Vasektomi Dan Tubektomi

download Vasektomi Dan Tubektomi

of 4

Transcript of Vasektomi Dan Tubektomi

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bolehkah-berkb-dengan-tubektomi.htm Syariat yang hanif menganjurkan untuk melahirkan anak-anak dan memperbanyak keturunan sehingga Nabi Syuaib mengingatkan kaumnya akan nikmat ini, firman Allah swt

Artinya : dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. (QS. Al Araf : 86) Didalam hadits yang diriwayatkan dari Maqol bin Yasar bahwasanya Nabi saw bersabda,Nikahilah wanita-wanita yang pencinta dan bisa beranak banyak. Sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya umatku dihadapan umat-umat lain. (HR. Abu Daud yang dishohihkan oleh al Bani) Menghentikan kehamilan secara permanen itu mempunyai dua keadaan : 1. Apabila hal itu dikarenakan sesuatu yang darurat seperti telah dinyatakan oleh dokter yang bisa dipercaya bahwa kehamilannya akan bedampak pada kematian ibu dan pengobatan terhadapnya sudah tidak mungkin lagi dan diputuskan bahwa penghentian kehamilan secara totral adalah solusi dari bahaya tersebut maka diperbolehkan saat itu untuk menghentikan kelahiran secara total. 2. Apabila hal itu bukan dikarenakan sesuatu yang darurat maka tidak disangsikan lagi bahwa perbuatan itu merupakan kejahatan dan dosa besar karena dia dianggap sebagai penganiayaan terhadap makhluk Allah tanpa suatu sebab, menghentikan keturunan yang begitu dicintai Nabi saw serta tidak bersyukur terhadap nikmat seorang anak yang dianugerahkan Allah kepada makhluknya. Disebutkan didalam al Inshof ; dia berkata didalam al Faiq,Tidak dibolehkan menghentikan kehamilan. (1/383) Lembaga Fiqih Islam dalam keputusannya no 39 (1/5) adalah sebagai berikut : Diharamkan memusnahkan kemampuan untuk melahirkan baik pada laki-laki maupun perempuan, yaitu apa yang dikenal dengan vasektomi atau tubektomi selama tidak ada sesuatu yang darurat menurut standar-standar islam.. Dibolehkan pengaturan secara temporer dalam kelahiran dengan maksud menjarangkan kehamilan atau menghentikannya untuk beberapa waktu tertentu apabila kebutuhan yang dibenarkan syariah menuntut hal demikian sesuai dengan kesanggupan suami isteri melalui musyawarah dan keredhoan diantara keduanya dengan syarat tidak membawa kepada kemudharatan serta dengan cara yang disyariatkan dan tidak membahayakan bagi kehamilannya nanti. Kalau begitu, apabila penghentian kehamilan yang anda lakukan karena sesuatu yang darurat lagi mendesak maka tidak ada dosa bagi anda untuk melakukannya. Adapun bukan untuk sesuatu yang darurat maka anda telah jatuh kedalam yang haram maka anda harus bertaubat dengan taubat nashuha kepada Allah swt dan segera menghentikannya (sumber : www.islamqa.com)

http://dc128.4shared.com/doc/Gsw89mze/preview.html 1. VasektomiVasektomi yaitu sterilisasi atau pemandulan pada laki laki yang tujuanya agar tidak memiliki anak atau keturunan. Vasektomi atau vas ligation dilakukan dengan cara memotong saluran mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya diikat, sehingga sel sperma tidak bisa keluar melalui penis. Vasektomi yang dilakukan pada pria termasuk operasi ringan, yang tidak membutuhkan perawatan serius rumah sakit dan tidak mengurangi atau mengganggu kehidupan suami istri. Pria yang di sterilisasi testisnya masih berfungsi, sehingga lelaki masih mempunyai semua hormon yang diperlukan. Juga kepuasan sek sebagaimana biasa. Demikian kelenjar kelenjar yang membuat cairan putih tidak berubah, sehingga tidak mengganggu hubungan suami istri, karena yang keluar hanyalah cairan cairan putih yang berbentuk lendir. 2. Tubektomi Tubektomi (Tubal Ligation) adalah sterilisasi yang dilakukan pada wanita atau pemandulan pada wanita yang tujuannya tidak memiliki keturunan. caranya yaitu dengan memotong kedua saluran sel telur (Tuba Palupii) dan menutup keduanya, sehingga sel telur tidak dapat keluar dan sel sperma tidak dapat masuk kedalam bertemu dengan sel telur agar tidak terjadi pembuahan atau kehamilan. ada beberapa cara yang sering dilakukan dalam proses sterilisasi pada wanita: antara lain : 1. Cara Radiasi; yaitu merusak fungsi ovarium, sehingga tidak dapat menghasilkan hormon hormon. Yang mengakibatkan wanita menjadi manupause. 2. Cara Operatif; yang terdiri dari beberapa teknik yaitu : 1) Ovarektomi yaitu mengangkat atau memiringkan ovarium yang efeknya sama dengan radiasi. 2) Tubektomi yaitu mengangkat seluruh tuba agar tidak bisa hamil lagi, karena saluran tersebut sudah bocor. 3) Ligasi tuba yaitu mengikat tuba, sehingga tidak bisa dilewati ovum 3. Cara Penyumbatan Tuba yaitu menggunakan zat zat kimia untuk menyumbat lubang tuba, dengan teknik suntikan. 3. Pandangan Islam terhadap sterilisasi ( Vasektomi dan Tubektomi) Sterilisasi baik pria (Vasektomi) maupun wanita (Tubektomi) menurut islam pada dasarnya itu dilarang/ haram hukumnya karena ada beberapa hal yang prinsipal diantaranya ; 1. Sterilisasi (Vasektomi/tubektomi) bersifat pemandulan tetap. Hal ini bertentangan dengan tujuan pokok perkawinan menurut islam, yaitu: Perkawinan lelaki dan wanita selain bertujuan kebahagiaan suami istri dalam hidupnya di dunia dan akhirat, juga untuk mendapatkan keturunan yang sah yang diharapkan untuk menjadi anak yang saleh sebagai penerus cita citanya.

2. Mengubah ciptaan Tuhan dengan jalan memotong dan menghilangkan sebagian tubuh yang sehat dan berfungsi (saluran mani/telur) 3. Melihat aurat orang lain ( aurat besar). Pada prinsipnya islam melarang orang melihat aurat orang lain, meskipun sama jenisnya. Sabda Rasulullah SAW: , Artinya : Bersabda Rasulullah SAW; Janganlah laki laki melihat aurat laki laki lain dan janganlah bersentuhan seorang laki laki dengan laki laki lain dibawah sehelai selimut, dan tidak pula seorang wanita dengan wanita lain dibawah kain ( selimut). ( Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi). tetapi apabila suami istri dalam keadaan yang sangat terpaksa (darurat/emergency), seperti ingin menghindari penurunan penyakit dari bapak/ibu terhadap anak keturunannya yang bakal lahir, atau terancamnya jiwa si ibu bila ia mengandung atau melahirkan bayi, maka sterilisasi diperbolehkan dalam islam. Hal ini berdasarkan kaidah hkum islam yang menyatakan : Artinya: Keadaan darurat itu membolehkan hal hal yang dilarang. Apabila melihat aurat itu dibutuhkan untuk kepentingan medis misalnya pemeriksaan kesehatan, pengobatan, operasi dan sebagainya maka islam membolehkannya, karena keadaan ini sudah sampai ketingkat darurat, asal benar benar diperlukan untuk kepentingan medis dan melihat sekedarnya saja atau seminimal mungkin.

Artinya: Sesuatu yang diperbolehkan karena terpaksa, adalah menurut kadar halangannya

Sabda Nabi ;

. Artinya; Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang halal itu jelas pula. Diantara yang halal dan yang haram itu terdapat hal hal yang masih samar hukumnya, yang tidak diketahui orang. Maka barang siapa meninggalkan hal hal yanmg diragukan itu, niscahya orang itu telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barang siapa yang jatuh kedalam hal hal yang diragukan itu jatuhlah ia kedalam hal yang haram; sama dengan pengembala yang mengembalakan ternaknya di pinggir tanah larangan, hamper hamper ia masuk kedalamnya. Ingatlah! Tiap tiap raja mempunyai padang larangan. Ingatlah! Padang larangan Allah segala yang diharamkan. (HR. Muslim dari Al Numan bin Basyir)