PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

15

Transcript of PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Page 1: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …
Page 2: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

TAHUN 2015

Badan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 3: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

DAFTAR ISI Data dan/atau Informasi Fenomena Alam Laut dan Perubahan Iklim

1. Kajian Transpor Massa Air dari Laut China Selatan ke Perairan dalam Indonesia untuk validasi data produktivitas primer

2. Kajian Operasional Oseanografi untuk prediksi fenomena laut dan potensi perikanan

Data dan Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan serta Hasil Observasi Laut

dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau kecil

3. Studi Implikasi Pengasaman Laut Pada EkosistemTerumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI)

4. Aplikasi Sistem Observasi Adaptasi Mangrove Terhadap Perubahan Iklim

5. Pengembangan Prediksi Sebaran Daerah Potensial Penangkapan Ikan

Page 4: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya Laporan Ringkas Penelitian dan Pengembangan Keluatan dan Perikanan di Balai Penelitian

dan Observasi Laut Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Lpaoran ini merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengkajian dan

Perekayasaan Teknologi Kalautan dan Perikanan.

BPOL pada tahun 2015 melaksanakan kegiatan penelitian yang menghasilkan 2 output utama yakni:

Data dan/atau Informasi Fenomena alam laut dan perubahan iklim

Data dan Informasi Teknologi Kelautan dan Perikanan serta hasil observasi laut dan Pengawasan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau kecil

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dicapai. Sangat disadari bahwa laporan ini belum

sempurna dalam menyajikan informasi, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Laporan ini.

Jembrana, Desember 2015

Dr. Bambang Sukresno, M.Si

Page 5: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

TIM PENYUSUN Penanggung Jawab

Adi Wijaya, M.Si

Anggota

Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K.

Nur Aulia, S.E

Adib Aprilianur

Desain

Adib Aprilianur

Diterbitkan Oleh:

Balai Penelitian dan Observasi Laut

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Kemeneterian Kelautan dan Perikanan

Jl. Baru Perancak, Negara, Jembrana – Bali 82251

Telp. : (0365) 44266/44268/44277, Fax. : (0365) 44278

e-mail: [email protected]

www.bpol.litbang.kkp.go.id

Page 6: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KELOMPOK PENELITIAN–TAHUN 2015 Kajian Transpor Massa Air dari Laut China Selatan ke Perairan dalam Indonesia

untuk Validasi Data Produktivitas Primer

Latar Belakang :

Berdasarkan hasil kerjasama antara Balitbang KP dengan State Oceanic Administration (SOA) Tiongkok melalui kegiatan South China Sea – Indonesia

Seas Transport Exchange (SITE) fasa I dan II daritahun 2007 hingga 2011 di Selat Sunda dan Karimata, telah dapat diperkirakan bahwa selama musim

dingin bumi belahan utara (BBU) atau monsun barat laut,terjadi transpor massa air yang sangat signifikan, yaitu sebesar 3,6 Sv (1 Sv = 1 x 106

m3/detik), dari Laut Tiongkok Selatan ke Laut Jawa. Sementara itu, selama musim panas BBU atau saat monsun tenggara, terjadi transpor massa air

sebesar 1,8 Sv dari Laut Jawa menuju ke Laut Tiongkok Selatan. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa transpor yang terjadi di Selat Karimata dapat

memasok hingga 5 Sv terhadap variasi musiman Arlindo dan berdampak sangat signifikan pada sirkulasi yang terjadi antara Laut Tiongkok Selatan dan

perairan dalam Indonesia. Selain itu telah diperoleh pula bahwa arus laut di Selat Sunda ternyata sangat bervariasi terhadap musim, dan hal ini akan

sangat mempengaruhi kejadian migrasi ikan yang juga bersifat musiman.

Tujuan :

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan keluaran berupa data oseanografi perairan Indonesia serta interaksinya dengan Samudera Hindia dan

Pasifik yang bersifat menerus dan akurat untuk keperluan validasi hasil model numerik, terutama yang berkaitan dengan produktivitas primer yang

erat kaitannya dengan perikanan.

Metode :

Metode yang digunakan berupa koordinasi teknis, korespondensi dengan mitra kerjasama, riset bersama melalui kegiatan pelayaran ilmiah dan

pemasangan mooring di Selat Karimata, Sunda, dan Makassar serta Samudera Hindia selatan Jawa.

Hasil :

Telah dilakukan Cruise JUVO di perairan Samudera Hindia Selatan Jawa dengan kegiatan penempatan RAMA sub surface mooring dan pengangkatan JUV surface mooring serta pengukuran CTD. Juga telah dilakukan Cruise SITE di perairan Selat Sunda dan Selat Karimata dengan kegiatan penempatan 2 TRBM baru di Selat Sunda dan Pengangkatan serta penempatan kembali 4 TRBM di Selat Karimata serta pengukuran CTD, telah dilakukan cruise MITF di selat Makassar dengan kegiatan pengangkatan dan penempatan 1 sub surface mooring serta pengukuran CTD. Berhasil dikumpukan data dan

informasi oseanografi perairan Selat Karimata, Selat sunda, Selat Makassar dan Samudera Hindia Selatan Jawa. Berhasil disusun 3 Laporan Survei, 1 Laporan Akhir dan 2 Karya Tulis Ilmiah.

Satuan Kerja Alamat

: :

Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata dan Selat Makassar Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: :

Teguh Agustiadi, ST Mukti Trenggono, M.Si Bayu Priyono, M.Si

Program Renstra Program APBN

: : :

Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem Data dan Informasi Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Mitra Kerjasama

:

FIO - China, LDEO-USA, LIPI

Page 7: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Eko Susilo, S.Pi Dr. rer. nat. Agus Setiawan Dr. Agung Yunanto Gusti Putu Sukadana Yustisia Firdaus, S.T Gries Elvina Noor, S.Si

Anggaran Realisasi Dana Pendamping :

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 2.077.859.000 ,- Rp. 1.961.202.000,- Rp. ,-

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 2.077.115.315,- Rp. 1.955.429.773,- Rp. ,-

Pengguna : P3TKP, P3SDLP, LPPT, ITB, UNPAD, UNDIP IPB, UNSOED,UB Universitas Surya

Page 8: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KELOMPOK PENELITIAN–TAHUN 2015

PENGEMBANGAN PREDIKSI SEBARAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN

Data Tangkapan berdasarkan titik potensi

Foto Kegiatan Survey

Latar Belakang : BPOL telah secara rutin memberikan informasi tentang daerah potensial penangkapan ikan pelagis di seluruh WPP di Indonesia

dalam bentuk Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Nasional (PPDPI Nasional). Prediksi tersebut didasarkan pada informasi tentang kondisi

oseanografi yang diperoleh dari data satelit oseanografi yang berupa sebaran konsentrasi klorofil-a, suhu permukaan laut, dan anomali tinggi

permukaan air laut. Penelitian dan pengembangan sistem prediksi daerah potensial penangkapan ikan pelagis terus dilakukan, meliputi (1)

frekuensi penerbitan, (2) metode yang digunakan dan (3) akurasi informasi. Informasi yang akurat akan sangat membantu nelayan dalam membuat

rencana kegiatan operasional penangkapan dengan baik. Sejalan dengan tuntutan untuk meningkatkan efisiensi dalam pembuatan PPDPI serta

keakuratan daerah potensial penangkapan ikan, maka BPOL telah berhasil membangun sebuah sistem pemrosesan yang semi otomatis dalam

pembuatan PPDPI. Dengan otomatisasi ini proses pembuatan PPDPI akan menjadi lebih cepat dan juga dapat meminimasi humanerror.

Penelitian ini difokuskan untuk memvalidasi PPDPI Nasional khususnya di Perairan Laut Jawa (WPP-RI 712). Validasi PPDPI akan diukur dengan

membandingkan hasil tangkapan ketika survey lapangan dan survey bioakustik dengan hasil prediksi. Lokasi penelitian akan dilakukan di periaran

Laut Jawa (WPP-RI 712).

Tujuan : Mengetahui validitas PPDPI Nasional di wilayah Perairan Laut Jawa (WPP-RI 712) Metode : PPDPI disusun dengan menggunakan data SST dan klorofil-a memanfaatkan teknolgi penginderaan jauh. Hasil prediksi terdiri dari 2

kategori, yaitu “daerah potensi” dan “daerah tangkapan”. “Daerah tangkapan” mempunyai kemungkinan diperolehnya hasil tangkapan yang lebih

baik, karena pada daerah tersebut terdapat front dan klorofil-a yang sesuai. Survei lapangan dilakukan melalui kerjasama dengan BBPPI Semarang

sebagai penyedia wahana survey. Kapal latih / kapal survei tersebut akan diarahkan menuju lokasi (dan sekitarnya) prakiraan daerah penangkapan

ikan sesuai dengan data yang terbaru. Data lapangan diperoleh dengan melakukan kegiatan penangkapan pada beberapa lokasi dan survey dengan

bio-akustik. Data kualitas perairan diukur dengan alat ukur portabel, serta untuk beberapa parameter dilakukan analisa di laboratorium BPOL.

Hasil : Hasil eksperimen penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap beam trawl secara valid menunjukkan bahwa ikan yang diperoleh

pada kategori “daerah tangkapan” menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan daerah dengan kategori “daerah potensi”. Hasil survey

dengan bio-akustik menunjukkan bahwa densitas ikan tertinggi pada lokasi survei ditemukan pada kedalaman 44 – 55 m. Berdasarkan data

Kualitas perairan, baik yang diambil dengan Water Quality Checker Portabel yang meliputi data pH, DO, Konduktifitas, Turbiditas, Temperatur dan

salinitas dari kedalaman 0 sampai 30 meter dengan interval tiap 1 meter; data parameter kimia yang dianalisis di laboratorium BPOL meliputi data

Klorofil-a, nitrat, nitrit, phosphat, silika, amonia dan total suspended solid (TSS) pada kedalaman 0 dan 20 meter; menunjukkan bahwa secara

umum kondisi Laut Jawa tidak terlalu subur, dengan komposisi plankton yang dominan berasal dari kelas Diatoms karena ditemukan hampir pada

tiap stasiun pengambilan sampel, sedangkan untuk zooplankton lebih didominasi oleh kelas Crustacea.

Page 9: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Satuan Kerja Alamat

: :

Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak Kab Jembrana 82251 Bali

Lokasi Kegiatan : Laut Jawa (WPP-NRI 712) Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: :

Komang Iwan Suniada Eko Susilo

Program Renstra Program APBN

: :

Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Mitra Kerjasama

Dana Pendamping

Pengguna

:

:

:

-

-

Nelayan

Anggaran Realisasi (per awal Des)

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 241.080.000,- Rp. ,- Rp. ,-

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 234.913.300,- Rp. ,- Rp. ,-

Page 10: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KELOMPOK PENELITIAN–TAHUN 2015

KAJIAN OPERASIONAL OSEANOGRAFI UNTUK PREDIKSI FENOMENA LAUT DAN POTENSI PERIKANAN

Latar Belakang : Peluang untuk pengembangan usaha perikanan tangkap dan kelautan Indonesia masih memiliki harapan yang sangat baik

kedepannya. Potensi sumber daya laut untuk sektor perikanan masih sangat mendukung sebagai salah satu pembangun ekonomi rakyat Indonesia,

hal ini terlihat dari besarnya jumlah tangkapan ikan setiap tahunnya. Namun beberapa tahun terakhir besarnya potensi laut tersebut tidak

didukung dengan daya dukung teknologi yang dapat memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal. Besarnya biaya operasional yang dialami

para penangkap ikan akibat pengaruh dari harga bahan bakar serta kurang efisiennya menentukan lokasi penangkapan ikan yang dilakukan oleh

para nelayan menjadi salah satu penyebab turunnya pemanfaatan sumberdaya kelautan tersebut. Untuk mengoptimalkan potensi sumber daya

perikanan dan kelautan tersebut diperlukan terobosan dalam bentuk pemanfaatan teknologi dan informasi terbaru yang ada.

Tujuan : melakukan prediksi fenomena laut dan zona potensi ikan di perairan Indonesia. Keluaran yang dihapakan kondisi terbaru dan prediksi

fenomena laut skala meso, yaitu dinamika upwelling dan eddies, serta prediksi distribusi spasial densitas ikan di daerah WPP-RI 573 dan 711.

Prototipe operasional prediksi tersebut diperkirakan akan mempunyai resolusi spasial < 1/12 derajat (9km)

Metode : 1) Pengembangan model hidrodinamika laut. Model hidrodinamika 3 dimensi dilakukan dengan mensimulasikan parameter fisik laut

(arus, pasang surut, suhu, salinitas) sebagai dasar pengembangan model. 2) Pengembangan model biologi kimia laut. Simulasi model biologi kimia

laut akan dilakukan dengan menggunakan input data dari citra satelit dan digabungkan dengan model hidrodinamika laut yang telah dikembangkan

pada tahapan sebelumnya. 3) Pengembangan model dinamika populasi di laut. Model ekosistem dan dinamika populasi untuk perikanan laut

dibangun berdasar persamaan reaksi adveksi-difusi. Data masukan pada model ini adalah data kondisi lingkungan (fisik, kimia, dan biologi) yang

diperoleh dari dua model sebelumnya. 4) Verifikasi hasil model. Verifikasi hasil model dilakukan dengan membandingkan keluaran model dengan

data hasil pengukuran parameter oseanografi dan data tangkapan yang diperoleh dari berbagai sumber. 5) Data dan informasi prediksi fenonema

laut dan distribusi spasial densitas ikan. Prediksi informasi fenonema laut dan distribusi spasial densitas ikan merupakan hasil visualisasi dari

model dinamika kondisi fisik laut dan populasi ikan yang telah diverifikasi.

Page 11: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Hasil :

1) Verifikasi keluaran model dengan Observasi SITE dan RAMA untuk parameter temperatur dan salinitas, 2) Couple model NEMO 2.3 dan PISCES 3.2 konfigurasi regional perairan Indonesia resolusi 1/12 derajat (9 km) yang disebut sebagai

INDOBIO V1 dan V1.1 3) Verifikasi keluaran model dengan data global (WOA, WOD,GLODAP, CARS, Citra Satelite MODIS) parameter NO3, O2, PO4, Si, DIC, ALK,

Klorofil,phytoplankton, NH4 4) Analisi bulanan SST, SSC dan front suhu dari data citra satelit MODIS untuk menentukan area upwelling yang kemudian dioverlay dengan

data koordinat tangkapan tuna (Albakor, Madidihang, Mata Besar) di WPP 573. 5) Analisis data Observasi TAO untuk mengetahui karakteristis fisik perairan secara vertical parameter suhu terkait dengan distribusi vertical

3 spesies tuna

Satuan Kerja Alamat

:

:

Balai Penelitian dan Observasi Laut

Jl. Baru Perancak Kab Jembrana 82251 Bali

Lokasi Kegiatan : Selatan Jawa (WPP 573) dan Selat Karimata (WPP 711)

Penanggungjawab

Peneliti /Pelaksana

Kegiatan

:

:

Wingking Era Rintaka S, M.Si

Dr. Dessy Berlianty, M.Si

Bayu Priyono, S.Si, M.Si

Jejen Jenhar Hidayat, S.Kel

Ainur Rahmah, SE

Muh. Arif Rachman, S.Si

Program Renstra

Program APBN

:

:

Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan

informasi

Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Mitra Kerjasama

Dana Pendamping

Pengguna

:

:

:

UNDIP,UNSRI,BPPL Muara Baru,LPPT

Benoa

-

Nelayan, Perguruan tinggi, Dinas, PPN

`Anggaran

- RM : Rp 124. 924.000

- PHLN : Rp. ,-

- PNBP : Rp. ,-

Realisasi (Per Awal Des)

- RM : Rp 91.844.632,-

- PHLN : Rp ,-

- PNBP : Rp ,-

Page 12: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KELOMPOK PENELITIAN–TAHUN 2015 Aplikasi Sistem Adaptasi Mangrove Terhadap Perubahan Iklim

Latar Belakang: Mangrove merupakan ekosistem kunci yang menyediakan berbagai kebutuhan yang sangat crusial untuk menjaga sumberdaya pesisir dan perikanan. Saat ini,kelestarian mangrove menghadapi penurunan akibat faktor antropogenik maupun perubahan iklim, seperti kenaikan muka air laut (sea level rise). Perubahan ekosistem mangrove dapat mempengaruhi kondisi wilayah pesisir dan kelangsungan kehidupan masyarakat karena hutan mangrove merupakan pembatas antara wilayah pesisir dimana di dalamnya terjadi proses-proses penting untuk beradaptasi terhadap kenaikan muka air laut.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki area mangrove terluas di dunia, namun pemahaman tentang respon mangrove terhadap perubahan iklim masih belum banyak dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik terhadap proses adaptasi lahan basah, terutama mangrove, terhadap kenaikan muka air laut di Indonesia, serta untuk meningkatkan kemampuan para peneliti Indonesia dalam melakukan monitoring sistem yang terjadi di pesisir. Melalui kegiatan ini juga akan dikembangkan data dan model yang dapat menjadi bahan pemahaman bagaimana mangrove merespon kenaikan muka air laut di Indonesia.

Tujuan: Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengetahui respon mangrove terhadap kenaikan muka laut serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam menentukan proses tersebut.

Metode: Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rod surface elevation table-marker horizon (RSET – MH) yang digunakan untuk mengambil data geomorfolog (Cahoon et al. (2010). Untuk mengetahui dinamika ekosistem mangrove, data tersebut dilengkapi dengan data produktivitas mangrove yang meliputi pertumbuhan mangrove yang diukur dengan menggunakan dendrometer band dan produksi serasah yang dihitung dengan jaring. Kantong akar diambil dari tanah untuk dihitung perkembangan akar selama periode tertentu.

Hasil (Semester II): a) Berdirinya stasiun monitoring hutan mangrove di Dumai, dengan 9 benchmark untuk pengukuran elevasi dengan metode RSET-

MH serta 36 pohon contoh yang dipasangi dendromete- band untuk pengukuran produktivitas hutan mangrove; b) Data monitoring yang menunjukkan Laju perubahan elevasi tanah di Hutan Mangrove Perancak ( 1.1 ± 0.1 cm/tahun (bekas

tambak) dan 1.0 ± 0.1 cm/tahun (hutan alami), laju akresi vertikal (0.8 ± 0.1 cm/tahun (bekas tambak) dan 0.7 ± 0.1 cm/tahun (hutan alami); dan Rata-rata guguran serasah daun yang dihasilkan di Hutan Mangrove Perancak ( 21.2 g/m-2/bulan atau setara dengan 2.54 ton/ha/tahun (1.14 ton C/ha/tahun);

c) Sistem pemantauan yang telah diaplikasikan di Hutan Mangrove Perancak dapat digunakan untuk mengetahui proses yang terjadi dan faktor yang mempengaruhi adaptasi mangrove terhadap kenaikan muka laut di Hutan Mangrove Perancak dan dapat diaplikasikan di lokasi lain dengan karakteristik hutan mangrove yang berbeda (Dumai);

d) Secara umum, hutan mangrove di Perancak memiliki laju kenaikan elevasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan lokasi lain dan akan dapat bertahan (adaptif) jika laju kenaikan muka lautnya lebih rendah dari laju kenaikan elevasi, sebaliknya;

e) Hasil pengukuran di Dumai masih belum dapat menggambarkan tren, karena kegiatan pemantauan baru dilakukan 2 (dua) kali, yaitu bulan Juni dan Agustus.

Satuan Kerja Alamat

: :

Balai Penelitian dan Observasi Laut

Jl. Baru Perancak, Jembrana, Bali 82251, Telp. 0365-44266, Fax : 0365-44278, Website: www.bpol.litbang.kkp.go.id

Lokasi Kegiatan : - Hutan Mangrove Perancak, Desa Perancak, Kec. Jembrana, Bali - Hutan Mangrove Dumai

Gambar 2. Tren Perubahan

Elevasi, Akresi Vertikal, dan

Shallow Subsidence

Gambar 1. Ilustrasi Bagaimana Perubahan Elevasi diukur dan Faktor Biologi dan Fisik

Mempengaruhi Pembetukan Tanah di Hutan Mangrove

Gambar 3. Ketinggian Air dan Pola Pasang Surut di

Lokasi Penelitian Perancak

Gambar 4. Pemasangan Stasiun Observasi di

Dumai

Page 13: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Penaggung Jawab Peneliti/Pelaksana Kegiatan

: :

Nuryani Widagti Frida Sidik Yuli Pancawati Agung Yunanto Novia Arinda Prasdisty Amandangi W. Hastuti

Program Renstra Program APBN

: :

Penguasaan riset dan observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna

: UNRI, CI – Indonesia : - : LSM, Ditjen Teknis, Perguruan Tinggi

Bambang Supratman Hanggar Prasetyo I Nyoman Surana Ajis Muslim

Anggaran RM : Rp. 233.430.000,- PHLN: Rp. 123.448.000,- PNBP: Rp. 0,-

Realisasi RM : Rp. 205.728.768,- PHLN: Rp. 128.873.870,- PNBP: Rp. 0,-

Page 14: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

KELOMPOK PENELITIAN–TAHUN 2015

STUDI IMPLIKASI PENGASAMANAN LAUT PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN CORAL TRIANGLE INITIATIVE (CTI)

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

41

• Pengambilan sampel karang

• Dipotong membentuk lempengan

• X-ray

• Analisa menggunakan CoralXDS

• Dikorelasikan dengan hasil pemodelan dan data lapangan

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

2727

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

26

TN. BunakenpH

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

2828

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

3434 Balai Penelitian dan Observasi Laut

www.bpol.litbang.kkp.go.id42

• Sampel 1 Bahowo Dekat pesisir

• Rata-Rata pertumbuhan karang : 0.982916 cm/thny = 0.0042x + 0.8705

R² = 0.0951

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

Latar Belakang : Meningkatnya tekanan parsial karbon dioksida (CO2) di atmosfer akibat aktivitas manusia saat ini, pembakaran, kendaraan bermotor, pemanfaatan lahan hutan, dan berbagai aktivitas di bidang industri dapat menyebabkan terjadinya penyerapan CO2 oleh permukaan laut. Meningkatnya jumlah CO2 yang terlarut dapat menurunkan pH (pengasaman laut), menurunkan jumlah ion karbonat (CO32-) dan menurunkan konsentrasi aragonite dan calcite sehingga kemampuan organisme berkapur untuk membentuk kerangkanya akan terganggu. Proses pengasaman laut belum banyak dikaji implikasinya terhadap ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia yang relatif cukup hangat, dengan keanekaragamannya yang tertinggi di dunia dan mewakili 18% dari seluruh terumbu karang di dunia. Untuk itu perlu dilakukan observasi dan pemantauan implikasi proses pengasamanan laut pada ekosistem terumbu karang di kawasan CTI. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui implikasi pengasamanan laut pada ekosistem terumbu karang di kawasan CTI ini merupakan kegiatan multiyears yang telah dimulai pada tahun 2011. Pada tahun 2011 dan 2012 telah dilakukan pemantauan kualitas air meliputi parameter pH, temperatur, salinitas, alkalinitas, fosfat dan silikat di daerah Pemuteran dan Nusa Penida. Hasil pengukuran menunjukkan adanya variasi pH, temperatur, salinitas, alkalinitas yang dipengaruhi oleh pola monsunal yang terjadi di perairan Indonesia. Pada tahun 2013 telah dilakukan pemantauan kualitas air dan melakukan coring di lokasi Nusa Penida, Bunaken dan Selayar. Pada kegiatan coring, dilakukan pengambilan sampel karang dengan metode drilling, hal ini dilakukan karena keterbatasan data tentang kondisi terumbu karang dalam jangka panjang yang bersifat time series, sementara karang dapat merekam perubahan kondisi lingkungan fisik selama pertumbuhannya. Sampel karang dari ketiga lokasi telah dianalisa laju pertumbuhan tahunannya dengan metode X-Radiograph. Hasil analisa menunjukkan adanya variasi laju pertumbuhan tahunannya 1 cm/tahun yang dipengaruhi oleh variasi temperatur perairan. Dalam penelitian di tahun 2015 ditekankan pada pengaruh lokal letak terumbu karang terhadap pola pertumbuhannya. Data hasil pertumbuhan ini akan dijadikan data acuan spesifik lokasi. Tujuan : Tujuan umum kegiatan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabilitas pH, temperatur dan salinitas terkait dengan pengasaman laut dan implikasinya terhadap terumbu karang di kawasan CTI. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah: 1) mengkaji variabilitas pH, temperatur dan salinitas di lokasi penelitian 2) menduga laju pertumbuhan tahunan karang di lokasi penelitian 3) menduga pengaruh variabilitas pH, temperatur dan salinitas terhadap pertumbuhan karang di lokasi penelitian 4) menduga pengaruh daratan terhadap pola pertumbuhan karang di lokasi penelitian Metode : Monitoring kualitas air dilakukan untuk parameter pH, Salinitas, temperatur, serta parameter kesuburan perairan (nitrat,nitrit, phospat). Monitoring dilakukan baik secara insitu (di tempat) maupun sampel air dianalisis di laboratorium. Data kualitas air tersebut akan digunakan untuk validasi pemodelan biogeokimia perairan yang merupakan komponen utama pengasaman dan pertumbuhan karang. Coring karang dilakukan untuk melihat perbedaan pola pertumbuhan karang pada 3 kondisi lingkungan yang berbeda yaitu daerah dekat pesisir, daerah dekat laut lepas dan daerah antara pesisir dan laut lepas. Pada kegiatan coring, dilakukan pengambilan sampel karang dengan metode drilling kemudian sampel karang dari ketiga lokasi dianalisa laju pertumbuhan tahunannya dengan software Coral-XDS dengan terlebih dahulu dibersihakan dan di lakukan X-Radigraph. Selanjutnya hasil analisis di pergunakan untuk mendeteksi pengaruh lingkungan terhadap pola pertumbuhan karang. Dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

Page 15: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN …

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

43

• Rata-Rata pertumbuhan karang : 1.201 cm/thn

0.0000

0.5000

1.0000

1.5000

2.0000

2.5000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25

pa

nja

ng

(cm

)

Tahun Ke

Pola pertumbuhan karang

Balai Penelitian dan Observasi Lautwww.bpol.litbang.kkp.go.id

44

Hasil : Telah dilakukan monitoring kualitas air di tiga lokasi penelitian yaitu Nusa Penida, Taman Nasional Bunaken dan Taman Nasional Takabonerate Selayar. Monitoring kualitas air juga dimaksudkan untuk recoveri loger yang telah di deploy pada tahun sebelumnya yang mencakup 2 loger di Taman nasional bunaken dan 2 loger di Nusa penida. Disamping itu monitoring kualitas air dimaksudkan untuk validasi pemodelan biogeokima di lokasi kegiatan. Hasil pemodelan yang didapatkan adalah pemodelan biogeokimia untuk parameter pH, salinitas dan temperatur harian dilokasi penelitian.

Hasil analisis pertumbuhan karang di TN. Bunaken memberikan gambaran bahwa, pertumbuhan karang Porietes sp lebih cepat tumbuh di daerah dengan interak dengan daratannya semakin jauh. Hasil pertumbuhan karang Porietes sp rata-rata tahunan di daerah bawoho (dekat pesisir) adalah sekitar 0.982916 cm/thn sedangkan di daerah mantehage yang jauh dar interaksi daratan adalah sekitar 1.201 cm/thn.

Hasil kalibrasi alat ICPOES untuk analisislogam berat pada terumbu karang telah menghasilkan kurva dengan R2 mendekati satu, yang berarti alat tersebut dapat untuk menguji logam berat yang telah dipreparasi tahun ini dan akan diujikan tahun depan.

Telah dilakukan diseminasi hasil penelitian pada dua seminar yaitu : a. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ke V pada bulan Mei 2015 di Universitas Brawijaya dengan judul: Kajian SPL, Presipitasi dan Salinitas, kaitannya dengan Laju pertumbuhan karang porietes di Nusa Penida Bali. b. SEMNASKAN UGM pada tanggal 8 Agustus 2015 dengan judul : Analisis pertumbuhan karang porietes di Pulau Siladen Utara Bunaken Sulawasi Utara.

Satuan Kerja Alamat

:

:

Balai Penelitian dan Observasi Laut Jl. Baru Perancak Jembrana Bali

Lokasi Kegiatan : Nusa Penida, Taman Nasional Takabone Rate dan Taman Nasional Bunaken

Penanggungjawab Peneliti /Pelaksana Kegiatan

: :

Dr. Agung Yunanto Camelia K. Tito, S.Si Dr. Dessy Berlianty Nuryani Widagti, M.Si Yuli Pancawati, S.Si Dr.rer.Nat Agus Setiawan Dr. Rer. Nat. Sri Yudawati Cahyarini Dr. Ali Arman Lubis Novia Arinda Pradisti, S.Si Amandangi W. Hastuti, S.I.K

Program Renstra Program APBN

: :

Mitra Kerjasama Dana Pendamping Pengguna

: : :

BATAN, LIPI - -

Anggaran Realisasi

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 237.931.000,- Rp. 0,- Rp. 0,-

- RM - PHLN - PNBP

: : :

Rp. 228.823.685,- Rp. 0,- Rp. 0,-