Value Chain

6
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG FAKULTAS EKONOMI PROGAM STUDI AKUNTANSI TUGAS MATA KULIAH TAHUN AKADEMI 2014/2015 Nama : Sandra Okynawa NIM : 130404020057 Prodi : Akuntansi Tugas : Resume Value Chain Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi I. DEFINISI VALUE CHAIN Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan support produk. Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas utama dan pendukung. Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan, seperti tertera pada gambar berikut:

description

Rantai nilai

Transcript of Value Chain

Page 1: Value Chain

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANGFAKULTAS EKONOMIPROGAM STUDI AKUNTANSI

TUGAS MATA KULIAH TAHUN AKADEMI 2014/2015

Nama : Sandra Okynawa

NIM : 130404020057

Prodi : Akuntansi

Tugas : Resume Value Chain

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

I. DEFINISI VALUE CHAINValue Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas atau

kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan support produk. Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985 dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas utama dan pendukung. Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan, seperti tertera pada gambar berikut:

II. AKTIFITAS UTAMA (PRIMARY ACTIVITIES)a. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau kegiatan

yang dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan bahan baku,

Page 2: Value Chain

pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan pengembalian kepada supplier

b. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah input atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan dengan prose operasi atau produksi.

c. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan penjadwalan.

d. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan harga.

e. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan dan penambahan produk.

masing masing kegiatan/aktivitas mungkin sangat penting, tergantung pada industrinya. Untuk perusahaan dibidang jasa, pelayanan terhadap pelanggan menjadi sesuatu yang sangat vital dalam operasi perusahaan tersebut

III. AKTIVITAS PENDUKUNG (SUPPORT ACTIVITIES)a. Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian

bahan mentah, persedian dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.

b. Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses. Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan kompetitif dalam semua industri.

c. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya manusia meliputi kegiatan rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM.

d. Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, accounting dan manajemen kualitas.

Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama maupun yang pendukung, ada tiga jenis kegiatan yang memiliki peran berbeda dalam kegiatan tersebut;

Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan langsung dalam pembuatan nilai kepada pembeli, seperti perakitan, iklan, desain produk, rekrutmen dan lain sebagainya.

Tidak langsung (indirect), aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan langsung secara berkelanjutan, seperti perawatan, penjadwalan, administrasi penelitian dan lain sebagainya

Page 3: Value Chain

Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas yang menjamin kualitas dari aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi, testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.

IV. ENAM FUNGSI BISNIS RANTAI NILAI1. Riset dan Pengembangan

Bagian ini sering disebut R&D yang berarti Riset and Development. Fungsi bisnis adalah melakukan riset kebutuhan pelanggan kemudian membuat spesifikasi.

2. Perancangan Produk dan Proses ProduksiFungsi bisnis ini merancang produk sesuai spesifikasi dari fungsi riset dan pengembangan, kemudian juga merancang proses produksi yang efektif dan efisien

3. Kegiatan ProduksiFungsi bisnis ini melakukan produksi produk yang telah dirancang sebelumnya

4. PemasaranBagian ini disebut dengan Sales and Marketing.Fungsi bisnis ini melakukan kampanye untuk produk-produk yang dihasilkan perusahaan

5. DistribusiFungsi bisnis distribusi menyalurkan produk yang dibuat perusahaan ke jaringan distribusi yang mudah dijangkau pelanggan

6. Layanan PelangganBagian ini juga disebut layanan purna jual atau juga Customer Service.Bagian ini menangani keluhan pelanggan, kerusakan barang, perbaikan dan lain-lain

V. Hubungan dalam Value Chain

Aktivitas dalam value chain bukan aktivitas yang independen melainkan interdependen. Hubungan antar aktivitas mempengaruhi kinerja dan biaya aktivitas lainnya. Penyebab dari hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang sama dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. 2. Biaya atau kinerja direct activities diperbaiki dengan usaha yang

lebih di indirect activities. 3. Aktivitas yang dilakukan di dalam perusahaan mengurangi

kebutuhan untuk memperagakan, menjelaskan, atau melayani produk di lapangan.

4. Fungsi quality assurance dapat dilakukan dengan cara yang berbeda.

VI. Lingkup Kompetitif dan Value Chain

Page 4: Value Chain

Lingkup kompetitif dapat memilliki pengaruh yang besar pada competitive advantage, karena membentuk konfigurasi dan ekonomi dari value chain. Ada empat dimensi lingkup yang mempengaruhi value chain:

a. Lingkup Segmen. Varietas produk yang dihasilkan dan pembeli yang dilayani.

b. Lingkup Vertikal. Aktivitas yang dilakukan sendiri ketimbang perusahaan lain.

c. Lingkup Geografis. Meliputi daerah, negara, atau sekelompok negara di mana perusahaan berkompetisi dengan strategi yang terkoordinasi.

d. Lingkup Industri. Meliputi industri yang berkaitan di mana perusahaan berkompetisi dengan strategi yang terkoordinasi.

VII. Hubungan Vertikal

Hubungan (linkages) tidak hanya terjadi di antara value chain perusahaan tetapi juga value chain pemasok dan channels, hubungan ini disebut hubungan vertikal. Dalam hal ini bagaimana aktivitas dari pemasok atau channel dilakukan akan mempengaruhi kinerja dari aktivitas perusahaan. Hubungan ini menyediakan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan competitive advantage-nya.

VIII. Value Chain PembeliPembeli juga memiliki value chain, dan produk perusahaan

mewakili masukan yang dibeli untuk chain pembeli. Differensiasi perusahaan diturunkan secara dasar dari pembuatan value untuk pembeli malalui pengaruh perusahaan terhadap value chain pembeli. Value tersebut diciptakan ketika perusahaan membuat competitive advantage untuk pembelinya – menurunkan biaya pembeli atau meningkatkan kinerja pembeli.