10.027.968 Goodwill 55.951 55.951 Perkebunan plasma 576.333 631.941 Tagihan restitusi pajak 682.280 878.711 Aset lain-lain 87.106 112.216

Total aset tidak lancar 20.147.015 20.174.578

TOTAL ASET 24.626.236 24.226.122

LIABILITAS JANGKA PENDEKUang muka pelanggan

Pihak ketiga 88.506 503.507 Pihak berelasi - 16.914 Utang usaha

Pihak ketiga 925.104 905.834 Pihak berelasi 45.295 34.274 Liabilitas lain-lain

Pihak ketiga 64.984 58.081 Pihak berelasi 386 3.934 Akrual 329.793 93.921 Utang pajak 268.090 272.697 Kewajiban imbalan kerja 68.592 68.592 Pinjaman bank jangka pendek 600.000 400.000 Bagian pinjaman bank jangka panjang

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.678.397 1.585.213 Total liabilitas jangka pendek 4.069.147 3.942.967 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.041.651 2.115.811 Liabilitas pajak tangguhan, bersih 66.141 56.977 Kewajiban imbalan kerja 550.756 516.885 Total liabilitas jangka panjang 2.658.548 2.689.673 Total liabilitas 6.727.695 6.632.640 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan:

Modal saham 962.344 962.344 Tambahan modal disetor 3.878.995 3.878.995 Komponen ekuitas lainnya (2.401 ) -

Saldo laba: Dicadangkan 192.500 157.500 Belum dicadangkan 12.436.018 12.136.445

17.467.456 17.135.284 Kepentingan nonpengendali 431.085 458.198 Total ekuitas 17.898.541 17.593.482

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 24.626.236 24.226.122

Pendapatan bersih 8.546.154 6.344.601

Beban pokok pendapatan (6.484.481 ) (5.010.331 )

Laba bruto 2.061.673 1.334.270

Beban umum dan administrasi (378.835 ) (341.413 )Beban penjualan (163.560 ) (173.173 )Biaya pendanaan (56.440 ) (102.295 )Keuntungan selisih kurs, bersih 21.974 259.910 Penghasilan bunga 13.122 10.443 Bagian atas hasil bersih ventura bersama (52.477 ) 26.568 Lain-lain, bersih 49.821 65.195

(566.395 ) (254.765 )

Laba sebelum pajak penghasilan 1.495.278 1.079.505

Beban pajak penghasilan (402.683 ) (264.623 )

Laba periode berjalan 1.092.595 814.882

Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasca kerja 4.227 7.133

Pajak penghasilan terkait (1.057 ) (1.783 )

3.170 5.350

Total laba komprehensif 1.095.765 820.232

Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 1.043.583 792.139 Kepentingan nonpengendali 49.012 22.743

1.092.595 814.882

Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 1.046.708 797.336 Kepentingan nonpengendali 49.057 22.896

1.095.765 820.232

Laba per saham dasar/dilusian (Rupiah penuh) 542,21 492,21

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN30 JUNI 2017

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Jakarta, 27 Juli 2017PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk

SE & O DIREKSI

Catatan: Laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2017 ini tidak diaudit.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan 8.080.761 6.022.230 Penerimaan penghasilan bunga, bersih 11.402 9.724 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (6.246.404 ) (4.590.120 )Pembayaran pajak (197.929 ) (377.944 )Pembayaran beban operasional lainnya (215.584 ) (228.419 )Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 1.432.246 835.471

Arus kas dari aktivitas investasi Penambahan aset tetap (548.830 ) (623.407 )Penambahan tanaman perkebunan (261.732 ) (379.646 )Penambahan aset hewan (25.715 ) (39.155 )Penambahan piutang pihak berelasi - (65.507 )Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (836.277 ) (1.107.715 )

Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank 900.000 635.340 Pembayaran pinjaman bank (659.305 ) (1.162.677 )Pembayaran dividen kas (712.069 ) -Pembayaran biaya pendanaan (59.596 ) (110.490 )Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham nonpengendali (75.571 ) (61.381 )Pembayaran atas akuisisi saham pihak nonpengendali (3.000 ) -Penerimaan dari penawaran umum terbatas, bersih - 3.989.436 Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari

aktivitas pendanaan (609.541 ) 3.290.228

(Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas (13.572 ) 3.017.984 Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (6.526 ) (26.565 )Kas dan setara kas pada awal tahun 531.583 294.441 Kas dan setara kas pada akhir periode 511.485 3.285.860

A S E T 30/06/2017 31/12/2016

30/06/2017 30/06/2016 30/06/2017 30/06/2016

LIABILITAS DAN EKUITAS 30/06/2017 31/12/2016

Bisnis Indonesia, 27 Juli 2017