4.Korban Kejahatan Korporasi

download 4.Korban Kejahatan Korporasi

of 16

Transcript of 4.Korban Kejahatan Korporasi

Korban Kejahatan Korporasi

Pengertian Korbankorban kejahatan tidak lepas dari hubungan antar individu maupun kelompok dalam masyarakat. y Kejahatan identik dengan pelaku dan korban. Pelaku sebagai pihak yang melakukan kejahatan, dan korban sebagai pihak yang mengalami kerugian akibat kejahatan yang dilakukan oleh pelakuy

korban berasal dari bahasa latin victima y Karmen, konsep korban sebenarnya berawal dari korban yang digunakan untuk kegiatan ritual, yaitu menggunakan jiwa orang atau hewan untuk dipersembahkan kepada dewa. y Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, konsep korban juga berkembang menjadi lebih luas, seperti korban kejahatan, korban kecelakaan dan sebagainya.y

Arif Gositay

korban adalah : mereka yang menderita jasmaniah dan rohaniah sebagai akibat tindakan orang lain yang mencari pemenuhan kepentingan diri sendiri atau orang lain yang bertentangan dengan kepentingan dan hak asasi yang menderita.

Pengertian korban yang lebih spesifikMuladi, yang menjelaskan korban kejahatan sebagai : seseorang yang telah menderita kerugian sebagai akibat suatu kejahatan dan atau yang rasa keadilannya secara langsung telah terganggu sebagai akibat pengalamannya sebagai target (sasaran kejahatan). (A victim is a person who has suffered damage as a result of a crime and/or whose sense of justice has been directly disturbed by the experience of having been target of a crime). y Definisi di atas telah merujuk pada kerugian yang diderita korban akibat dirinya menjadi korban kejahatan, termasuk rasa keadilan dari korban.y

Ralph de Sola...person who has injured mental or physical suffering, loss of property or death resulting from an actual or attempted criminal offense committed by other.... y Korban diartikan sebagai orang yang mengalami penderitaan mental atau fisik, dan kehilangan harta atau bahkan kehilangan nyawanya, sebagai akibat dari kejahatan atau percobaan kejahatan yang dilakukan oleh orang lain.y

Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat memberikan definisi korban, yaitu :Korban adalah orang perseorangan atau kelompok orang yang mengalami penderitaan baik fisik, mental maupun emosional, kerugian ekonomi, atau mengalami pengabaian, pengurangan, atau perampasan hak-hak dasarnya, sebagai akibat pelanggaran hak asasi manusia yang berat, dan ahli warisnya termasuk korban. y Pada pengertian korban tersebut, ruang lingkup korban menjadi lebih luas dimana keluarga korban atau ahli waris korban juga dapat dikategorikan sebagai korban.y

korban menurut Deklarasi PBB dalam Declaration of Basic Principles of Justice for Victims of Crime and Abuse of Power tahun 1985 adalah:y

y

Victims means persons who, individually or collectivelly, have suffered harm, including physical or mental injury, emotional suffering, economic loss or substantial impairment of their fundamental rights, through acts or omission of criminal laws operative within Member States, including those laws Proscribing criminal abuse of power,...through acts or omissions that do not yet constitue violations of national criminal laws but of internationally recognized norms relating to human rights. Korban yang dimaksud adalah orang-orang, baik secara individual maupun kolektif, yang mengalami penderitaan, termasuk penderitaan fisik dan mental, emosi, atau gangguan substantsial terhadap hak-haknya yang fundamental, melalui perbuatan atau kelalaian yang melanggar hukum pidana dalam suatu negara, termasuk penyalahgunaan kekuasaan. Korban juga diperluas menjadi korban perbuatan atau kelalaian yang walaupun belum diatur sebagai kejahatan dalam hukum pidana nasional, tetapi dalam dunia internasional merupakan norma yang berhubungan dengan hak asasi manusia.

Kesimpulan :y

Dari beberapa pengertian korban di atas dapat ditarik garis besar mengenai definisi korban kejahatan, yaitu orang perorangan maupun kelompok orang yang menderita kerugian baik itu berupa kerugian fisik, mental, ekonomi, bahkan nyawanya sendiri, sebagai akibat dari kejahatan yang dilakukan oleh orang lain baik langsung maupun tidak langsung, termasuk juga keluarga korban yang ikut mengalami penderitaan atau kerugian.

Korban kejahatan korporasiy

Konsep white collar crime yang dikemukakan oleh Sutherland membuka pandangan masyarakat tentang adanya jenis kejahatan yang baru, yang lebih berbahaya daripada kejahatan-kejahatan pada umumnya. Konsep white collar crime jugalah yang menjadi awal munculnya kejahatan korporasi.

Perkembangan kejahatan tersebut juga berpengaruh pada perkembangan pemahaman mengenai korban itu sendiriy

Semula korban hanya dipahami sebagai korban dari kejahatan konvensional. Namun pada perkembangannya muncul korban sebagai akibat kejahatan yang dilakukan oleh korporasi (korban kejahatan non konvensional)

Muladi :Menyatakan bahwa korban kejahatan korporasi adalah : y Korban bersifat abstrak (abstract victim) : pemerintah, perusahaan, konsumen yang jumlahnya banyak, secara individual kerugiannya sedikit. y The Diffusion of victimization : Penyebaran korban yang sangat luas y Unaware Victim : Ketidaksadaran bahwa menjadi korban y Kesulitan mengidentifikasi adanya kejahatan korporasi.

Dengan demikian : Korban kejahatan korporasi tidak lagi dikualifikasikan sebagai korban yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pelaku (unrelated victims atau nonparticipating victim), tetapi dapat diidentifikasikan sebagai korban yang berpartisipasi (participating sistem), yaitu perilaku sembrono dan pasif yang mendorong kejahatan korporasi y sembrono dan pasif : mereka menggunakan produk barang dan jasa dengan tidak mencari tahu atau lebih teliti terhadap produk yang dikeluarkan oleh korporasi, baik itu berupa barang maupun jasay y

Korban kejahatan korporasi dapat dikaji langsung dari apa yang dinamakan pihak-pihak yang mempunyai tujuan dan kepentingan pihakyang berlawanan dengan tujuan dan kepentingan korporasi berupa priorization of profit

Pihak tersebut yaitu : y Perusahaan saingan y Negara. y Karyawan. y Konsumen, y Masyarakat publik y Pemegang saham

Menurut Clinard dan Yeager, ada enam jenis korban kejahatan korporasi berdasarkan studi yang dilakukannya terhadap kejahatan korporasi, yaitu :y

y

y

y y y

1. Konsumen (keamanan atau kualitas produk). Bilamana resiko keamanan dan kesehatan dihubungkan dengan penggunaan produk, maka konsumen telah menjadi korban dari produk tersebut. 2. Konsumen (kekuasaan ekonomi). Pelanggaran kredit, yakni memberikan informasi yang salah dalam periklanan dengan tujuan untuk mempengaruhi konsumen. 3. Sebagian besar sistem ekonomi telah terpengaruh oleh praktik-praktik perdagangan yang tidak jujur secara langsung (pelanggaran terhadap ketentuan anti monopoli dan pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan persaingan lainnya) dan kebanyakan pelanggaran keuangan kecuali yang berkaitan dengan belanjaan konsumen. 4. Pelanggaran lingkungan (pencemaran udara dan air), yang menjadi korban yakni lingkungan fisik. 5. Tenaga kerja menjadi korban dalam pelanggaran terhadap ketentuan upah. 6. Pemerintah menjadi korban, karena adanya pelanggaran-pelanggaran administrasi atau perintah pengadilan dan kasus-kasus penipuan pajak.

Perlindungan korbanMenurut Barda Nawawi Arief, pengertian perlindungan korban dapat dilihat dari dua makna, yaitu : y a. dapat diartikan sebagai perlindungan hukum untuk tidak menjadi korban tindak pidana (berarti perlindungan HAM atau kepentingan hukum seseorang); y b. dapat diartikan sebagai perlindungan untuk memperoleh jaminan/santunan hukum atas penderitaan/kerugian orang yang telah menjadi korban tindak pidana (jadi identik dengan penyantunan korban). Bentuk santunan itu dapat berupa pemulihan nama baik (rehabilitasi), pemulihan keseimbangan batin (antara lain, dengan pemaafan), pemberian ganti rugi (restitusi, kompensasi, jaminan/santunan kesejahteraan sosial), dan sebagainya. Dengan kata lain, perlindungan korban dapat dilihat sebagai bentuk perlindungan korban potensial (untuk tidak menjadi korban tindak pidana), dan perlindungan korban aktual atau nyata (yang telah menjadi korban).y