jungkirbalik.files.wordpress.com · Web viewAir Asia menjadi penggerak saat tag line iklannya yang...

7
The Air Asia Story “Kisah Maskapai Tersukses di Asia” KISAH AWAL MASKAPAI AIR ASIA Air Asia pada awalnya adalah armada nasional, didirikan oleh DRB_Hicom Bhd pada akhir 1996. Armada itu lahir sejalan dengan rencana ekspansi yang sangat ambisius, tetapi rencana tersebut tertunda setelah pemilik awal DRB-Hicom, Tan Sri Yahya Ahmad, meninggal pada kecelakaan helicopter pada bulan Maret 1997. Kondisi saat itu adalah terjadi krisis di tubuh manajemen dan juga terjadi kerugian yang sangat besar akibat krisis ekonomi yang melanda Asia, khususnya Malaysia pada tahun tersebut. Akhirnya DRB-Hicom mencari pemilik baru untuk terus melanggengkan bisnis yang prospectus tersebut. Muncullah Tony Fernandes untuk membeli perusahaan itu. Tony Fernandes adalah orang yag terkenal di industry rekaman music di Malaysia. Saat itu, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Times Warner Music South-east Asia. Tanggal 8 Desember 2001, melalui perusahaan yang dia dan investornya dirikan, Tune Air, 1 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan

Transcript of jungkirbalik.files.wordpress.com · Web viewAir Asia menjadi penggerak saat tag line iklannya yang...

The Air Asia Story“Kisah Maskapai Tersukses di Asia”

KISAH AWAL MASKAPAI AIR ASIA

Air Asia pada awalnya adalah armada nasional, didirikan oleh DRB_Hicom Bhd pada akhir 1996. Armada itu lahir sejalan dengan rencana ekspansi yang sangat ambisius, tetapi rencana tersebut tertunda setelah pemilik awal DRB-Hicom, Tan Sri Yahya Ahmad, meninggal pada kecelakaan helicopter pada bulan Maret 1997. Kondisi saat itu adalah terjadi krisis di tubuh manajemen dan juga terjadi kerugian yang sangat besar akibat krisis ekonomi yang melanda Asia, khususnya Malaysia pada tahun tersebut. Akhirnya DRB-Hicom mencari pemilik baru untuk terus melanggengkan bisnis yang prospectus tersebut. Muncullah Tony Fernandes untuk membeli perusahaan itu.

Tony Fernandes adalah orang yag terkenal di industry rekaman music di Malaysia. Saat itu, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Times Warner Music South-east Asia. Tanggal 8 Desember 2001, melalui perusahaan yang dia dan investornya dirikan, Tune Air, Toni mengambil alih Air Asia dar DRB-Hicom sebesar 1 ringgit Malaysia (Rp. 2.500,-), bersama 2 peawat Boeing 737-300, jaringan rute kecil dan punya utang hamper Rp. 100 milyar. Keputusan ini mengundang banyak pihak pesimis, dan mengatakan bahwa Tony benar-benar gila. Salah satu alasannya karena saat itu potensi pasar sangat kecil dan saat itu kariernya di music sangat menonjol. Namun Tony memandang bahwa keputusannya adalah paling tepat karena peluang bisnisnya bertumbuh sangat besar.

1 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan

Tujuh bulan setelah mengakuisisi Air Asia, maskapai penerbangan itu mengumumkan bahwa pada bulan Desember 2002: pemasukan Rp. 282,5 milyar; keuntungan Rp. 48,5 milyar; 1,1 juta penumpang; dan neraca stabil. Keberhasialan yang luar biasa.

MASALAH YANG TERJADI

Ada banyak masalah yang selalu menyertai perjalanan menuju sukses Air Asia. Tetapi masalah-masalah yang terjadi tidaklah membuat gentar Tony dan manajemennya untuk terus menciptakan keuntungan demi keuntungan. Beberapa masalah seperti kenaikan harga minyak, sulitnya masuk wilayah Singapura, kritik yang tajam dari pihak-pihak yang pesimis, Persaingan yang ketat, bagaimana menciptakan biaya tetap rendah dan masih banyak lagi. Namun Air Asia mampu menyelesaikan setiap permasalahan.

FAKTOR SUKSES AIRASIA

1. MODEL BISNIS YANG MENGUNTUNGKAN

Bagaimana AirAsia berusaha mendapatkan keuntungan dalam tahun pertama operasinya?

a. Perjalanan adalah industry BESAR.

Peluang yang ditangkap adalah bahwa semakin lama orang sangat membutuhkan jasa transportasi jarak jauh dengan cepat. Ini akan berlangsung sampai akhir masa.

b. Orang selalu terbang.

c. Asia adalah pasar BESAR

d. AirAsia bertahan sebagai model bisnis yang mapan

e. Model armada biaya rendah menjaga biaya tetap rendah sampai tingkat minimum.

f. Melakukan hedging terhadap bahan bakar

g. Model bisnis yang menguntungkan

h. DEngan harga rendah, setiap orang bias terbang.

i. Media menyukai kisah Air Asia

2 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan

2. MINUM JERUK DARI BUAH JERUK

Bagaimana AirAsia dapat menjual tiketnya dengan harga murah secara regular dan masih mendapatkan keuntungan ratusan milyar?

Jawabannya sederhana, Air Asia sekadar membuat minuman jeruk dari buah jeruk, tepat dimana buah jeruk itu ditemukan. (efisien dan efektif”

Tidak semua kursi akan diisi penuh. Pasti ada beberapa yang kosong. Daripada kursi tersebut kosong, maka Air Asia menjualnya dengan harga sedemikian rendahnya. Ada beberapa tujuan mengapa Air Asia mengiklankan tempat duduk yang sangat murah:

a. Menjual tempat duduk kosong yang jika tidak ditawarkanpun akan kososng.

b. Menjual tempat duduk berminggu-minggu sebelumnya, mengisi penuh pesawat lebih dari yang dapat dilakukan sebelumnya.

c. Menarik keingintahuan dari prospek yang bahkan tidak akan berpikir untuk terbang

d. Menggiring sebagian prospek itu menjadi pelanggan yang membayar harga regular jika tempat duduk murah terjual habis.

e. Memungkinkan para peragu untuk mengalami layanannya.

f. Memperkuat posisinya sebagai maskapai biaya rendah

g. Menciptakan pemasaran mulut ke mulut melalui iklan dan dari pengalaman pelanggan

h. DEngan mudah meraih kesadaran cepat diingat, perlahan-lahan menyisihkan para pesaing dari benak prospek dan pelanggan

3. KEUNTUNGAN MENJADI YANG PERTAMA BERGERAK

Sebenarnya AirAsia bukan maskapai penerbangan Asia pertama yang menawarkan konsep tariff murah. Ada beberapa maskapai. Namun kebanyakan maskapai gagal atau mengalami kerugian yang cukup signifikan dan ada juga yang mengalami kebangkrutan. Namun berbeda dengan. Jadi meskipun bukan yang pertama, Air Asia mendapat keuntungan besar ketimbang pesaing yang berjalan dengan lambat.

Air Asia menjadi penggerak saat tag line iklannya yang sederhana dan efektif, “Now everyone can fly” telah dipersepsikan konsumen menjadi penggerak yang pertama dalam sebuah pasar yang didominasi oleh maskapai udara pelayanan penuh yang menetapkan tariff udara yang tinggi.

3 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan

ANOTHER UNIQUE STRATEGY

1. Sangat mengedepankan kekuatan merek

Cara lain yang efektif untuk menciptakan minat masyarakat umum terhadap AirAsia adalah gagasan cerdas untuk mengikatkan diri dengan Manchester United yang sangat terkenal, klub sepak bola Inggris papan atas dan salah satu klub terkemuka Eropa. Keterikatan itu menjadikan maskapai murah dengan mudah masuk dalam cakupan international.

2. Memanfaatkan kekuatan media

Salah satu hal yang menarik dari diri Tony adalah bahwa ia sangat terbuka dengan pers. Setiap ada pertanyaan selalu ia berusaha untuk menjawab. Apapun yang terjadi, Tony selalu memperlihatkan diri kepada pers. Ia beranggapan bahwa media akan memberikan promosi secara gratis dan ini sangat menguntungkan Air Asia, sebab perusahaan ini tidak perlu mengeluarkan jutaan rupiah untuk melakukan promosi.

3. Tak kenal lelah dalam melakukan lobby (baik pemerintah maupun ke swasta)

Salah satu contoh nyata ketidak kenalan lelahan Tony adalah melobby pemerintah agar mau mendirikan terminal LCC (Low Cost Carrier). Selain itu bagaimana ia mengusahaan untuk bias masuk Singapura. Kisah yang tidak kenal putus asa walaupun sangat sulit untuk masuk wilayah ini.

4. Melakukan Ekspansi

Dua diantaranya adalah dengan mengakuisisi Thai Asia (Thailand) dan AWWAIR (Indonesia).

5. Rute pesawatnya hanya memilih rute ang dapat ditempuh dalam waktu 3-3,5 jam.

PERTUMBUHAN AIR ASIA

Bagan pertumbuhan Air Asia

Dalam Rp Milyar 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Pemasukan 542,5 825 980 1.665 2.140 1.620,5

Untung (rugi) sblm pajak

(4) 28,75 153,25 315 270 262,5

Untung (rugi) bersih (4,25) 47 122,5 280 317,5 567,5

4 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan

Laporan Pemasukan

ITEM 1H FY 2007

(Rp juta)

1H FY 2006

(Rp juta)

KENAIKAN

Penjualan Tiket 1.603722,5 1.032.980 55%

Pemasukan Tambahan 130.737,5 74.072,5 76%

Pendapatan 1.734.462,5 1.107.052

57%

Profit Sebelum Pajak 262.585 152.035 73%

Profit Bersih 566.395 149.845 277%

Margin Profit Sblm Pjk 15% 14% 9%

Mergin Profit Bersih 33% 14% 1%

Penghasilan persaham (sen)

9,6 2,8 243%

KESIMPULAN

Kesuksesan seorang Tony Fernandes dalam mengelola Air Asia adalah bagaimana dia mampu membuat segala sesuatu menjadi sangat efektif dan efisien, sehingga cost yang dikeluarkan perusahaan menjadi sangat rendah. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi kunci sukses Air Asia untuk tetap bermain di strategy Low Cost.

5 Ze, Sen dan Ng, Jayne, 2007, The Air Asia Story: Kisah Maskapai Tersukses di Asia, Ufuk Publishing House: Jakarta Selatan