dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan...

21

Click here to load reader

Transcript of dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan...

Page 1: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

Desentralisasi mengarah kepada penyerahan urusan Pemerintahan oleh

Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi. Dalam

pelaksanaan desentralisasi dilakukan penataan daerah. Penataan daerah ini

bertujuan untuk mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Tujuan lainnya adalah untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat,

peningkatan kualitas pelayanan publik, dan meningkatkan kualitas tata kelola

pemerintahan. Upaya penataan daerah ini juga ditujukan kepada kemampuan

meningkatkan daya saing nasional dan daya saing daerah, serta dapat memelihara

keunikan adat istiadat, tradisi, dan budaya daerah. Penataan daerah ini terdiri atas

pembentukan dan penyesuaian daerah (UU No.23/2014 Pasal 31 tentang

Pemerintah Daerah).

Dalam konteks Kabupaten Gresik saat ini dan ke depan, terdapat tiga

masalah (dan sekaligus potensi) pembangunan yang harus menjadi fokus

perhatian. Pertama adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat

Statistik Kabupaten Gresik tahun 2016, tingkat kemiskinan di Kabupaten Gresik

Page 2: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

pada tahun 2016 berada pada level 13,19%. Hal ini harus mendapatkan

penanganan yang serius mengingat prosentasenya yang cukup tinggi.

Kedua adalah dari sisi geografis dan historis, Kabupaten Gresik memiliki

luasan yang sangat besar dengan potensi pariwisata bervariasi mulai wisata religi

hingga wisata alam bukit, danau dan pantai. Optimalisasi potensi daerah-daerah

wisata menjadi sangat diperlukan, utamanya untuk mengangkat popularitas dari

lokasi-lokasi wisata tersebut baik ke tingkat nasional maupun internasional, serta

memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di

sekitar lokasi wisata tersebut.

Ketiga adalah terkait dengan isu lingkungan hidup. Secara geografis pula,

Kabupaten Gresik merupakan salah satu dari basis penopang ekologi yang sangat

penting tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Wilayah Kabupaten Gresik

memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan salah satu penghasil pertanian

terbesar serta penggerak pasar komoditas pertanian di provinsi Jawa Timur. Luas

wilayah Kabupaten Gresik adalah 119.125,00 hektar dan lebih dari 50% luas

wilayahnya adalah lahan pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor andalan

dalam perekonomian Kabupaten Gresik. Menurut Data Badan Pusat Statistik Kab.

Gresik (Lampiran Tabel 2B) yaitu sekitar 31,95% (38.056,5 ha) merupakan lahan

sawah, 46,73% (55.672,5 ha) merupakan lahan pertanian bukan sawah. Potensi

dari luasnya lahan pertanian di Kabupaten Gresik tersebut tersebut turut

menyumbang terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Di sisi lain,

gencarnya pelaksanaan pembangunan seringkali membuat terabaikannya

perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup itu sendiri. Salah satunya adalah

perkembangan industri dan permukiman di Kabupaten Gresik yang menyebabkan

alih fungsi lahan pertanian lahan kering dan areal persawahan. Semakain banyak

kegiatan industri dan permukiman yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek

pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat menyebabkan semakin

tingginya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Sehingga saat ini

pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan masalah lingkungan hidup menjadi

program atau kebijakan prioritas dalam pembangunan Kabupaten Gresik ke depan

Page 3: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

guna menciptakan keseimbangan antara laju pembangunan dengan pelestarian

lingkungannya.

Penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Gresik dalam lima tahun

terakhir telah menunjukkan capaian yang positif, walaupun demikian, sasaran

pembangunan daerah yang kompleks dan wilayah yang luas belum mampu

memenuhi seluruh kehendak publik. Masalah Pembangunan Kabupaten Gresik

dapat diidentifikasikan dalam beberapa bidang. Pada buku laporan Informasi

Kinerja Pengolahan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) ini difokuskan pada

masalah pembangunan Kabupaten Gresik di bidang Lingkungan Hidup. Berikut

beberapa masalah lingkungan hidup yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten

Gresik:

1. Tingginya laju kerusakan lingkungan, berakibat pada peningkatan luasan lahan

yang perlu dikonservasi;

2. Tingginya jumlah industri yang ada di Kabupaten Gresik yang berpotensi

mencemari lingkungan;

3. Tuntutan konversi lahan dan adanya degradasi kualitas lingkungan, akibat alih

fungsi lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek ekologis;

4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten

Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu.

5. Belum sebandingnya jumlah kegiatan yang harus diawasi dalam upaya

pengendalian pencemaran lingkungan dengan jumlah tenaga teknis yang

melakukan pengawasan;

6. Peran serta sektor swasta masih tergolong rendah dalam pengelolaan dan

pelestarian lingkungan hidup;

7. Cakupan titik pemantauan lingkungan yang seharusnya dilakukan tidak

sebanding dengan kemampuan anggaran maupun ketersediaan aparatur serta

kurangnya sarana mobilitas;

8. Lemahnya validitas informasi dan database kondisi lingkungan hidup di

Kabupaten Gresik;

9. Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia belum sebanding dengan besarnya

jumlah timbulan sampah dan luasnya daerah pelayanan kebersihan;

Page 4: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

10. Kurangnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah

sejak dari sumbernya;

11. Belum adanya kajian teknis tentang efisiensi, efektifitas, dan keamanan

penggunaan “prototipe” pemanfaatan gas metana yang berasal dari

dekomposisi sampah; dan

12. Penurunan kuantitas dan kualitas RTH di kawasan perkotaan yang dapat

mengurangi kenyamanan dan keindahan.

Berdasarkan kedua belas persoalan di atas, maka dapat dirumuskan tiga butir isu

prioritas yang sesuai dengan kondisi permasalahan lingkungan hidup di

Kabupaten Gresik sesuai dengan hasil pengolahan input data dalam lampiran

IKPLHD Kabupaten Gresik. Isu Prioritas tersebut ada tiga butir, yaitu: 1) alih

fungsi lahan; 2) pencemaran (air dan udara) dan kerusakan lingkungan; serta 3)

pengolahan sampah dan limbah industri.

2.1 ALIH FUNGSI LAHAN/TATA RUANG

Klasifikasi pengembangan wilayah di Kabupaten Gresik meliputi industri,

hutan bakau, perikanan, perkebunan, permukiman dan hutan. Seiring dinamika

sosial ekonomi masyarakat, pengembangan kawasan di Kabupaten Gresik

senantiasa menimbulkan masalah berupa kerusakan alam dan lingkungan, seperti

banjir, erosi, longsor, kerusakan hutan, kekeringan, alih fungsi lahan, sumber daya

manusia yang rendah, pengangguran, dan terbatasnya ketersediaan lahan. Oleh

karena itu, tata kelola pengembangan wilayah perlu dilakukan secara terfokus agar

aspek keberlanjutan dan aspek keberdayaan masyarakat dapat terwujud secara

bersama (RPJMD Kab. Gresik, 2016).

Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Gresik diarahkan ke

pengembangan kawasan:

1. Industri yang berpusat di Kecamatan Manyar, Gresik, Kebomas,

Wringinanom, Driyorejo, Kedamean, dan Menganti.

Page 5: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

2. Potensi alam pesisir di Panceng, Ujung Pangkah yang memiliki potensi

perikanan tangkap dan olahan yang sangat besar.

3. Ekowisata di kembangkan di Pulau Bawean terutama Kecamatan Sangkapura

dan Kecamatan Tambak.

4. Pemukiman di kembangkan hampir di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten

Gresik

Kondisi perubahan lahan di Kabupaten Gresik berdasarkan data dari Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Luas Perubahan Penggunaan Lahan

No. Jenis PenggunaanLuas Lahan (Ha)

Sumber PerubahanLama Baru

(1) (2) (3) (4) (5)1 Permukiman 1198,77 1198,77 Penduduk2 Industri 2721,00 3293,69 Industri

3 Perkebunan 245,00 315,00 Industri & Pemukiman

4 Pertambangan - -

5 Sawah 4603,00 3785,20 Industri & Pemukiman

6 Pertanian lahan kering 57691,00 20537,00 Industri &

Pemukiman7 Perikanan - -8 Hutan - -

Sumber: Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa

telah terjadi perubahan penggunaan lahan, yaitu berupa penurunan jumlah

perkebunan, sawah dan pertanian lahan kering di Kabupaten Gresik akibat alih

fungsi lahan menjadi permukiman dan industri.

Adapun pengalihan fungsi lahan tersebut tidak lepas dari beberapa faktor pemicu

yang diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang terjadi secara terus-menerus terhadap luasan

lahan yang tidak berubah menyebabkan timbulnya tekanan terhadap

lingkungan hidup yang berdampak pada alih fungsi lahan. Lahan hutan dan

Page 6: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

pertanian berubah menjadi lahan terbangun akibat kebutuhan masyarakat bagi

permukiman. Adanya pertumbuhan demografi menyebabkan kebutuhan-

kebutuhan dasar termasuk tempat tinggal. Ketika lahan di daerah permukiman

sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan yang diminta, maka konversi lahan

pertanian menjadi kawasan rumah menjadi pilihan sebagai salah satu solusi

permasalahan tersebut.

2. Perkembangan Industri

Salah satu bentuk penggunaan lahan yaitu untuk aktivitas industri. Dalam

penggunaan lahannya harus memenuhi syarat-syarat lokasi antara lain tingkat

ketinggian dan kemiringan lahan kurang dari 5% yang berada di luar wilayah

banjir, bukan zona labil dan bukan daerah patahan atau retakan, berlokasi di

daerah pusat kota atau daerah pinggiran (menyebar dalam ruang kota),

kemudahan aksesibilitas baik ke fasilitas transportasi komersial maupun ke

tenaga kerja, tersedianya jaringan utilitas, kesesuaian dengan penggunaan lahan

di daerah sekitarnya, kesesuaian lokasi dengan pengelolaan kualitas udara,

sehingga dengan pembangunan industri terjadi pendayagunaan sumber daya

alam baik berupa pemanfaatan kandungan tanah maupun sebagai wadah/ ruang

dari kegiatan industri. Perkembangan industri yang pesat menjadi salah satu

faktor alih fungsi lahan yang ada di Kabupaten Gresik. Hal ini akan

memberikan tekanan kepada lingkungan berupa meningkatnya tingkat

pencemaran air, tanah dan udara akibat dari aktivitas industri tersebut.

Permasalahan yang ditimbulkan akibat terjadinya alih fungsi lahan di Kabupaten

Gresik adalah sebagai berikut:

1) Ketahanan pangan di Kabupaten Gresik Akibat menurunnya luas lahan

pertanian tanaman pangan yang berpengaruh terhadap ketersediaan pangan

dalam jumlah yang cukup, kelancaran distribusi pangan dan konsumsi pangan

yang bermutu.

2) Terjadinya degradasi kualitas lingkungan

Akibat dari alih fungsi lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek

ekologis. Perubahan alif fungsi lahan pertanian, perkebunan dan pertanian

Page 7: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

lahan kering menjadi pertambangan dapat menimbulkan kerusakan dan

pencemaran baik air, udara maupun tanah.

3) Terjadinya permasalahan berupa banjir bandang dan erosi

Terjadi di aliran Sungai Das Brantas akibat pemanfaatan lahan tanpa

memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air di Kecamatan

Driyorejo, berupa alih fungsi lahan sempadan menjadi lahan pertanian dan

permukiman. Selain itu alih fungsi tersebut juga perpengaruh terhadap

penurunan kualitas sumber mata air di daerah recharge area (daerah

tangkapan).

2.2 PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SDA

Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada tahun 2011 sebesar

1.196.516 jiwa, tahun 2012 sebesar 1.211.686 jiwa, tahun 2013 sebesar 1.227.101

jiwa, tahun 2014 sebesar 1.241.613 jiwa, tahun 2015 sebesar 1.256.313 jiwa, dan

pada tahun 2016 sebesar 1.270.702 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Gresik

tahun 2016 jumlah penduduk di Kabupaten Gresik mencapai 1.270.702 jiwa

(Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gresik, 2016). Dari data

tersebut, jumlah penduduk di Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Gresik membawa

konsekuensi peningkatan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga

termasuk untuk kebutuhan sanitasi yang menghasilkan air limbah. Peningkatan

jumlah penduduk dan perkembangan suatu kota/kabupaten berakibat pula pada

pola perubahan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi dari tahun ke tahun,

dengan luas lahan yang tetap akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan

semakin berat. Aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang

berasal dari pertanian, industri dan kegiatan rumah tangga akan menghasilkan

limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai.

Sungai-sungai yang berada di Kabupaten Gresik dimanfaatkan oleh

masyarakat yang berada di sekitar sungai sebagai tempat pembuangan air limbah

dari aktivitas rumah tangga seperti MCK, industri dan limpasan dari aktivitas

Page 8: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

pertanian. Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan air limbah yang

dilakukan oleh masyarakat tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan

kualitas air sungai. Hasil analisis kualitas air sungai pada sungai-sungai yang ada

di Kabupaten Gresik menunjukkan kondisi kualitas air yang tercemar dengan

adanya beberapa parameter kualitas air yang melebihi baku mutu (Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, 2017). Kualitas air sungai sangat

mempengaruhi kehidupan masyarakat disekitarnya, misalnya tentang kualitas

kesehatan masyarakat dan angka harapan hidup di Kabupaten Gresik. Kualitas

kesehatan manusia sangat ditentukan kualitas lingkungan hidup yang ada. Apabila

kondisi lingkungan baik, maka tingkat kesehatan masyarakat disekitarnya juga

akan tinggi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup, upaya

mengurangi laju kerusakan dan pencemaran terus dilakukan oleh pemerintah

Kabupaten Gresik serta berbagai komponen masyarakat. Upaya ini masih belum

meningkatkan kualitas lingkungan hidup sebagaimana yang diharapkan bersama.

Masih terjadi berbagai bencana lingkungan hidup seperti banjir, kekeringan,

longsor, pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Kondisi ini merupakan

gambaran bahwa fungsi lingkungan hidup telah mengalami penurunan. Berbagai

inisiatif yang dilakukan harus ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak lagi

pemangku kepentingan dan dilakukan dengan tepat sasaran. Oleh karenanya

diperlukan tolok ukur pencapaian yang dapat mudah dipahami dan bersifat

implementatif. Hal ini mengingat bahwa lingkungan hidup bersifat kompleks dan

berbasis ilmiah dan diperlukan pemahaman operasional. Dengan begitu dapat

dilakukan perencanaan, implementasi dan evaluasi secara lebih optimal. Untuk

mengetahui tingkat pencapaian upaya-upaya tersebut, Kementerian Lingkungan

Hidup pada tahun 2009 telah mengembangkan alat ukur yang mudah dipahami,

yaitu Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).

Melalui indeks ini akan mendorong proses pengambilan kebijakan yang

lebih cepat dan tepat. Seluruh data dan informasi yang dibutuhkan harus dikemas

dalam bentuk yang lebih sederhana. IKLH adalah pengejawantahan parameter

lingkungan hidup yang kompleks namun tetap mempertahankan makna atau

Page 9: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

esensi dari masing-masing indikatornya. Lingkungan hidup yang baik dan sehat

merupakan amanat Undang undang Dasar 1945 sebagaimana tertuang dalam pasal

28H. IKLH sebagai indikator pembangunan bidang lingkungan hidup menjadi

acuan bersama bagi semua pihak dengan mengukur kinerja perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. IKLH sudah dinyatakan dalam Visi Misi Jokowi-

JK, sebagai bagian Berdikari Dalam Bidang Ekonomi, yaitu membaiknya Kualitas

Hidup dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, telah menempatkan IKLH sebagai

salah satu ukuran utama untuk Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN

2015-2019. Tahun 2015 merupakan baseline bagi kinerja lingkungan hidup

sampai dengan Tahun 2019. Oleh karenanya capaian pada Tahun 2017 ini harus

merupakan acuan dasar untuk mempertajam prioritas program dan kegiatan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen untuk meningkatkan kualitas

lingkungan hidup melalui pembangunan yang berwawasan lingkungan. Langkah

kebijakan yang dilakukan melalui pengendalian pencemaran limbah, peningkatan

partisipasi masyarakat dalam pengendalian dan pengawasan lingkungan,

peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemenuhan RTH

Publik minimal 20% dan penegakan hukum secara konsisten. Program-program

tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam

upaya mencegah perusakan atau pencemaran lingkungan hidup, baik di darat,

perairan tawar, dan laut, maupun udara, sehingga masyarakat memperoleh

kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.

2.3 PENGOLAHAN SAMPAH DAN LIMBAH INDUSTRI

Bertambahnya volume jumlah sampah setiap harinya disebabkan oleh

meningkatnya pertumbuhan ekonomi, bertambahnya jumlah penduduk,

meningkatnya daerah permukiman dan tingkat aktifitas kegiatan sosial. Sarana

dan prasarana persampahan yang terbatas akan menimbulkan permasalahan yang

Page 10: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

semakin kompleks sehingga masyarakat membuang sampah di jalan, saluran

selokan, sungai dan lahan-lahan terbuka yang dapat mencemari lingkungan hidup.

Persoalan sampah selalu menjadi bahan topik pembicaraan yang hangat untuk

dibahas karena tidak terlepas atas kaitannya dengan budaya masyarakat itu

sendiri. Sumber-sumber sampah biasanya diperoleh dari sisa sampah rumah

tangga, sampah pertanian, sampah dari pasar, sampah perkantoran, sampah rumah

sakit, sampah sekolah, sampah industri, sampah konstruksi bangunan gedung,

sampah peternakan dan sampah perikanan. Oleh sebab itu penanggulangan

sampah bukan hanya urusan pemerintah semata namun juga membutuhkan

partisipasi seluruh elemen lapisan masyarakat dan industri swasta.

Dengan meningkatnya kemajuan suatu daerah, jumlah laju produksi

sampah sering kali tidak sebanding dengan proses penanganannya sehingga perlu

dipikirkan bagaimana pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah

persampahan. Saat ini permasalahan TPA sampah di Kabupaten Gresik ditemui

banyak kendala. Jika masalah persampahan tidak ditangani dengan baik, maka

akan menimbulkan berbagai dampak antara lain menimbulkan masalah bagi

kesehatan manusia, banjir, menimbulkan sarang penyakit, pencemaran air bersih,

pencemaran tanah, tersumbatnya saluran air, lingkungan akan menjadi kumuh

serta bau yang tidak sedap dan merusak keindahan visual kota/kabupaten itu

sendiri.

Di wilayah Kabupaten Gresik, rasio tempat pembuangan sampah (TPS)

per satuan penduduk pada tahun 2011-2016 mengalami peningkatan walaupun

belum terlalu signifikan. Hal ini disebabkan karena pola penanganan sampah di

Kabupaten Gresik bertumpu pada kawasan perkotaan khususnya Ibu Kota

Kecamatan, sedangkan sebagian besar lainnya dikelola secara mandiri oleh

masyarakat baik melalui pengelolaan TPS 3R maupun Bank sampah. Di kawasan-

kawasan perdesaan, penanganan sampah dilakukan secara konvensional yaitu

melalui sistem gali urug terkendali. Hal ini disebabkan karena masih tersedianya

lahan untuk pembuangan sampah dengan model galian (juglangan).

Jumlah sampah di Kabupaten Gresik dalam satu tahun produksinya

mencapai 120 ribu ton. Dari 120 ribu ton produksi sampah per tahun di Kabupaten

Page 11: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

Gresik ini tidak semua bisa dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gresik. Hanya

sekitar 70 persen atau 85 ribu ton yang bisa diangkut ke TPA. Sisanya, 30 persen

dari sampah tersebut masih memerlukan pengolahan supaya tidak mencemari

lingkugan.

Pemerintah Kabupaten Gresik terbantu dengan adanya Tempat Pengolahan

Sampah Terpadu (TPST). Sampah yang ditampung di TPST ini mampu

mengurangi sekitar 15 persen dari beban pemerintah atau sekitar 18 ribu ton.

Adanya bank-bank sampah mengurangi sekitar 4 persen dari produksi timbulan

sampah. Selama ini warga mengurangi jumlah sampah dengan membakar.

Padahal, hal ini bertentangan dengan undang-undang. Selain itu, ada risiko yang

tinggi dibalik pembakaran sampah. Gas yang dihasilkan sampah ini 20 kali lipat

lebih banyak dibandingkan dengan gas emisi kendaraan bermotor di negara maju

(Hapsari, 2017). Pencemaran limbah industri dan domestik juga menjadi prioritas

Pemerintah Kabupaten Gresik dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan

hidup. Sejumlah sungai di Kabupaten Gresik tercemar limbah domestik dan

industri. Ada pula yang mengalami sedimentasi akibat banyaknya sampah. Dari

hasil analisa kualitas air sungai yang dilakukan oleh Dinas LH, secara keseluruhan

sungai yang dipantau diwilayah Kabupaten Gresik melebihi baku mutu kualitas

air sungai sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No 2 Tahun 2008 tentang

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur, beberapa parameter

pemantauan yang melebihi baku mutu yang dipersyaratkan, yakni :

Avour Wringinanom (titik pantau bagian hilir) status kualitas air kategori

cemar ringan, dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu kelas

II

Kali Tutup (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar sedang, dimana

parameter BOD , COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Benganwan Solo (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Page 12: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

Waduk Bunder (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Mireng (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar berat, dimana

parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Saluran Pelabuhan (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Tebalo (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar berat, dimana

parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Corong (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar sedang,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Towo (titik pantau bagian hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu kelas II

Saluran GKB (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD , COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Lamong (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Tengah (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar sedang,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Avour Kepatihan (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Kali Sukomulyo (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Page 13: dikdasgresik.files.wordpress.com  · Web view4. Kondisi kualitas lingkungan khususnya air badan air di wilayah Kabupaten Gresik masih belum dapat memenuhi baku mutu. ... 04/17/2018

Kali Roomo (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar berat, dimana

parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Waduk Ngipik (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Telaga Pegat (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Salter Mayjend Sungkono (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar

ringan, dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air kelas

Salter Jl. Veteran (titik pantau hilir) status kualitas air kategori cemar ringan,

dimana parameter BOD, COD kadarnya melebihi baku mutu air kelas III

Salter Jl. Jaksa Agung Suprapto (titik pantau hilir) status kualitas air kategori

cemar ringan, dimana parameter BOD, DO kadarnya melebihi baku mutu air

kelas III

Berdasarkan persoalan tersebut Pemerintah Kabupaten Gresik mengambil inisiatif

untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup demi tercapainya kualitas

lingkungan yang baik. Dengan masuknya peningkatan lingkungan hidup sebagai

prioritas kebijakan, maka Pemerintah Kabupaten Gresik akan memperhatikan

prioritas anggaran terhadap kebijakan yang telah diprioritaskan.