LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat...

27

Click here to load reader

Transcript of LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat...

Page 1: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASSISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI ( TIK ) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VIII SMPN 6 REMBANG

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUPARWO

Page 2: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

HALAMAN PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASSISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI ( TIK ) MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD KELAS VIII SMPN 6 REMBANG

KABUPATEN REMBANG

Kepala Sekolah

.............................

Page 3: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

ABSTRAK

Penelitian berjudul “ Upaya peningkatan hasil belajar dan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas VIII SMPN 6 Rembang Kabupaten Rembang”. Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) di SMP sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran tidak konstektual dan kinerja siswa rendah, baik pada proses maupun produk belajarnya. Sebagian besar guru masih melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran tradisional sehingga memerlukan upaya untuk memenuhi KBK.

Keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kejenuhan, kebosanan, serta menurunkan minat dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Peningkatan kreativitas guru perlu dikembangkan. Penelitiian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan anlisisnya melalui kajian – kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembengan program didasarkan pada data – data dan informasi dari siswa, gurudan setting sosial kelas secara alamiah melalui tiga tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajardan aktivitas siswa dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi di PTK dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini dilakukan di SMPN 6 Rembang dengan tiga siklus. Pada sikluspertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajarkooperatif tipe STAD sehingga dilakukan tindakan dengan memberi penjelasan kepada siswa tentang prinsip – prinsip pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dilain sisi guru sebagai kolaborator dalam PTK ini juga belum maksimal dalam mengimplementasikan pemeblajaran kooperatif tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa dan guru sudah mulai memahami implementasinpembelajaran kooperatif tipe STAD dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadapguru dan siswa mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dan hasil observasi, aktivitas siswa meningkat dari 69 % menjadi 74 % pada siklus kedua menjadi 85% pada siklus ketiga. Sementara itu hasil ulangan harian menunjukkan peningkatan dari rata – rata sebesar 5,48 pada ulangan harian kesatu ( sebelum penggunaan pembelaran kooperatf tipe STAD) menjadi rata – rata 6,53 pada ulangan harian kedua dan menjadi rata – rata 7,33 pada ulangan harian ketiga ( setelah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD ). Dari hal pelaksanaan, siklus pertama, kedua dan ketiga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi pada kelas VIII SMPN 6 Rembang, Kabupaten Rembang

Kata kunci : hasil belajar, aktivitas siswa, dan pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division )

Page 4: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum TIK disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan teknologi informasi dan komunikasi. Saat ini kesejahteran bangsa tidak hanya bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik ,tetapi bersumber pada modal perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.. Dengan demikian tuntutan untuk terus – menerus meutakhirkan teknologi informasi dan komunikasi menjadi suatu keharusan. Pengembangan kurikulum TIK merespons secara positif berbagai perkembangan informasi.. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran TIK dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi TIK menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penguasaan kecakapan hidup, penguasaan prinsip – sosial, ekonomi, budaya dan kewarganegaraan sehingga tumbuh generasi yang kuat dan berakhlak mulia. Wachidi ( 2000 ) merumuskan tujuan pokok dari pengajaran TIK, yaitu : (a) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana bersikap terhadap teknologi yang berkembang saat ini; (b) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan manusia lain; (c) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan tuhannya. Memperhatikan tujuan yang dikandung oleh mata pelajaran TIK maka seharusnya pembelajaran disekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi peserta didik.Kegiatan belajar mengajar mengandung arti interaksi dari berbagai komponen, seperti guru, murid, bahan ajar dan sarana lain yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung. Dari uraian diatas dapat asumsikan bahwa mata pelajaran TIK mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, handal, dan bermoral semenjakdini. Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran TIK adalah kurang dikemasnya pembelajaran TIK dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi TIK apa adanya, sehingga pembelajaran TIK cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada gilirannya prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Disisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran TIK masih rendah. Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan hal ini. Pertama, siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain. Kedua, siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri. Dan ketiga, siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Pembelajaran mata pelajaran TIK sering dianggap suatu kegiatan yang membosankan , kurang menantang, tidak bermakna serta kurang terkait dengan kehidupan seharian. Akibatnya banyak kritkanyang ditujukan kepada guru – guru yang mengajarkan TIK, antara lain rendahnya daya kreasi gurudan siswa dalam pembelajaran, kurang dikuasainya materi TIK oleh siswa, dan kurangnya variasi pembelajaran. Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak. Diktakan demikian, karena (1) adanya keterlibatan siswa dalam menyusun dan membuat perencanaan proses mengajar, (@0 adanya keterlibatan intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya, (3) adanya keikut sertaan siswa secara kreatif dalam mendengarkan dan memperhatikan apa yang disajikan guru. Agar pembelajaran TIK menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan melalui berbagai cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ( Student

Page 5: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

Teams Achievement Divisions ). Oleh karene itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran TIK

B. Identifikasi masalah1. Pembelajaran TIK dikelas masih berjalan monoton.2. Belum ditemukan strtegi pembelajaran yang tepat3. Belum ada kolaborasi antara guru dan siswa 4. Metode yang digunakan bersifat konvensional5. Rendahnya kualitas pembelajaran TIK6. Rendahnya prestasi siswa untuk mata pelajaran TIK

C. Rumusan Masalah1. Bagaimana menerapkan pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) ?2. Apakah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran mata pelajaran TIK ?

D. Cara Memecahkan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini, yaitu model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions ). Dengan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran TIK meningkat.

E. Hipotesis Tindakan1. Dengan diterapkan model pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mata pelajaran TIK.2. Dengan diterapkan model pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK

F. Tujuan PTK1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran TIK2. Siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat , ide, gagasan, dan pertanyaan.3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu memper tanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok4. Seluruh siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas

G. Manfaat Penelitian1. Proses belajar mengajar TIK tidak lagi monoton2. Ditemukabn strategi pembelajaran yang tepat3. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri / kelompok meningkat4. Keberanian siswa mengungkap ide, pendapat, pertanyaan meningkat5. Kualitas pembelajaran TIK meningkat6. Hasil belajar siswa mata pelajaran TIK meningkat

Page 6: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Model Pembelajara Kooperatif1. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatf adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalah pahaman yang dapat menimbulkan permusuhan.

2. Unsur – Unsur Pembelajaran kooperatif Unsur – unsur pembelajaran kooperatif paling sedikit ada empat macam, yakni saling ketergantungan, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, dan ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi.

3. Pentingnya Pembelajaran Kooperatif1. Memudahkan siswa melakukan kegiatan pembelajaran2. Mengembangkan kegembiraan belajar yang sejati3. Para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, pandangan4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa5. Mencegah timbulnya gangguan kejiwaan6. Mencegah terrjadinya kenakalan dimasa remaja7. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia8. Meningkatkan keyakinan terhadap ide atau gagasan sendiri9. Meningkatkan motivasi belajar10. Meningkatkan hubungan positif antara siswa dengan guru

B. STAD ( Student Teams Achievement Divisions ) Langkah – langkah model pembelajaran kooperatf tipe STAD adalah sbb :1. Para siswa didalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing - masing Terdiri terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok2. Guru menyampaikan materi pelajaran3. Guru meberikan tugas kelompok dengan menggunakan lembar kerja4. Gur memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa5. Setiap akhir pelajaran guru memberi evalusai6. Tiap siswa/kelompok diberi skor7. Kesimpulan

C. Kerangka Pemecahan Masalah

1. Keadaan sekarang a. Pembelajaran TIK monoton b. Belum ditemukan strtegi pembelajaran yang tepat c. Metode konvensional d. Rendahnya kualitas pembelajaran TIK e. Renddahnya hasil pembelajaran TIK2. Perlakuan a. Penjelasan pembelajaran b. Pelatihan pembelajaran STAD c. Simulasi pembelajaran dengan tipe STAD3. Hasilan a. Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan tipe STAD b. Kualitas pembelajaran TIK meningkat c. Hasil Pembelajaran TIK meningkat

Page 7: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK.

1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMPN 6 Rembang, Kabupaten Rembang untuk mata pelajaran TIK. Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas VIII tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, terdiri dari 18 siswa perempuan dan 22 siswa laki – laki.

2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2010/2011 yaitu bulan Juli sampai dengan Desember 2010. Penentuan waktu penelitian mengacuu pada kalender akademik sekolah karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas

3. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat hasil peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran TIK melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.

B. Persiapan PTK Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan PTK, Yaitu kompetensi dasar (KD): Membuat dokumen pengolah kata sederhana. Selain itu juga akan dibuatkan perangkat pembelajaran yang berupa : (1) Lembar Kerja Siswa, (2) Lembar evaluasi. Dalam persiapan juga akan disusun daftar nama kelompok. Komposisi perempuan 18 siswa dan laki – laki 22 siswa.

C. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjekpenelitian adalah siswa kelas VIII terdiri dari 40 siswa dengan komposisi perempuan 18 siswa dan laki – laki 22 siswa.

D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru, teman sejawat serta kolaborator.

1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Page 8: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

3. Teman Sejawat dan kolaborator Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru.untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan

E. Teknik dan Alat Pengumpulan data

1. Teknik Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan diskusi.a. Tes ; dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswab. Obseervasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa dalam PBM dengan implementasi tipe STAD c. Wawancara : untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran kooperatif tipe STADd. Diskusi antara guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK

2. Alat Pengumpulan data Alat pengumpul data dalam PTK ini meliputi tes, observasi, wawancara, dan diskusi sebagaimana berikut inia. Tes : menggunakan butir soal untuk mengukur hasil belajar siswab. Observasi : menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi siswa daalam proses PBMc. Wawancara : menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran tipe STAD.d. Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.1. hasil belajar dengan menganalisis nilai rata – rata ulangan harian, Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinngi, sedang, rendah.2. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar TIK dengan menganalisis Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar TIK. Kemudian dikategori Kan dalam klasifikasi tinggi, sedsangendah3. Implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menganalisis Tingkat keberhasilan implementasi tipe STAD kemudian dikategorikan Dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil

G. Prosedur Penelitian

Siklus I Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagaii berikut :

1. Perencanaan ( Planing ) a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Membuat rencana pembelajaran kooperstif tipe STAD

Page 9: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

c. Membuat lembar kerja siswa d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan ( Acting ) a. Membagi siswa dalam 5 kelompok b. Menyjikan materi pelajaran c. Diberikan materi diskusi d. Dalam diskusi kelompok, guru mengarahkan kelompok e. Salah satu kelompok dari diskusi, mempresentasikan hasil kerja. f. Guru memberikan kuis atau pertanyaan g. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan h. Penguatan dan kesimpulan secara bersama – sama i. Melakukan pengamatan atau observasi

3. Pengamatan ( Observation ) a. Situasi kegiatan belajar mengajar b. Kkeaktifan siswa c. Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok

4. Refleksi ( Reflecting ) Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat Sebagai berikut : a. Seba gian besar ( 70%dari siswa ) berani menanggapi dan mengemuka kan pertanyaan dari guru b. Sebagian besar ( 70% dari siswa ) berani menanggapi dan mengemuka kan pendapat tentang jawaban siswa yang lain c. Sebagian besar ( 70% dari siswa ) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu d. Lebih dari 80% anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya

e. Penyelesaian tugas kelopmok sesuai dengan waktu yang disediakan

Siklus 2 Siklus kedua terdiri dari : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi

1. Perencanaan ( Planing ) Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi Pada siklus pertama

2. Pelaksanaan ( Acting ) Guru melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan Rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama

3. Pengamatan ( Observasion ) Tim peneliti ( guru dan kolaborator ) melakukan pengamatan terhadap Aktifitas pembelajaran kooperatif tipe STAD

4. Refleksi ( reflecting ) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan Menyusun rencana untuk siklus ketiga

Page 10: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

Siklus 3

1. Perencanaan ( Planning ) Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua

2. Pelaksanaan ( Acting ) Guru melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD Berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi dari siklus kedua

3. Pengamatan ( Observation ) Tim peneliti ( guru dan kolaborator ) melakukan pengamatan terhadap Aktivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD

4. Refleksi 9 Reflecting ) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan Menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan aktivitas dan Hasil belajar siswa dalam pembelajaran TIK di sekolah.

Page 11: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PPENELITIAN

A. Siklus pertama ( satu pertemuan ) Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

1. Perencanaan ( Planning ) a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Membuat rencana pembelajaran kooperstif tipe STAD c. Membuat lembar kerja siswa : d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2.. Pelaksanaan ( Acting ) Pada saat awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuaii dengan rencana. Hal ini disebabkan :a. Sebagian kelompok belum terbiasa dengan kondisi belajar berkelompokb. Sebagian kelompok belum memahami langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD secara utuh dan menyeluruh. Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan upaya sebagai berikut :a. Guru dengan intensif memberi pengertian kepada siswa kondisi dalam kelompok, kerja sama kelompok, keikutsertaan siswa dalam kelompokb. Guru membantu kelompok yang belum memahami langkah - langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada akhir siklus pertama dari hasil pengamatan guru dan kolaborasi dengan teman sejawat dapat disimpulkan :a. Siswa mulai terbiasa dengan kondisi belajar kelompokb. Siswa mulai ter biasa dengan pembelajaran kooperatif tipe STADc. Siswa mampu menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki langkah – langkah tertentu.

3. Observasi dan Evaluasi ( Observation and evaluation )a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam PBM selama siklus pertama dapat dilihat dalam tabel

Tabel 1

Kelompok Skor

perolehanSkor Ideal Presentase Keterangan

Mawar 11 16 69Melati 12 16 75Kamboja 14 16 88 TertinggiTeratai 10 16 63Bonssai 8 16 50 Terendah

b. Hasil observasi Siklus 1. Aktivitas Guru dalam PBM Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama masih tergolong rendah dengan perolehan skor 27 atau 61,36% sedangkan skor idealnya adalah 44. Hal ini terjadi karena lebih banyak berdiri didepan kelas dan

Page 12: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

kurang memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana melakukan pembelajaran secara kooperatif.c. Hasil evaluasi siklus 1, Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Selain aktivitas guru dalm PBM, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pun masih tergolong kurang. Dari skor ideal 100, skor perolehan rata – rata hanya mencapai 62 atau 62%.

4. Refleksi dan Perencanaan Ullang ( reflecting and Replaning ) Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut : a. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam PBM hanya mencapai 69%b. Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan mengguna kan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Mereka merasa senang dan antusias dalam belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam PBM hanya mencapai 69%c. Hasil evaluasi pada siklus pertama mencapai rata – rata 6,20d. masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius dalam belajar.e. Masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :1. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.2. Lebih inntensuif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.3. memberi pengakuan atau penghargaan ( reward )

B. Siklus Kedua ( dua pertemuan ) Siklus kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replaning.

1. Perencanaan ( Planing ) Perencanaan pada siklus kedua berdasarakan perencanaan siklus pertama yaitu :a. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitanc. Memberi pengakuan atau penghargaan d. Membuat perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih mudah dipahami oleh siswa

2. Pelaksanaan ( Acting )

a. Suasana pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggu lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan baik. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling membantu untuk menguasai materi pelaja ran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok

Page 13: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

b. Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentesi dari kelompok lainc. Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta

3. Observasi dan Evaluasi ( Observation dan Evaluation )

a. Hasil Observasi aktivitas siswa dalam PBM Selama siklus kedua dapat dilihat pada tabel dibawahini.

Tabel 2Perolehan skor aktivitas siswa dalam PBM siklus kedua

Kelopmpok SkorPerolehan

Skor Ideal Presenatase9 % )

Keterangan

Mawar 12 16 75Melati 13 16 81Kamboja 14 16 88 TertinggiTeratai 11 16 69Bonsai 10 16 63 TerendahRerata 12 16 74

b. Hasil observasi aktivitas guru dalam PBM pada siklus kedua tergolong sedang. Hal ini mengalami perbaikan dari siklus pertama. Dari skor ideal 44 nilai yang diperoleh adalah 35 atau 80 %c. Hasil evaluasi pengutingasaan siswa terhadap materi pembelajaran pada siklus kedua juga tergolong sedang yakni dari nilai skor ideal 100 nilai rerataskor perolehan adalah 70 atau 70%.d. Hasil ulangan harian kedua ( setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD ) juga mengalami peningkatan yang sebelumnya ( belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD ) 5,48 menjadi setelah dikakukan pembelajaran kooperatif. Ini berarti naik 1,05

4. Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Reflecting and Replaning ) Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah sebagai berikut :a. Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan oleh guru. Siswa mampu mulai berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa mampu mempre sentasikan hasil kerja dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 69% pada siklus pertama Menjadi 74% pada siklus kedua.b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM Didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembela jaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru Intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM Meningkat dari 61,36% pada siklus pertama menjadi 80% pada siklus Keduac. Meningkatnya aktivtas siswa dalam melaksanakan evaluasi terhadap kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi 6,20 pada siklus pertama meningkat menjadi 7,00 pada

Page 14: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

siklus kedua.d. Meningkatnya rata – rata nilai ulangan harian dari 5,48 ( ulangan harian I ) sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi 6,53 ( ulangan harian II ) setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

C. Siklus Ketiga ( tiga pertemuan )

1. Perencanaan ( Planing ) Perencanaan pada siklus ketiga berdasarkan replaning siklus kedua yaitu :a. Memberikan motivasi kepada kelmpok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaranb. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesilitanc. memberi pengakuan atau penghargaan d. Membuat perangkat pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih baik lagi

2. Pelaksanaan ( Acting )a. Suasana pembelajaran sudah lebih sudah mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru pada kelompok dengan lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan lebih baik lagi. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Siswa kelihatan lebih antusias mengikuti proses belajar mengajar.b. Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentase dari kelompok lain.c. Suasana pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan sudah lebih tercipta.

3. Observasi dan Evaluasi ( Observation and Evaluation ) Hasil observasi selama siklus ketiga dapat dilihat seperti dibawah ini.a. Hasil Observasi aktivitas siswa dalam PBM pada siklus ketiga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3Perolehan skor aktivitas siswa dalam PBM siklus III

Kelompok SkorPerolehan

Skor Ideal Presentase( % )

Keterangan

Mawar 14 16 88Melati 14 16 88Kamboja 15 16 94 TertinggiTeratai 13 16 81Bonsai 12 16 75 TerendahRerata 16 85

b. Hasil observasi siklus ketiga aktivitas guru dalam PBM mendapat rerata nilai perolehan 40 dari skor ideal 44 atau 91%. Hal ini berarti menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan.c. Hasil evaluasi siklus ketiga pengeuasaan siswa terhadap materi pembelajaran memiliki nilai rerata 85 atau 85 % dari skor ideal 100. Hal ini menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi pembelaran Tergolong tinggi

Page 15: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

d. Hasil ulangan harian ketiga ( setelah menggunakan pembelajaran koopera tif tipe STAD). Mengalami peningkatan yang cukup berarti yakni 7,60, sedangkan sebelumnya 5,48 dan pada siklus kedua 6,534. Refleksi ( Relecting ) Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus ketiga adalah sebagaiBerikut :a. Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah kepembelajaran kooperatf secara lebih baik. Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya . siwa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja. Hal ini dpat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 74% pada siklus kedua menjadi 85% pada siklus ketiga.b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembe lajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru intensif membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 80% pada siklus kedua menjadi 91% pada siklus ketiga.c. Meningkatnya aktivitas siswa dalam melaksanakan evaluasi terhadap kemapuan siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat menjadi 8,50 pada siklus ketigad. Meningkatnya rata-rata nilai ulangan harian dari 5,48 % ( ulangan harian I) sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD menjadi 6,53 ( ulangan harian II ) dan 7,33 ( ulangan harian III ) setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD

Page 16: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagaiBerikut :1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas yang pada siklus I hanya rata – rata 69% menjadi 74% pada siklus kedua dan 85% pada siklus ke III3. Kemampuan dalam diskusi kelompok juga mengalami kemajuan yang sangat berarti. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai terbiasa dengan belajar dalam kelompok4. Aktivitas siswa dalam kelompok mencapai kesempurnaan setelah siklus ketiga . ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa mencapai 85%5. Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan Peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata – rata hasil ulangan Harian ( rata – rata ulaSngan harian I tanpa pembelajaran kooperatife tipe STAD 5,48 m3njadi 6,53 ( ulangan harian II ) dan 7,33 (ulangan harian III ) setelahmenggunakan pembelajaran kooperatife tipe STAD.6. Pembelajaran kooperatife tipe STAD relevan dengan pembelajaran konstektual7. Melalui pembelajaran kooperatife tipe STAD, siswa membangun sendiri pengetahuan, menemukan langkah – langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok 8. Dengan pembelajaran kooperatife tipe STAD, pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) lebih menyenangkan

B. Saran Telah terbuktinya pembelajaran kooperatife tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK, maka kami sarankan sebagai berikut :1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelaja ran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran TIK untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa. maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan cara berkesinambungan dalam pelajaran TIK maupun pelajaran lain

Page 17: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi AksaraBarr, Robert Bart, James L. & Shermis, 1978, The Nature of Social Studies, California : ETC PublicationBorg & Gall, 2003, Educational Research, New York; Allyn and BaconIbrahim, Muslimin,2000.Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University PressMoleong, Lexy J, 2000, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.Nata widjaja, Rochman, 1985. Cara belajara siswa aktif dan Penerapannya dalam Metode Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Dikdasmen, DepdiknasNasution S. 1989. Didaktik Azas – azas Mengajar, Bandung: JermnasRochman, Natawidijaja, 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan ( Action Research )Sudjana, Nana, 1991. Model – Model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru

Page 18: LAPORAN - gurutikjateng.files.wordpress.com  · Web view4. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 5. ... hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat