VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab...

21
VI. PERUMUSAN STRATEGI Formulasi alternatif strategi pengernbangan komoditas unggulan di Larnpung Barat dilakukan rnelalui tiga tahap yaitu tahap identifikasi faktor internal dan eksternal, tahap pencocokan dan pernaduan yang layak dengan rnencocokkan faktor internal dan eksternal serta tahap keputusan. Metode yang dipilih dalarn kajian ini yang ditujukan untuk rnenformulasikan strategi tersebut adalah rnatrik faktor internal dan eksternal (IFE-EFE Matrix1 Internal Factors Evaluation- External Factor Evaluation Matrix), analisis rnatrik kekuatan- kelernahan- ancarnan-peluang (SWOT) dan analisis Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) 6.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal 6.1.1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal ditujukan untuk rnengindentifikasi faktor-faktor yang dapat rnenjadi kekuatan dan kelemahan dalarn pengernbangan kecarnatan sebagai pusat perturnbuhan ekonorni di Larnpung Barat. Faktor-faktor strategis internal tersebut adalah: a. Kekuatan Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalarn pelaksanaan pengernbangan kornoditas unggulan kecarnatan di Kabupaten Larnpung Barat antara lain: 1) Kebijakan Pernbangunan Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat Kebijakan Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat dalarn pengernbangan kornoditas unggulan rnerupakan kekuatan bagi pengernbangan kornoditas unggulan kecarnatan karena ha1 tersebut berhubungan dengan alokasi angggaran pengernbangan kornoditas. Selain itu kebijakan ini dapat berupa peraturan ataupun kornitrnen. Kebijakan Pemkab Larnpung Barat dalarn pengernbangan kornoditas unggulan Larnpung Barat telah banyak diluncurkan seperti pernberian bantuan bibit unggul, pembangunan sarana prasarana pertanian sepertai irigasi, permodalan serta rnernfasilitasi kerjasarna dengan pihak swasta ataupun lernbaga-lembaga penelitian rnaupun perguruan tinggi dalam rangka peningkatan kualitas dan produksi kornoditas unggulan.

Transcript of VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab...

Page 1: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

VI. PERUMUSAN STRATEGI

Formulasi alternatif strategi pengernbangan komoditas unggulan di Larnpung

Barat dilakukan rnelalui tiga tahap yaitu tahap identifikasi faktor internal dan

eksternal, tahap pencocokan dan pernaduan yang layak dengan rnencocokkan

faktor internal dan eksternal serta tahap keputusan. Metode yang dipilih dalarn

kajian ini yang ditujukan untuk rnenformulasikan strategi tersebut adalah rnatrik

faktor internal dan eksternal (IFE-EFE Matrix1 Internal Factors Evaluation-

External Factor Evaluation Matrix), analisis rnatrik kekuatan- kelernahan-

ancarnan-peluang (SWOT) dan analisis Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif

(Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM)

6.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

6.1.1 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal ditujukan untuk rnengindentifikasi faktor-faktor

yang dapat rnenjadi kekuatan dan kelemahan dalarn pengernbangan kecarnatan

sebagai pusat perturnbuhan ekonorni di Larnpung Barat. Faktor-faktor strategis

internal tersebut adalah:

a. Kekuatan

Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalarn

pelaksanaan pengernbangan kornoditas unggulan kecarnatan di Kabupaten

Larnpung Barat antara lain:

1) Kebijakan Pernbangunan Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat

Kebijakan Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat dalarn pengernbangan

kornoditas unggulan rnerupakan kekuatan bagi pengernbangan kornoditas

unggulan kecarnatan karena ha1 tersebut berhubungan dengan alokasi

angggaran pengernbangan kornoditas. Selain itu kebijakan ini dapat berupa

peraturan ataupun kornitrnen. Kebijakan Pemkab Larnpung Barat dalarn

pengernbangan kornoditas unggulan Larnpung Barat telah banyak diluncurkan

seperti pernberian bantuan bibit unggul, pembangunan sarana prasarana

pertanian sepertai irigasi, permodalan serta rnernfasilitasi kerjasarna dengan

pihak swasta ataupun lernbaga-lembaga penelitian rnaupun perguruan tinggi

dalam rangka peningkatan kualitas dan produksi kornoditas unggulan.

Page 2: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

2) Ketersediaan lahan yang cukup luas

Lahan pertanian di Lampung Barat masih cukup luas untuk diusahakan.

Hal ini merupakan kekuatan wilayah dalam pengembangan komoditas unggulan.

Lahan pertanian ini terdapat di seluruh kecamatan di Lampung Barat.

3) Ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian

Struktur ekonomi Lampung Barat yang didominasi oleh sektor pertanian

(61%) memberi gambaran bahwa sebagian besar penduduk bekerja di sektor ini.

Data BPS Lampung Barat menyebutkan jumlah ~ m a h tangga pertanian,

sebagian besar rumah tangga petani yang ada di Kabupaten Lampung Barat

39.72% rumah tangga petani menggeluti sektor perkebunan diikuti 37.18%

adalah rumah tangga petani padi palawija dan hortikultura, 13.27% rumah tangga

peternakan, tanaman hutan 8.19%, perikanan 1.64%. Jumlah rumah tangga

pertanian di Kabupaten Lampung Barat hasil adalah 82.595 rumah tangga (BPS

Lampung Barat. 2007)

4) Adanya tenaga penyuluh lapangan

Peran tenaga penyuluh lapangan dalam meningkatkan produksi sangat

penting. Keberadaan para penyuluh ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan petani tentang budidaya produk unggulan. Di Lampung Barat

setiap kecamatan rata-rata terdapat 3 orang penyuluh.

5) Dukungan budaya lokal terhadap kharakteristik produk

Dukuilgan budaya lokal ini dimaksudkan adalah bahwa produk-produk

unggulan Lampung Barat telah diusahakan masyarakat secara turun temurun.

Damar misalnya sudah diusahakan masyarakat sejak ratusan tahun silam. Kopi

dan Iada merupakan produk khas masyarakat Lampung terrnasuk masyarakat

Lampung Barat. Hampir seluruh masyarakat Lampung Barat mempunyai kebun

kopi. Hal ini dukung fakta bahwa kopi merupakan penyumbang terbesar dalam

nilai tambah bruto (NTB) terhadap PDRD (Tabel 9).

6 ) Kelemahan Berdasarkan analisis lingkungan internal diperoleh faktor-faktor kelemahan

yang harus diatasi yaitu:

1) Penangananpascapanen

Penanganan pasca panen yang dilakukan masyarakat terhadap produk

unggulan Lampung Barat masih sangat tradisional. Bahkan banyak masyarakat

menjemur kopi di jalan raya. Akibatnya adalah rendahnya mutu produk.

Page 3: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

2) Kurang pemahaman terhadap teknik budidaya

Teknik budidaya pertanian banyak kurang bahkan tidak dipahami oleh

masyarakat petani. Salah satu contoh adalah penggunaan bibii yang kurang

berkualitas. Biasanya masyarakat mengambil bibit dari kebun sendiri dengan

cara mengambil bibit dari pohon yang dianggap baik. Penggunaan bibit seperti

ini mengakibatkan produksi tidak maksimal. Contohnya adalah Kopi Robusta

mempunyai sifat menyerbuk silang (Self Sterile, Heterozygous), sehingga apabila

diperbanyak dengan benih tidak dapat mempertahankan sifat genetiknya, oleh

karenanya perbanyakannya dilakukan secara vegetatii. Pengetahuan seperti ini

banyak tidak diketahui oleh para petani.

3) Kelembagaan petani kurang berfungsi

Salah satu faktor kelemahan yang dianggap penting dalam

pengembangan produk unggulan adalah kelembagaan. Kelembagaan ini selain

berfungsi sebagai wadah pemersatu petani juga merupakan wadah

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggotanya. Dengan

kakelembagaan yang baik diharapkan para petani dapat meningkatkan taraf

hidupnya. Untuk itu kiranya penting untuk menguatkan kelembagaan petani.

4) Kurangnya permodalan

Modal adalah kelemahan masyarakat dalam mengembangkan produk

unggulan. Kendala ini sering dihadapi oleh petani komoditas dengan jangka

panen panjang seperti kopi dan lada. Para petani sering terjebak utang dengan

para pedagang pengempul (tengkulak) baik untuk proses produksi maupun

keperluan sehari-hari. Ketika panen tiba mau tidak mau mereka harus menjual

hasil panennya kepada pedagang pengepul yang meminjamkan uangnya kepada

rnereka.

5) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung

Sarana dan prasana pendukung disini dapat dilihat pada hasil analisis

skalogram. Ketersediaan fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan tidak

merata di setiap kecamatan (Tabel 17). Bahkan beberapa kecamatan

rnempunyai fasilitas yang sangat minim. Minimnya fasilitas-fasilitas ini berakibat

pada kurangnya pelayanan publik. Selain itu, sarana seperti irigasi dan energi

juga tidak merata di setiap kecamatan.

Page 4: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

6.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal a. Peluang

1) Terbukanya peluang pasar

Hasil analisis LQ pada bab sebelurnnya rnenunjukkan kornoditas

unggulan Larnpung Barat terdiri dari kopi, darnar, ikan, padi dan lada (Tabel 19).

Kornoditas-kornoditas ini rnasih rnernpunyai peluang pasar yang besar. Produk-

produk seperti darnar dan kopi bahkan rnenjangkau pasar internasional.

Sernentara pasar komoditas lainya masih terbuka pada pasar regional rnaupun

nasional.

2) Dukungan iklirn yang sesuai dengan pengernbangan produk

lklirn di Larnpung Barat sangat rnendukung bagi pengernbangan

kornoditas unggulan Larnpung Barat. Bagi wilayah pegunungan sangat cocok

bagi tanarnan kopi serta di pesisir sangat cocok bagi pengernbangan lada,

darnar dan padi.

3) Kejasarna dengan pihak swasta (produsen) dan lernbaga lainnya.

Kerjasarna ini rne~pakan peluang dalarn rangka rneningkatkan

pengetahuan, produktivitas rnaupun kepastian harga. Kerjasarna dilakukan

dalarn bentuk kernitraan, dirnana keduabelah pihak sarna-sarna rnemperoleh

keutungan. Beberapa lernbaga Mitra (International Buyers) yang sudah

beroperasi di Larnpung Barat adalah Nestle, lndocomp Citra Persada, dan

Indocafco.

4) Situasi kearnanan yang kondusif

Situasi kearnanan Larnpung Barat sangat kondusif, ha1 ini ditandai

dengan sedikinya kasus kejahatan yang terjadi. rata-rata tiap bulan hanya 13

kasus kejahatan. Kondisi ini rnernbuat tenang para pelaku ekonowi, terrnasuk

didalarnnya adalah para petani dalarn pengernbangan pmduk-produk unggulan

Larnpung Barat.

5) Larnpung Barat dilalui jalur lintas barat Surnatera

Larnpung Barat dilalui jalur lintas barat Surnatera. Jalur ini sepanjang

daerah pesisir Larnpung Barat. Adanya jalur ini rnenjadi peluang bagi

pernasaran produk rnaupun jangkauan pasar regional rnaupun nasional. Karena

jalur trans surnatera ini rnerupakan jalan nasional dirnana kualitas jalan nasional

lebih baik dari jalan provinsi.

Page 5: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

b. Ancaman 1) Serangan hama

Serangan hama terhadap komoditas unggulan merupakan ancaman,

pada tahun 2007, padi di pesisir Larnpung Barat pernah diserang hama wereng

yang akibat gagal panen (puso) dan berakibat kerugian petani. Komoditas lain

pun tidak lepas dari ancaman serangan hama.

2) Produk sejenis dari daerah lain (persaingan antar daerah)

Ancamana lain dalam pengembangan produk unggulan di Larnpung

Barat adalah produk sejenis dari daerah lainlpersaingan antar daerah. Ancaman

ini harus dapat diatasi Larnpung Barat dengan meningkatkan mutu produk.

Produksi sejenis adalah kopi dari Kabupaten Tanggamus dan daerah lainnya.

3) Mahalnya harga pupuk dan insektisida

Mahalnya harga pupuk dan insektisida membuat petani terkadang

pasrah dengan keadaan karena ketidakmampuan ekonomi. Proses produksi

dilaksanakan secara tradisional dan terkadang tidak dilakukan pemupukan.

4) Panjangnya rantai pernasaran

Mekanisrne pasar dari penjualan petani hingga di tingkat konsurnen harnpir

sama seperti pada setiap penjualan komodiii perkebunan lainnya, dimana

peranan tengkulak atau pedagang pengurnpul sangat dominan, bahkan peranan

pelaku ijon atau pelepas uang sangat besar. Pelepas uang adalah istilah dimana

para tengkulak rnemberi pinjaman berupa uang rnaupun sembako kepada para

petani sebelum rnasa panen

5) Isu konsewasi

Isu konsewasi sangat mernpengarui pengembangan produk unggulan di

Lampung Barat temtama sub sektor perkebunan. Hal ini karena 76% wilayah

Larnpung Barat adalah kawasan hutan. Dengan hutan seluas itu, kemungkinan

perambahan sangat mungkin terjadi. Salah satu contoh adalah laporan WWF

pada tahun 2007. World Wild Funf for Nature (WWF) Indonesia, menernukan

45,1% dari total ekspor kopi Lampung yang mencapai 216.271 ton pada tahun

2003 berasal dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), kawasan

konsewasi yang menjadi habitat harirnau, gajah, dan badak. WWF rnenyebutkan

17% atau 60 hektare areal TNBBS dikonversi menjadi lahan pertanian, sebagian

besar rnenjadi kebun kopi. Laporan itu menyebutkan akibat perdagangan kopi

ilegal ini memicu rusaknya habitat badak, gajah, dan harimau Sumatera di

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Sumatera, Indonesia.

Page 6: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Studi WWF mengenai jalur perdagangan kopi dari TNBBS ke pernbeli di tingkat

internasional rnenemukan kopi dari TNBBS rnernasuki pasar internasional

rnelalui rantai perdagangan umurn. Penelusuran jalur perdagangan dilakukan

dari petani kopi di TNBBS ke pedagang lokal di tingkat desa, kecarnatan,

kabupaten, hingga ke eksportir di Bandar Lampung. Studi yang berlangsung

Oktober 2003 sampai Juni 2004 tersebut menemukan suplai kopi dari 40

eksportir kopi di Lampung tercampur kopi TNBBS dan kopi tersebut diekspor ke

52 negara di Eropa, Asia, Amerika, Afrika dan Australia. (www.wwf.or.id)

6.2 Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal

Dalam tahap masukan ini dilakukan analisis IFE dan analisis EFE yang

didasarkan pada hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang rnerupakan

faktor strategis internal dan eksternal . Pengisian rnatriks EFE-IFE dilakukan

dengan mernberi bobot dan rating pada setiap faktor eksternal dan internal

tersebut.

6.2.1 Evaluasi Faktor lnternal

Evaluasi Faktor lnternal (IFE) menrpakan hasil dari identifikasi faktor-

faktor strategis internal Kabupaten Lampung Barat berupa kekuatan dan

kelernahan yang berpenganrh terhadap pengembangan kecarnatan sebagai

pusat pertumbuhan. Hasil evaluasi faktor internal berdasarkan jawaban dari

responden diperoleh skor dari perkalian bobot dan rating di masing-masing faktor

pada kekuatan dan kelemahan. Matnks evaluasi Faktor lnternal secara lengkap

disajikan pada Tabel 31.

Page 7: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Tabel 31. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) pengembangan produk unggulan Lampung Barat

No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan 1,599

1 Kebijakan Pembangunan Pemkab Lampung Barat 0.123

4 0.492 Potensi kesuburan tanah 0.088

2 3 0,264

3 Ketersediaan tenaga keja di sektor pertanian 0.099 3 0.297 Adanya tenaga penyuluh pertanian 0.086

4 3 0,258 dukungan budaya iokal terhadap karakteristik produk 0.096

5 3 0.288 Kelemahan , Penangananpascapanen

Rendahnya teknologi budidaya - Z

Kelembagaan petani kurang berfungsi - 3

Kurangnya permodalan 4

Kurangnya sarana dan prasarana pendukung 0,089 5 . . . . .. ~~~~~~~~ ~~ ~~ . 1 ~ .~ 0,089 ..

Jumlah 1,000 2.21 ~ ~~ ~.~~ . ~ ~~~~~~ ~p~

Sumber : Lampiran 1 I

Dari hasil analisis IFE seperti ditunjukkan Tabel 31 diperoleh total skor 2.21.

Jumlah skor yang lebih rendah dari rata-rata tersebut (rata-rata=2,5) menunjukan

bahwa Kabupaten Lampung Barat dalam pengembangan produk unggulan

kecamatan secara internal masih lemah. Secara rinci, jumlah nilai terbobot untuk

elemen kekuatan adalah 1,60 dan elernen kelemahan 0.61.

Pada Tabel 31 menunjukan kekuatan utama adalah kebijakan

pembangunan Pemkab. Kekuatan ini memiliki skor 0.50. Kebbakan ini sangat

penting, karena pemerintah mempunyai tugas alokasi, distribusi dan stabilisasi.

Fungsi ekonomi pemerintah menurut pandangan ekonomi publik ada tiga fungsi

ekonomi yang pokok yaitu: fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi.

Masing-masing fungsi memiliki keterkaitan yang berbeda dalam perlakuanmya.

Fungsi alokasi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan penyediaan dan

pelayanan barang-barang publik yang peruntukannya secara komunal dan tidak

dapat dimiliki secara perorangan: Fungsi distribusi rnemiliki keterkaitan erat

dengan perataan kesejahteraan masyarakat dalam arti proporsial tetap menjadi

perhatian dalam rangka mendorong tercapainya pertumbuhan yang optimal.

Kemudian Fungsi stabilisasi memiliki keterkaitan erat dengan fungsi mengatur

variable ekonomi makro dengan sasaran untuk mencapai stabilitas ekonomi

Page 8: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

secara nasional. Ketiga fungsi tersebut kiranya dua fungsi pertarna yang dapat

secara optimal dilakukan pernerintah daerah. Artinya bagairnana Pernkab

Larnpung Barat dapat rnengalokasikan anggaran guna pengernbangan

kornoditas unggulan dan rnendistribusikan berbagai fasilitas pendukung.

Kekuatan yang rnenernpati urutan kedua adalah ketersediaan tenaga

kerja di sektor pertanian. Kekuatan ini rnerniliki skor 0.30. Struktur ekonorni

Larnpung Barat yang didorninasi oleh sektor pertanian (61%) rnernberi gambaran

bahwa sebagian besar penduduk bekerja di sektor ini. Data BPS Larnpung Barat

rnenyebutkan jurnlah rurnah tangga pertanian, sebagian besar rurnah tangga

petani yang ada di Kabupaten Larnpung Barat 39.72% rurnah tangga petani

rnenggeluti sektor perkebunan diikuti 37.18% adalah rurnah tangga petani padi

palawija dan hortikultura, 13.27% ~ r n a h tangga peternakan, tanarnan hutan

8.19%, perikanan 1.64%. Jumlah rurnah tangga pertanian di Kabupaten

Larnpung Barat hasil adalah 82.595 rurnah tangga (BPS Larnpung Barat,2007).

Sernentara itu berdasarkan hasil Susenas 2005 bahwa tenaga kerja yang

terserap oleh sektor pertanian rnencapai 91.62% dari total rnereka yang bekerja.

Kekuatan ketiga adalah adalah dukungan budaya lokal terhadap

karakteristik produk dengan skor 0,29. Dukungan budaya lokal tersebut dalarn

arti apa yang rnenjadi kornoditas unggulan rne~pakan tanaman t u ~ n ternurun.

Dengan dernikian dalarn pengernbangnya lebih rnudah. Karena kornoditas-

kornoditas itu rnerupakan tulang punggung ekonorni rakyat. Seperti kopi dan

darnar yang rnerupakan tanarnan turun ternurun.

Kekuatan keernpat adalah Kesuburan tanah Larnpung Barat sangat cocok

bagi pengernbangan produk-produk unggulan. Kesuburan tanah ini rnerupakan

modal berharga, karena dengan dernikian penggunaan pupuk bisa lebih ditekan.

Yang perlu diperhatikan adalah pernberian wawasan kepada para petani agar

dapat rnernelihara kesuburan tanah tersebut.

Kekuatan kelirna adalah ketersedian penyuluh lapanyan. Penyuluh

lapangan dapat rnernberi tarnbahan pengetahuan dan rnernonitor perkernbangan

dan segala kendala yang dihadapi di lapangan agar dapat segera diupayakan

penyelesaiannya. Penyuluh lapangan juga dapat berperan sebagai fasilitator

bagi penguatan kelernbagaan petani. Di Larnpung Barat terdapat 130 orang

penyuluh yang tersebar di 17 Kecarnatan.

Selain kekuatan, Kabupaten Larnpung Barat juga rnerniliki kelernahan.

Kelernahan utarna Kabupaten Lampung Barat adalah penanganan rnasa panen

Page 9: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

dengan skor 0,21. Penanganan pasca panen yang dilakukan rnasyarakat rnasih

tradisional. Hal ini rnernbuat mutu produk rnenjadi sangat rendah. Akibatnya

harga yang diterirna masyarakat jauh dibawah harga pasar. Selain itu, rnutu

produk tidak dapat bersaing dengan produk dari daerah lain. Perlu pembinaan

yang terus menerus dari pernerintah daerah agar masyarakat sadar pentingnya

penanganan pasca panen yang baik. Proses pasca panen disini mulai dari

panen, pengangkutan sarnpai sampai proses penyirnpanan.

Kelemahan kedua adalah kurangnya permedalan dengan skor 0 , l l .

Kelemahan ini berakibat sangat berpengaruh produksi komoditas. Ketiadaaan

modal membuat petani tidak menggunakan pupuk dan ketika terserang harna

pun mereka hanya bisa pasrah. Barat tidak memiliki nilai tawar tinggi dalarn

rnenentukan harga komoditas. Yang lebih parah lagi adalah saat tidak ada

panen, rnereka akan merninjarn uang atau sembako kepada para tengkulak yang

dibayar pada saat panen. Bila sudah dernikian maka para petani saat panen

harus menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut tanpa bisa dengan

harga sepenuhnya ditentukan oleh tengkulak. Bantuan permodalan dengan

kredit lunak diharapkan dapat mengatasi kelemahan ini.

Kelernahan ketiga adalah kelembagaan petani kurang berfungsi dengan

skor 0.10. Kurang berfungsinya kelembagaan petani ini mengakibatkan petani

kurang memiliki nilai tawar. Selain itu, dengan lemahnya lembaga-lembaga

petani seperti kelornpok tani juga berakibat sulitnya pernberdayaan petani.

Kelembagaan petani juga berfungsi sebagai wadah pemersatu petani dengan

demikian segala persoalaan dapat diselesaikan secara bersama-sama.

Kelernahan keernpat aadalah rendahnya teknologi budidaya dengan skor

0.09. Teknologi budidaya masyarakat masih sangat tradisional. Belum

rnenggunakan teknik budidaya yang modem. Hal ini bisa dilihat dari hasil produk

yang belurn rnaksimal. Contohnya adalah hasil produksi padi di Lampung Barat

rnasih 4-5 ton ihektar. Padahal produksi ini masih bisa meningkat rnencapai 8-10

ton per hektar bila rnenggunakan teknik budidaya yang baik. Dalam penggunaan

bibit rnisalnya. Masyarakat banyak menggunakan bibit yang kuran berkualitas

rnenyebabkan proses produksi menjadi larnbat dan hasilnya kurang memuaskan.

Hal ini diakibatkan ketidaktahuan masyarakat dan lernahnya permodalan

rnasyarakat. Bibit yang digunakan masyarakat biasanya diarnbil dari hasil panen

sebelumnya yang dianggap bagus.

Page 10: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Kelemahan lain adalah kurangnya sarana dan prasarana pendukung.

Kelemahan ini rnenciptakan biaya tinggi. Saat musirn kemarau misalnya, para

petani harus rnengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa pompa air agar

mendapatkan air guna mengairi lahan karena tidak adanya irigasi. Sarana jalan

yang masih buruk hingga menimbulkan biaya tambahan untuk transportasi

produk ditambah lokasi pasar yang terlalu jauh. Hasil analisis scalogram

menunjukan penyebaran fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan yang tidak

rnerata, hanya Kecamatan Balik Bukii, Pesisir Tengah dan Sumber Jaya yang

mempunyai nilai tertinggi dalam arti ketiga kecamatan tersebut mernliki

kelengkapar~ fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan. Sementara kecarnatan

lainnya masih sangat minim.

6.2.2 Evaluasi Faktor Eksternal

Evaluasi Faktor Eksternal merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor

strategis eksternal Kabupaten Lampung Barat berupa peluang dan ancaman

yang telah diberi bobot dan rating.

Hasil analisis matriks evaluasi faktor eksternal di peroleh total skor 2.62

dengan skor elemen peluang sebesar 1,85 dan elemen ancaman sebesar 0,77.

Nilai total skor yang lebih dari 2,5 menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung

Barat mampu rnernanfaatkan peluang eksternal untuk rnenghadapi ancaman.

Lebih rinci pada Tabel 32.

Page 11: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Tabel 32. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE rnatriks) Kabupaten Larnpung Barat

Faktor Strategis Eksternal bobot rating skor

Peluang 1,847 0.121

1. Terbukanya peluang pasar 3 0,364 0 075 .

2.Dukungan iklim yang sesuai dengan pengembangan produk 3 0.225 0.124

3. Kejasama dengan pihak swasfa (produsen) dan lembaga lainnya. 4 0,496 0.110

4. Situasi keamanan yang kondusif 3 0.330 0.107

5. Lampung Barat dilalui jalur lintas barat Sumatera 3 0,322

Ancaman 0,769 0.121

1. Isu Konservasi 2 0,242 0,075

2. Produk sejenis dari daerah lain (penaingan antar daerah) 1 0,075 0.124

3. Mahalnya harga pupuk dan insektisida 1 0,124 0.110

4.Panjangnya rantai pemasaran 2 0.220 n rn7 -..-.

5. Serangan hama 1 0.107

Jumlah 1,000 2,616 Somber: lamniran 12

Peluang pertarna adalah kerjasarna dengan pihak swasta dengan skor

0,50. Peluang ini dalarn rangka peningkatan rnutu dan produktivitas produk.

Beberapa lernbaga Mitra (International Buyers) yang sudah rnelakukan kerjasarn

untuk komoditas kopi adalah Nestle, lndocomp Citra Perzada, dan lndocafco ke

depan diproyeksikan akan bertarnbah rnenjadi lirna rnitra eksportir dengan

rnasuknya 2 rnitra baru yaitu Olam-Kraff International dan Group Kapal Api.

Keuntungan pengembangan kernitraan yang dirasakan petani, antara lain:

1. MitraIEksportir rnenanggung biaya sertifikasi produk petani untuk setiap

kelornpok penghasil (biaya sertifikasi rnencapai 700 juta rupiah sld 1 rnilyard

untuk tiap sertifikat).

2. Proses analisa rnutu dan reject produk yang tidak rnernenuhi standar rnutu

internasional dilakukan di lokasi petani.

3. Margin harga yang rnencapai 2.50M.500 per kg dibanding pasar lokal.

4. Kewajiban eksportir untuk rnelakukan pernbinaan dan pelatihan kepada

kelornpok binaannya dalarn konteks kepentingan bersarna, sebagai pra-

syarat Mitra eksport.

Page 12: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

5. Adanya kornitmen-fee eksportir kepada kelompok tani sebagai dana fasilitasi

pertemuan kelornpok untuk penguatan kelembagaan (Rp100 . . dari tiap . kg .

produksi petani) yang diberikan setiap akhir tahun panen.

6. Untuk setiap perubahan kualifikasi produk yang diinginkan Mitra

berkewajiban rnernberikan bimbingan teknis dan bantuan peralatan unit

peningkatan mutu produk, selama periode 2006-2007 disalurkan terpal

lantai jernur rnencapai 2.500 lembar, peralatan penyernprotan, ware-pack,

dan pemeliharaan tanaman pada setiap kelornpok rnitra.

7. Packing produk (Pengarungan) di subsidi oleh eksportir dalarn bentuk

pernbagian karung yang sudah rnerniliki segel sertifikasi internasional untuk

tujuan terminal london dan New Zealand.

Selarna Periode 2005-2007 total produksi yang dipasarkan melalui pola

kernitraan rnencapai 150-200 ton per tahun panen. Untuk periode tahun

produksi 2008 pihak eksportir menargetkan 1.300-1.500 ton.

Peluang kedua adalah terbukanya peluang pasar dengan skor 0,36.

Pasar kornoditas unggulan Larnpung Barat rnasih sangat terbuka. Kornoditas

ungulan Lampung Barat seperti kopi, lada, damar dan ikan sangat dibutuhkan

oleh pasar baik pasar domestik rnaupun internasional. Yang perlu mendapat

perhatian adalah bagairnana meningkatkan mutu produk tersebut, agar bersaing

dengan produk dari daerah lain bahkan dari negara lain, artinya daya saing

produk rnenentukan apakah produk tersebut diterima pasar atau tidak. Kondisi ini

menuntut setiap daerah dapat rneningkatkan daya saingnya. Untuk

meningkatkan daya saing banyak faktor yang harus dibenahi seperti perbaikan

kinerja pernerintah, kualitas surnber daya manusia, dan lain-lain.

Peluang ketiga adalah situasi kearnanan yang kondusif (0.33). Keamanan

yang kondusif ini ditunjukan dengan rata-rata kejahatan yang terjadi hanya 13

kasus setiap bulannya (Lampung Barat dalam Angka, 2008). Situasi ini tentunya

rnernbuat para pelaku usaha lebih nyaman dalam berusaha, tidak ada perasaan

was-was karena tindak kejahatan.

Peluang keempat adalah dilaluinya Larnpung Barat oleh jalan lintas barat

Surnatera. Sarana jalan nasional ini rnernbuka peluang berbagai usaha ekonorni

bagi pengembangan produk unggulan. Selain itu juga mempermudah jangkauan

pasar terutama ke ibu kota provinsi Lampung. Akses yang mudah merupakan

modal bagi suatu daerah dalam mengembangkan perekonorniannya. Jalan lintas

barat ini diharapkan menjadi modal utama bagi Lampung Barat terutarna wilayah

Page 13: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

pesisir (karena jalan ini hanya rnelintasi wilayah pesisir Larnpung Barat) akan

rnernpermudah akses keluar masuk barang dan jasa.

Peiuang kelirna adalah dukungan iklirn yang sesuai dengan

pengernbangan produk dengan skor 0,23. Dukungan iklirn ini rnernberi rnanfaat

dalarn pengernbangan produk unggulan. Wilayah pegunungan Larnpung Barat

sangat cocok untuk budidaya kopi. Hasil analisis LQ rnernperlihatkan hampir

seluruh kecarnatan di wilayah pegunungan rnenjadikan kopi sebagai sektor

basis.

Selain peluang, ancaman yang dihadapi Larnpung Barat adalah isu

konservasi dengan skor 0,24. Hal ini karena Wilayah Lampung Barat yang

sebagian besar wilayahnya (76%) adalah kawasan hutan. Seperti di laporankan

WWF Indonesia bahwa ada 60% hutan TNBBSS di konvesrsi menjadi kebun

kopi. Isu cukup rneresahkan karena sernpat rnenurunkan harga kopi Larnpung

Barat. Isu ini harus dapat di jawab oleh Pemkab bagaimana rnelestarikan hutan

narnun rnasyarakat tetap sejahtera.

Ancarnan kedua adalah adalah panjangnya rantai pernasaran dengan

skor 0,22. Mekanisrne pasar dari penjualan dari petani hingga di tingkat

konsurnen harnpir sarna seperti pada setiap penjualan kornoditi, dirnana peranan

tengkulak atau pedagang pengumpul sangat dorninan, bahkan peranan pelaku

ijon atau pelepas uang sangat besar.

Ancarnan ketiga adalah rnahalnya harga pupuk dan insetisida dengan

skor 0,12. Ancarnan ini sebenarnya karena pola tanarn yang salah dari petani

karena rnenggunakan pupuk dan insektisida tanpa takaran yang tepat.

Akibatnya justru kesuburan tanah hilang dan kebalnya beberapa penyakit

terhadap insektisida. Akibatnya petani harus mengeluarkan biaya lebih tinggi

karena rnenggunakan pupuk lebih banyak dan insektisida yang rnahal.

Ancarnan keernpat adalah serangan harna dengan skor 0, l l . Serangan

harna sering rnembuat petani tak berdaya dan menderita kerugian besar. Harna

terjadi karena ketidakseirnbagan alarn. Banyak predator alarni punah akibat

penggunaan insektisida yang berlebihan.

Ancarnan kelirna adalah produk sejenis dari daerah lain (persaingan antar

daerah). (0,07). Menjadi ancarnan ketika kornoditas unggulan tidak rnarnpu

bersaing dengan daerah lain. Artinya disini daerah harus mernpunyai daya saing.

Daya saing ini rnencakup peningkatan kopentesi petani, sistern pernasaran.

kondisi perrnintaan dan pengelolaan kelernbagaan.

Page 14: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

6.3 Evaluasi Faktor Internal - Eksternal

Evaluasi faktor internal - ekstemal rnenghasilkan profil strategi

pengembangan produk unggulan Kabupaten Lampung Barat. Kerangka kerja

empat kuadran mengindikasikan apakah strategi yang cocok adalah strategi

yang agresif, konservasif, defensive atau kompetitif.

Tahap yang dibutuhkan untuk membentuk profil strategi ini adalah:

menempatkan nilai skor akhir dari matriks IFE dan EFE untuk surnbu yang

sesuai, menambahkan dua nilai pada sumbu y dan menggambarkan titik hasil

pada Y, menggambarkan perpotongan X dan Y, dan menggarnbarkan arah

vektor dari titik asal melalui titik perpotongan yang baru. Vektor arah yang

diasosiasikan dengan masing-masing profil menyiratkan tipe strategi yang haws

dijalankan.

Berdasarkan rnatriks IFE, skor untuk kekuatan adalah 1,60 sedangkan

skor untuk kelemahan adalah 0,60 sehingga selisih antara keduanya adalah

bernilai 1,08. Nilai tersebut ditempatkan pada surnbu X. Selanjutnya nilai peluang

adalah 1.73 dan nilai ancaman adalah 0,77 dengan demikian selisihnya adalah

0,88 yang kemudian nilai tersebut ditempatkan pada surnbu Y. perpotongan

antara X dan Y tersebut berada pada di kuadran II dengan tipe strategi

aggressive. Berdasarkan analisis tersebut maka profil strategi yang muncul

adalah strategi S-0, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal untuk rnernperoleh keuntungan dalam

pelaksanaan pengembangan produk unggulan di Larnpung Barat. Lebih rinci

pada Garnbar 8.

Page 15: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Gambar 8. Profil strategi pengembangan produk unggulan di Larnpung Barat

0 Agresissive

Conservative

-0,72 1,60 W S

6.4 Perumusan Strategi

Tahap selanjutnya dalam penyusunan strategi pengembangan

kecamatan sebagai pusat pertumbuhan adalah tahap penggabungan (matching

stage) dengan analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan dengan rnenggabung

antara faktor internal (kelemahan dan kekuatan) dengan faktor eksternal

(peluang dan ancarnan). Hal ini dirnaksudkan untuk rnenentukan strategi yang

layak dalam Pengernbangan produk unggulan Kabupaten Larnpung Barat. Dari

hasii analisis SWOT diperoleh strategi aiternatif dalam pengembangan produk

unggulan Kabupaten Larnpung Barat diperoleh 9 alternatif strategi. Matriks

SWOT tersebut dapat dilihat pada Tabel 33.

Pevensive Diversive

T

Page 16: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Tabel 33. Matriks SWOT pengernbangan produk unggulan Larnpung Barat

6.4.1 Strategi Strength-Opportunities S-0

Strategi S-0 rnerupakan penggabungan antara faktor internal kekuatan

dengan faktor eksternal peluang dengan cara mernanfaatkan peluang dengan

rnenggunakan kekuatan. Adapun beberap strategi yang dihasilkan adalah:

1. lsu konsewasi 2. Produk sejenis dari daerah lain

(persaingan antar daerah) 3. Mahalnya harga pupuk dan

insektisida 4. Panjangnya rantai pemasaran 5. Serangan hama

1. Pengernbangan kornpetensi inti daerah

Pengernbangan kopetensi inti daerah bertujuan untuk rnembangun daya saing

daerah. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pernerintahan Daerah

rnengarnanatkan pada pemerintah daerah dalarn ha1 ini Pernerintah

KabupatenlKota untuk rneningkatkan kernandinan lokal rnelalui pernanfaatan

surnberdaya alam yang dimiliki secara efisien dan optimal dalam rangka

mernbangun daya saing daerah. Kompetensi inti disini adalah suatu produk yang

khas dari daerah yang khas dan sulit ditiru daerah lain. Pernerintah Kabupaten

Larnpung Barat perlu untuk mengidentifikasi pmduk-produk atau kornoditas

unggulan yang dapat rnenjadi kornpetensi inti. Dengan demikian diharapkan

daerah dalarn ha1 ini Kabupaten Larnpung Barat rnempunyai daya saing tinggi

(W) eakness-kelemahan

1. Penangganan pasca panen 2. Rendahnya teknologi budidaya 3. Keiernbagaan petani kurang

beifungsi 4. Kurangnya permodalan 5. Kurangnya sarana dan

prasarana pendukung

STRATEGI W-O

1. Modernisasi Peralatan dan Teknolgi (WI,W2,W3.01)

2. Penguatan kelembagaan (WI,W2,W4,W5,03)

3. Pengembangan fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintah (W5,W6,02,03.04,05)

STRATEGI W-T

Faktor Internal

Faktor Eksternal

(0)pportunities - Peluang

1. Terbukanya peluang pasar 2. Dukungan iklim yang sesuai dengan

pengembangan produk 3. Kerjasama dengan pihak swasta

(produsen) dan lernbaga lainnya. 4. Situasi keamanan yang kondusif 5. Lampung Barat dilalui jalur lintas

barat Sumatera

(T) hreats

(S)trength - kekuatan

1. Kebijakan Pembangunan Pemkab 2. Potensi kesuburan tanah 3. Ketersediaan tenaga kerja di sektor

pertanian 4. Adanya tenaga penyuluh pertanian 5. Dukungan budaya lokal terhadap

kharakteristik produk

STRATEGI S-O

1. Pengembangan kompetensi inti daerah (S1.S2,S3,s,S5, 01,02,03,04,05)

2. Pengembanan kejasamalkwnitraan dengan swasta Ilembaga lainnya(SI,S2.S3,S4. S5.01,03)

STRATEGI S-T

6. Peningkatan mutu produk (S1.S2.S3.~,S5,TI.T2,T5)

7. Pendptaan jejaring pernasaran (S1.52. S3. S4.S5,T4,)

8. Peningkatan kapasitas SDM (W1 .W2,W3,W4.T1 ,TZ8T3.T4.T5)

9. Penguatan modal usaha melalui pembentukan dan perrnbedayaan koperasi (W5.W6. T3)

Page 17: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

dan sulit disaingi oleh daerah lain. Operasional dari strategi ini bisa diterapkan

dalarn bentuk klaster.

Kriteria keunggulan Kornpetitif yang berdaya tahan yakni 1) Bernilai artinya

kapabilitas yang rnenciptakan nilai bagi suatu perusahaanllernbaga dengan

rnengeksploitasi peluang-peluang atau menetralisir ancaman-ancaman dalarn

liingkungan eksternal perusahaan. 2) Langka artinya kapabilitas yang dirniliki

oleh sedikit, jika ada, pesaing saat ini atau potensial. Keunggulan kornpetitif

dihasilkan hanya ketika perusahaan rnengernbangkan dan rnengeksploitasi

kapabilitas yang berbeda dari para pesaingnya. 3) Terlalu rnahal untuk ditim

kapabilitas yang tidak mudah dikernbangkan oleh perusahaan-perusahaan lain.

4) Tidak ada produk pengganti kapabilitas yang tidak rnerniliki ekuivalen

strategis.

2. Pengernbangan kerjasarndkernitraan dengan swasta dan lernbaga lainnya.

Berbagai keterbatasan yang dirniliki Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat

dalarn pengernbangan kornoditas unggulan dapat diatasi dengan rnelakukan

kerjasarna terutarna kerjasarn kernitraan dengan swasta. Kerjasarna ini banyak

rnerniliki keuntungan yakni penetapan harga dilakukan oleh keduabelah pihak,

peningkatan ketrarnpilan dan pengetahuan rnasyarakat, karena untuk rnernenuhi

standar produk perusahaan, pihak swasta akan rnelakukan pernbinaan terhadap

para petani. Dengan dernikian diharapkan akan ada peningkatan kesejahteraan.

Selanjutnya adalah bagairnana Pernerintah Kabupaten Larnpung Barat rnarnpu

rnencari pihak swasta yang bersedia bermitra dengan rnasyarakat Larnpung

Barat dalarn pengernbangan kornoditas unggulan tentunya dengan berbagai

fasilitas dan kernudahan serta iklirn investasi yang kondusif. Pengernbangan

kerjasarna (aliansi) ini sebenarnya tidak terbatas dengan pihak swasta tapi juga

dengan berbagai pihak, seperti lernbaga keuangan, lernbaga penelitian dan

pengernbangan, termasuk dengan pernerintah kabupaten perbatasan,

Pernerintah Provinsi Larnpung, dan Pernerintah Pusat serta perguruan tinggi.

6.4.2 Strategi Weakness - Opportunities (W-O)

Strategi W-0 adalah strategi yang disusun untuk rnengatasi kelernahan

dengan rnernanfaatkan peluang yang ada. Beberapa alternatif yang dihasilkan

adalah :

1. Modernisasi Peralatan dan Teknologi

Page 18: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Salah satu kelernahan pengernbangan kornoditas unggulan di Larnpung

Barat adalah penggunaan peralatan dan teknologi yang rendah. Peralatan

dalarn rnernproduksi kornoditas rnasih sangat tradisional. Salah satu contoh

adalah dalarn sub sektor perikanan. Nelayan di pesisir Larnpung Barat rnasih

rnenggunakan perahu dan alat tangkap sederhana. Akibatnya potensi tangkap

yang rnencapi 90.000 tonltahun baru tercapai 7.000 ton. Dernikian juga yang

terjadi pada kornoditas unggulan lainnya. Kernudian dalarn penerapan teknologi

juga rnasih sederhana. Teknologi disini temlasuk teknologi budidaya yang rnasih

rnenggunakan kebiasaan lama yang didapat secara turun ternurun saja. Wajar

bila produktivitas kornoditas unggulan Larnpung Barat rnasih rendah.

Modernisasi peralatan dan teknologi diharapkan rnengubah prilaku rnasyarakat

dalarn rnernproduksi produk unggulan serta rneningkatkan produktivitas serta

rnutu produk.

2. Penguatan kelembagaan

Penguatan kelembagaan disini rnenyangkut seluruh kelernbagan yang

berhubungan dengan pengernbangan kornoditas unggulan. Mulai dari

kelembagaan petani, kelembagaan pernerintah seperti penyediaan balai benih,

balai penelitian dan lain-lain. Penguatan lernbaga ini perlu dilakukan agar strategi

dan program pengembangan kornoditas unggulan dapat berjalan dengan baik.

Penguatan kelernbagaan ini juga sangat berhubungan dengan partisipasi

masyarakat. Artinya strategi pengembangan produk unggulan tidak akan berjalan

tanpa partisipasi aktif rnasyarakat sebagai pelaku utarnanya.

3. Pengernbangan fasilitas ekonorni, sosial dan pernerintahan

Hasil analisis scalogram y2n9 dibahas pada bab terdahulu rnenunjukkan

bahwa wilayahlkecarnatan yang rnemiliki fasilitas ekonorni, sosial dan

pemerintahan lengkap hanya 2 kecarnatan yakni Kecarnatan Balik Bukit dan

Kecarnatan Pesisir Tengah. Hal ini berarti rnasih banyak rnasyarakat yang belurn

dapat rnenikmati pelayanan secara rnudah. Dengan fasilitas lengkap terutarna

fasilitas ekonorni, akan rnernudahkan rnasyarakat dalarn bertransaksi dan

rnenekan biaya ekonorni. Dukungan infrastruktur urnurn harus dikernbangkan

rnulai dari jalan, air bersih, listrik dan telekornunikasi. Peranan Pemerintah dalarn

rnernberikan layanan fasilitas urnurn ini sangat penting dalarn rnengembangkan

produk unggulan.

Page 19: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

6.4.3 Strategi Strengths-Threats (S-T)

Strategi S-T merupakan strategi yang rnenggunakan kekuatan internal

untuk menghindari atau mengurangi darnpak ancarnan eksternal bagi

pembangunan Kabupaten Lampung Barat. Beberapa alternative strategi S-T

yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan mutu produk

Peningkatan mutu produk dalam pengembangan produk unggulan mutlak

dilakukan. Peningkatan mutu produk dapat dilakukan mulai dari tahap

pembimbitan, pemeliharaan, panen, dan penangan pasca panen. Dengan

pembinaan dan dukungan peralatan serta teknologi yang memadai, upaya dapat

dilakukan. Denga mutu produk yang tinggi, tentu akan meningkatkan daya saing

daerah.

2. Penciptakan jejaring pemasaran

Salah satu ha1 yang mesti di iakukan untuk pengembangan komoditas adalah

dengan mencipatkan jejaring pemasaran. Bagaimana pernerintah daerah dapat

menjajaki berbagai pasar baik regional, nasional maupun global. Penciptaan

jejaring ini salah satu upaya adalah melalui promosi baik mellaui event-event

pameran maupun pemanfaatan teknologi inforrnasi. Penguasaan jaringan

pemasaran suatu produk sangat berguna. Contohnya. Lampung Barat

menetapkan tanaman kopi sebagai unggulan, maka yang harus dilakukan adalah

menguasai jaringan pemasaran kopi tersebut.

6.3.4 Strategi weakness- threats (W-T)

Strategi W-T merupakan strategi yang diusulkan untuk mengurangi

kelemahan internal dan menghindari ancarnan eksternal yang ada. Alternatif

strategi W-T yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kapasitas SDM

Peningkatan SDM, tidak hanya pada pihak masyarakat (petani) tapi juga

SDM yang terlibat dalarn pengernbangan komoditas unggulan seperti para

penyuluh. Peningkatan kapasitas SDM tidak hanya sekedar pengusaan teknologi

Page 20: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

tapi penguasaan dalam pengorganisasian lembaga. Dengan demikian para

pelaku dalam pengembangan komoditas unggulan benar-benar dapat

melaksanakan berbagai program pengembangan komoditas unggulan.

2. Penguatan modal usaha melalui pembentukan dan pemberdayaan koperasi

peningkatan ketersediaan dana bagi pengembangan komoditas unggulan

dapat dilakukan melalui melalui lembaga perbankan, maupun sumber lain seperti

BUMD, swasta atau bahkan bantuan luar negeri, penguatan modal juga

dilakukan dengan peningkatan akses terhadap sumber dana. Sumber dana ini

juga bisa menggunaka sistem resi gudang. Namun sistem resi gudang ini perlu

kajian kembali dalam pelaksanaannya.

6.5 Penentuan prioritas strategi

Tahap pengambilan keputusan rnerupakan tahap selanjutnya dari

perumusan strategi dengan menggunakan analisis QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix). Analisis ini ditujukan untuk menentukan prioritas strategi

pengembangan kecamatan di Kabupaten Lampung Barat.

Analisis QSPM dilakukan dengan cara memberikan nilai kemenarikan

relatif (Attractive Score = AS) pada masing-masing faktor internal maupun

eksternal. Strategi yang mempunyai total nilai kernenarikan relatif (Total

Attractive Score=TAS) yang tertinggi merupakan prioritas strategi. Setelah

dilakukan perhitungan nilai TAS seperti pada Lampiran. maka diperoleh hasil

QSPM seperti disajikan pada Tabel 34 di bawah ini.

Tabel 34. Hasil analisis QSPM dalam perumusan strategi pengembangan produk unggulan.

no alternatif strategi Nilai TAS Prioritas

1 Pengembangan komptensi inti daerah 11,073 1 2 Pengembangan Kemitraan dengan swastallembaga lain 10,914 2 3 Modernisasi peralatan dan teknologi 10,426 3 4 Penquatan kelembagaan 7,635 8 - 5 Pengembangan fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan 9,986 4 6 Peningkatan rnutu produk 2.328 9

7 Penciptaan jejaring pemasaran 8.964 5

8 Peningkatan kapasitas SDM 8.463 6 9 Penguatan modal usaha melaiui pembentukan koperasi 8,297 7

Surnber: Larnpiran 15

Page 21: VI. PERUMUSAN STRATEGI - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43252/Bab VI... · (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM) ... beroperasi di Larnpung

Hasil dari analisis QSPM menghasilkan urutan strategi sebagai berikut :

1. Pengembangan kompetensi inti daerah

2. Pengembangan kemitraan dengan swastdlembaga lain

3. Modernisasi peralatan dan teknologi

4. Pengembangan fasilitas ekonomi, sosial dan pemerintahan

5. Penciptaan jejaring pemasaran

6. Peningkatan kapasitas SDM

7. Penguatan modal usaha melalui pembentukan koperasi

8. Penguatan kelembagaan

9. Peningkatan mutu produk