ventilasi mekanik
-
Upload
desi-andriani -
Category
Documents
-
view
701 -
download
109
Transcript of ventilasi mekanik
VENTILASI MEKANIKVENTILASI MEKANIK
Dr. Amir S. Madjid, SpAnKIC
Bagian Anestesiologi & Terapi Intensive
FKUI / RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Cara bantuan pernafasanMenggunakan alat mekanik memperbesar / mencukupi kebutuhan aliran udara masuk dan keluar paru
Ventilasi : proses pergerakan gas masuk dan keluar paru
dengan tekanan negatif atau positif
Guedel & Treweek 1934 “assisted respiration” anestesia ether, tekanan positif, hiperventilasi untuk pembedahan
Waters 1936, pertama “controlled respiration” pembedahan. Sekarang dengan pelumpuh otot atau narkotik analgetik.
1951, vent artifisial untuk pengobatan emfisema1952, ICU pada epidemi poliomielitis di
Kopenhagen
VM tekanan negatif (“IRON LUNG” / Tank ventilator, pra 1950)Tank vent masih sampai sekarang pediatrik & kdg dewasa gagal nafas peny neuro-muskuler dan PPOKIron lung, menutupi seluruh tubuh kecuali kepala.Ada yang dgn tekanan eksterna negatif pada rongga iga - menginduksi aliran inspirasiTidak perlu intubasi endotrakea, tapi sulit logistik & perawatan. berkembang VM tekanan positif untuk kasus-kasus akut.Gas “didorong” melewati jalan nafas masuk ke paru
Ventilasi tekanan positif :Ventilasi tekanan positif : Manual ventilator (self-inflating resuscitation bag)
dan face mask jangka pendek; Vent tekanan positif konvensional, frek sp 60x/menit;
dengan intubasi endotrakea; Vent tek positif frek tinggi (HF-PPV = high
frequency-positive pressure ventilation).
Ventilasi tekanan positif adalah vent dgn frekuensi nafas sampai dgn 60x/menit
Vent frek tinggi disebut high frequency positive pressure ventilation (HF-PPV)
3 jenis ventilasi dalam kategori ini :3 jenis ventilasi dalam kategori ini :
HF-PPV untuk VM dengan frek 60-100x/ menit High Frequency Jet Ventilation (HF-JV), suatu
bentuk HF-PPV dimana gas dihantarkan ke dalam trakea dengan cara memasukkan kanula sempit ke dalam pipa endotrakea atau perkutaneus melalui membran krikotiroid; frek 100-350x/menit
High Frequency Oscillation (HFO), frek lebih tinggi 20x/detik (20Hz) atau 1200x/menit
Keuntungan penting dari semua HF-PPV :Keuntungan penting dari semua HF-PPV :
Pertukaran gas adekuat dapat dipertahankan dgn tek jalan nafas lebih rendah dp PPV konvensional
Tekanan rata-rata jalan nafas turun pengaruh thd curah jantung <,
Risiko barotrauma berkurang, Kebocoran udara berkurang mel fistula
bronkhopleura pasien pneumotorak
HFJV berguna dalam 3 hal :HFJV berguna dalam 3 hal :
Pada pasien dengan fistula brobkhopulmoner yang tidak dapat diventilasi adekuat dengan VM konvensional,
Selama prosedur endoskopik jalan nafas, dan Pada pasien tergantung ventilator yg menjalani
bedah/prosedur yang harus dikerjakan dengan gerakan sedikit mungkin
Indikasi VM :Indikasi VM :
Ventilasi spontan pasien tidak adekuat untuk mempertahankan hidup,
Diperlukan pengambil-alihan ventilasi pasien utk cegah kolaps yg mengancam.
VM elektif selama anestesi umum dan contoh pasien status asmatikus refrakter dgn PaCO2 meningkat
Tabel Petunjuk Pemasangan ventilasi mekanik :Tabel Petunjuk Pemasangan ventilasi mekanik :
Parameter Indikasi VM Batas NormalMekanik :
Frek. Nafas (x/mnt) > 35 10-20Volume tidal (ml/kg) < 5 5-7Kapasitas vital (ml/kg) < 15 65-75Tenaga inspirasi maks.
(sm H2O) < 25 75-100
Oksigenisasi :
PaO2 (mmHg) < 60 (FiO2 0,6) 75-100
(udara)
P(A-aDO2) (mmHg) > 350 25-65(FiO2 1)
Ventilasi :
PaCO2 (mmHg) > 60 35-45
VD : VT > 0,6 0,3
Tabel Aplikasi Klinik Ventilasi MekanikTabel Aplikasi Klinik Ventilasi Mekanik1. Resusitasi kardiopulmoner2. Kegagalan nafas akut dan kronik utk pertahankan
pertukaran gas3. Anestesia umum bila pelumpuh otot atau IPPV diperlukan4. Peningkatan ekskresi CO2, pd alkalosis metabolik atau
respirasi; pd hipertensi intrakanial;utk mengurangi resistensi vaskuler paru;
pd situasi produksi CO2 meningkat5. Gagal kardiorespirasi utk mengurangi kerja nafas,6. Ventilasi “profilaktik” pascabedah mayor, torak dan
abdominal atas, dan pasien cedera kepala dan tidak stabil,7. Dada tergirik (Flail chest) utk internal splinting,8. Gagal ventrikel kiri berat untuk mengurangi afterload.
Klasifikasi ventilatorKlasifikasi ventilator : :Tenaga penggerak :1. Flow generator : flow konsan2. Pressure generator : pressure konstan
Mengawali inspirasi :1. Assistor, mesin memulai aliran gas dg sedikit
penurunan tekan di tubing system. Pada nafas spontan
2. Controller, mesin memulai aliran gas setelah periode tertentu, pada pasien Apneu : rate dan rasio insp : exp disesuaikan
Mengakhiri inspirasi :1. Time cycle2. Volume cycle3. Pressure cycle
ASSISTED VENTILATION Pernafasan pasien spontan, mesin membantu Triggering Pressure Support : 5 – 15 sm H2O
INTERMITTENT MANDATORY VENTILATION Ada pernafasan spontan diantara nafas “mandatory”
mesin SIMV (synchronyzed intermittent mandatory
ventilation)
MANDATORY MINUTE VENTILATION Pasien selalu mendapat volume semenit
total (spontan dan ventilator) sama
PEEP (Positive End Expiratory Pressure)
CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
Penatalaksanaan tunjangan Penatalaksanaan tunjangan ventilasi mekanikventilasi mekanik
1. Asuhan keperawatan dan observasi2. Pembersihan sekresi3. Sedasi dan k/p pelumpuh otot4. Pemantauan :
a. Analisa gas darahb. Pulse oximetry
c. End-tidal CO2
d. Lung Function Test : A-aDO2 dan rasio VD : VTe. Foto Torak
KOMPLIKASI VENTILASI MEKANIK :KOMPLIKASI VENTILASI MEKANIK :
1. Karena intubasi & ekstubasi :laserasi, perforasi faring-laring, suara serak,
spasme laring, edema laring, dll2. Berhubungan dgn pipa endotrakea & trakeostomi :
stenosis trakea, trakeomalasi, dll3. Karena kerja ventilator : kegagalan mesin, nebulisasi
& humidifikasi tidak adekuat, pemanasan udara inspirasi berlebihan, vent. Terkontaminasi bakteri
4. Komplikasi medik selama ventilasi mekanik :hipo- & hiperventilasi, displasi bronkhopulmoner, hipotensi, curah jantung turun, rentensi air krn ADH meningkat, barotrauma (pneumotorak, pneumomediastaum, emfisema interstisial paru, emfisema kutis)
Terapi inhalasi :Terapi inhalasi :
Terapi IPPB Terapi humiditi dan aerosol Terapi fisik dada (Chest Physical therapy)
a. Postural drainage
b. Chest percussion
c. Chest vibration
d. Cough instruction & cough stimulation
e. Breathing exercises
Weaning (penyapihan)Weaning (penyapihan)
Terapi inhalasi : Memperbaiki higiene bronkhial Memperbaiki distribusi ventilasi
Terapi IPPB : Memperbaiki dan mengusahakan mekanisme
batuk Memperbaiki distribusi ventilasi Memberikan medikasi