Veillonella Dan Capnocytophaga

3
Veillonella Veillonella merupakan bakteri gram-negatif yang bersifat anaerob obligat dan berbentuk kokus. Bakteri ini dapat diisolasi dari rongga mulut dan usus pada mammalia. Tiga spesies dari Veillonella yang telah diketahui berkaitan dengan rongga mulut manusia adalah: 1. Veillonella parvula. Bakteri ini merupakan bakteri gram-negatif, dengan bentuk kokus kecil, dan bersifat anaerob. Dapat ditemukan pada rongga mulut manusia, terutama pada plak gigi. Bakteri ini dianggap sebagai 'organisme menguntungkan’ karena kaitannya dengan karies gigi. Pada kasus ini, Veillonella parvula memetabolisme asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri kariogenik menjadi asam yang lebih lemah yaitu asam asetat dan propionat yang akan mengurangi kemampuan melarutkan enamel melalui reaksi fermentasi berikut: Lactate acetate + 2 propionate + CO 2 + H 2 O. Bakteri ini belum diketahui memiliki potensi patogenik. 2. Veillonella dispar. Veillonella dispar ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi dari Veillonella Parvula pada plak subgingiva yang didapat dari pasien diabetes mellitus yang tidak memiliki ketergantungan pada insulin. (Zambon et al., 1988) 3. Veillonella atypica. Veillonella atypica merupakan bakteri yang bekerja sama dengan bakteri streptococcus di mulut melalui 2 mekanisme.Ia bekerja sama dengan beberapa bakteri streptococcus melalui mekanisme yang dapat menghambat laktosa dan bekerja sama dengan beberapa bakteri streptococcus lainnya melalui mekanisme yang tidak menghambat laktosa (Hughes et al., 1990). Veillonella atypica

description

veilonella dan captocynophaga

Transcript of Veillonella Dan Capnocytophaga

Page 1: Veillonella Dan Capnocytophaga

Veillonella

Veillonella merupakan bakteri gram-negatif yang bersifat anaerob obligat dan berbentuk kokus. Bakteri ini dapat diisolasi dari rongga mulut dan usus pada mammalia. Tiga spesies dari Veillonella yang telah diketahui berkaitan dengan rongga mulut manusia adalah:

1. Veillonella parvula.

Bakteri ini merupakan bakteri gram-negatif, dengan bentuk kokus kecil, dan bersifat anaerob. Dapat ditemukan pada rongga mulut manusia, terutama pada plak gigi. Bakteri ini dianggap sebagai 'organisme menguntungkan’ karena kaitannya dengan karies gigi. Pada kasus ini, Veillonella parvula memetabolisme asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri kariogenik menjadi asam yang lebih lemah yaitu asam asetat dan propionat yang akan mengurangi kemampuan melarutkan enamel melalui reaksi fermentasi berikut: Lactate → acetate + 2 propionate + CO2 + H2O. Bakteri ini belum diketahui memiliki potensi patogenik.

2. Veillonella dispar.

Veillonella dispar ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi dari Veillonella Parvula pada plak subgingiva yang didapat dari pasien diabetes mellitus yang tidak memiliki ketergantungan pada insulin. (Zambon et al., 1988)

3. Veillonella atypica.

Veillonella atypica merupakan bakteri yang bekerja sama dengan bakteri streptococcus di mulut melalui 2 mekanisme.Ia bekerja sama dengan beberapa bakteri streptococcus melalui mekanisme yang dapat menghambat laktosa dan bekerja sama dengan beberapa bakteri streptococcus lainnya melalui mekanisme yang tidak menghambat laktosa (Hughes et al., 1990). Veillonella atypica dan Veillonella dispar yang bekerja sama dengan Actinomyces naeslundii, Actinomyces israelii, dan Streptococcus sanguis ini dapat diisolasi dari plak subgingiva di mulut. Berikut ini merupakan bentuk kerja sama intergenerik antara Veillonella atypica dan Actinomyces naeslundii.

Capnocytophaga

Capnocytophaga merupakan suatu genus bakteri yang diklasifikasikan ke dalam famili Flavobacteriaceae bersama-sama dengan Flavobacterium, Chrysobacterium, dan

Weeksella. Capnocytophaga ini memiliki spesies dengan bentuk fusiform. Bakteri ini dapat diisolasi dari jaringan periodontal. Berbeda dengan Fusobacterium dan Bacteroides sp.,

Page 2: Veillonella Dan Capnocytophaga

bakteri ini tumbuh secara kapnofil pada agar darah. Capnocytophaga memiliki kemampuan bergerak secara gliding motility pada agar darah yang menyerupai kemampuan bergerak “swarming effect” pada Proteus sp. Macam-macam spesies dari bakteri capnocytophaga diantaranya Capnocytophaga ochrachea, Capnocytophaga sputigena, Capnocytophaga gingivalis, Capnocytophaga granulosa, dan Capnocytophaga haemolytica. Habitatnya pada area subgingival.

Capnocytophaga bersifat fakultatif anaerob, yaitu memerlukan CO2 untuk pertumbuhannya. Bakteri ini memiliki koloni pink, kuning dan putih yang menyebar tidak merata pada permukaan agar darah. Identifikasi dari bakteri ini dilihat dari produksi asam pada proses metabolisme, morfologi sel, reaksi biokimia dan “gliding characteristics”.

Patogenitasnya bersifat oportunis patogen, terkadang dihubungkan dengan penyakit gingivitis dan infeksi sistemik pada sistem imunitas pasien (immunocompromised patients). Pada pasien imunokompeten, bakteri ini termasuk kedalam koloni bakteri oral yang menginfeksi, mempengaruhi, dan merusak jaringan pendukung gigi (jaringan periodontal). Kondisi ini dapat menyebakan hilangnya tulang alveolar, hilangnya kemampuan melekat dan mobilitas gigi, hingga akhirnya dapat menyebabkan kehilangan gigi (McGuire & Nunn, 1996). Hal ini menurut penelitian dapat menyebabkan penyakit lainnya secara luas, seperti bacteremia (berpotensi pada syok septik), infeksi pada sistem muskuloskeletal (osteomyelitis, arthritis), kelainan pernapasan (empiema, abses paru), kelainan pencernaan (peritonitis), kelainan ibu-janin (abses ovarium, korioamnionitis), kelainan mata (konjungtivitis), kelainan jantung (endocartitis) dan kelainan otak (meningitis).

Beberapa spesies tertentu dari Capnocytophaga memiliki kemampuan memproduksi Ig A protease.

REFERENSI

Dworkin, Martin. The Prokaryotes Vol. 4 Bacteria: Firmicutes, Cyanobacteria. USA : University of Minnetosa.

Samaranayake, Lakshman. 2007. Essentials Microbiology for Dentistry. London: Churcill Livingstone.