Varian Dandy Walker.doc
-
Upload
domiko-widyanto -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Varian Dandy Walker.doc
Varian Dandy Walker merupakan salah satu bentuk malformasi kistik fosa
posterior. Varian Dandy Walker terdiri atas vermis serebelum hipogenetik dan dilatasi kistik
ventrikel IV tanpa pembesaran fosa posterior. Pasien dengan kelainan biasanya
perkembangannya terlambat, lingkar kepala besar atau dengan tanda dan gejala hidrosefalus.
Gejala lain berupa kejang, gangguan pendengaran dan penglihatan, anomali sistemik, dan
kelainan SSP berhubungan dengan perkembangan intelektual. Hidrosefalus tidak biasa terjadi
saat lahir, tetapi 75% terjadi pada usia 3 bulan. Hidrosefalus biasanya terjadi pada kira-kira
90% kasus. Kelainan serebral lain yang biasanya menyertai adalah hipogenesis atau agenesis
korpus kolosum pada 32% kasus, polimikrogiria atau heteropia selaput kelabu pada 5-10%
kasus, ensefalokel oksipital pada 16% kasus malformasi Dandy Walker, anomali sistemik
lain berupa polidaktili dan kelainan jantung.
Diagnosis malformasi kistik fosa posterior ditegakkan berdasarkan gambaran klinis
dan pemeriksaan pencitraan USG, CT-scan atau MRI. Pengobatan yang dilakukan adalah bila
terjadi hidrosefalus dan progresif dilakukan operasi pemasangan pirau ventrikulo-peritoneal.
Pengobatan lainnya adalah terhadap komplikasi yang terjadi akibat varian Dandy Walker
tersebut.
Prognosis varian Dandy Walker tidak tergantung kepada kelainan pada serebelum,
tetapi tergantung kepada luasnya kelainan pada serebral dan terkontrolnya hidrosefalus,
apabila tidak ada anomali di supratentorial prognois lebih baik.
Infeksi saluran kemih yaitu adanya infeksi (pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam
saluran kemih meliputi infeksi pada parenkim ginjal sampai di kandung kencing dengan
jumlah bakteriuri yang bermakna. Bakteriuri adalah ditemukannya bakteri dalam urin yang
berasal dari ISK atau kontaminasi dari uretra, vagina ataupun dari flora di periuretral. ISK
terjadi sebagai akibat masuknya kuman ke dalam saluran kemih. Biasanya kuman berasal dari
tinja atau dubur, masuk ke saluran kemih bagian bawah atau uretra, kemudian naik ke
kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal. Kuman dapat juga masuk ke saluran kemih
melalui aliran darah dari tempat lain yang melebar, terdapat sumbatan saluran kemih,
kandung kemih yang membesar dan lain-lain. Dalam keadaan normal, urin baru dan segar
adalah steril. Gejala ISK bervariasi tergantung usia. Seringkali bahkan tanpa gejala atau
disertai gejala tapi tidak khas, misalnya suhu tidak stabil (demam), muntah, mencret, perut
kembung, air kemih berwarna kemerahan atau tampak kuning keruh, nafsu makan berkurang,
nyeri di daerah pinggang, nyeri saat berkemih, buang air kemih sedikit-sedikit tetapi sering,
rasa ingin berkemih.
Pemeriksaan penunjang terhadap kecurigaan ISK adalah urinalisis dan kultur urin.
Bakteriuri bermakna yaitu bila ditemukan jumlah koloni > 105/ml spesies yang sama pada
kultur urin sampel mid-stream. Sampel kateter diperkirakan ISK bila ditemukan jumlah
koloni 104-105/ml spesies yang sama. Ini merupakan gold standar untuk diagnostik ISK.
Untuk mendeteksi kelainan anatomi dan fungsional saluran kemih, selain pemeriksaan fisik
yang lebih teliti dan kalau perlu dilakukan pemeriksaan pencitraan/radiologis seperti USG
atau pemeriksaan rontgen terhadap ginjal dan saluran kemih.
Terapi harus dimulai setelah terdapat hasil kultur urin, selama 7-14 hari. ISK dapat
menyebabkan komplikasi berupa batu saluran kemih,hipertensi, ataupun gagal ginjal.
Terdapat beberapa pembagian ISK. ISK simpleks atau ISK sederhana yaitu ISK tanpa disertai
penyulit (lesi) anatomik maupun fungsional saluran kemih. ISK kompleks atau dengan
komplikasi yaitu adanya infeksi ISK yang disertai lesi anatomik ataupun fungsional yang
menyebabkan obstruksi mekanik maupun fungsional saluran kemih, misalnya sumbatan
muara uretra, refluks vesikoureter, urolitiasis, parut ginjal, buli-buli neurogenik, dan
sebagainya.