Vasopressin dan perawatan intensif

12
VASOPRESSIN dan PERAWATAN INTENSIF Nur Hajriya Brahmi Anestesi dan Terapi Intensif FK Undip/RSUP dr Kariadi Semarang 2015

Transcript of Vasopressin dan perawatan intensif

Page 1: Vasopressin dan perawatan intensif

VASOPRESSIN dan PERAWATAN INTENSIF

Nur Hajriya BrahmiAnestesi dan Terapi Intensif FK Undip/RSUP dr Kariadi Semarang2015

Page 2: Vasopressin dan perawatan intensif

VASOPRESSIN

Page 3: Vasopressin dan perawatan intensif

Vasopressin Antidiuretik hormon Hormon endogen poten, berperanan dalam

pengaturan osmolalitas dan volume plasma. Mengontrol irama sirkardian, termoregulasi,

dan pelepasan hormon ACTH (adenokortikotropik).

Penggunaan sebagai terapi, terutama pada pengelolaan kasus diabetes insipidus kranialis, gangguan perdarahan, perdarahan varises esofagus, gagal jantung asistolik, dan syok septik

Page 4: Vasopressin dan perawatan intensif

Penggunaan Klinis

Diabetes Insipidus Kranialis SIADH Gangguan perdarahan Perdarahan varises esofagus Gagal jantung asistolik Syok septik

Page 5: Vasopressin dan perawatan intensif

Diabetes Insipidus Kranialis Kekurangan vasopressin akibat kerusakan

sebagian atau total hipotalamus atau kelenjar pituitary

Etiologi : KRANIALIS NEFROGENIK

Familial FamilialIdiopatik NeurosurgeryTumorCraniofaringioma ; glioma hipotalamus, limfoma, leukimia, metastase

Renal tubular asidosis, hipokalemia, hiperkalsemia

InfeksiTuberkulosis, meningitis, abses serebral

ObatLithium, glibenklamid, demeclocycline

Infiltrasi SarkoidosisVaskular Hemorhagik, aneurisma, trombosis

Page 6: Vasopressin dan perawatan intensif

SIADH (Syndrome of Inappropriate Antidiuretik Hormon)

Hiponatremia akibat ketidakmampuan hormon ADH mengkontrol osmotik dan volume urine osmolalitas urine lebih besar dari osmolalitas plasma.

Penyebab : Sekresi ektopik tumor : small cell ca-paru Gangguan SSP Lesi paru Obat : carbamazepin

Terapi : memperbaiki keadaan hipoNa dan mengobati penyebab.

Page 7: Vasopressin dan perawatan intensif

Gangguan Perdarahan

Vasopressin meningkatkan sekresi FVIII (von willebrand’s), melalui kerja ekstra-renal reseptor V2.

Terapeutik pada penyakit Von willebrand’s dan bentuk ringan hemofilia A

Page 8: Vasopressin dan perawatan intensif

Perdarahan Varises Esofagus

Penyakit hati kronis fibrosis hati peningkatan tekanan vena porta kolateral dilatasi vena-vena gastroesofageal, membentuk varises.

Vasopressin bekerja melalui reseptor V1 menurunkan aliran darah portal, aliran darah kolateral portal sistemik, dan menurunkan tekanan varises.

Page 9: Vasopressin dan perawatan intensif

Gagal Jantung Asistolik Epinefrin obat pilihan utama RJP, namun

post ROSC terjadi peningkatan konsumsi O2 miokard, V/Q mismatch, dan peningkatan level level vasopressin.

Wenzel and colleague : 2 grup asistolik, sampel 1186, 1 grup diberikan 40 IU Vasopressin, 1 grup diberikan 1 mg epinefrin, dimana grup asistole diberikan vasopressin memberikan output post resusitasi lebih baik dibandingkan epinefrin (29% vs 20%, p = 0,02)

Page 10: Vasopressin dan perawatan intensif

Syok Septik Hipotensi pada syok septik multifaktorial. Vasodilatasi mengganggu perfusi organ diberikan

cairan, vasokonstriktor (cth norepinefrin) dan inotropik dapat terjadi resisten otot polos pembuluh darah dan jantung terhadap NE, dan pemberian NE dalam jumlah besar menghambat pelepasan vasopressin.

Landry, dkk dalam penelitiannya menemukan kadar vasopressin yang sangat rendah pada pasien septik syok.

Pemberian vasopressin meningkatkan tekanan arterial dengan dosis 0,01 IU/menit pada syok septik

Page 11: Vasopressin dan perawatan intensif

Syok septik Penelitian Dunser dkk (2003) terhadap pasien syok

septik, memberikan hasil grup yang diberikan vasopressin memberikan peningkatan tekanan arterial + cardiac index + SVR indeks + LV stroke work indeks secara signifikan, juga menurunkan kebutuhan norepinefrin, dan menurunkan heart rate.

VASST (vasopressin and septic syok trial) membandingkan low dose NE dengan vasopressin memberikan hasil pemberian vasopressin tidak menurunkan mortalitas pada pasien septik syok, namun memiliki derajat keamanan yang sama dengan NE.

Saat ini vasopressin merupakan vasopresor tambahan pada SSC (Surviving Sepsis Campaign), walau masih diperlukan penelitian lainnya untuk mengidentifikasi peranan vasopressin dalam terapi hipotensi pada sepsis.

Page 12: Vasopressin dan perawatan intensif

Daftar Pustaka 1. Wenzel V, Krismer AC, Arntz R, Sitter H, Stadlbauer KH

, Linner K. A comparison of vasopressin and epinephrine for out of hospital cardiopulmonary resuscitation. N Engl J Med 2004;350:105-13.

2. Dunser MW, Mayr AJ, Ulmer H,, et al. Arginine vasopressin in advanced vasodilatory shock: a prospective randomised control study. Circulation2003;107:2313-9.

3. Sharman, A. Vasopressin and its role in critical care. BJA : CEACCP, Vol 9 issue 4, p.134-137