VCO dyan
-
Upload
dahlia-qadari -
Category
Documents
-
view
131 -
download
0
Transcript of VCO dyan
VCO
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan VCO dari kelapa
II. PERINCIAN KERJA
Pembuatan starter
Pembuatan skim dan krim dari kelapa
Pembuatan dan pemisahan minyak (VCO) dari kelapa
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang Digunakan :
Baskom
Autoklaf
Erlemeyer 250 ml
Gelas plastik
Penyaringan
Kain
Pipet
Bulb
Timbangan analitik
Spatula
B. Bahan yang Digunakan
Kelapa
Aquadest
Urea
Gula
Farmipan (ragi roti)
IV. DASAR TEORI
A. DEFINISI VIRGIN COCONUT OIL
Minyak kelapa pada
umumnya dibagi menjadi dua
kategori utama yaitu RBD dan
Virgin. Penyebabnya adalah
proses pembuatan dan
pemilihan buahnya, yang
mempengaruhi kualitas,
penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya.
Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata.
RBD merupakan singkatan dari " Refined, Bleached and Deodorized" atau
minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa
diartikan masih murni atau perawan.
RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau
diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan
asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa
jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan
pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula
banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak
mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai
keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng
dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan
menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk
maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda
(NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon
aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat
kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada
umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan
rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan
makanan di rumah tangga dan industri.
Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa
segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah
diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses
fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan
zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu
tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minyak kelapa
murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku
warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
B. ZAT TERKANDUNG DALAM VCO
Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses
pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil
penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh
manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam
membunuh virus, ragi, cendawan dan protozoa sehingga dapat
menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai
ragi patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd.
Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi
meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi
dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah
menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam
laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C,
Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam,
Penuaan dini, dll.
Sama seperti yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan
perlindungan kepada sang bayi, asam laurat juga dibutuhkan manusia
dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per
hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu
hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.
C. Manfaat VCO
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
Kegemukan dan obesitas sekarang
mudah terlihat pada anak-anak
golongan menengah ke atas yang
tinggal di kota-kota besar yang
keranjingan menyantap junkfoods,
ayam goreng, kentang goreng, pop-
corn, pizza. donat, Oreo, kreker,
biskuit, snacks dll yang digoreng dan atau diolah dengan minyak sayur,
margarin dan shortening.Kejadian ini sudah melanda di Amerika Serikat,
dan tidak kurang dari 60% golongan anak dan remaja mengalami obesitas
dan morbid obesitas.
Obat-obat patent (allopathic) tidak bisa menyembuhkan keracunan lemak
trans atau free radicals, malah sebaliknya lemak trans bisa membunuh kita
(Drugs do not cure disease, Yokie Newa, 1997 dan Free Radicals invite
death, Yokie Newa 1999). Sebaliknya menggoreng dan atau mengolah
makanan dengan minyak kelapa adalah yang paling aman dan paling sehat,
karena hanya menghasilkan energi, bukan kolesterol dan jaringan adiposa
dan tidak pula menghasilkan lemak trans atau radikal bebas.
Salah satu makanan yang bisa meningkatkan metabolisme bahkan lebih
dari protein adalah minyak kelapa. MCFA merubah metabolisme ke
tingkatan yang lebih tinggi, membakar lebih banyak kalori. Hal ini terjadi
setiap saat makan MCFA, karena MCFA meningkatkan angka metabolik,
mereka merupakan lemak makan yang sebenarnya bisa mengurangi berat
badan. Lemak makan yang menurunkan berat badan bukan menambahnya
merupakan satu konsep yang sangat asing, namun itulah yang benar-benar
terjadi.
MINYAK kelapa Virgin dikenal sebagai minyak yang mampu
melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para gadis yang
memahami manfaatnya. Manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa ini
lebih luas daripada sekadar pelangsing tubuh. Demikian dikatakan
Suhirman, Ahli Peneliti LIPI, Kebun Raya Bogor yang mempresentasikan
hasil penelitiannya di Jakarta, belum lama ini.
Hasil-hasil penelitian membuka tabir kerahasiaan alam yang terkandung
dalam buah kelapa, menyajikan data tentang manfaat minyak beraroma
gurih dan lembut itu untuk meningkatkan metabolisme tubuh, serta
menanggulangi beraneka penyakit.
Minyak kelapa Virgin mengandung lauric acid yang tinggi (sampai 53
persen), sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang (jumlah
karbonnya 12) yang biasa disebut medium chain fatty acid alias MCFA.
Mendengar kata lemak jenuh, orang mudah menjadi takut, terseret oleh
mitos tentang bahaya lemak jenuh bagi kesehatan, tanpa menyimak bahwa
lemak jenuh yang berantai sedang, justru mendukung kesehatan kita.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan, penggunaan minyak kelapa Virgin
untuk memasak makanan akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
penyakit-penyakit yang mematikan. Di dalam tubuh manusia lauric acid
akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monoglyceride yang
bersifat antivirus, antiragi, dan antiprotozoa.
Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat menanggulangi serangan virus-
virus seperti HIV, herpes simplex virus-1 (HSV-1), vesicular stomatitis
virus (VSV), visna virus, cytomegalovirus (CMV), influenza, dan berbagai
ragi patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd,
serta protozoa seperti giadia lamblia.
Selain mengandung lauric acid, minyak kelapa Virgin juga mengandung
capric acid yang, walaupun kandungannya cuma enam persen, juga
bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam tubuh kita, lemak berantai sedang
yang jumlah karbonnya sepuluh ini diubah menjadi monocaprin, yang
bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit seksual, seperti virus HSV-2
dan HIV-1, dan ragi neisseria gonorrhoeae.
Sifat-sifat antiinfeksi yang dipunyai asam-asam lemak bergantung pada
struktur kimianya, misalnya monoglyserides bersifat antiinfeksi. Sedangkan
diglycerides dan triglycerides bersifat tidak antiinfeksi.
Di antara lemak-lemak jenuh yang berantai karbon sedang, lauric acid
mempunyai antiviral activiy yang lebih besar daripada caprylic acid (dengan
delapan karbon), capric acid (sepuluh karbon), atau myristic acid (dengan
14 karbon).
Adalah Dr Condrado Dayrit, yang pada tahun delapan puluhan menjabat
sebagai Presiden The National Academy of Science dan Direk-tur Medis
Potenciano Medical Center, Filipina, yang mula-mula melaporkan hasil
penelitiannya tentang kemampuan lauric acid ataupun capric acid
mematikan virus HIV.
Setelah profesor JJ Kabara mematenkan hasil penelitiannya lebih dari
tiga puluh tahun yang lalu, hasil-hasil penelitian tentang kemampuan minyal
kelapa Virgin menanggulangi serangan virus telah banyak dipatenkan
misalnya, paten yang dipunyai New England Deacones Hospital yang
berjudul Kernel Oils and Disease Treatment.
2. Kontrol Berat Badan
Lemak jenuh berantai sedang yang terkandung dalam minyak kelapa
Virgin juga bermanfaat untuk mengontrol berat badan. Obesitas telah
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Amerika Serikat, yang 55 persen
rakyatnya mengalami masalah kelebihan berat badan.
Obesitas, penyakit jantung, dan osteoporosis adalah keadaan-keadaan
yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat metabolisme tubuh. Untuk
menghasilkan energi dari karbohidrat, dibutuhkan insulin agar glukosa dapat
masuk ke dalam sel.
Banyak orang mengalami masalah produksi insulin ketika mereka
menjadi tua sehingga tubuhnya mengalami kesulitan memperoleh energi
dari karbohidrat. Glukosa yang tidak atau belum dimanfaatkan untuk energi
diubah menjadi triglyceride dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Trigliceride dan lipoprotein harus menembus dinding sel agar dapat
digunakan menjadi energi, dan keduanya juga membutuhkan enzim untuk
bisa menembus membran mitokondria di dalam sel, tempat energi
dihasilkan.
Namun, MCFA mempunyai sifat unik, yaitu bahwa dia tidak
membutuhkan enzim untuk menembus dinding mitokondria sehingga dapat
menghasilkan energi dengan cepat dan efisien. Itulah sebabnya ada orang
mengatakan, mengonsumsi MCFA mirip dengan mengisi kendaraan dengan
bahan bakar yang beroktan tinggi.
Dikarenakan MCFA mudah diserap ke dalam sel kemudian ke dalam
mitokondria, metabolisme pun meningkat. Penambahan energi yang
dihasilkan oleh metabolisme itu menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh
tubuh kita.
Di samping meningkatkan level energi kita, ada manfaat lain seiring
dengan peningkatan metabolisme itu misalnya, peningkatan daya tahan
terhadap penyakit dan percepatan penyembuhan dari sakit. Dengan
peningkatan metabolisme, sel-sel kita bekerja lebih efisien. Mereka
membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih
cepat.
Peneliti Jepang, T Fushiki dan K Matsumoto melaporkan, dengan
mengonsumsi minyak kelapa Virgin, badan tidak hanya mempunyai energi
lebih besar, tetapi juga mempunyai daya tahan lebih lama.
Dalam pemanfaatannya, minyak kelapa Virgin dapat dikonsumsi secara
langsung, atau dipakai untuk memasak. Dengan struktur kimia yang tidak
mengandung double bond, minyak ini bersifat tahan terhadap panas, cahaya,
oksigen, dan tahan terhadap proses degradasi. Dengan sifat itu, minyak
kelapa Virgin dapat disimpan dengan mudah pada suhu kamar selama
bertahun-tahun.
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki kebun kelapa
(Cocos nucifera) terluas di dunia yakni seluas 3.712 hektare, yang hampir
seluruhnya adalah perkebunan rakyat dan merupakan sumber penghasilan
sekitar dua setengah juta keluarga petani.
Namun, nilai ekspor minyak kelapa kita (32,2 persen) masih di bawah
Filipina (45,6 persen dari total ekspor dunia). Konsumsi minyak kelapa
terbesar adalah negara-negara Eropa Barat sebesar 570.000 ton atau 20,3
persen. Kemudian Amerika Serikat (AS) sebesar 467.000 ton (atau 16,6
persen), dan India sebesar 451.000 ton (16,1 persen). (lipi.go.id/E-5)
D. CARA MEMBUAT VCO
VCO adalah minyak nabati yang dibuat dari buah kelapa (Cocos
nucifera L). Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan buah kelapa.
Kelapa tua segar adalah bahan baku terbaik. Setelah kulit arinya yang
berwarna kecoklatan dikupas, buah kelapa diparut dan diperas
menggunakan mesin pemeras santan (coco milk expeller) atau dengan
tangan secara manual. Perasan santan kental kemudian dimasak dengan
suhu di bawah 60oC. Sampai terbentuk lapisan belondo (endapan protein
kelapa) pada bagian paling bawah, air dan lapisan minyak murni
berwarna bening pada lapisan paling atas. Hasil minyak tidak
mempunyai rasa dan beraroma khas kelapa. Minyak inilah yang dikenal
dengan sebutan minyak perawan atau VCO.
Proses pembuatan VCO juga bisa dilakukan dengan proses dingin
tanpa pemanasan. Langkah pertama memeras santan menggunakan air
kelapa, proses berikutnya menambahkan enzim dari nanas (ananase),
getah pepaya (papain) atau Kepiting sungai/yuyu yang dihaluskan. Selain
dengan menambahkan enzim, fermentasi juga bisa dilakukan dengan
menambahkan starter khamir Saccharomyces cereviseae atau ragi roti.
Fermentasikan dalam suhu 30oC – 35oC selama 12 jam. Diamkan
selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo
dengan minyak kelapa murni.
E. Fungsi VCO Baru Sebatas Bahan Pangan Fungsional
Kepada penulis, Prof DR Ir Made Astawan, MS, ahli gizi dari Institut
Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, konsumsi VCO di kalangan
mayarakat dan peredaran VCO yang semakin mudah diperoleh perlu
diwaspadai. Sejauh ini penelitian manfaat VCO terhadap pengobatan
penyakit baru penelitian awal dan belum diuji klinis. Manfaatnya baru
sebatas meningkatkan stamina tubuh, mirip suplemen pangan fungsional
dan belum dikategorikan sebagai obat. Klaim produsen yang menyatakan
VCO bisa menyembuhkan beragam penyakit sebenarnya cenderung
menyesatkan. Apalagi untuk penderita penyakit tertentu seperti diabetes.
Para penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi VCO.
Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO/100 g
Energi : 3.760 kal
Protein : 0
Karbohidrat : 0
Gula : 0
Lemak : 100 g
Lemak jenuh : 92,1 g
Medium chain fatty acids (MCFA)
Asam kaprilat : 8 g
Asam kaprat : 10 g
Asam laurat : 48 g
Asam Miristat : 17 g
Long chain fatty acids (LCFA)
Asam palmitat : 9 g
Asam stearat : 2 g
Polyunsaturated : 2,1 g
Menurut Sukmadi (1987) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses
fermentasi krim santan dan terhadap produksi minyak pada pengolahan minyak
kelapa secara fermentasi adalah sebagai berikut :
Jenis mikroorganisme yang digunakan sebagai inokulum
Konsentrasi dan umur larutan inokulum
Tingkat keenceran santan (perbandingan kelapa dan air)
Bahan baku atau jenis dari kelapa
Pengaruh suhu inkubasi
Keasaman media (pH)
Waktu fermentasi
Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi, maka
perlu dilakukan pengkajian untuk mendapatkan kondisi optimal proses, sehingga
akan dihasilkan jumlah dan kualitas minyak kelapa yang optimal.
V. CARA KERJA
A. Pembuatan starter
Menyiapkan buah kelapa sebanyak ½ buah.
Memipetnya sebanyak 10 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml
Menimbang 1 gram gula dan 0.5 gram urea dan memasukkan ke
dalam Erlenmeyer tersebut.
Mengencerkan sampai 100 ml dengan menggunakan aquades
Mensterilisasikan ke dalam autoklaf pada suhu 121 0C selama 15
menit
Mambahkan farmipan sebanyak 1 sendok (spatula) ke dalam
erlemeyer tersebut.
Kemudian dishaker selama 48 jam.
B. Pembuatan skim dan kirm
Menyiapkan 1 buah kelapa
Memerasnya dengan menggunakan kain
Santan kemudian dipasteurisasi dibawah suhu 50oC (tidak sampai
mendidih)
Bila santan sekitar 300 ml, kemudian menambahkan starer sebanyak
30 ml.
Mengingkubasinya selama 2 hari dengan ketentuan menutupnya
dengan aluminium foil.
C. Pembuatan Minyak (VCO)nya
Bila minyak dan airnya sudah terpisah
Menggambil minyaknya dengan sendok lalu menyaringnya ke dalam
botol yang sudah disterilisasikan
Kemudian bila minyak sudah tersaring semua ke dalam botol, lalu di
panasakan di dalam waterbath pada suhu 60-700C
Minyak siap dipergunakan sebagaimana yang dibutuhkan
VI. PENGAMATAN
Setelah pencampuran starter dan diinkubasi selama 2 hari, terbentuk :
Lapisan I : Skim/ protein
Lapisan II : Minyak
Lapisan III : Air
Setelah proses pemisahan, hasilnya :
Warna : Keruh
Bau : Kurang Sedap
VII. PEMBAHASAN
Untuk pembuatan VCO dapat digunakan beberapa cara seperti
fermentasi tanpa starter, serta fermentasi menggunakan starter dengan
perlakuan fisik. Pada praktikum kali ini, digunakan cara pembuatan VCO
dengan starter. Cara ini digunakan agar mengoptimalkan tumbuhnya ragi
dalam media santan karena ragi tidak akan terlalu lama beradaptasi dalam
sampel santan yang akan dibuat VCO.
Dari hasil pengamatan, VCO yang terbentuk terlihat keruh, hal ini
disebabkan oleh waktu pemisahan antar lapisan yang kurang optimal.
Dimana pada saat dilakukan pemisahan, lapisan skim/protein masih banyak
mengandung minyak sehingga proses pemisahan yang sulit dan minyak yang
dihasilkan berjumlah sedikit. Selain itu, setelah proses pasteurisasi untuk
santan dipastikan suhu dari santan telah mencapai suhu ruang karena suhu
yang masih tinggi dapat menyebabkan ragi tidak dapat hidup secara optimal
sehingga hasil penguraian protein tidak maksimal.
Secara teori, VCO merupakan hasil dari penguraian protein tanpa
menggunakan pemanasan. Akan tetapi, pada paktikum ini proses
pasteurisasi dari sampel santan dengan pemanasan dapat menyebabkan
rusaknya protein terlebih dahulu sebelum starter dimasukkan. Seharusnya,
pasteurisasi hanya dilakukan setelah pemisahan agar tidak merusak protein.
Jika dikhawatirkan adanya ragi lain yang masuk ke dalam sampel,
pengerjaan dilakukan di dalam ruang isolasi/ ent-case.
Starter yang digunakan pada sampel yaitu 10% dari sampel, karena
santan yang dihasilkan adalah 300 ml maka starter yang digunakan yaitu 30
ml. Banyak atau sedikitnya starter dapat mempengaruhi minyak yang
dihasilkan karena jika ragi terlalu banyak maka nutrient dari ragi akan habis
dan menghasilkan minyak yang tidak optimal.
VIII. KESIMPULAN
Dapat diketahui bahwa proses pembuatan VCO dapat menggunakan
cara fermentasi dengan penambahan starter dari ragi roti.
Mikroorganisme (ragi tempe) yang digunakan dalam fermentasi
bertujuan untuk mengkoagulasikan protein penstabil emulsi santan.
Cara fermentasi merupakan cara yang sangat tepat untuk mengolah
santan menjadi minyak kelapa karena caranya yang praktis dan
hemat.
Dari hasil fermentasi, didapatkan tiga lapisan dengan lapisan pertama
adalah protein, lapisan kedua adalah minyak, dan lapisan ketiga
adalah air.
Minyak yang dihasilkan dari proses fermentasi ini berwarna keruh,
agak berbau tidak sedap, dan berjumlah sedikit
IX. SARAN
Sebaiknya pada saat proses pasteurisasi santan kelapa menggunakan
thermometer agar temperature tidak melebihi suhu yang telah ditentukan dan
tidak terjadi koagulasi protein lebih awal.
X. DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Praktiku Laboratorium Teknologi Bioproses. 2006. Jurusan Teknik
Kimia. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
http://minyakvcohealthyproduct.blogspot.com/2011/06/manfaat-vco-1.html
http://minyakvcohealthyproduct.blogspot.com/2011/06/manfaat-vco-2.html
http://minyakvcohealthyproduct.blogspot.com/2011/06/apa-sebenarnya-vco-
virgin-coconut-oil.html#more
http://budiboga.blogspot.com/2006/06/informasi-lengkap-virgin-coconut-
oil.html