Valen

28
KONSULTAN PERENCANA A. Pengertian Konsultan Perencana Konsultan perencana ialah pihak yang dipercaya oleh pemilik proyek untuk melaksanakan proses desain. Perencana dapat menuangkan ide atau gagasan dari owner ke dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun perkiraan yang terjadi pada tahap desain. Konsultan Perencana dalam kehidupan sehari-hari kita mengenalnya juga sebagai konsultan Arsitektur, Biro arsitektur atau arsitek adalah seorang atau badan usaha yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan atau ( planning ) dan perancang ( designing ). Konsultan Perencana memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan arsitek. Arsitek harus dapat mengkoordinasi dan mengawasi semua aspek proses perancangan. Hampir semua konsultan memakai jasa rekayasa struktural, mekanikal, elektrikal, sanitasi dan sipil. Konsultan Perencana juga memakai jasa-jasa tertentu sesuai dengan kegiatan projek tersebut. Secara garis besar Konsultan Perencana dapat: 1. Bertindak sebagai perencana serta perancang tapak dan bangunan 2. Bertindak sebagai pengawas projek

Transcript of Valen

Page 1: Valen

KONSULTAN PERENCANA

A. Pengertian Konsultan Perencana

Konsultan perencana ialah pihak yang dipercaya oleh pemilik proyek

untuk melaksanakan proses desain. Perencana dapat menuangkan ide atau

gagasan dari owner ke dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun

perkiraan yang terjadi pada tahap desain. Konsultan Perencana dalam

kehidupan sehari-hari kita mengenalnya juga sebagai konsultan Arsitektur,

Biro arsitektur atau arsitek adalah seorang atau badan usaha yang telah

memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang

perencanaan atau ( planning ) dan perancang ( designing ).

Konsultan Perencana memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus

untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan arsitek. Arsitek harus

dapat mengkoordinasi dan mengawasi semua aspek proses perancangan.

Hampir semua konsultan memakai jasa rekayasa struktural, mekanikal,

elektrikal, sanitasi dan sipil. Konsultan Perencana juga memakai jasa-jasa

tertentu sesuai dengan kegiatan projek tersebut.

Secara garis besar Konsultan Perencana dapat:

1. Bertindak sebagai perencana serta perancang tapak dan bangunan

2. Bertindak sebagai pengawas projek

B. Hak, Kewajiban, Tugas, dan Wewenang Konsultan Perencana

1. Hak Konsultan Perencana :

Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta

Karya 1991 mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas,

perencana mempunyai beberapa hak antara lain, yaitu :

Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.

Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil

rancangan baik yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi

tugas.

Page 2: Valen

Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan

alasan-alasan sebagai berikut :

a. Pertimbangan individu

b. Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak

c. Akibat kelalaian pemberi tugas

2. Kewajiban Konsultan Perencana :

Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah :

Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oleh pemberi tugas

sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat, yang dapat

dihindari dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim.

Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala

pekerjaan apabila kesalahan tersebut dilakukan oleh arsitek secara

sengaja.

3. Tugas Konsultan Perencana :

Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman

kerja antara arsitek dengan pemberi tugas, dalam SK Dirjen Cipta Karya

No. 5/KPTS/CK 1984 dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup

beberapa lingkup pekerjaan, antara lain :

Lingkup Pekerjaan Pokok

a. Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap.

b. Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencakup uraian

umum dan syarat administratif serta teknis.

c. Penyusunan rancangan anggaran biaya.

d. Turut mengawasi dan menyeleksi proses pelelangan.

Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin

dilakukan dalam keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan,

yaitu :

Page 3: Valen

a. Pembuatan maket dan gambar perspektif.

b. Penyelidikan tanah.

c. Penelitian dan pemetaan tapak.

d. Pencarian dan pengadaan data.

Lingkup Kerja Khusus

Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus di luar

bidang arsitektural. Seperti perhitungan konstruksi beton bertulang,

konstruksi baja, instalasi listrik, dan pekerjaan lainnya.

4. Wewenang Konsultan Perencana :

Adapun wewenang konsultan perencanaan adalah :

Mengubah rancangan bangunan

Perencanaan secara tertulis mempunyai wewenang untuk

memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu dan

mengadakan perubahan.

Melakukan pekerjaan tambahan

Perencana juga mempunyai wewenang untuk segera memerintahkan

pemborong memulai pengawasan terpadu agar melakukan

persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas asal sesuai dengan

jumlah biaya dalam pos pekerjaan tak terduga. Pekerjaan tersebut

adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam uraian syarat-syarat

serta tidak secara tegas disimpulkan dalam gambar-gambar

arsitektural.

Menilai pembayaran angsuran kontraktor

Perencana berwenang menilai berdasarkan prestasi pekerjaan pada

hari pemeriksaan sehingga pemborong berhak atau tidak untuk

menerima seluruh atau sebagian pembayaran.

Page 4: Valen

C.Klasifikasi Konsultan Perencana

1. Konsultanswasta

Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka

dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti

seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki

modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa

ahli teknik.

2. Konsultanpemerintah

Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang di dalamnya

bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh

pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana

dibedakan atas 2 macam, yaitu :

a. Konsultanperencanamurni

Konsultan yang demikian disebut murni karena kegiatannya hanya

Terbataspada perencanaan dan perancangan semata.Adapun

pelaksanaannyadiserahkankepadapihak yang lain.

b. Konsultanperencanacampuran

Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai

perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam

proses pelaksanaannya.

D.PersyaratanKonsultanPerencana

Untukdapatmengikutiataumelaksanakanproyek -

proyekterutamaproyekpemerintah,

makakonsultanperencanaharustercantumdalamDaftarRekananMampu( D

RM ). Dalamdaftartersebutterdapat data-data sebagaiberikut :

1. Namaperusahaan

2. Alamat yang sah, jelas dan nyata

Page 5: Valen

3. Susunan modal

4. Bidangusaha

5. GolonganrekananBesar (B) untukproyekdengan fee lebihdari 1

milyar rupiah, menengah (M) untukproyekdengan fee antara 200 juta

– 1 milyar rupiah dangolonganrekanankecil (K) untukproyekdengan

fee sampaidengan 200 juta.

6. Namakaryawandantenagaahli

7. Pengurusperusahaan

Sebagaikelanjutandarisyarat di atas, maka DRM ituharus lulus

prakualifikasi yang penilaiannyadidasarkanpada data-data dalam DRM

tersebutyaituaktependirianperusahaan, suratizinusaha yang

masihberlaku, NomorPokokWajibPajak (NPWP), alamat yang jelas,

kemampuan modal usaha, pengalamanpekerjaan yang

diprakualifikasikandangolonganrekanan. Selaindari data DRM itu,

penilaianditambahdenganbeberapapoin, yaitu :

a. Mempunyaireferensi yang baik

b. Tidakdinyatakanpailit

c. Pimpinanperusahaanbukanpegawainegeri

d. Pemberian bobot yang tinggi dalam penilaian prakualifikasi untuk

rekanan golongan ekonomi lemah.

Page 6: Valen

KONSULTAN PENGAWAS

A. Pengertian Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas yaitu pihak yang diberi wewenang oleh pemilik

proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan

pengawas bisa berupa badan usaha maupun perorangan. Memerlukan

sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik

sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan sebagainya sehingga sebuah

bangunan bisa dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.

Atau bisa juga diartikan bahwa Konsultan pengawas adalah suatu

organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin yang bekerja untuk

dan atas nama Pemilik Proyek (owner). Pengawas harus mampu

bekerjasama dengan Konsultan Perencana dalam suatu proyek.

B. Tugas, Wewenang, Dan Hak Konsultan Pengawas

1. Tugas Konsultan Pengawas :

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai

berikut:

Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan

kontrak kerja.

Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan

pelaksanaan proyek.

Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat

oleh pemilik proyek.

Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada

pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan

pekerjaan.

Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan

kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek

yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik

Page 7: Valen

proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi

yang sudah dibuat sebelumnya.

2. Wewenang Konsultan Pengawas :

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi

penyimpangan terhadap kontrak kerja.

Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak

memperhatikan peringatan yang diberikan.

Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.

Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing

pelaksana proyek.

Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan

( site Instruction)

Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai

dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

3. Hak Konsultan Pengawas :

konsultan pengawas memiliki hak sebagai berikut :

Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul

dalam proyek.

Menghentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak

sesuai dengan rencana.

Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak

memenuhi ketentuan dalam kontrak.

Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar.

Page 8: Valen

D. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas Dan Pihak-Pihak Yang Terlibat

Dalam Konsultan Pengawas

1. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas Bangunan

Secara umum tugas dan fungsi pengawas design contractor dari pihak

penyedia jasa interior design maupun pengguna jasa interior contractor

adalah sama. Hanya saja, waktu kebutuhannyalah yang berbeda

tergantung kesepakatan bersama antara pihak penyedia dan pengguna

jasa interior design contractor. Apakah pengguna jasa design services akan

menggunakan pengawas contractor services dari pihak nya atau

menggunakan pengawas dari pihak penyedia jasa design interior pula.

Dan bisa saja di gunakan 2 (dua) pengawas contractor sekaligus, dari

pihak penyedia dan pengguna jasa design contractor.

Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa interior design orang

perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di

bidang pengawasan jasa design interior contractor yang mampu

melaksanakan pekerjaan pengawasan design services sejak awal

pelaksanaan pekerjaan contractor services sampai selesai dan diserah

terimakan.

Pekerjaan Pengawasan Konstruksi

Konsep Pengawasan

Pekerjaan Pengawasan contractor biasa disebut “Pengawasan

Preventive” yaitu meminimalkan kesalahan yang mengakibatkan

pembongkaran dan pengulangan pekerjaan yang tidak perlu karena

kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi

ketentuan.

Page 9: Valen

Lingkup Tugas Pengawasan

Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian

kepada Owner (Pemberi Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam

melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh kegiatan

teknis pembangunan.

2. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Konsultan Pengawas

Pihak-pihakdarikonsultanpengawas yang

terlibatdalamproyekpembangunanbiasanya terdiri dari:

Team Leader

Site Engineering

Inspector

Electrical

Structure

Tugasdari pihak-pihak

KonsultanPengawaspadaproyekadalahsebagaiberikut:

Team Leader

Tugasnyaadalahmemimpindanmengkoordinasipelaksanaankeg

iatankerja.Bertanggungjawabterhadappengawasanpekerjaansecarake

seluruhan.

Site Engineer

Tugasnyaadalahmemimpindanmengkoordinato

rinspectorbaikstrukturmaupunelektrikal di

lapangan.Bertanggungjawablangsungkepada team leader

sertaberkoordinasidenganpemilikproyekdanpelaksanapekerjaan.

Page 10: Valen

Inspector

Tugasnyaadalahmengawasidanmemberipenjelasansertaarahan

tentangmaksuddantujuansetiapjenispekerjaansebagaimana yang

telahtercantumdalamrencanakerjabaikkualitas, kuantitasdanwaktu.

StrukturEngineer

Tugasnyaadalahmelakukanpengawasandanpengkoreksianterh

adapkeseluruhankonstruksibangunan yang dikerjakan,

apakahsudahsesuaidenganrencanakerjadansyarat-

syaratsertagambarkerja.

ElektrikalEngineer

Tugasnyamelakukanpengawasandankoreksiterhadappekerjaa

nelektrikalbangunan yang dikerjakan,

apakahsudahsesuaidenganrencanakerjadansyarat-

syaratsertagambarkerja.

Page 11: Valen

OWNER

A. Pengertian Owner

Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau

bouwheer adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah

maupun swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan, serta membiayai

suatu proyek dalam proses pembangunan suatu bangunan. Atau dapatjuga di

artikansebagaiorang

atauperusahaanberbadanhukumbaikswastamaupunpemerintah (CV, PT, PO,

Firma, Departemenpemerintah) yang mempunyaiproyek /

pekerjaanuntukdiberikankepadakontraktor.

Owner memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa pihak , yaitu :

1. Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor)

Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan

kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan

penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan

sehingga dibuat kontrak kerja yang berisikan tentang biaya, waktu

pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab.

2. OwnerdenganKonsultanPerencana

     Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk

merencanakan dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan,

sehingga Konsultan Perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan

tersebut kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai yang

diinginkan oleh owner.

3. OwnerdenganKontraktor

Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban

melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan

serta harus mampu dipertanggungjawabkan kepada owner. Sebaliknya

Page 12: Valen

owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera

didalam dokumen kontrak kepada Kontraktor agar proyek berjalan lancar

sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua

belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali,

terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari owner maupun

sebaliknya.

B.Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab Sebagai Owner

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai pemilik proyek

(Owner) antara lain adalah :

Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan

pelaksanaan, dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas

proyek yang telah terpilih melalui sistem lelang.

Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu

pelaksanaan.

Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara

bawahannya dengan pihak pemborong.

Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana.

Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan

memperhatikan pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya.

Page 13: Valen

KONTRAKTOR

A. Pengertian Kontraktor

Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak

dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan

hukum baik pemerintah maupun swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik

proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor

pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana

kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya.

Beberapa pengertian Kontraktor menurut beberapa sumber

1. Kontraktor dapat juga diartikan sebagai perusahaan yang

mengerjakan proyek. Dalam dunia kontraktor dikenal istilah main

contractor dan sub cont. Main contractor adalah kontraktor utama yang

mengendalikan seluruh pekerjaan dan mengatur schedule proyek dan

bertanggung jawab langsung kepada owner. Sedangkan sub cont adalah

kontraktor-kontraktor baik skala besar maupun kecil dibawah naungan

main kontraktor. Adanya main contractor dan cub con hal ini

dimaksudkan bahwa tidak semua pekerjaan proyek dapat dikerjakan oleh

main kontraktor. Misal : proyek pembangunan sebuah gedung. Main

kontraktor hanya punya divisi sipil dan electric misalnya. Sedangkan

masih ada pekerjaan finishing seperti, painting, wall paper, raised floor,

furniture, design interior, dan kabel data. Ke-enam bidang pekerjaan ini

main contractor tidak bisa menangani langsung pekerjaan tersebut

sehingga dicarilah kontraktor lain yang bisa mengerjakan pekerjaan

tersebut dibawah pengawasan main contractor.Pengertian

Kontraktor, Kontraktor adalah perusahaan yang melakukan kontrak kerja

dengan orang atau pemerintah atau perusahaan lain untuk memasok

barang atau menyelesaikan jasa tertentu. Bidang kerjanya mungkin

pembangunan gedung, pembuatan jalan raya, pembangunan instalasi

listrik, dan penyediaan ribuan generator. Dalam prakteknya, sebuah

perusahaan kontraktor tidak menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut

Page 14: Valen

secara sendirian. Bahkan, bila nilai proyeknya besar, kontraktor tersebut

mencari puluhan atau ratusan kontraktor lain untuk menyelesaikan

proyek. Ringkasnya, perusahaan tersebut mensubkontrakkan pekerjaan

ke perusahaan-perusahaan lain. 

2. Pengertian Kontraktor Secara Umum, Kontraktor atau yang juga

dikenal dengan istilah Penyedia Jasa Konstruksi, merupakan salah satu

bidang usaha yang memberikan jasa pelaksanaan dalam bidang

pembangunan. Disebagian masyarakat istilah "kontraktor" lebih lekat

dengan usaha "Jasa Pemborongan Bangunan" atau diartikan orang atau

badan usaha yang melayani pengerjaan konstruksi bangungan dengan

sistem pembayaran "borongan" atau satu paket pekerjaan bukan harian.

3. Kontraktor Umum adalah Kontraktor Umum adalah perusahaan yang

bergerak di bidang pembangunan, perubahan/perombakan, perbaikan

dan pembongkaran gedung-gedung, jalan raya, jalan-jalan dalam kota,

gorong-gorong, saluran bawah tanah, pipa air minum, jalan kereta api,

dermaga, trowongan kereta api bawah tanah, jalan bebas hambatan,

jembatan, sanitasi, irigasi, tanggul (pengendali banjir), pembangkit listrik

tenaga air, saluran gas, pelabuhan udara, kincir air, lapangan atletik,

lapangan golf, kolam renang, lapangan tenis, tempat parkir, sistem

komunikasi, jalur telepon, telegraph dan sebagainya. Juga termasuk

perusahaan yang melakukan konstruksi di laut seperti pengerukan

lumpur, pemindahan batu karang di bawah air, pemancang tiang,

pengolahan tanah, konstruksi pelabuhan dan terusan. Selain itu

perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan seperti : persiapan dan

pembangunan daerah pertambangan, pengeboran minyak dan sumber gas

alam.

B. Perbedaan Kontraktor Dengan Pemborong

Perbedaan antara Pemborong Dengan Kontraktor, yaituDari segi definisi

kata kontraktor sinonim dengan kata Pemborong, definisi lain “Kontraktor”

berasal dari kata “kontrak” artinya suatu perjanjian atau kesepakatan

Page 15: Valen

kontrak bisa juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan orang

atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa

untuk menjalankan order/pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang

dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan instansi

/lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan,

yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-aturan

penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang di maksud

tertuang dalam kontrak yang di sepakati antara pemilik proyek(owner)

dengan kontraktor pelaksana.

Scope bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas,dan setiap kontraktor

memiliki focus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing misalnya :

1. Kontraktor bidang kontruksi atau di kenal dengan istilah

kontraktor bangunan penyedia jasa pelaksana kontruksi

2. Kontraktor bidang pertahanan dan keamanan

3. Kontraktor bidang perdagangan

4. Kontraktor bidang pertambangan

5. Kontraktor bidang jasa tenaga kerja

6. Dan lain sebagainya

sebagian masyarakat mengistilahkan "kontraktor" sama dengan usaha

"Jasa Pemborong Bangunan" yang diartikan sebagai orang atau badan usaha

yang melayani pengerjaan konstruksi bangunan dengan sistem pembayaran

"borongan" atau satu paket pekerjaan bukan harian.atau system gaji.

badan usaha jenis Jasa Pelaksana Konstruksi dapat dibagi menjadi 6 (enam)

bidang, antara lain :

1. Arsitektur,

2. Elektrikal,

3. Mekanikal,

4.Pekerjaan Terintegrasi,

Page 16: Valen

5.Sipil,

6.Tata Lingkungan

Adapun dilihat dari skala usahanya kontraktor dapat di klasifikasikan sebagai

berikut :

1. Kontraktor skala kecil (Lokal) : omzet (perputaran uang dalam usaha)

rata-rata masih di bawah angka 1 milyar Rupiah per tahunnya

2. Kontraktor skala menengah : omzet usaha antara 1 milyar sampai dengan

puluhan Milyar Rupiah pertahun

3. Kontraktor skala Nasional : omzet usaha telah mencapai ratusan Ratusan

milyar Rupiah hingga trilyunan Milyar pertahunnya

4. Kontraktor skala Internasional : omzet usaha puluhan trilyun ke atas

pertahunnya

Dari segi  arti kata, menurut saya tidak ada bedanya antara kontraktor

dengan pemborong, kontraktor dari bahasa inggris yakni “contractor”

sedangkan pemborong adalah arti dari contractor dalam bahasa Indonesia

yang bersinonim sama yakni pelaksana proyek/pekerjaan secara paket,

bukan orang yang bekerja secara harian atau pekerja formal  dan berstatus

karyawan/pekerja yang terikat sebagai pihak internal pada orang/Lembaga

pemilik proyek, namun kontraktor dan pemborong  adalah pihak eksternal

yang tidak terikat secara permanen dengan pihak pemilik proyek yang hanya

terikat dan bekerja berdasarkan Kontrak yang di buat. Dan ketika kontrak

telah di selesaikan maka berakhir pula ikatan kerja antara kontraktor atau

pemborong dengan pemilik proyek. 

Sebenarnya prinsip kerja "Kontraktor" dan "pemborong" adalah sama,

yakni sebagai penyedia jasa bangunan, namun kedua istilah gelar profesi

tersebut belakangan ini seperti mengalami pembedaan atau keduanya

menjadi di bedakan definisi didalam persfektif masyarakat/ konsumen

pengguna jasa ini seolah-olah profesi "kontraktor" dan "pemborong" itu

berbeda, "kontraktor" di definisikan sebagai perusahaan penyedia jasa

Page 17: Valen

bangunan dan "pemborong" didefinisikan sebagai penyedia jasa bangunan

yang sifatnya perorangan saja , pembedaan kedua istilah profesi itu mungkin

saja disebabkan karena pada waktu-waktu belakangan ini banyak terjadi

penyalahgunaan "profesi" mengatas namakan profesi sebagai "pemborong".

Banyak terjadi seseorang "Tukang bangunan" dengan mudahnya

mendeklarasikan dirinya sebagai seorang "pemborong bangunan" hanya

karena dia  merasa memiliki pengalaman kerja di bidang pertukangan

bangunan yang cukup dan merasa mampu membentuk dan mengkoordinir

tim kerja bangunannya sendiri untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan

borongan dari konsumen/pemilik proyek. agar mendapatkan keuntungan

lebih daripada penghasilannya sebagai seorang tukang bangunan saja yang

sebenarnya seorang pemborong mengambil keuntungan lebih dari kecepatan

kerja dari tim kerjanya sesama tukang bangunan. adapun masyarakat

mendefinisikan "kontraktor" adalah pengusaha penyedia jasa bangunan, dan

bukan seorang tukang yang bertindak sebagai pemborong bangunan.definisi

yang di berikan oleh masyarakt ini sekarang telah menjadi Label pembeda

antara "kontraktor" dan "pemborong" dan hal itu berlaku sampai dengan

sekarang.Sebenarnya sah-sah saja seseorang Tukang mengaku-ngaku sebagai

"pemborong"yang sebetulnya maknanya adalah sama dengan "kontraktor".

karena memang ujung tombak dari pelaksanaan sebuah proyek

pembangunan adalah para  tukang bangunan.  namun perlu diingat bahwa

profesi sebagai "pemborong"/"kontraktor" itu sebenarnya memerlukan

pengalaman, wawasan, dan keilmuan yang cukup luas dibanding hanya

menguasai teknik-teknik pertukangan semata.

C.Jenis Pekerjaan Yang Ditangani Oleh Kontraktor

Jenis usaha yang dikerjakan oleh kontraktor bisa sangat bermacam-

macam. Menurut Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), badan

usaha jenis Jasa Pelaksana Konstruksi dapat dibagi menjadi 6 (enam) bidang,

Page 18: Valen

antara lain :

1. Arsitektur,

2. Elektrikal,

3. Mekanikal,

4. Pekerjaan Terintegrasi,

5. Sipil,

6. Tata Lingkungan

7. dan lain-lain

Bisnis Kontraktor merupakan bisnis yang bisa dihitung cukup

menggiurkan. Hal ini disebabkan meningkatnya pembangunan baik dari

sektor pemerintahan maupun swasta, bisnis perumahan, meningkatnya

keinginan orang untuk membangun rumah dengan desain yang berbeda,

sedikitnya waktu yang dipunyai oleh klien dikarenakan kesibukan yang

cukup padat, dan kecepatan serta efisiensi pembangunan.

Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus terlebih dahulu

melakukan kegiatan, kegiatan tersebut yaitu :

Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari

segi scheduling pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.

Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Direksi.

Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan

menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta metode kerja.

Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan

sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan

memperhatikan ;

biaya pelaksanaan,

waktu pelaksanaan,

kualitas pekerjaan,

kuantitas pekerjaan dan

keamanan kerja.

Page 19: Valen

Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang diserahkan kepada

Direksi.

Bertangung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan.

Membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu

pelaksanaan pekerjaan.

Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaaan yang telah

selesai dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari

kontrak kerja.

Kontraktor Pelaksana perlu menyusun sebuah struktur orgnisasi yang

didalamnya tercantum alur-alur pemberian perintah kerja atau tugas pada

masing-masing jabatan untuk bekerja dengan maksimal dan tidak terjadi

overlapping tanggung jawab. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,

kontraktor pelaksana dibantu oleh sub-sub kontraktor yang ditunjuk oleh

kontraktor pelaksana yang berupa perorangan maupun badan hukum.

Page 20: Valen

TUGAS

MANAGEMEN KONSTRUKSI

Oleh :

NAMA : YOGA ARI

NPM : 1105 100 16

FAKULTAS TEKNIK / TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS RATU SAMBAN

ARGA MAKMUR – BENGKULU UTARA

TAHUN AJARAN

2013 /2014