Varicella

7
varicella Abstrak Varicella merupakan penyakit virus akut yang cepat menular yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang plomorf terutama berlokasi dibagian central tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Varisella menyebar ke seluruh dunia dan terutama menyrang anak-anak, walaupun dapat juga menyerang orang dewasa. Bila terjadi pada orang dewasa umumnya mampunyai gejala konstitusi yang lebih berat. Pada kebanyakan individu replikasi virus lebih dominan dibandingkan dengan imunitas tubuh sehingga dalam waktu ±2 minggu setelah infeksi akan terjadi viremia yang lebih hebat (viremia sekunder). Hal ini akan menyebabkan panas dan malaise serta terjadi penyebaran virus ke seluruh tubuh melalui aliran darah terutama ke kulit dan membran mukosa. Pasien merupakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan keluhan muncul bentol-bentol diseluruh tubuh sejak 3 hari yang muncul pertama kali di daerah punggung, demam sejak 7 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit : pada seluruh permukaan tubuh tampak vesikel-vesikel plimorfi dengan umbilikasi ditengahnya, sebagian telah mengalami krustasi, kulit eritem disekitar lesi, konsistensi kenyal, batas tegas, tepi reguler, jumlah multiple, dengan ukuran miliar sampai lentikular, distribusi menyebar, lokalisasi general. Lesi paling banyak terdapat di badan. Kata Kunci : varicella, virus varicella zooster, vesikel polimorf History Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun datang ke poliklinik kulit dengan keluhan utama muncul bentol- bentol pada seluruh tubuh Bentol-bentol tersebut keluar sejak 3 harit. Sebelumnya pasien demam sejak 7 hari. eamudian meuncul kemerahan yang segera menjadi bentol-bentol, muncul pertama kali di daerah punggung kemudian baru muncul dibagian tubuh lain. Bentol-bentol tersebut terasa gatal. Sebagian bentol-bentol tersebut telah pecah dan mengeluarkan semacam cairan. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, tidak ada riwayat asma, kelainan jantung, diabetes mellitus dan alergi obat-obatan maupun makanan. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa dan dengan pasien. Pasien mengatakan bahwa di lingkungan sekolah maupun ligkungan bermain tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis. Berat Badan : 40 Kg, Nadi : 78 x/menit, teratur, kuat angkat, Respiratory Rate : 20 x/menit, tipe abdominothorakal, Suhu: 38,4 0 C, axiller. Pada pemeriksaan Inspeksi dan Palpasi kulit (Ujud Kelainan Kulit) didapatkan: Pada seluruh permukaan tubuh tampak vesikel-vesikel plimorfi dengan umbilikasi ditengahnya, sebagian telah mengalami krustasi, kulit eritem disekitar lesi, konsistensi kenyal, batas tegas, tepi reguler, jumlah multiple, dengan ukuran miliar sampai lentikular, distribusi menyebar, lokalisasi general. Lesi paling banyak terdapat di badan. Diagnosis kerja Varicella Djuanda, A, Hamzah, M., Ausyah, S.(2006). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Terapi Terapi yang diberikan kepada pasien adalah anti virus berupa Asiclovir tablet 4x400 mg, antibiotik Clindamicin tablet 3x150 mg, antipiretik Paracetamol tablet 3x500 mg dan kompres betadine 10% sebagai antiseptik. Edukasi : menjaga kebersihan (mandi), banyak istirahat. Diskusi Varicella adalah penyakit virus akut yang cepat mnular yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang plomorf terutama berlokasi dibagian central tubuh. Penyakit ini merupakan hasil infeksi primer pada pasien yang rentan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Penamaan virus ini memberiksan kesan bahwa infeksi primer menyebabkan penyakit varicella, sedangkan reaktivasi virus ini menyebabkan herpes zoster. Varisella menyebar ke seluruh dunia dan terutama menyerang anak-anak, walaupun dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit berlangsung secara aerogen. Masa

description

-

Transcript of Varicella

Page 1: Varicella

varicella

Abstrak

Varicella merupakan  penyakit virus akut yang cepat menular yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang plomorf terutama berlokasi dibagian central tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Varisella menyebar ke seluruh dunia dan terutama menyrang anak-anak, walaupun dapat juga menyerang orang dewasa. Bila terjadi pada orang dewasa umumnya mampunyai gejala konstitusi yang lebih berat. Pada kebanyakan individu replikasi virus lebih dominan dibandingkan dengan imunitas tubuh sehingga dalam waktu ±2 minggu setelah infeksi akan terjadi viremia yang lebih hebat (viremia sekunder). Hal ini akan menyebabkan panas dan malaise serta terjadi penyebaran virus ke seluruh tubuh melalui aliran darah terutama ke kulit dan membran mukosa.

Pasien merupakan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan keluhan muncul bentol-bentol diseluruh tubuh sejak 3 hari yang muncul pertama kali di daerah punggung, demam sejak 7 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit : pada seluruh permukaan tubuh tampak vesikel-vesikel plimorfi dengan umbilikasi ditengahnya, sebagian telah mengalami krustasi, kulit  eritem disekitar lesi,  konsistensi kenyal, batas tegas, tepi reguler, jumlah multiple, dengan ukuran miliar sampai lentikular, distribusi menyebar, lokalisasi general. Lesi paling banyak terdapat di badan.

Kata Kunci : varicella, virus varicella zooster, vesikel polimorf

 

History

Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun datang ke poliklinik kulit dengan keluhan utama muncul bentol-bentol pada seluruh tubuh Bentol-bentol tersebut keluar sejak 3 harit. Sebelumnya pasien demam sejak 7 hari. eamudian meuncul kemerahan yang segera menjadi bentol-bentol, muncul pertama kali di daerah punggung kemudian baru muncul dibagian tubuh lain. Bentol-bentol tersebut terasa gatal. Sebagian bentol-bentol tersebut telah pecah dan mengeluarkan semacam cairan. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, tidak ada riwayat asma, kelainan jantung, diabetes mellitus dan alergi obat-obatan maupun makanan. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan serupa  dan dengan pasien. Pasien mengatakan bahwa di lingkungan sekolah maupun ligkungan bermain tidak ada yang mengalami keluhan serupa.

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis. Berat Badan : 40 Kg, Nadi : 78 x/menit, teratur, kuat angkat, Respiratory Rate : 20 x/menit, tipe abdominothorakal,  Suhu: 38,40C, axiller. Pada pemeriksaan Inspeksi dan Palpasi kulit (Ujud Kelainan Kulit) didapatkan: Pada seluruh permukaan tubuh tampak vesikel-vesikel plimorfi dengan umbilikasi ditengahnya, sebagian telah mengalami krustasi, kulit  eritem disekitar lesi,  konsistensi kenyal, batas tegas, tepi reguler, jumlah multiple, dengan ukuran miliar sampai lentikular, distribusi menyebar, lokalisasi general. Lesi paling banyak terdapat di badan.

 

Diagnosis kerja

Varicella Djuanda, A, Hamzah, M., Ausyah, S.(2006). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

Terapi

Terapi yang diberikan kepada pasien adalah anti virus berupa Asiclovir tablet 4x400 mg, antibiotik Clindamicin tablet 3x150 mg, antipiretik Paracetamol tablet 3x500 mg  dan kompres betadine  10% sebagai antiseptik. Edukasi : menjaga kebersihan (mandi), banyak istirahat.

 

Diskusi

      Varicella adalah penyakit virus akut yang cepat mnular yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang plomorf terutama berlokasi dibagian central tubuh. Penyakit ini merupakan hasil infeksi primer pada pasien yang rentan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Penamaan virus ini memberiksan kesan bahwa infeksi primer menyebabkan penyakit varicella, sedangkan reaktivasi virus ini menyebabkan herpes zoster. Varisella menyebar ke seluruh dunia dan terutama menyerang anak-anak, walaupun dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit berlangsung secara aerogen. Masa penularannya kurang lebih 7 hari dari hari timbulnya erupsi pada kulit. Virus masuk kedalam tubuh melalui mukosa traktus respiratorius bagian atas/orofaring, kemudian mengalami multiplikasi awal setempat. Kemudian virus menyebar ke seluruh pembuluh darah dan saluran limfe (viremia primer). Kemudian virus akan dimakan oleh sel-sel sistem retikuloendotelial. Di sini terjadi replikasi virus yang lebih banyak lagi (pada periode inkubasi). Pada masa ini infeksi akan dihambat oleh imunitas spesifik.

      Masa  inkubasi dari penyakit ini adalah 10-20 hari. Pada anak-anak, stadium prodormal jarang dijumpai. Pada anak-anak yang lebih besar dan ornag dewasa munculnya erupsi kulit didahului dengan munculnya gejala prodromal berupa demam, malaise, sakit kepala, anoreksia, sakit punggung dan beberapa individu disertai batuk kering dan nyeri tenggorokan yang

Page 2: Varicella

berlangsung singkat, biasanya 1-3 hari. Masa prodromal ini kemudian disusul dengan stadium erupsi yang ditandai dengan terbentuknya vesikula yang khas seperti tetesan embun. Kemudian vesikel akan menjadi pustula kemudian pecah mejadi krusta. Peralihannya hanya membutuhkan waktu 8-12 jam. Vesikel yang baru akan timbul lagi disekitar vesikel yang lama. Stadium erupsi ini disebut dengan stadium erupsi bergelombang, sehingga akan menimbulkan terdapatnya bermacam ruam kulit yang polimorf.

            Varisella sangat khas dan ditandai dengan: Erupsi papulovesikuler setelah gejala prodromal yang ringan atau bahkan tanpa fase prodromal dengan disertai panas dan gejala konstitusi yang lain; Gambaran lesi yang bergelombang, polimorfi yang penyebarannya bersifat sentrifungal; Sering ditemukan lesi pada membrana mukosa; Penulannya dapat berlangsung dengan cepat. Diagnosis laboratorik sama pada penderita varicella antara lain dengan pemeriksaan apusan seacara Tzanck, pemeriksaan mikroskop elekktron cairan vesikel dan material biopsi dan tes serologik.                    

            Pasien mengeluh muncul bentol-bentol diseluruh tubuh sejak 3 hari, muncul pertama kali di daerah punggung, demam sejak 7 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit : pada seluruh permukaan tubuh tampak vesikel-vesikel plimorfi dengan umbilikasi ditengahnya, sebagian telah mengalami krustasi, kulit  eritem disekitar lesi,  konsistensi kenyal, batas tegas, tepi reguler, jumlah multiple, dengan ukuran miliar sampai lentikular, distribusi menyebar, lokalisasi general. Lesi paling banyak terdapat di badan. Diagnosis pada pasien tersebut adalah varicella, hal-hal yang medukung diagnosis tersebut digali melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

 

Kesimpulan

Diagnosis varicella ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, prognosis pada pasien tersebut adalah dubia et bonam.

 

VaricellaDibuat oleh: Lalita Bananten,Modifikasi terakhir pada Mon 19 of Jul, 2010 [16:19 UTC]Highlighted words: varicella

 Abstrak :

Varicella merupakan penyakit infeksi virus oleh virus varicella-zooster yang menyerang kulit dan mukosa. Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 17-21 hari. Didahului oleh gejala prodormal yaitu demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala. Disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam menjadi vesikel (dengan bentuk tear drops), pustul, kemudian krusta. Gambarannya polimorfi karena selama proses berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel  yang baru. Penyebarannya di daerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstrimitas, serta dapat menyerang selaput lendir, mata, mulut dan saluran pernafasan atas.

Kata Kunci : varicella, vesikel, acyclovir.

Kasus :

Laki-laki 45 tahun, datang dengan keluhan timbul benjolan berisi cairan di seluruh tubuh. Benjolan berisi cairan bening disertai demam dan nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu. Benjolan berawal dari daerah dada kemudian menyebar ke muka dan tangan. Benjolan yang tadinya berisi cairan jernih, ada yang berubah menjadi keruh, pecah dan meninggalkan bekas. Riwayat keluhan serupa sebelumnya  (-), riwayat alergi   (-), anak pasien yang tinggal satu rumah dengan pasien menderita penyakit yang sama sekitar 7 hari sebelum pasien datang ke ruamh sakit.

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : baik               Kesadaran : compos mentis

TD : 110/70 mmHg                     Nadi : 72x/ menit               RR : 24x/ menit               t : 36,8º C

Kepala : mesocephal

Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, cekung -/-

Hidung : nafas cuping hidung -/-, sekret -/-

Mulut : mukosa bibir kering (+), lidah kotor (-)

Leher : lmn ttb

Telinga : Nyeri tekan tragus (-), sekret (-)

Page 3: Varicella

Thorak : Cor : S12 reguler, bising (-) ; Pulmo : simetris, vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen : datar, distensi (-), supel (+), peristaltik (+), nyeri tekan (-), H/L ttb

Ekstrimitas : akral hangat (+), udem (-)

Status Dermatologis :

Ukk polimorfi, tampak vesikel dan pustul ukuran milier dan lentikuler, penyebaran di daerah badan, muka dan ekstrimitas bagian atas. Tampak krusta di daerah perut.

Diskusi :

Penegakan diagnosis varicella diambil dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta bisa dilakukan pemeriksaan penunjang Tzank dengan pewarnaan giemsa akan didapatkan hasil mikroskopis berupa sel datia berinti banyak. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena dari anamnesa dan pemeriksaan fisik telah mendukung gambaran varicella. Dari ukk vesikel bisa didapatkan variola dan herpes zooster sebagai diagnosis banding, namun pada variola didapatkan ukk monomorf dan penyebarannya dari bagian akral tubuh yakni telapak kaki dan tangan. Sementara penyebaran herpes zooster mengikuti dermatom tubuh dan harus ada riwayat penyakit dahulu yang mendahului karena herpes zooster merupakan reaktivasi virus varicella-zooster. Pemberian obat antiviral sebagai terapi mengingat adanya defisiensi imunitas. Obat yang biasa diberikan adalah acyclovir 5 X 800 mg selama 7 hari dan derivatnya misalnya valacyclovir 3 x 1000 mg. Pemberian obat dihentikan 2 hari setelah lesi baru tidak timbul lagi. Terapi sistemik umumnya bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgetik. Pengobatan topikal diberikan berupa bedak untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Pada pasien ini diberikan paracetamol 3 x 1 tab, CTM 3 x 1 tab, serta sagestam. Diberikan juga isoprinosil 3 x 1 tab untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  Komplikasi penyakit ini lebih sering menyerang orang dewasa dan jarang timbul pada anak-anak, berupa onsefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, hepatitis dan keratitis. Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan beresiko menimbulkan kelainan kongenital, sementara infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menimbulkan varicella kongenital pada neonatus.

Kesimpulan :

Dengan ukk polimorf, vesikel dan pustul ukuran milier serta lentikuler, penyebaran dari daerah badan menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstrimitas, didahului gejala prodormal sesuai dengan gambaran varicella.

Gambaran Patognomonis VariselaDibuat oleh: Ribud Anggoro,Modifikasi terakhir pada Tue 02 of Aug, 2011 [00:44 UTC]Highlighted words: varicella

Gambaran Patognomonis Varisela

Dibuat oleh: Ribud Anggoro  20050310019

 Abstrak :

Varicella merupakan penyakit infeksi virus oleh virus varicella-zooster yang menyerang kulit dan mukosa. Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 17-21 hari. Didahului oleh gejala prodormal yaitu demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala. Disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam menjadi vesikel (dengan bentuk tear drops), pustul, kemudian krusta. Gambarannya polimorfi karena selama proses berlangsung timbul lagi vesikel-vesikel  yang baru. Penyebarannya di daerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstrimitas, serta dapat menyerang selaput lendir, mata, mulut dan saluran pernafasan atas.

Kata Kunci : varicella, vesikel, acyclovir.

Kasus :

Perempuan 47 tahun, datang dengan keluhan timbul benjolan berisi cairan di seluruh tubuh. Benjolan berisi cairan bening disertai demam dan nyeri kepala sejak 5 hari yang lalu. Benjolan berawal dari daerah dada kemudian menyebar ke muka dan tangan. Benjolan yang tadinya berisi cairan jernih, ada yang berubah menjadi keruh, pecah dan meninggalkan bekas. Riwayat keluhan serupa sebelumnya  (-), riwayat alergi   (-), anak pasien yang tinggal satu rumah dengan pasien menderita penyakit yang sama sekitar 7 hari sebelum pasien datang ke ruamh sakit.

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : baik               Kesadaran : compos mentis

TD : 110/70 mmHg                     Nadi : 72x/ menit               RR : 24x/ menit               t : 36,8º C

Kepala : mesocephal

Page 4: Varicella

Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, cekung -/-

Hidung : nafas cuping hidung -/-, sekret -/-

Mulut : mukosa bibir kering (+), lidah kotor (-)

Leher : lmn ttb

Telinga : Nyeri tekan tragus (-), sekret (-)

Thorak : Cor : S12 reguler, bising (-) ; Pulmo : simetris, vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen : datar, distensi (-), supel (+), peristaltik (+), nyeri tekan (-), H/L ttb

Ekstrimitas : akral hangat (+), udem (-)

Status Dermatologis :

Ukk polimorfi, tampak vesikel dan pustul ukuran milier dan lentikuler, penyebaran di daerah badan, muka dan ekstrimitas bagian atas. Tampak krusta di daerah perut.

Diskusi :

Penegakan diagnosis varicella diambil dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta bisa dilakukan pemeriksaan penunjang Tzank dengan pewarnaan giemsa akan didapatkan hasil mikroskopis berupa sel datia berinti banyak. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang karena dari anamnesa dan pemeriksaan fisik telah mendukung gambaran varicella. Dari ukk vesikel bisa didapatkan variola dan herpes zooster sebagai diagnosis banding, namun pada variola didapatkan ukk monomorf dan penyebarannya dari bagian akral tubuh yakni telapak kaki dan tangan. Sementara penyebaran herpes zooster mengikuti dermatom tubuh dan harus ada riwayat penyakit dahulu yang mendahului karena herpes zooster merupakan reaktivasi virus varicella-zooster. Pemberian obat antiviral sebagai terapi mengingat adanya defisiensi imunitas. Obat yang biasa diberikan adalah acyclovir 5 X 800 mg selama 7 hari dan derivatnya misalnya valacyclovir 3 x 1000 mg. Pemberian obat dihentikan 2 hari setelah lesi baru tidak timbul lagi. Terapi sistemik umumnya bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgetik. Pengobatan topikal diberikan berupa bedak untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Pada pasien ini diberikan paracetamol 3 x 1 tab, CTM 3 x 1 tab, serta sagestam. Diberikan juga isoprinosil 3 x 1 tab untuk meningkatkan daya tahan tubuh.  Komplikasi penyakit ini lebih sering menyerang orang dewasa dan jarang timbul pada anak-anak, berupa onsefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, hepatitis dan keratitis. Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan beresiko menimbulkan kelainan kongenital, sementara infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menimbulkan varicella kongenital pada neonatus.

Kesimpulan :

Dengan ukk polimorf, vesikel dan pustul ukuran milier serta lentikuler, penyebaran dari daerah badan menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstrimitas, didahului gejala prodormal sesuai dengan gambaran Patognomonis varicella.

Gejala Cacar Air

by YUSRI  on MAY 27, 2011

Gejala cacar air muncul 12 sampai 14 hari setelah terpapar terinfeksi. Selama periode inkubasi tujuh

sampai 17 hari, penderita terlihat dan merasa sehat dan tidak bisa menulari orang lain. Setelah masa

inkubasi, tiba-tiba penderita akan mengalami tanda-tanda umum penyakit cacar seperti flu, demam,

merasa tidak nyaman, sakit kepala, lelah, sakit punggung, mual, muntah, dan terkadang diare.

Beberapa hari kemudian, gejala cacar air berupa ruam muncul sebagai karakteristik datar, bintik-

bintik merah (lesi). Dalam satu atau dua hari, banyak dari lesi berubah menjadi lepuh kecil berisi

cairan jernih (vesikel) dan kemudian dengan nanah (pustula). Ruam muncul pertamadi tangan wajah

dan lengan, dan kemudian pada tubuh. Ini biasanya paling nyata pada telapak tangan dan telapak

kaki. Lesi juga berkembang dalam selaput lendir hidung dan mulut. Distribusi lesi merupakan ciri khas

cacar dan cara utama untuk mendiagnosa penyakit.

Page 5: Varicella

Tahap tahap ruam yang terjadi pada gejala cacar air

Gejala cacar air berupa ruam terjadi melalui tiga tahap:

1. Merah benjolan (papula), yang istirahat di tempat yang berbeda selama beberapa hari

2. Cairan-diisi lepuh (vesikel), membentuk dari tonjolan mengangkat lebih dari sekitar satu hari sebelum

pecah dan bocor

3. Kerak dan scabs, yang meliputi lepuh pecah dan memakan waktu beberapa hari lagi untuk

menyembuhkan

benjolan baru terus muncul selama beberapa hari. Akibatnya, penderita mungkin memiliki semua tiga

tahap ruam diatas pada saat yang sama. Setelah terinfeksi penderita dapat menyebarkan virus sampai 48

jam sebelum ruam muncul.

Penyakit ini umumnya ringan pada anak-anak yang sehat. Dalam kasus yang berat, gejala cacar

air berupa ruam dapat menyebar untuk menutupi seluruh tubuh, dan luka bisa terbentuk di tenggorokan,

mata dan selaput lendir anus uretra, dan vagina. spot baru terus muncul selama beberapa hari.

Segeralah ke dokter jika muncul gejala cacar air

Jika Anda menduga bahwa Anda atau anak Anda memiliki cacar air, konsultasikan dengan dokter Anda. Ia

biasanya mudah dapat mendiagnosis dengan memeriksa ruam cacar air dan dengan mencatat adanya

gejala yang menyertainya. Dokter Anda juga dapat resep obat untuk mengurangi keparahan dan

mengobati komplikasi cacar, jika perlu. Pastikan untuk menelepon dulu untuk janji, untuk menghindari

menunggu dan mungkin menginfeksi orang lain di ruang tunggu yang penuh sesak.

Juga, pastikan untuk memberitahu dokter Anda tahu jika ada komplikasi ini terjadi:

Ruam menyebar ke mata satu atau keduanya.

Ruam menjadi sangat merah, hangat atau tender, yang mengindikasikan kemungkinan infeksi kulit

sekunder bakteri.

Ruam ini disertai dengan pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, sesak nafas, tremor,

kehilangan koordinasi otot, memburuknya batuk, muntah, leher kaku atau demam lebih tinggi dari 103

F (39,4 C).

Setiap orang dalam rumah tangga yang kebal kurang atau lebih muda dari 6 bulan.

Yang perlu diperhatikan, jangan panik ketika gejala cacar air ini muncul, segeralah ke dokter Anda.

Tips Menangani Cacar Air Pada BalitaMusim pancaroba adalah musim dimana penyakit-penyakit berkembang subur. Salah satunya adalah Cacar air. Di era

pergantian musim ini, virusVarisela Zoster yang merupakan virus penyebab cacar air berkembang biak dengan cepat.

Sebenarnya cacar air bisa sembuh dengan sendirinya, namun yang menjadi kekhawatiran bagi kebanyakan pasien

adalah sisa-sisa lesi (bintilan berisi air) yang meninggalkan bekas pada kulit. Dan dalam kondisi tertentu, cacar air

dapat juga membahayakan nyawa.

Selain meninggalkan bekas yang mengganggu penampilan, cacar air juga beresiko menyebabkan datangnya penyakit

Page 6: Varicella

ikutan. Cacar air timbul karena daya tahan tubuh yang menurun. Pada kondisi tertentu, lesi bisa muncul di mulut. Jika

ini terjadi pada balita, tentu akan mengganggu pola makannya. Efeknya, daya tahan tubuh akan semakin menurun,

cacar air akan sulit sembuh, penyakit lain akan mudah datang dan memperparah kondisi.

Menjaga daya tahan tubuh adalah solusi terbaik untuk mencegah Cacar Air. Anda bisa mempertimbangkan suplemen berikut ; Klik Disini

Lesi pada cacar Air

Gejala awal sulit dideteksi. Suhu tubuh naik tidak terlalu tinggi. Seringkali pasien menganggapnya hanya gejala flu

biasa.  Semua menjadi jelas ketika lesi mulai muncul. Di awali dari kepala bagian belakang, lalu menjalar ke seluruh

tubuh.

Daya tularnya juga tinggi. Sebelum lesi muncul, penularan cacar air jarang terjadi. Begitu lesi muncul, maka berhati-

hatilah, saat seperti ini penularan cacar air sangat mudah terjadi. Lalu, ketika lesi kering menghitam, daya tular

menghilang.

Tips Penanganan Cacar Air Pada Anak

1. Istirahatkan anak secara total. Ini berguna untuk mempercepat penyembuhan juga mencegah penularan.

2. Sebanyak mungkin minum air putih dingin. Jika muncul lesi di mulut, untuk mempermudah asupan makan, Jeli dan

eskrim bisa dimasukkan sebagai menu tambahan.

3. Hindari menggaruk lesi karena itu akan memperluas penyebarannya. Untuk itu, anda bisa berikan anti histamin

yang akan mengurangi rasa gatal.

4. Pisahkan semua barang pakai pasien seperti ; pakaian, alat makan, dll.

5. Mengkonsumsi menu yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, atau yang bersifat anti virus. Sebagai contoh

Anda bisa lihat disini.Hampir semua orang pernah menderita Cacar Air, dan usia 1-5 tahun adalah usia yang rentan, Karena itu, orang tua harus memperhatikan kesehatan anak pada usia-usia tersebut. Bila perlu, orang tua memberikan suplemen kesehatan.