darmadi18.files.wordpress.com · Web viewAir yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai...

30
PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK DI BANDAR LAMPUNG (Proposal Skripsi) Oleh : SUMARJONO 05110013 Jurusan Teknik Sipil (Strata I) UNIVERSITAS MALAHAYATI

Transcript of darmadi18.files.wordpress.com · Web viewAir yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai...

PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA

BANGUNAN PUBLIK DI BANDAR LAMPUNG

(Proposal Skripsi)

Oleh :

SUMARJONO

05110013

Jurusan Teknik Sipil(Strata I)

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENELITIAN KUALITAS MUTU BETON PADA BANGUNAN

PUBLIK DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Nama : SUMARJONO

NPM : 05110013

Fakultas : Teknik

Jurusan : Sipil

Diterima dan disetujui oleh :

Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ir. Hardoyo Marsad, M.Eng

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Rina Febrina, S.T,.M.T.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

nya sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Proposal skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Teknik

Jurusan Sipil Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini, Penulis memilih bidang struktur yang

merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya bidang ini

berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya struktur

beton sangat banyak digunakan. Proposal skripsi ini berjudul : “PENELITIAN

KUALIATAS MUTU BETON PADA BANGUNAN PUBLIK DI KOTA

BANDAR LAMPUNG ”.

Atas selesainya proposal skripsi ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Mustofa Usman, Ph.D, selaku Rektor Universitas Malahayati

Bandar Lampung.

2. Bapak Ir. Hardoyo Marsad, M. Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Malahayati Bandar Lampung.

3. Ibu Rina Febrina, S.T, M.T. selaku ketua Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Malahayati Bandar Lampung.

4. Bapak Ir. Surya Sebayang, M.T. selaku Pembimbing I dalam penyusunan

proposal skripsi.

5. Ibu Devi Oktarina , S.T, M.T selaku Pembimbing II dalam penyusunan

proposal skripsi.

6. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Bandar Lampung.

7. Segenap keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril dan

materil serta doa demi keberhasilan Penulis.

8. Rekan-rekan Jurusan Sipil yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan

motivasi. Kawan seangkatanku : Arif , Dewi Novita Yanti, M. Solihin , Noci

Faujiah ,Mardiyansah Duwi indahsafitri, Ponirin. dan . Orang terdekatku :

Ayah Ibu keluraga besar PSHT, serta seluruh rekan-rekan Fakultas Teknik

Universitas Malahayati yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

Dalam menyelesaikan proposal skripsi ini, Penulis telah berusaha dengan segala

daya dan upaya, namun penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan,

kemampuan, pengalaman dan waktu sehingga proposal skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dengan segenap hati dan sikap terbuka penulis menerima

segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal

skripsi ini.

Bandar Lampung, November 2010

Penulis

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ v

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian................................................................................. 1

1.3 Manfaat Penelitian............................................................................... 2

1.4 Rumusan Masalah............................................................................... 2

1.5 Pembatasan Masalah........................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Beton................................................................................................... 4

Material Pembentuk Beton.................................................................................... 5

Semen .......................................................................................................... 5

Agregat .....................................................................................................6

Air .............................................................................................................8

Perancangan Pengujian Kuat Tekan Beton........................................................... 10

III. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian...................................................................................................... 12

Variabel Penelitian................................................................................................ 12

Desain Penelitian................................................................................................... 12

Lokasi Penelitian .............................................................................................12

Metode Penelitian .............................................................................................13

Bahan Yang Digunakan ..............................................................................13

Alat Yang Digunakan .................................................................................. 14

Tahapan Penelitian .................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan sipil terus meningkat, dalam

membangun suatu struktur bangunan gedung kantor pemerintahan,

perkantoran suwasta, ruko ruko, perumahan, pasar, masjid, sekolahan, dan

perumahan terus meningkat dan banyak yang mengunakan beton akan tetapi

rusak sebelum waktu nya bangunan. Bahan bangunan dari struktur tersebut

biasanya yang dipakai adalah : kayu, baja, beton dan lain-lain. Diantara bahan

bangunan tersebut, beton memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya bangunan yang menggunakan bahan ini dalam volume

besar.

Salah satunya banyak sekali sekarang bagunan yang mengunakan beton

karena dari segi bahan mudah untu di dapat dan dari harga jaga relatip

sangat murah kualitas mutu beton pada bangunan pubelik (perkantoran,

pasar, ruko ruko, dan perumahan masjid, sekolahan ) bayak yang tidak sesuai

dengan jenis beton dilihat dari bangunan bangunan banyak yang rusak

sebelum waktunya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian

masalah beton “Penelitian Kualiatas Mutu Beton Pada Bangunan Publik

Di Kota Bandar Lampung”.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Untuk mengetahui kuat tekan beton yang digunakan pada bangunan Publik

masjid perkantoran ruko ruko pasar dan perumahan di kota Bandar

Lampung

b. Meneliti kualitas mutu beton K-225 yang banyak di gunakan di kota

Bandar Lampung

c. Untuk mengetahui kekutan beton K- 225 yang banyak di gunakan pada

bangunan publik

1.3 Manfaat Penelitian

a. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi

bagi perencana dan pelaksanaan bangunan teknik sipil.

b. Meberikan informasi kepada pemerintah tentang kekuatan beton K-

225 di kota Bandar Lampung

c. Kelayakan struktur beton K-225 untuk di gunakan di kota Bandar

Lampung untuk bangunan publik

1.4 Rumusan Masalah

Dalam proposal yang berjudul “Penelitian Kualiatas Mutu Beton Pada

Bangunan Pubelik Di Kota Bandar Lampung ”.

maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Apakah Beton K-225 layak sebagai bahan konstruksi beton di Kota

Bandar Lampung untuk bangunan publik.

b. Mengetahui kuat tekan beton K-225 yang di gunakan di Bandar

Lampung Megetahui cara perawatan beton.

c. Sebagai perbandingan dan pilihan beton yang layak di gunakan untuk

bangunan tingkat tinggi .

d. Banyak nya bangunan bangunan yang tidak sesuai dengan agaran atau

Rap

1.5 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitiaan ini di batasi oleh :

1. Menguji kuat tekan beton K-225

2. Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm

dan tinggi 20 cm.

3. Perawatan benda uji dengan cara perendaman.

4. Pengujian dilakukan pada umur 7, 14, 28 hari.

5. Alat untuk pengujian tekan beton mengguna alat Compression Testing

Machine (CTM)

Masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh bangunan bangunan publik atau

bangunan umum antara lain :

a. Gedung sekolahan

b. Gedung perkantoran

c. Gedung pasar

d. Gedung masjid

a. Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau

"murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem

pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan

melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi

menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya

termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk

remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.

b. Pasar

pasar Apa yang akan dijumpai di pasar Kegiatan apa saja yang dilakukan

pedagang di sana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan muncul di benak kita

setiap kali akan mengunjungi suatu pasar. Di pasar, kita akan menjumpai

banyak penjual yang menawarkan berbagai macam barang, baik hasil

pertanian, maupun hasil industri. Selain itu, kita akan banyak menjumpai

orang dengan tujuan berbelanja yang berbeda pula. Dari hanya untuk

memenuhi kebutuhannya (mengkonsumsi), untuk dijual kembali (distribusi)

sampai untuk diolah kembali kemudian dijual (produksi). Selanjutnya, di antar

pembeli dan penjual tersebu sering kali terjadi tawar menawar yang diakhiri

dengan transaksi jual beli.

c. Masjid

mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat

sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla , langgar atau surau .

Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas

muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,

ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam

sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial

kemasyarakatan hingga kemiliteran.

d. Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu

dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas

dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia

melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan

keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal skripsi ini yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan

penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berusaha menguraikan dan membahas bahan bacaan yang relevan

dengan pokok bahasan study, sebagai dasar untuk mengkaji permasalahan yang

ada dan menyiapkan landasan teori.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang tahapan penalitian, pelaksanaan penelitian, teknik

pengumpulan data, peralatan penelitian, jenis data yang diperlukan,

pengambilan data, dan analisis data.

BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berusaha menguraikan analisis perhitungan dan pemecahan

permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang telah

dilakukan berikut saran-saran dari penulis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Beton Bangunan Publik

Bangunan publik adalah bangunan yang umum di tempati oleh masyarakat

seperti rumah, ruko ruko, masjid, sekolah, perkatoran, dimanan tempat ini

sangat sering dikunjugi atau di pergunakan oleh masyarakat umum dan saat

ini banyak sekali bangunan yang mengunakan beton bertulan untuk bangunan

bangunan umum tersesebut seperti rumah masjid, ruko, pasar, dan gedung

gedung pemerintahan.

Beton adalah hasil campuran yang diperoleh dengan cara mencampurkan

semen Portland, air dan agregat (bahan tambahan yang sangat bervariasi

mulai dari bahan kimia tambahan, serat sampai bahan bangunan npn kimia

dengan perbandingan tertentu).

Agregat merupakan bagian yang terbanyak dalam pembentukan beton

sedangkan semen dan air akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat.

Tugas perekat yaitu menghubungkan pasir atau kerikil dan mengisi lubang-

lubang diantaranya. Tambahan air baru memungkinkan pengikat dan

pengerasan dari perekat.

Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila semen

dicampur dengan air, maka terjadi proses pengerasan. Proses pengerasan itu

sendiri memakan waktu yang cukup lama dengan kata lain mempunyai umur

pengerasan dari beton itu sendiri.

Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

a. Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat

b. Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang sudah

ditetapkan.

c. Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif) dan

air.

d. Cara mencampur komponen.

e. Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).

f. Ketelitian pekerjaan perawatan.

g. Umur beton, dan

h. Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton.

2.2 Material Pembentuk Beton

2.2.1 Semen

Semen merupakan bahan hidrolis yang dapat bereaksi secara kimia dengan

air, sehingga membentuk material yang padat. Secara umum, komposisi

kimia semen Portland adalah seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Komposisi limit semen Portland

Oksida Komposisi (% berat)

CaO (kapur)

SiO2 (Silika)

Al2O3 (Alumina)

Fe2O3 (Besi)

MgO (Magnesia)

Alkalis

SO3 (Sulfur)

60 – 67

17 – 25

3 – 8

0,5 – 6

0,1 – 5,5

0,2 – 1,3

1 – 3

Sumber : A.M. Nneville, Concrete Technology, 1987

Semen Portland dibagi menjadi lima jenis sebagai berikut :

1. Jenis I : Semen untuk umum tidak memenuhi persyaratan khusus

2. Jenis II : Semen untuk beton tahan sulfat dan memiliki panas hidrasi

sedang

3. Jenis III : Semen untuk beton dengan kekuatan awal tinggi (cepat

mengeras)

4. Jenis IV : Semen untuk beton yang memerlukan panas hidrasi rendah

5. Jenis V : Semen untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat

2.2.2 Agregat

Penjelasan didalam SNI-15-1991-03, agregat didefinisikan sebagai

material granular, misalnya pasir, kerikil dan batu pecah yang dipakai

bersama-sama dengan satu media pengikat untuk membentuk beton semen

hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa

menempati kurang lebih 70 % – 75 % dari volume beton yang telah

mengeras.

Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin

kuat pula beton yang dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan

nilai ekonomis dari beton tersebut. Atas dasar inilah gradasi dari ukuran-

ukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan yang sangat penting

untuk menghasilkan susunan beton yang padat.

Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaannya haruslah bebas

dari kotoran seperti tanah liat, lumpur dan zat organik yang akan

memperoleh ikatannya dengan adukan semen dan juga tidak boleh terjadi

reaksi kimia yang tidak diinginkan diantara material tersebut dengan

semen.

Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1) Ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat

Beton”. Bila tidak tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus

memenuhi ASTM C33 “Specification for Structural Concrete Agregates”.

2) Ketentuan dari ASTM C330 “Specification for Light Weight Agregates for

Structural Concrete” , untuk agregat dan struktur beton.

Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :

Agregat halus, diameter 0 – 5 mm disebut pasir, yang dibedakan Pasir

halus : Ø 0 – 1 mm

Pasir kasar : Ø 1 – 5 mm

b. Agregat kasar, diameter ≥ 5 mm, biasanya berukuran antara 5 – 40 mm

yang disebut kerikil.

2.2.3 Air

Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran

bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-

bahan yang dapat menurunkan kualitas beton.

Menurut PBI 1971, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran

bahan bangunan adalah sebagai berikut :

1). Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung

minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan

lain yang dapat merusak daripada beton.

2). Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke

Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian

sebagaimana yang dipersyaratkan.

3). Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan

ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.

Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik

adalah air bersih yang memenuhi persyaratan air minum. Air yang

digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan

menyebabkan beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika kadar air yang

digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan terjadi

penyusutan setelah beton mengeras.

Untuk memperoleh kepadatan beton dengan rasio air semen yang rendah

sebaiknya menggunakan alat penggetar adukan (vibrator). Menjaga

kelembaban dan panas agar dapat konstan sewaktu proses hidrasi

berlangsung, misalnya dengan menutupi permukaan dengan karung basah.

2.3 Pengujian Kuat Tekan Beton

Menurut ASTM C 39-86 tentang standar tes untuk kuat tekan sampel kubus

dihitung dengan cara membagi beban maksimum yang dicapai selama

pengujian dengan luas permukaan sampel beton, secara sistematis dapat

ditulis sebagai berikut :

f’c =

dengan : f’c = kuat tekan beton (MPa)

P = beban tekan maksimum (N)

A = luas penampang tertekan (mm2)

Dari hasil pengujian kuat tekan ini, akan didapatkan pola keruntuhan sesuai

dengan mutu benda uji. Berdasarkan ASTM C 39-93, pola-pola keruntuhan

akibat pengujian kuat tekan beton dapat dilihat pada gambar 2.1.

3.3.1 Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Semen Portland

Semen yang digunakan adalah semen Portland type I merk Baturaja

dalam kemasan 50 kg/zak yang diperoleh dari toko dalam keadaan baik

dan tertutup rapat.

2. Agregat Halus

Pasir yang dipakai berasal dari quarry Gunung Sugih. Ukuran untuk

agregat halus yang dipakai mempunyai modulus kehalusan 2,5 – 2,8

mm. Agregat halus ini diuji kadar lumpur, kadar air, berat jenis SSD,

berat volume, berat jenis kering dan penyerapan agregat.

3. Agregat Kasar

Agregat kasar diperoleh dari quarry Gunung Sugih, berdiameter maks

20 mm. Agregat ini diperiksa : kadar air, berat jenis SSD, modulus

kehalusan butir, berat volume dan penyerapan air agregat. Pemeriksaan

berat jenis, penyerapan air agregat kasar/halus, berat volume dan

modulus kehalusan butir digunakan untuk data perancangan campuran

beton.

4. Air

Air yang dipakai harus bebas dari unsur-unsur kimia dan memenuhi

syarat untuk konsumsi air minum.

3.3.2 Alat yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian diantaranya :

Pencampuran material di dalam molen yang telah disiapakan semen

ageregat halus ageregat kasar dan kerikil kedalam satu tempat

Pengecekan ulang di dalam molen sebelum mesin di operasikan

mengaduk material

Penghaparan material di dalam cetakan yang telah disiapkan di

lapangan.

Perataan material didalm cetakan yang telah disiapakan

Pemadatan material beton mengunakan (Vibrator )

Perataan kebali material

Selesai

3.3.5 Tahapan Penelitian

Persiapan / Penyediaan Bahan

Adapun bahan-bahan yang harus dipersiapkan yaitu :

a. Sepel beton yang telah jadi yang di ambil dari bangunan bangunan yang

telah ada masjid, rumah , pasar, sekolahan, ruko ruko dan kantor

pemerintahan.

Tabel 4.5

Berat air perlu untuk setiap m3 beton dan udara terperangkap untuk

berbagai slump dan ukuran maksimum agregat

Slump

(cm)

Berat air (kg/m3) beton untuk ukuran agregat berbeda

10 mm 12,5 mm 20 mm 25 mm 38 mm 50 mm 75 mm 150 mm

2,5 – 5 208 199 187 179 163 154 142 125

7,5 – 10 228 217 202 193 179 169 157 138

15 – 17 243 228 214 202 187 178 169 -

Persentase udara yang ada dalam unit beton

3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,3 0,2

(Sumber : Diktat metode campuran beton, Ir. Surya Sebayang, M.T.)

1. Menentukan faktor air semen (fas).

Berdasarkan kuat tekan pada umur beton 28 hari, maka faktor air semen

bisa ditentukan dari Tabel 4.4.

tabel 4.4

Hubungan Faktor Air Semen dengan Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton umur 28 hari

(kg/cm2)Faktor Air Semen

411 0,44

331 0,53

263 0,62

193 0,73

153 0,80

(Sumber : Diktat metode campuran beton, Ir. Surya Sebayang, M.T.)

2. Menghitung berat semen per-m3 yang dibutuhkan.

Jumlah air (langkah 5) dibagi dengan fas dari langkah 6.

3. Menentukan persentase volume agregat kasar.

4. Menghitung volume agregat halus dihitung dari selisih volume total

beton dengan volume (semen + agregat kasar + air + udara

terperangkap).

5. Menentukan berat agregat halus dan berat total.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dimana untuk

mendapatkan data-data dan hasil penelitian dengan melakukan pengujian dan

penelitian di laboratorium.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel terikat adalah penggunaan beton K-225 sebagai bahan uji .

Variabel bebas adalah kuat tekan beton dengan mutu beton rencana.

Desain Penelitian

3.3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung, Jalan

Soemantri Brojonegoro 1 Gedung Meneng Bandar Lampung.

3.3.2 Metodelogi Penelitian

Didalam melakukan penelitian penggunaan beton K-225 sebagai sepeling

melakukan penelitian-penelitian serta pengumpulan data dari beberapa

sumber.

a. Gedung masjid

b. Gedung sekolah

c. Gedung pasar

d. Gedung pemeritahan

Persiapan Benda Uji

Bahan-bahan di dapat dari tempat lokasi pembangunan gedung perkantoran ruko,

rumah yang akan digunakan terlebih dahulu sesuai dengan rencana campuran.

Benda uji berbentuk kubus dengan diameter panjang 20 cm, lebar 20 cm dan

tinggi 20 cm. Benda uji dibuat 12 buah dari 4 lokasi pembanguna gedung

perumahan, perkantoran, pasar, sekolahan dan ruko Tiap jenis campuran dibuat

12 buah benda uji, masing-masing 4 buah untuk pengujian kuat tekan pada umur

7, 14 dan 28 hari.

Pengujian Benda Uji

Pengujian ini menggunakan alat Compression Testing Machine.

Analisa Data Hasil Penelitian

Analisa data pengujian dilakukan dengan cara :

a. Data hasil pengujian kuat tekan ditabelkan.

b. Dibuat grafik kuat tekan beton.

Berikut ini adalah diagram tahapan penelitian kualitas mutu beton pada bangunan

publik

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pengabilan sapel pada bangunan publik

laporan hasil penelitian (skripsi) dapat disusun berdasarkan Flowchart berikut ini

:

Mulai

Studi Pustaka

Pembuatan Proposal

Pelaksanaan PengambilanData Lapangan

Observasi Awal di Lokasi

Analisis Data danPembahasan

Laporan Akhir HasilPenelitian/ Skripsi

Selesai

Gambar Bagan alir Proses Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-

15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum RI. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Handoko, Widiyo. 2002. Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Batu Putih

Terhadap Kuat Tekan Beton. Bandar Lampung : Universitas Malahayati.

Junianto, Iwan. 2002. Pengaruh Perubahan Temperatur Terhadap Kuat Tarik

Lentur Beton Mutu Tinggi. Bandar Lampung : Fakultas Teknik Jurusan

Teknik Sipil Universitas Lampung.

Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton Dari Material, Pembuatan, ke

Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Satyarno, Imam. 2004. Panel Beton Styrofoam Ringan Untuk Dinding.

Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil FT UGM.

Sebayang, Surya dan Sahat Josua Silalahi. 2000. Buku Penuntun Praktikum di

Laboratorium Bahan dan Konstruksi. Bandar Lampung : Fakultas

Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

Tjokrodimulyo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta : Nafiri Edisi

Pertama.